cover
Contact Name
Gema
Contact Email
gemarullyana@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
pedagogia@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
PEDAGOGIA
ISSN : 16935276     EISSN : 25797700     DOI : -
Core Subject : Education,
PEDAGOGIA (e-ISSN 2579-7700, p.ISSN 1693-5276 is a peer-reviewed (double blind review) journal published by Faculty of Education, Indonesia Univerity of Education. The goal of this journal is to facilitate scholars, researchers, and teachers for publishing the original research articles or review articles. Pedagogia : Jurnal Ilmu Pendidikan is available in print and online version. PEDAGOGIA published three editions in one year in April, August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 3 (2020)" : 8 Documents clear
PENERAPAN FLIPPED CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN TEORI MUSIK Dani Nur Saputra; Dian Herdiati
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.29537

Abstract

AbstrakPembelajaran harus mampu beradaptasi dengan situasi yang sedang terjadi. Kondisi saat ini menuntut adanya perubahan model pembelajaran dari konvensional ke modern. Penyesuaian yang cepat akan membantu dalam menciptakan model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini mengkaji model pembelajaran berbasis teknologi yang dapat diterapkan pada mata kuliah teori musik. Flipped classroom salah satu model pembelajaran yang sesuai digunakan dalam pembelajaran musik saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, menjelaskan, dan mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Flipped classroom pada mata kuliah teori musik di Program Studi Pendidikan Musik Universitas Negeri Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, angket, studi dokumenter, dan wawancara. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkuliahan teori musik yang dilakukan melalui model Flipped classroom  dengan menggunakan platform google classroom, whatsapp, dan zoom dapat mempermudah proses perkuliahan saat terjadi pandemi. Selain itu kemampuan siswa cenderung meningkat dibandingkan model pembelajaran yang dilaksanakan secara konvensional di kelas. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai akhir mahasiswa pada mata kuliah teori musik.AbstractLearning must be able to adapt to the situation that is happening. The current condition demands a change in the learning model from conventional to modern. Quick adjustments will help in creating a more effective and efficient learning model. This study examines a technology-based learning model that can be applied to music theory courses. The flipped classroom is one of the appropriate learning models used in learning music today. Therefore, this study aims to examine, explain, and describe the application of the flipped classroom learning model in music theory courses in the Music Education Study Program of Jakarta State University. The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques used are through observation, questionnaires, documentary studies, and interviews. The data collected is then analyzed using data reduction, data presentation, and concluding. The results showed that music theory lectures conducted through the flipped classroom model using the google classroom, WhatsApp, and zoom platforms could facilitate the lecture process during a pandemic. Besides, students' abilities tend to increase compared to learning models that are carried out conventionally in class. This is evidenced by the final score of students in music theory courses.
PERAN SERVANT LEADERSHIP, COMMITMENT AFFECTIVE, DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR TERHADAP EFEKTIVITAS TIM GURU Ruth Cynthia Devi; Niko Sudibjo
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.28202

Abstract

AbstrakBanyak penelitian telah membuktikan bahwa efektifitas tim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi performa dan kesuksesan sebuah organisasi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan juga sangat membutuhkan hal ini untuk dapat mencapai target pendidikan dengan maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari kepemimpinan yang melayani, komitmen afektif terhadap organisasi, serta organizational citizenship behaviour terhadap tim efektivitas. penelitian ini dilakukan secara quantitatif dengan menggunakan metode SEM(Structural Equation Modeling). Data yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti kemudian dikumpulkan melalui kuesioner. Penelitian dilakukan dengan mensurvei guru-guru dari sekolah XYZ sejumlah 43 orang pengajar sebagai populasi. Pengembalian data 86% dengan semua pertanyaan terjawab. Pengolahan data yang dikumpulkan dilakukan menggunakan program perangkat lunak SmartPLS untuk membantu menghitung uji hipotesis yang ada. Hasil penelitian menunjukan bahwa servant leadership, komitmen afektif dan OCB memiliki berpengaruh terhadap efektivitas kerja tim. Didapati juga bahwa servant leadership tidak memiliki pengaruh terhadap OCB yang berbanding terbalik dengan komitmen afektif yang terbukti memberikan pengaruh positif terhadap OCB pada sekolah XYZ.AbstractMany studies have proven that team effectiveness is one factor that affects an organization's performance and success. Schools as educational institutions also really need this to be able to achieve maximum educational targets. This study was conducted to see the influence of serving leadership, affective commitment to organizations, and organizational citizenship behavior on team effectiveness. This research is a quantitative research using the SEM (Structural Equation Modeling) method. The data relating to the variables studied were then collected through a questionnaire. The study was conducted by surveying 43 teachers from XYZ school as a population. As many as 86% of data return with all questions answered. The collected data processing was carried out using the SmartPLS software program to help calculate existing hypothesis tests. The results showed that servant leadership, affective commitment and OCB affected the effectiveness of teamwork. It was also found that servant leadership does not have an effect on OCB which is inversely related to affective commitment.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE Nurilah Alvianita; Perawati Bte Abustang; Waddi Fatimah
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.29286

