cover
Contact Name
Evi Risky Mularsih
Contact Email
jurnalstitpemalang@gmail.com
Phone
+62284-3291929
Journal Mail Official
madaniyah@journal.stitpemalang.ac.id
Editorial Address
Jl. D.I. Pandjaitan Km. 3 Paduraksa Kabupaten Pemalang 52319, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. pemalang,
Jawa tengah
INDONESIA
Madaniyah: Terciptanya Insan Akademis Berkualitas Dan Berakhlak Mulia
Published by STIT Pemalang
ISSN : 20863462     EISSN : 25486993     DOI : 10.58410
Core Subject : Education,
Jurnal Madaniyah merupakan salah satu jurnal ilmiah dari STIT Pemalang yang memiliki fokus kajian tentang pendidikan, sosial dan keagamaan. Pada masing-masing edisi yang diterbitkan dua kali dalam satu tahun, diangkat tema-tema kajian yang berbeda sesuai dengan isu-isu yang berkembang. Jurnal ini dimaksudkan sebagai sarana komunikasi dan publikasi karya ilmiah ilmu pendidikan dan ke-Islaman, melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian yang megacu pada pola induk pengembangan ilmiah STIT Pemalang; penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengabdian di bidang pendidikan Islam; penerapan hasil-hasil penelitian melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan Islam.
Arjuna Subject : -
Articles 266 Documents
Dampak Tunjangan Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Ramadhan, Muamar; Darmoko, Puji Dwi; fariyati, Sri; ., Muntoha
Madaniyah Vol 7, No 1 (2017): Madaniyah (Edisi Januari 2017)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teacher certification is one form of implementation of Law No. 14 Year 2005 on Teachers and Lecturers. Teachers categorize as a profession because it has met the requirements of the profession, the position includes intellectual activity; position control of certain scientific and educated in a certain qualifications; office promising career; position altruistic service; and positions that have professional organizations. Teacher certification should ideally have an impact on teacher performance. Teacher certification should ideally have an impact on teacher performance. The field research  type of quantitative correlation with model analysis SPSS proves how the relationship and influence between alone certification and performance of teachers at teacher SMP/MTs and SD/MI certified in Pemalang district spread over 1,029 educational institutions both SD/MI and SM /MTs.
Problematika Keragaman Kebudayaan dan Alternatif Pemecahan (Perspektif Sosiologi) ., Ridwan
Madaniyah Vol 5, No 2 (2015): Madaniyah (Edisi Agustus 2015)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang biasa disebut dengan masyarakat multikultural. Pada kondisi ini, dibutuhkan orang-orang yang mampu berkomunikasi antar budaya dan mempunyai pengetahuan tentang perbandingan pola-pola budaya, serta komunikasi lintas budaya. Hal ini dikarenakan keragaman masyarakat berpotensi menimbulkan segmentasi kelompok, struktur yang terbagi-bagi, konsensus yang lemah, sering terjadi konflik, integrasi yang dipaksakan, dan adanya dominasi kelompok, yang pada akhirnya dapat melemahkan gerak kehidupan masyarakat itu sendiri. Adapun komunikasi lintas budaya maupun antar budaya yang beroperasi dalam masyarakat multikultural mengandung lima unsur penting, yakni: pertemuan berbagai kultur dalam waktu dan tempat tertentu; pengakuan terhadap multikulturalisme dan pluralisme; serta perubahan perilaku individu. Oleh karena itu, proses dan praktik komunikasi antar budaya maupun lintas budaya sangat dibutuhkan yang berfungsi sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Proses dan praktik komunikasi yang efektif sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan seseorang tentang jenis, derajat dan fungsi, bahkan makna perbedaan antar budaya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan sosial budaya seseorang tentang perbedaan varian pola-pola budaya, semakin besar pula peluang untuk dapat berkomunikasi antar budaya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat pengetahuan tentang perbedaan varian pola-pola budaya, semakin kecil pula peluang untuk berkomunikasi antar budaya.
