cover
Contact Name
Argyo Demartoto
Contact Email
jas@mail.uns.ac.id
Phone
+62271637277
Journal Mail Official
jas@mail.uns.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.uns.ac.id/jas/about/editorialTeam
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Analisa Sosiologi
ISSN : 23387572     EISSN : 26150778     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Analisa Sosiologi (JAS) diterbitkan per semester pada bulan April dan Oktober oleh Program Studi Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan ISSN : 2338 - 7572 (Print) dan ISSN: 2615-0778 (Online). JAS berdasarkan kutipan dan keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor: 21/E/KPT/2018, tanggal 9 Juli 2018 tentang hasil akreditasi jurnal ilmiah periode 1 tahun 2018, telah terakreditasi Peringkat 4 yang berlaku 5 Tahun, yaitu Volume 5 Nomor 1 tahun 2016 sampai Volume 9 Nomor 2 Tahun 2020. JAS memfokuskan diri pada hasil penelitian terkait isu-isu sosial-kontemporer di Indonesia, khususnya yang berkenaan dengan perkembangan masyarakat dari berbagai aspek. Selain itu, JAS juga menerima artikel yang bersumber pada telaah pustaka terkait dengan upaya pengembangan teori-teori sosiologi. Informasi mengenai JAS juga bisa diperoleh melalui media sosial.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2019)" : 7 Documents clear
INTERVENSI PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN ORANG DENGAN HIV/AIDS (STUDI KASUS PADA KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA SOLO PLUS DI SURAKARTA) Demartoto, Argyo
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.631 KB)

Abstract

People living with HIV/AIDS (PLWHA) hope to live healthily, so that Peer Support Group (PSG) responds to the PLWHA’s psychosocial and medical needs. The objective of research was to study the Solo Plus PSG’s intervention to the change of PLWHA’s health behavior in Surakarta. This qualitative research with case study approach was conducted on the chairperson and members of Solo Plus, People Affected by HIV/AIDS (PABHA), Surakarta AIDS Commission, health workers, and NGOs caring about AIDS in Surakarta. Data was collected through observation, in-depth interview, and documentation, while data validation was carried out using source triangulation. The explanatory analysis technique used in this case study was Simmel’s social shape and Schramer’s U theories. The result of research showed that Solo Plus held monthly routine meeting for information on the session attended by many parties like psychiatrist, herbalist, Voluntary Counseling and Testing (VCT); psychosocial support members; improved the capacity of organization and PSG members with training, policy advocacy and public awareness through harings with government; initiated the establishment of satellite PSG in surrounding areas to support PLWHA; participated actively in socializing the prevention of HIV to community; gave testimony in many events; supported Care Support and Treatment (CST) care, case management, such as VCT referral, CST, Local Health Insurance, CD 4 test, liver and kidney function test, Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT); provided Supplementary Food; and facilitated PLWHA in Penitentiary, visited hospitals and houses; supported the sustainable livelihood of PSG members; and developed network.    Keywords: Community intervention, behavior change, peer support group AbstrakOrang dengan HIV/AIDS (ODHA) berharap dapat sehat, sehingga Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) merespons atas kebutuhan psikososial medis ODHA. Tujuan penelitian ini mengkaji intervensi KDS Solo Plus terhadap perubahan perilaku kesehatan ODHA di Surakarta. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini dilakukan terhadap ketua dan anggota Solo Plus, Orang Hidup dengan HIV/AIDS (OHIDA), Komisi Penanggulangan AIDS Kota Surakarta, petugas pelayanan kesehatan, dan LSM peduli AIDS di Surakarta. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, serta untuk menguji validitas data digunakan triangulasi sumber. Teknik analisis eksplanasi studi kasus ini menggunakan teori bentuk sosial dari Simmel dan teori U dari Schramer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Solo Plus melakukan pertemuan rutin bulanan untuk info sesi dari berbagai pihak, seperti psikiatri, herbalis, Voluntary Counseling and Testing (VCT); memberi dukungan psikososial; peningkatan kapasitas organisasi dan anggota KDS dengan pelatihan; advokasi kebijakan dan penyadaran publik melalui audiensi dengan pemerintah; menginisiasi pembentukan KDS satelit di sekitarnya untuk mendukung ODHA; terlibat aktif dalam sosialisasi pencegahan HIV ke masyarakat; testimoni di berbagai even; mendukung layanan Care Support and Treatment (CST); manajemen kasus, seperti rujukan VCT, CST, Jaminan Kesehatan Daerah; test CD 4, test fungsi hati dan ginjal, Prevention of Mother to Child Transmision (PMTCT); Pemberian Makanan Tambahan, dan pendampingan ODHA di Lembaga Pemasyarakatan, kunjungan di rumah sakit maupun di rumah; mendukung keberlanjutan mata pencaharian anggota KDS serta mengembangkan jaringan kerja. Kata kunci : Intervensi komunitas, perubahan perilaku, kelompok dukungan sebaya
ANALISIS PERSPEKTIF MAHASISWA DALAM MENYIKAPI ISU SARA MENJELANG PILPRES 2019 M Khoiruzadid Taqwa; Riki Purwanto; Yoga Putra A; Yonanda Sukma W; Nadia Tresna Raisya; Wahyu Dewi Fatmala; Nur Hidayah; Rosseta Septia Menawati; Khalis Asyifani
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.407 KB)

