cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 2337621X     EISSN : 25810294     DOI : -
Journal of Fisheries and Marine Research (JFMR) is dedicated to published highest quality of research papers on all aspects of : Aquatic Resources, Aquaculture, Fisheries Resources Technology and Management, Fish Technology and Processing, Fisheries and Marine Social Economic and Marine Science. This journal is jointly published by Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University Malang Indonesia and Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (Ispikani). JFMR is a new journal but related to the past journal of Faculty of Fisheries and Marine Science that is Jurnal Penelitian Perikanan (JPP) with ISSN: 2337-621X (print version) and website link of www.jpp.ub.ac.id
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1" : 23 Documents clear
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA PERIKANAN PADA LAHAN PESISIR KABUPATEN JEPARA Arif Mustofa; Decky Rochmanto
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.19

Abstract

Analisis daya dukung lahan terhadap budidaya perikanan sangat penting dilakukan agar usaha budidaya tidak menemukan hambatan. Analisis keseuaian lahan dilakukan dengan melakukan evaluasi karakteristik lahan disesuaikan dengan kriteria hasil penelitian yang telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengevaluasi kesesuaian lahan pesisir Kabupaten Jepara sebagai lahan budidaya perikanan. Metode penelitian berupa survei dan metode analisis data didasarkan pada kriteria kesesuaian lahan pesisir dimodifikasi dari beberapa sumber peneliti terdahulu. Kriteria tersebut berupa tekstur tanah, kelerengan pantai, tipe pantai, curah hujan, kondisi hidrologi, jalur hijau, pH tanah dan penutupan lahan. Pengukuran dan pengambilan sampel di titik pengamatan yang berumlah delapan yaitu Kecamatan Kedung, Tahunan, Jepara, Mlonggo, Bangsri, Kembang, Keling dan Donorojo. Analisa data menggunakan scoring dengan tiga tingkatan 100, 90 dan 80 serta hasil total penjumlah skor dengan kriteria daya dukung baik bernilai 91-100, daya dukung sedang bernilai 81-90 dan daya dukung rendah bernilai < 80. Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah pesisir Kabupaten Jepara yang memiliki karakteristik daya dukung lahan baik terhadap budidaya perikanan adalah wilayah pesisir Kecamatan Kedung, Mlonggo dan Keling. Kriteria daya dukung sedang adalah wilayah pesissir Kecamatan Tahunan, Jepara, Bangsri, Kembang dan Donorojo. Tidak ditemukan kriteria daya dukung lahan rendah di wilayah pesisir Kabupaten Jepara
IDENTIFIKASI MOLEKULER DAN STATUS KONSERVASI IKAN PARI HIU (RHINIDAE) YANG DIDARATKAN DI PULAU BANGKA Siti Aisyah; Arthur Muhammad Farhaby
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.10

Abstract

The high activity of catching Shark Ray (Rhinidae) have a big impact on the population and affect the balance of the marine ecosystem. This is supported by the characteristics of stingrays that have a lower reproductive ability, slower growth and higher risk of death. Lack of database information, relating to the Shark Ray can reduce oversight or regulations governing the production of the total catch. So the condition is feared impact on the survival of Shark Ray, especially in Bangka Belitung. One of the important databases that must be done is the accurate identification of fish species Shark Ray as a reference in determining the conservation status. The purpose of this research is to identify the molecular basis Shark Ray and the conservation status of the Shark Ray landed on Bangka Island. Shark Ray samples obtained from a source of potential landing in Bangka Island, namely PPN Sungailiat (Bangka Regency), TPI Ketapang (Pangkalpinang City) and TPI Kurau (Central Bangka Regency). The research method consists of three stages: collection of samples, the molecular identification (mtDNA Cytochrome Oxidase Subunit 1 / COI gene), phylogenetic analysis and conservation status of Shark Ray. The results of the COI gene nucleotide character matching were performed by using the BLAST program integrated into GenBank pages and showed that the three samples of Shark Rays were identified as Rhina Ancylostoma species (Bowmouth guitarfish, Shark Ray) with a rate of similarity of 100%. Based on data from the IUCN Red List, the species Rhina Ancylostomain the category of Critically Endangered (CR) and based on the status of trade, at the 18th CoP meeting in Geneva, on August 2019, CITES has added Wedgefishes (Family Rhinidae) in Appendix II.
Penilaian Vessel Requirement Dalam Rangka Rencana Ratifikasi Cape Town Agreement Tahun 2012 Ridwan Maulana Nugraha; Fis Purwangka; Budhi Hascaryo Iskandar
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.1

