cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 81 Documents
Potensi Kandas Batuan Berdasarkan Metode Markland, dan Zona Rawan Longsor di Daerah Kaliwader, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Sari Bahagiarti Kusumayudha; Azwar Thamrin; Heru Sigit Purwanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2190

Abstract

Daerah penelitian secara administratif berada di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Secara geomorfologi, bentuk lahan daerah tersebut terdiri dari Perbukitan Struktural (S1), Lembah Homoklin (S2), Dataran Alluvial (F1), Tubuh Sungai (F2), dan Dataran Limpah Banjir (F3). Lito-stratigrafi daerah penelitian mulai dari batuan tertua, disusun oleh Satuan Breksi-vulkanik Kaligesing, Satuan Lava-andesit Kaligesing, kedua satuan berumur Oligosen Akhir hingga Miosen Awal, Satuan Batugamping-pasiran Sentolo berumur Miosen Tengah – Pliosen Awal (N14 – N19), dan Satuan endapan alluvial berumur recent. Di daerah penelitian juga dijumpai intrusi andesit berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal. Struktur geologi berupa kekar dan sesar secara umum mempunyai orientasi Timurlaut – Baratdaya termasuk reverse left slip fault, dan Baratlaut – Tenggara, merupakan right lateral slip fault. Dari hasil analisis kestabilan lereng terhadap enam lokasi lereng batu berdasarkan metode Markland, diketahui bahwa lereng Wadas berpotensi longsor tipe wedge failure dan planar slide, lereng Kaliwader 1 berpotensi longsor tipe wedge failure, lereng Kaliwader 2 berpotensi longsor tipe wedge failure, lereng Kaliwader 3 berpotensi longsor tipe wedge failure, lereng Kaliwader 4 tidak berpotensi longsor, dan lereng Ngargosari berpotensi terjadi longsoran tipe wedge failure dan tipe planar slide. Penanggulangan longsor dapat dilakukan dengan melakukan pelandaian lereng dan atau metode trap/terasering.
Hubungan Batu Gamping Formasi Sentolo dan Breksi Vulkanik Kulon Progo: Sebuah Koreksi Stratigrafi Studi Kasus di Daerah Wonotopo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Sari Bahagiarti Kusumayudha; Delvianus Kaesmetan; Heru Sigit Purwanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i1.2102

Abstract

Fisiografi Jawa Tengah oleh Van Bemmelen (1949) dibagi menjadi enam zona, yaitu Dataran Aluvial Utara Jawa, Antiklinorium Serayu Utara, Kubah dan Punggungan pada Zona Depresi Tengah, Zona Depresi Tengah dengan Gunung-gunung Api Kuarter, dan Pegunungan Selatan. Daerah Wonotopo dan sekitarnya termasuk di dalam Kubah Kulon Progo. Litostratigrafi di daerah ini dari umur tua ke muda, secaraberturut-turutadalah Formasi Nanggulan, Formasi Kaligesing, Formasi Dukuh, Formasi Jonggrangan, Formasi Sentolo, serta endapan gunung api Kuarter dan endapan aluvial. Pada umumnyapara peneliti terdahulu (Van Bemmelen, 1949; Pringgoprawiro dan Riyanto, 1987;Rahardjo, dkk, 1995) menyebutkan bahwa hubungan stratigrafi antara batuan vulkanik di Kubah Kulon Progo dan satuan batugamping terutama Formasi Sentolo yang berada di atasnya adalah tidak selaras. Penelitian ini menemukan kontak langsung secara selaras dan menjemari antara breksi vulkanik dan batugamping berlapis Sentolo.Oleh sebab itu hal ini menjadi koreksi atau pengayaan khasanan ilmu pengetahuan atas hubungan stratigrafi antara kedua formasi.
Penilaian Ekonomi Jasa Lingkungan Pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Malang Provinsi Jawa Timur Dian Hudawan Santoso; Farida Afriani Astuti
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2899

