cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sintang,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan
ISSN : 20874995     EISSN : 25984004     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan merupakan berkala ilmiah bidang kesehatan yang diterbikan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKes Kapuas Raya Sintang. Artikel tersebut berisi hasil penelitian bidang kesehatan yang telah dilakukan dan belum pernah dipublikasikan di media apapun dan terkait dengan ilmu kesehatan masyarakat, kebidanan, perekam dan informasi kesehatan terdiri dari epidemiologi, kebijakan dan administrasi kesehatan, sistem informasi kesehatan, biostatistik, promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS guna menginspirasi dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018" : 10 Documents clear
PERSEPSI DAN ISYARAT BERTINDAK IBU RUMAH TANGGA TENTANG TES DAN KONSELING HIV DI KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN JAKARTA SELATAN Dinda, Arini; Solehati, Tetti; Lukman, Mamat
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.82

Abstract

Tingginya penderita AIDS pada kelompok Ibu Rumah Tangga, mengharuskan  mereka untuk melakukan pencegahan dengan mengetahui status HIV nya sejak dini melalui Tes dan Konseling HIV. Faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan Tes dan Konseling HIV diantaranya adalah persepsi dan isyarat bertindak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi dan Isyarat Bertindak Ibu Rumah Tangga terhadap Tes dan Konseling HIV. Rancangan penelitian ini deskriptif kuantitatif. Sampel 125 orang menggunakan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta. Data dianalisis menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan Ibu Rumah Tangga memiliki persepsi kerentanan yang positif terhadap HIV (64,8%), memiliki persepsi keseriusan yang positif terhadap HIV (61,6%), persepsi keuntungan yang positif dalam Tes dan Konseling HIV (54,4%), dan persepsi hambatan yang positif dalam Tes dan Konseling HIV (68,8%). Sebanyak 97 (77,6%) Ibu Rumah Tangga memiliki Isyarat yang tinggi dalam melakukan Tes dan Konseling HIV. kesimpulan dan saran : berdasarkan hasil penelitian, peran petugas kesehatan sudah baik dalam meningkatkan isyarat bertindak Ibu Rumah Tangga. Namun perlu adanya sikap empati dari petugas kesehatan kepada Ibu Rumah Tangga ketika menjalani Tes dan Konseling HIV, agar tidak ada lagi persepsi mereka tentang adanya stigma petugas kesehatan, sehingga Ibu Rumah Tangga memiliki persepsi yang tepat terhadap Tes dan Konseling HIV.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WANITA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) MELAKUKAN TES INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA MAIT HILIR 2018 Komrotun, Heni; Nugroho, Purwo Setiyo; Damayanti, Ria
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.92

Abstract

Tes IVA merupakan pemeriksaan skrining untuk deteksi dini kanker serviks Tes IVA dilakukan dengan mengusap atau mengoles leher rahim (serviks) dengan asam asetat 3-5% dan larutan iodium lugol dengan bantuan lidi wotten. Prevalensi pemeriksaan tes IVA pada tahun 2016 dan 2017 sebesar 33 orang dan 78 orang. Tujuan penelitian Untuk mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Wanita Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Dalam Melakukan Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Desa Mait Hilir Tahun 2018. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Sample yang digunakan yakni 68 wanita PUS pada kelompok case dan 68 wanita PUS pada kelompok control. Hasil penelitian dari uji statistik chi square didapatkan ada hubungan variabel pengetahuan dengan perilaku wanita (PUS) dengan P value = 0,034 < 0,05, tidak ada hubungan variabel sikap dengan perilaku (PUS) dengan P value = 0,051 < 0,05, ada hubungan variabel sumber informasi dengan perilaku wanita (PUS) dengan P value = 0,035 < 0,05, ada hubungan variabel dukungan suami dengan perilaku wanita (PUS) dengan p value = 0,025 < 0,05. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku wanita (PUS) dalam melakukan pemeriksaan tes IVA di Desa Mait Hilir tahun 2018 adalah pengetahuan, sumber informasi dan dukungan suami, sedangkan sikap tidak berpengaruh terhadap perilaku wanita (PUS) dalam melakukan tes IVA. Diharapkan wanita (PUS) tetap melakukan deteksi dini secara rutin dan memberi motivasi serta mengajak wanita (PUS) lain yang belum melakukan deteksi dini untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.
DUKUNGAN KADER POSYANDU, DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN, DAN PENGALAMAN IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA Jalpi, Agus; Rizal, Achmad
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.83

