cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 24431729     EISSN : 25493973     DOI : -
Core Subject : Engineering,
SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil adalah wadah untuk penyebaran informasi tulisan ilmiah bidang Teknik Sipil. Diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning, dua kali dalam setahun pada bulan April dan bulan Oktober
Arjuna Subject : -
Articles 130 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP NILAI PENETRASI INDEKS ASPAL PERTAMINA PEN.60/70 Alfian Saleh; Muthia Anggraini
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v2i2.353

Abstract

Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari serangkaian pengujian karakteristik aspal. Kemudian dilakukan analisis dan pembahasan. Pengambilan abu TKKS didapat dari TKKS yang baru diambil dan dibakar menjadi abu yang lolos saringan #200. Dalam pemeriksaan dilakukan dengan empat tahap. Tahap I untuk mencari karakteristik aspal 60/70. Tahap II untuk mencari kadar aspal optimum pada aspal 60/70. Tahap II untuk mencari kadar abu TKKS optimum dengan variasi kadar abu TKKS 0,0%, 1,0%, 2,0%, 3,0%, dan 4,0% terhadap kadar aspal optimum, sehingga didapat kadar abu TKKS optimum 1,5% terhadap kadar aspal optimum. Tahap III dilakukan pengujian penetrasi dan titik lembek aspal dengan penambahan abu TKKS kadar optimum sebesar 1,5% untuk mendapatkan nilai penetration index (PI). Tahap IV yaitu menganalisis nilai PI tanpa penambahan abu TKKS dan dengan penambahan abu TKKS. Sehingga dari hasil PI didapat abu TKKS bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambah untuk campuran beton aspal walaupun mengalami penurunan nilai durabilitas namun masih dalam batas yang ditentukan ≥75% ini disebabkan karena pada pengujian penetrasi dan titik lembek aspal dengan penambahan abu TKKS kadar optimum mengalami penuruan yang menandakan aspal tersebut menjadi keras dan rentan terhadap perubahan temperatur karena abu TKKS banyak mengandung K2O yang bersifat mudah teroksidasi dan peka terhadap perubahan temperatur.
ANALISIS KARAKTERISTIK TANAH DAN STABILITAS LERENG FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LANCANG KUNING Zainuri Zainuri; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v2i2.357

Abstract

Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning berada pada kontur tanah yang berbukit dengan kemiringan lereng berkisar 14o - 27o dan ketinggian tebing antara 5,6 - 7,2 meter dari kaki tebing. Sebagian tebing ada yang telah dibuat bangunan pengaman tebing dan sebagian lagi masih merupakan tebing alami. Gedung tersebut merupakan bangunan bertingkat yang terdiri dari atas dua lantai. Pondasi bangunan berada 2,97 meter dari bibir tebing, dimana sepanjang ± 20 meter dinding tebing belum diberi perkuatan. Untuk menghadapi kemungkinan tersebut perlu dilakukan tindakan pencegahan. Pencegahan dapat dimulai dengan melakukan pemeriksaan tentang karakteristik tanah dan stabilitas lereng di lokasi yang dimaksud. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah bagaimana karakteristik tanah dan stabilitas lereng yang berada di belakang Fakultas Ekonomi, Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru. Dalam menganalisis digunakan metode deskriptif dengan riset lapangan dan riset laboratarium. Pemeriksaan ini bersifat kuantitatif yang memaparkan perhitungan dan angka-angka dari hasil perhitungan menggunakan metode Simplified Bishop. Berdasarkan hasil analisis data didapat karakteristik tanah dan bidang gelincir dengan menggunakan metode Simplified Bishop adalah : 1) Karakteristik tanah pembentuk tebing di lokasi pemeriksaan adalah kadar air 21,76%; berat volume (γ) 1,89 gram/cm3; derajat kejenuhan 76,43%; porositas 37,85%; angka pori (e) 0,0609%; Liquid Limit 27,825%; Plastis Limit 23,090%; Index Plastisitas 4,735%; sudut geser (ϕ) 43,74o; kohesi (c) 0,285 kg/cm2; berat jenis 2,58; lanau 1,353%; pasir 98,647%; kerikil 0% dan klasifikasi USCS adalah SP. 2) Bidang gelincir untuk tebing Fakultas Ekonomi berbentuk busur dengan jari-jari (R) 20 meter dan nilai faktor keamanan (Fs) sebesar 1,35 mendekati nilai yang diisyaratkan 1,2.
PENGARUH WAKTU PEMERAMAN STABILISASI TANAH MENGGUNAKAN KAPUR TERHADAP NILAI CBR Fitridawati Soehardi; Lusi Dwi Putri
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v3i1.364