Abstract

This descriptive qualitative research was conducted in Universitas Sebelas Maret (Sebelas Maret University) (thereafter called UNS) on August-October 2018. The objective of research was to find out type and form of racial, ethnic, and religious issues, UNS students’ perspective and attempt to treat racial, ethnic, and religious issues developing around the Presidential Election of 2019, and the expectation to the implementation of 2019 General Election. The informant of research consisted of students coming from various generations, study programs or departments, and faculties in Universitas Sebelas Maret. Data validation was derived from 2 informants: IA and S as the political observers from FISIP UNS. Data were collected through observation, in-depth interview, and relevant document. Data analysis was conducted using an interactive model of analysis encompassing data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing with Gaunt and Ollenburger’s political issue theory.  The result of research showed that racial, ethnic, and religious issues developing around the Presidential Election of 2019 involved religious issue, as could be seen in social media and other media. As the agent of change, the students viewed that the public should unnecessarily respond to the unhealthy issues that could result in dissension within society, but they should manifest it into idea and solution. Media should not be partial to one of candidates, and there should be no money politics in Presidential Election of 2019 that could increase the opportunity of corruption. To solve it, socialization and education should be given to society, youth, and students about general election and legislatives should socialize actively about hoax and decline the distribution of unhealthy issue.   Keywords: Racial, Ethnic, and Religious Issues, Presidential Election, Student’s Attitude.   AbstrakPenelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan di Universitas Sebelas Maret pada Agustus-Oktober 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis, bentuk isu SARA, perspektif dan upaya mahasiswa UNS dalam menyikapi isu SARA yang berkembang menjelang Pilpres 2019, serta harapannya terhadap pelaksanaan Pemilu 2019. Informan penelitian ini adalah mahasiswa dari berbagai angkatan, program studi dan fakultas di Universitas Sebelas Maret. Adapun untuk validasi data diperoleh dari 2 narasumber, yaitu IA dan S selaku pengamat politik dari FISIP UNS. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumen terkait. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan teori  isu politik dari Gaunt dan Ollenburger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu SARA yang berkembang menjelang Pilpres 2019 yaitu isu agama, yang diketahui dari media sosial dan media lainnya. Sebagai agen perubahan, mahasiswa berpandangan bahwa seharusnya masyarakat tidak perlu menanggapi isu-isu yang tidak sehat dan dapat membuat perpecahan masyarakat, namun mewujudkannya dalam ide dan solusi. Media hendaknya tidak memihak salah satu calon, serta tidak ada money politic dalam Pilpres 2019 yang dapat menyebabkan peluang korupsi semakin besar. Untuk mengatasi hal tersebut, maka harus dilakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat, pemuda dan mahasiswa tentang seputar pemilihan umum, legislatif harus lebih aktif, pencerdasan mengenai hoax dan menolak penyebaran isu yang tidak sehat. Kata kunci : Isu SARA, Pilpres, Sikap Mahasiswa.
DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL ANAK DALAM PELESTARIAN PERMAINAN TRADISIONAL Sri Hilmi Pujihartati; Mahendra Wijaya
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.464 KB)

