Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR RISIKO GAGAL GINJAL PADA DIABETES MELITUS Probosari, Enny
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 1, No 1 (2013): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.224 KB) | DOI: 10.14710/jnh.1.1.2013.%p

Abstract

ABSTRAK Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang penyebabnya multifaktor,ditandai dengan kadar gula darah tinggi (hiperglikemi) dan terjadi gangguanmetabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Pada tahun 2000, prevalensi DMdiperkirakan 0,19% pada orang umur <20 th dan 8,6% pada orang umur >20 th. Padalansia >65 th prevalensi DM adalah 20,1%. Prevalensi pada pria dan wanita sama,kecuali pada usia >60 th lebih tinggi pria dibanding wanita. Nefropati diabetik (ND) merupakan komplikasi penyakit diabetes mellitus  yang termasuk dalam komplikasimikrovaskular, yaitu komplikasi yang terjadi pada pembuluh darah halus (kecil).Tingginya kadar gula dalam darah akan membuat struktur ginjal berubah sehinggafungsinyapun terganggu. Kerusakan glomerolus menyebabkan protein (albumin)dapat melewati glomerolus sehingga dapat ditemukan dalam urin yang disebutdengan mikroalbuminuria. Sekali nefropati diabetik muncul, interval antara onsethingga terjadi kerusakan ginjal terminal bervariasi antara empat sampai sepuluhtahun, dan hal ini berlaku untuk diabetes mellitus tipe 1 maupun tipe 2. Penelitian diInggris  menyimpulkan bahwa faktor risiko nefropati diabetik adalah 1) glikemia dantekanan darah, 2) ras, 3) diet dan lipid, 4) genetik. Selain itu ada juga yangmenyebutkan faktor risiko gagal ginjal pada penderita DM meliputi faktor metabolik,hormon pertumbuhan dan sitokin, faktor vasoaktif, ras, diet dan lipid, genetik, danriwayat penyakit kardiovaskuler sebelumnya.Kata kunci: diabetes melitus, gagal ginjal, nefropati diabetik, mikroalbuminuria,hiperglikemi
PENGARUH PROTEIN DIET TERHADAP INDEKS GLIKEMIK Probosari, Enny
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 1 (2019): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.052 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.1.2019.33-39

Abstract

Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah L-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein dalam makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa sehingga daya cerna sumber protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein hewani.Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap indeks glikemik dalam makanan adalah protein. Semakin tinggi kandungan protein dalam makanan maka indeks glikemiknya semakin rendah. Salah satu karakteristik protein adalah mampu memicu sekresi insulin tanpa meningkatkan glukosa darah. Hal ini dapat terjadi karena sekresi insulin yang dipicu oleh adanya protein relatif lebih lemah jika dibandingkan dengan karbohidrat. Selain itu proses pencernaan protein juga dapat memicu pelepasan hormon (kolesistokinin) yang dapat meningkatkan rasa kenyang. Oleh karena itu protein merupakan makronutrien yang memiliki efek rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak.
HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN KOMPOSISI LEMAK TUBUH DAN INDEKS MASSA TUBUH: STUDI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Nurhasanah, Nurhasanah; Muis, Siti Fatimah; Murbawani, Etisa Adi; Probosari, Enny; Nugroho, Heri
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 3 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.491 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.3.2019.43-49

