cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 175 Documents
Tempat-Tempat Bersejarah Sebagai Interaksi Ruang Permukiman 3-4 Ulu Laut Palembang Endy Agustian; Ahmad Ridho Sastra
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.14428

Abstract

Abstrak—Keberadaan tempat-tempat bersejarah di permukiman 3-4 Ulu Laut Palembang telah memperlihatkan hubungan timbal balik atau interaksi yang baik dengan lingkungan di sekitarnya. Interaksi yang terbentuk pada masing-masing tempat bersejarah disebabkan karena adanya aktivitas sosial-budaya yang membentuk pola-pola interaksi ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali interaksi ruang yang terbentuk pada tempat-tempat bersejarah di permukiman 3-4 Ulu Laut Palembang. Tujuan tersebut dicapai dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi, serta teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tempat-tempat bersejarah memberikan ketergantungan pada masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Interaksi yang terbentuk di dalam permukiman dapat dikelompokan menjadi interaksi antar individu dengan individu di dalam ruang dan interaksi antar kelompok dengan kelompok di dalam ruang. Di sisi lainnya, interaksi spasial yang terbentuk pada tempat bersejarah oleh aktivitas sosial budaya di dalam permukiman Ulu Laut 3-4 dapat disebut sebagai interaksi yang tidak seimbang, karena aktivitas sosial budaya di tempat bersejarah (ruang A) mempengaruhi lingkungan di sekitarnya (ruang B), serta tidak tergantung pada ruang B tersebut. Namun sebaliknya ruang B tergantung pada aktivitas sosial budaya yang muncul di situs sejarah (Ruang A). Intensitas hubungan antara ruang A dan ruang B merupakan interaksi semi tetap.
Strategi Penanganan BABS Melalui Penyediaan Sanitasi Sehat di Permukiman Semampir Widodo Sukrisdiyanto; Eddy Setiadi Soedjono
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.16713

Abstract

Pada tahun 2021, tercatat masih terdapat  9.127 rumah tangga/kepala keluarga yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS) di permukiman kumuh Kota Surabaya. Jumlah ini paling banyak terdapat di Surabaya utara, terutama Kecamatan Semampir dengan jumlah tertinggi sebanyak 1.243 KK. Penelitian ini bertujuan menginvetarisasi infrastruktur sanitasi yang belum sesuai standar di Kecamatan Semampir; mengeksplorasi faktor-faktor penyebab perilaku BABS di kawasan permukiman Kecamatan Semampir; dan merumuskan strategi penanganan perilaku BABS melalui penyediaan sanitasi sehat di permukiman Kecamatan Semampir. Teknik wawancara dilakukan dengan beberapa responden yakni dinas dan pemangku kepentingan lain terkait. Disebarkan juga kuesioner yang memuat aspek sosial dan ekonomi, peran serta masyarakat, aspek teknologi, aspek tata kelola, aspek hukum kepada masyarakat setempat sebagai responden. Selanjutnya, identifikasi faktor-faktor penyebab perilaku BABS di kawasan permukiman Kecamatan Semampir dilakukan dengan analisis SWOT. Setelahnya, dilakukan perumusan konsep penanganan perilaku BABS di Kecamatan Semampir dengan analisis deskriptif kualitatif dan teknik triangulasi, dengan penggunaan data yang terkait permasalahan sanitasi permukiman di wilayah penelitian, kriteria dan prinsip program jamban sehat dan stop BABS, best practice (dalam dan luar negeri), serta kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan penyediaan sanitasi di Kota Surabaya. Strategi yang didapat hasil analisis SWOT bersifat komprehensif mulai dari penyediaan basis data terkait BABS, pemberian bantuan jamban sehat dan sosialisasi sanitasi, hingga penguatan hukum dan kelembagaan yang menangani sanitasi. Selain itu, disediakan pula ilustrasi 3D tangki septik beserta denah tangki septik sebagai bagian suatu kesatuan sistem.
Potensi Pengembangan Fasilitas Parkir dan Menumpang (Park and Ride) untuk Mendukung Pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) di Kawasan Perkotaan Purwokerto Khistiara Ningsih; I Gusti Ayu Andani
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.15215

