cover
Contact Name
Susilo
Contact Email
aru_palaca@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
rantimouri@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
BIOEDUSCIENCE
ISSN : 2614154X     EISSN : 26141558     DOI : -
BIOEDUSCIENCE is an open access journal that publishes research in the field of Biology and Biosain Education such as: Applied and implemented in education and learning, Botany, Zoology, Microbiology, Ecology, Biotechnology, Molecular Biology, Genetics, Bioinformatics, Cell and Developmental Biology, Biodiversity and Bioconservation. BIOEDUSCIENCE is published by Biology Education Study Program, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia regularly in June and December. ISSN : 2614-1558; P-ISSN : 2614-154X.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE" : 14 Documents clear
Analisis Perbandingan Asam Lemak VCO dengan Metode Fermentasi dari Berbagai Varietas Kelapa Ardianto, Ardianto; Mutiah, Haerul
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.849 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22122-1282486

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) is one of coconut processed products which contains various health benefits; but no any diversification of coconut processed product in regency of Bulukumba. The aim of this research is to investigate the comparison of VCO fatty acid composition through fermentation method from coconut varieties in district of Kajang, regency of Bulukumba. The sample of the research was the VCO varieties taken from various coconuts, there were 9 samples which represent the each variety of green coconut, red coconut and hybrid coconut. The sampling used proportional random sampling technique. Technique of collecting data, the data was collected by the analyst in LPPT of UGM by using gas chromatography method in an experiment. The collected data was analyzed descriptively by comparing the SNI 7381-2008. The result indicated that the highest mean percentages in green coconut werelauric and caproat acid, while the highest percentages in hybrid coconut werepalmitic acid, stearic acid, oleic acid and myristic acid, and the highest percentage in red coconut was capra acid. The composition of fatty acid from the three coconut varieties showed no significant difference; where lauric acid was 0.58%-2.75%, caproat acid was 0.01% - 0.04%, palmitic acid was 1.07% - 1.5%, stearic acid was 0.66% - 0.09%, oleic acid was 0.58% - 1.3%, myristic acid was 2.92% - 3.48% and copra acid was 0.1% - 1.9%. While the linoleic and linolenic acid had the same percentage. The difference of the fatty acid composition showed that, in generally, the composition of each coconut varieties fulfilled the SNI 7381-2008.    
Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera) di Kawasan Penangkaran Wana Wisata Curug Cilember sebagai Sumber Belajar Sekolah Sekitarnya Supriyanto, Ageng; Sukandar, Paska; Murwitaningsih, Susanti
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.083 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22129-1342467

Abstract

Background: Penelitian keragaman kupu-kupu dilaksanakan di Penangkaran kupu-kupu di Wana Wisata Curug Cilember. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang keragaman jenis kupu-kupu. Mengetahui sekolah mana saja yang sudah memanfaatkan Kawasan Penangkaran kupu-kupu di Wana Wisata Curug Cilember sebagai sumber dan sarana belajar di luar kelas. Metode: penelitian ini dibagi menjadi dua tahap penelitian yaitu kegiatan pertama observasi habitat dan pengamatan jenis kupu-kupu, sedangkan kegiatan kedua observasi dan wawancara ke sekolah. Hasil: Hasil pengamatan pada penelitian tahap satu menunjukkan total kupu-kupu yang tercatat di area Penangkaran Wana Wisata Curug Cilember sebanyak 14 jenis yang terdiri dari 2 famili Papilionidae dan Nymphalidae, Stasiun parit/kolam memiliki indeks keanekaragaman jenis lebih tinggi (H’=2,33) dibanding stasiun rumput/semak (H’=1,64). Hasil penelitian tahap dua observasi wawancara menunjukkan 3 dari 8 sekolah responden yang lokasinya dekat dengan Penangkaran kupu-kupu 37,5 % sekolah yang sudah menggunakan Penangkaran kupu-kupu sebagai sumber belajar dan kegiatan pembelajaran di luar kelas. Kesimpulan: hasil penelitian mendapatkan dua famili kupu-kupu, Stasiun parit secara umum memiliki nilai indeks keanekaragaman jenis kupu-kupu lebih tinggi (H‘= 2,33) dibanding stasiun semak/rumput (H‘= 1,64).
Analisis Kemandirian Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA YKPP Pendopo Oktarin, Sesi; Auliandari, Lia; Wijayanti, Tutik Fitri
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.92 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22104-1152493

