cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
BIOEDUSCIENCE is a scientific journal in collaboration with the Association of Lecturer in Biology, Biology Education in Indonesia and Biology Association of Indonesia. This journal encompasses original research articles and short communications in the major of biology education and biology fields.
Arjuna Subject : -
Articles 93 Documents
KETRANSITIFAN PADA TEKS NOVEL DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII Marendra Agung J.W; Dendy Sugono; Wini Tarmini; Hajar
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1.) Mendeskripsikan ketransitifan pada teks novel dalam buku ajar Bahasa Indonesia Kelas XII, berupa klausa dwitransitif, klausa transitif, klausa dwi-intransitif, dan klausa intransitif. 2.) Mengimplementasikan pada materi pembelajaran unsur kebahasaan teks novel dalam buku ajar Bahasa Indonesia kelas XII. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analisis. Adapun teori yang digunakan dalam analisis penelitian ini yaitu teori sintaksis. Data analisis berupa kalimat deklaratif, interogratif, imperatif yang berasal dari dialog dan narasi teks novel. Klausa dari data tersebut diklasifikasi dalam tipe (1) dwitransitif, (2) intransitif, (3) dwiintransitif (4) intransitif kemudian dianalisis dan dideskripsikan. Hasil analisis tersebut kemudian diolah menjadi kaidah atau rumusan sebagai bahan pembelajaran unsur kebahasaan teks Novel dalam buku ajar Bahasa Indonesia kelas XII. Hasil penelitian ini adalah: 1.) Berdasarkan 155 data klausa yang diperoleh dari teks novel dalam buku Bahasa Indonesia kelas XII, terdapat empat bentuk ketransitifan yaitu 78 klausa intransitif, 25 klausa dwi-intransitif, klausa 40 transitif dan 12 klausa dwi-transitif. Klausa intransitif dan klausa dwi-intransitif lebih dominan ditemukan dalam narasi maupun dialog teks novel. Terdapat empat pola/tipe klausa intransitif dan dua pola/tipe dwi-intransitif yang dapat membangun inti kalimat deklaratif, imperatif, maupun introgatif, sebagai kategori kalimat yang lazim digunakan dalam narasi maupun dialog teks novel dalam buku ajar Bahasa Indonesia Kelas XII. Pola klausa intransitif dan klausa dwi-intransitif ini dapat membuat konstruksi kalimat menjadi lebih efektif dan sederhana. 2.) Guru Bahasa Indonesia dan Siswa SMA khususnya kelas XII SMA, memerlukan pengembangan materi unsur kebahasaan dalam proses pembalajaran teks novel. Pemahaman tentang pola kalimat tanpa objek (intransitif/dwi-intransitif) yang telah dirumuskan berdasarkan pembahasan penelitian ini, dapat menjadi bahan pengembangan materi ajar untuk pembelajaran unsur kebahasaan teks novel di kelas XII, agar membatu siswa untuk menyusun kalimat yang lebih variatif.
Peningkatah Keterampilan Menulis Deskriptif Bahasa Inggris Siswa Kelas X Ipa 1 Sma Negeri 29 Jakarta Melalui “Project-Based Learning” Dwi Mulyani; Ade Hikmat; Nani Solihati
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan menulis melalui model pembelajaran berbasis projek pada peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 29 Jakarta. Subjek penelitian adalah pada peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 29 Jakarta yang berjumlah 36 peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Tindakan pembelajaran siklus 1 peserta didik diminta langsung menuliskan deskripsi sebuah tempat wisata. Peserta didik mengalami kendala dalam aspek kebahasaan (kosa kata dan struktur kalimat yang digunakan) dan aspek nonkebahasaan (keberanian, kejujuran, dan sikap). Siklus II lebih difokuskan pada aspek kebahasaan (kosakata, struktur kalimat dan tanda baca ) dan aspek non- kebahasaan (kelancaran dan penguasaan materi) yang masih kurang. Sistem evaluasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah isi, organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanisme. Peningkatan ditunjukkan dengan hasil nilai keterampilan menulis peserta didik. Peningkatan yang terjadi yaitu: (1) rata-rata nilai pra-siklus peserta didik sebesar 72,75 naik menjadi 78,06; (2) rata-rata nilai evaluasi siklus I sebesar 78,06 dengan persentase ketuntasan sebesar 50%; (3) rata-rata nilai evaluasi siklus II sebesar 84,46 dengan persentase ketuntasan 84,37%.
Tindak Tutur Komisif Politikus Pemenang Partai Pemilu di Indonesia Tahun 2019: Kajian Pragmatik Yelmida Yelmida
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v3i1.7227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya tuturan komisif pada pidato politikus partai pemilu di Indonesia tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, fenomenologi, grounded theory, dan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukan: 1. Jenis tindak tutur komisif yang terdapat pada pidato politikus pemenang partai pemilu di Indonesia tahun 2019 ditemukan jenis tindak tutur berniat, berjanji, dan, menawarkan. 2. Fungsi tindak tutur komisif politikus pemenang partai pemilu di Indonesia tahun 2019 terdiri atas 43 fungsi tindak tutur berniat ditandai dengan penanda gramatikal akan . 38 fungsi tindak tutur berjanji ditandai dengan penanda gramatikal harus, akan pasti dan InsyaAllah. 3 fungsi tindak tutur menawarkan ditandai dengan penanda gramatikal dapat, menawarkan. Tuturan bersumpah tidak ditemukan. Dengan demikian, kecenderungan yang paling banyak digunakan adalah tindak tutur janji yang komisif
Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Disleksia Melalui Metode Simultaneous Multisensory Teaching Adang Rismanto
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v3i2.7401

