cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 1: Maret 2019" : 14 Documents clear
Hubungan Hukum Perjanjian Kontrak Kerja Karyawan dengan Manajer PT. Bima Budidaya Mutiara Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Saddam Saddam
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.017 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.873

Abstract

Menurut Undang-Undang No. 13/2003 masa kontrak hanya boleh dilakukan paling lama lima tahun lebih dari itu demi hukum karyawan kontrak menjadi karyawan tetap. Siklus tahunan dalam pembagian kerja di PT. BBM diawali dengan penandatangan perjanjian kontrak kerja baru tanpa melihat masa kerja, hal ini sudah terjadi dalam 8 (delapan) tahun masa kerja karyawan kontrak. Ini merupakan efek dari pembagian kerja secara bergilir pada karyawan kontrak. Metode dan pendekatan penelitian menggunakan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, wawancara, dan triangulasi. Analisis data dilakukan dalam tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan setelah adanya Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu pertama dan selanjutnya, disepakati beberapa hal yakni srtuktur upah, penyelenggaraan hak dan kewajiban para pihak, penerapan sistem bergilir dalam berkerja bagi karyawan kontrak dan mengenai status. Status para karyawan sebagai karyawan kontrak melebihi batas minimum kontrak di mana sudah seharusnya diangkat menjadi karyawan tetap. Perumusan perjanjian kerja tidak dilibatkan karyawan secara langsung serta isi KKWT yang memiliki kekuatan hukum yang sama tidak diberikan pada karyawan, peraturan perusahaan yang disahkan oleh pemerintah yang berwajib tidak diberikan pada karyawan serta pemberian jangka waktu yang berbeda dalam sistem bergilir bagi sebagian karyawan kontrak. According to Law No. 13/2003 contract period can only be done for more than five years for the sake of legal contract employees become permanent employees. The annual cycle in the division of work in PT. BBM begins with the signing of a new contractual agreement without looking at the working period, this has occurred in the 8 (eight) years of employment of the contract employee. This is the effect of a rotating working division on contract employees. Methods and approaches to using qualitative research. The data collection methods used are observation, documentation, interviews, and triangulation. Data analysis is done in three stages namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed after the first and subsequent employment agreement, agreed to several things namely structure wages, the implementation of rights and obligations of the parties, the application of the rotating system in working for employees contract and about status. Employee Status as a contract employee exceeds the minimum contract limit in which it should be raised as a permanent employee. The formulation of the work agreement is not involved directly and the contents of the KKWT who have the same legal force are not given to the employee, the company's regulations authorized by the authorities are not given to employees and Different timeframes in the rotating system for some contract employees.
Penggunaan Metode Kooperatif Model Artikulasi Terhadap Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII SMPN 2 Gangga Kabupaten Lombok Utara Achmad Djunaidi; Taufik Taufik
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.785 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.849

Abstract

Rendahnya kemampuan mengemukakan pendapat siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran Kooperatif Model Artikulasi dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII SMP N 2 Gangga. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Gangga sebanyak 24 orang, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Jenis penelitian menngunakan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif desain Pre-test dan Post-est. Desain ini digunakan sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis statistik dengan rumus t-tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 12,64 dari t-tabel 2,069 yang berarti terdapat pengaruh signifikan dengan menggunakan metode pembelajaran Kooperatif model Artikulasi terhadap proses belajar mengajar. Rata-rata hasi belajar siswa yang dikenakan metode pembelajaran Kooperatif model Artikulasi sebesar 77,67 dan hasil belajar siswa yang tidak dikenakan perlakuan sebesar 67,67. Dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Kooperatif model artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VII di SMPN 2 Gangga, maka dapat dikatakan hipotesis (Ha) diterima yang berbunyi bahwa metode pembelajaran Kooperatif model Artikulasi dapat meningkatkan kualitas hasil belajar PKn siswa. The low ability to express student opinions in the Subject of Citizenship Education. This study aims to determine whether the application of Cooperative learning methods Articulation Model can improve Student Learning Outcomes in Class VII Civics Subjects of Ganges N 2 Middle School. The sample in this study were class VII students of Ganges 2 Junior High School as many as 24 people, consisting of 14 male students and ten female students. This type of research uses experiments with a quantitative approach to Pre-test and Post-test design. This design was used before the trial and after the test. While the analysis used is statistical analysis using the t-test formula. The results showed that t-count was 12.64 from t-table 2.069, which means that there was a significant effect using the Cooperative learning method of the Articulation model on the teaching and learning process. The average student learning outcomes subject to the Cooperative learning method of Articulation model is 77.67, and student learning outcomes that are not subject to treatment amounted to 67.67. Thus it was concluded that the application of Cooperative learning methods articulation models could improve Citizenship Education learning outcomes of class VII students in Ganges 2 Ganga, it can be said the hypothesis (Ha) is accepted which means that Cooperative learning methods Articulation models can improve the quality of Citizenship Education student learning outcomes.
Kedudukan Hukum Tentang Hak Istri Pegawai Negeri Sipil Yang Diceraikan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 zaini bidaya; Wawan Indrawan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.848 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.854

