cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Sahafa Journal of Islamic Communication
ISSN : 26223449     EISSN : 26224313     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 102 Documents
Strategi Komunikasi Wali Kelas Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Santri Kelas Lima Di PMDG Sesuai Nilai-Nilai Islam Andi Adil Pratama Nusantara; Rila Setyaningsih
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 1, No 2 (2019): SAHAFA Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.202 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v1i2.2147

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendesrkripsikan serta menjelaskan strategi komunikasi wali kelas dalam menumbuhkan motivasi belajar santri kelas lima di Pondok Modern darussalam Gontor (PMDG). Hal ini mengacu pada latar belakang mengenai peran penting wali kelas lima untuk menumbuhkan motivasi belajar. Dipilihnya kelas lima sebagai objek karena kelas siswa lima di Gontor setara dengan kelas dua SMA diluar, karena idealnya mereka sudah dapat mengetahui dan juga mengidentifikasikan strategi untuk belajar. Fenomena yang terjadi pada kelas lima di Gontor adalah mereka menghadapi beberapa permasalahan yang kompleks, seperti menjadi pengurus asrama, pengurus organisasi pelajar dan juga mengendalikan beberapa acara besar di Gontor, sehingga berimbas pada rendahnya nilai siswa kelas lima dietiap tahunnya. Padahal seharusnya siswa kelas lima dapat menjadi contoh dan juga teladan yang baik bagi siswa kelas satu sampai empat dalam belajar. Penelitian ini disusun dengan metode kualitatif deskriptif yaitu dengan cara melakukan riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan mengamati iklim belajar kelas lima bersama wali kelas, melakukan studi dokumentasi dan juga mengadakan wawancara. Hasil penelitian ini adalah wali kelas lima di Gontor telah banyak menerapkan strategi motivasi seperti, reward, pemberian pujian, punishment dan juga pengkondisian situasi dan juga momen yang tepat dalam melancarkan motivasi. Lebih dari itu wali kelas lima juga berusaha mengenali siswa-siswa mereka dengan pendekatan secara kelompok dan juga personal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap para wali kelas dalam menentukan strategi tepat dalam menumbuhkan motivasi siswanyaAbtractThis study aims to describe and explain the strategy of homeroom teachers in fostering the motivation to learn in fifth grade students of Pondok Modern Darussalam Gontor.This refers to the background of the importance of the class five homeroom teacher to foster the motivation to learn, choosing class five as an object because students of class five in Gontor are equivalent to the class two of high school outside which ideally they can know and also identify strategies for learning, but in Gontor, the phenomenon that occurs in the fifth grade at Gontor is that they face some complex issues, such as being managers of dormitory, managers of student organization and also controlling some big events in Gontor. Ideally, it should be a fifth grade student that can be an example and also a good ideal for students in classone to four in learning. This research is arranged with descriptive qualitative method; that is by doing descriptive research and tending to use analysis with inductive approach. The data collection technique is done through observation by observing the fifth grade learning climate with the homeroom teacher, doing documentation study and also conducting interviews. As for the results of this research is the homeroom of class five in Gontor has applied many motivational strategies such as reward, giving praise, punishment and also conditioning the situation and also the right moment in launching motivation. Moreover, the fifthgrade homeroom also seeks to recognize their students by both group and personal approaches. This study is intended to facilitate the homeroom teacher in determining the right strategy in growing students’ motivation
Pariwisata Halal di Aceh : Gagasan dan Realitas di Lapangan Rahmat Saleh; Nur Anisah
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 1, No 2 (2019): SAHAFA Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.245 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v1i2.2849

