cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)
ISSN : 20888139     EISSN : 24432946     DOI : -
Core Subject : Health,
JMPF is the first open access journal in Indonesia specialized in both research of pharmaceutical management and pharmacy practice. Articles submitted in JMPF are peer reviewed, we accept review articles and original research articles with no submission/publication fees. JMPF receives manuscripts in both English (preferably) and Indonesian Language (Bahasa Indonesia) with abstracts in bilingual, both Indonesian and English. JMPF is also open for various fields such as pharmaceutical management, pharmacoeconomics, pharmacoepidemiology, clinical pharmacy, community pharmacy, social pharmacy, pharmaceutical marketing, goverment policies related to pharmacy, and pharmaceutical care.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1" : 10 Documents clear
GAMBARAN POLA PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PASEN SKIZOFRENIA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA Fina Aryani; Oelan Sari
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.236

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang diakibatkan oleh kerusakan pada otak. Salah satu penanganan skizofrenia adalah dengan memberikan antipsikotik untuk mencegah gejala yang timbul. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pola penggunaan antipsikotik pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional jenis studi deskriptif dengan menggunakan data rekam medik. Penelitian ini dilakukan pada 81 rekam medik pasien periode Januari 2015 – Juni 2015 yang menerima pengobatan antipsikotik dan dianalisis dengan analisis univariat. Data yang diperoleh menunjukkan terapi kombinasi lebih banyak digunakan (95,08%) dari pada terapi tunggal (4,96%). Pada terapi tunggal antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah haloperidol dan risperidon dengan persentase yang sama (2,46%) dan pada terapi kombinasi antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah haloperidol dan klorpromazin (37,03%). Kategori pengobatan yang paling banyak digunakan adalah pengobatan antipsikotik tipikal (56,79%), atipikal (3,7%) dan kombinasi tipikal dan atipikal (39,5%).Kata kunci: skizofrenia, antipsikotik, Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru
ANALISIS BIAYA PENYAKIT STROKE PERDARAHAN DI RUMAH SAKIT Irfanianta Arif Setyawan; Tri Murti Andayani; Rizaldy T Pinzon
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.237

Abstract

Stroke perdarahan merupakan defisit fungsi sistem saraf yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak berupa pecahnya pembuluh darah di otak.Stroke tidak hanya menjadi tantangan yang besar bagi pasien dan keluarganya, besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan akut dan rehabilitasi juga menjadi beban yang besar untuk sistem perawatan kesehatan. Cost of illnessmerupakan salah satu studi farmakoekonomi yang digunakan untuk mengukur beban ekonomi suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor usia, jenis kelamin, jumlah komorbid dan komplikasi, lama dan kelas rawat inap terhadap total biaya penyakit,mengetahui komponen, rata-rata, dan total biaya penyakitstroke perdarahan. Jenis penelitian ini adalah analitik non-eksperimental dengan rancangan cross sectional study, pengambilan datadilakukan secara retrospektif. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya medik langsung berdasarkan perspektif rumah sakit dengan pendekatan bottom up. Subjek penelitian ini adalah seluruh pasien stroke perdarahan rawat inap dan rawat jalan periode Oktober 2014-September 2015 di RS Bethesda Yogyakartayang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan ujinon parametrik dan regresi linier. Hasil penelitian diperoleh 45 pasien rawat inap dan 36 pasien rawat jalan.Total biaya penyakit stroke perdarahan sebesar Rp. 643.783.379,40,-. Rata-rata biaya pada episode pertama pasien rawat inap stroke Rp. 13.826.124,54,- ± Rp. 8.627.671,85,- dan episode pertama rawat jalanRp. 600.215,97,- ± Rp. 365.042,33,-. Komponen biaya terbesar pada pasien stroke rawat inap dan rawat jalan adalah biaya obat dan barang medik.Jenis kelamin berpengaruh terhadap biaya riil rawat jalan dan lama rawat inap berpengaruh terhadap biaya riil rawat inap (p<0,05).Kata kunci: biaya penyakit, stroke perdarahan, RS Bethesda Yogyakarta
EVALUASI PHARMACY SUPPORT SYSTEM DALAM IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN GERIATRIK RAWAT JALAN Arissa Dwiningrum; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.233