Abstract

Maraknya perceraian pegawai negeri sipil di Kota Bima membuat urgen untuk ditinjau berdasarkan PP nomor 10 Tahun 1983 jo PP nomor 45 tahun 1990 berkaitan dengan kedudukan dan hak istri setelah diceraikan oleh suami pegawai negeri sipil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kedudukan hukum istri setelah diceraikan, dan untuk mengetahui hak-hak apa saja yang seharusnya didapatkan oleh istri setelah diceraikan oleh suami yang berstatus Pegawai Negeri Sipil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, objek dari penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan perceraian dikalangan Pegawai Negeri Sipil di kota Bima. Pemilihan subyek dilakukan secara purposiv sampling dan snowball sampling. Pengumpulkan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi, menyajikan, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab terjadinya perceraian yaitu; selingkuh, ketidak cocokan antar suami dan istri, kekerasan dalam berumah tangga. Kedudukan antara suami dan istri sudah jelas berdasarkan pasal 79 kompilasi hukum Islam di atas. Adapun hak-hak yang dipenuhi oleh suami setelah perceraian adalah; hak mut'ah (pemberian suami kepada istri berupa barang atau benda), nafkah lahir selama masa iddah, harta gono-gini, dan perawatan dan pendidikan anak. PNS ingin bercerai harus memenuhi syarat formal dan substansil. The rise of the divorce of civil servants in Bima City made urgent to be reviewed based on the PP Number 10 the year 1983 Jo PP number 45 the year 1990 relating to the position and right of the wife after being divorced by the husband of civil servants. The purpose of this research is to know the position of the wife's law after being divorced and to know what rights the wife should have gained after being divorced by a husband in the status of civil servants. This study used a qualitative approach with a descriptive method, the object of the study is a community that commits a divorce among civil servants in the city of Bima. The subject selection is performed purposive sampling and snowball sampling. Data-sensing is done through interviews, observations, and documentation. Data is analyzed by reducing, presenting, and drawing conclusions. The results showed that there were several factors causing the divorce; Husband and wife, violence in a housekeeper. The position between husband and wife is clearly based on article 79 of the compilation of Islamic law above. The rights fulfilled by the husband after divorce are; Rights of Mut'ah (giving a husband to wife in the form of goods or objects), living birth during Iddah, Gono-Gini property, and child care and education. Civil servants wanting to divorce must meet formal requirements and substance.
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Pertama Abdul Sakban; Wahyudin Wahyudin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.96 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.924

