cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 25484435     EISSN : 26158752     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Matematika Reflesia telah memiliki P-ISSN: 2548-4435 (Media Cetak) dan E-ISSN : 2615-8752 (Media Online) yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu, yang memuat artikel-artikel yang berisi tentang hasil-hasil penelitian, telaah/tinjauan pustaka, kasus lapangan atau gagasan dalam bidang ilmu matematika dan Pendidikan Matematika.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2020): Innovative Mathematics Learning" : 7 Documents clear
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa melalui Model Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Osborn di SMP Soeviatulfitri Soeviatulfitri; Kashardi Kashardi
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 5, No 3 (2020): Innovative Mathematics Learning
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jpmr.v5i3.11502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran PBL, Osborn dan konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitin eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 6 Bengkulu Utara, sampel dalam penelitian ini diambil 3 kelas yang dilakukan secara acak yaitu kelas VIII 3 sebagai kelas eksperimen 1 yang diberikan perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), kelas VIII 2 sebagai kelas eksperimen II diberikan perlakuan model pembelajaran  Osborn, siswa kelas VIII 3 sebagai kelas kontrol diberikan model konvensional. Data dikumpulkan menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif, yang terdiri dari soal pre-test dan soal post-test. Data dianalisis dengan uji anava satu jalur dan dilanjuti dengan uji BNT. Hasil uji Anava pada pre-test tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif siswa ketiga kelas sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan hasil uji Anava pada postest ada perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif siswa ketiga kelas sampel sudah diberi perlakuan. Hasil uji BNT menunjukan bahwa antara PBL dan Osborn tidak ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kreatif siswa, sedangkan PBL  dengan konvensional dan Osborn dengan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Pembelajaran dengan model Osborn memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan PBL dan konvensional.
Bagaimana Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid 19 melalui Grup WhatsApp? Eka Susilowati
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 5, No 3 (2020): Innovative Mathematics Learning
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jpmr.v5i3.12896

Abstract

Adanya pandemik Covid 19, membuat semua kegiatan di luar dihentikan dan dialihkan ke dalam rumah. Kegiatan belajar pembelajaran pun dialihkan ke rumah untuk menghindari persebaran wabah Covid 19 yang semakin meluas. Akibatnya, banyak pendidik (guru/ dosen) yang menggunakan pembelajaran daring melalui berbagai macam aplikasi. Namun, terkadang aplikasi butuh kuota yang banyak, untuk bisa menggunakannya. Peneliti berinisiatif menggunakan media WhatsApp untuk melakukan pembelajaran daring. Pembelajaran daring menggunakan WhatsApp ini dapat juga sebagai forum diskusi antara pendidik(guru/dosen). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas pembelajaran daring melalui  grup WhatsApp serta menganalisis sebab keefektifan (efektif atau tidaknya) proses pembelajaran daring melalui Grup WhatsApp dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik(mahasiswa) di Prodi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara kepada mahasiswa yang menjadi peserta didik, model pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan jika melalui grup WhatsApp dan menggunakan kuosioner tertutup. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengukuran menggunakan skala likert, analisa tabulasi sederhana, menghitung skor rata-rata. Hasil penelitian ini adalah proses pembelajaran daring melalui Grup WhatsApp efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik(mahasiswa). Ada beberapa hal yang menyebabkan model pembelajaran ini efektif, yaitu mahasiswa sangat familiar dalam menggunakan grup WhatsApp, serta model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran online melalui media grup WhatsApp ini mendorong setiap mahasiswa untuk ikut berpartisipasi aktif/ berdiskusi. Selain itu, mahasiswa dapat dengan mudah memperoleh informasi, berupa file materi pembelajaran, foto penyelesaian soal-soal, penjelasan dosen melalui chat atau voice note sehingga mahasiswa tidak perlu mencatat. Diskusipun berjalan lancar, karena dosen da mahasiswa saling memberikan umpan balik pertanyaan dan jawaban sehingga mahasiswa semakin mengerti materi yang diberikan. Namun, ada point yang perlu diperbaiki mengenai kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah atau soal yang diberikan dosen melalui grup WhataApp ini.
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa melalui Model Reciprocal Teaching dan Problem Based Learning (PBL) di SMA Vevi Sumantri; Ristontowi Ristontowi
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 5, No 3 (2020): Innovative Mathematics Learning
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jpmr.v5i3.11503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching, PBL, dan konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitin eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA N 4 Bengkulu Utara, sampel penelitian yaitu siswa kelas X MIPA 1 yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching, siswa kelas X MIPA 2 dengan model pembelajaran problem based learning  dan siswa kelas X MIPA 3  dengan model pembelajaran konvensional. Tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa diperoleh bahwa ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Reciprocal Teachimg, Problem Based learning dan model konvensional. Model Reciprocal teaching dan model pembelajaran Problem Based Learning memberikan rata – rata hasil kemampuan berpikir kreatif lebih baik dari model pembelajaran konvensional.Kemampuan Berpikir Kreatif, Reciprocal Teaching, Problem Based Learning
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Calon Guru Matematika Melalui Aplikasi E-Learning Zoom pada Mata Kuliah Microteaching di Universitas Bengkulu Dita Yustika Septiyani Saleh Haji; Wahyu Widada
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 5, No 3 (2020): Innovative Mathematics Learning
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jpmr.v5i3.13063

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui metode pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan aplikasi zoom pada mata kuliah micro-teaching di Universitas Bengkulu. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subyek penelitian adalah 10 orang mahasiswa semester VI Program Studi S-1 pendidikan matematika FKIP UNIB tahun akademik 2019/2020. Data dikumpulkan dengan metode observasi, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa meningkat setelah diberikan pembelajaran Inkuiri dengan aplikasi zoom. Pada pra siklus, nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis mahasiswa adalah 59,5 dengan kelulusan klasikal sebesar 40%. Pada siklus I mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 70,4 dengan kelulusan klasikal sebesar 70%. Meningkat lagi pada siklus II, yaitu nilai rata-rata menjadi 83,2 dengan kelulusan klasikal sebesar 100%.
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Dalam Model Problem Based Learning Di SMP Elin Novita Sari; Ristontowi Ristontowi
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 5, No 3 (2020): Innovative Mathematics Learning
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jpmr.v5i3.11504

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesignifikan antara pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 27 Seluma yang berjumlah 30 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, dalam penelitian ini istrumen yang digunakan berupa angket motivasi belajar dan lembar tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Analisis data yang digunakan meliputi uji normalitas, analisis korelasi, analisis regresi sederhana dan persentase determinasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kretif matematis siswa dalam model pembelajaran problem based learning di Kelas VII SMP Negeri 27 Seluma.
Aplikasi Construct 2 Pengembangan E-LKPD dengan Berbasis STEM nurul hamidah; rany widyastuti; netriwati netriwati
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 5, No 3 (2020): Innovative Mathematics Learning
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jpmr.v5i3.11536

Abstract

Salah satu media dalam pembelajaran matematika adalah LKPD. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengembangan dan mengetahu respon e-LKPD berbasis berbantuan aplikasi construct  , serta mengetahui keefektifan e-LKPD berbasis STEM berbantuan aplikasi construct 2. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan pengembangan ADDIE dan tergolong pre-experimental. pengumpulan data dengan wawanca, tes dan angket. adapun  Hasil penelitian Respon peserta didik terhadap e-LKPD berbasis STEM yaitu “Sangat menarik” dari perhitungan skor rata-rata pada uji coba skala kecil yaitu 3,65% dan pada uji coba lapangan skala besar yang diikuti oleh 30 peserta didik skor rata-rata kemenarikan yang  diperoleh yaitu 3,55 pada kriteria “Sangat menarik” dan dikatagorikan sangat layak untuk digunakan.   
Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Pada Model Pembelajaran Everyday Mathematics dan Connected Mathematics Project Ayu Ziana; Ristontowi Ristontowi
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 5, No 3 (2020): Innovative Mathematics Learning
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jpmr.v5i3.11505

Abstract

Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah aplikasi komunikasi matematika. Di SMP Negeri 1 Seluma, kegiatan pembelajaran matematika rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa masih tergolong rendah karena masih menggunakan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, guru perlu berinovasi menggunakan Everday Mathematics dan   Connected Mathematics Project . Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan antara kemampuan komunikasi matematika siswa pada model Everday Mathematics , Connected Mathematics Projectdan konvensional. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seluma. Sampel penelitian ini dipilih secara acak dengan mengundi, yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen I dengan menggunakan Everday Mathematics , VIII D sebagai kelas eksperimen 2 dengan menggunakan Connected Mathematics Project, dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan dengan tes komunikasi matematika. Data dianalisis dengan Anava. Berdasarkan hasil analisis ada perbedaan aplikasi komunikasi matematika siswa pada kelas eksperimen I, eksperimen 2 dan kontrol. Berdasarkan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) perlakuan bahwa perlakuan yang memberikan hasil yang berbeda adalah perlakuan model Everday Mathematics dengan konvensional dan Connected Mathematics Project dengan konvensional. Sedangkan perlakuan   Everday Mathematics dan Connected Mathematics Project tidak memberikan hasil kemampuan komunikasi matematika siswa yang berbeda. Proyek Matematika Everday dan Matematika Terhubungmemberikan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan konvensional.

Page 1 of 1 | Total Record : 7