cover
Contact Name
Nurul Marfu'ah
Contact Email
nurulmarfuah@unida.gontor.ac.id
Phone
+6285336431175
Journal Mail Official
nurulmarfuah@unida.gontor.ac.id
Editorial Address
University Of Darussalam Gontor Gontor For Girls Campus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi, East Java, Indonesia, 63257
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Pharmasipha
Core Subject : Health, Science,
Clinical Pharmacy; Biology Pharmacy; Natural Product Pharmacy; Drug, food and cosmetics analysis; Chemistry Pharmacy; and Islamization of Pharmacy
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2021): Maret" : 20 Documents clear
ANALISIS FAKTOR FAKTOR DALAM MENGGUNAKAN OBAT HERBAL DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIDA GONTOR Amal Fadholah; Lija Oktya Artanti; Solikah Ana Estikomah
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.5706

Abstract

Herbal asli Indonesia adalah tanaman obat yang tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia dan digunakan secara turun temurun untuk tujuan kesehatan. Obat herbal yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi dengan catatan bahwa produk tersebut sudah terdaftar di BPOM dan tidak mengandung bahan kimia obat (BKO) karena dapat membahayakan kesehatan dan berakibat fatal. Efektifitas obat herbal secara klinis masih belum didukung oleh bukti yang kuat dan konsisten. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor (feature, benefit dan function) yang mempengaruhi penggunaan produk herbal di lingkungan keluarga kampus UNIDA Gontor. Identifikasi obat herbal yang digunakan sesuai dengan keamanan produk dan manfaat yang diperoleh. Metode penelitian ini adalah mix method yaitu campuran kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan survey rapid assessment. Pengambilan sampel meggunakan metode purpossive sampling dan alat ukur berupa kuesioner dan panduan wawancara singkat dengan atribut features, benefit dan function. Hasil penelitian ditemukan penyebab pemilihan obat herbal alasan terbanyak yaitu alasan aman terhadap efek samping 25 orang, sunnah Rasul 20 orang, minim efek samping 20 orang, dan alasan lain 33 orang. Alasan berdasarkan persentase mengobati 18% dan mencegah penyakit 82%. Identifikasi terkait tingkat pemahaman responden tentang features antara lain: kemasan yang tidak layak digunakan berjumlah 64 orang dengan persentase 72%, dosis penggunaan 54%, kandungan bahan alam 67%, kemasan produk yang menarik 71%, label halal MUI 72%, serta label tanggal kadaluarsa 67%. Pemahaman benefit terkait obat yang efektif 62%, obat yang berkualitas 49%; rasa, bau dan warna obat herbal yang baik 48%, bentuk obat 70%, kemasan yang layak digunakan 71%, dan penyimpanan obat herbal 71%. Pemahaman function terkait komposisi obat herbal 11%, ketertarikan memahami cara kerja obat herbal 52%, kesesuaian indikasi obat herbal 31%, dan adanya efek samping 25%.
FORMULASI SEDIAAN GEL SEMPROT EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DAN UJI DAYA HAMBAT TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes Solikah Ana Estikomah; Andi Sri Suriati Amal; Sri Fathiyah Safaatsih
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.5705

Abstract

Kersen (Muntingia calabura) merupakan salah satu tumbuhan liar yang belum dimanfaatkan secara optimal.Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat dengan memanfaatkan daun atau buahnya. Penelitian ini bertujuan  untuk memformulasikan ekstrak etanol 70% daun kersen dengan metode maserasi menjadi sediaaan gel semprot sebagai antijerawat serta mengetahui karakteristik fisik gel semprot ekstrak etanol daun kersen dan diuji aktivitas antibakterinya terhadap 3 bakteri penyebab jerawat, yaitu Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes. Analisis Data satistik menggunakan one way anova. Penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstrak etanol daun kersen dapat diformulasikan sebagai gel semprot dan memiliki karakteristik yang stabil secara penampakan fisik, viskositas, pH dan pola penyemprotan.  Perbedaan konsentrasi karbopol 940 1%, 1,5% dan 2% pada formulasi gel semprot ekstrak etanol daun kersen berpengaruh pada nilai viskositas, pH, daya sebar dan bobot semprot sediaan. Uji formulasi gel semprot dengan konsentrasi karbopol 1,5% merupakan konsentrasi terbaik karena memiliki nilai viskositas, pH, dan pola penyemprotan sesuai dengan rentangan sediaan gel semprot yang baik. Formulasi Gel dengan karbopol 940 1%, 1,5% dan 2% stabil secara sentrifugasi, penampakan fisik, homogenitas dalam pengujianya 21 hari penyimpanan. Sediaan gel semprot ekstrak etanol daun kersen mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, S. epidermidis, dan P. acnes ditunjukkan dengan adanya  zona bening yang menunjukkan adanya zona hambat.
POTENSI ANTIBAKTERI ESKTRAK ETANOL DAUN Evodia suaveolens TERHADAP Staphylococcus aureus Khoirul Ngibad; Raymond Ferdinand Runtu
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.5073