Abstract

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terkadang dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan dan tidak menarik oleh siswa. Hal ini terjadi karena di karenakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru hanya menggunakan metode klasik dan guru yang tidak dapat menyesuaikan kondisi siswa dengan materi pembelajaran yang selalu dinamis. Untuk itu, diperlukan alternatif model pembelajaran yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang memungkinkan belajar secara optimal adalah menggunakan cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan pancasila dan kewarganegaraan sekolah menengah pertama. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Sampel penelitian berjumlah 57 siswa, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan rumus t-test. Hasil analisis menunjukan bahwa hasil uji t diperoleh thitung =3,523. Hasil uji t tersebut kemudian di konsultasikan pada ttabel. Dengan taraf signifikan 5% dan db = 24 diperoleh ttabel =1,998 karena thitung ≥ ttabel maka hipotesis di terima dengan demikian terdapat pengaruh penerapan model cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Pertama. Jadi semakin tinggi menggunakan variasi model pembelajaran semakin tinggi pula dampak hasil belajar siswa. Pancasila and Citizenship Education is sometimes considered a dull and uninteresting subject by students. The happens because the implementation of teaching and learning activities teachers only use classical methods and teachers who cannot adjust the conditions of students with learning materials that are always dynamic. For this reason, we need an alternative learning model that is applied to improve student learning outcomes that enable optimal learning is to use cooperative learning Type Numbered Head Together (NHT). The purpose of the study was to determine the effect of the application of Cooperative Learning models Type Numbered Head Together (NHT) on the learning outcomes of Pancasila education and junior high school citizenship. The research method uses quantitative research with an experimental approach. The research sample amounted to 57 students, the technique of collecting data used observation, tests, and documentation. Data analysis method uses the t-test formula. The results of the analysis show that the results of the t-test were obtained t = 3.523. The results of the t-test are then consulted on the table. With a significant level of 5% and db = 24 derived t table = 1.998 because t-count label t-table then the hypothesis is accepted thus there is an effect of applying the cooperative learning model Numbered Head Together (NHT) to the learning outcomes of Junior High School Pancasila and Citizenship Education. So the higher the variety of learning models using the more senior the impact of student learning outcomes.
Pengaruh Partisipasi Orang Tua Siswa Terhadap Motivasi Anak Sekolah di Madrasah Aliyah Hidayatullah Mataram Arsyad Abd. Gani; suriyawati suriyawati
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.521 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.850

Abstract

Kendala yang dihadapi Madrasyah adalah masih kurangnya tenaga pengajar, inventaris sekolah, kurangnya fasilitas atau ruang belajar yang memadai menyebabkan proses balajar mengajar kurang efektif. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi orang tua siswa terhadap motivasi anak sekolah di MA. Hidayatullah Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan korelasi. Subjek penelitian ini berjumlah 35 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Adapun jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dengan sumber data primer dan skunder. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan rumus korelasi product  moment. Hasil penelitian mnunjukkan pengaruh partisipasi orang tua siswa terhadap ketahanan sekolah di MA. Hidayatullah Mataram. Dengan dasar hasil analisis data yang digunakan dengan angka nilai t-hitunga dalah 0,493, sedangkan untuk nilai t-tabel adalah 0.334, sehingga hipotesis alternative (Ha) yang berbunyi. Ada pengaruh partisipasi orang tua siswa terhadap motivasi anak sekolah di MA. Hidayatullah Mataram diterima, Sedangkan diterima Hipotesis Nihil (Ho) yang berbunyi“ Tidak ada pengaruh partisipasi orangtua siswa terhadap motivasi anak sekolah di MA. Hidayatullah Mataram  ditolak. Jadi ada pengaruh yang sigifikansi terhadap partisipasi orang tua siswa terhadap motivasi anak dalam menlanjutkan pendidikan. The constraints faced by Madrasah are the lack of teaching staff, school inventory, lack of adequate facilities, or learning space, which makes the learning process less effective. The research objective to be achieved in the study was to determine the effect of parents' participation in the motivation of school children in the MA. Hidayatullah Mataram. The method used in this research is a descriptive method using a correlation approach. The subjects of this study were 35 people. The data collection method used is a questionnaire. The type of data used is quantitative data with primary and secondary data sources. While the data analysis method used in this study is a quantitative analysis method with product moment correlation formula. The results of the study show the influence of parents' participation in school resilience in the MA. Hidayatullah Mataram. Based on the results of the data analysis used, the number t-hit value is 0.493, while for the t-table value is 0.334, so the alternative hypothesis (Ha) that reads. There is an influence of parents' participation in the motivation of school children in the MA. Hidayatullah Mataram accepted, while accepted the Zero Hypothesis (Ho) which reads, "There is no influence of parental participation on the motivation of school children in the MA. Hidayatullah Mataram was rejected. So there is a significant effect on parents' involvement in children's motivation in continuing education.
Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di MA Al-Intishor Mataram Komang Sundara; hasna usman
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.856