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk validitas software Pharmacy Support System melalui uji diagnostik (sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif) dari Pharmacy Support System dalam mendeteksi DRPs potensial pada pasien geriatrik rawat jalan dan untuk mengetahui perbedaan antara jenis DRPs yang terdeteksi oleh farmasis dan farmasis dengan dukungan PSS.Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional. Pengambilan data pada penelitian secara retrospektif (Oktober- Desember 2014) dari RS PKU Muahmmadiyah dan RSUD Kabupaten Sleman dengan jumlah sampel 200 pasien. Kriteria inklusi yaitu pasien dengan usia ≥60 tahun, pasien berasal dari poli penyakit dalam dan saraf. Untuk mengetahui nilai diagnostik dari PSS dianalisis menggunakan cross tabulation (tabel 2x2) dan analisa menggunakan uji Goodness of fit.Pharmacy Support System memiliki sensitivitas 99%, spesifisitas 60%, nilai duga positif 76% dan nilai duga negatif 98% dalam mendeteksi DRPs potensial pada pasien geriatri rawat jalan. PSS memiliki sensitivitas dan spesifisitas dalam mendeteksi jenis DRPs yaitu terapi tanpa indikasi (81,4%;98,8%), kondisi yang perlu diterapi (80%;96%), obat tidak tepat (94%;94%), dosis tidak tepat (100%;79%), efek samping obat (89%; 100%) dan interaksi obat (95%; 85%). Dan juga terdapat perbedaan bermakna antara jenis DRPs yang terdeteksi oleh farmasis dan farmasis dengan dukungan PSS.Kata kunci: geriatrik, DRPs, clinical decision support system, sistem informasi klinik farmasi
IDENTIFIKASI INFEKSI MULTIDRUG-RESISTANT ORGANISMS (MDRO) PADA PASIEN YANG DIRAWATDI BANGSAL PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU) Fitri Rahmantika; Ika Puspitasari; Djoko Wahyono
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.240

Abstract

Pasien yang dirawat di bangsal pediatric intensive care unit (PICU) sangat rentan terhadap Multidrug-resistant organisms (MDRO) yang dapat menyebabkan infeksi yang sulit disembuhkan.Multidrug-resistant (MDR) dapat disebabkan pemakaian antibiotik yang tidak tepat dan kurangnya perhatian terhadap pengendalian infeksi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola MDRO dan sensitivitasnya terhadap antibiotik, pola infeksi MDRO dan gambaran luaran klinis penggunaan antibiotik definitif pada pasien PICURSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten selama periode Januari 2013 – Desember 2015.Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medik pasien PICU RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang memenuhi kriteria inklusi. Analisa data dengan menggolongkan MDRO, jenis infeksi MDRO dan antibiotik yang masih poten untuk masing-masing bakteri berdasarkan hasil kultur dan tes sensitivitas Laboratorium Klinik Mikrobiologi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Hasil penelitian ini menunjukkan bakteri yang menginfeksi pasien PICU RSST Klaten selama periode Januari 2013 - Desember 2015 adalah Pseudomonas sp, Staphylococcus sp, Serratia sp, Enterobacter sp, Klebsiella sp, Acinetobacter, E.coli, Moraxella sp, Yersinia sp dan Enterococcus sp. Isolat bakteri tersebut 100% termasuk kategori MDRO. Antibiotik yang masih poten untuk semua bakteri gram negatif dengan tingkat sensitivitas tertinggi adalah levofloksasin dan meropenem, sedangkan untuk bakteri gram positif dengan tingkat sensitivitas tertinggi adalah amikasin. Jenis infeksi MDRO dengan presentase terbesar yang ditemukan adalah sepsis (25%), komplikasi pneumonia dengan sepsis (25%) dan pneumonia (11,1%). Antibiotik definitif yang diberikan untuk pasien PICU sebagian besar sesuai dengan hasil tes kultur dan sensitivitas. Luaran klinis pasien dengan MDRO 58,3%, membaik, 11,1% tidak membaik dan 30,6%. meninggal. Pasien meninggal sebagian besar adalah pasien dengan diagnosis lain yaitu syok sepsis (45,4%) dan gizi buruk (36,4%).Kata kunci: MDRO, infeksi MDRO, resisten antibiotik
ANALISIS BIAYA PENYAKIT STROKE ISKEMIK Ferdy Firmansyah; Tri Murti Andayani; Rizaldy T Pinzon
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.235