Abstract

Tanah merupakan elemen penting dari struktur bawah sebuah kontruksi, sehingga tanah harus mempunyai daya dukung yang baik. Namun kenyataan di lapangan banyak ditemukan tanah yang memiliki daya dukung yang rendah, sehingga perlu untuk melakukan stabilisasi tanah dengan kapur. Penelitian bertujuan untuk menentukan persentase yang efektif dalam penambahan kapur dan pengaruh penambahan kapur terhadap perubahan sifat fisis tanah dari segi nilai CBR (California Bearing Ratio) terhadap lama waktu pemeraman. Penelitian ini dilakukan di laboratorium, dengan melakukan pengujian sifat-sifat fisis tanah dan kuat dukung tanah (CBR) dengan variasi penambahan kapur 0%, 5%, 10% dan 15% dengan lama pemeraman 0, 4, 7 dan 14 hari. Pengujian sampel dilakukan dengan dua perlakuan yaitu sampel tanah diperam dulu baru dipadatkan dan sampel di padatkan dulu baru diperam. Dari hasil penelitian didapat nilai CBR terbesar terjadi pada variasi penambahan kapur 15 % dengan lama waktu pemeraman 14 hari dengan benda uji tanah dipadatkan terlebih dahulu baru dilakukan pemeraman yaitu sebesar 82,1%, hal ini disebabkan campuran tanah dengan kapur tersebut telah memadat sebelum sempat terjadi penggumpalan, rongga antar partikel tanah juga menjadi padat, sehingga kekuatan pun meningkat.
ANALISA KELAIKAN FUNGSI JALAN BERDASARKAN PENDEKATAN KUANTITATIF AHP (Studi Kasus : Jalan Lobak Kota Pekanbaru) Sri Suciati
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v3i1.366

Abstract

Jalan Lobak merupakan salah satu jalan kolektor sekunder dengan panjang 1322 km di Kota Pekanbaru. Jalan ini masih banyak kekurangan dari segi standar teknis dan tingkat kepentingan penanganannya. Dengan demikian diperlukan penelitian uji laik fungsi jalan dan tingkat kepentingan penanganan Jalan Lobak pada syarat teknis ditujukan agar mengetahui kategori kelaikan pada ruas jalan tersebut dengan harapan dapat memberikan alternatif solusi untuk mengatasi masalah yang ada untuk memberikan layanan yang baik kepada masyarakat. Metode yang dilakukan dengan metode pendekatan kuantitatif AHP. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat kepentingan penanganan uji laik fungsi jalan. Analisa uji laik fungsi teknis jalan dilakukan dengan mengisi kuisioner oleh ahli jalan dan pihak terkaituntuk mengetahui tingkat kepentingan penanganan uji laik fungsi jalan. Hasil penelitian AHP didapatkan tingkat kepentingan penanganan pada struktur geometrik jalan.
STUDI KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMI SIMPANG TAK SEBIDANG KOTA PEKANBARU (Studi Kasus : Persimpangan Jl. Soekarno Hatta – Jl. Riau) Mhd Islah
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v3i1.368