Abstract

Background: Kemandirian menjadi salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, melalui kemandirian belajar akan membawa perubahan sikap serta perubahan positif dalam setiap tindakan siswa. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran biologi kelas X SMA YKPP Pendopo.  Metode: Metode penelitian termasuk deskriptif kuantitatif. Teknik sampling menggunakan teknik sampling jenuh, dengan subjek penelitian ialah kelas X.IPA 1 dan X.IPA 2 SMA YKPP Pendopo. Instrumen dalam penelitian menggunakan angket sebagai data primer dan lembar observasi yang digunakan untuk mengambil data sekunder pada saat pengamatan kegiatan-kegiatan kemandirian belajar siswa. Angket yang digunakan berupa angket dengan skala bertingkat. Teknik analisis data menggunakan model Rasch melalui program Winsteps untuk menganalisis Person Item Map, Person Fit Order, Scalogram, dan Person Measure.  Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 responden terdapat 63 siswa yang memiliki kemandirian yang tinggi dan termasuk valid dengan nilai logit di atas 0,00, kemudian 3 siswa yang memiliki kemandirian yang rendah dengan nilai logit di bawah 0,00 dan 6 siswa dinyatakan tidak valid dikarenakan tidak memenuhi kriteria misfit. Kesimpulan: Siswa kelas X SMA YKPP Pendopo memiliki kemandirian yang tinggi dengan persentase sebesar 87,5%. Kemandirian belajar siswa yang tinggi ditunjukkan dari kecenderungan siswa yang lebih banyak menyetujui item pernyataan pada angket, yaitu pada indikator tanggung jawab yang didukung dari hasil observasi bahwa sebesar 62,5% siswa selalu menunjukkan sikap tanggung jawab dan sebesar 44,43% siswa selalu menunjukkan sikap disiplin.
Keanekaragaman Hayati Fauna di Sungai Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara Syahbudin, Syahbudin; Maulana, Fujianor
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.438 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22135-1392484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman hayati di sungai Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara. Metode yang digunakan adalah metode titik, sweeping, dan tracking. Dilakukan pada pagi, siang, sore, dan malam hari di bulan januari-maret 2018. Analisis data menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon-Weiner’s (H'). Hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan 45 jenis hewan, yaitu: 12 jenis capung, 9 jenis herpetofauna, 9 jenis burung, 8 jenis kupu-kupu, dan 7 jenis ikan. Keanekaramgan tertinggi pada kelompok capung dengan nilai H`= 2,35, sedangkan yang terendah pada kelompok ikan dengan nilai H`= 1,76.  
Efektivitas Media Model Pembentukan Urin terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi Yunengsih, Yuyun; Nurjhani, Mimin; Sudargo, Fransisca
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.908 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/2295-1032050

