cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 24431729     EISSN : 25493973     DOI : -
Core Subject : Engineering,
SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil adalah wadah untuk penyebaran informasi tulisan ilmiah bidang Teknik Sipil. Diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning, dua kali dalam setahun pada bulan April dan bulan Oktober
Arjuna Subject : -
Articles 130 Documents
NILAI KOHESI DAN SUDUT GESER TANAH PADA AKSES GERBANG SELATAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING Virgo Trisep Haris; Fadrizal Lubis; Winayati Winayati
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i2.1143

Abstract

Areal Universitas Lancang Kuning memiliki lahan dengan perbedaan kontur yang cukup curam (berlereng). Beberapa bangunan memerlukan dinding penahan tanah untuk menjaga kesetabilan lereng tanah agar pondasi bangunan tetap dapat stabil menyangga tanah dalam memikul struktur diatasnya. Akses gerbang selatan Universitas Lancang juga berada pada kondisi tanah yang berlereng, sehingga rawan terhadap bahaya longsor. Untuk mengetahui apakah kondisi lereng tanah akses gerbang selatan Universitas Lancang Kuning aman terhadap bahaya longsor, dilakukan pengujian dengan cara mengebor dan mengambil sampel tanah dilapangan dan dilakukan uji kuat geser di laboratorium. Setelah dilakukan pengeboran tanah pada kedalaman 1 sampai 3,5 meter, serta pengujian cohesi dan sudut geser di laboratorium , dihasilkan pada kedalaman 1, 2, 3, dan 3,5 meter, nilai cohesi berturut-turut 0,18; 0,11; 0,32 dan 0,25 (kg/cm2) dan sudut geser 23,5 0; 25,290; 28,170 dan 29,710 maka kategori jenis tanah pasir berlanau dengan tingkat kepadatan sangat lepas. Kekuatan geser tanah relative dalam kondisi atau keadaan yang sama pada setiap lapisan kedalaman.Dengan kondisi kepadatan sangat lepas, tebing tanah rawan terhadap bahaya longsor, sehingga pembangunan tebing perlu dilakukan sebagai upaya mencegah kelongsoran. Kata kunci: lereng, kohesi, sudut geser, longsor
ANALISA PERBANDINGAN PENAMBAHAN VARIASI CONSOL TERHADAP KUAT TEKAN BETON Gusneli Yanti; Zainuri Zainuri; Shanti Wahyuni Megasari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i1.1155

Abstract

Perkembangan konstruksi bangunan memberikan tuntutan pada teknologi bahan material bangunan yang lebih efektif, cepat, ekonomis dan ramah lingkungan. Kondisi tersebut akhirnya menuntut material beton untuk terus dimodifikasi sehingga dapat memenuhi permintaan yang ada. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas beton yang dihasilkan adalah dengan memberikan bahan tambah (admixture) pada campuran beton. Consol merupakan bahan tambah (admixture) yang dapat mengurangi air, ada beberapa jenis Consol diantaranya Consol N10 MB yang ramah lingkungan, Consol SG berupa cairan plasticizer beton dengan efek memperlambat proses pengeringan. Untuk pemakaian bahan tambah perlu diperhatikan volume takaran yang sesuai dengan rencana. Perancangan beton menggunakan metode Department of Environment (DOE) dengan cetakan sampel berbentuk silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Persentase penambahan bahan tambah Consol N10 MB, Consol SG 0%, 0,1%, 0,3%, 0,5%, 0,8%, 1%, dan 1,2% serta waktu pengujian tekan beton dilaksanakan pada umur 28 hari. Hasil Pengujian menunjukkan dengan penambahan Consol N10MB diperoleh peningkatan kuat tekan beton rata-rata hingga 0,3%, dengan nilai kuat tekan beton rata-rata tertinggi sebesar 26,725 MPa. Namun kemudian mengalami penurunan kekuatan tekan beton seiring dengan penambahan persentase Consol N10MB, dengan persamaan yang diperoleh yaitu y = -17,85x2 + 14,63x + 23,16 dengan nilai R2 = 0,983, dan dengan penambahan Consol SG diperoleh peningkatan kuat tekan beton rata-rata seiring dengan penambahan persentase Consol SG hingga penambahan 1,0%, dengan nilai kuat tekan beton rata-rata tertinggi sebesar 46,144 MPa. Namun kemudian mengalami penurunan kekuatan tekan beton pada penambahan 1,2% Consol SG, dengan persamaan yang diperoleh yaitu y = -35,13x2 + 54,03x + 24,43 dengan nilai R2 = 0,927
OPTIMASI METODE PEMISAHAN SERAT PELEPAH KELAPA SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN BATA RINGAN Zainuri Zainuri; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i2.1186