Abstract

Semakin padat dan ramainya kendaraan di Kota Pekanbaru semakin tak sebanding dengan pelebaran jalan yang dilakukan pemerintah. Alhasil, kemacetan di setiap persimpangan, terus mengancam. Di beberapa ruas jalan seperti Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Riau, hampir setiap pagi dan sore hari selalu terjadi kemacetan panjang. Hal ini tidak dapat dihindari karena kondisi jalan tidak bisa menampung jumlah kendaraan. Untuk itu persimpangan Jalan Soekarno Hatta – Jalan Riau dijadikan suatu daerah kajian dampak kemacetan terhadap aktifitas kendaraan, karena jalan tersebut saat ini sudah terjadi kemacetan, kecelakaan, antrian, tundaan dan lain sebagainya. Hipotesa awal adalah perencanaan persimpangan Jalan Soekarno Hatta – Jalan Riau yang semula persimpangannya sebidang menjadi persimpangan tidak sebidang dengan membangun fly over dan juga adanya rencana pemerintah Kota Pekanbaru untuk membangun fly over di beberapa titik persimpangan, salah satunya Jalan Soekarno Hatta – Jalan Riau. Metodologi penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi pendahuluan, survey pendahuluan, survey manual dan kompilasi data. Studi pendahuluan adalah menentukan parameter data yang akan disurvey dan juga menentukan metode yang diperlukan untuk mengumpulkan data dimaksud. Survey pendahuluan adalah survey pada skala kecil yang dilakukan sebelum survey besar. Survey manual adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi lalu lintas di persimpangan jalan Soekarno Hatta – jalan Riau dilakukan perhitungan lalu lintas. Kompilasi data adalah suatu proses pengumpulan data dan pengolahan data untuk mendapatkan hasil akhir berupa data setengah matang yang siap untuk diolah pada tahap analisis
ANALISIS PENGARUH PELATIHAN TEKNOLOGI PENYONDIRAN PADA USAHA MIKRO KONSTRUKSI DI KOTA PEKANBARU Gusneli Yanti; Zainuri Zainuri; Shanti Wahyuni Megasari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v3i1.369

Abstract

Sebelum memperoleh data daya dukung tanah maka terlebih dahulu perlu dilakukan penyondiran. Apabila permintaan akan jasa sondir meningkat secara signifikan, maka hal tersebut akan mempengaruhi kecepatan dan kinerja tenaga kerja usaha mikro dalam membuat perencanaan bangunan konstruksi. Sehingga dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja diperlukan pelatihan teknologi penyondiran kepada pengusaha mikro bidang konstruksi yang berada di Kota Pekanbaru. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari suatu pelatihan, maka diperlukan analisis secara statistik terkait pengaruh pelaksanaan pelatihan teknologi penyondiran terhadap peserta pelatihan. Pengukuran tingkat keberhasilan diperoleh dengan membandingkan kemampuan dan keterampilan peserta sebelum dengan setelah mengikuti pelatihan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 (enam) orang tenaga kerja dari 2 (dua) perusahaan mikro kontruksi di Kota Pekanbaru yaitu CV. Fajar Bahari dan CV. Fiwi Teknik. Pengambilan data dilaksanakan sebelum dilaksanakannya pelatihan, selama proses pelaksanaan pelatihan dan setelah pelatihan berakhir. Berdasarkan hasil rata-rata penilaian yang dilaksanakan terhadap nilai rerata pre-test, terdapat peningkatan nilai peserta pada praktek lapangan sebesar 39,85%, pada pengolahan data sebesar 41,20% dan pada nilai post-test sebesar 40,58%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan metode analisis varians (Analysis of Variance - ANOVA), pada tabel F diperoleh bahwa F0.05 Tabel = 3,10 dan F0.01 Tabel = 4,94, sedangkan F Hitung = 36,031. Karena F Hitung > F Tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi atau perlakuan yang sangat nyata pada peserta pelatihan sebelum dan setelah dilaksanakan pelatihan teknologi penyondiran kepada pengusaha mikro bidang konstruksi yang berada di Kota Pekanbaru.
PENGARUH FILLER ABU TANDAN SAWIT TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHAL PADA CAMPURAN AC-BC Winayati Winayati; Fadrizal Lubis; Virgo Trisep Haris
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v3i1.370