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Obesitas merupakan faktor risiko mayor terjadinya diabetes melitus (DM), berhubungan dengan penumpukan jaringan lemak tubuh. Banyak metode untuk mengukur jaringan lemak diantaranya indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang (LP) dan Bioelectrical impedance analysis (BIA). Distribusi lemak tubuh lebih berperan dalam menentukan risiko terjadinya DM dibandingkan IMT.Tujuan: untuk mengetahui hubungan LP dengan komposisi lemak tubuh dan IMT pada penderita DM tipe 2.Metode: Penelitian cross sectional pada penderita DM tipe 2 yang berobat ke RSUD Tugu Semarang bulan September 2018-Maret 2019, n= 80 orang, dengan consecutive sampling. Uji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov, jika data normal dilanjutkan uji korelasi Pearson dan jika data tidak normal dilanjutkan uji korelasi Spearman?s rho.  Hasil: LP memiliki hubungan signifikan, positif dan moderat dengan persentase total lemak tubuh (p <0,001, r = 0,451), hubungan signifikan, positif dan kuat dengan persentase lemak viseral (p <0,001, r= 0,693) dan lemak subkutan (p <0,001, r = 0,518). LP memiliki hubungan signifikan, positif dan sangat kuat dengan IMT (p <0,001, r = 0,801).Simpulan: LP memiliki hubungan positif kuat dengan lemak viseral, lemak subkutan dan IMT pada penderita DM tipe 2.Kata Kunci: lingkar pinggang, komposisi lemak tubuh, IMT, DM tipe 2
Pengaruh pemberian susu almond terhadap glukosa darah puasa pada tikus diabetes Ningsih, Ryta Ristantia; Probosari, Enny; Panunggal, Binar
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.287 KB) | DOI: 10.14710/jgi.7.2.86-91

Abstract

Background: Type 2 Diabetes Mellitus is a group of metabolic diseases with characteristic hyperglycemia that occurs due to abnormalities in insulin secretion and insulin action. Diet plus high fiber can help control glucose levels. Almond contains fiber, vitamin E, and magnesium that contributes to the fasting blood glucose levels. This study aimed to analyze the effect of almond milk to the fasting blood glucose diabetic rats.Method: This study used an experimental design with pre-post test control group design. The sample were Rattus norvegicus Wistar which were divided into 4 groups: K (-), K (+), A1 and A2. Almond milk was given in the group treatmeant for 14 days with a dose of 4.32 ml and 8.64 ml. Fasting blood glucose measurement taken before and after treatment used Oxidase Glucose - Peroxidase Aminoantypirin (GOD PAP). Analysis of data used paired t-test, ANOVA and Post Hoc.Results: The fasting blood glucose levels decreased significantly (p = 0.01) in the treatment group which were intervened with almond milk. A decrease in fasting blood glucose levels in a dose treatment group 1 for 116.96 ± 4.45 (p = 0:01), whereas in the group treated at a dose of 2 for 155.53 ± 3.15 (p = 0.01). There were a significant difference in decreased of the fasting blood glucose levels between the two treatment groups (p = 0.01).Conclusion:  Giving a dose almond milk 4.32 ml and 8.64 ml for 14 days can lower the fasting blood glucose levels significantly.
PEMBERIAN JUS BROKOLI KUKUS (BRASSICA OLERACEA L. VAR ITALICA) UNTUK MENURUNKAN KADAR MALONDIALDEHID DARAH TIKUS DENGAN AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL Firdaus, Ozi Rahmat; Probosari, Enny
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.864 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18613

Abstract

Latar belakang : Aktivitas fisik maksimal dapat meningkatkan produksi radikal bebas di dalam tubuh. Jika laju peningkatan radikal bebas melebihi kapasitas pertahanan antioksidan tubuh maka radikal bebas dapat menyerang membran lipid sel sehingga terbentuk berbagai produk akhir seperti malondialdehid (MDA). Brokoli (Brassica oleracea L. var italica) mengandung antioksidan alami seperti vitamin, karotenoid, dan flavonol glycoside yang dapat meredam efek buruk dari radikal bebas.Tujuan : Mengetahui pengaruh jus brokoli kukus (Brassica oleracea L. var italica) dalam menurunkan kadar MDA darah tikus dengan aktivitas fisik maksimal.Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan desain post test only control group. Penelitian ini menggunakan 18 ekor tikus yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok J0A0 diberi pakan standar, kelompok J0A1 diberi pakan standar dan aktivitas fisik maksimal, dan kelompok J1A1 diberi pakan standar, jus brokoli kukus dan aktivitas fisik maksimal. Keluaran (outcome) dari penelitian ini adalah kadar MDA darah tikus. Hasil : Pada Uji One-way ANOVA didapatkan tidak adanya perbedaan kadar MDA yang bermakna pada 3 kelompok dengan nilai p=0,966 (p>0,05). Kadar MDA pada setiap kelompok adalah kelompok J0A0 sebesar 12,66 nmol/ml, kelompok J0A1 sebesar 12,90 nmol/ml, dan kelompok J1A1 sebesar 12,77 nmol/ml.Kesimpulan : Terdapat perbedaan kadar MDA sebesar 1 % antara tikus dengan aktifitas fisik maksimal yang diberi jus brokoli kukus dosis 35 mg/gramBB dibandingkan tikus dengan aktifitas fisik maksimal yang tidak diberi jus brokoli kukus namun tidak signifikan.
HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN D DAN KALSIUM DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA WANITA OBESITAS USIA 45-55 TAHUN Rochmah, Nur; Probosari, Enny; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 6, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.826 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i4.18663