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan ilmu yang berperan dalam mengurangi tingkat risiko dari suatu pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini untuk keberadaan peralatan penunjang keselamataan kerja pada kapal purse seine dengan panjang 24 m sampai 45 m di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) terhadap standar ketentuan peralatan dalam regulasi Cape Town Agreement tahun 2012 dan memberikan rekomendasi untuk pemenuhan standar sesuai ketentuan dalam Cape Town Agreement tahun 2012. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan observasi langsung dan wawancara kepada pemilik dan nahkoda kapal purse seine. Data hasil observasi dan wawancara berupa kondisi peralatan penunjang keselamatan kerja pada kapal purse seine  dengan panjang 24 m sampai 45 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan yang dapat terpenuhi hanya ketentuan terkait radio komunikasi dengan tingkat pemenuhan 100%. Sedangkan ketentuan yang tidak terpenuhi yaitu terkait line throwing appliances, distress signal, radar transponder dan retro reflective materials. Tingkat implementasi peralatan penunjang keselamatan kerja dengan standar ketentuan dalam regulasi Cape Town Agreement tahun 2012 hanya sebesar 0,31%. Pemenuhan terhadap standar yang tertera dalam Cape Town Agreement tahun 2012 bab 7 bagian B mengenai peralatan penunjang keselamatan kerja di atas kapal perlu dilakukan untuk menurunkan potensi terjadinya kecelakaan di laut dan meningkatkan keselamatan jiwa dan harta benda.
KERAGAMAN GENETIK IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch, 1790) TIPE LIAR DAN DOMESTIKASI MENGGUNAKAN METODE Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) Irmawati .; Basse Siang Parawansa; Asmi Citra Malina A.R Tassakka; Ma’rifa Baharuddin; Siti Halimah Larekeng
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.15

Abstract

Kegiatan pembesaran ikan kakap putih di beberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan yang menggunakan benih yang diproduksi dari balai perikanan di Sulawesi Selatan dan Ambon telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, benih yang dihasilkan dari kegiatan pembenihan tersebut memiliki kualitas yang masih rendah yang diduga karena keragaman genetik yang rendah. Penelitian ini menggunakan metode Random Amplified Polymorphic DNA, RAPD untuk menganalisis variasi genetik ikan kakap putih tipe liar dari Bulungan Kalimantan Utara dan ikan hasil domestikasi dari panti pembenihan di Ambon yang dibesarkan di tambak rakyat di Desa Borongkalukua Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kakap putih tipe liar memiliki nilai heterozigositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan kakap putih hasil domestikasi. Jarak genetik antar individu-individu di dalam populasi tipe liar lebih tinggi dibandingkan dengan jarak genetik individu-individu hasil domestikasi. Dendogram dan pohon filogenetik yang dibentuk berdasarkan evolutionary dissimilarity menunjukkan bahwa pada tingkat ketidakmiripan 10% ikan kakap putih tipe liar dari Bulungan Kalimantan Timur membentuk klaster yang terpisah dengan ikan kakap putih hasil domestikasi dari Ambon yang dipelihara di tambak Dusun Borongkalukua Kabupaten Maros. Keragaman genetik ikan hasil domestikasi lebih rendah dibandingkan ikan tipe liar dan menunjukkan pola evolusi yang pholyphyly Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa marka RAPD dapat digunakan untuk menganalisis perubahan keragaman genetik antara populasi ikan kakap putih tipe liar dan hasil domestikasi serta bermanfaat sebagai informasi dalam menyusun strategi pemanfaatan wild population sebagai sumber induk dan konservasi plasma nutfah ikan kakap putih.
Analisa Sebaran Panjang dan Hubungan Panjang Bobot Tuna Sirip Kuning Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788) yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa, Bali Tiara Gadis Safitri; Roy Kurniawan; DGR. Wiadnya
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.6