Abstract

Dalam upaya meningkatkan kekuatan struktur perkerasan jalan raya khususnya perkerasan Laston, pemilihan jenis material sebagai filler sangat penting karena filler merupakan bahan pengisi yang sifatnya halus dan dapat mengisi rongga atau pori yang berukuran diameter lebih kecil atau kurang dari 0,002 mm, salah satu limbah yang dihasilkan oleh industri perkebunan kelapa sawit memberikan peluang alternatif material penyusun campuran aspal (filler). Berdasarkan pengujian awal terhadap abu tandan sawit, dari analisis saringan diperoleh hasil bahwa abu tandan sawit 65% lolos saringan No.200, pada pengujian saringan basah filler abu tandan sawit memenuhi gradasi yang ditentukan. Bahan pengisi pada campuran yang sering digunakan pada proses pembuatan aspal di AMP (Asphalt Mixing Plant) adalah abu batu dan semen portland. Abu tandan sawit merupakan salah satu limbah non plastis, sesuai dengan persyaratan bahan yang bisa digunakan untuk bahan pengisi. Dari rekomendasi penelitian Afrian (2016), campuran AC-BC yang memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, yakni 25% filler abu tandan sawit dicampur dengan 75% Abu Batu dari berat total filler dalam campuran. Variasi tersebut dalam campuran AC-BC memenuhi standar karakteristik Marshall, yaitu stabilitas, flow, VIM, VMA, VFA, MQ, IRS, yang menjadi dasar penelitian selanjutnya dengan melihat pengaruh filler ABS terhadap karakteristik Marshall khususnya nilai rongga dalam campuran (VIM) akibat penambahan persentasi ABS yang dilakukan di laboratorium. Dari hasil analisis regresi linier didapat persamaan Y = 0.245 + 0.001 X, artinya variabel persentase ABS (25%) berpengaruh terhadap nilai VIM, tetapi pengaruhnya sangat kecil, r2 = 0,035 artinya hubungan antara persentasi ABS yang dicampurkan, berpengaruh pada nilai VIM yang terjadi tetapi relatif kecil.
ANALISIS SAMBUNGAN SEKRUP PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN MENURUT SNI 7971:2013 Widya Apriani; Fadrizal Lubis; Muthia Anggraini
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v3i2.380

Abstract

Kegagalan struktur rangka atap bangunan dengan material baja ringan atau baja canai dingin dapat terjadi oleh beberapa sebab, misalnya faktor perencanaan dan pelaksanaan. Pada tahun 2016 terjadi kegagalan struktur rangka atap pada suatu gedung di Pekanbaru yang mengakibatkan hampir keseluruhan rangka atap bangunan rubuh. Kegagalan yang terjadi pada sambungan dan tekuk di beberapa batang yang terjadi pada beberapa joint atau sambungan antara ringbalk beton dan rangka batang. Penelitian dilakukan dengan melakukan pemodelan rangka atap baja canai dingin menggunakan SAP 2000 untuk mengetahui gaya dalam struktur. selanjutnya dilakukan desain sambungan menurut SNI 7971:2013 tentang baja canai. Sambungan yang akan dianalisis merupakan sambungan rangka baja ringan dengan menggunakan self-drilling screw yang didesain menurut ketentuan SNI 7971:2013. Hasil penelitian menunjukkan terjadi kegagalan sambungan yang dipengaruhi oleh mode bearing, karena kapasitas geser desain yang diperoleh lebih besar dari kapasitas tariknya, sehingga jumlah sekrup yang digunakan lebih sedikit. Kapasitas sambungan pada kasus ini ditentukan oleh kapasitas geser sekrup. Desain kapasitas geser sedikit di atas gaya dalam maksimum yang bekerja. Sedangkan, kapasitas tarik profil jauh kapasitas geser yang bekerja. Sambungan cukup kuat menahan gaya-gaya dalam rangka baja ringan yang menahan kombinasi beban gravitasi dan beban angin, beban hujan, sehingga sambungan bukanlah menjadi penyebab terjadinya keruntuhan struktur rangka atap.
ANALISIS TEGANGAN BIDANG (PLANE STRESS) DINDING GESER (SHEAR WALL) GEDUNG BERTINGKAT Sondra Raharja; Reni Suryanita; Zulfikar Djauhari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v3i2.381