Abstract

Stroke iskemik merupakan suatu gejala klinis yang disebabkan oleh suplai darah yang tidak memadai ke otak. Cost of Illness (COI) dapat digunakan untuk menghitung biaya penyakit stroke iskemik pada suatu periode. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik pasien terhadap biaya riil; dan mengetahui komponen biaya, rata-rata biaya, dan total biaya penyakit pasien.Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional study berdasarkan perspektif rumah sakit dengan pendekatan bottom up. Pengambilan data dilakukan dengan melihat rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi selama periode Oktober 2014-September 2015 di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Subyek penelitian terdiri dari 145 pasien rawat inap dan 83 pasien rawat jalan. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel terikat adalah total biaya penyakit, dan variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, komorbid, komplikasi, lama dan kelas rawat inap. Analisis data menggunakan mann-whitney, kruskal-wallis, dan regression linier.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien rawat jalan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel usia dan jenis kelamin terhadap total biaya riil (p>0,05). Pada pasien rawat inap terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel lama dan kelas perawatan terhadap total biaya riil(p<0,05). Total biaya penyakit stroke iskemik berdasarkan perspektif Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dalam periode 1 tahun dengan metode pembayaran Fee for Service sebesar Rp. 1.528.343.158 yang merupakan penjumlahan dari total biaya riil pasien rawat jalan sebesar Rp. 51.562.900 dengan rata-rata Rp. 621.240 dan total biaya riil pasien rawat inap sebesar Rp. 1.476.780.258 dengan rata-rata Rp. 10.184.691. Biaya komponen terbesar terdapat pada kelompok biaya obat dan barang medik.Kata kunci: COI, stroke iskemik, Bethesda
PERANAN OBAT GOLONGAN STATIN TERHADAP LUARAN STATUS FUNGSIONAL PASIEN STROKE ISKEMIK BERULANG DI RUMAH SAKIT Alexxander Alexxander; Agung Endro Nugroho; Rizaldi T Pinzon
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.232

Abstract

Proporsi pasien yang menggunakan statin ketika pertama kali masuk rumah sakit dengan stroke iskemik berulang sangat meningkat dengan cepat. Tetapi masih menjadi kontroversi. Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan terapi statin dengan luaran status fungsional pada pasien stroke iskemik berulang di rumah sakit Bethesda Yogyakarta.Penelitian ini adalah penelitian analisis dengan metode retrospective cohort menggunakan data data rekam medis pasien. Sebagai sampel dipilih kelompok pasien stroke iskemik berulang, baik yang mendapat pengobatan dengan statin ataupun yang tidak mendapatkan pengobatan statin. Kemudian secara retrospektif diamati pengaruh penggunaan statin terhadap luaran status fungsional pasien. Jumlah subyek untuk masing masing kelompok adalah 77 pasien. Luaran baik ditandai dengan nilai mRS 0-3, sedangkan luaran buruk ditandai dengan 4-6. Lokasi penelitian adalah di rumah sakit Bethesda Yogyakarta.Penggunaan statin pada pasien stroke iskemik berulang dapat memberikan luaran status fungsional yang baik di RS Bethesda Yogyakarta (p = 0,022; RR=1,56; IK 95% = 1,056 – 2,305). Selain itu penelitian ini juga memberikan luaran sekunder yaitu variabel usia, GCS, dan kelemahan otot gerak memiliki hubungan bermakna terhadap luaran status fungsional pasien stroke iskemik berulang. Faktor prediktor untuk mendapatkan luaran status fungsional yang baik pada penelitian ini adalah pasien tanpa penggunaan antibiotik, GCS 13-15, penggunaan anti koagulan, pasien tanpa analgetik antipiretik, dan pasien dengan penggunaan anti platelet. Penggunaan statin pada pasien stroke iskemik berulang dapat memberikan luaran status fungsional yang baik di RS Bethesda Yogyakarta.Kata kunci: statin, luaran status fungsional stroke iskemik, statin dan nilai mRS
PENGARUH EDUKASI CBIA (CARA BELAJAR IBU AKTIF) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN OBAT COMMON COLD DI DESA Okti Ratna Mafruhah; Diesty Anita Nugraheni; Sita Ririn Safitri
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.241