Abstract

Limbah pelepah kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk membuat produk konstruksi bangunan seperti bata ringan yang lebih dikenal dengan CLC (Cellular Lightweight Concrete). Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung metode kimia, biologi, mekanik pada pemisahan serat pelepah kelapa sawit terhadap kuat tekan bata ringan; untuk membandingkan metode pemisahan serat pelepah kelapa sawit terhadap nilai kuat tekan bata ringan; untuk mengetahui berat bata ringan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan riset laboratorium. Dari 3 metode pemisahan serat didapat hasil nilai kuat tekan bata ringan serat-kimia 40,74 kg/cm2 untuk serat 1%; 31,22 kg/cm2 untuk serat 3% dan 25,20 kg/cm2 untuk serat 5%. Nilai kuat tekan bata ringan serat-biologi 42,32 kg/cm2 untuk serat 1%; 31,08 kg/cm2 untuk serat 3% dan 21,00 kg/cm2 untuk serat 5%. Nilai kuat tekan bata ringan serat-mekanik 33,60 kg/cm2 untuk serat 1%; 24,22 kg/cm2 untuk serat 3% dan 16,80 kg/cm2 untuk serat 5%. Serat pelepah kelapa sawit dengan metode kimia paling baik digunakan sebagai bahan tambah. Berat bata ringan serat-kimia 4,047 kg untuk serat 1%; 4,173 kg untuk serat 3%; 3,970 kg untuk serat 5%. Bata ringan serat-biologi 4,060 kg untuk serat 1%; 4,057 kg untuk serat 3%; 4,059 kg untuk serat 5%. Bata ringan serat-mekanik 4,017 kg untuk serat 1%; 4,144 kg untuk serat 3%; 3,963 kg untuk serat 5%.
PENGARUH PERUBAHAN KADAR AIR TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BEBAS STABILISASI TANAH CL-ML DENGAN SEMEN Suhaimi Siregar; Ferry Fatnanta; Muhardi M
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i2.1502

Abstract

Di Pekanbaru, terdapat jenis tanah yang diklasifikasikan tanah CL-ML yang berdasarkan grafik plastisitas cassagrande memiliki indek plastisitas antara 4% - 7%, dan batas cair antara 12% - 30%. Kondisi tanah ini rentan terhadap perubahan kadar air sehingga menyebabkan tanah mudah lembek (mencair) dimusim penghujan dan menjadi retak pada musim kemarau, keadaan ini menjadi masalah jika pembangunan jalan dilaksanakan diatasnya. Penelitian ini menggunakan semen sebagai stabilisasi secara kimia dalam upaya perbaikan akibat perubahan kadar air pada siklus basah-kering terhadap nilai kuat tekan bebas. Siklus pembasahan dilakukan dengan merendam sampel kedalam air dan pengeringan dengan dimasukkan kedalam desikator yang terjaga kelembapannya. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa karakteristik kuat tekan bebas terhadap siklus basah kering meningkat dengan penambahan semen pada tanah CL-ML. Pada kondisi pembasahan nilai kuat tekan bebas menurun dengan meningkatnya kadar air dan kembali meningkat saat kadar air berkurang pada kondisi pengeringan
KARAKTERISTIK KUAT GESER TANAH GAMBUT AKIBAT PEMAMPATAN Remon Muslim; Ferry Fatnanta; Muhardi M
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i2.1503

Abstract

Peat has different characteristics compared to clay. It is physically recognized as soil with organic materials content, great amount of water, high void ratio, and the existence of fibers. However, it technically has high compressibility and low shear strength. To identify how big is the influence of compression behaviour towards the increment of peat`s shear strength, some consolidation and vane shear test need to be performed in order to obtain a proper method to initiate constructions on peat. This research used amorphous peat samples which were taken from Tambang, Kampar district in disturbed condition. They consisted of two variations, i.e.: natural condition, and non-fiber condition. The used equipments were modified consolidometer with diameter of 15 cm and height of 15 cm, and also vane shear instruments. The loads were gradually applied with magnitude of 10 kPa, 20 kPa, 40 kPa, 80 kPa, 160 kPa and 320 kPa, each of them were elevated every ±14 days, and a vane shear test was performed before the load was added. The results showed that the shear strength has been increasing due to the higher compression, as well as the void ratio. In case the void ratio gets smaller, the shear strength has increased. Hence, peat`s bearing capacity will increase along with the higher shear strength.
DESAIN PELAT GEDUNG STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA TINGGI Alfian Wiranata Zebua
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i2.1650