Abstract

Traditional game in modern era should be preserved because of many social values contained in it to create the child with social character, and in digital era, gadget has entrapped child into predisposition to play game individually and to forget traditional game. In this action research, the author along with community agent served as facilitator and child’s social group as main actor. Community agent included Lurah (Head of Village), Head of RW (citizens associations), Head of Family Welfare Program, Head of Karang Taruna (Youth Organization), and parents. The role of facilitation included motivator, facilitator, communicator, and dynamist. Child’s social group dynamic started with neighborhood-based formation phase, transition phase in the attempt of confirming the objective of commonness, norm establishing phase, mutual help, ended with achievement phase resulting in idea and creativity. Traditional game activity action involved preparing game equipment, introducing how to play and practice briefly. Traditional game activity action was conducted in 5 neighborhoods in Kelurahan Jebres. In activity action, traditional game served to trigger a behavior institutionalizing process. It means that it departed from behavior that then became habit, and finally created behavior pattern. This action research was ended up with community’s idea and creativity in holding a child traditional game festival. The child traditional game festival indicated the manifestation of social symbol meaning the return of traditional game to children in modern era.Keywords: traditional games, social group dynamics, children. AbstrakPermainan tradisional di era modern harus dilestarikan karena banyak nilai sosial yang terkandung di dalamnya untuk menciptakan anak yang berkarakter. Di era digital, gawai telah membuat anak cenderungan untuk bermain game secara individu dan melupakan permainan tradisional. Dalam penelitian tindakan ini, penulis bersama dengan agen komunitas bertindak sebagai fasilitator dan kelompok sosial anak sebagai aktor utama. Agen masyarakat termasuk Kepala Desa, Ketua Rukun Warga, Kepala Program Kesejahteraan Keluarga, Ketua Karang Taruna, dan orang tua. Peran fasilitasi termasuk motivator, fasilitator, komunikator, dan ahli dinamika. Dinamika kelompok sosial anak dimulai dengan fase pembentukan berbasis lingkungan, fase transisi dalam upaya mengkonfirmasi tujuan kesamaan, fase pembentukan norma, saling membantu, berakhir dengan fase pencapaian yang menghasilkan ide dan kreativitas. Aksi aktivitas permainan tradisional melibatkan persiapan peralatan permainan, memperkenalkan cara bermain dan berlatih sebentar. Aksi aktivitas permainan tradisional dilakukan di 5 lingkungan di Kelurahan Jebres. Dalam aksi aktivitas, permainan tradisional berfungsi untuk memicu proses pelembagaan perilaku. Ini berarti bahwa ia menyimpang dari perilaku yang kemudian menjadi kebiasaan, dan akhirnya menciptakan pola perilaku. Penelitian tindakan ini diakhiri dengan ide dan kreativitas masyarakat dalam mengadakan festival permainan tradisional anak. Festival permainan anak tradisional menunjukkan manifestasi simbol sosial yang berarti kembalinya permainan tradisional kepada anak-anak di era modern. Kata kunci : Permainan Tradisional, Dinamika Kelompok Sosial, Anak.
KOPI PETRUK SEBAGAI AGENSI DALAM PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT LERENG MERAPI Purwito Zanuar Rahmadi; Adi Rahman; Wahyu Hidayat; Ahmad M Arrozy
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.743 KB)

Abstract

Building economies based on strengthening the people's economy is absolutely essential to do. Community-based economy is the identity of the Indonesian nation. With the local economy, communities within communities will be bound together as a single economic group. That, the existing problems will be solved jointly through fair economic activity. In the formation of the local economy, it is necessary for the agent as a capable initiator. This research use case study method, with purposive sampling technique that is informant chosen or determined intentionally by researcher by using certain consideration. And informants have similarities with the nature or characteristic of the subject of this study. A Kopi Petruk as a brand of Merapi coffee business provides an alternative in strengthening the community's economy. The business activity of petruk coffee economy which focuses on social motive rather than pure economic motive, brings economic opportunity to the people of Sidorejo Village. Economic activities of coffee farming petruk involving the community in the management of Merapi coffee will be able to realize the real purpose of economic democracy in the community of Sidorejo Village. Keywords: Economic Democracy, Agency, Coffee Petruk AbstrakMembagun ekonomi yang berbasis pada penguatan ekonomi masyarakat merupakan mutlak untuk dilakukan. Ekonomi yang berbasis kemasyarakatan merupakan identitas bangsa Indonesia. Dengan ekonomi lokal, bahwa komunitas di dalam masyarakat akan saling terikat sebagai suatu kesatuan kelompok ekonomi. Bahwa, permasalahan yang ada akan diselesaikan secara bersama melalui kegiatan ekonomi yang adil. Dalam pembentukan ekonomi lokal, diperluakan agen sebagai inisiator yang mampu beragensi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dengan teknik purposive sampling yaitu informan yang dipilih atau ditentukan secara sengaja oleh peneliti dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Serta Informan memiliki kesamaan dengan sifat atau karakterisitik subjek penelitian ini. Kopi Petruk sebagai merk usaha kopi merapi memberikan altenatif dalam menguatkan ekonomi masyarakat. Kegiatan usaha ekonomi kopi petruk yang menitik beratkan pada motif sosial daripada motif ekonomi secara murni, membawa peluang keadlian ekonomi pada masyarakat Desa Sidorejo. Kegiatan usaha ekonomi kopi petruk yang  melibatan masyarakat dalam pengelolaan kopi merapi akan dapat mewujudkan tercapainya tujuan dari demokrasi ekonomi secara nyata pada masyarakat Desa Sidorejo. Kata Kuci: Demokrasi Ekonomi, Agensi, Kopi Petruk
ANALISIS KASUS PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH MS COLLECTION KERAJINAN KAIN PERCA DI KELURAHAN GANDEKAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Ratih Rahmawati; Suparman Jayadi
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.973 KB)