Abstract

Dominasi penggunaan kendaraan pribadi dapat menimbulkan kemacetan dan penurunan kinerja jalan, sehingga diperlukan dorongan dalam penggunaan transportasi publik. Persoalan tersebut terjadi pada kota-kota di Indonesia, termasuk di kawasan perkotaan Purwokerto. Kehadiran BRT sebagai moda transportasi publik modern berpotensi menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, pengoperasian BRT di Purwokerto masih dihadapkan pada beberapa hambatan, termasuk jangkauan pelayanannya yang rendah. Park and ride yang mengintegrasikan penggunaan transportasi umum dengan kendaraan pribadi dapat menjadi alternatif strategi manajemen transportasi yang dinilai mampu menarik masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan fasilitas park and ride untuk mendukung pelayanan BRT di kawasan perkotaan Purwokerto. Berdasarkan hasil observasi dan analisis skoring terhadap kinerja alternatif lokasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh tiga lokasi yang dinilai paling sesuai untuk pengembangan fasilitas park and ride di Purwokerto, yaitu: (1) Terminal Ajibarang; (2) Kedungrandu, Patikraja; dan (3) Terminal Purbalingga. Kemudian, berdasarkan hasil survei kuesioner yang dianalisis menggunakan regresi logistik multinomial, didapatkan faktor-faktor yang memengaruhi preferensi responden serta peluang pemilihan beberapa moda transportasi, termasuk park and ride dan BRT. Hasil akhir menunjukkan nilai probabilitas pemilihan moda Park and Ride Terminal Ajibarang dengan BRT adalah 12,4%, moda Park and Ride Kedungrandu, Patikraja dengan BRT 2,9%, moda Park and Ride Terminal Purbalingga dengan BRT 4,8%, moda BRT (tanpa Park and Ride) 33,1%, sepeda motor pribadi 44,6%, dan mobil pribadi atau kendaraan lainnya (angkot, ojek, dll.) sebesar 2,2%.
Prioritas Pengembangan Infrastruktur Desa Kedungrejo Sebagai Kawasan Industri Perikanan Muncar Firdausiyah Firdausiyah; Indra Nurtjahjaningtyas; Dano Quinta Revana
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.15859

Abstract

Kabupaten Banyuwangi wilayah dengan potensi perikanan tangkap dan budidaya utama di Provinsi Jawa Timur. Potensi perikanan laut mencapai 960 mil2, salah satu yang paling unggul berada di Kecamatan Muncar. Hasil tangkapan ikan Kecamatan Muncar dapat mencapai 25.256 ton per tahunnya. Dengan melihat adanya peluang dari potensi tersebut, pemerintah menetapkan Kecamatan Muncar sebagai Kawasan Industri Kecil Menengah (IKM) pengembangan kegiatan usaha sektor perikanan dan sejenisnya yang terhubung dengan kawasan minapolitan. Jumlah industri perikanan di Kecamatan Muncar terus meningkat setiap tahunnya. Sebagian besar industri berada di Desa Kedungrejo. Hal ini dikarenakan letak desa yang strategis berdekatan dengan pelabuhan dan tempat pelelangan ikan. Pertumbuhan industri perikanan tentunya akan sejalan dengan kebutuhan infrastruktur sebagai pendukung pada kawasan industri. Pengembangan kawasan industri akan efektif apabila didukung oleh infrastruktur yang tepat, sehingga kegiatan di industri dapat berjalan dengan optimal. Oleh karena hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan infrastruktur prioritas pada Desa Kedungrejo kawasan industri perikanan Muncar. Untuk metode yang digunakan dalam penelitian adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur pengembangan prioritas yaitu jaringan sumber daya air, tempat pelelangan ikan, jaringan jalan, sistem pengolahan sampah, dan tempat parkir dan bongkar muat. Untuk arahan pengembangan infrastruktur berfokus pada pengujian klinis terhadap jaringan sumber daya air, peningkatan kualitas perkerasan jalan, sosialisasi mengenai pentingnya tempat pelelangan ikan, pengelolaan sampah, dan peningkatan bongkar muat pada kawasan industri.
Analisis Perbedaan Pengaruh Zona Taman Jelawat Terhadap Edukasi Masyarakat Tentang Fungsi Sungai Boby Rahman
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.12377