Abstract

Model pembelajaran Team Assisted individualization (TAI) merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha mengadaptasikan pembelajaran dengan perbedaan individual secara akademik dengan tujuan untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada PPKn kelas X MA Al-Intishor Mataram tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Desain penelitian yang digunakan Pre-Eksperimen dibagi menjadi tiga macam yaitu: One shot case study, One group pretes-postes, Intact- group comparison. Sampel  dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Al-Intishor Mataram. Sampel penelitian diambil secara teknik sampling jenuh..Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hasil teknik analisis data yang digunakan dalam rumus uji t-paired, maka diperoleh sebesar 7,926 sedangkan nilai  pada taraf signifikan 5% dengan diperoleh harga  sebesar 1,761. Jadi dari hasil perhitungan dapat di simpulkan . yang berarti hipotesis (Ha) diterima dan hipotesis alternatif (Ho) ditolak  sehingga terdapat kemampuan awal siswa, sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada PPKn kelas X MA Al-Intishor Mataram tahun pelajaran 2018/2019. Models of learning Team Assisted Individualization (TAI) is a program that seeks to adapt pedagogic learning with individual differences in academic with the goal to minimize the individual teaching of proven less effective. The purpose of this study was to find out whether the Team Assisted Individualization (TAI) learning model can affect student learning outcomes in class X MA of Al-Intishor Mataram academic year 2018/2019. This research is quantitative research with an experimental approach. The research design was used pre-launch Experiments are divided into three kinds, namely: One-shot case study, One group presses-posts, Intact-group comparison. The sample in this study is the whole grade X MA Al-Intishor Mataram. Research samples were taken in sampling saturated. .. The research instrument used in this study was a double choice of as many as 20 items. The results of data analysis techniques used in the t-test paired formula then acquired for 7.926 while values in the 5% significant level with obtained a price of 1.761. So from the calculation result can be concluded. that means the hypothesis (Ha) received and the alternative hypothesis (Ho) was rejected so there is the ability of the students, so this research it can be concluded that there is an influence of Model Learning Team Assisted Individualization (TAI) can affect the learning outcomes of students in class X PPKn MA Al-Intishor Mataram 2018/2019 lessons year.
Tinjauan Yuridis Tentang Pertimbangan Hukum Penghentian Penyidikan Terhadap Tindak Pidana dan Akibat Hukumnya (Studi Kasus di Polres Kota Bima) Wayan Resmini; Taufikurahman Taufikurahman
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.595 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.926