Abstract

Small and medium enterprises (SMEs) program are still not running optimally, for there are few barriers to social disintegration in MS Collection. This research aimed to find case analyze on Patchwork Crafts "MS Collection" small and medium enterprises (SMEs) in Gandekan of Jebres Sub District Surakarta Regency. Qualitative research with approach case studies was held at the Gandekan of Jebres Sub District Surakarta Regency with Talcott Parsons’s theory of social integration. Data was collected through direct observation, in-depth interviews, and documentation, and then processed and interactive models are analyzed. The results showed that MS Collection SMEs to create an economic group base creative efforts to expand employment opportunities. The community can improve the economy of the SMEs which have influence on the necessities of life the community.Keywords: SMEs, Empowerment, Patchwork AbstrakProgram Usaha Kecil dan Menengah (UKM) belum berjalan secara maksimal, sebab terdapat beberapa hambatan disintegrasi sosial dalam UKM MS Collection. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kasus pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) “Ms Collection” Kerajinan Kain Perca di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini dilaksanakan di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres Kota Surakarta dengan teori integrasi sosial dari Talcott Parsons. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan UKM MS Collection dapat menciptakan kelompok usaha berbasis ekonomi kreatif sehingga memperluas kesempatan kerja. Masyarakat dapat meningkatkan perekonomian dari hasil UKM yang memiliki pengaruh pada kebutuhan hidup masyarakat. Keywords:  UKM (Usaha Kecil dan Menengah), Pemberdayaan, Kain Perca
PILIHAN RASIONAL UMKM KERAJINAN SANDAL TOPENG MALANGAN DALAM MENGHADAPI MEA Risdawati Ahmad; Okta Pujiana; Sajidah Muhabbatillah; Nani Fhadillah; Yogi Dwi Maulana Ibrahim; Singgi Prasetya Devi; Imamul Huda Al Siddiq
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.352 KB)

Abstract

This study aims to explain the rational choice of Micro, Small, and Medium Enterprise (MSME) Kerajinan Sandal Topeng Malangan in determining strategies to face the ASEAN Economic Community (AEC). These MSME produce sandals and shoes combined with Malangan mask decorations and Yogyakarta’s batik. Because of its uniqueness, this product has been successfully marketed domestically to overseas. This study uses a qualitative methods with a descriptive approach. Informant consisted of MSME owners and three workers. The technique of collecting data is done through observation, interviews, and documentation. The results of the study show that there are several strategies chosen by MSME owners as determinants in running a bussines. The strategy was chosen because it was considered rational, because it has more value than other strategies. Strategies that are used as rational choices include, among others, 1) incorporating culture elements, namely the Malangan mask and Yogyakarta ‘batik tulis’ on its products, the purpose of which is to be unique and to introduce regional local wisdom at national and international levels. 2) Promoting its products through exhibition activities, for marketing purposes. 3) Creating a comfortable atmosphere for works, because the work atmosphere determines the results of the work obtained. 4) Choosing to use reseller services to market the product rather than market is themselves , the goal of it is to focus more an production activities or product quality improvement, and consider the number of workers and the size of small business houses. 5) Completeness of thecnology so that work is more effective and efficient. Keywords: ASEAN Economic Community, MSME (Micro, Small, Medium Enterprise), Rational Choice, Strategy AbstrakPenelitian ini untuk menganalisis pilihan rasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kerajinan Sandal Topeng Malangan dalam menentukan strategi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). UMKM ini memproduksi sandal dan sepatu dengan hiasan topeng Malangan dan batik tulis Yogyakarta. Produk ini telah berhasil dipasarkan di dalam negeri hingga keluar negeri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan terdiri dari pemilik UMKM serta tiga orang pekerjanya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat beberapa strategi yang dipilih oleh pemilik UMKM selaku penentu dalam menjalankan usaha. Strategi tersebut dipilih karena dianggap rasional, sebab memiliki nilai lebih dibandingkan strategi yang lain. Strategi yang dijadikan sebagai pilihan rasional antara lain, 1) memasukkan unsur budaya yakni topeng Malangan dan batik tulis Yogyakarta pada produknya, tujuannya agar memiliki keunikan serta untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah di tingkat nasional maupun internasional. 2) Mempromosikan produknya melalui kegiatan pameran, untuk tujuan pemasaran. 3) Menciptakan suasana yang nyaman bagi pekerja, karena suasana kerja menentukan hasil pekerjaan yang diperoleh. 4) Memilih menggunakan jasa reseller untuk memasarkan produk dibandingkan memasarkannya sendiri, tujuannya agar lebih fokus pada kegiatan produksi atau peningkatan kualitas produk, serta mempertimbangkan jumlah pekerja dan ukuran rumah usaha yang kecil. 5) Kelengkapan teknologi agar pekerjaan lebih efektif dan efisien. Kata Kunci: UMKM (Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah), Masyarakat Ekonomi ASEAN, Pilihan Rasional, Strategi.
POTENSI KONFLIK DI WILAYAH PERBATASAN DARAT REPUBLIK INDONESIA-REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR LESTE (STUDI KASUS DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR) Nur Julqurniati; Dewi Indah Susanty
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.843 KB)