Abstract

AbstrakSalah satu yang terlintas ketika orang menyebut Aceh adalah penerapan Syariat Islam dalam setiap sendi kehidupan, tidak terkecuali dalam aspek pariwasata. Wisata halal merupakan upaya yang terus dilakukan oleh jajaran Pemerintah Aceh untuk mewujudkan merek Aceh sebagai simbol halal. Faktanya Aceh memenangkan tiga kategori dalam Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016 versi Kemenpar RI. Potensi pariwisata Aceh pun sangat menjanjikan baik dari sisi keragaman dan keunikan budaya, kekhasan kuliner, cita rasa kopi, atmosfir di warung kopi, budaya Islami dan pesona alamnya yang indah dan natural. Upaya melakukan branding Aceh sebagai wisata halal menjadi tantangan yang tidak mudah untuk diimplementasikan. Label halal di Aceh sejatinya bukanlah sebuah terminologi yang perlu diperdebatkan lagi. Semua pihak percaya bahwa keabsahan halal di Aceh (khususnya kuliner) bahkan tidak memerlukan pengakuan di atas kertas berupa sertifikasi lembaga otoritas resmi seperti MUI. Namun ketika label halal ingin diwujudkan dalam aspek pariwisata, maka pertanyaannya adalah apa dan bagaimana wisata halal yang ingin diwujudkan di Aceh? Sejauh mana pengalaman label halal tersebut dapat dirasakan publik dan turis? Bagaimana branding halal dipahami oleh para pihak dan bagaimana ketersediaan infrastruktur yang mendukung branding wisata halal. Tulisan ini merupakan library research dan membahasnya dari perspektif komunikasi pemasaran dan kreativitas pesan dari sisi kehumasan. AbstractOne of the things that come to mind when people call Aceh is the application of Islamic Shari’a in every aspect of life, including the aspect of tourism. Halal tourism is an ongoing effort by the Acehnese Government to realize the Aceh brand as a halal symbol. The fact is that Aceh won three categories in the 2016 National Halal Tourism Competition held by the ministry of Tourism of Republic of Indonesia. Aceh’s tourism potential is very promising both in terms of diversity and unique culture, culinary peculiarities, coffee flavors, atmosphere in the coffee shop, Islamic culture and its natural and beautiful natural charm. Efforts to branding Aceh as halal tourism are challenges that are not easy to implement. The halal label in Aceh is actually not a terminology that needs to be debated again. All parties believe that the legal validity in Aceh (especially culinary) does not even require recognition on paper in the form of certification of official authority institutions such as the MUI. But when the halal label wants to be realized in the aspect of tourism, the question is what and how halal tourism wants to be realized in Aceh? How far can the experience of the halal label be felt by the public and tourists? How halal branding is understood by the parties and the availability of infrastructure that supports halal tourism branding. This paper is a library research and discusses it from the perspective of marketing communication and message creativity from the view of public relations.
Komunikasi Interpersonal Antara Ibu Single Parent Dengan Anak Remaja Chaidirrullah Chaidirrullah; Abdullah Abdullah
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 1, No 2 (2019): SAHAFA Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.202 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v1i2.2212

Abstract

AbstrakTujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan komunikasi interpersonal antara ibu (single parent) dengan anak remaja di Kelurahan Kertosari.Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kertosari Kabupaten Ponorogo dan berlangsung selama tiga bulan. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif mengacu pada penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan kepustakaan. Data yang diperoleh secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, yaitu dengan mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan data untuk memberikan gambaran mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian serta dikembangkan berdasarkan teori yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara ibu single parent dengan anak remajanya, belum sepenuhnya berjalan secara efektif sehingga kebersamaan sulit terjalin. Kebersamaan meliputi keterbukaan, Empati, Mendukung, Positif, Kesetaraan. Penelitian ini juga menemukan beberapa faktor yang menghambat komunikasi antara orang tua single parent dan anak yakni sibuk beraktifitas sehari – hari, perasaan tidak nyaman, takut dan canggung yang dirasakan oleh anak, serta emosi orang tua kurang terbimbing sehingga tidak terjalin kebersamaan dalam keluarga. Proses komunikasi terjadi di semua tempat, baik di kalangan orang-orang yang berpendidikan maupun di kalangan masyarakat primitif yang tidak mengenal pendidikan sama sekali. Semua sepakat tidak ada manusia di dunia ini yang luput dari berkomunikasi.AbstractAbstract The purpose of this research is to describe interpersonal communication between single parent mothers and adolescents at Kertosari Village. This study was conducted in Kertosari Subdistrict Ponorogo and lasts for three months. The type of research used in this study is qualitative methods referring to field research. The technique of collecting data is done by observation, indepth interviews, and literature study. The data obtained interactively and continues continuously until complete, namely by collecting data, reducing data, presenting data, and concluding data to provide an overview of the problems discussed in the study and developed based on the theory used. The results of the study showed that interpersonal communication between single parent mothers and adolescents was not fully effective so that togetherness was difficult. Togetherness includes openness, empathy, supportive attitude, positivity, equality. This study also found several factors that inhibit communication between single parent and their child, namely busy daily activities, feelings of discomfort, fear and awkwardness felt by children, and emotions of less guided parents so that they are not together in family. The process of communication takes place in all places, both among educated people and among primitive communities who know no education at all. All agree that no human in this world escapes communicating.
Toleransi Terhadap Non-Muslim Dalam Pemahaman Organisasi Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) Said Romadlan
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 1, No 2 (2019): SAHAFA Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.856 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v1i2.2740