Membongkar Konsep Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih ., Nisrokha
Madaniyah Vol 6, No 1 (2016): Madaniyah (Edisi Januari 2016)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nama Lengkap Ibnu Miskawaih adalah Abu Ali Al Khazin Ahmad Ibn Muhamad Ibn Ya’kub Miskawaih Gelar lainnya adalah Al Khazin yang berarti bendaharawan, disebabkan pada masa Adhud Al Daulah dari Bani Buwaih ia memperoleh kepercayaan sebagai bendahara. Ibnu Miskawaih terkenal sebagai seorang pemikir muslim yang produktif, salah satunya adalah teori etika yang bersumber pada filsafat Yunani, peradaban Persia, ajaran syariat islam dan pengalaman pribadi yang banyak dipengaruhi ajaran Plato dan Aristoteles serta Galen. Usaha Miskawaih adalah mempertemukan ajaran syariat islam dengan teori- teori etika dalam filsafat. Ibnu Miskawaih memberikan pengertian karakter (khuluk) adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran terlebih dahulu. Tujuan pendidikan akhlak yang dirumuskan oleh Ibnu Miskawaih adalah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik sehingga dapat mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati dan sempurna.Ibnu Miskawaih menyebutkan tiga hal pokok sebagai materi pendidikan akhlak yaitu Pertama, Materi-materi yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia, Kedua Materi-materi yang wajib bagi jiwa, Ketiga Materi- materi yang wajib bagi hubungannya dengan sesama manusia.
Restrukturisasi Pendidikan Menuju Bangsa Berkarakter Kamal, Mustofa
Madaniyah Vol 4, No 1 (2014): Madaniyah (Edisi Januari 2014)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (UU No. 17 Tahun 2007) antara lain adalah dalam mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah pancasila. Salah satu upaya untuk merealisasikannya adalah dengan cara memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan.Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan Bangsa Indonesia dari keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban baru. Krisis multidimensi yang menjadi persoalan bangsa. Hal ini terjadi karena bangsa ini tidak percaya diri dalam membangun dan mengkonsep untuk kemajuan bangsa. Menjadi bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri, akan mengembalikan kedaulatan, menjagi bangsa yang berbudaya dan bermartabat. Pendidikan yang didesign bukan lagi pendidikan yang meniru Negara lain. Konsep pendidikan dibuat berdasarkan karakter masyarakat dengan mengedepankan norma, nilai, dan budaya yang berkembang.
Manhaj Tafsir Jami’ Al Bayan Karya Ibnu Jarir At-Thabari ., Srifariyati
Madaniyah Vol 7, No 2 (2017): Madaniyah (Edisi Agustus 2017)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At-Thabari dipandang sebagai tokoh penting dalam jajaran mufasir klasik pasca tabi’i at-tabi’in lewat karya monumentalnya Jami’ al Bayan Fi Tafsir al-Qur’an di mana ia mampu memberikan nuansa baru dalam belantika penafsiran. Kitab ini memuat eksplorasi dan kekayaan sumber yang heterogen terutama dalam hal makna kata dan penggunaan bahasa arab. Tafsir ini sangat kental dengan riwayat-riwayat sebagai sumber penafsiran (ma’tsur) yang disandarkan pada pendapat dan pandangan para sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in melalui hadits yang mereka riwayatkan maupun riwayat-riwayat yang mu’tabar dari kalangan Yahudi dan Nashrani yang telah masuk Islam. Kitab ini juga didukung dengan nalar (ra’yu) untuk membangun pemahaman-pemahaman obyektifnya. Tafsir ini memiliki karakteristik tersendiri dengan tafsir-tafsir lainnya. Ia memuat analisis bahasa yang sarat dengan syair dan prosa Arab kuno, banyak qiraat, perdebataan isu-isu bidang kalam, dan diskusi seputar kasus-kasus hukum tanpa harus melakukan klaim kebenaran subjektifitasnya. Dalam menulis kitab ini, at-Thabari tidak menunjukkan sikap fanatisme madzhab atau alirannya. Salah satu contoh penafsirannya yang menunjukkan kema’tsuran kitab ini adalah dalam hal aborsi atau pembunuhan. Berdasarkan penjelasan at-Thabari dari ayat-ayat yang berkaitan dengan aborsi maka dapat dikatakan bahwa aborsi atau pembunuhan tanpa haq itu tidak diperbolehkan. Terlepas dari keunggulan kitab tafsir ini, sudah barang tentu at-Thabari sebagai manusia biasa memiliki kekurangan dan ketidak sempurnaan yang berimbas kepada buah karyanya tersebut. Seperti masih lolosnya beberapa kisah israiliyat yang turut mewarnai penafsirannya. Kata Kunci : Manhaj Tafsir, Jami’ul Bayan, At-Thabari
