cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 81 Documents
Pengaruh Konsentrasi Surfaktan Anionik Terhadap Salinitas Optimum dalam Mikroemulsi Spontan dengan Sample Minyak Lapangan M Ratna Widyaningsih
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1774

Abstract

Formulasi optimum untuk injeksi kimia dapat ditentukan baik dengan pengukuran tegangan antarmuka yang minimum atau dengan uji perilaku daerah 3 fasa. Terkait dengan kurva desaturasi, dimana semakin rendah tegangan antarmuka, maka semakin rendah saturasi minyak sisa. Mikroemulsi tipe III berdasarkan klasifikasi Winsor adalah kondisi dimana tegangan antarmuka berada di posisi terendah dibandingkan dengan tipe I dan tipe II, dimana kondisi ini disebut juga salinitas optimum. Salinitas optimum sangat dipengaruhi oleh interaksi kimia antara surfaktan-minyak dan surfaktan-air. Terkait dengan gradient salinity pada desain injeksi surfaktan, maka target salinitas optimum yang diharapkan haruslah tercapai untuk mengoptimalkan perolehan minyak. Uji kelakuan fasa dengan menggunakan surfaktan anionik dan contoh minyak dari Lapangan M, dilakukan untuk meneliti pengaruh konsentrasi surfaktan terhadap salinitas optimum dan rasio kelarutan air/minyak di dalam mikroemulsi. Pada penelinitian ini, konsentrasi surfaktan anionik percobaan diubah dari 1 wt% menjadi 0,5 wt%. Dari dasil uji coba tersebut, menunjukkan bahwa pengurangan konsentrasi surfaktan anionik menghasilkan penurunan salinitas optimum dari 42.000 ppm menjadi 31.000 ppm. Sedangkan solubilization ratio menunjukkan hasil tidak mengalami perubahan yang signifikan. Dari hasil penelitian ini, diharapkan penggunaan konsentrasi surfaktan yang tepat akan menjadi petunjuk dalam desain injeksi surfaktan yang diharapkan sesuai dengan kondisi salinitas alami air formasi di Lapangan M.
Penentuan Trapping Number pada Uji Core Flooding Surfaktan “B” Untuk Meningkatkan Perolehan Minyak Lapangan “X” Indah Widiyaningsih
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1769

Abstract

Injeksi surfaktan merupakan salah satu jenis EOR yang sesuai untuk memperbaiki efisiensi pendesakan pada reservoir. Surfaktan merupakan zat aktif yang dapat menurunkan tegangan antar muka air-minyak sehingga tekanan kapiler pada daerah penyempitan pori-pori akan turun yang menyebabkan minyak sisa dapat didesak dan diproduksikan. Injeksi surfaktan dilakukan untuk mengoptimalkan injeksi air yang telah dilakukan sebelumnya. Dari injeksi surfaktan yang dilakukan ini diharapkan dapat mendesak minyak dan mendapatkan peningkatan recovery. Tahap pertama pada penelitian ini adalah dengan melakukan uji core flooding pada sampel batuan reservoir dan Surfaktan “B”. Dari hasil core flooding dilakukan sensitivitas trapping number dengan menggunakan simulator. Parameter Trapping Number diperlukan untuk mengetahui proses perubahan wetabilitas yang terjadi di reservoar akibat dilakukannya injeksi surfaktan. Untuk selanjutnya parameter tersebut digunakan sebagai input pada skenario pengembangan Lapangan “X”. Pada uji sensitivitas trapping number didapatkan besarnya DTRAPW dan DTRAPN sebelum dan sesudah injeksi surfaktan masing-masing sebesar -5 dan -2. Peningkatan recovery factor yang didapat dari uji core flooding adalah sebesar 9,25% dan hasil dari simulasi reservoir Lapangan “X” setelah dilakukan sensitivitas trapping number menunjukkan hasil yang mendekati yaitu sebesar 9.77%.
Efektifitas Pemanfaatan Fly Ash Batubara Sebagai Adsorben Dalam Menetralisir Air Asam Tambang pada Settling Pond Penambangan Banko PT. Bukit Asam (Persero), Tbk Alieftiyani Paramita Gobel
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2113