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri ekstrak daun tanaman zodia (Evodia suaveolens) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Zodia berasal dari Pulau Irian/Papua yang dikenal sebagai tanaman pengusir nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun zodia sebagai antibakteri secara in vitro dengan metode difusi agar. Serbuk daun zodia dimaserasi menggunakan pelarut etanol kemudian filtrat dipekatkan menggunakan rotary evaporator vacuum. Uji aktivitas antibakteri ektrak etanol terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dilakukan pada konsentrasi larutan uji (5, 10, 20, 40, 60, 80% b/v). Uji ANOVA satu arah pada data diameter zona hambat digunakan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol zodia pada berbagai konsentrasi. Data penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol zodia dengan konsentrasi 20% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan diameter zona hambat 8,74 mm. Dengan demikian, ekstrak etanol daun zodia berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai antibakteri
ANALISIS KEPUASAN AKSEPTOR KB SUNTIK TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DI PUSKESMAS KOTA SURABAYA Ayu Tri Wahyuning Tyas; Oki Nugraha Putra; Effendi Rachmat
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.5247

Abstract

Salah satu tempat dilakukan layanan program Keluarga Berencana (KB) ialah puskesmas. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis tingkat kepuasan akseptor KB suntik terhadap pelayanan informasi obat di beberapa puskesmas di Surabaya dengan metode serqvual. Penelitian observasional ini menggunakan desain cross-sectional dengan akseptor KB suntik sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang telah tervalidasi selama Desember 2019 hingga Maret 2020. Gap dari kelima dimensi servqual didapatkan dengan mengurangi skor kinerja dengan skor harapan. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 100 akseptor KB suntik, rata-rata kesenjangan antara harapan dan kinerja ialah -0,08 dengan nilai kesenjangan terbesar pada dimensi empathy yaitu -0,14. Uji Mann-Whitney digunakan untuk melihat perbedaan skor kesenjangan dari kelima dimensi servqual dan didapatkan hasil bahwa hanya dimensi empathy yang memberikan perbedaan signifikan antara skor kinerja dan skor harapan (p-value=0.002). Kesimpulannya ialah tingkat harapan akseptor KB suntik lebih besar dibandingkan tingkat kinerja layanan informasi obat yang diberikan oleh pihak Puskesmas kota Surabaya dengan tingkat kepuasaan pasien dalam kategori sangat baik.
UJI DAYA HAMBAT FRAKSI N-HEKSAN, KLOROFORM, DAN ETANOL EKSTRAK DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora (Wild.) Presl.) TERHADAP BAKTERI Shigella sonnei Muthiah Rabbaniyyah; Solikah Ana Estikomah; Lija Oktya Artanti
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.5631

