cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Arsir
ISSN : 25801155     EISSN : 26144034     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur Arsir is published by Architecture Department, Faculty of Engineering, Muhammadiyah University of Palembang. It reviews any subjectt related to the field of architecture. Published a twice a year; in June and December; there are two version of publication; ISSN 2580-1155 (print) and ISSN 2614-4034 (online)
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
Pengenalan Metoda Disain dan Penerapannya pada Studio Perancangan Arsitektur Kamil, Erfan M
Arsir Vol 1, No 1 (2017): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v1i1.854

Abstract

Merancang bangunan dalam konteks perkotaan harus ditempatkan berbeda, terutama dalam hal metoda perancangannya. Terdapat banyak metoda yang dapat digunakan, tetapi pendekatan rasional dan kontekstual yang menjadi salah satu kekuatan dari Responsive Environment, menjadi salah satu dasar dari penggunaannya pada Studio Perancangan Arsitektur 6. Fungsi bangunan tidak lagi tunggal, tetapi campuran Mix-Used yang merupakan perpaduan dari fungsi hunian dan non-hunian (perkantoran, toko). Mahasiswa tidak hanya ditugaskan untuk merancang bangunannya tetapi juga sekaligus membuat analisa kawasan serta kelayakan fungsi bangunan tersebut baik secara politis, sosial dan tentu saja secara ekonomis. Pembuatan analisa kawasan dilakukan secara kelompok sedangkan untuk perancangan bangunan dilakukan secara perorangan. Pembagian tugas ini adalah selain bertujuan untuk mempertajam pembahasan materi juga membiasakan kerja sama yang bertujuan untuk melatih perbedaan pendapat dan penyajian materi. Pemberian materi dilakukan pada 4 (empat) sampai dengan 6 (enam) minggu pertama, dan pada minggu ke 8 (delapan) diadakan penyajian materi analisa kawasan perkelompok. Untuk minggu ke-9 (Sembilan) dan seterusnya sampai dengan minggu ke-16 (enam belas) digunakan untuk disain perorangan bangunan perkavling. Hasil akhir dari studio ini adalah kajian kawasan dengan usulan konsep kawasan, serta desain salah satu bangunan dengan fungsi campuran (mix-used) dengan prinsip medium-rise, perimeter block
Kekuatan Properti dan Atribut terhadap Bentukan Arsitektur Bangunan Berdasarkan Persepsi Pengguna Iskandar, Iskandar Iskandar
Arsir Vol 1, No 1 (2017): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v1i1.858

Abstract

Bandar Udara Ahmad Yani Semarang kondisinya saat ini sangat memprihatikan. Saat ini Bandara Ahmad Yani Semarang memiliki gedung terminal penumpang yaitu terminal keberangkatan dan terminal kedatangan. Kedua terminal tersebut berada dalam satu atap pelayanan Bandara Ahmad Yani Semarang. Sektor transportasi menjadi urat nadi suatu kota dalam sebagai penghubung dan pemberi penting dalam proses pembangunan secara menyeluruh. Selain sektor transportasi darat yang sedang giat-giatnya dibangun, sektor transportasi udara tidak kalah penting mendapat perhatian Pemerintah Kota maupun Provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui bagaimana kekuatan properti dan atribut terhadap bentukan arsitektur berdasarkan persepsi pengguna pada seting ruang tunggu kedatangana penumpang pesawat Bandara Ahmad yani Semarang. Metode penelitian yang dipakai yaitu menggunakan metode deskriptif yaitu penggambaran kenyataan-kenyataan di lokasi penelitian. Metode pengamatan dilakukan dengan metode behavioral mapping yaitu pemetaan perilaku manusia pada seting tertentu. Kekuatan properti dan atribut sangat mempengaruhi persepsi pengguna bangunan dalm hal ini Bandara Ahmad yani Semarang. Hal tersebut ditemukan keadaan berupa keinginan penumpang pesawat untuk melakukan akses cepat menuju tempat tujuan dan juga menginginkan keadaan tidak terganggu gerak dan pandangannya sementara keadaan properti tidak mendukung yaitu pintu yang kecil dan hanya digunakan satu buah pintu dari dua buah pintu yang ada, jalan keluar tertutup kerumunan penjemput, counter taxi jumlahnya sedikit serta ruang tunggu yang sempit. Rekomendasi untuk Pemerintah jangka pendek agar pagar pembatas antara ruang tunggu dengan area pintu keluar diputar arahnya yaitu menghadap keluar, aktifkan semua pintu keluar, pindahkan counter taxi ke dalam ruang kedatangan, mengganti jenis kursi ke type single dan jumlahnya diperbanyak, pengaturan parkir serta memasang penyejuk ruangan di ruang tunggu. Rekomendasi jangka panjang agar gedung baru terminal penumpang bandara harus segera dibangun dan akses masuk ke lokasi bandara arah sisi darat harus berada di sebelah kanan bangunan terminal.
STUDI PENGHAWAAN ALAMI PADA BANGUNAN SEKOLAH DASAR DI PINGGIRAN SUNGAI MUSI PALEMBANG Zahrial Amin, Abdul Rachmad
Arsir Vol 1, No 2 (2017): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v1i2.862