Abstract

Common cold atau biasa disebut pilek merupakan salah satu penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bagian atas. Obat common coldmerupakan golongan obat bebas terbatas yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pengetahuan yang baik dalam swamedikasi dapat menciptakan penggunaan obat yang tepat, sehingga meminimalisir medication error. Penelitian yang dilakukan di Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif) terhadap tingkat pengetahuan obat common cold. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan rancangan pretest-postest design with control group. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang dibagikan sebelum dan sesudah intervensi. Data yang telah didapatkan dianalisis secara statistik dengan Wilcoxon dan Mann-Whitney test. Tingkat pengetahuan kelompok perlakuan meningkat secara signifikan dengan p value 0,000. Perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan juga terjadi anatara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p value 0,000. Kategori baik pada kelompok perlakuan meningkat menjadi 81,6%.Kata kunci: CBIA,common cold, pengetahuan, swamedikasi
UJI PENGARUH PEMBERIAN DOMPERIDON TERHADAP KEJADIAN FLATUS PADA JAMA’AH UMRAH Hasdiana Sudar; Probosuseno Probosuseno; Ika Puspitasari
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.239

Abstract

Thawaf merupakan salah satu prosesi dalam ibadah umrah yang dilakukan dalam keadaan suci.Jika terjadi flatus maka jama’ah diwajibkan untuk kembali berwudhu sebelum melanjutkan thawaf. Belum ada obat yang diindikasikan khusus untuk mengatasi flatus berlebih. Beberapa penelitian mendukung penggunaan obat prokinetik sebagai antiflatulen pada kelainan motilitas saluran cerna.Hal ini melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian efek pemberian domperidon tablet 10 mg terhadap kejadian flatus pada jama’ah umrah.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian domperidon tablet terhadap kejadian flatus pada jama’ah umrah.Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental analitik dengan rancangan kuasi eksperimental. Jama’ah umrah yang memiliki frekuensi flatus >5kali/12 jam dan memenuhi kriteria akan diberi dosis tunggal domperidon tablet 10mg. Peneliti membandingkan frekuensi flatus pre dan post dan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masa bebas flatus setelah pemberian domperidon tablet. Jumlah flatus yang diperoleh diolah dengan metode paired t-test. Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap kejadian flatus setelah pemberian domperidon tablet 10mg untuk menentukan onset dan durasi masa bebas flatus.Pengaruh variabel jenis kelamin, penyakit penyerta, obat yang dikonsumsi, dan makanan diuji dengan menggunakan metode chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara jumlah flatus sebelum dan sesudah pemberian dosis tunggal domperidon tablet 10mg (P < 0,01) dengan penurunan rata-rata 49,63% (6,92+7,4). Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masa bebas flatus (onset) sebanyak 5,59 jam sejak pemberian domperidon tablet 10mg dengan durasi masa bebas selama 6,59 jam.Tidak ada pengaruh variabel jenis kelamin, penyakit penyerta, obat yang dikonsumsi, dan makanan dalam penurunan jumlah flatus.Kata kunci: domperidon, prokinetik, flatus, umrah
EVALUASI PHARMACY SUPPORT SYSTEM DALAM IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN KARDIOVASKULAR Deby Afriani Mpila; Fita Rahmawati; Tri Murti Andayani
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.234