Abstract

Bakteri Shigella sonnei (golongan Shigella sp) merupakan bakteri patogen penyebab penyakit disentri basiler (shigellosis). Penyakit infeksi saluran pencernaan umumnya diobati antibiotik, tetapi seiring berjalannya waktu resistensi terhadap antibiotik sintesis ditemukan. Hal ini membuat pencarian bahan alam dengan efek antibakteri sebagai alternatif mulai dikembangkan. Salah satu bahan alam yang memiliki senyawa metabolit sekunder dengan efek antibakteri adalah daun kitolod (Isotoma longiflora (Wild.) Presl.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat fraksi n-heksan, fraksi kloroform, dan fraksi etanol ekstrak daun kitolod terhadap bakteri Shigella sonnei. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, dan selanjutnya dilakukan fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan ketiga pelarut dengan konsentrasi 10% v/v, 20% v/v, 30% v/v, dan 40% v/v. Pengujian daya hambat dilakukan dengan metode difusi sumuran pada media MHA, serta diukur zona hambat yang terbentuk. Skrining senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan metode KLT . Hasil penelitian diketahui bahwa seluruh fraksi dari ekstrak daun kitolod memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella sonnei, sedangkan fraksi teraktif didapatkan dari fraksi etanol dengan konsentrasi 40% v/v. Uji skrining menyatakan ekstrak daun kitolod mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid.
PROFIL ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BIDARA ARAB (Ziziphus spina-christi) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes, Staphylococcus epdermidis DAN Staphylococcus aureus Dewi Andini Kunti Mulangsri; Erika Indah Safitri; Dwi Nadya Jayanthy; Jeni Anggraini; Dwi Ayu Mustikaningsih
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.5305

Abstract

Ekstrak daun bidara arab telah diketahui mengandung flavonoid dan dapat berfungsi sebagai antibakteri. Secara umum, flavonoid dapat diekstrak dari tanaman menggunakan pelarut etanol 70%. Jerawat merupakan salah satu kondisi yang disebabkan oleh beberapa bakteri, di antaranya P.acnes. S.epidermis, dan S. aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun bidara arab terhadap bakteri P.acnes. S.epidermis, dan S. aureus, serta komposisi kandungan kimianya. Metode maserasi digunakan untuk menghasilkan ekstrak daun bidara Arab dengan bantuan pelarut etanol 70%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Konsentrasi ekstrak etanol 70% daun bidara arab yang digunakan untuk P. acnes 20; 25; 30; 35 dan 40%, S. epidermidis 20, 40, dan 60%, S aureus 40, 50, 60, 70 dan 80%. Keberadaan senyawa aktif dalam ekstrak etanol 70% daun bidara arab dilakukan dengan skrining fitokimia. Analisis data untuk uji aktivitas antibakteri dilakukan secara deskriptif berupa nilai diameter daerah hambat (DDH) yang diukur dari zona hambat yang terbentuk, sedangkan uji skrining fitokimia disesuaikan dengan acuan. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap ketiga jenis bakteri tersebut menghasilkan nilai DDH 8,06- 13,49 mm. Senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% daun bidara Arab berupa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. 
NILAI PANSS-EC DAN GAF PADA PASIEN GANGGUAN MENTAL PSIKOTIK YANG DITERAPI ATYPICAL-ATYPICAL DAN ATYPICAL-TYPICAL DI RSJ GRHASIA YOGYAKARTA Mexsi Mutia Rissa; Endang Darmawan
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.3941

Abstract

Sekitar 7% penduduk Indonesia mengalami gangguan mental psikosis. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah kedua tertinggi tingkat kejadian psikosis dengan angka 10 per 1000 penduduk dan yang dirawat dirumah sakit jiwa dengan gangguan skizofrenia sebanyak 80%. Respon terapi pengobatan pasien dengan gangguan jiwa seperti skizofrenia dapat dilihat dari perbaikan gejala yang dapat diukur melalui parameter seperti The Positive and Negative Syndrome Scale-Excited Component (PANSS-EC) dan Global Assessment of Functioning (GAF), kedua parameter ini merupakan variabel penting yang ditunjukkan oleh hasil penilaian secara obyektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai PANSS-EC dan GAF sebelum dan sesudah diterapi atypical-atypical dan atypical-typical. Desain penelitian kohort prospektif. Kriteria inklusi pasien usia dewasa (18-65 tahun), sedang menjalani rawat inap, mendapatkan terapi atypical-atypical dan atypical-typical dan memiliki data yang lengkap. Data didapatkan dari rekam medis dan dianalisis dengan tes univariat untuk menggambarkan distribusi pasien. Pengujian bivariat untuk membandingkan dan menghubungkan nilai PANSS-EC dan GAF. Jumlah sampel sebanyak 32 pasien terbagi menjadi 2 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai PANSS-EC sesudah diterapi turun secara signifikan (p=0,001) dan nilai GAF naik secara sigfnifikan (p=0,001) namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok terhadap pasien gangguan mental psikotik di Rumah Sakit Jiwa Yogyakarta.
STUDI PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PELARUT MASERASI TERHADAP KADAR SENYAWA FLAVONOID TEH HIJAU (Camelia Sinensis) Mahmud Carica Dewi; Nadia Mira Kusumaningtyas; Kurniawan Kurniawan
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.4219