Abstract

Penghawaan alami merupakan salah satu faktor penting terhadap kenyamanan termal sebuah bangunan, yang paling berpengaruh besar dalam penghawaan alami adalah besaran bukaan ventilasi, makin besar lubang ventilasi makin besar pemanfaatan penghawaan alami. Tentunnya juga dipengaruhi oleh letak bangunan, dan iklim setempat. Penelitian ini mengkaji Penghawaan Alami pada skala kawasan sebuah bangunan sekolah dasar di pinggiran sungai Musi yang berlokasi di daerah 4 Ulu Palembang. Lokasi penelitian dilaksanakan pada bangunan Sekolah Dasar yang berada pada daerah pasang surut air Sungai Musi Palembang. Bangunan sekolah dasar yang menjadi obyek penelitian ini adalah bangunan yang benar-benar memafaatkan penghawaan alami (tanpa menggunakan penghawaan buatan, mekanik). Di kawasan ini terdapat hanya satu bangunan Sekolah Dasar yang berada lebih kurang 100 meter dari pinggir Sungai Musi. Bangunan Sekolah merupakan bangunan yang tingkat penggunaannya cukup sering , maka tingkat kenyamanan dalam melakukan aktifitas harus baik. Penelitian ini mengamati pola aliran udara, tingkat kecepatan aliran udara yang bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap bangunan pendidikan yang mempunyai fungsi kelas agar menjadi lebih optimal. Untuk mengamati penghawaan alami dianalisa dengan program CFD (Computational Fluid Dynamis) dan untuk menganalisa kenyamanan termal digunakan program PMV Tools. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif analisis melalui pendekatan teknik dan arsitektur dengan menggunakan sejumlah persamaan praktis untuk penghitungan kenyamanan termal di dalam bangunan.
KAJIAN PEDAGANG KAKI LIMA DI TAMAN TEGALEGA, BANDUNG, JAWA BARAT Sudarisman, Irwan
Arsir Vol 1, No 2 (2017): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v1i2.867

Abstract

Fenomena pedagang kaki lima telah ada di Indonesia sejak lama hingga sekarang dan permasalahan-permasalahan yang diakibatkan oleh aktivitasnya masih belum mendapatkan solusi yang tepat. Pemerintah mencoba menerapkan beberapa solusi namun belum mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik, ditandai dengan kembalinya pedagang kaki lima ke lokasi awal, tindakan demonstrasi dan anarkis. Taman Tegalega berlokasi di jalan Peta, kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia memiliki arti penting bagi warga kota Bandung. Khususnya bagi warga kota yang tinggal di kawasan bagian Selatan, taman ini memiliki ikatan emosional dan historis yang kuat. Sebagai sebuah ruang publik, Taman Tegalega tidak lepas dari permasalahan kehadiran pedagang kaki lima baik di luar maupun di dalam taman. Taman Tegalega dibangun sejak jaman penjajahan Belanda dan bertahan hingga kini telah beberapa kali mengalami renovasi, selama itu pula pedagang kaki lima beserta segala persoalan yang diakibatkannya tidak terselesaikan bahkan cenderung bertambah kompleks. Berdasarkan kajian terhadap pedagang kaki lima dari waktu ke waktu dapat diambil kesimpulan bahwa pedagang kaki lima telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Taman Tegalega. Masyarakat menjadikan kehadiran pedagang kaki lima selain sebagai sarana memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga sebagai sarana berekreasi. Selain itu, pedagang kaki lima memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap beragam perubahan yang memaksanya untuk menyesuaikan diri.
Applying POETIC Framework for Developing City: Environmental Sociology of Urban Heat Island Angkasa, Zuber
Arsir Vol 1, No 1 (2017): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v1i1.587

