cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.sosek.kehutanan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gunung Batu No.5 Bogor 16118 Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
ISSN : 19796013     EISSN : 25024221     DOI : https://doi.org/10.20886/jpsek
Core Subject : Economy, Social,
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan telah terakreditasi berdasarkan Keputusan Kepala LIPI No.818/E/2015. Jurnal ini memuat karya tulis ilmiah dari hasil - hasil penelitian di bidang sosial. ekonomi, dan lingkungan kehutanan yang meliputi aspek: sosial ekonomi kemasyarakatan, sosiologi kehutanan, politik dan ekonomi kehutanan, studi kemasyarakatan, kebijakan lingkungan, ekonomi kehutanan/sumber daya hutan, ekonomi sumber daya alam, ekonomi pertanian, ekonomi ekoturisme, furniture value chain, kehutanan masyarakat, kebijakan kehutanan, kebijakan publik, perubahan iklim, ekologi dan manajemen lanskap, konservasi sumberdaya alam, kebakaran hutan dan lahan, global climate change, konservasi tanah dan air, agroklimatologi dan lingkungan, mitigasi REDD+, adaptasi perubahan iklim. Terbit pertama kali tahun 2001, terakreditasi tahun 2006 dengan nomor 60/Akred-LIPI/P2MBI/12/2006. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan terbit dengan frekuensi tiga kali dalam setahun (April, Agustus, Desember). Jurnal ini diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim, Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nama penerbit telah berubah karena penggabungan dari Kementerian Kehutanan dengan Kementerian Lingkungan Hidup, menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia (Perpres No. 16/2015). Logo penerbit juga mengalami perubahan menyesuaikan Logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan" : 5 Documents clear
NILAI EKONOMI HUTAN RAKYAT UNTUK PENYERAPAN EMISIS KARBON Evi Irawan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2011.8.1.54-70

Abstract

Selain memberikan manfaat finansial, hutan rakyat secara simultan juga mampu menyediakan berbagai jasa lingkungan seperti pengendalia erosi tanah, pengaturan siklus hidrologi, penyerpan emisis karbon dan lain-lain. Namun demikian, berbagai jasa lingkungan tersebut seringkali dianggap sebagai barang publik yang tersedia gratis dan karena oleh itu tingkat ketersediannya biasanya jauh di bawah tingkat optimal dari sudut pandang masyarakat secara keseluruhan. Tujuan utama dikembangkannya berbagai skim pembayaran jasa lingkungan (PJL) adalah untuk memberikan insentif bagi produsen sedemikian rupa sehingga bersedia menyediakan jasa lingkungan dalam jumlah yang optimal. Agar skim PJL dapat diterapkan , diperlukan infromasi nilai ekonomi suatu sumberdaya dalam kaitannya dengan penyediaan jasa lingkungan tersebut. Penelitian ini dimaksud untuk mengestimasi nilai ekonomi hutan rakyat untuk penyerapan emisi karbon dengan menggunakan data survei terhadap 117 petani hutan rakyat di Desa Tempurejo, Kabupaten Wonosobo. Data dikumpulkan melalui survei yang dilakukan pada bulan juli 2010. dengan meggunakan dichotomous choice contigent valuation method (DCCVM). Hasil estimasi data dengan menggunakan bivariate probit model menunjukkan bahwa nilai willingness to accept (WTA) petani hutan rakyat adalah sebesar Rp. 3.039,80/batang/bulan. Hasil simulasi menyarankan bahwa proyek pembangunan hutan rakyat untuk mitigasi perubahan iklim tidak akan menarik jika nilai kompensasi yang diberikan kurang dari Rp. 2.500.-/batang/bulan.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DI BIDANG KEHUTANAN : STUDI KASUS DI PROPINSI RIAU DAN SUMATERA SELATAN Hariyatno Dwiprabowo; Eno Suwarno; Hariadi Kartodihardjo
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2011.8.1.1-18

Abstract

Kondisi sektor kehutanan Indonesia selama tiga-empat dasa warsa terakhir dapat dilihat dari perkembangan bidang pengusahaan hutan yang semakin menurun. Perkembangan yang kurang menggembirakan ini tidak saja disebabkan lemahnya tata kelola perusahaan namun juga tata kelola pemerintahan. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (GCG) pada perusahaan-perusahaan bidang kehutanan dan menemukan berbagai aspek kebijakan yang dapat mendukung penguatan GCG bidang kehutanan. Metode yang digunakan adalah survei dan wawancara pada pemegang 6 (enam) ijin usaha pemanfaatan hasil hutan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Perusahaan dipilih secara purposive dari perusahaan yang aktif beroperasi. Peraturan dan implementasinya dikaji melalui anlisis isi, anlisis diskursus dan wawancara dengan Dinas Kehutanan. asosiasi pengusaha, Kementerian Kehutanan dan lembaga otoritas yang terkait dengan tata kelola perusahaan. Penelitian lapangan dilakukan di propinsi Riau dan Sumatera Selatan pada tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum satuoun perusahaan kehutanan yang terdaftar di pasar modal. BUMN dan perusahaan besar sudah melaksanakan GCG berdasarkan pedoman sedangkan perusahaan kecil belum menerapkan GCG. Dari hasil kajian disarankan agar pemerintah dan para pihak terkait perlu menyusun kerangka kerja dan rencana penerapan GCG pada perusahaan - perusahaan kehutanan. Dalam penetapan kebijakan, program maupun rencana kehutanan disarankan agar tidak hanya memperhatikan kesesuaiannya dengan peraturan - perundangan melainkan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi pelayanan.
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG BERPENGARUH TERHADAP LUAS LAHAN GARAPAN DI KHDTK RARUNG, LOMBOK, NUSA TENGGARA BARAT C. Yudilastiantoro
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2011.8.1.19-33