Abstract

Penahanan dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan pemeriksaan, demi keadilan dan ketertiban dalam masyarakat, hal ini dilakukan terhadap orang yang tidak bersalah, sehingga tersangka atau terdakwa menderita lahir bathin akibat sikap tindak para aparat penegak hukum tersebut. Tujuan penelitian yaitu 1) Untuk mengetahui pertimbangan hukum penghentian penyidikan terhadap tindak pidana. 2) Untuk mengetahui akibat hukumnya jika terjadi penghentian penyidikan terhadap tindak pidana di Polres Kota Bima. Metode menggunakan penelitian empiris dengan pendekatan sosiologi hukum. Subjek penelitian yaitu staf di Polres Kota Bima. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan 1). Pertimbangan hukum penghentian penyidikan terhadap tindak pidana di Polres Kota Bima meliputi tidak diperoleh bukti yang cukup, peristiwa yang semula dianggap bukan tindak pidana dan penghentian penyidikan demi penegakkan hukum. Praperadilan dilakukan untuk penegakan hukum dan perlindungan hak asasi korban dalam semua tingkat pemeriksaan perkara pidana. 2) Akibat hukum jika terjadi penghentian penyidikan terhadap tindak pidana meliputi mempermudah penyidik dalam menyelesaikan kasus, sebagai kekuatan alat bukti dan mempercepat proses hukum, serta penyidik akan menilai keterangan terdakwa sebagai suatu keterangan yang mengandung unsur kebenaran dan dapat digunakan sebagai alat bukti. Jadi adanya kekuataan alat bukti yang bisa menghentikan kasus tindak pidana. The detention was carried out for examination, for the sake of justice and order in the community, this was done against innocent people so that the suspect or defendant suffered physical birth due to the attitude of the law enforcement officers. The research objectives are 1) To find out the legal considerations for terminating investigations into criminal acts. 2) To find out the legal consequences if there is a cessation of an investigation into crime in the Bima City Police Station. The method uses empirical research with a legal sociology approach. The research subjects were staff at the Bima City Police Station. Methods of collecting data using observation, interviews, and documentation. Data analysis method uses interactive analysis methods. The results of the study show 1). Legal considerations for terminating investigations into crimes in Bima City Police Station include insufficient evidence, events that were not considered criminal offenses and termination of studies for law enforcement. Pretrial is carried out for law enforcement and protection of victims' basic rights at all levels of criminal case checks. 2) The legal consequences of the termination of an investigation into a criminal offense include making it easier for the investigator to settle the case, as a force of evidence and expedite the legal process, and the investigator will assess the defendant's statement as information containing proof and can be used as evidence. So there is the power of evidence that can stop criminal cases.
Peran Kepala Desa dalam Menyelesaikan Konflik Antar Masyarakat Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 Kamaluddin Ahmad; Ongki Ongki
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.136 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.851

Abstract

Pemicu utama adalah konflik perseorangan, karena atas nama solidaritas kedaerahan maka konflik tersebut berlanjut menjadi konflik antar daerah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya konflik, dan mengetahui peranan Kepala Desa Renda dalam penyelesaian konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penentuan informan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan faktor pemicu terjadinya konflik antar masyarakat di Desa Renda, antara lain: a) kurangnya lapangan pekerjaan dan masalah minuman keras; b) komunikasi yang kurang; c) adanya hiburan malam. Peranan Kepala Desa dalam penyelesaian konflik yang terjadi antar masyarakat di Desa Renda, yakni: a) konsiliasi, bentuk konsiliasi terjadi pada masyarakat politik. Lembaga parlementer yang di dalamnya terdapat berbagai kelompok kepentingan akan menimbulkan pertentangan-pertentangan; b) mediasi, Kepala Desa Renda dan tokoh masyarakat beserta pihak kepolisian sudah melakukan kerjasama mendamaikan para pemuda yang berkonflik, akan tetapi perdamaian yang mereka lakukan hanya sebatas perdamaian saja, hal tersebut belum mampu mereda munculnya kembali konflik, dan; c) Pihak Kepolisian, kepala desa dan tokoh masyarakat menjadi penengah kelompok yang konflik. Daerah ini berangsur-angsur mulai  aman, hal ini tidak lepas dari usaha dan kerja keras dari pemerintah setempat. The main triggers are individual conflicts because, in the name of regional solidarity, the conflict continues to be a conflict between regions. The purpose of this research is to know the triggering factors of conflict and to know the role of the lace village head in conflict resolution. This research uses qualitative methods, determination of informant using purposive sampling. Methods of collecting data using observations, interviews, and documentation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions. The results showed the triggering factors of conflict between people in the village of Renda, among others: a) lack of employment and liquor problems; b) less communication; c) Evening entertainment. The role of the village chief in the resolution of conflicts occurring between people in the village of Renda, namely: a) conciliation, a form of conciliation occurs in political society. The parliamentary institution in which there are various interest groups will lead to opposition; b) Mediation, the head of the lace village and the community leaders and the police have been doing cooperation reconciling the conflicting youths, but the peace they do is only limited to peace, it has not been able to subside the emergence of back conflicts, and; c) The police, village head and community leaders are the mediators of the conflict group. This area is gradually getting safe, it is not separated from the efforts and hard work of the local government.
Upaya Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasi Pendidikan Karakter Pada Siswa SMA Negeri 2 Donggo Sri Rejeki; Bernadus Iker Willem
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.274 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.858