Abstract

AbstrakArtikel ini menitikberatkan pada pemahaman dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) mengenai toleransi terhadap non-muslim, sebagai salah satu isu utama dalam gerakan radikalisme. Isu toleransi terhadap non-muslim seringkali menjadi pemantik tindak kekerasan, ketidakadilan, bahkan diskriminasi karena adanya pemahaman yang tidak kontekstual terhadap teks-teks (ayat) kitab suci yang berkaitan dengan hubungan muslim dengan non-muslim. Di sini pemahaman terhadap teks menjadi kunci, maka kajian ini menggunakan teori Interpretasi Paul Ricoeur yang memfokuskan pada penafsiran berdasarkan penjarakan (distansiasi) teks dengan pembaca. Adapun metode analisis yang digunakan adalah metode hermeneutika Ricoeur yang menitikberatkan pada distansiasi bahasa, diskursus, dan tekstualitas. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemahaman Muhammadiyah dan NU mengenai toleransi terhadap non-muslim didasarkan pada surat al Hujurat ayat 13. Muhammadiyah memahami toleransi terhadap non-muslim sebagai sebagai ukhuwah insaniyah yang didasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan universal, sedangkan NU memahami toleransi terhadap non-muslim sebagai ukhuwah wathaniyah dalam konteks berbangsa dan bernegara. Pemahaman yang moderat mengenai toleransi terhadap non-muslim dari kedua ormas Islam tersebut dapat dijadikan kontra-diskursus atas pemahaman tentang isu toleransi terhadap nonmuslim yang selama ini dapat memicu tindakan tidak adil dan diskriminatif. AbstractThis article focuses on understanding the two largest Islamic organizations in Indonesia, namely Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama (NU) regarding tolerance for non-Muslims, as one of the main issues in the radicalism movement. The issue of tolerance for non-Muslims is often the trigger of violence, injustice, and even discrimination because there is a non-contextual understanding of the texts (verses) of the scriptures relating to Muslim relations with non-Muslims. Here the understanding of the text is key, so this study uses Paul Ricoeur’s Interpretation theory which focuses on interpretation based on spacing (distancing) the text with the reader. The analytical method used is Ricoeur’s hermeneutics method which focuses on language distortion, discourse, and textuality. The results of the study indicate that the understanding of Muhammadiyah and NU regarding tolerance for non-Muslims is based on the letter Al Hujurat verse 13. Muhammadiyah understands tolerance of non-Muslims as a ukhuwah insaniyah based on universal human values, while NU understands tolerance for non-Muslims as ukhuwah wathaniyah in the context of  nation and state. A moderate understanding of tolerance towards non-Muslims from the two Islamic organizations can be used as a counter-discourse on an understanding of the issue of tolerance for non-Muslims which has been able to trigger unfair and discriminatory actions 
Komunikasi Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Program PONED Oleh Bidan Desa Di Kota Majalengka Nur'annafi FSM
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 1, No 2 (2019): SAHAFA Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.328 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v1i2.2850