Abstract

Kawasan hutan dengan tujuan khusus Rarung (KHDTK Rarung) merupakan salah satu kawasan lindung yang digunakan sebagai lokasi penelitian Balai Penelitian Kehutanan Mataram. KHDTK Rarung dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Kajian ini dilaksanakan di KHDTK Rarung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengambilan sampel digunakan dengan metode penelitian purposive sampling dengan jumlah responden 50 orang yang berasal dari desa Krangsidemen dan desa Pemepek yang tersebar di 6 dusun : Selojan, Sintung Timur, Mertapaok, Taman Baru, Menemeng, dan Repuk Pidendang. Data dianalisis secara korelasi dua variabel. Hasi penelitian menunjukkan bahwa petani penggarap lahan di KHDTK Rarung yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih sering berkunjung ke lahan usaha taninya terutama yang tinggalnya dekat (>500M). Namun penggarap yang tempat tinggalnya jauh (
PEMETAAN KERENTANAN MASYARAKAT DAN ADAPTASI BERBASIS EKOSISTEM HUTAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM (STUDI KASUS SI DAS CILIWUNG, JAWA BARAT) Tri Hastuti Swandayani; Herry Purnomo; Budi Kuncahyo
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2011.8.1.34-53

Abstract

Perubahan iklim merupakan isu yang hangat saat ini dan mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem secara global. Daerah aliran sungai (DAS) ciliwung adalah salah satu DAS kritis di indonesia dan menjadi DAS prioritas berdasarkan Kepermenhut No.SK.328/Menhut-II/2009. DAS ciliwung rentang terhadap perubahan iklim, terutama suhu dan curah hujan. Kerentanan DAS ciliwung berpengaruh terhadap kerentanan masyarakat di DAS ciliwung , oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim di DAS ciliwung. penilaian kerentanan masyarakat terhadap dilakukan selama hampir 9 bulan dari bulan April-desember 2009. Penilaian kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim menggunakan 3 karakteristik kerentanan, yaitu: singkapan, kepekaan, dan kemampuan adaptasi. Kriteria dan indikator singkapan menggunakan hasil referensi KNLH (1998) atau Indeks penggunaan air. sedangkan kepekaan dan kemampuan adaptasi mencakup selutuh aspek kehidupan sosial yang meliputi sosial, ekonomi, SM, fisik, dan alam. Penilaian kerentanan menggunakan proses hirarki analisis (AHP) dan sistem informasi geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim di DAS ciliwung berbeda secara spasial. Kerentanan masyarakat di DAS ciliwung jilir termasuk ke dalam kelas medium dengan indeks 0,94. Sedangkan DAS ciliwung hulu dan tengah dikategorikan dalam kelas agak rendah dengan nilai indeks 0,16 dan 0,11. Perunahan iklim tidak bisa dicegah secara tuntas sehingga diperlukan adaptasi terhadap perubahan iklim. Strategi adaptasi terhadap perubahan ilklim dapat dilakukan dengan pengelolaan hutan secara lestari.
NAFKAH KELUARGA PETANI MISKIN DAN KEBERLANJUTAN HUTAN JATI KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH Wasito Wasito; Ujang Sumarwan; E. Eko Ananto; Euis Sunarti; Arya H. Dharmawan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2011.8.1.71-92

Abstract

Penggunaan lahan untuk hujan jati di kabupaten Blora cukup dominan. Untuk mengetahui potensi hutan jati sebagai sumber nafkah keluarga petani miskin dan keberlanjutannya, telah dilakukan pengajian dan pengambilan data primer secara cross-sectional yang diawali dengan pengamatan secara alami, diskusi kelompok terfokus, dan wawancara mendalam dengan pakar dan responden tertentu di tingkat kabupaten, dan kecamatan, desa pada selang waktu 2007 dan 2008 di Desa Bleboh dan Nglebur (Kec. Jiken), Bodeh dan Ngeliron (Kec. Randublatung), Sumberejo dan Ngiyono (Kec. Japah). Kajian menggunakan tiga analisis yang sangat terkait, meliputi: (1) potensi kayu jati di hutan jati, (2) nafkah keluarga petani miskin, dan (3) analisis persepsi pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM). Penilaian dimensi, indikator, bobot dilakukan antara peneliti dan pakar, dan skor kesepakatan peneliti dengan responden. Hasil kajian menunjukkan bahwa hutan jati sangat ppotensial berdasarkan indikator peluang pasar, kualitas kayu jati yang baik, dan fungsi penyerapan tenaga kerja. Nafkah keluarga petani miskin yang sifatnya tidak merugikan di hutan jati belum optimal, akibat perbedaan rasion sumber nafkah dibanding pemanfaatannya. Petani miskin hanya menikmati keuntungan sangat kecil dari nafkah yang sifatnya merugikan Perhutani, sedangkan sebagian besar dinikmati oleh pedagang perantara. Analisis persepsi PHDM berdimensi keberlanjutan hutan jati dengan nilai akhir belum ideal, perlu mengejar ketinggalan melalui program yang holistik pada PHDM yang berpihak pada masyarakat miskin.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 18, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi dan Kehutanan Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 17, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 16, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 16, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 16, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 15, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 15, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 14, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 13, No 3 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 12, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 11, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 4 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 3 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 10, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No 4 (2012): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No 3 (2012): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 9, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 4 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 4 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 3 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 7, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 6, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 3 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 2 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 4, No 4 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 4, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 4, No 2 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 4, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 3, No 3 (2006): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 3, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 3, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 2, No 4 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 2, No 3 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 2, No 2 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 2, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 1, No 1 (2004): Jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan More Issue