Abstract

Pada umumnya kegiatan manusia di masa revolusi industri atau di negara berkembang saat ini mengabaikan persediaan untuk masa depan karena pada masa sekarang tersedia sumber daya alam yang melimpah. Akibatnya, terjadi berbagai masalah lingkungan. Kota Palembang sebagai salah satu kota di negara berkembang menghadapi masalah yang sama. Ruang terbuka terus menurun dan berbagai perumahan di pinggiran kota muncul menutup saluran air dan mengkonversi lahan rawa. Akibatnya terjadi fenomena Urban Heat Island (UHI) dalam skala mikro. Penulis memeriksa pengaruh faktor-faktor sosiologis dan fisik yang mempengaruhi intensitas UHI yang terjadi. Untuk melakukan hal ini, penulis mengambil sampel pada tiga perumahan di pinggiran kota Palembang. Variabel yang diujikan didasarkan pada kerangka POETIC (Population, Organization, Environment, Technology, Institutions, dan Culture). Komponen sosiologis mencakup organization, institutions, dan culture, sementara komponen fisik mencakup population, environment (sosial, alami, terbangun, dan transisi), dan technology. Intensitas UHI tertinggi di perumahan sampel adalah 4,17°C, yang sebanding dengan intensitas UHI di berbagai kota besar di dunia. Analisis regresi menunjukkan bahwa hanya komponen fisik yang mempengaruhi intensitas UHI. Hal ini membenarkan tesis bahwa pembangunan di kawasan perumahan di kota Palembang masih dalam tahapan industrial berkembang dimana peran organisasi sosial belum kuat, begitu juga peran pranata dan budaya. Rekomendasi disusun agar pembangunan perumahan di Kota Palembang lebih mengadopsi elemen-elemen pembangunan berkelanjutan yang mengarah pada penguatan pranata sosial dan budaya ramah lingkungan sehingga mampu menurunkan intensitas UHI. 
KARAKTERISTIK WANITA DALAM MENDUKUNG AKSES KRL (KERETA REL LISTRIK) DI STASIUN TANAH ABANG JAKARTA Murtini, Titien Woro; H, Arnis Rochma; Ariyanti, Andreina
Arsir Vol 1, No 2 (2017): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v1i2.877

Abstract

Kawasan Tanah Abang yang dikenal sebagai kawasan perbelanjaan secara eceran mau pun grosir yang terbesar se-Asia Tenggara, pengunjung yang datang ke pasar Tanah Abang lebih banyak kaum wanita, karena pasar ini merupakan pasar grosir barang-barang kebutuhan wanita. Sedangkan Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun KRL Commuter Line Jabodetabek yang menjadi pilihan mereka untuk sarana transportasi dari dan menuju pasar tanah abang tersebut. Banyak dari mereka yang memilih KRL sebagai pilihan transportasi , keberadaan penumpang wanita ini memberi karakter khusus terhadap kegiatan yang ada di stasiun Tanah Abang. Penumpang kereta kebanyakan pelaju wanita di stasiun ini membawa barang-barang dalam jumlah banyak dan dikategorikan sebagai bentuk kesulitan dalam aksesibilitas. Para penumpang wanita yang menggunakan fasilitas transportasi ini seharusnya menjadi stimulan bagi stasiun untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan bagi wanita misalnya ruang menyusui dan tempat menempatkan barang yang lebih besar. Tujuan dari studi ini ialah mengkaji aksesibilitas dan fasilitas di stasiun apakah sesuai dengan Karakteristik wanita sebagai pengguna sarana transportasi di stasiun Tanah Abang. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik dengan paradigma kualitatif. Pendekatan penelitian rasionalistik kualitatif ini sesuai dengan sifat masalah penelitian.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR RUMAH PANGGUNG DI LINGKUNGAN PERKOTAAN Angkasa, Zuber
Arsir Vol 1, No 2 (2017): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v1i2.880

Abstract

Rumah panggung merupakan salah satu fitur arsitektur vernakular utama di Indonesia. Walau begitu, perspektif umum yang ada saat ini adalah bahwa rumah panggung sebagai rumah yang perlu dikonservasi karena keterbatasan sumber daya kayu, proses konstruksi yang sulit, dan masalah privasi. Artikel ini menjelaskan bahwa perspektif pengembangan harus diutamakan dengan membawa arsitektur rumah panggung ke dalam kehidupan masyarakat urban di Indonesia. Artikel ini menjabarkan elemen-elemen arsitektur rumah panggung dan fungsi yang dapat diberikan bagi kawasan perkotaan dengan lahan sempit. Fungsi yang dapat diberikan rumah panggung di kawasan perkotaan adalah perlindungan terhadap banjir, memaksimalkan pandangan, perluasan ventilasi, estetika, penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional bagi penghuni rumah lewat penyediaan ruang bermain, parkir, dan ruang terbuka hijau Stilt house is one of the main vernacular architectural features in Indonesia. However, the general perspective that exists today is that houses on stilts as a near extinct house that need to be conserved due to limited timber resources, difficult construction processes, and privacy concerns. This article explains that the development perspective should be taken by bringing the architecture of stilt house into the life of urban communities in Indonesia. This article describes the architectural elements of stilt house and functions that can be provided for urban areas with limited land area. Functions that can be provided by stilt houses in urban areas are protection against floods, maximization of views, ventilation extension, aesthetics, application of sustainable development principles, and improving physical and emotional well-being for residents through the provision of playground, parking, and green open spaces
Adaptasi Arsitektural Rumah Panggung di Palembang Wazir, Zuber Angkasa; F Anwar, Widya Fransiska
Arsir Vol 3, No 2 (2019): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v3i2.1942