Abstract

The effect of earthquake loads have to be considered when we need to design a building in Indonesia because of the earthquake happen almost on every region in Indonesia. This study mean to achieve slab design. Four stories building in Gunungsitoli city used as structure model. Slab has been design as one way slab. Loads considered in SNI 1727:2013, while the design process according to SNI 2847:2013. From this study, the dimension of roof slab is 10 cm, while reinforced are Ø10-200 and Ø8-200. The dimension of floor slab is 12 cm, while reinforced are Ø10-200 and Ø8-150.
PENILAIAN KONDISI JEMBATAN RANGKA BAJA DI RIAU DENGAN METODE BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM Widya Apriani; Shanti Wahyuni Megasari; Wella Alrisa Putri Loka
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i2.1706

Abstract

Penilaian kondisi jembatan merupakan usaha pemeliharaan jembatan untuk mempertahankan usia jembatan dan mencegah terjadinya kerusakan struktur jembatan yang berkelanjutan. Provinsi Riau memiliki 148 jembatan yang termasuk ke dalam data jembatan yang mendapatkan pemeliharaan oleh pemerintah. Diantara jembatan tersebut terdiri atas jembatan rangka baja dan jembatan beton bertulang yang telah berumur lebih dari 20 tahun. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat tentu saja akan meningkatkan resiko penurunan kekuatan jembatan dan umur jembatan. Faktor banyaknya struktur jembatan yang perlu mendapatkan perhatian pemeliharan dan tingkat resiko kerusakan jembatan yang berbeda-beda mengakibatkan perluanya pemeringkatan pemeliharaan jembatan. Pemeringkatan ini dapat dilakukan dengan menilai masing-masing kondisi jembaatan dalam suatu sistem yang disebut Bridge Management System. Oleh karena itu penelitian dilakukan dengan mengkaji beberapa jembatan di Riau dengan resiko tinggi menggunakan metode Bridge Management System. Hal ini dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia. Kemudian diinput dan dianalisis dengan memanfaatkan sistem informasi manajemen jembatan (sim-IBMs) melalui proses penyaringan teknis. Dalam informasi manajemen jembatan BMS, ada kegiatan manajemen jembatan mulai dari inspeksi, perencanaan teknis hingga implementasi dan pemeliharaan. Dengan melakukan BMS kegiatan ini dapat diatur secara sistematis dan berkala sehingga kondisi jembatan dapat terlihat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi jembatan rangka baja di Riau dan untuk mendapatkan tindakan perbaikan atau pemeliharaan yang tepat. Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah rekomendasi penanganan dan membuat pesanan berdasarkan skala prioritas. Nilai kondisi dari 4 jembatan menggunakan standar BMS adalah : 4 Bridge = 4 (kritis), 6 Bridge = 3 (berat rusak). Dari penilaian beberapa jembatan provinsi Riau memperoleh nilai dari kondisi masing-masing jembatan. Jembatan Merangin, S, Jembatan Jangkang, Jembatan Parak Suak Buaya. Jembatan Parit Darauf adalah jembatan paling kritis yang memiliki nilai kritis untuk bangunan atas. Sementara Jembatan Siak II memiliki nilai kondisi rusak berat yang terdiri dari bangunan atas rusak berat, lantai bangunan rusak berat, bangunan bagian bawah rusak ringan dan DAS rusak ringan.
PREDIKSI KAPASITAS DAYA DUKUNG HELICAL PILE TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR PADA TANAH GAMBUT Suratman Suratman; Ferry Fatnanta; Syawal Satibi
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v5i1.2274