Abstract

Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus (paramyxovirus) yang bersifat akut dan menular. Cakupan imunisasi campak pada balita di Puskesmas Alalak Tengah tiga tahun terakhir terjadi fluktuasi tajam tahun 2012 sebesar 49,25%, tahun 2013 sebesar 96,70%, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 70,1%. Penelitian ini bertujuan mempelajari dan menjelaskan hubungan dukungan kader posyandu, dukungan petugas kesehatan, dan pengalaman ibu dengan pemberian imunisasi campak pada balita di Puskesmas Kota Banjarmasin. Penelitian merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 100 responden diambil secara random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan data dianalisis dengan menggunakan statistik univariat, bivariat, dengan uji SPSS dengan nilai kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tidak diberikanan imunisasi campak di Puskesmas kota Banjarmasin sebanyak 64 balita (64,0%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan kader posyandu dan dukungan petugas kesehatan diperoleh p-value 0,000, serta pengalaman ibu p-vlaue 0,004. Perlu adanya peningkatan pengetahuan berupa sosialisasi dari petugas kesehatan kepada ibu yang mempunyai balita tentang pemberian imunisasi campak agar ibu dapat bersikap positif dan berperilaku positif karena tahu pentingnya imunisasi campak bagi balita.
IMPLEMENTASI PROGRAM SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS PADA REMAJA USIA 15-24 TAHUN DI KOTA SINTANG Fachrizal, Fachrizal; Juliansyah, Elvi; Lusrizanuri, Kiki
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.93

Abstract

Implementasi Program sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS pada Remaja usia 15-24 tahun dilakukan akibat ketidaktahuan remaja tentang tanda dan gejala penyakit HIV/AIDS hal ini membuat remaja rentan untuk terjangkit HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS pada usia 15-24 tahun di Kota Sintang berjumlah 97 orang. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis Implementasi program sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS pada Remaja usia 15-24 tahun di Kota Sintang. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik Pemilihan Informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian  menjelaskan bahwa Implementasi Program Sosialisasi Pada Remaja sudah berjalan dengan adanya koordinasi antara Komisi Penanggulangan AIDS, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan, namun sumber daya yang dimiliki belum mencukupi dalam menjalan kegiatan, Disposisi yang baik dari Komisi Penanggulangan AIDS dalam menjalankan kegiatan seperti adanya rasa peduli dan tanggung jawab, Struktur birokrasi menunjukkan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang sebagai pemberi dana, Dinas Kesehatan sebagai monitoring dan Narasumber serta Dinas Pendidikan sebagai pemberi izin pelaksanaan kegiatan.
TERAPI INTRA-ARTERIAL HEPARIN FLUSHING PADA STROKE ISKEMIK KRONIK Pinzon, Rizaldy Taslim; Renita Sanyasi, Rosa De Lima
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.84

Abstract

Terapi reperfusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu terapi intravena (IV) dan terapi intra-arteri (IA). Terapi IA dapat menjadi pilihan pada pasien yang memiliki kontraindikasi terapi IV. Terapi IA pada pasien dengan stroke iskemik kronik belum banyak dilakukan khususnya di Indonesia.Tujuan dari penulisan telaah ini adalah untuk mengetahui manfaat pemberian intra-arterial heparin flushing (IAHF) pada pasien stroke iskemik kronik.Pencarian dilakukan pada PubMed dan Cochrane dengan kata kunci antara lain “intra-arterial heparin flushing”, “intra-arterial therapy in chronic ischemic stroke”, dan “heparin in ischemic stroke”. Penelitian yang dilibatkan dalam telaah ini adalah penelitian yang dilakukan pada pasien stroke iskemik kronik yang memperoleh terapi IAHF.Terdapat dua penelitian yang membahas terapi IAHF pada pasien dengan stroke iskemik. Kedua penelitian tersebut dilakukan pada 75 subjek. Luaran yang dinilai adalah MMT dan CBF. Hasil dari kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian IAHF pada pasien stroke iskemik kronik dapat meningkatkan skor MMT-MRC dan CBF. Terdapat peningkatan skor MMT setelah pemberian IAHF dan peningkatan ini bermakna secara statistik (p: 0.000). Perbaikan CBF setelah pemberian IAHF juga bermakna secara statistik (p <0.001). Perbaikan CBF ini tampak pada analisis subgrup berdasarkan usia, jenis kelamin, onset stroke, lokasi lesi, serta berdasarkan jenis lesi.Terapi IAHF pada pasien stroke iskemik kronik dapat meningkatkan kekuatan otot dan aliran darah otak. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar masih diperlukan.
ANALISIS PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKATIP KABUPATEN BARITO SELATAN Lely Octaviana, Elsi Setiandari
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.94

