cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Karkasa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 56 Documents
ANALISIS TORSI TAK TERDUGA DAN KETIDAKBERATURAN TORSI AKIBAT GAYA GEMPA Epafroditus Tuwanakotta; Yabes Bernard
Jurnal Karkasa Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Karkasa - Juli 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i1.462

Abstract

Pengembangan struktur pada saat ini sangatlah pesat, kebutuhan fungsi bangunan menuntut bentuk dari pada struktur bangunan yang tidak seperti biasanya. Bentuk dasar struktur pada suatu bangunan pada umumnya harus memberikan kontribusi dalam menahan gaya lateral yang nantinya akan disebabkan akibat adanya gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya torsi tak terduga dan juga untuk mengetahui adanya ketidakberaturan torsi akibat terjadinya gempa.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah statik ekivalen dengan menggunakan bantuan software ETABS, mengacu pada SNI 1726-2019. Berdasarkan hasil analisis torsi tak terduga, maka didapat besar nilai T adalah Lantai 1 X dir (ELF X 1) = 2158,8505 kg/m, Lantai 2 X dir (ELF X 1) = 1224,1362 kg/m, Lantai 3 X dir (ELF X 1) = 83,742 kg/m. Dan berdasarkan hasil analisis ketidakberaturan torsi maka nilai Ax tidak melebihi 1,2 sehingga dapat disimpulkan bahwa bangunan yang ditinjau tidak ditemukan adanya ketidakberaturan torsi.
ANALISIS KESEIMBANGAN AIR PADA EMBUNG BIMOMARTANI DI KABUPATEN SLEMAN Ratna Septi Hendrasari; Kevin Aji Nurohman
Jurnal Karkasa Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Karkasa - Juli 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i1.463

Abstract

Embung Bimomartani terletak di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mayoritas penduduk di sekitar embung tersebut berprofesi sebagai petani. Untuk menunjang dan meningkatkan produk pertanian, masyarakat memanfaatkan air dari embung tersebut. Agar proses pemanfaatan dapat optimal, maka perlu diketahui ketersediaan air pada embung. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung debit andalan serta kebutuhan air pertanian. Debit andalan dihitung dengan menggunakan metode Mock. Kebutuhan air dihitung berdasarkan kebutuhan air tanaman untuk tanaman padi dan palawija. Dari hasil perhitungan debit andalan serta kebutuhan air, dibuat suatu grafik keseimbangan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air tertinggi terjadi pada Desember tengah bulan kedua yaitu sebesar 0,27 m3/s,.sedangkan kondisi terendah terjadi pada bulan Juli tengah bulan pertama yaitu sebesar 0,02 m3/s. Kebutuhan air tertinggi terjadi pada bulan Desember tengah bulan kedua yaitu sebesar 0,21 m3/s. sedangkan kebutuhan air terendah terjadi pada Juli tengah bulan kedua yaitu sebesar 0,03 m3/s. Mulai bulan Juli tengah bulan kedua sampai dengan Maret tengah bulan pertama, jumlah air yang tersedia dapat dipakai untuk mencukupi kebutuhan air irigasi. Sementara pada bulan Maret tengah bulan kedua sampai dengan Juli tengah bulan pertama, jumlah air yang tersedia kurang dapat mencukupi kebutuhan air irigasi.
ANALISIS DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR BANJIR BANJARSARI DAERAH ALIRAN SUNGAI JUWANA DENGAN METODE HSS SCS Adwiyah Asyifa; Angga Ady Saputra
Jurnal Karkasa Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Karkasa - Juli 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i1.464

Abstract

Banjir merupakan bencana alam yang seringkali terjadi di musim penghujan yang merebak di berbagai Daerah Aliran Sungai (DAS) di sebagian besar wilayah Indonesia Sungai Banjarsari, yang terletak di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati merupakan sungai dengan Panjang Sub-DAS 32,63 km, dengan luas 62,84 km2. Metode perhitungan debit banjir rancangan pada Sub-DAS Banjarsari menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Soil Conservation Service (SCS) dengan menggunakan data curah hujan dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali-Juwana, Hasil analisis perhitungan debit banjir rancangan menggunakan Metode HSS SCS menghasilkan debit banjir rancangan sebesar 54,125 m³/detik untuk kala ulang 2 tahun, 94,774 m³/detik untuk kala ulang 5 tahun, 124,338 m³/detik untuk kala ulang 10 tahun, 153,778 m³/detik untuk kala ulang 20 tahun, 192,323 m³/detik untuk kala ulang 50 tahun, dan 224,286 m³/detik untuk kala ulang 100 tahun.
KELAYAKAN SIFAT-SIFAT PASIR KLAYAS, DISTRIK SEGET, KABUPATEN SORONG, SEBAGAI AGREGAT HALUS UNTUK PEMBUATAN BETON NORMAL Johanes Eudes Ola; Jhosse Septinus Solossa
Jurnal Karkasa Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Karkasa - Juli 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i1.475