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SDN Pali Kota Bima. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrument penelitian digunakan yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa siklus I dan siklus II. Dari jumlah 22 siswa, terdapat 12 siswa yang mencapai kategori tidak tuntas dengan presentase 54%, sedangkan 10 siswa yang mencapai kategori tuntas dengan presentase 45% dan nilai rata-rata pada siklus I 64%. Pada siklus II dari jumlah 22 siswa, terdapat 2 siswa yang mecapai kategori tidak tuntas dengan presentase 9% sedangkan 20 siswa yang mencapai kategori tuntas dengan presentase 91% dan nilai rata-rata pada siklus II 80,77%. Sehingga dapat dilihat hasil belajar siswa pada siklus I dan hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan. Penggunaan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V di SDN Pali Kota Bima. AbstractThis study aims to improve student learning outcomes in the fifth-grade social studies subject at SDN Pali Kota Bima. The type of research used is classroom action research and uses a qualitative approach. The research instruments used are observation, tests, and documentation. The results showed that the learning outcomes of students in cycle I and cycle II. Of the total 22 students, 12 students reached the incomplete category with a percentage of S4%. In comparison, ten students got the complete category with a 45% percentage, and the average score in the cycle I was 64 0%. In cycle II of the total 22 students, 2 students reached the incomplete category with a 9% percentage. In comparison, 20 students reached the complete category with a 91% rate, and the average score in cycle II was 80.77. So, it can be seen that student learning outcomes in cycle I and learning outcomes in cycle II have increased. The use of the Think Pair Share (TPS) learning model with problem-based learning strategies can improve student learning outcomes in grade Vat SDN Pali Kota Bima.
KESIAPAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 Nauri Anggita Temesvari; Mieke Nurmalasari; Tria Saras Pertiwi
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.28436

Abstract

AbstrakPerubahan metode pembelajaran di masa pandemi COVID-19 dengan pebelajaran online menimbulkan kendala bagi mahasiswa karena terbiasa menggunakan metode tatap muka. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan perbedaan antara usia, jenis kelas, dan keikutsertaan dalam pelatihan e-learning terhadap kesiapan mahasiswa dalam pembelajaran online pada masa pandemi COVID-19. Desain dalam penelitian ini merupakan potong lintang. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan, Universitas Esa Unggul. Teknik pengambilan sampel yaitu purposif dengan kriteria eksklusi mahasiswa yang mengambil Kartu Rencana Studi (KRS) mata kuliah Magang maupun Skripsi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik. Analisis dekriptif digunakan untuk melihat distribusi karakteristik dari responden, sedangkan uji Mann-Whitney untuk menganalisis perbedaan antara usia, jenis kelas, dan keikutsertaan dalam pelatihan e-learning terhadap kesiapan mahasiswa dalam pembelajaran online pada masa pandemi COVID-19. Terdapat perbedaan antara jenis kelas dan keikutsertaan pelatihan e-learning dengan kesiapan mahasiswa dalam pembelajaran online pada masa pandemi COVID-19 (p-value 0.05). Sedangkan tidak terdapat perbedaan antara usia dengan kesiapan mahasiswa dalam pembelajaran online pada masa pandemi COVID-19 (p-value 0.05). AbstractChanges in learning methods during the COVID-19 pandemic with online learning made barries for students because they got used to using face-to-face methods. The purpose of this study was to analyze the differences between age, type of class, and participation in e-learning training towards student readiness in online learning during the COVID-19 pandemic. The design in this study was cross sectional. The population in this study were students of the Health Information Management Department, Universitas Esa Unggul. The sampling technique was purposive and the sample in this study were 100 students. Data analysis was performed descriptively and analytically. Descriptive analysis was used to look at the distribution of characteristics of respondents, while the Mann-Whitney test to analyze the differences between age, class type, and participation in e-learning training towards student readiness in online learning during the COVID-19 pandemic. There was a difference between the type of class and e-learning training participation and students readiness in online learning during the COVID-19 pandemic (p-value 0.05). While there was no difference between age and student readiness in online learning during the COVID-19 pandemic (p-value 0.05).
PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI COVID-19 Nur Azizah; Imas Mastoah
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.28572