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membaca dan menulis siswa disleksia melalui penggunaan metode Simultaneous Multisensory Teaching (SMT). Siswa disleksia selain mengalami kesulitan dalam memahami komponen kata dan kalimat, umumnya juga mengalami kesulitan menulis. Salah satu metode yang direkomendasikan oleh Internasional Disleksia Association (IDA) adalah metode Simultaneous Multisensory Teaching. SMT merupakan metode khusus bagi siswa yang mengalami disleksia, memiliki tahapan-tahapan khusus untuk mengembangkan kemampuan siswa dengan mengoptimalkan beberapa alat indera secara terintegrasi. Subjek penelitian ini merupakan partisipan tunggal, yakni siswa yang mengalami disleksia berinisial AMJ merupakan siswa Kelas IV SDN Muktijaya 02. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode diskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri atas: 1) reduksi data,2) penyajian data, dan 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan secara berangsur-angsur kemampuan membaca dan menulis siswa mulai terjadi perubahan. Kemampuan mengenal huruf-huruf yang sering tertukar sudah mulai dikuasai, baik dalam pengucapan saat membaca maupun saat menuliskannya. Demikian pula membaca dan menuliskan kata dan kalimat, sudah ada perubahan dibandingkan hasil pengamatan awal.
Pemerolehan Bahasa Anak Sudan Umur 5 Tahun Terhadap Bahasa Kedua dalam Lingkungan Masyarakat Ciputat Tangerang Selatan Ahamad Royani N
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v3i2.7402

Abstract

Dalam proses pemerolehan bahasa Language Acquisition Device (LAD), ini menerima ‘ucapan-ucapan dan data-data lain yang berkaitan melalui pancaindera. Faktor lingkungan sangat penting dalam pertumbuhan anak, terutama dalam perolehan bahasa anak-anak, semua manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa yang sama dan ada juga yang menggunakan bahasa yang berbeda, dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian pada anak-anak Sudan yang berusia 5 tahun 8 bulan dan akan memperdalam bahasa kedua anak Sudan ini, yang bertepatan sekarang berdomisili di Indonesia, dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mendalam baik secara teori maupun informasi tentang anak Sudan yang tinggal di Indonesia. Faktor lingkungan menjadi sangat penting dalam penelitian tentang penguasaan bahasa anak-anak Sudan yang berusia 5 tahun dan 8 bulan.psikolinguistik, pemerolehan bahasa anak
Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru (Studi MI Ma’arif NU 01 Blater, Kalimanah, Purbalingga) Mujibur Rohman; Yeni Witdianti
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v3i2.7403