Abstract

Salah satu sumber agregat halus dalam pembangunan infrastruktur, termasuk pembuatan beton di kabupaten Sorong, provinsi Papua Barat adalah kampung Klayas. Penggunaan material ini belum ditunjang dengan informasi tentang sifat-sifatnya. Karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis kelayakan pasir Klayas sebagai agregat halus untuk pembuatan beton normal. Dengan metode deskriptif - kualitatif, disimpulkan bahwa pasir Klayas, memenuhi standar kelayakan kadar lumpur = 3,77% < 5%; uji gradasi zona 2; modulus kehalusan = 3,43; penyerapan air = 1,482% < 2%, dan uji gradasi sisa di atas ayakan 4,8 mm sebesar 1,3 % < 2%. Sedangkan uji gradasi untuk sisa di atas ayakan 1,2 mm sebesar 17 % dan di atas ayakan 0,3 mm sebesar 60 %, tidak memenuhi syarat. Untuk pengujian kuat tekan menunjukkan nilai rata-rata kuat tekan memenuhi target mutu, yaitu 103% untuk target mutu 250 kg/cm2, dan 101% untuk target mutu 300 kg/cm2.
DESAIN JALUR EVAKUASI GEDUNG POLITEKNIK KATOLIK SAINT PAUL KOTA SORONG PAPUA BARAT Wennie Mandela; Daniel Torang
Jurnal Karkasa Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Karkasa - Juli 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i1.476

Abstract

Abstrak Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, Peta evakuasi merupakan salah satu syarat untuk memenuhi standar nasional indonesia untuk bangunan bertingkat yang ditetapkan oleh pemerintah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni membuat perencanaan yang baik untuk menentukan jalur evakuasi terpendek agar dapat keluar dari dalam gedung dengan cepat dan mempermudah dalam mengevakuasi orang-orang yang masih berada di dalam kampus Politeknik Katolik Saint Paul Sorong. Tangga gedung merupakan sarana yang sangat penting guna menunjang suatu aktifitas, tangga yang tidak sesuai standar dan penempatan yang salah dengan kapasitas penghuni dapat menyebabkan banyak resiko seperti jika terjadinya suatu bencana alam gempa bumi atau kebakaran maka resiko yang dapat terjadi sangat besar seperti terjatuhnya seseorang karena lebar tangga yang tidak sesuai, dan ketidak tahan nya struktur tangga menyebabkan masalah besar timbul lagi. Jalur evakuasi adalah lintasan yang digunakan sebagai pemindahan langsung dan cepat dari orang-orang yang akan menjauh dari ancaman atau kejadian yang dapat membahayakan bahaya (Abrahams, 1994). Metode penelitian pada jalur evakuasi dan assembly point di gedung bertingkat Politeknik katolik saint paul sorong, dengan cara observasi dan pengambilan data di lapangan yaitu pengukuran kesesuaian jalur evakuasi, tangga darurat, Safety Sign, dan assembly point sesuai Standar Nasional Indonesia 03-1746-2000 dan Standar Nasional Indonesia 03-6574-2001. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Jalur Evakuasi politeknik katolik saint paul sorong belum sesuai dengan peraturan yang ada dalam SNI. 3-1746-2000. 2 .Tanda penunjuk arah / Safety Sign , gedung politeknik katolik saint paul sorong, belum sesuai dengan peraturan yang ada dalam SNI No. 03-6574-2001. 3.Titik kumpul di gedung politeknik katolik saintpaul sorong belum memenuhi standar. Dengan demikian, peneliti membuatkan disain jalur evakuasi, penunjuk arah evakuasi dan disain untuk daerah titik kumpul yang sesuai dengan peraturan. Kata Kunci : Jalur Evakuasi, titik kumpul, gempa bumi, banguan gedung
ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE ANALISIS FAKTOR PADA PEMBANGUNAN PUSKESMAS ABUN KABUPATEN TAMBRAUW Sophia Rany Kolin; Muh. Akhsan Samaila
Jurnal Karkasa Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Karkasa - Juli 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i1.477