Abstract

Salah satu upaya untuk memperkuat struktur bangunan gedung bertingkat tinggi adalah dengan membuat shear wall yang terhubung dan terintegrasi dengan struktur portal gedung tersebut. Shear wall merupakan salah satu komponen struktur yang berfungsi untuk menahan gaya geser akibat timbulnya gaya lateral gempa. Gaya lateral gempa yang bekerja, menyebabkan timbulnya tegangan-tegangan pada bidang shear wall. Tegangan-tegangan bidang shear wall ini berupa tegangan normal arah x (sxx), tegangan normal arah y (syy) dan tegangan geser arah xy (txy). Analisis tegangan bidang ini disebut juga Analisis Plane Stress, yaitu analisa tegangan bidang dengan perbandingan antara tebal dan lebar atau antara tebal dan tinggi adalah kecil. Jika tebal dalam arah sumbu z, maka z sangat kecil. Dalam riset ini, selain tegangan bidang shear wall yang dihasilkan dari analisis plane stress, juga diperoleh deformasi sebagai hasil dari terjadinya perpindahan akibat pengaruh gaya luar pada setiap elemen bidang. Joint displacement yang paling besar terjadi pada titik paling atas pada shear wall, yaitu sebesar 0.26 m pada titik 20 dan 21. Sedangkan pada titik paling bawah atau pada dasar tidak terjadi perpindahan, karena pada dasar shear wall, joint dikekang dengan perletakan sendi. Kemudian dari hasil perpindahan tersebut akan dihasilkan gaya dan regangan pada setiap elemen bidang shear wall.Tegangan maksimum terjadi pada elemen 1, yaitu elemen yang paling bawah dari shear wall. Besar tegangan pada elemen ini adalah sebesar sxx = 4039,579 kN/m2, syy = 20197,579 kN/m2 dan txy = 14208,841 kN/m2. Hasil tegangan bidang tersebut selanjutnya digunakan untuk perencanaan konstruksi beton bertulang shear wall.
TINJAUAN KECEPATAN KENDARAAN PADA WILAYAH ZoSS DI JALAN LINTAS TIMUR PROVINSI RIAU Fitridawati Soehardi; Lusi Dwi Putri; Alfian Saleh
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v3i2.382

Abstract

Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi atau wilayah di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan sekolah. Batas kecepatan izin maksimum memasuki ZoSS khususnya di jalan lintas Timur adalah 25 km/jam dan secara garis besar batas kecepatan izin kendaraan yang melewati ZoSS di Indonesia umumnya adalah 20-30 km/jam. Secara garis besar kecepatan kendaraan yang melalui lokasi ZoSS lebih tinggi dari kecepatan izin. Untuk memastikan kecepatan rata-rata kendaraan dan menentukan tingkat pelanggaran kendaraan yang melintasi wilayah ZoSS maka diperlukan data primer yang mana sampel diambil secara acak berdasarkan survey lapangan selama 3 (tiga) hari pada lokasi sekolah yang memiliki fasilitas ZoSS, yaitu SDN 002 Kiyap Jaya, SDN 004 Lubuk Ogong, SDN 012 Pangkalan Baru. Sebagai pembandingnya adalah sekolah yang tidak memiliki fasilitas ZoSS yaitu sekolah SDN 007Simpang Beringin, SDN 001 Sei Kijang, dan TK Karya Bunda. Data diambil pada kondisi jam sibuk yaitu pukul 06.00-08.00 dan pada pukul 11.00-13.00 WIB. Data yang didapat adalah jarak tempuh dan waktu tempuh kendaraan. Kedua data tersebut dapat menghasilkan nilai kecepatan baik itu kecepatan tiap kendaraan maupun kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati wilayah ZoSS. Hasil dari penelitian, kecepatan kendaraan yang melewati wilayah ZoSS tidak sesuai dengan kecepatan izin yaitu 34 km/jam sedangkan kecepatan rata-rata pada wilayah yang tidak memilki fasilitas ZoSS adalah 36 km/jam. Hal ini menunjukkan bahwa kendaraan yang melewati ZoSS ini tidak mengikuti peraturan batas maksimum wilayah ZoSS dan dapat berpotesi membahayakan siswa-siswa Sekolah Dasar pengguna jalan.

Page 3 of 13 | Total Record : 130