Abstract

Background: Proses dalam pembelajaran merupakan proses komunikasi yang di dalamnya melibatkan tiga komponen pokok, yaitu, komponen pengirim pesan, penerima pesan dan pesan pesan itu sendiri. Namun, tidak jarang terjadi kegagalan komunikasi di dalam proses pembelajaran. Hasil Observasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada kenyataannya dalam proses pembelajaran di kelas guru lebih mendominasi dan masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung pasif, bosan dan pada akhirnya tidak memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran biologi. Untuk menghindari kegagalan komunikasi, maka guru perlu menyusun strategi pembelajaran, yang salah satunya adalah dengan memanfaatkan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penggunaan media model dalam proses pembelajaran. Metode: Penelitian eksperimen ini menggunakan empat macam instrument yaitu lembar observasi, test berupa pretest-posttest, kuesioner, dan lembar wawancara. Adapun siswa yang terlibat dalam penelitian ini yaitu sebanyak 72 siswa dari dua kelas yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen pembelajarannya menggunakan media model pembentukan urin sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional berupa ceramah ditambah dengan powerpoint. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan pada RPP. Selain itu, hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dan media mendapatkan respon positif oleh beberapa pihak, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan media model pembentukan urin efektif dalam pembelajaran sistem ekskresi. Kesimpulan: Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media model pembentukan urin efektif digunakan dalam membelajarkan materi system ekskresi.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma zanthorrhiza ROXB.) pada Tahap Pascaimplantasi Lanjut terhadap Fertilitas Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Betina Fazriany, Erie; Akbar, Budhi; Kartikawati, Eka
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.711 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22140-1441337

Abstract

Background: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak temulawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.) pada tahap pascaimplantasi lanjut terhadap fertilitas tikus putih (Rattus norvegicus L.) betina galur Sprague Dawley terhadap Kematian Pascaimplantasi (KPI). Metode: Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 ulangan. Penelitian menggunakan 24 ekor tikus betina yang dibagi dalam empat kelompok yang dibagi menjadi empat perlakuan, yaitu: P0 (kontrol), P1 (400 mg/kg bb), P2 (800 mg/kg bb), P3 (1200 mg/kg bb), perlakuan diberikan setiap hari pada hari ke 11-14 kebuntingan. Pada kebuntingan hari ke-15 tikus dibedah dan diamati jumlah implantasi, fetus hidup, fetus mati dan korpus luteum. Data diuji dengan menggunakan uji Chi kuadrat (X2) dan uji Kruskal Wallis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P1 (400 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 0%, perlakuan P2 (800 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 5,27%, dan perlakuan P3 (1200 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 14,65%. Dari hasil yang diperoleh. Kesimpulan: pemberian ekstrak rimpang temulawak pada tahap pascaimplantasi lanjut, cenderung menurunkan fertilitas tikus putih (Rattus norvegicus L.) betina galur Sprague Dawley.
Pengukuran Indole- 3-Acetic Acid (IAA) pada Bacillus sp dengan Penambahan L-Tryptopan Astriani, Meli; Murtiyaningsih, Hidayah
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.055 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22116-1212233

Abstract

Background: Indole acetic acid (IAA) is a plant growth hormone that has an important role for stimulation growth of plants. The exogenous IAA produced by bacteria is able to accelerate the plant growth in improving process of root differentiation to form root hairs. Rhizosphere bacteria mostly known as a producer of IAA. Bacillus sp is one of rhizosphere bacteria on plants. The aim of this study was to determine IAA content from Bacillus sp by measuring the levels of IAA using colorimetric method. Methods: Stages of this study are as follows: recultures of testing isolates, manufactures IAA standard curve and measures levels of IAA which reacted to Salkowsky reagent. Results: Results showed that IAA content of Bacillus sp which were obtained by adding L- tryptophan was 39.92 ppm. Conclusions: IAA content which produced by Bacillus sp is high enough to be applied as a plant growth promoter bacteria (PGPR).
Pengaruh Pemberian Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma zanthorrhiza ROXB.) pada Tahap Pascaimplantasi Lanjut terhadap Fertilitas Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Betina Erie Fazriany; Budhi Akbar; Eka Kartikawati
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.711 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22140-1441337