Abstract

Taman di tepi sungai memiliki peran tambahan selain sebagai ruang terbuka. Salah satunya adalah peran konservasi sungai untuk menjadi ruang edukasi bagi masyarakat. Taman Jelawat yang terletak di atas Sungai Mentaya, Kota Sampit, Kalimantan Tengah, menjadi ikon baru dan pusat aktivitas baru kota tersebut. Penelitian bertujuan untuk mencari persamaan dan atau perbedaan kemampuan pada zona-zona dalam memberikan edukasi terkait fungsi sungai.  Dengan menggunakan metodologi kuantitatif dan teknik analisis MANOVA, menghasilkan analisis peran zona taman yang berbeda terhadap pengaruhnya dalam memberikan pendidikan fungsi sungai kepada pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di ruang terbuka, aktivitas dapat secara signifikan membagi peran zona tanpa batasan jarak, luas, dan kedekatan fisik sungai.
Penilaian Pengaruh Aspek Place Identity Familiarity dan Attachment terhadap Daya Tarik Ruang Publik di Surabaya Utara Nisrina Aulia Rahma; Bambang Soemardiono; Sarah Cahyadini
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.15955

Abstract

Saat ini, banyak kota di Indonesia yang berlomba- lomba menciptakan citra dan identitasnya sendiri terkait peningkatan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu, identitas kota telah menjadi isu penting di sektor perencanaan dan desain kota saat ini. Banyak dari kota-kota ini menjadikan identitas mereka terkait dengan warisan budaya penting untuk kegiatan branding kota mereka. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keberlanjutan pariwisata, serta mendorong dan menumbuhkan ekonomi lokal. Penelitian ini membahas bagaimana penilaian kualitas ruang publik khususnya dari aspek attachment dan familiarity dalam teori place identity berperan dalam meningkatkan daya tarik menurut masyarakat. Penelitian ini menggunakan strategi gabungan yaitu kualitatif dalam mengambil interpretasi dari responden dan korelasional dengan kuantitatif untuk memvalidasi hasil kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa aspek familiarity memiliki pengaruh positif lebih dominan dan signifikan terhadap daya tarik ruang publik dari perspektif pengunjung. Sementara dari sudut pandang masyarakat sekitar, aspek attachment justru memiliki pengaruh lebih dominan terhadap daya tarik ruang publik. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa perbaikan atau peningkatan pada aspek familiarity dan attachment akan meningkatkan daya tarik pariwisata pada ruang publik di kawasan Surabaya Utara.
Peran Organisasi Perempuan dalam Ruang Perkotaan Bagas Dwipantara Putra; Hani Yulindrasari
Jurnal Penataan Ruang Vol 18, No 1 (2023): Jurnal Penataan Ruang 2023
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i1.12857

Abstract

Saat ini keberadaan ruang publik perkotaan di Indonesia mengalami tekanan pembangunan yang sedemikian pesat, hal ini berdampak terhadap kuantitas ruang publik yang terus mengalami penyusutan baik dari segi jumlah maupun luasan. Penciptaan ruang publik di permukiman padat penduduk seperti kampung kota dapat dilakukan melalui dukungan dan peran dari organisasi  komunitas  yang berpihak pada  keadilan dan inklusivitas ruang kota.  Penelitian ini menggunakan  metode kualitatif, dengan mencoba  mengeksplorasi peran kepemimpinan perempuan  dalam penciptaan ruang komunal  di kampung kota di Jakarta Selatan. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa pemimpin perempuan menaruh perhatian besar pada isu-isu terkait kesehatan, lingkungan, dan juga akses ruang publik bagi warga kampung kota yang termarjinalkan. Selain itu dengan didukung keberadaan komunitas dan kolegialitas warga yang solid, maka kehadiran ruang publik demi peningkatan kualitas lingkungan binaan yang mereka tinggali dapat tercapai.
Peninjauan Substansi Pembangunan Inklusif Disabilitas dalam Rencana Pembangunan Kota Surabaya Fatimah Ratna Nur Irsyad; Rulli Pratiwi Setiawan
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17817

Abstract

Pergeseran sudut pandang pendekatan bagi pelibatan penyandang disabilitas sebagai objek pembangunan ke penyandang disabilitas sebagai subjek pembangunan menjadi langkah awal pemenuhan hak penyandang disabilitas. Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas oleh PBB merupakan langkah awal untuk melibatkan penyandang disabilitas pada proses pembangunan. Di Indonesia, pemenuhan hak penyandang disabilitas diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 mengenai Rencana Induk Penyandang Disabilitas, namun masih diperlukan rencana dalam tingkat lokal untuk memastikan penyampaian layanan lebih efektif dan efisien. Studi ini bertujuan untuk meninjau substansi pemenuhan hak penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif disabilitas pada rencana pembangunan di Kota Surabaya. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisa isi. Hasil tinjauan mengindikasikan bahwa rencana pembangunan yang berlaku di Kota Surabaya masih belum memasukkan substansi pemenuhan hak penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif disabilitas sebagai sebuah permasalahan, isu dan arah kebijakan di rencana pembangunan yang ada di Kota Surabaya.
Identifikasi Variabel Berpengaruh dalam Mengurangi Risiko Banjir di Kelurahan Sungai Jingah Kota Banjarmasin Nury Ahdiya Rif'ati; Adjie Pamungkas
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17858