Abstract

AbstrakAdanya kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) menimbulkan kehawatiran yang dirasakan orang tua karena harus mendampingi anak belajar di rumah bersamaan dengan kesibukan yang dialami orang tua baik dalam pekerjaan rumah tangga maupun mencari nafkah. Artikel ini dibuat untuk mengetahui peran orang tua dalam pendidikan anak sekolah dasar di masa pandemi Covid-19, mengetahui kesulitan yang dihadapi orang tua, serta mengetahui cara mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Penelitian dilakukan menggunakan metode wawancara terstruktur dengan menyebarkan angket / kuesioner dan kajian pustaka. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh partisipan menyatakan tidak setuju dilakukannya BDR dan berharap pelaksanaan pembelajaran tetap dilakukan di sekolah dengan cara mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah atau memberi panduan pendampingan Belajar Dari Rumah jika pembelajaran tetap dilakukan di rumah.AbstractThe existence of the Learning From Home policy (BDR) raises concerns felt by parents because they have to accompany children to study at home along with the busyness experienced by parents both in household chores and earning a living. This article was created to determine the role of parents in the education of primary school children during the Covid-19 pandemic, to find out the difficulties faced by parents, and to find out how to overcome these difficulties. The research was conducted using structured inteviews method by distributing questionnaires and literature review. The results of the study indicate that seven out of ten participants stated that they did not agree with BDR and hoped that the implementation of learning would continue to be carried out in schools by following the health protocols from the government or providing guidance for Learning From Home assistance if learning was still carried out at home.
KINERJA KEPALA SEKOLAH DI SD UNTUK MEWUJUDKAN "MERDEKA BELAJAR" Sururi Sururi; Nani Hartini; Munipah -
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.29124

Abstract

AbstrakPosisi kepala sekolah sangat strategis dalam kemajuan dan kualitas sebuah sekolah. Dalam rangka mendapatkan kepala sekolah yang memiliki kompetensi untuk memimpin dan mengelola sekolah secara bertahap pemerintah telah melakukan berbagai perbaikan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Peraturan baru yang ditetapkan kepala sekolah adalah Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 yang semula diatur dalam Permendikbud nomor 28/2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja kepala sekolah dalam mewujudkan merdeka belajar. Temuan penelitian ini memperoleh sejumlah kinerja pokok pendukung dalam penerapan pembelajaran gratis, seperti kinerja sosial, peningkatan kapasitas guru, komitmen penyelesaian tugas sekolah, dan komunikasi kolegial. AbstractThe position of principal is very strategic in the progress and quality of a school. In order to obtain a principal who has the competence to lead and manage a school gradually the government has made various improvements in the implementation of the national education system. The new regulation stipulated by the principal is Permendikbud No. 6/2018 which was originally regulated in permendikbud number 28/2010. This research aims to identify the performance of the principal in realizing free learning. The findings of the study obtained a number of supporting principal performance in the application of free learning, such as social performance, teacher capacity building, commitment to completion of school assignments, and collegial communication.
INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY Lina Mufidah; Eka Rachmawati
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.29614