Abstract

Background : Vitamin D and calcium have metabolic functions in the cells and insufficient intake has been proven to increase the risk factor for many chronic diseases, such as diabetes mellitus. Vitamin D and calcium both contribute in raising insulin secretion by regulating extracelullar calcium concentration and fluxing through cell membranes facilitated by calcium-sensing receptor. This study aimed to determine correlation between vitamin D and calcium intake with blood glucose levels in obese woman aged 45-55 years.Methods : Observational study with cross sectional design. Sixty subjects were selected using consecutive sampling. Food intakes were assessed by Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire, fasting blood glucose levels were measured by Glucose Oxidation method, and physical activities were determined by Long International Physical Activity Questionnaire. The data were analyzed using r Pearson and Rank-Spearman test. Results : Mean of fasting blood glucose levels was 90,4±37,22 mg/dL with average vitamin D was 4,1 ±2,23 μg, whereas calcium was 547,7±316,24 mg. All subjects had low vitamin D intake; 88,3% subjects had low calcium intake; 88,3% subjects had normal fasting blood glucose; and 11,7% subjects had hyperglycemia. There was no correlation between vitamin D (p = 0,295) and calcium  (p = 0,295) intake with fasting blood glucose levels. Intake of energy, carbohydrate, fat, protein, fiber  and physical activity also showed no corerelation with fasting blood glucose levels. Conclusion : There was no correlation of vitamin D and calcium intake with fasting blood glucose levels in obese woman aged 45-55 years.
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA WANITA LANSIA DENGAN PERSEN LEMAK TUBUH OBESITAS DAN NON-OBESITAS Andarbeni, Larasati; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 8, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.106 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i4.25836

Abstract

Latar Belakang : Obesitas adalah suatu kelainan metabolisme, dimana terjadi ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Obesitas pada lansia merupakan salah satu masalah kesehatan paling serius didunia. Pada penderita obesitas, resiko untuk mengalami penyakit gout lebih tinggi. Penyakit gout lebih sering menyerang pada orang yang mengalami kelebihan berat badan lebih dari 30%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat pada wanita lansia obesitas dan non obesitas.Metode :Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross-sectional. Jumlah subjek penelitian adalah 56 orang wanita dengan usia 60-74 tahun. Kadar asam urat diperoleh menggunakan metode enzimatik, sedangkan status obesitas diperoleh menggunakan alat BIA (Bioelectrical Impedance Analyser).Hasil :Kadar asam urat sebagian besar kadar asam urat subjek (78,6%) berada dalam rentang normal, yaitu antara 2,6 – 6 mg/dl, sementara 12 orang subjek (21,4%) mengalami hiperurisemia. Pada subjek obesitas  ditemukan 7 orang subjek hiperurisemia (> 6mg/dl), sedangkan pada subjek non obesitas ditemukan 5 orang subjek hiperurisemia ( 6mg/dl). Hasil statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar asam urat antara subjek obesitas dan non obesitas (p>0,05).
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN SARI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) PADA WANITA Hanisa, Nisrina; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.831 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6867