Abstract

Penanganan AAT yang banyak dilakukan di perusahaan tambang batubara dengan cara pengapuran masih kurang efektif karena penggunaan kapur hanya untuk meningkatkan pH rendah menjadi pH netral, namun tidak dapat menurunkan kandungan logam Fe dan Mn. Aplikasi penggunaan fly ash skala laboratorium dengan volume AAT 250ml menunjukkan bahwa adanya penambahan massa fly ash dan kecepatan pengadukan terjadi peningkatan pH dan penurunan konsentrasi logam Fe dan Mn.  Fly ash batubara mengandung senyawa mineral utama yaitu kuarsa (SiO2) dan mullite (Al6Si2O13) yang berperan pada proses adsorpsi antara logam berat dengan adsorben fly ash dalam larutan mengandung air. Berdasarkan hasil analisis, efektifitas massa fly ash terhadap perubahan kadar pH rata-rata sebesar 63,11%. Selanjutnya efektifitas massa fly ash terhadap perubahan konsentrasi logam Fe rata-rata sebesar 85,95%, sedangkan efektifitas massa fly ash terhadap perubahan konsentrasi logam Mn rata-rata sebesar 81,77%. Oleh karena itu, kapasitas adsorpsi logam Fe lebih besar daripada kapasitas adsorpsi logam Mn yaitu kapasitas adsorpsi logam Fe sebesar 4,938 mg/g sedangkan kapasitas adsorpsi logam Mn sebesar 4,296 mg/g mengikuti model adsorpsi isotherm Freundlich.
KEBERADAAN DAN KETERSEDIAAN AIR TANAH DI KOTA MAGELANG Puji Pratiknyo
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i2.1749

Abstract

Kota Magelang merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang perkembangannya relatif cepat di berbagai sektor. Selaras dengan perkembangan Kota Magelang di berbagai sektor tersebut membutuhkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan percepatan perkembangan dan kelangsungan kehidupan.  Salah satu yang dibutuhkan adalah sumberdaya alam yang berupa air. Karena sumberdaya air permukaan yang jumlahnya terbatas maka perlu dukungan sumber daya air tanah.Dengan menggunakan peta tematik yang menggambarkan kondisi sumber daya air yang ada di Kota Magelang, yaitu Peta Hidrogeologi dan Peta Cekungan Air Tanah, dan dengan metode perhitungan menggunakan rumus Hukum Darcy dapat diketahui keberadaan dan besarnya ketersediaan air tanah.Hasil yang didapatkan adalah bahwa air tanah di Kota Magelang berada pada 2 kelompok akuifer, yaitu: 1). Akuifer dengan sistem aliran melalui ruang antar butir, setempat melalui rekahan dan 2). Akuifer dengan melalui rekahan dan ruang antar butir. Besarnya ketersediaan air tanah di Kota Magelang dengan menggunakan Peta Hidrogeologi berbeda dengan hasil perhitungan ketersediaan air tanah dengan menggunakan Peta Cekungan Air Tanah. Besar ketersediaan air tanah berdasarkan Peta Hidrogeologi adalah  8,04 Juta m3/th. Sedangkan hasil perhitungan ketersediaan air tanah dengan menggunakan Peta Cekungan Air Tanah adalah 9,18 Juta m3/th.
Evaluasi Efisiensi Proses Crude Oil Dehydration di CGS 5 Lapangan X Provinsi Riau Novia Rita1a; Rasyid Gani Hadi1b
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i1.1770