Abstract

Pengobatan pada penyakit kardiovaskular berpotensi menyebabkan drug related problems (DRPs). Software Pharmacy Support System (PSS) telah dikembangkan untuk mengidentifikasi DRPs potensial yang dapat membantu apoteker dalam mengambil keputusan klinik dan menghindari kejadian DRPs. Penelitian ini bertujuan untuk validitas software PSS melalui uji diagnostik dalam membantu apoteker mengidentifikasi DRPs potensial pada terapi pasien dengan penyakit kardiovaskular; dan untuk mengetahui perbedaan antara prevalensi dan jenis DRPs yang teridentifikasi oleh apoteker secara manual dan apoteker dengan bantuan PSS.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional yang dilakukan pada terapi pasien di Poliklinik Jantung RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pengambilan data secara retrospektif pada bulan Mei 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 200 pasien. Kriteria inklusi yaitu pasien yang berasal dari Poliklinik Jantung. Analisis data menggunakan analisis deskriptif crosstabs untuk mengetahui nilai diagnostik dan untuk mengetahui perbedaan prevalensi dan jenis DRPs dianalisis dengan goodness of fit.Hasil penelitian menunjukkan PSS memiliki nilai sensitivitas yang baik (95%), tetapi nilai spesifisitasnya rendah (32%). Kategori DRPs interaksi obat, obat tidak efektif, dosis obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi dan interaksi obat dapat diidentifikasi secara optimal oleh apoteker dengan PSS (kisaran sensitivitas 90,48–100%). Namun, sistem ini kurang optimal pada kategori DRPs indikasi tanpa terapi (sensitivitas 43,39%). Terdapat perbedaan signifikan pada prevalensi dan jenis DRPs kategori indikasi tanpa terapi, dosis obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi dan reaksi obat yang tidak diinginkan (p < 0,05).Kata kunci: pharmacy support system, drug related problems, penyakit kardiovaskular, resep rawat jalan
PERESEPAN OBAT TIDAK TEPAT DAN ADVERSE DRUG EVENTS PADA PASIEN GERIATRI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM Radiyanti Radiyanti; Fita Rahmawati; Probosuseno Probosuseno
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.238

Abstract

Pasien geriatri merupakan pasien yang memiliki karakteristik khusus, umumnya telah terjadi berbagai penyakit kronis, fungsi organ yang menurun, dan penurunan status fungsional (disabilitas). Kriteria STOPP merupakan alat untuk mengidentifikasi ketepatan peresepan obat / potentially inappropriate prescription (PIP) pada pasien geriatri. Beberapa bukti klinis menunjukkan bahwa inappropriate prescription sering terjadi pada pasien geriatri dan berhubungan dengan meningkatnya risiko adverse drug events (ADEs). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui angka kejadian dan gambaran PIP, mengetahui hubungan antara PIP dengan ADEs, serta mengetahui faktor risiko kejadian ADEs. Penelitian ini merupakan observasional cross sectional dan pengumpulan data dilakukan secara prospektif. Penelitian ini dilakukan pada pasien berumur ≥60 tahun yang dirawat inap di Kelas III RSU PKU Muhammadiyah I dan II Yogyakarta, sejak bulan September sampai bulan Oktober 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Data dianalisis menggunkan statistik Uji Chi Square untuk data variabel kategorik dan independent t-test /Mann Whitney untuk data variabel kontinyu. Hasil penelitian menunjukan jumlah pasien laki-laki sebanyak 53 orang (43,4%) dan perempuan sebanyak 69 orang (56,6%). Angka kejadian PIP pada penelitian ini sebesar 27,05% (33 dari 122 pasien), dengan 42 kejadian penggunaan PIP. Penggunaan PIP paling banyak berhubungan dengan NSAID. Angka kejadian ADEs sebesar 24,6% (30 dari 122 pasien), dengan 43 kejadian ADEs. PIP berhubungan signifikan dengan kejadian ADEs (p<0,05), OR 3,36; 95% CI 1,38-8,08. Faktor risiko kejadian ADEs adalah jenis kelamin laki-laki (p<0,05); OR 2,44; 95% CI 1,05-5,67, dan indeks komorbiditas charlson (p<0,05).Kata kunci: potentially inappropriate prescription, adverse drug events, geriatri, faktor risiko

Page 1 of 1 | Total Record : 10