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk menggambarkan tujuan dan sebab pemilihan yang dilakukan ibu hamil untuk tetap mendatangi dukun beranak. Menggambarkan tujuan dan sebab pemilihan yang dilakukan ibu hamil untuk tetap mendatangi Bidan desa. Menggambarkan pola komunikasi bidan desa kepada Ibu hamil, Ibu bersalin dan ibu menyusui. Menggambarkan kredibilitas bidan desa berdasarkan penilaian Ibu hamil, Ibu bersalin dan ibu menyusui. Menghasilkan isi dan pengemasan pesan dalam mempersuasi Ibu hamil, Ibu bersalin dan ibu menyusui, dalam meningkatkan kredibilitas bidan desa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode studi kasus deskriptif. Adapun penentuan sampel menggunakan teknik cluster. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa: Tujuan untuk tetap mendatangi Periksa dan konsultasi kehamilan dengan jumlah presentase, melahirkan dengan jumlah presentase, periksa dan konsultasi anak dengan jumlah presentase, konsultasi KB dengan jumlah presentase. Konsultasi Ibu menyusui dengan jumlah presentase. Pola komunikasi bidan yang dirasakan ibu meliputi aspek komunikasi verbal dan non verbal. Mengenai kredibilitas bidan, secara keseluruhan aspek kompetensi, kharisma, sarana pelayanan kesehatan, peralatan dan obat-obatan yang diberikan bidan desa sudah sangat baik dirasakan oleh para ibu. Namun kemampuan komunikasi bidan harus ditingkatkan lagi, karena bidan bertindak sebagai opinon leader bagi masyarakat Desa Cikeusik. Pesan yang efektif untuk mempersuasi ibu guna meningkatkan kredibilitas bidan desa yaitu penekanan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan bidan desa kepada masyarakat merupakan pelayanan kesehatan yang menjamin profesi kebersihan, kenyamanan, lengkap, professional dan gratis.AbstractThe research aims to describe the objectives and causes of selection by pregnant women to go to the dukun beranak. Describe the goals and causes of the choices made by pregnant women to continue visiting the village midwife. Describe the pattern of communication of village midwives to pregnant women, maternity and nursing mothers. Describe the credibility of village midwives based on the assessment of pregnant women, maternity and nursing mothers. Producing content and packaging of messages in persuading pregnant women, mothers of birth and nursing mothers, in increasing the credibility of village midwives. The approach used in this study is a descriptive qualitative research approach, with descriptive case study methods. The sample determination uses cluster techniques. The results and conclusions of the study show that: The aim to keep visiting is to check and consult the pregnancy with the number of percentages, giving birth to the number of percentages, checking and consulting the child with the percentage, family planning consultation with the percentage. Consultation of nursing mothers with the number of percentages. The midwife’s communication pattern felt by the mother includes aspects of verbal and non verbal communication. Regarding the credibility of midwives, overall aspects of competence, charisma, health care facilities, equipment and medicines provided by village midwives have been very well felt by mothers. But the communication skills of midwives must be increased again, because midwives act as opinon leaders for the people of Cikeusik Village. An effective message to persuade mothers to improve the credibility of village midwives is the emphasis that the health services provided by village midwives to the community are health services that guarantee the profession of cleanliness, comfort, complete, professional and free.
Strategi Komunikasi OPPM Darussalam Gontor Dalam Melaksanakan Kaderisasi Wahyu Kurniawan; Nur Aini Shofiya Asy'ari
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 2, No 1 (2019): Sahafa Journal Of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.683 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v2i1.3931

Abstract

Artikel ini membahas bagaimana strategi komunikasi OPPM Darussalam Gontor dalam melaksanakan kaderisasi . Fokus utama dalam penelitian ini ada pada strategi pemilihan komunikator, pengenalan khalayak, pemyusunan dan penyajian pesan, dan pemilihan media.           Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam (In Depth interview), observasi terhadap aktifitas sehari-hari kader OPPM Darussalam Gontor, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada dua orang staf Pengasuhan Santri, tujuh orang pengurus harian OPPM Darussalam Gontor, dan dua orang ketua bagian OPPM Darussalam Gontor.    Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses strategi komunikasi OPPM Darussalam Gontor pelaksanaannya merujuk pada teori Lasswell. Strategi pemilihan komunikator terkait kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan, Strategi pemilihan khalayak dilakukan dengan riset yang dilaksanakan oleh ketua OPPM Darussalam Gontor, Strategi penyusunan dan penyampaian pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan edukatif, Strategi pemilihan media dengan menggunakan saluran komunikasi kelompok dan antarpribadi.
Model Komunikasi Radio Suara Gontor Fm dalam Menyiarkan Program Dakwah Islam Hadyan Janitra; Mohammad Luthfi
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 2, No 1 (2019): Sahafa Journal Of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.714 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v2i1.3186