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya dan kendala-kendala guru pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada siswa SMA Negeri 2 Donggo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek informasi adalah guru PPKn, Kepala Sekolah, dan Siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan pursposif sampling. Data penelitian diperoleh melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis data berupa data kualitatif. Sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Analisis data yang dipakai adalah reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya guru pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada siswa sudah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari pengintegrasian pendidikan karakter oleh guru dalam setiap kali pertemuan melaui mata pelajaran dan di luar mata pelajaran atau partisipasi nyata. Sedangkan  kendala-kendala guru pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter terhadap siswa yaitu faktor sikap dari siswa, faktor keluarga, dan faktor lingkungan pergaulan. The purpose of this research is to know the effort and constraints civics and Citizenship teachers in implementing character education in students of SMA Negeri 2 Donggo community. This research is qualitative research with a descriptive approach. The subject of the information is PPKn teachers, principals, and students. The technique of sampling using purposive sampling. Research data obtained through the method of observation, interviews, and documentation. The type of data in the form of qualitative data. Data sources, namely primary and secondary data sources. Analysis of the data used is the reduction of the data, the presentation of data, and verify. Based on the results of the study, it was concluded that the efforts of the civics and Citizenship teachers in implementing character education on students have already done well. This appears from the integrating character education by teachers in every time the meeting via the subjects and outside subjects or real participation. While constraints civics and Citizenship teachers in implementing character education towards students, i.e., students of attitude factors, family factors, and environmental factors in socialization.
Karakter Kewargaan Multikultural Berbasis Nilai Moral di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kabupaten Sorong Ihsan ihsan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1: Maret 2019
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.342 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v0i0.787

Abstract

Penelitian ini memiliki dua tujuan utama. mengidentifikasi karakter kewargaan multikultural yang berbasis nilai Moral di SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. berdasar identifikasi kebutuhan masyarakat papua pada umumnya dan khususnya Siswa yang berada di SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa analisis kebutuhan pembinaan karakter kewargaan multikultural di SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong, yaitu sekolah merupakan pihak yang mempunyai kewenangan dalam mendidik dan membina Siswa sehingga dapat terbentuk karakter kewargaan yang berbasis nilai moral. Siswa merupakan calon pendidik masa depan dan harus memiliki model pembinaan berbasis nilai moral dalam lingkungan Siswa di sekolah SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. Pembinaan karakter Siswa sehingga terdapat kesamaan langkah strategis dalam implementasi di dunia pendidikan secara umum dan secara khusus Siswa Papua. Menganalisis kebutuhan  karakter kewargaan berbasis nilai moral diperguruan tinggi, bahwa pembinaan karakter kewargaan di perguruan tinggi telah berjalan namun belum terprogram secara sistemik, sehingga tidak memiliki dampak signifikan. Dalam konteks Pembinaan  karakter berbasis nilai moral Siswa papua terkait dengan kebutuhan praktis model pembinaan karakter kewargaan multikultur berbasis Nilai Moral di Sekolah. Research has two main objectives. Identify citizenry multicultural marrieges value character based on values SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. Based on the needs the people of new guinea in general and especially university students in SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong. The result of this research suggests that character development needs analysis in SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong citizenry multicultural marriages, the campus were the ones who authorized in educating students so that it can be formed and to create citizenry character based on values. Students is the educator for  the future and have to have a model based development values in the SMA Negeri 2 Kabupaten Sorong students on campus. Character development and there were students in particular. Analyze the needs of character zitizenry on college has been running but have not been systematically program, so that there is no has hed a significant impact. In the context of the establishment of a character based moral value students papua in college relating to practical needs character development model citizenry based multicultur moral value in college.

Page 1 of 2 | Total Record : 14