Abstract

Latar Belakang : Hiperkolesterolemia merupakan kondisi akibat gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol total dalam darah. Salah satu alternatif yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah dengan cara pengaturan diet. Pengaturan diet yang dianjurkan adalah dengan cara meningkatkan konsumsi sayuran dan buah. Buah bengkuang adalah salah satu bahan makanan yang dapat dihubungkan dengan penurunan kadar kolesterol total darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol total sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang (Pachyrrhizus erosus) pada wanita.Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan rancangan control group pre test – post test. Subjek adalah 28 wanita  berusia 40-50 tahun dengan kadar kolesterol total antara 200-239 mg/dl. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yang setiap kelompok terdiri dari 14 orang. Pemberian intervensi dilakukan selama 21 hari dengan kelompok perlakuan mendapatkan sari bengkuang yang didapat dari 320 gram bengkuang dan kelompok kontrol mendapat plasebo berupa air sirup rendah kalori. Metode CHOD-PAP digunakan untuk menganalisis kadar kolesterol total, darah diambil pada hari ke-22 setelah subyek berpuasa selama 10 jam. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik menggunakan dependent t-test ,independent t-test dan Mann Whitney.Hasil : Rerata kadar kolesterol total kelompok perlakuan  sebelum intervensi sebesar 222,64±10,42 , dan setelah intervensi sebesar 202,64±14,73 dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Rerata kadar kolesterol total kelompok kontrol sebelum intervensi sebesar 220,14±10,64 , dan setelah intervensi sebesar 233,07±19,46 dengan nilai p=0,004 (p<0,05). Terdapat penurunan kadar kolesterol total  yang bermakna pada kelompok perlakuan setelah pemberian sari bengkuang sebesar 20 mg/dl. Terdapat peningkatan kadar kolesterol total yang bermakna pada kelompok kontrol setelah intervensi sebesar 12,3 mg/dl. Terdapat perbedaan yang bermakna kadar kolesterol total antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan nilai p=0,000 (p<0,05).Simpulan : Konsumsi sari bengkuang mampu menurunkan secara signifikan kadar kolesterol total sebanyak 20 mg/dl setelah mengonsumsi sari bengkuang yang didapat dari 320 gram buah bengkuang.
HUBUNGAN ASUPAN ASAM LEMAK OMEGA-3 DAN OMEGA-6 DENGAN TEKANAN DARAH WANITA USIA 30 – 50 TAHUN Sari, Mega Lucyta; Probosari, Enny; Wijayanti, Hartanti Sandi
Journal of Nutrition College Vol 6, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.403 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i4.18668

Abstract

Background: Hypertension is one of the major risk factors for cardiovascular disease. Decreased intake of omega-3 and increased intake of omega-6 can increase the risk of hypertension. Hypertension cases in Indonesia are highest in women especially aged 30 - 50 years. This study aimed to determine correlation of omega-3 and omega-6 intake with blood pressure in women aged 30-50 years.Method : This was an observational research with cross-sectional study design. Fifty four subjects were selecting using consecutive sampling. Intakes were assessed by food recall 2x24 hours. Blood pressure levels were measured by Sphygmomanometer. Data were analyzed by Chi Square and Fisher Exact.Result : Systolic and diastolic blood pressure mean were 115.92 ± 14.5 mmHg and 75 ± 7.45 mmHg, while omega-3 and omega-6 mean were of 3. 1.03 ± 0.52 g and 14.17 ± 5 , 8 g. More than one third of the subjects (37.9%) with pre-hypertension/hypertension had omega-3 intake less than 1.1 g and 52.7% of them had omega-6 intake less than 12 g.There was correlation of omega-6 intake with systolic blood pressure (p <0.05) but there were no correlation between omega-3 intake with systolic blood pressure, omega-3 and omega-6 intake with diastolic blood pressure (p >0,05). Conclusion: There was correlation of omega-6 intake with systolic blood pressure, there were no correlation between omega-3 intake with systolic blood pressure, omega-3 and omega-6 intake with diastolic blood pressure
PENGARUH PEMBERIAN SARI BATANG NANAS (ANANAS COMOSUS) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT TIKUS WISTAR YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK Violita, Ruth Elizabeth; Probosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 4, No 3 (2015): Juli 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.669 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i3.10096