Menumbuhkan Keberanian Berpendapat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Lestari, Endang Puji
Madaniyah Vol 4, No 2 (2014): Madaniyah (Edisi Agustus 2014)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is to get courage on the arguments and to increase the result of the students learning in studying the opinion of freedom expression material to the seventh grade students H Junior High School Students 3 Taman Pemalang on the second semester in the academic year 2011/2012 through “think pari share” learning model. This research was conducted in to two cycles. The subjects of the research is the seventh grade students H SMP Negeri 3 Taman Pemalang, it is about 40 students. The data was collected by using a test. The test includes written test and non-test techniques such as observation, questionnaires and interview. The data were obtained and analyzed with descriptive comparative analysis. It is intended to compare between the first conditions and the result is achieved by the target. The result analysis shows that the courage opinion students in the learning process increasingly from pre-cycle (10%), the first cycle (22.5%) and the second cycle (55%). The result student learning also increase from pre-cycle (40%), the first cycle (57.5%) and the second cycle (87.5%). The above results show that the learning model think pair share is able to get courage on the argument and to increase the result student learning is higher 2.5 % than a pre-determined limit is completed 85 %.
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) sebagai Terapi dalam Konseling Nurlatifah, Andar Ifazatul
Madaniyah Vol 6, No 2 (2016): Madaniyah (Edisi Agustus 2016)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SEFT merupakan salah satu inovasi teknik konseling. Tahapan tekniknya mendayagunakan aspek jasmani, psikis, dan spiritual manusia secara harmonis. Ketiga aspek tersebut digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan konseli. Aspek spiritual dalam SEFT selaras dengan Bimbingan dan Konseling Islam yang memasukkan unsur spiritual dan religi dalam tiap pandangan keilmuannya. Keberadaan SEFT sebagai inovasi teknik konseling mendapat peluang dan tantangan yang kuat. Peluang terbuka lebar seiring munculnya berbagai penelitian dan bukti ilmiah yang mengulas keberhasilan SEFT untuk mengatasi berbagai masalah emosional, masalah perilaku, maupun masalah kesehatan. Efisiensi dan kemudahannya untuk dipraktikkan membuat teknik ini banyak dikenal kalangan praktisi, terutama praktisi di Indonesia. Namun begitu, SEFT mendapat tantangan yang cukup kuat mengingat umurnya yang masih relatif muda dan belum banyak dikenal secara  luas. Keberadaan SEFT juga dilemahkan dengan belum diterimanaya Energy Psychology sebagai mainstream. Kalangan yang  tidak  mengakui keberadaan Energy Psychology tentu akan memandang SEFT sebagai fenomena pseudoscience. Menyikapi  pertentangan  tersebut,  konselor masih tetap dapat menggunakan SEFT selama SEFT diletakkan sebagai teknik pendukung dalam layanan BK dan digunakan secara proporsional.
Indikator Tawadhu dalam Keseharian Rozak, Purnama
Madaniyah Vol 7, No 1 (2017): Madaniyah (Edisi Januari 2017)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Character in islam known with the term akhlaq, namely the condition of being born and human inner. Akhlaq divided into akhlaq good and bad akhlaq. Akhlaq good or akhlaq mahmudah, as patient, thanksgiving, sincere, received, humble or tawadhu, honest or sidiq, philanthropist or jud, mandate, excusing, and gracefully. Akhlaq bad as petulant , do not give thanks , showy , voracious , arrogant , stingy , perfidious , revenge , and blasphemy. Indicators group this character quantitatively can be developed by involving the various the theory community close to support restrictions character good and bad above. Individual character behold a reflection of what is in individual self. individuals can be expressing what is his power. The process of actual potential itself up to individual have to of domestic which need to actualized and which need to controlled. This factor more played by psychologists or counselor to map potential individuals and stretches, so formed to individuals characterless.