Abstract

Dampak keterlambatan pelaksanaan pekerjaan suatu proyek akan sering terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian antara perencanaan dengan kenyataan yang ada dilapangan. Maksud tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek dan sub faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek pada tiap faktornya. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Puskesmas Abun Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu relatif indeks yang menetukan perolehan nilai tertinggi faktor pengaruh keterlambatan sedangkan penentuan subfaktor di tiap faktor keterlambatan yang lolos uji KMO-MSA dengan acuan nilai skor faktor tertinggi pada metode analisis faktor. Sehingga hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, faktor keterlambatan yang paling dominan adalah karakteristik tempat dengan nilai RI sebesar 0,550. Untuk subfaktor yang paling berpengaruh pada tiap faktor yang lolos uji KMO-MSA dengan acuan nilai skor faktor tertinggi berdasarkan analisis faktor adalah lingkup dan kontrak/dokumen pekerjaan (subfaktor keterlambatan dalam membuat keputusan), sistem inpeksi, kontrol dan evaluasi pekerjaan (subfaktor tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewat jadwal yang disepakati), manajerial (subfaktor komunikasi antara pemilik dan kontraktor, karakteristik tempat (subfaktor lokasi proyek dan subfaktor akses ke lokasi proyek), tenaga kerja (subfaktor keahlian tenaga kerja) dan bahan (subfaktor keterlambatan pengiriman barang).
EVALUASI JEMBATAN KERETA API RANGKA BAJA JALUR TUNGGAL TIPE WELDED THROUGH TRUSS Algazt Aryad Masagala
Jurnal Karkasa Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Karkasa - Desember 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i2.558

Abstract

Jembatan kereta api BH 935 berada di desa Muara Lawai, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan atau berada di wilayah divre III Sumatra Selatan. Jembatan yang terbentang sepanjang 37 m diatas anak sungai Lematang di bangun di atas 2 abutmen dan menggunakan jembatan rangka baja jenis WTT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis kekuatan dan keamanan struktur jembatan serta lendutan pada jembatan kereta api BH 935 dengan mengacu pada menggunaan PM No. 60 tahun 2012 tentang persyaratan teknis kereta api Indonesia dan SNI 2833-2016 tentang beban gempa pada jembatan dan menggunakan peta gempa tahun 2017. Analisis dilakukan secara bertahap dimulai dari pemodelan jembatan, pembebanan, analisis kekuatan dan kemanan frame serta analisi lendutan pada jembatan. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh bahwa semua frame yang ada di jembatan dinyatakan aman, karena dari perhitungan kontrol lentur, kontrol kuat geser, tahanan nominal tekan dan tarik gaya output yang dihasilkan lebih kecil dari nilai maksimum rencana. Untuk lendutan memiliki nilai U3 52,77 mm pada beban gempa staktik, dan U3 76,52 mm pada beban gempa dinamik, sedangkan lendutan izin dari jembatan tersebut adalah 46,4 mm. Maka lendutan dinyatakan tidak aman karena nilai lendutan yang terjadi pada jembatan lebih besar dari nilai lendutan izin.
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI KRL COMMUTER LINE RUTE YOGYAKARTA – SOLO Abul Fida Ismaili
Jurnal Karkasa Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Karkasa - Desember 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i2.560

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk serta perkembangan ekonomi mengakibatkan pertumbuhan jumlah pengendara roda dua, pengendara roda empat mengalami peningkatan yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pergerakan atau aktivitas yang di lakukan masyarakat. KRL Commuter Line merupakan salah satu sarana transportasi yang diberikan pemerintah guna memenuhi kebutuhan tranportasi serta mengurangi kemacetan. KRL Commuter Line merupakan kereta yang berlayanan dengan listrik yang di jalankan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia. Metode analisis syarat kelayakan finansial menggunakan metode perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Break Event Point (BEP). Hasil analisis kelayakan finansial pada KRL Commuter Line rute Jogja-Solo pada kondisi optimis diperoleh hasil perhitungan dengan parameter Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 704.640.990.600,21, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2,09 > 1 (Proyek layak), Break Even Point (BEP) sebesar 4 Tahun 9 Bulan 3 Minggu < umur rencana proyek , Internal Rate of Ratio (IRR) sebesar 39,82%. Sedangkan pada kondisi pesimis diperoleh hasil perhitungan dengan parameter Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 686.398.637.324,00, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2,07 > 1 (Proyek layak), Break Even Point (BEP) sebesar 4 Tahun 10 Bulan 2 Minggu < umur rencana proyek, Internal Rate Of Ratio (IRR) sebesar 38,91%. Dapat disimpulkan bahwa secara finansial beroperasinya KRL Commuter Line rute Jogja-Solo dinilai layak dengan pengembalian dana mencapai beberapa tahun setelah beroperasinya KRL. Hal ini dapat membuat para investor menjadi ragu, namun pemerintah melihat dari segi finansial sangat layak dan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dalam menyediakan transportasi yang murah, cepat, dan efektif.
BANJIR RANCANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENAIKAN MUKA AIR BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS 4.1.0 Adwiyah Asyifa; Billy Mubarok
Jurnal Karkasa Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Karkasa - Desember 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i2.562