Abstract

Various conflict potentials that can be found in North Middle Timor (TTU) Regency can interfere orderliness and security as well as hinder the development in border regions. This research aims to describe any sources and factors triggering conflict potentials, as well as any efforts to eradicate the social conflict potentials in west border regions of the Republic of Indonesia (RI) - Democratic Republic of Timor Leste (RDTL). Research method was by qualitative with a study case approach. The informants were determined by purposive and snowball sampling techniques, meanwhile data collection techniques were conducted by observation, interview and documentation. Results of the study indicate that identified conflict potentials in TTU Regency are activities of illegal trading, boundary and ulayat land as well as thievery and cattle crossing. Conflict potentials that can be found from illegal trading activity are caused by economic factor and needs that are blocked by domination of apparatus in border regions. In the issues of boundary and ulayat land, the conflict potentials are caused by differences in determining the boundary between the central government and TTU border citizens. In the issues of thievery and cattle crossing, the conflict potentials are caused by accumulation of citizen hatred, social prejudice and lack of government role in maintaining security in border regions. The efforts of conflict potential management related to illegal trading activity are by giving recommendation and socialization in order to conduct the trading activity through legal channel and making informal agreement between citizen and apparatus in border regions. The effort to solve conflict potentials related to boundary and ulayat land issues is conducting negotiation between central government of RI and traditional leaders, and negotiation between traditional leaders of RI and RDTL. The effort to solve thievery and cattle crossing issues is also by conducting a customary agreement. Keywords: Land Border, Illegal Trading, Conflict Potentials, Boundary AbstrakBerbagai potensi konflik yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dapat mengganggu ketertiban dan keamanan, serta menghambat pembangunan di wilayah perbatasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sumber dan faktor-faktor penyebab munculnya potensi konflik, serta upaya-upaya untuk mencegah potensi konflik sosial di wilayah perbatasan darat Republik Indonesia (RI) – Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan ditentukan dengan teknik purposive dan snowball sampling, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil kajian menunjukkan potensi konflik yang terindentifikasi di Kabupaten TTU adalah aktivitas perdagangan ilegal, tapal batas dan tanah ulayat, serta pencurian dan perlintasan ternak. Potensi konflik yang dapat timbul dari aktivitas perdagangan ilegal disebabkan oleh faktor ekonomi dan kebutuhan yang dihalangi dengan adanya dominasi aparat di wilayah perbatasan. Pada permasalahan tapal batas dan tanah ulayat potensi konflik disebabkan oleh perbedaan dalam menentukan batas negara antara pemerintah RI dengan penduduk perbatasan TTU. Pada permasalahan pencurian dan perlintasan ternak, faktor penyebab munculnya potensi konflik adalah akumulasi kebencian penduduk, adanya prasangka sosial dan kurangnya peran pemerintah dalam menjaga keamanan di perbatasan. Upaya pengelolaan potensi konflik terkait aktivitas perdagangan ilegal adalah memberikan himbauan dan sosialisasi agar melakukan aktivitas perdagangan lewat jalur resmi, dan kesepakatan informal antara penduduk dengan aparat perbatasan. Upaya yang dilakukan untuk potensi konflik terkait permasalahan tapal batas dan tanah ulayat adalah negosiasi antara pemerintah pusat dan tokoh adat serta negosiasi antara tokoh adat kedua negara. Upaya yang dilakukan terkait pencurian dan perlintasan ternak adalah membuat kesepakatan adat. Kata kunci: Perbatasan Darat, Perdagangan Ilegal, Potensi Konflik, Tapal Batas

Page 1 of 1 | Total Record : 7