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai UKG 2015 dan 2016 dengan nilai akumulasi rata-rata 50, hal ini mendeskripsikan belum terpenuhinya indikator guru profesional, apalagi mengarah kepada profesionalisme guru. Problematika tersebut perlu segera dibenahi salah satunya dengan pelaksanaan supervisi pengajaran, dimana supervisi merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan pelaksana pembelajaran bermutu. Diharapkan dengan pelaksanaan supervisi guru akan semakin meningkat nilai profesionalismenya dan mampu secara mandiri mewujudkan guru profesional. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga langkah yang dilakukan dalam melaksanakan supervisi pengajaran dalam meningkatkan profeisonalisme Guru di MI. Berdasarkan paparan dan interpretasi data yang ada serta mengacu pada landasan teori yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi pengajaran dalam meningkatkan profesionalisme Guru MI Ma’arif NU 01 Blater Kalimanah Purbalingga dalam penelitian ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa Pelaksanaan supervisi pengajaran dalam meningkatkan profesionalisme Guru di MI Ma’arif NU 01 Blater Kalimanah Purbalingga dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan supervisi pengajaran dilakukan dengan mengambil pendekatan Humanistik dan Ilmiah, selain itu supervisi dilakukan dengan multi teknik yaitu kunjungan dan observasi kelas, pembicaraan/ pertemuan indiviu, dan diskusi kelompok. Dan Supervisi pengajaran dalam meningkatkan profeisonalisme di MI Ma’arif NU 01 Blater Kalimanah Purbalingga adalah mampu meningkatkan profesionalisme guru pada kompeteni pedagogik, kepribadian, professional, dan kompetensi sosial.
Analisis Eksistensial Tokoh Utama pada Novel The Story Of My Life Karya Helen Keler Halima Tussahara Siwasiwan; Yeni Witdianti
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v3i2.7404

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensial tokoh utama dalam novel The Story of My Life karya Helen Keller khususnya membahas tentang keberadaan seseorang dalam ruang lingkup masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analisis data deskriptif analisis. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel The Story of My Life karya Helen Keller yang diterbitkan oleh PT Kaurama Buana Antara, Banten tahun 2017. Adapun data yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa kutipan kata, frasa, kalimat yang terdapat dalam analisis eksistensi dalam novel The Story of My Life karya Helen Keller. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis. Eksistensi dalam penelitian ini berkaitan dengan kesadaran, pendidikan, dan kebebasan Helen Keller dalam memandang dirinya sebagai tokoh utama dengan penuh semangat, kegembiran, dan kepuasan terhadap keberadaan dirinya dalam cerita. Bentuk kesadaran yang muncul dalam novel The Story of My Life karya Helen Keller ini, merujuk pada pola pikir Helen sebagai tokoh utama yang merujuk pada sikap penalaran, sehingga melakukan pilihan hidup berdasarkan prinsip eksistensinya. Prinsip eksistensi tersebut, dilihat melalui tatanan kehidupannya yang mengarah pada dirinya dan kehidupannya. Sedangkan bentuk eksistensi pendidikan yang muncul merujuk pada esensi yang dimiliki tokoh utama menjadikan pendidikan sebagai tolak ukur kehadirannya di lingkungan sekitar. Adapun Bentuk kebebasan yang muncul dalam novel The Story of My Life karya Helen Keller merujuk pada pola pikir Helen sebagai tokoh utamanya. Bentuk kebebasan dalam novel ini dicirikan dengan wujud tindakan tokoh utama Helen yang di dalamnya terdapat kondisi-kondisi yang diperlukan dan menandai hasil dari suatu keputusan yang benar-benar ada, karena esensi dari kehidupan Helen adalah kebebasannya menjadi penentu bagi tindakan-tindakannya.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Nusantara Ajeng Trisnasasti
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v3i2.7405

Abstract

Peran teknologi informasi dan komunikasi pada era digital saat ini tidak dapat dipungkiri telah menggeser peran orang tua dalam mendidik putra putrinya, khususnya dalam hal pembentukan karakter. Kebiasaan orang tua zaman dahulu mendongengkan cerita rakyat menjelang tidur siswa, diakui atau tidak telah semakin ditinggalkan. Sementara instrumen canggih yang bernama internet begitu banyak menawarkan berbagai informasi, pengetahuan, dan budaya tanpa adanya filter. Internet dan televisi terposisikan sebagai guru, namun tanpa memiliki rasio dan rasa. Siswa bebas memilih yang baik atau pun yang buruk tanpa pujian, dorongan, atau pun ancaman dan hukuman. Kondisi ini patut diduga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap lunturnya standar moral yang berakar pada nilai-nilai lokal. Kearifan lokal yang dimiliki oleh berbagai kelompok masyarakat dapat digali kembali melalui cerita rakyat sebagai materi pembelajaran di sekolah. Sebagai bentuk sastra lisan, cerita rakyat memuat pesan-pesan moral yang baik, yang dapat menjadi perantara untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal kelompok masyarakat tertentu. Pentingnya peran guru adalah mencelupkan siswa dalam cerita-cerita tradisional, sebagai penutur cerita, dan memilih materi cerita sesuai dengan kriteria, yang mencakup: (a) sistem tanda, (b) unsur intrinsik, dan (c) pesan. Tidak kalah penting dari itu adalah peran guru dalam menanamkan nilai-nilai kearifan lokal melalui keteladanan dalam kehidupan nyata.
KUMPULAN CERITA ANAK SEMUT RAKSASA KARYA ANI ROSTIANI DKK. : Telaah Penguatan Pendidikan Karakter Berti Nurul Khajati
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v4i1.7616