Abstract

AbstrakSuara Gontor FM merupakan radio yang dimiliki oleh pondok modern Darussalam Gontor dan memiliki program dakwah lebih besar dari program siar lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model komunikasi radio suara Gontor FM dalam menyiarkan program Dakwah Islam serta hambatan-hambatannya.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di PT. Radio Suara Gontor FM dengan subyek penelitian CEO, penyiar dan pendengar. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunikator radio Suargo fm adalah guru yang dipilih berdasarkan kriteria kredibiltas, daya tarik, dan kemampuan penyiar. Penyampaian pesan dakwah bersifat informatif, persuasif dan edukatif. Media yang digunakan sebagai saluran adalah radio dan internet yang mencakup media social seperti whatsapp, facebook, twitter, dan instagram. Pemetaan komunikan dilakukan dengan pendekatan sosiodemografik, psikologis dan karakteristik perilaku penyiar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap radio Suargo fm dalam menyiarkan program dakwah Islam dan memiliki sumbangsih pemikiran dalam kajian ilmu komunikasi khususnya bidang broadcasting radio.AbstractSuara Gontor FM is a radio owned by the modern Darussalam Gontor cottage and has a da’wah program greater than other broadcast programs. This study aims to determine the Gontor FM voice radio communication model in broadcasting the Islamic Da’wah program and its obstacles. This research was conducted with a qualitative descriptive approach. The location of the study was conducted at PT. Radio Suara Gontor FM with research subjects as CEOs, broadcasters and listeners. Data collection techniques are done through observation, documentation and interviews. The results of this study indicate that Suargo FM radio communicators are teachers who are selected based on credibility criteria, attractiveness, and the ability of broadcasters. The delivery of da’wah messages is informative, persuasive and educative. The media used as channels are radio and internet which includes social media such as WhatsApp, Facebook, Twitter, and Instagram. The communicant mapping was carried out using a sociodemographic, psychological and behavioral characteristics of the announcer. This research is expected to make a positive contribution to the radio Suargo FM in broadcasting Islamic da’wah programs and to contribute ideas in the study of communication science, especially in the field of radio broadcasting.
Strategi Komunikasi Interpersonal Mediator Bimas Islam dan Pasutri Dalam Mencegah Perceraian Mohammad Luthfi
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 1, No 2 (2019): SAHAFA Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.824 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v1i2.2742

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi interpersonal mediator Bimas Islam Kabupaten Ponorogo dan pasangan suami istri yang berkonflik dalam upaya mencegah perceraian. Lokasi penelitian di kantor Bimas Islam Kabupaten Ponorogo dengan subyek penelitian Kepala Seksi Bimas Islam Kabupaten Ponorogo dan Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Bimas Islam selaku mediator. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya mencegah perceraian, Mediator Bimas Islam Kabupaten Ponorogo melaksanakan kegiatan mediasi bagi pasangan suami istri yang berkonflik dalam rumah tangga melalui komunikasi interpersonal. Adapun strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan dalam kegiatan mediasi adalah melalui pendekatan sikap empati dan sikap suportif untuk membangun hubungan interpersonal yang baik antara mediator dengan pasutri agar komunikasi interpersonal yang dilakukan dapat berjalan secara maksimal. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pencegahan perceraian melalui pendekatan komunikasi interpersonal.AbstractThis study aims to determine the interpersonal communication strategies of the Bimas Islam of Ponorogo Regency and married couples in conflict to prevent divorce. The location of this study was in the office of the Bimas Islam of Ponorogo Regency. The Section Head of the Islamic Community of Ponorogo Regency and the Chairperson of the Working Group of Islamic Community Extension Workers as mediators were the research subjects of this study. The research method uses a qualitative descriptive approach. In collecting the data the researcher used interviews, observation and documentation. The results of the study showed that in preventing divorce, the Mediator of the Islamic Community of Ponorogo Regency carried out mediation activities for conflicting couples in the household through interpersonal communication. Moreover, the interpersonal communication strategy carried out in mediation activities is through an approach of empathy and supportive attitude to build good interpersonal relationships between mediators and couples so that interpersonal communication can be carried out optimally. This research contributes to in preventing divorce through an interpersonal communication approach.
STRATEGI KOMUNIKASI PENGURUS ASRAMA GBS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADAPTASI SANTRI BARU SECARA ISLAMI Ainul Yakin Nurahman; Nur Aini Shofiya Asy'ari
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 2, No 1 (2019): Sahafa Journal Of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.78 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v2i1.3198