Penelitian Agama Menurut H. A. Mukti Ali dan Kontribusinya terhadap Pendidikan Islam
Madaniyah Vol 5, No 1 (2015): Madaniyah (Edisi Januari 2015)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa agama merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh manusia. Dimana agama dijadikan sebagai tolak ukur dan pedoman bagi keberlangsungan hidupnya. Oleh karena itu, sangat diperlukan pelaksanaan tentang penelitian agama yang dapat memberikan kontribusi besar dalam memahami apa itu sebenarnya agama. Di Indonesia sendiri sudah mulai banyak bermunculan penelitian agama, namun hasil-hasilnya kurang memberikan kontribusi dalam memahami tentang apa itu agama. Hal ini diungkapkan oleh H. A. Mukti Ali yang menjelaskan bahwa penelitian agama selama ini tidak menggunakan metode yang tepat dalam pelaksanaannya. Sehingga ia merumuskan sebuah metode yang disebut dengan metode sintesis sebagai jawaban dari kegelisahannya terhadap kekurangan dari penelitian agama selama ini. Melalui metode tersebut, penelitian agama yang dikembangankan oleh Mukti Ali ini dapat menelurkan hasil-hasil penelitian yang mutakhir terkait pemahaman tentang agama, termasuk agama Islam. Karena yang diperoleh bukan saja bersifat doktriner, melainkan juga bersifat ilmiah dalam mengkaji hal ikhwal tentang agama. Dengan demikian, penelitian agama dapat memberikan kontribusi atau sumbangan terhadap berbagai disiplin ilmu yang lain, seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, termasuk juga dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pengembangan konsep pendidikan Islam.
Kesenian Sintren dalam tarikan Tradisi dan Modernitas Darmoko, Puji Dwi
Madaniyah Vol 4, No 1 (2014): Madaniyah (Edisi Januari 2014)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah derasnya tekanan modernitas, produk budaya sebagai budaya adiluhung kreasi anak bangsa dipertahankan eksistensi dan keberlangsungannya. Salah satunya adalah kesenian daerah “Sintren” yang berkembang sepanjang wilayah Pantura Jawa Tengah bagian barat khususnya di Kabupaten Pemalang. Kesenian Sintren diawali dari cerita rakyat/legenda yang dipercaya oleh masyarakat tentang kisah percintaan Sulasih dan R. Sulandono, seorang putra Bupati Mataram Joko Bahu atau dikenal dengan nama Bahurekso dan Rr. Rantamsari.Kesenian tari Sintren dianggap unik, karena banyak yang mengatakan gerakannya di luar kesadaran akal sehat, diiringi lagu dan beberapa alat musik sederhana. Seiring dengan perkembangan zaman sintren sebagai suatu  seni adalah salah satu dari bagian kebudayaan yang terkena imbas arus modernitas. Bentuk-bentuk modernitas, misalnya tempat-tempat hiburan yang  bersifat modern antara lain: bioskop, café, karaoke, mall, dan sebagainya menggusur keberadaan kesenian sebagai alternativ hiburan yang mengandung unsur-unsur pendidikan dan pencerahan, khususnya kesenian tradisional.Kesenian Sintren kehilangan pamornya antara lain karena masyarakat sendiri sudah tidak peduli pada kesenian Sintren. Mereka beranggapan, pementasan kesenian Sintren sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Namun demikian keberdayaan seni Sintren tetap eksis karena adanya semangat para pelaku seni Sintren yang berusaha menghidupkan kesenian Sintren lebih dari sebuah "pengabdian" untuk melestarikan budaya warisan nenek moyang, atau ingin mempertahankan nilai-nilai kearifan yang tersimpan di dalamnya, sebagaimana yang dilakukan oleh anggota Paguyuban Sintren Slamet Rahayu Dusun Sirau Kelurahan Paduraksa.

Page 1 of 27 | Total Record : 266