Abstract

Latar Belakang : Paparan asap rokok pada manusia memicu respon inflamasi yang ditandai dengan kenaikan jumlah limfosit dalam darah. Bromelain, salah satu enzim proteolitik, memiliki fungsi efektif dalam aktivitas anti inflamasi dan banyak ditemukan di batang nanas. Pada saat terjadi inflamasi, bromelain akan menurunkan jumlah limfosit yang berperan sebagai pro-inflamator. Untuk itu, penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pemberian sari batang nanas terhadap jumlah limfosit setelah diberi paparan asap rokok. Metode : Sampel penelitian berjumlah 16 ekor dan merupakan tikus wistar jantan. Sampel dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1, dan perlakuan 2. Ketiga kelompok diberikan paparan asap dari 2 batang rokok kretek non filter selama 30 menit/hari. Kelompok perlakuan 1 dan 2 dilanjutkan dengan pemberian sari batang nanas dengan kandungan 20 mg/kgBB bromelain dan 40 mg/kgBB bromelain. Penelitian ini dilakukan selama 30 hari dan di hari ke-31 dilakukan pengambilan darah sampel untuk mengetahui jumlah limfosit. Uji normalitas menggunakan Saphiro-Wilk dan analisis statistic menggunakan uji Oneway Anova. Hasil : Pemberian sari batang nanas memiliki pengaruh terhadap jumlah limfosit darah (p=0.005). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 1 dan 2 (p=0.81; p=0.63), dan juga tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan 1 dengan perlakuan 2 (p=0.864) Kesimpulan : Pemberian sari batang nanas mempengaruhi jumlah limfosit setelah dipaparkan asap rokok, namun tidak terdapat perbedaan nilai yang signifikan pemberian sari batang nanas antara masing-masing kelompok.
Co-Authors A Fahmy Arif Tsani Adinda Maharani Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Aisyah Aisyah Ajeng Pramudita Andarbeni, Larasati Andriani Rizka Yasmina Anjani, Gemala Aqmariya Syarafina Arwinda Nugraheni Aryu Candra Ayu Rahadiyanti Azalia, Fawnia Azhoranezar Ramadhani Betsi Kusumaningnastiti Binar Panunggal Chairunnisa, Otty Claudia Kartika Dewi Deny Yudi Fitranti Devana Doanaresta Devy Sukma Sari, Devy Sukma Dewi, Arini Citra Diana Nur Afifah, Diana Nur Dwi Ratna Sari Eka Hermawati, Eka Eryn Trijayanti Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fauzia Purnamasari Febe Christianto Ferry Sandra Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Firdaus, Ozi Rahmat Fithri, Annisa Amala Hartanti Sandi Wijayanti Hartanti Sandi Wijayanti Haznawati, Nur Dian Heri Nugroho Hertanto Wahyu Subagio Hertanto WS Isvi Thuba Mustaghfiroh Joriandhita Ramadhan Kusumaningnastiti, Betsi Lady, Chantika Laurensia Mei Vrayanti Hutajulu Lili Nor Indah Sari Luthfiatul Khusna Marlina Rully Wahyuningrum MARTHA ARDIARIA Maulida Khurriya Rahman Mega Herdanti Febrikaharisma Merisa Inggit Widyaswari Muhammad Sulchan Niken Puruhita Ningsih, Ryta Ristantia Nisa, Ana Khoirun Nisa, Fitria Zahrotun Nisrina Hanisa Nissa, Choirun Novi Cynthia Prisma Dewi Novi Diah Pusparini Noviasti Rahma Utami Nungki Dwi Permatasari, Nungki Dwi Nur Rochmah, Nur Nurdini, Della Annisa Nurhasanah Nurhasanah Nurmasari Widyastuti Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widiastiti Prayoga, Edwin Agung Putri, Nindya Marta Ghassani Putri, Tri Andianne Rachma Purwanti Rahmani, Shera Mutiara Rhory Defie Rizki, Mawarni Uli Roberta Lei Easter, Roberta Lei Rohmatul Ummah Rujiantina, Ahaddini Septian Ruth Elizabeth Violita, Ruth Elizabeth Sandy Eka Pratama Sari, Mega Lucyta Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Syafira Noor Pratiwi Tri Hanni Desiana Putri Widitha Gustining Asmariani Wiriesta Anggraini Yushila Meyrina