Abstract

AbstrakPenerapan pembelajaran teaching factory menuntut perubahan paradigma dalam pembelajaran karena tidak hanya menyebabkan perubahan konsep, metode, dan strategi pendidikan namun juga dalam sistem penilaian. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat instrument penilaian pembelajaran teaching factory yang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2019. Subjek Penelitian adalah mahasiswa Program Studi Tata Boga yang mengambil mata kuliah Manajemen Usaha Restoran Tahun akademik 2019/2020 dengan jumlah 25 Mahasiswa. Pengujian validitas dan reliabilitas digunakan judgment expert (Ahli akademisi dan praktisi).Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Instrumen penilaian aspek kognitif yang dikembangkan berupa rubric penilaian portofolio; (2) Instrumen aspek afektif dinilai berdasarkan nilai teliti, bijaksana, tidak otoriter, berbicara baik dan sopan, bekerja tenang, etos kerja tinggi, patuh prosedur, bertanggungjawab, tepat, komunikatif, displin, dan cepat tanggap (3) Instrumen aspek psikomotor dinilai berdasarkan lembar observasi yang dikembangkan untuk seorang pimpinan atau kelapa dapur, asisten kepala dapur, juru masak, asisten juru masak, bagian keuangan, bagian pemasaran dan penjualan. Saran bagi perguruan tinggi untuk dapat menerapkan instrument penilaian pembelajaran pendekatan teaching factory di matakuliah yang berhubungan dengan manajemen untuk mengukur ketercapaian kompetensi. AbstractThe application of teaching factory learning demands a paradigm shift in learning because it not only causes changes in educational concepts, methods and strategies but also in the assessment system. The purpose of this study was to make a teaching factory learning assessment instrument. This research was conducted from September to December 2019. The research subjects were students of the Catering Study Program who took the Restaurant Business Management course for the 2019/2020 academic year with a total of 25 students. Validity and reliability testing used expert judgment (academic experts and practitioners). The results showed that (1) the cognitive aspect assessment instrument developed was a portfolio assessment rubric; (2) Instruments for the affective aspect are assessed based on the value of being careful, wise, not authoritarian, speaking well and politely, working calmly, having a high work ethic, obeying procedures, being responsible, precise, communicative, disciplined, and responsive (3) The psychomotor aspect instrument is assessed based on an observation sheet developed for a manager or kitchen head, assistant head of the kitchen, cook, assistant cook, finance department, marketing and sales department. Suggestions for tertiary institutions to be able to apply learning assessment instruments of the teaching factory approach in subjects related to management to measure competency attainment.
ANALISIS KELAYAKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SATUAN PKBM DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Asep Saepudin; Ade Sadikin; Iip Saripah
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.29187

Abstract

Abstrakdapat memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat secara konsisten. Namun demikian, dalam perkembangnya dihadapkan dengan segala dinamika dan ragam permasalahan yang perlu diintervensi oleh perguruan tinggi melalui pengembangan model pengelolaan pembelajaran sebagaimana mestinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini terdiri atas: studi dokumentasi; studi literatur; wawancara; dan kelompok diskusi terfokus (FGD).  Subjek penelitian adalah pengelola dan tutor,  serta peserta didik PKBM yang berada di wilayah Bandung Raya, dengan waktu penelitian selama enam bulan. Hasil penelitian, (1) model konseptual yang dikembangkan terdiri atas, rasionalisasi, asumsi, tujuan, komponen, indikator, dan prosedur model, (2) validasi model dilakukan dengan mengunaan dua cara yakni diskusi  dengan teman sejawat (peer group) dan penilaian para ahli (expert judgement. (3) implementasi uji coba kelayakan model dideskipsiikan dalam kegiatan pembelajaran di PKBM. Langkah-langkah uji coba pembelajaran sebagai komponen model adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian dalam pembelajaran. Kesimplan model yang dikembangkan menunjukan hasil yang efektif, dengan indikator: pertama, adanya keterlibatan aktif dan tanggapan positif peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran. Kedua,  terdapat  peningkatan  kemampuan pada peserta didik. AbstractThe Community Learning Activity Center (PKBM), is one of the proven pathways of education to consistently provide educational services to the community. However, in its development it is faced with all the dynamics and various problems that need to be intervened by universities through the development of a learning management model as appropriate. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The data collection techniques used in this study consisted of: documentation study; study of literature; Interview; and focus group discussions (FGD). The research subjects were managers and tutors, as well as PKBM students who were in the Greater Bandung area, with a research time of six months. The results of the study, (1) the conceptual model developed consists of rationalization, assumptions, objectives, components, indicators and model procedures, (2) model validation is carried out using two methods, namely discussion with peers (peer group) and expert judgment. (expert judgment. (3) implementation of the feasibility trial of the model described in learning activities at PKBM. The steps of the learning trial as a component of the model are the process of planning, organizing, implementing and evaluating learning. The conceptual model developed shows effective results, with indicators: first, there is active involvement and positive responses of students to learning activities Second, there is an increase in the ability of students.

Page 1 of 1 | Total Record : 8