Abstract

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan rawai tuna, sebaran frekuensi panjang baku dan panjang cagak, hubungan panjang berat tuna sirip kuning Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788) pada bulan Juni-Juli yang didaratkan di Pelabuhan Benoa, Bali. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di pelabuhan Benoa pada tanggal 18 Juni sampai 12 Juli 2019. Kegiatan enumerasi yang dilakukan pada penelitian ini berdasarkan standard IOTC (Indian Ocean Tuna Commision) dengan menggunakan standard sampling minimal 30%. Hasil dari enumerasi ini kemudian akan diolah menjadi sebuah data komunikatif yang menunjukan berbagai macam jenis informasi. Hasil dari studi ini didapatkan bahwa: 1) dengan mengambil sampel 160 ekor ikan pada tanggal 18 Juni-12 Juli 2019 yang didaratkan di pelabuhan Benoa, Bali didapatkan analisa sebaran panjang cagak tuna sirip kuning memiliki kisaran panjang 91-165 cmFL dan sebesar 99% dari total sampel sudah layak tangkap. 2) Hasil dari monitoring 160 ekor panjang tuna sirip kuning memiliki pola pertumbuhan isometrik. 3) Analisa hubungan panjang baku dan panjang cagak 160 ekor tuna sirip kuning menghasilkan sebuah rumus estimasi yaitu FL = -2,4334 + 1,107xSL. 4) Hasil tangkapan rawai tuna yang didaratkan di pelabuhan Benoa, Bali didominasi oleh hasil tangkapan sampingan sebesar 65% dengan keadaan beku. Beberapa hal ini menunjukan bahwa kegiatan enumerasi merupakan kegiatan penting untuk memperoleh data dilapang secara langsung terdiri dari pengukuran panjang baku, panjang cagak, dan bobot tuna sirip kuning sehingga data dapat diolah menjadi informasi serta kebijakan dapat ditentukan.
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON PADA PERAIRAN MAYANGAN PROBOLINGGO, JAWA TIMUR Aida Sartimbul; Felixtha Robertus Ginting; Dwi Candra Pratiwi; Erfan Rohadi; Nurul Muslihah; Dian Aliviyanti
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.20

Abstract

The waters of Mayangan, Probolinggo are waters that have ports with the status of the Coastal Fisheries Port (PPP). The existence of PPP Mayangan, Probolinggo can negatively influence the quality of the water in these waters. Phytoplankton as a primary producer in a waters very much depends on water quality fluctuations that occur in aquatic ecosystems. The role of phytoplankton as a bioindicator gives an idea of the condition of the water quality contained in a waters. This study aims to determine the structure of the phytoplankton community as a bioindicator of water quality in the waters of Mayangan, Probolinggo. Phytoplankton sampling and water quality were conducted in situ. Depth of data was obtained through the National Batimetri website, Geospatial Information Agency (BATNAS BIG). Phytoplankton samples were taken by horizontal method, water quality samples were also taken by repetition 3 times. Data analysis using Pearson Correlation analysis with the help of SPSS 16.0 application. The results showed the average value of air quality in the waters of Mayangan, Probolinggo was 36.76 ° C, pH 7.19, salinity 33.5 ppt, brightness 6.48 m, nitrate 0.023 mg / l, phosphate 0.022 mg / l , and a depth of 5.26 m. The most commonly found phytoplankton are Chaetoceros and Skeletonema in which both genera are included in Harmful Alga Bloom (HAB). Based on the correlation analysis test, water transparancy was positively correlated with the abundance of phytoplankton in the waters of Mayangan, Probolinggo. 
IDENTIFIKASI KOMUNITAS DIATOM YANG BERASOSIASI PADA MAKROALGA PADINA SP. DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA DAN SEMAK DAUN MELALUI PENDEKATAN METAGENOMIK Ardian Cahyo Pambudi; Eri Bachtiar; Yuniarti MS; Fiddy Semba Prasetiya
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.11

Abstract

Analisis diversitas diatom yang berasosiasi dengan makroalga dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi dalam kegiatan pengelolaan dan konservasi wilayah pesisir. Data yang dihasilkan juga berguna untuk membaca kualitas lingkungan dan bioprospeksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat diversitas komunitas diatom yang berasosiasi dengan Padina sp di Pulau Pramuka dan Semak Daun. Kedua pulau memiliki karakteristik yang berbeda, Pulau Pramuka yang berpenghuni dan terdapat berbagai macam aktivitas masyarakat, sedangkan Pulau Semak Daun tidak berpenghuni. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2019 – Mei 2020 di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Molekuler, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Proses Next Generation Sequencing (NGS) dilakukan oleh Novogene Co., Ltd di Singapura menggunakan primer Rbcl 646F – 998R dengan target amplicon 331 bp. Hasil penelitian didapatkan kelimpahan tertinggi pada ordo Bacillariales di semua stasiun (41 – 49%), disusul dengan ordo Fragilariales dan Naviculales.Nilai OTUs tertinggi terdapat pada stasiun 4 (508), disusul dengan stasiun 3 (500), 1 (481), dan 2 (471). Indeks Shannon dan Simpson berada di kisaran >5 dan 0 < D < 0.5, yang berarti di semua stasiun memiliki keanekaragaman yang tinggi dan memiliki dominansi yang rendah.
Uji Daya Hambat Ekstrak Kasar Daun Johar (Cassia siamea L.) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa Mira Leyana; Heny Suprastyani; Sri Andayani
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.2