Abstract

Kelurahan Sungai Jingah merupakan salah satu Kelurahan terdampak banjir, yang mana pada tahun 2021 untuk pertama kalinya ketinggian banjir mencapai 30 cm hingga 50 cm memasuki permukiman. Banjir yang terjadi berdampak pada 5.000 hingga 10.000 jiwa menyebabkan terganggunya aktivitas dan perekonomian masyarakat. Banjir diperparah oleh kondisi topografi yang rendah, alih fungsi lahan serta curah hujan yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap tingginya genangan. Kelurahan Sungai Jingah dikenal sebagai Kampung Tua di pinggiran sungai Martapura Kota Banjarmasin yang memiliki tingkat kerawanan banjir cukup tinggi. Di sisi lain, pada Kampung Tua Sungai Jingah terdapat beberapa bangunan yang memiliki konstruksi tradisional berupa panggung atau biasa disebut Rumah Panggung. Rumah Panggung merupakan salah satu desain rumah tanggap bencana sehingga harus dilestarikan. Melihat fenomena banjir besar pertama kalinya dalam sejarah ini, didukung dengan Kelurahan Sungai Jingah yang memiliki nilai historis dan budaya, maka diperlukan adanya upaya dalam mengurangi risiko banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel berpengaruh dalam mengurangi risiko banjir di Kelurahan Sungai Jingah. Sumber data yaitu hasil wawancara kepada para ahli di bidang bencana banjir, permukiman serta tata ruang dan kota, selain itu juga didukung data observasi lapangan. Penelitian ini menggunakan content analysis dalam penentuan variabel berpengaruh dalam mengurangi risiko banjir. Hasil penelitian mengungkapkan variabel berpengaruh dalam mengurangi risiko banjir di permukiman Kelurahan Sungai Jingah menitikberatkan terhadap penataan bangunan dan penyediaan infrastruktur mitigasi banjir. Dalam penataan bangunan dapat dilakukan dengan pemilihan material bangunan tahan bencana seperti kayu ulin dan beton, untuk infrastruktur diutamakan kepada penyediaan infrastruktur drainase. Dengan dihasilkannya variabel-variabel berpengaruh dalam mengurangi risiko banjir diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mengurangi risiko banjir di Kelurahan Sungai Jingah.
Strategy for Strengthening Village Potentials: An Effort to Improve the Economy and Development in Karama Village, Tinambung District, Polewali Mandar Regency Rafid Mahful; Virda Evi Yanti Deril; Anniza Putri Maharani; Nur Faika Zahratul Jannah
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17972

Abstract

Karama Village is one of the villages in the Tinambung District, Polewali Mandar Regency. This village is located in the coastal area and is one of the centers of fishery production in Tinambung District. In addition to large fishery production, Karama Village also has tourism potential in the form of coastal and cultural tourism objects. However, the potential of natural resources in Karama Village has not yet provided a maximum economic impact on village development and the welfare of its people. This can be seen from people's lives, which is not good because the environment where they live is slums, many children drop out of school and most of the people still live the poverty line. The condition of Karama Village is a description of most of the villages in Polewali Mandar Regency. Karama Village shows that the potential of natural resources that are not maximized will be a problem in improving the economy and village development. Therefore, it is necessary to study the strategy of strengthening village potential as an effort to improve the economy and village development. The research methodology used in this study is a combination of quantitative and qualitative analysis (mixed method). Determination of strategies to strengthen the village's potential as an effort to improve the economy and development of Karama Village is formulated through three analytical methods, namely: SWOT analysis, Penta Helix analysis and AHP (Analytical Hierarchy Process) analysis. The results of the study from the three analyses above show that Karama Village is one of the villages that has the potential as a Minneapolitan area, where part of the territory has the main economic function consisting of production, processing, marketing, and fishery commodities. The potential of the village as a Minneapolitan area is expected to become a center of economic growth and become a center of fishery production as a driver of the people's economy, which not only has an impact on the welfare of the village community but also contributes to the development of the Polewali Mandar Regency.Â