Abstract

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kolektif karena memandang kepentingan kelompok lebih penting daripada kepentingan pribadi.  Walau demikian, karakter ini semakin berkurang seiring berkembangnya ekonomi. Hal ini semestinya ditunjukkan dari aspek adaptasi secara arsitektural rumah panggung. Penelitian ini memeriksa adaptasi ini pada sembilan rumah panggung yang ada di Kawasan 9 Ilir Kota Palembang. Rumah-rumah ini dibangun pada periode 1928 – 1964 dan terus bertahan hingga sekarang. Karenanya, kami juga berkesempatan menguji teori periodisasi adaptasi arsitektur dari Brand dan Schmidt et al. Berdasarkan periode perubahan material kolong dari segi tempat, struktur, dan bidang ruang, disimpulkan bahwa teori Brand lebih sesuai dengan konteks rumah panggung. Sementara itu, terkait penutupan dan pembangunan kolong, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan fungsi kolektif menjadi individual namun kembali bergeser ke arah kolektif.
Kajian Konsep Teori Lima Elemen Citra Kota pada Kawasan Kota Lama Semarang Rafsyanjani, Muhammad Akbar; Purwantiasning, Ari Widyati
Arsir Vol 3, No 2 (2019): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v3i2.2219

Abstract

Kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan kawasan yang memiliki makna tradisional dan modern pada saat ini. kutipan buku Image Of The City secara umum ialah kota harus mempunyai ciri khas dari sebuah kota. Dikarenakan kota adalah menimbulkan karateristik yang berbeda-beda. Misalkan dari Kawasan Kota Lama Semarang mempunyai ciri khas dengan penataan kota dengan sistem grid, maupun banyaknya persimpangan jalan untuk lalu lalang manusia. Maka dari itu, Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk menjelaskan bagaimana penerapan Kawasan Kota Lama Semarang Jakarta dengan teori lima elemen citra kota menurut Kevin Lynch, kemudian untuk mengkaji teori lima elemen citra kota menurut Kevin Lynch, serta dapat menjelaskan prinsip-prinsip teori lima elemen citra kota menurut Kevin Lynch terhadap Kawasan Kota Lama Semarang. Prinsip-prinsip lima elemen citra kota menurut Kevin Lynch adalah Path, Edges, Node, District, Landmark. Oleh sebab itu, hasil dalam penelitian kali ini akan menjelaskan Kawasan Kota Lama Semarang dengan konsep teori lima elemen citra kota yang akan dijabarkan antara lain pathnya pada kawasan ini dapat menghubungkan antar bangunan, kemudian edgesnya ditunjukkan dengan pembatas jembatan berok, kemudian nodenya ditunjukkan dengan banyaknya persimpangan jalan, dan hanya sedikit titik kumpulnya, kemudian districtnya ditunjukkan dengan pola deretan bangunannya, landmarknya ditunjukkan dengan gereja blenduk.Kata kunci : Lima Elemen, Kevin Lynch, Kawasan Kota Lama Semarang
Konsep Ruang Sakral dan Profan Pasar Gawok Iskandar, Dedi; Sardjono, Agung Budi; ., Wijayanti
Arsir Vol 3, No 2 (2019): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v3i2.1950

Abstract

The purpose of this study examines the concept of the sacred space and profane of Gawok market Sukoharjo which was formed and grew because of the beliefs held between the Gawok community and the previous King Kasunanan. From this belief, traditions and cultures are created, such as the determination of the Pon market day, the Angon Putu Tradition, the Sesajen Jum’at Ritual, the Kulo Nuwun Ritual, the Nyuwun Pitedah Ritual, and the Ngubur Blanjan Ritual. Qualitative research methods are used to explore and observe research objects in depth and then describe the state of cultural traditions such as places, social behavior, activities, market activities that are not yet known specifically for analysis of the influence of the concept of sacred and profane spaces that form a market tradition. The result of this concept is to create a local cultural identity and character of local wisdom and the noble norms of the Gawok market to make the market survive and exist until now amidst current penetration and modernization.

Page 5 of 13 | Total Record : 124