Abstract

Dampak penggunaan antibiotik dapat menyebabkan resistensi terhadap patogen. Alternatif digunakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengubah pengobatan bahan alami yang mengandung senyawa aktif antibakteri yang lebih ramah lingkungan. Salah satu bahan alami adalah daun johar (Cassia siamea L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar daun johar yang dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan Uji MIC (Minimum Inhibition Concentration) dan Uji Disk. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan, 2 kontrol dan 3 ulangan. Perlakuan menggunakan ekstrak kasar daun johar (C.siamea L.) dengan dosis 110 ppm, 135 ppm, 160 ppm, 185 ppm dan 210 ppm. Hasil penambahan dosis ekstrak kasar (C. siamea L.) terhadap zona hambat menunjukkan pola linier dengan persamaan y = 8,1725 + 0,0093x dan R2 = 0,935. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kasar daun johar (C. siamea L.) dapat menghambat pertumbuhan P. aeruginosa, bakteri menunjukkan bahwa diameter rata-rata zona bening meningkat sejalan dengan penambahan ekstrak.
HEMOCYTE PROFILE OF SUSUH KURA (Sulcospira Testudinaria) IN ORDER TO EVALUATE THE WATER QUALITY OF BADHER BANK CONSERVATION AREA, TAWANGREJO VILLAGE, BINANGUN DISTRICT, BLITAR Asus Maizar Suryanto Hertika; Supriatna .; Arief Darmawan; Bimo Aji Nugroho; Agung Dwi Handoko; Agustiansi Yeyen Qurniawatri; Ranita Ayu Prasetyawati
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.16

Abstract

Abstract. Badher Bank Conservation Area is a conservation area that is focused on the conservation of badher fish. The purpose of this study was to analyze the hemocyte profile of Susuh Kura (Sulcospira testudinaria) in the Badher Bank Conservation Area and the water quality to estimate pollution status. The research method used is descriptive with survey method. Samples taken are water quality and susah kura samples at 4 stations. Based on the results of water quality measurements obtained results, temperatures of around 27.6-30.7 ° C, current of around 0.6-1 m/s, brightness of around 5-8.5 cm, TSS (Total Suspended Solid) of around 11-46 mg/l, pH of around  7.31-7.58, DO (Dissolved Oxygen) of around 4.4-5.1 mg/l, amoniak of around 0, 0432-0.2143 mg/l, BOD (Biological Oxygen Demand) of around 0.8-2.4 mg /l. These results indicate that all parameters are still in normal conditions except amoniak. THC observation results obtained values between 37.67x104 - 49x104 cells/ml, where the limit of THC values is not more than 58x104 cells/ml.. Analysis on DHC showed that hyalinocytes are around 30.47-40.76%, Semi granulocytes  around 10-15.92% and granulocytes around 44.53-57.84%. Result of CCA show that THC is affected by 8 parameters of moderate concentration, hyalinocytes tend to be influenced by high amoniak and granulocytes tend to be influenced by DO and high brightness. Thus, the condition of the waters in the Badher Bank Conservation Area is still in normal condition.
“ULVA” PENGEMBANGAN TEKNIK PENANDA ALAMI PADA BUDIDAYA ABALON (Haliotis squamata) Gusti Ngurah Permana; Ibnu Rusdi; Gigih Satria Wibawa; Gede Iwan Setiabudi
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 1 (2021): JFMR VOL 5 NO.1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.01.7

Abstract

"ULVA" NATURAL MARKING TECHNIQUES DEVELOPMENT IN ABALONE CULTURE (Haliotis squamata)  By  Gusti Ngurah Permana,, Ibnu Rusdia,  Gigih Satria Wibawaa and Iwan SetyabudibTagging is used to obtain some information during the process of selecting and managing population of abalone shells, Haliotis squamata. This research was conducted to determine the natural marker method of abalone, (H. squamata). The samples were used of  total length of the shell (initial average: 0.8 ± 0.2 mm).  Seed tagging using the Ulva sp. performed by giving a sequence of feed at the age of: 2-3 months (Ulva sp.), 3-4 months (Gracilaria sp.), 5-6 months (Ulva sp.), 6-10 months (Gracillaria sp.) and control 2 months (Ulva sp.), 3-10 months (Gracilaria sp.). The results of this study indicated that the tagging of the seeds with the Ulva method has a same growth pattern in both  treatment and control (38.93 ± 1.5 mm; 39.47 ± 1.44 mm). The effectiveness of Ulva tagging is seen in toca color finder (TC. 4103 green) and (TC 8135 brown), more sharpen in treatment compared to control. Ulva tagging technology can be applied to abalone seeds to see the sequence of the green color on the shell.  

Page 1 of 3 | Total Record : 23