Abstract

Teh Hijau merupakan tanaman yang dikenal luas di kalangan masyarakat dan salah satu produk minuman terpopuler yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun dunia. Hal ini dikarenakan teh mempunyai rasa dan aroma yang khas, juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan. Teh hijau merupakan tanaman obat yang mempunyai efek farmokologis, antara lain sebagai antioksidan. Teh Hijau sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid adalah sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan dalam berbagai konsentrasi. flavonoid merupakan senyawa polar, maka flavonoid cukup larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dimetil-sulfoksida, dimetilformamida, air.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pelarut maserasi terhadap kadar senyawa flavonoid Teh Hijau (Camelia Sinensis), sehingga digunakan 4 variasi pelarut yaitu etanol 96% (polar), metanol 96% (polar), etil asetat (semi polar), n-heksan (non polar). Pelarut dengan rendemen pemurnian tertinggi yaitu metanol, divariasikan menjadi 5 variasi konsentrasi pelarut. Dilakukan uji kalitatif dan kuantitatif untuk menentukan ada atau tidaknya senyawa flavonoid didalamnya. Ekstrak teh hijau dengan pelarut metanol 60% memiliki kadar flavonoid paling tinggi yaitu sebesar 6,235 ppm.
ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK SIRIH HIJAU (Piper batle L.) Kurniawan Kurniawan; Annisaa Talcha Pertiwi; Indah Tri Lestari
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.5707

Abstract

Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) adalah salah satu jenis tanaman obat yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai alternatif obat tradisional. Salah satu senyawa yang ditemukan dalam ekstrak daun sirih hijau, yaitu senyawa flavonoid. Tujuan pelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid total ekstrak sirih hijau yang diekstraksi dengan metode maserasi. Kadar flavonoid total dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis menggunakan kuersetin sebagai standar. Ekstrak yang dihasilkan berwarna coklat pekat sebesar 40 g (40%). Hasil penelitian telah menunjukkan rata-rata kadar flavonoid total dalam metode ekstraksi sebesar 1,077%.
UJI EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK BUAH LABU AIR (Lagenaria siceraria) DAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) SEBAGAI ANTIBAKTERI Salmonella typhi SECARA IN VITRO Lutfi Shantia; Nurul Marfu’ah; Rizki Awaluddin
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.628 KB) | DOI: 10.21111/pharmasipha.v5i1.4298

Abstract

Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif yang menyebabkan demam tifoid (tifus), yaitu penyakit infeksi yang menyebar keseluruh tubuh ditandai dengan demam panjang. Terapi penyembuhan untuk tifus dilakukan dengan terapi pemberian antibiotik, salah satunya adalah kloramfenikol. Beberapa waktu terakhir, bakteri Salmonella typhi menjadi resisten terhadap kloramfenikol, ampisilin dan trimethropim-sulfamethoxazole. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti tanaman herbal sebagai antibakteri Salmonella typhi. Tanaman yang akan diuji adalah ekstrak etanol buah labu air dan rimpang kunyit dengan konsentrasi tunggal dan kombinasi sebagai antibakteri Salmonella typhi secara in vitro. Perlakuan dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari, kontrol positif (Kloramfenikol), kontrol negatif (CMC Na 1%), kombinasi 0%:100%; 75%:25%; 50%:50%; 25%:75%; dan 100%:0%. Data analisis menggunakan uji statistik non parametrik Kruskall-Wallis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat hasil zona hambat dengan rentan nilai rata-rata 0-1 mm. Kombinasi ekstrak etanol buah labu air 100% dan rimpang kunyit 0% menghasilkan zona hambat paling besar dibandingkan kombinasi lain yaitu sebesar 1,25 mm (respon hambat lemah).

Page 1 of 2 | Total Record : 20