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lima unsur penguatan pendidikan karakter dalam kumpulan cerita anak Semut Raksasa karya Ani Rostiani dkk. yang dikaitkan dengan teori pendidikan karakter menurut Thomas Lickona, Ki Hajar Dewantara, dan Lawrence Kohlberg. Penelitian ini menggunakan paparan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi. Penelitian terhadap kumpulan cerita anak Semut Raksasa karya Ani Rostiani dkk. menghasilkan data analisis yang memuat lima unsur penguatan pendidikan karakter dengan proporsi seimbang pada lima poin yaitu unsur religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas. Subnilai-subnilai yang terdapat dalam wacana yang dianalisis memiliki kesesuaian dengan teori pendidikan karakter menurut Thomas Lickona, Ki Hajar Dewantara, dan Lawrence Kohlberg. Berdasarkan temuan penelitian maka dapat diketahui bahwa unsur penguatan pendidikan karakter yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas masing-masing terdapat dalam lima judul cerita dari sembilan judul yang diteliti. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kumpulan cerita anak Semut Raksasa karya Ani Rostiani dkk. memuat unsur-unsur yang dibutuhkan dalam upaya penguatan pendidikan karakter sehingga layak digunakan sebagai materi pendukung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya bagi siswa sekolah dasar. Kata Kunci: cerita anak, Semut Raksasa, Penguatan Pendidikan Karakter Abstract This research aims to analyze the five elements of strengthening character education in the collection of children's stories Semut Raksasa by Ani Rostiani et al. which is associated with the theory of character education according to Thomas Lickona, Ki Hajar Dewantara, and Lawrence Kohlberg. This research uses descriptive qualitative exposure with content analysis method. Research on a collection of children's stories Semut Raksasa by Ani Rostiani et al. produce analytical data that contains five elements of strengthening character education with the balanced proportions at five points, namely religious, nationalist, independent, mutual cooperation and integrity elements. The sub-values contained in the analyzed discourse have conformity with the theory of character education according to Thomas Lickona, Ki Hajar Dewantara, and Lawrence Kohlberg. Based on the research findings, it can be seen that the elements of strengthening character education, namely religious, nationalist, independent, mutual cooperation and integrity are contained in five of the nine titles studied. From this research, it can be concluded that the collection of children's stories Semut Raksasa by Ani Rostiani et al. contains the elements needed in efforts to strengthen character so that it is appropriate to be used as supporting material in Indonesian language learning, especially for elementary school students. Keywords: children's stories, Semut Raksasa, Strengthening Character Education
Buku Teks Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII: Tinjauan Isi, Bahasa, dan Teknik Penyajian Rifada Robhita Silmi Kaaffah
Journal of Language Learning and Research (JOLLAR) Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Department of Indonesian Language Education, Graduate School, University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jollar.v4i1.7707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan buku teks ditinjau dari segi isi, bahasa, dan teknik penyajian. Penelitian ini berpendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pertama, materi buku teks sesuai dengan kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013, kedua, bahasa penyajian buku teks sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa siswa, dan ketiga, buku teks sangat sesuai dengan teknik penyajian dalam Kurikulum 2013. Buku teks bahasa Indonesia Mahir Berbahasa Indonesia, Jilid 2 Kelas VIII SMP/MTs layak digunakan sebagai sumber pembelajaran.dan klausa dwi-intransitif ini dapat membuat konstruksi kalimat menjadi lebih efektif dan sederhana.

Page 6 of 10 | Total Record : 93