Abstract

Background: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak temulawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.) pada tahap pascaimplantasi lanjut terhadap fertilitas tikus putih (Rattus norvegicus L.) betina galur Sprague Dawley terhadap Kematian Pascaimplantasi (KPI). Metode: Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 ulangan. Penelitian menggunakan 24 ekor tikus betina yang dibagi dalam empat kelompok yang dibagi menjadi empat perlakuan, yaitu: P0 (kontrol), P1 (400 mg/kg bb), P2 (800 mg/kg bb), P3 (1200 mg/kg bb), perlakuan diberikan setiap hari pada hari ke 11-14 kebuntingan. Pada kebuntingan hari ke-15 tikus dibedah dan diamati jumlah implantasi, fetus hidup, fetus mati dan korpus luteum. Data diuji dengan menggunakan uji Chi kuadrat (X2) dan uji Kruskal Wallis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P1 (400 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 0%, perlakuan P2 (800 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 5,27%, dan perlakuan P3 (1200 mg/kg bb) menunjukkan persentase KPI sebesar 14,65%. Dari hasil yang diperoleh. Kesimpulan: pemberian ekstrak rimpang temulawak pada tahap pascaimplantasi lanjut, cenderung menurunkan fertilitas tikus putih (Rattus norvegicus L.) betina galur Sprague Dawley.
Efektivitas Media Model Pembentukan Urin terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi Yuyun Yunengsih; Mimin Nurjhani; Fransisca Sudargo
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.908 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/2295-1032050

Abstract

Background: Proses dalam pembelajaran merupakan proses komunikasi yang di dalamnya melibatkan tiga komponen pokok, yaitu, komponen pengirim pesan, penerima pesan dan pesan pesan itu sendiri. Namun, tidak jarang terjadi kegagalan komunikasi di dalam proses pembelajaran. Hasil Observasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada kenyataannya dalam proses pembelajaran di kelas guru lebih mendominasi dan masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung pasif, bosan dan pada akhirnya tidak memiliki ketertarikan terhadap pembelajaran biologi. Untuk menghindari kegagalan komunikasi, maka guru perlu menyusun strategi pembelajaran, yang salah satunya adalah dengan memanfaatkan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penggunaan media model dalam proses pembelajaran. Metode: Penelitian eksperimen ini menggunakan empat macam instrument yaitu lembar observasi, test berupa pretest-posttest, kuesioner, dan lembar wawancara. Adapun siswa yang terlibat dalam penelitian ini yaitu sebanyak 72 siswa dari dua kelas yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen pembelajarannya menggunakan media model pembentukan urin sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional berupa ceramah ditambah dengan powerpoint. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan pada RPP. Selain itu, hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dan media mendapatkan respon positif oleh beberapa pihak, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan media model pembentukan urin efektif dalam pembelajaran sistem ekskresi. Kesimpulan: Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media model pembentukan urin efektif digunakan dalam membelajarkan materi system ekskresi.
Pengukuran Indole- 3-Acetic Acid (IAA) pada Bacillus sp dengan Penambahan L-Tryptopan Meli Astriani; Hidayah Murtiyaningsih
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.055 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22116-1212233

Abstract

Background: Asam indol asetat (IAA) merupakan salah satu hormon pertumbuhan tanaman yang berperan penting dalam menstimulasi pertumbuhan tanaman. Peran IAA yang diproduksi eksogen dari bakteri mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dalam memacu proses diferensiasi pada akar dalam membentuk rambut akar. Bakteri rizosfer kebanyakan sebagai penghasil IAA. Bacillus sp. merupakan salah satu bakteri rizosfer dari tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan IAA dari Bacillus sp. dengan melakukan pengukuran kadar IAA menggunakan metode kolorimetri Metode: Tahapan penelitian meliputi peremajaan isolat uji, pembuatan kurva standar IAA dan mengukur kadar IAA dengan direaksikan menggunakan reagen Salkowsky. Hasil: Hasil dari penelitian ini diperoleh kandungan IAA dari kultur Bacillus sp. yang ditambahkan L-triptofan yaitu sebesar 39,92ppm. Kesimpulan: Kandungan IAA yang dihasilkan Bacillus sp. tergolong cukup tinggi untuk dapat diaplikasikan sebagai bakteri pemacu pertumbuhan tanaman (PGPR).

Page 1 of 2 | Total Record : 14