Abstract

Sebagian besar dari wilayah provinsi Riau merupakan tanah gambut. Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari tumbuhan yang mengalami pembusukan ribuan tahun. Daya dukung fondasi merupakan permasalahan baru yang harus diselesaikan dalam pembangunan infrastruktur diatas lahan gambut. Perkuatan pada fondasi diperlukan untuk menaikan kapasitas daya dukung gambut. Salah satu alternatif untuk meningkatkan daya dukung gambut adalah fondasi helical pile. Penggunaan data sondir untuk memprediksi daya dukung tanah gambut disebabkan kareana pengujian sondir sangat familier di kalangan praktisi di Indonesia. Penelitian ini akan mencari metode analitis yang sesuai untuk prediksi daya dukung helical pile dengan membandingkan dengan hasil uji pembebanan. Interpretasi hasil pembebanan menggunakan metode penurunan 25 mm dan tangent intersection. Metode analitis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Meyerhoff dan LCPC. Dari hasil pembebanan diperoleh diperoleh Qult sebesar 2,90 kN dengan metode interpretasi penurunan 25 mm dan 2,10 kN untuk interpretasi metode tangent intersection. Hasil analitis kapasitas daya dukung helical pile untuk metode Mayerhoff, Schmertmann, dan Tumay&Fakroo memberikan hasil 6,03 kN, 8,67 dan 6,30 sedangkan dengan metode LCPC, Philipponat, dan De Beer memberikan hasil 2,15 kN, 1,97 kN, dan 2,67 kN. Berdasarkan hasil penelitian maka metode LCPC, Philipponat dan De Beer lebih sesuai untuk memprediksi kapasitas daya dukung helical pile di tanah gambut jika dibandingkan dengan metode Meyerhoff, Schmertmann dan Tumay&Fakhroo yang cenderung over estimate.
KAJIAN PENGARUH SEBARAN TACK COAT TERHADAP KEKUATAN GESER PADA LAPISAN PERKERASAN JALAN Muthia Anggraini; Alfian Saleh; Hendri Rahmat
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v5i1.2366

Abstract

Pemeliharaan jalan pada perkerasan lentur dapat dilakukan dengan overlay. Overlay mengakibatkan perkerasan lentur menjadi beberapa lapisan material beraspal. Untuk melakukan overlay diberi lapisan tack coat antara lapisan lama dengan lapisan baru. Fungsi dari tack coat adalah sebagai perekat antar lapisan, selain itu juga untuk menahan gaya geser yang terjadi diantara lapis perkerasan akibat dari beban kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku lekatan tack coat dengan variasi sebaran tack coat 0,25; 0,30; 0,35; dan 0,45 ltr/m² pada lapisan perkerasan jalan. Metodologi yang digunakan yaitu pengujian laboratorium dengan menggunakan alat uji geser langsung untuk menentukan kuat geser tack coat. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat geser meningkat sampai takaran tack coat 0,35 ltr/m², dan nilainya turun pada takaran 0,45 ltr/m². Kesimpulannya kuat geser pada lapisan perkerasan akan makin tinggi apabila jumlah takaran tack coat makin tinggi, dan kuat geser akan turun pada takaran 0,45 ltr/m².
ANALISIS ABUTMENT JEMBATAN SEI. BUSUK KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA PROVINSI RIAU Muhammad Yasin; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v5i1.2384

Abstract

Sesuai dengan Perpres 58/2017 No.232 tentang penetapan Tanjung Buton sebagai kawasan industri yang merupakan proyek strategis nasional, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum, BBPJN II Medan, Satuan Kerja Pelaksanaan Nasional Wil.II Provinsi Riau melakukan pembangunan jembatan dan jalan agar transportasi menjadi lancar. Rencana pembangunan jembatan ini terletak di Kabupaten Siak Sri Indrapura Provinsi Riau tepatnya pada STA 116+050 ruas jalan Siak Sri Indrapura – Mengkapan/Buton yang merupakan jalan penghubung menuju kawasan industri Pelabuhan Buton. Semula Pembangunan jembatan ini merupakan proyek untuk mengganti jembatan lama yang tidak sesuai dengan standar jalan nasional, namun karena masalah keselamatan dan keamanan kerja maka pembangunan nya dipindah ke sisi kiri jalan menuju kawasan industri Tanjung Buton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas Abutment Jembatan dan analisis dilakukan berdasarkan Standard Penetration Test (SPT) dan data tanah berdasarkan hasil dari laboratorium. Berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh bahwa Abutment aman sehingga tidak akan mengalami guling, pergeseran dan keruntuhan daya dukung tanah. Stabilitas terhadap guling 2,75>1,5 dan stabilitas terhadap geser 2,64>1,5 serta stabilitas terhadap keruntuhan kapsitas dukung tanah 7,74>3 maka desain perencanaan awal untuk bangunan abutment dapat dipergunakan.

Page 5 of 13 | Total Record : 130