Abstract

Sungai Tenggang merupakan bagian dari sistem drainase Kota Semarang. Sungai Tenggang tidak terlepas dari masalah banjir. Masalah utama penyebab luapan Kali Tenggang dan banjir di Kota Semarang adalah curah hujan yang cukup tinggi di Wilayah Kota Semarang dan elevasi muka air pada penampang sungai meningkat. Dalam hal ini akan dilakukan analisis kenaikan muka air banjir sungai dengan menggunakan software HEC-RAS 4.1.0. Metode Nakayasu HSS digunakan untuk menghitung debit banjir yang dirancang, dan memberikan hubungan antara parameter aliran dan waktu. Parameter ini bisa berupa kedalaman aliran atau debit aliran. Dalam analisis hidrolik, program HEC-RAS 4.1.0 digunakan untuk memodelkan penampang melintang sungai. Hasil perhitungan debit banjir rencana Sungai Tenggang menggunakan metode HSS Nakayasu menghasilkan debit banjir maksimum sebesar 303.715 m3/detik periode 2 tahun; 356.318 m3/detik, untuk jangka waktu 5 tahun; 386.651 m3/detik; 421.348 m3/detik, selama 10 tahun; 445.047 m3/detik, selama 25 tahun; dan 467.190 m3/detik periode 100 tahun. Berdasarkan hasil pemodelan banjir dengan menggunakan software HEC-RAS, terdapat debit air yang tinggi akibat luapan dari Kali Tenggang Semarang. Di STA 1800 terjadi elevasi muka air yang cukup tinggi yaitu 4,5 m, dan untuk STA 2000 terjadi elevasi muka air yang sangat tinggi yaitu 5 m.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA BERDASARKAN PENGGUNAAN STRUKTUR PC-I GIRDER DAN PC-T GIRDER PADA JEMBATAN KANDAI, KABUPATEN DOMPU Cahyo Dita Saputro; Wira Setiawan
Jurnal Karkasa Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Karkasa - Desember 2022
Publisher : LPPM Politeknik Saint Paul Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32531/jkar.v8i2.563

Abstract

Jembatan diklasifikasikan berdasarkan jenis struktur atasnya, satu jenis struktur atas jembatan adalah menggunakan beton prategang, beton prategang juga dibedakan berdasarkan profil penampangnya yaitu PC-T, PC-I, T Girder, Box Girder, pada penelitian ini dilakukan perbandingan untuk melihat perbedaan struktur atas dan biaya jembatan dengan bentang 30,8 meter pada jembatan Kandai dengan struktur atas eksistingnya menggunakan PC-I Girder dan akan dibandingan dengan PC-T Girder untuk memperoleh perbedaan perilaku, efektivitas strukur serta biaya. Metode penelitian yang digunakan adalah dimulai dengan mengetahui beberapa rumusan masalah, mengumpulkan data kemudian merencanakan beban rencana untuk jembatan lalu memodelkan pada software SAP2000 setelah memodelkan dan mendapatkan gaya dalam selanjutkan dilakukan analisis struktur untuk memeriksa Safety factor kemudian dilakukan analisis biaya dan melakukan rekap perbandingan antara PC-I dan PC-T Girder yang berupa perbedaan gaya prategang kondisi awal, nilai kehilangan tegangan, gaya pratengang kondisi layan, gaya prategang akhir dan biaya yang disajikan dalam bentuk grafik. Dari hasil analisis perhitungan didapat kesimpulan bahwa PC-I Girder lebih efektif dibanding PC-T Girder, hal ini ditunjukan oleh nilai volume total beton PC-T Girder yaitu 128,805 m3 dan jumlah strand PC-T Girder 355 strand, dimana volume total beton PC-I Girder yaitu 101,175 m3 dan jumlah strand PC-I Girder yaitu 235 strand. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai safety factor PC-I Girder terhadap momen yaitu 1,141 dan terhadap geser yaitu 3,59 yang sesuai kebutuhan, dibanding dengan safety factor PC-T Girder terhadap moment yaitu 3,97 dan terhadap geser yaitu 2,177. Momen nominal yang dihasilkan PC-I Girder yaitu 12203,56 kNm dan momen nominal yang dihasilkan PC-T Girder yaitu 58221,55 kNm. Momen maksimum yang diterima oleh PC-I Girder yaitu 10692,74 kNm dan momen maksimum yang diterima oleh PC-T Girder yaitu 12991,45 kNm, serta biaya lebih besar PC-T Girder dengan harga biaya Rp. 529,757.151,50 sedangkan PC-I Girder lebih murah dengan harga biaya Rp. 428.429.486,020