Abstract

CGS 5 Lapangan X memiliki sebuah fasilitas OTP (Oil Treating Plant)  yang mana  dari hasil analisa perhitungan retention time dalam proses crude oil dehydration diperoleh rata-rata laju alir fluida terproduksi yang diolah sebesar 434.247 bfpd dan retention time aktual rata-rata selama 42,878 jam, sementara retention time berdasarkan desain operasi dengan laju alir fluida terproduksi 440.000 bfpd yaitu selama 22,399 jam. Hasil perhitungan jumlah demulsifier rata-rata yang digunakan di CGS 5  adalah sebesar 102 ppm, dimana hal ini melebihi target yang sudah disepakati yaitu 90 ppm. Berdasarkan hasil evaluasi efisiensi proses crude oil dehydration CGS 5 yang diperoleh, maka seharusnya tidak diperlukan penambahan retention time dan demulsifier karena kadar BS&W di dalam minyak mentah tersebut masih memenuhi standar kualitas yaitu dibawah 1% (batasan kadar BS&W menurut Standar  API), dimana rata-rata kandungan BS&W di CGS 5 sebesar 0,54%.
Evaluasi Kelayakan Teknis Penambangan Rakyat Batugamping Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo Dian Hudawan Santoso
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i1.2178

Abstract

AbstrakKegiatan penambangan oleh masyarakat di Kabupaten Kulonprogo dilakukan tanpa didahului kajian kelayakan teknis sehingga berpotensi mengakibatkan kerusakan lahan dan kecelakaan bagi penambang dan masyarakat. Kegiatan evaluasi kelayakan teknis penambangan rakyat batugamping merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat khususnya di Kabupaten Kulon Progo.  Kegiatan penambangan batugamping di Kabupten Kulon Progo banyak dilakukan di Desa Sendangsari, Kacamatan Pengasih. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui kelayakan teknis penambangan rakyat material batugamping. Dengan mengetahui kelayakan teknis nantinya diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam usaha penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat khususnya komoditas batugamping di daerah penelitian. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian survei dan pemetaan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode survey dan pemetaan, wawancara serta dan analisis pengharkatan(skoring). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan evaluasi, terdapat 4 lokasi penambangan batugamping di daerah penelitian dimana satu diantaranya sudah tidak aktif sedangkan tiga lokasi lainnya masih aktif. Kegiatan penambangan yang masih aktif tersebut terdapat di Dusun Paingan dan Dusun Secang. Secara kelayakan teknis pada ke tiga lokasi kegiatan penambangan batugamping dinyatakan kurang layak secara teknis.
Analisis Continuous Wavelet Transform (CWT) Anomali Residual Medan Gravitasi Di Situs Geologi Karangsambung Kebumen Jawa Tengah Wahyu Hidayat; Wrego Seno Giamboro
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i2.2368

Abstract

Gravity method is a passive geophysical method that provides information on the distribution of rock density below the surface. The gravity method has a weakness at the level of ambiguity in determining the depth of the anomaly. This study aims to determine the depth of the anomaly using Continuous Wavelet Transform (CWT) analysis to overcome the value of ambiguity, so that the results obtained have a high degree of accuracy. The research method is data survey / acquisition and data analysis. This research was conducted in Karangsambung Kebumen, Central Java with the acquisition of gravitational data as many as 56 measurement points. The results of data acquisition then analyzed included reading to mGal, tool height correction, drift, tides, latitude, free air correction, Bouguer correction, and field correction. The results of this correction obtained Complete Bouguer Anomalies (ABL) values which were then reduced to flat fields and regional-residual anomaly filters. The next step is CWT analysis by making incisions on residual anomaly maps. The results showed that the source of the anomaly was between ± 39.2 - 122.9 meters.
Pemanfaatan Lumpur Hasil Samping IPAL Pabrik Pasta Gigi Sebagai Bahan Baku Batako Dalam Upaya Reduksi Limbah Dwi Ratri Mitha Isnadina; Raih Panji Sampoerna; Nita Citrasari
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i2.2370