Abstract

Diare atau sering disebut buang air besar dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari. merupakan penyakit yang sudah dikenal oleh semua orang, selama tahun 2014 sebanyak 615 kasus, sedangkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan kasus penyakit diare sebanyak 734 kasus diare pada wilayah kerja puskesmas Mangkatip kabupaten Barito Selatan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian penyakit Diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Mangkatip, yang mengacu pada 10 indikator yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, balita ditimbang pada setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan tidak merokok. Metode  penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Pada hasil analisis tubulasi silang antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit diare pada balita menunjukkan bahwa nilai p-value 0.003 dimana nilai p <  ( = 0,05), disarankan kepada petugas kesehatan dengan mengoptimalkan peran tenaga kesehatan khususnya di wilayah kerja puskesmas Mangkatip kabupaten Barito Selatan dalam memberikan informasi berupa penyuluhan tentang penyakit diare sehingga diharapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dapat menjadi lebih baik terhadap kejadian penyakit diare.
UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI RUMAH SAKIT “X” JAWA TIMUR Rachmawati, Devi Ditabeliana
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.88

Abstract

Rumah Sakit merupakan salah satu penghasil limbah terbesar pada pelayanan kesehatan, terutama limbah medis. Timbulan limbah padat ini membahayakan kesehatan masyarakat karena mengandung virus dan mikrobiologi yang mengganggu kesehatan pasien, petugas, maupun masyarakat sekitar. Selain itu jika pengelolaan kurang tepat dapat berdampak pada pencemaran lingkungan. Rumah sakit yang telah melakukan pengelolaan limbah medis hanya sebesar 17,36% rumah sakit yang ada di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pengelolaan limbah padat medis dan non medis di Rumah Sakit “X” Jawa Timur pada awal tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif observasional dengan objek penelitian keseluruhan proses pengolahan limbah padat medis dan non medis di Rumah Sakit “X” di Jawa Timur. Hasil penelitian diketahui volume timbulan limbah padat yang dihasilkan rata-rata per harinya 83,84 m3 (limbah medis 26,39 m3 dan limbah non medis 57,45 m3).Rumah Sakit “X” di Jawa Timur telah melakukan pengelolaan limbah padat mulai dari pewadahan dan pemilahan limbah medis dan non medis padat, pengumpulan, penampungan dan pengangkutan, serta pemusnahan dan pembuangan akhir limbah, meskipun  dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hal yang kurang sesuai dengan standar operasional dan perundangan yang berlaku terkait pengelolaan limbah padat rumah sakit. Hal ini diantaranya ditandai dengan minimnya pewadahan untuk limbah benda tajam, kurangnya penyediaan kantong plastik yang sesuai, tidak dilakukan penimbangan terhadap limbah padat sebelum diangkut, dan suhu ruang bakar insinerator tidak mencapai batas minimal dari prosedur operasional Rumah Sakit “X” di Jawa Timur. Berdasar hal tersebut disarankan untuk melakukan pemantauan oleh petugas tiap ruangan terhadap kondisi tempat sampah agar tidak terjadi overload, menimbang limbah medis yang dihasilkan, dan mengoperasionalkan sarana dan prasarana sesuai dengan Standar Operasional yang telah dibuat.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KONJUNGTIVITIS PADA PEKERJA BENGKEL LAS WILAYAH SIMPANG KAWAT KOTA JAMBI TAHUN 2017 Entianopa, Entianopa; Herdianti, Herdianti; Anastasia, Amanda Puspita
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.95