Abstract

ABSTRAK Sebagai santri yang baru masuk pondok pesantren dibutuhkan kemampuan adaptasi terhadap kebiasaan dan peraturan-peraturan yang ada di dalam Pondok Modern Darussalam Gontor. Kemampuan adaptasi santri baru gedung baru Sighor (GBS) relatif rendah yang ditunjukkan oleh data banyaknya santri baru yang keluar karena kurang mampu berdaptasi. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi dijalankan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi santri GBS termasuk kendala apa saja yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, peneliti menganalisa data yang sebelumnya didapat dari proses wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis datanya adalah reduksi data dari hasil wawancara yang dilakukan, penyajian data yang telah tersusun dan penarikan kesimpulan yang bergantung pada temuan-temuan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pengurus asrama GBS dilakukan dengan menggunakan empat teknik komunikasi yaitu teknik komunikasi informatif, teknik komunikasi persuasif, teknik komunikasi instruktif dan teknik komunikasi hubungan manusiawi. Beberapa kendala yang dihadapi adalah kurang efektifnya penempelan pengumuman di majalah dinding, adanya peremehan disiplin yang disebabkan kelalaian pengurus asrama dan peneguran secara langsung pada santri terjadi dalam waktu yang terlalu singkat. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada kajian ilmu komunikasi yang berfokus pada strategi komunikasi pendidikan pesantren.
Komunikasi Interpersonal Wali Kelas Terhadap Santri Dalam Pendisiplinan Bahasa Resmi Gontor Muhammad Aminudin; Rila Setyaningsih
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 2, No 1 (2019): Sahafa Journal Of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/sjic.v2i1.2864

Abstract

Para santri di Pondok Modern Darussalam Gontor diwajibkan untuk berbahasa resmi Gontor karena merupakan peraturan yang wajib dilaksanakan oleh semua santri. Realita yang terjadi saat ini, para santri jarang berbahasa resmi Gontor, melainkan terlalu sering berbicara menggunakan Bahasa Indonesia ataupun bahasa-bahasa lain selain bahasa yang dianjurkan oleh Pondok. Banyaknya pelanggaran bahasa yang dilakukan santri menyebabkan turunnya kualitas berbahasa resmi Gontor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal wali kelas dengan santri dalam pendisiplinan berbahasa resmi Gontor. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Koleksi data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan wali kelas 5R, pembimbing bahasa, dan ketua kelas 5R di Pondok Modern Darussalam Gontor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal wali kelas 5R dengan santrinya dalam pendisiplinan berbahasa resmi Gontor dilakukan berdasarkan lima indicator komunikasi interpersonal. Indikator tersebut terdiri dari : keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Kontribusi penelitian ini adalah komunikasi interpersonal untuk pendisiplinan berbahasa resmi Gontor untuk meningkatkan kualitas santri dalam berbahasa serta mempermudah dalam memahami suatu pelajaran yang menggunakan bahasa resmi Gontor yaitu Arab dan Inggris. Komunikasi interpersonal yang intens dalam pendisiplinan berbahasa resmi Gontor terjadi karena hubungan interpersonal yang erat antara wali kelas dengan santrinya. Hal ini karena wali kelas berperan sebagai orangtua, syaikh, ustadz, pemimpin, manager, kakak dan teman bagi anak didiknya.

Page 2 of 11 | Total Record : 102