cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition and Health
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23383380     EISSN : 26228483     DOI : -
Core Subject : Health,
JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH) is a journal scientific articles about nutrition and health managed by Department of Medicine of diponegoro university and Departement of Doctor of Clinical Nutrition , Faculty of Medicine, Diponegoro University.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH" : 6 Documents clear
Pengaruh Vitamin E terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus yang Diberi Parasetamol Martha Ardiaria
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 2 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.017 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.2.2017.50-68

Abstract

Latar belakang: parasetamol merupakan obat antipiretik analgetik yang sangat populer. Metabolit parasetamol merupakan radikal bebas yang dalam dosis berlebih bersifat hepatotoksik. Vitamin E sebagai antioksidan mampu memberi perlindungan terhadap hati terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.Tujuan: membandingkan berbagai dosis vitamin E dalam mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT.Metode: Penelitian dilakukan dengan subyek tikus Sprague dawley jantan sejumlah 30 ekor dibagi dalam 5 kelompok. Desain penelitian adalah randomized pre-post test design, dengan variabel bebas berupa vitamin E dengan dosis 20, 30, 40, dan 50 mg/kgbb dan variabel tergantung kadar SGOT dan SGPT (U/l). Efek hepatotoksik didapat dari pemberian dosis tunggal parasetamol 1.500 mg/kgBB per oral. Analisis statistik menggunakan uji beda.Hasil: vitamin E mampu mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diberi parasetamol dengan dosis optimal berada pada kisaran 20-40 mg/kgbb. Dosis vitamin E 50 mg/kgbb memberi efek yang sama dengan plasebo.Simpulan: pemberian vitamin E mampu menurunkan SGOT dan SGPT tikus yang diberi parasetamol. Dosis 30 mg/kgbb merupakan dosis optimum pada penelitian ini. Kata kunci: vitamin E, parasetamol, antioksidan
Hubungan Persen Lemak Tubuh dan Aktifitas Fisik dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Remaja Putri Etisa Adi Murbawani; Lailatul Firiana
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 2 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.406 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.2.2017.69-84

Abstract

Latar belakang: Kesegaran jasmani merupakan indikator yang penting bagi remaja. Lemak tubuh yang berlebihan dapat menurunkan kesegaran jasmani dan beresiko terserang berbagai penyakit. Penurunan aktivitas fisik dapat berakibat penurunan aktivitas organ tubuh yang berperan pada kesegaran jasmani. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan persen lemak tubuh dan aktivitas fisik dengan tingkat kesegaran jasmani remaja putri SMA N 1 Semarang.Metode: Penelitian analitik dengan desain cross sectional. Empat puluh remaja putri usia 15-17 tahun diperoleh dengan metode purposive sampling. Kesegaran jasmani diukur dengan metode Multistage Fitness Test. Persen lemak tubuh diukur dengan BIA Omron HBF-200. Aktivitas fisik diukur dengan kuesioner Physical Activity Questionnaire for Adolescents. Data asupan diperoleh dengan FFQ- SQ.Hasil: Sebagian besar subjek memiliki tingkat kesegaran jasmani kategori rendah (47,5%). Ada hubungan antara persen  lemak tubuh dengan tingkat kesegaran jasmani (p 0,001). Ada hubungan aktivitas fisik dengan tingkat kesegaran jasmani (p 0,001). Ada hubungan antara asupan energi    (p 0,003) dan karbohidrat (p 0,002) dengan tingkat kesegaran jasmaniSimpulan: Ada hubungan persen lemak tubuh dan aktivitas fisik dengan  tingkat kesegaran jasmani remaja putri SMA N 1 Semarang. Kata kunci: kesegaran jasmani, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, remaja putri
Pengaruh Pemberian Sari Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi. L) terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Wanita Dewasa Emil Yunia Susanti; Choirun Nissa
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 2 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.456 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.2.2017.102-115