Abstract

Insidensi konjungtivitis di Indonesia berkisar antara 2-75%. Data  perkiraan jumlah penderita penyakit mata di Indonesia adalah 10% dari seluruh golongan umur  penduduk per tahun dan pernah menderita konjungtivitis. Data lain menunjukkan bahwa dari 10  penyakit mata utama, konjungtivitis menduduki tempat kedua (9,7%) setelah kelainan refraksi (25,35%). Penelitian ini merupakan penelitian kuantittaif dengan pendekatan cross sectional  yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja Bengkel Las Wilayah Simpang Kawat Kota Jambi tahun 2016 yang berjumlah 92 orang. Sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli Tahun 2017. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar (85,9%) responden dengan masa kerja lama (> 5 tahun), (88,8%) responden dengan lama paparan berisiko (> 2 jam/hari), (77,2%) responden dengan pemakaian APD tidak baik, dan (56,5%) responden ada keluhan konjungtivitis (> 4 keluhan). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja (p-value = 0,043), lama paparan (p-value = 0,006) dan pemakaian APD dengan p-value = 0,001 terhadap keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Ada hubugan masa kerja, lama paparan dan pemakaian APD dengan keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Diharapkan para pekerja Bengkel Las untuk tidak terlalu lama terpapar oleh cahaya dari pengelasan serta selalu patuh dan disiplin dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dan tepat  serta proses kerja yang benar sesuai SOP.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN PADA PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN PALU SELATAN Kaparang, Mercy Joice
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.90

Abstract

Faktor langsung penyebab kematian ibu di Indonesia didominasi oleh timbulnya bahaya yang terjadi selama kehamilan. Berdasarkan laporan pencapaian tujuan pembangunan Milenium Indonesia tahun 2014 pelayanan Antenatal yang dilakukan oleh bidan belum optimal. Kinerja bidan dapat dipengaruhi oleh faktor motivasi, imbalan, kelengkapan sarana dan prasarana. Metode penelitian ini adalah analitik observasional menggunakan  rancangan penelitian cross sectional. Populasi semua bidan yang melakukan pelayanan Antenatal dengan jumlah 49 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi. Analisis data yaitu univariat dan bivariat. analisis bivariat menggunakan uji Chi- Square. Hasil analisis statistik diperoleh tidak ada hubungan antara motivasi dengan kinerja bidan pada pelyananan Antenatal di Puskesmas wilayah Kecamatan Palu Selatan (p=1,000), tidak ada hubungan antara imbalan dengan kinerja bidan pada pelayanan Antenatal di Puskesmas wilayah Kecamatan Palu (p=0,846), ada hubungan antara kelengkapan sarana dan prasarana dengan kinerja bidan pada pelayanan Antenatal di Puskesmas wilayah Kecamatan Palu Selatan (p=0,032). Kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi dan imbalan dengan kinerja  bidan pada pelayanan Antenatal, dan ada hubungan antara kelengkapan sarana dan prasarana dengan kinerja bidan pada pelayanan Antenatal di Puskesmas wilayah Kecamatan Palu Selatan. Saran untuk pihak puskesmas agar memenuhi kelengkapan sarana dan prasarana untuk bidan dalam melakukan pelayanan Antenatal agar pelayanannya lebih optimal, dan untuk bidan agar meningkatkan kualitas pelayanan Antenatal berdasarkan standar yang telah ditetapkan agar pelayanan yang diberikan lebih maksimal 
LINGKUNGAN SOSIAL, POLA ASUH DAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA PENGGUNA NARKOBA DI KOTA PONTIANAK Abrori, Abrori; Hastuti, Lidia; Blessilia, Eligia
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.91

Abstract

Narkoba (Singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Aditif berbahaya lainnya) adalah zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral, dihirup maupun disuntikkan dapat mengubah pukiran, suasana hati dan perilaku seseorang. Narkoba menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkoba sering disebut psikoaktif, yaitu zat yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan dan pikiran. Trend penyalahgunaan narkoba terjadi karena beberapa faktor. 80% remaja mengenal dan mendapatkan narkoba melalui teman-temannya. Lingkungan keluarga dan teman memberikan kontribusi dan mendorong remaja terpengaruh lingkungan pergaulan yang kurang sehat, sehingga rasa ingin tahu akibat bujukan teman sebagai alat untuk melepaskan diri dari tekanan dan permasalahan mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lingkungan sosial dan pola asuh terhadap perilaku seks bebas pada pengguna narkoba. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifanalitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian pada pengguna narkoba di Kota Pontianak yang berjumlah 63 orang. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis Chi Square terbukti variabel yang berhubungan dengan perilaku seks bebas adalah teman sebaya (p value=0,674>0,05), sosial ekonomi (p value=0,672>0,05), dan pola asuh orang tua (p value=0,885>0,05). Diharapkan pada pihak terkait memberikan program guna untuk mengurangi dampak penyalahgunaan narkoba dan mengetahui dampak luas yang terjadi padapengguna narkoba terkait perilaku seks bebas.

Page 1 of 1 | Total Record : 10