Abstract

Keberadaan RTH di Kota Malang sebagai upaya untuk memenuhi standar RTH minimal pada UU no 26  Tahun 2007 dan amanah Perda RTRW Pasal 24 bahwa setiap kota minimal mampu menyediakan RTH sebesar 30% dari luas lahan yang terdiri dari 20% RTH untuk publik dan 10% terdiri dari RTH untuk privat. Tujuan penelitian ini untuk memberikan informasi yang penting terkait penilaian ekonomi jasa lingkungan RTH di Kota Malang dan juga  dapat dijadikan referensi  pemerintah dan masyarakat  dalam pengelolaan RTH secara lebih baik. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan RTH  di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan obyek yang diteliti sesuai dengan tujuan penelitian yang dimaksud. Pengumpulan data dilaksanakan dengan studi literatur, wawancara dan observasi. Penliaian ekonomi jasa lingkungan dilakukan dengan identifikasi nilai guna langsung dan nilai guna tak langsung terhadap RTH. Teknik analisis yang dipakai yaitu persamaan allometric, metode Harga Pasar, CVM, WTP dan Metode Harga Bayangan. Nilai Guna Langsung berupa nilai ekonomi simpanan karbon sebesar Rp 2.076.006.424,- Nilai Guna Tak Langsung adalah penjumlahan  nilai manfaat keberadaan dan nilai kesejukan. Nilai total manfaat keberadaan sebesar Rp 44.904.281.229,-. Sedangkan nilai manfaat kesejukan sebesar Rp  70.668.285.320,-. Sehingga jumlah Nilai Guna Tidak langsung sebesar Rp 115.572.566.500,- Nilai ekonomi total yang diperoleh adalah sebesar Rp 117.648.572.900,-/thn. Nilai manfaat terbesar dihasilkan oleh Nilai Kesejukan yaitu 60,07 % dan Nilai manfaat terkecil oleh nilai karbon di jalur hijau yaitu 0,17 %.
Identifikasi Akuifer Air Tanah Dalam Menggununakan Metode Geolistrik Schlumberger di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman Muhammad Faizal Zakaria
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i1.2743

Abstract

Water is the main problem in every region that has a rapid population increase, one of which is Wedomartani village, Sleman Regency. This study aims to determine the water reserves in Wedomartani village and find out the direction of groundwater flow in the area. The research carried out by measuring geolectricity method (Schlumberger configuration) survey of 15 very point acquisition with an average stretch of 250 m. The tool used in geoelectric measurement is Resistivity Meter Syscal Jr. The software used in processing is Progress 3.0. The results of data processing is resistivity variations function of depth per point acquisition that will interpreted into rock types and water content. The average resistivity of groundwater aquifers in Wedomartani village is 19.49 Ωm and the average depth of groundwater aquifers in Wedomartani village is 101 m. The direction of deep groundwater flow in Wedomartani village generally leads from north to south and west (in the southern part of the research area.
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Gerakan Massa Tanah di Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kec. Samigaluh, Kab. Kulonprogo, D.I Yogyakarta Aininda Yoga S P; Sari Bahagiarti Kusumayudha; Andi Sungkowo
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3034

Abstract

Gerakan tanah merupakan salah satu peristiwa alam yang sering menimbulkan bencana dan kerugian material (Fitriadi, 2017), berdasarkan artikel yang diterbitkan Kementerian ESDM tentang Pengenalan Gerakan Tanah, gerakan massa tanah adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut bergerak ke bawah atau keluar lereng. Bencana yang ditimbulkan oleh gerakan massa tanah di Kecamatan Samigaluh pada tahun 2017 mengakibatkan terputusnya jalur transportasi, rusaknya infrastruktur, rusaknya sanitasi lingkungan dan keselamatan masyarakat terancam. Berdasarkan hasil observasi pada 17 April 2018 ditemukan tiga titik lokasi gerakan massa tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gerakan massa tanah di Dusun Nglinggo juga kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman gerakan massa tanah.Metode penelitian yang digunakan yaitu, kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan survei, pengumpulan data populasi yang besar, menggunakan sampel yang relatif kecil. Serta pemetaan guna melengkapi data sebaran gerakan massa tanah dan kerentanannya, metode wawancara digunakan untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab berdasarkan undang-undang no.24 tahun 2007. Hasil pada penelitian ini yaitu, ancaman gerakan massa tanah di Dusun Nglinggo tidak meliputi seluruh daerah tersebut. Karena Dusun Nglinggo dan sekitarnya memiliki material yang cukup kuat seperti batuan vulkanik berupa breksi andesit, lava andesit dan tuf-lapili, kesiapsiagaan masyarakat Dusun Nglinggo terhadap gerakan massa tanah termasuk dalam kategori kurang siap, namun untuk pengetahuan masyarakat sangatlah baik serta koordinasi antar masyarakat dan aparat sangatlah kondusif.Kata kunci: Kesiapsiagaan, Bencana, Gerakan Massa Tanah, Dusun Nglinggo, Kulonprogo.
Analisis Pengelolaan Logistik dalam Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi di BPBD Kabupaten Sumbawa 2018 Aminah Mimin; Eko Teguh Paripurno; Puji Lestari
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3046

Abstract

ABSTRAKTahun 2018 Kabupaten Sumbawa mengalami gempa dengan kekuatan 6,9 SR yang mengakibatkan 15 kecamatan yang terkena dampak bencana gempa bumi, tercatat sebanyak 7253 unit rumah rusak, dengan rincian rusak berat 4932, rusak sedang 1395, rusak ringan 1205, kemudian 38 orang cidera, dan 4 orang meninggal. