cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Al-I´lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
ISSN : 25988883     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Komunikasi dan Dakwah merupakan isu yang saban hari semakin "panas". Komunikasi selalu menjadi panas karena isu-isu besar hari-hari ini muncul karena ulah. Komunikasi baik media, komunikator maupun konten komunikasi itu sendiri. Manakala dakwah merupakan "program agama" yang tidak mungkin lepas dari komunikasi maka tak berlebihan, jika komunikasi dan dakwah ibarat dua sisi mata uang yang berdampingan. Atas alasan inilah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram merasa perlu menghadirkan Al-I'lam sebagai media untuk mengkaji dan menganalisa segala tetek bengek yang berkaitan dengan dua isu besar tersebut.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2018): September" : 7 Documents clear
Media dan Komodifikasi Dakwah Yusron Saudi
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.789 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.537

Abstract

Abstrak: Islam pada dasarnya, bukanlah agama yang hanya tertuang dalam simbol tekstual dalam al-Quran dan Hadist semata. Islam sejatinya adalah agama yang tidak bisa menafikan gejala historis, sosial, budaya, politik, dan seterusnya. Dengan jumlah penganut yang tidak sedikit, serta tersebar diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, Islam pun menjelma menjadi semacam ''gejala pasar''. Sebagai konsekuensi dari ''gejala pasar'', maka Islam pun mengalami proses komodifikasi. Dakwah sebagai bagian dari ajaran agama, juga tidak bisa mengelak dari komodifikasi, terutama semenjak lahirnya berbagai macam media informasi, termasuk media massa. Banyaknya program-program dakwah di media massa di satu sisi menambah transformasi nilai-nilai Islam, tapi di sisi lain terkadang merusak citra Islam, karena dakwah sebagai bagian suci dari ajaran agama, terkadang menjadi alat bagi media untuk meraih keuntungan dari keberadaan penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam tadi. Tulisan ini berusaha untuk melacak jejak lahir komodifikasi, serta penggerogotannya pada ruang agama dan praktik dakwah, sampai pada akhirnya berusaha mencari titik temu antara komodifikasi dan dakwah.Kata Kunci:Dakwah Islam, Komodifikasi, Media Massa, Studi Pustaka Abstract: Islam basically is not a religion contained with textual symbols in the Koran and the Hadith only. Islam actually is a religion what cannot deny by historical, social, cultural, political, and so on. The number of adherents of Islam is never calculated as a small, because Islam is spreaded in various parts of the world, including Indonesia, Islam has become a kind of "market phenomenon".  As a consequence of ''symptoms of market'', Islam also undergoes a commodification process. Da'wah as part of religious teachings also cannot avoid by commodification, especially since the birth of various information media, including mass media. The number of da'wah programs on the mass media is the one hand adds to the transformation of Islamic values, but on the other hand it sometimes damages the image of Islam, because da'wah as a sacred part of religious toughts. Which sometimes becomes a tool for the media to achieve the majority of Indonesia's population was a Muslim. This research seeks the traces of commodification, as well as its encroachment on the religious space and the practice of da'wah, until finally trying to find common ground between commodification and da'wah it self.Keywords:Islamic Da’wah, Commodification, Mass Media, Library Study
Komunikasi Dakwah TGH. Mukhtar Amin dalam Membangun Semangat Berhaji di Majelis Ta’lim al-Mukhtariah Desa Pemenang Timur Muhammad Zaki Abdillah; Ishanan Ishanan
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.132 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.538

Abstract

Abstrak:Ada dua persoalan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana Komunikasi Dakwah TGH. Mukhtar Amin dalam membangun semangat berhaji di Majelis Ta’lim Al-Mukhtariah Desa Pemenang Timur? (2) Apa aspek jamaah yang disentuh oleh TGH. Mukhtar Amin dalam membangun semangat berhaji di Majelis Ta’lim Al-Mukhtariah Desa Pemenang Timur? Untuk menjawab persoalan tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif yang berorientasi pada studi tokoh. Dengan menggunakan pendekatan komunikasi, peneliti berusaha menjelaskan model komunikasi dakwah TGH. Mukhtar Amin dalam membangun semangat berhaji di Desa Pemenang Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) T.G.H. Mukhtar Amin membangun semangat berhaji jamaah Majelis Ta’lim al-Mukhtariah di Desa Pemenang Timur dengan pendekatan komunikasi persuasif. (2) Aspek kognitif, afektif dan behavioral adalah tiga aspek utama jamaah yang disentuh oleh TGH. Mukhtar Amin dalam membangun semangat berhaji jamaah Majelis Ta’lim al-Mukhtariahdi Desa Pemenang Timur.Kata Kunci: Komunikasi Dakwah, Haji, Pendekatan Komunikasi Persuasif Abstract: There are two problems that are examined in this study, which are: (1) How is Da'wah Communication of the TGH Mukhtar Amin in building the spirit of pilgrimage in the Ta’lim Al-Mukhtariah Assembly at the East Pemenang Village? (2) What are the aspects of pilgrims touched by TGH. Mukhtar Amin in building the spirit of pilgrimage in the Ta’lim Al-Mukhtariah Assembly at the East Pemenang Village?. To answer these problems, researchers used descriptive qualitative methods that were oriented towards character studies. By using a communication approach, researchers try to explain the communication model of the mission of the TGH Mukhtar Amin in building the spirit of hajj at the East Pemenang Village. The results of this study indicate that, (1) T.G.H. Mukhtar Amin built a spirit of hajj pilgrimage to the Majelis Ta’lim al-Mukhtariah congregation at the East Pemenang Village with a persuasive communication approach. (2) Cognitive, affective and behavioral aspects are the three main aspects of worshipers touched by TGH. Mukhtar Amin in building the spirit of the pilgrimage of the Majelis Ta’lim al-Mukhtariah congregation at the East Pemenang Village.Keywords: Da’wah Communication, Hajj, Persuasif Communication Approach
Political Marketing Elit Lokal Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Nusa Tenggara Barat Fathurrijal Fathurrijal
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.071 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.534

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mengkaji penerapan komunikasi pemasaran politik (Political Marketing Communication) oleh Elit-elit Lokaldi beberapa momentum pemilihan umum kepala daerah di Nusa Tenggara Barat. Keberadaan elit lokal di NTB yang dulu hanya sebagai vote getter, kini telah menjelma menjadi tokoh politik yang siap berkompetisi dengan para politisi dalam merebut kepemimpinan formal di tingkat lokal. Kemampuan elit-elit lokal dalam menarasikan visi-misi politiknya tidak bisa dipandang sebelah mata oleh politisi-politisi murni yang selama ini menguasai struktural partai politik. Keterbukaan Demokrasi harus dijadikan sebagai media dan momentum untuk mendudukkan semua elemen masyarakat pemilih yang memiliki hak yang sama, sama-sama bisa diusulkan dan dipilih menjadi pemimpin-pemimpin birokrasi. Jalur politik adalah salah satu jalur yang memungkinkan elit lokal untuk bisa duduk mengisi pergantian kepemimpinan di level eksekutif dan legislatif. Provinsi NTB, sebagai salah satu daerah yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah sudah beberapa prioede kepemimpinan kini telah dipimpin oleh elit lokal yang berasal dari tokoh keagamaan, begitu juga di beberapa Kabupaten Kota, kaum birokrat sedikit demi sedikit mulai tergeser dari kursi kepemimpinan eksekutif.Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran Politik, Elit Lokal, Politik, Demokrasi, Pilihan Kepala Daerah=================================================Abstract : This paper analyzed the application of political marketing communication by Local Elites in some of the momentum of Local Leader Elections in West Nusa Tenggara. The existence of local elites in NTB, which used to only be a getter vote, has now become a political figure who is ready to compete with politicians in seizing formal leadership at the local level. The ability of local elites to narrate their political vision and mission cannot be underestimated by pure politicians who have so far mastered the structure of political parties. Openness of Democracy must be used as a medium and momentum to seat all elements of the voting community who have the same rights, both can be proposed and elected as bureaucratic leaders. The political path is one of the pathways that allow local elites to sit in to fill leadership changes at the executive and legislative levels. NTB Province, as one of the regions that carried out Local Leader elections for several periods of leadership has now been led by local elites from religious figures, as well as in several districts, the Bureaucrats have gradually moved away from the executive leadership chair.Keywords: Political Marketing Communication,  Local Elite,  Politic, Democracy,Local Leader Elections
Peran Program Reporter on Campus RRI Mataram Dalam Meningkatkan Kemampuan Jurnalistik Mahasiswa KPI Universitas Muhammadiyah Mataram Muhammad Syaoki; Endang Rahmawati
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.2 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.539

Abstract

Abstrak:Media massa mengalami perkembangan yang pesat, selain menyampaikan informasi kepada masyarakat media juga memiliki tugas mendidik publik melalui literasi media. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan program reporter on campus dalam upaya menumbuhkembangkan literasi media khususnya di kalangan mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program reporter on campus sangat menunjang kemampuan mahasiswa baik dalam aspek teoritis maupun aplikatif.Kata Kunci: Radio, Reporter on Campus, Mahasiswa JurnalistikAbstract: The mass media experienced development fastly, in addition to conveying information to the media community also had the task of educating the public through media literacy. Using qualitative descriptive method, this study aims to see the role of on campus reporter program in an effort to develop media literacy, especially among students. The results of this study indicated that on the campus reporter program supports greatly the ability of students in both theoretical and applicative aspects.Keywords: Radio, Reporter on Campus, Student, Journalism
Pandangan Laki-Laki Terhadap Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB) Di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng Qudratullah Qudratullah; Nurul Fitrianti
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.33 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.535

Abstract

Abstrak:Sosialisasi yang tepat tentang Program KB yang dipelopori oleh BKKBN dan Bidan Puskesmas perlu dilakukan dengan terjun langsung dalam lingkungan masyarakat dan melalui media massa untuk memberikan pemahaman, informasi-informasi program KB kepada seluruh masyarakat tanpa mengenal tingkat pendidikan, agama, serta strata sosial sebagai upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan dengan cara mempersuasi masyarakat lebih dekat agar mereka dapat mengatur perkawinan, reproduksi, jarak kelahiran, serta memiliki jumlah anak yang ideal. Kendala sosialisasi program KB kadangkala selalu ditemukan, salah satunya di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng, yang mana memiliki Jarak dari ibu kota kecamatan + 2,5 km dan jarak dari ibu kota Kabupaten + 23 km. Jarak tempuh wilayah Desa Bonto Lojong dari Ibu kota Kabupaten Bantaeng + 35 menit. Desa Bonto Lojong memiliki luas wilayah 4.039,21 km2 dengan jumlah Penduduk 2.890.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deksriptif, dengan pendekatan teori persepsi disajikan secara deskritif analitik kualitatif. Dengan sumber data primer dan sekunder yang dimiliki, serta teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, akan cukup digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan secara konprehensif tentang berbagai pandangan masyarakat terhadap sosialisasi program KB di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng. Kesimpulan dari penelitian ini di dapat bahwa laki-laki di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng belum pernah mendapatkan sosialisasi secara langsung dari pihak tertentu mengenai program KB sehingga pemahaman mereka tidak begitu banyak mengenai program KB. Sedangkan untuk mengenai sosialisasi iklan KB di televisi, dianggap belum efektif dan kurang berpengaruh bagi masyarakat di desa itu.Kata Kunci: Program KB, Sosialiasasi, Teori Persepsi Abstract : Socialization properly of family planning (KB) programs spearheaded by BKKBN and Puskesmas’s Midwives needs to be done in the community directly and through the mass media to provide understanding, information of KB programs to all communities without knowing the level of education, religion, and social strata, as a government efforts for alleviate poverty by closer persuading to the people so that they could regulate their marriage, reproduction, birth spacing, and have the ideal number of their children. Constraints on the socialization of KB programs are sometimes always found, one of which is in the village of Bonto Lojong, Ulu Ere Subdistrict, Bantaeng Regency, which has a distance from the capital of the subdistrict + 2.5 km and the distance from the capital of the District + 23 km. Distance of Bonto Lojong Village from Bantaeng Regency + 35 minutes. Bonto Lojong Village has an area of 4,039.21 km2 with a population of 2,890.This research uses qualitative research methods, with a perception theory and approach presented with qualitative analytical descriptive. Primary and secondary data sources that are owned, as well as data collection techniques through observation, in-depth interviews and documentation, it will be sufficient to be used to achieve the objectives of this research, namely to describe comprehensively the various views of the community towards the socialization of KB programs in the village of Bonto Lojong, Ulu Ere District Bantaeng.The conclusion of this research are that men in Bonto Lojong Village, Ulu Ere Subdistrict, Bantaeng District have never received direct socialization from certain parties regarding the KB program so that their understanding is not so much about the KB program, also for the socialization of KB advertisements on television, it is considered ineffective and less influential for the people in the village.Keywords: KB Program, Socialization, Perception theory
Keris Sebagai Jimat Dengan Pendekatan Ilmu Kalam Ulfatun Hasanah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.892 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.541

Abstract

Abstrak: Keris sebagai alat untuk perlindungan dari ancaman-ancaman yang bersifat fisik maupun non fisik.  Menurut Islam keris diperbolehkan sebagai alat perlindungan diri, yang tidak diperbolehkan Islam apabila keris disalahgunakan sebagai azimat (jimat). Hukum percaya keris sebagai azimat (jimat) dalam Islam adalah haram dan salah satu perbuatan musyrik (dosa besar). Pendekatan berarti cara pandang, paradigma, metodologi. Pendekatan ilmu kalam adalah cara pandang atau analisis terhadap masalah ketuhanan dengan menggunakan norma-norma agama atau simbol-simbol keagamaan yang ada. Signifikansi kajian ini adalah untuk menunjukkan keris sebagai jimat dengan pendekatan ilmu kalam.Kata Kunci:Keris, Jimat, Pendekatan Ilmu KalamAbstract: Keris is sort of Java traditional weapon for protection from threats that are both physical and non-physical. According to Islam, the keris is allowed only as a means of personal protection, which Islam is not permitted if the keris is misused as a talisman (amulet). Islam’s law believes keris uses as a talisman (amulet) is haram and one of the idolatrous acts (big sin). The approach means perspective, paradigm, and methodology. The Kalam science’s approach is a way of look or analyzing the problem of divinity by using religious norms or existing religious symbols. The significance of this study is to show how the keris as a talisman analyzed by Kalam science’s approach.Keywords: Keris, Talisman, Kalam Studies Approach
Pemilih Muda, Sosial Media dan Partisipasi Pemilih Pada Pemilihan Kepala Daerah Tulungagung 2018 Luthfi Ulfa Ni’amah
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.503 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.536

Abstract

Abstrak: Jumlah pemilih muda di Kabupaten Tulungagung mencapai 5% dari Daftar Pemilih Tetap. Para pemilih muda ini memiliki pola interaksi dan komunikasi yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Pemilih muda dipengaruhi oleh paparan media sosial yang tinggi dalam menentukan pilihan dan partisipasi politiknya. Penelitian ini ingin melihat informasi di media sosial yang disukai pemilih muda dalam membentuk pola partisipasi memilih mereka. Penelitian ini juga akan melihat intensitas memilih pemilih muda di Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian deskriptif kualitatif diperkuat data kuantitatif dinilai mampu membendah permasalahan. Pemilih muda di Kabupaten Tulungagung lebih menyukai konten informasi politik di media sosial yang lebih umum. Mereka lebih menyukai konten politik di tingkat nasional dan provinsi dibanding lokal. Kesadaran memilih para pemilih muda di Kabupaten Tulungagung juga sudah muncul. Mereka memilih bukan dikarenakan tren namun kesadaran atas pilihan dalam pemilihan kepala daerah akan ikut menentukan nasibnya.Kata Kunci: Pemilih muda, media sosial, partisipasi memilihAbstract: Existing Voter List data from General Election Commission shows at least 5% form Tulungagung voters are young. Young voters have different political interaction and communication pattern than the previous generation. Their voting and political participation behaviour is depends on social media exposure. This research wants to elaborate which kind of political content is likely most by young voters. This research also wants to elaborate Tulungagung's young voters voting intensity. Descriptive qualitative with additional quantitative data is choosen as research methods. Tulungagung's young voters prefer with general political information contents. They are preferred political information for both national and province level than local ones. They also vote based on their consciousness about the future of this nation than trend.Keyword: Young voters, social media, political participation

Page 1 of 1 | Total Record : 7