Abstract

Latar Belakang : Hiperglikemia adalah suatu kondisi kadar glukosa dalam darah diatas normal yang biasanya ditemukan pada penderita Diabetes Melitus (DM). Keadaan hiperglikemia pada penderita DM yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan berat pada jaringan tubuh, seperti saraf dan pembuluh darah. Manajemen DM efektif dilakukan pada tahap awal sebelum timbul gejala atau prediabetes. Belimbing wuluh merupakan salah satu bahan alam mengandung zat antidiabetes, diantaranya flavonoid, saponin, serta vitamin C yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari belimbing wuluh terhadap kadar glukosa darah puasa wanita dewasa.Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan rancangan pre-post control group design. Subjek penelitian adalah 31 karyawati usia 40-60 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebanyak 16 subjek termasuk kelompok perlakuan  yang mendapat sari belimbing wuluh 100 ml/hari dan 15 subjek termasuk kelompok kontrol yang mendapat sirup rendah kalori 100ml/hari selama 14 hari. Kadar glukosa darah puasa diukur sebelum dan setelah intervensi menggunakan metode GOD-PAP melalui pembuluh darah vena setelah subjek penelitian berpuasa selama 8-10 jam. Selama intervensi, asupan makan kedua kelompok diperoleh dengan metode food recall 6x24 jam. Data yang diperoleh dikategorikan kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Independent t-test, Mann-Whitney, Wilcoxon test dan Fisher’s Exact.Hasil :  Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian sari belimbing wuluh terhadap penurunan kadar GDP (p = 0,001). Ada perbedaan GDP sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan dengan penurunan sebesar -9,56 ± 5,78 mg/dl (p = 0,001). Sedangkan, pada kelompok kontrol terjadi peningkatan kadar GDP sebesar 1,93 ± 7,39 mg/dl, namun hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p = 0,345).Kesimpulan :  Terdapat penurunan kadar GDP sebesar 9,56 mg/dl setelah pemberian 100 ml sari belimbing wuluh selama 14 hari.Kata kunci : sari belimbing wuluh, kadar glukosa darah puasa, hiperglikemia
Pengaruh Suplementasi Mikronutrien Terhadap Tingkat Kecukupan Energi Balita Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 2 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.041 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.2.2017.116-128

Abstract

Latar Belakang : Asupan gizi balita berkaitan dnegan nafsu makan dan pola makan balita. Nafsu makan yang rendah pada balita akan menyebabkan asupan energi rendah. Tidak hanya asupan energi saja, namun juga asupan zat gizi mikro terutama seng dan zat besi. Kekurangan energi dalam jangka panjang dapat menurunkan status gizi balita. Berdasarkan riskesdas 2013, prevalensi gizi buruk dan gizi kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013. Gizi buruk pada tahun 2013 mencapai angka 5,7% sedangkan untuk gizi kurang 13,9%.Metode :  Jenis Penelitian ini adalah quasi experimental dengan randomized control group pre-post test design. Subjek penelitian adalah balita usia 3-5 tahun di Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang sebanyak 36 subjek yang diambil secara purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan dibagi kedalam 4 kelompok (9 subjek/kelompok) secararandom sampling. Kelompok 1 / kontrol diberikan placebo, sedangkan kelompok perlakuan 2, 3, dan 4 berturut-turut diberikan suplementasi Seng, Zat Besi, dan Seng-Zat Besi selama 60 hari. Dosis seng dan zat besi masing-masing sebesar 10 mg/hari dan 7,5 mg/hari. Asupan makan di peroleh dengan metode Semi Quantitative Food Frequency Questionaire (SQ-FFQ). Analisis data menggunakan uji beda paired t-test,dan uji Kruskal-Wallis.Hasil : Dari sampel sebanyak 36 balita terdiri dari 20 balita laki-laki dan 16 balita perempuan. Sebagian besar tingkat kecukupan energi balita tergolong dalam kategori cukup (75%). Setelah pemberian intervensi kelompok1,2 dan 3 tidak berpengaruh terhadap tingkat kecukupan energi. Hanya kelompok 4 yang berpengaruh dengan nilai sebesar 0.001.Simpulan :. Pemberian suplementasi seng dan zat besi berpengaruh meningkatkan tingkat kecukupan energy balita usia 3-5tahun.Kata Kunci : Suplementasi, seng-besi, kecukupan energi, asupan makan, balita
Hubungan Asupan Zat Gizi dan Indeks Antropometri dengan Tekanan Darah Remaja Aryu Candra
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 2 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.19 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.2.2017.85-101