Abstract

This research were aimed to know the best variation as brick raw materials according to SNI 03-0349-1989 about  Concrete Brick for Wall Pairs and to know Pb concentration in leachate from raw material mixture and from stabilization-solidification product. Sludge from Wastewater Treatment Plant’s Toothpaste Factory was used as a substitution of Portland cement which was varied to 10%, 30% and 50% of Portland cement. Batako were tested by external views and physical requirements according to SNI 03-0349-1989. Raw material and product of brick were analyzed by TCLP for Pb metal using Atomic Absorption Spectrophotometric method. The selected sample variation as a large hollow brick material based on SNI 03-0349-1989 is 30% of sludge substituting Portland cement with grade II quality. The concentration of Pb in leachate of brick raw material for each variation was 0.84 mg / L; 0.95 mg / L; and 1.02 mg / L. While the concentration of Pb in the leachate of brick for each variation was 0.40 mg / L; 0.45 mg / L; and 0.49 mg / L.
Kadar BOD dan COD Air Lindi dengan Perlakuan Fitoremidiasi Tanaman Teratai (Nymphaea Sp.) dan Apu-Apu (Pistia stratiotes L.) (Studi Kasus TPA Jetis Purworejo) Eni Muryani; Ika Wahyuning Widiarti
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i2.2389

Abstract

Phytoremediation is one of alternative methods to remove pollutant in leachate. Leachate from Jetis Landfill was applied in this research. The purposes of the study were to analysis the change of BOD and COD concentration using Nymphaea sp. and Pistia stratiotes L. and to observe plants condition.The research was carried out by laboratory experiment. Tools and materials used in this research were reactors with 50 L capacity, 455 L of leachate, 12 pcs of Nymphaea sp., 120 pcs of Pistia stratiotes L., 12 kg of palm fiber, and 120 kg of gravel. There were 25 reactors consisted of 1 control reactor, 12 reactors with 3 day of resident time (H3) and 12 reactors with 7 days of resident time (H7). Each of reactors is filled with 15-20 L of leachate which consisted of only plant reactors (T or A) and palm fiber, gravel and plant reactors (TIK or AIK).  Each reactor was tested the BOD and COD. Plant conditions were observed daily. Changes of BOD and COD levels for each treatment presented in graphs then analysed descriptively.The results showed that BOD and COD levels of each reactor were lower than control. The difference was relatively small. The AIK-H7 reactor was the most optimum in reducing BOD levels, although the percentage of reduction only 24.11%.  In TIK-H7, the COD level was 576 mg/L, the reduction percentage reached 23,6%. The plant observation, found on the 3rd day of treatment, the leaves of the Nymphaea sp. have begun to decay, while the leaves of the Pistia stratiotes L. have started to dry and turn yellow. On the 7th day the whole plant was died. Phytoremediation with Nymphaea sp. and Pistia stratiotes L. in this research was not maximum to remove BOD and COD in leachate of Jetis Landfill.
Penanganan Kolam Sedimentasi Hasil Pencucian Bauksit Di PT. ANTAM Tbk. Tayan Muhammad Ridho; Peter Eka Rosadi
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i2.2157

Abstract

Bauxite ore mining PT.Antam Tbk. located in Tayan Hilir Subdistrict, Sanggau Regency, West Kalimantan Province is an open pit backfilling system. Besides the bauxite ore extraction, the washing process resulted slurry which is entering the open channel towards the sedimentation pond. This study aims to determine the total discharge of slurry that will enter the sedimentation pond and assess the capacity of existing sedimentation ponds. The results showed that based on the production target of 700,000 tons of Bauxite Washed/year with 60% concretion factor data, the total discharge of water entering the sedimentation pond was 3.54 m3/sec. The slurry from the open channel will go into the sedimentation pond so that the deposition found in Segment I, IV, V, and VI was 409.06 m3/day, 254.59 m3/day, 561.35 m3/day, and 273.90 m3/day respectivelly. Intensive dredging material will be carried out using two Hitachi Zaxis 210 LC Long-Arm Excavator units. The cleaning time needed by Segment I, IV, V, and VI are 10 days, 6 days,  9 days and 5 days, so that the dredging time of Segment I, IV, V, and VI are 82 days, 65 days, 53 days and 62 days respectivelly