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Prehipertensi dan hipertensi berhubungan dengan berbagai komplikasi, namun belum menjadi perhatian bagi dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi prehipertensi dan hipertensi pada dewasa muda di pelayanan kesehatan dasar di wilayah kerja Kedung Mundu, Kota Semarang, Jawa Tengah.Metode: Studi potong lintang ini dilakukan di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kedung Mundu, Kota Semarang, Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah warga yang bertempat tinggal dalam cakupan wilayah kerja Puskesmas Pusat Kedung Mundu diambil dengan metode konsekutif pada bulan Maret 2017, wanita berusia antara 18–25 tahun, tidak hamil, tidak dalam kondisi sakit. Subjek diwawancarai (usia, aktivitas fisik, waktu duduk, perilaku merokok, minum alkohol, dan asupan makanan) dan diperiksa oleh tenaga kesehatan (berat, tinggi, tekanan darah sistolik ).Hasil: Dari 66 dewasa muda, 9% memiliki prehipertensi. Status gizi seperti IMT berhubungan dengan prehipertensi (RR = 2,350; p = 0,006); lingkar pinggang (RR = 1,400; p = 0,004); dan RLPP (RR = 2,350; p = 0,006). Asupan makanan baik makronutrien (lemak,serat) dan mikronutrien (natrium, kalium, magnesium, vitamin c) tidak berhubungan dengan tekanan darah sistolik. Aktivitas total tidak terlihat berhubungan dengan prehipertensi (RR = 1,033; p = 0,182).Kesimpulan: Prevalensi prehipertensi sebesar 9% pada dewasa muda di pelayanan kesehatan dasar pada wilayah kerja Kedung Mundu, Kota Semarang. IMT, lingkar pinggang dan RLPP berhubungan dengan tekanan darah sistolik.Kata kunci :Prehipertensi, dewasa muda, antopometri, tekanan darah
Hubungan Lama Pemberian Terapi Anti Retroviral dengan Komposisi Tubuh pada Pasien HIV Muji Mulyati; Hertanto Wahyu Subagio; Muchlis Achsan Udji
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 2 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.278 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.2.2017.129-137

Abstract

Latar belakangPerkembangan terapi anti retroviral ARV telah mengurangi angka kematian penderita HIV. Perubahan komposisi tubuh dan metabolik yang terjadi dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan hiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama pemberian terapi ARV dengan komposisi tubuh pada pasien HIV.MetodePenelitian ini merupakan penelitian korelasional. Subjek penelitian adalah Pasien usia > 19 tahun yang menderita HIV dan mendapatkan terapi ARV di poliklinik VCT RSUP Dr. Kariadi Semarang pada 26 September – 26 Oktober 2016. Pasien dianamnesis untuk melengkapi data identitas, pemeriksaan lipodistrofi dan pengukuran menggunakan BIA untuk menghitung massa lemak tubuh.HasilAnalisis statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p=0,018) antara usia dengan komposisi tubuh (presentase lemak tubuh). Sementara variabel lama terapi ARV tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan komposisi tubuh. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama pemberian terapi ARV dengan lipodistrofi pada pasien HIV dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lipodistrofi dengan komposisi tubuh pada pasien HIV.SimpulanTidak terdapat hubungan yang bermakna antara lipodistrofi dengan komposisi tubuh pada pasien HIV.Kata kunci: HIV, komposisi tubuh, lipodistrofi

Page 1 of 1 | Total Record : 6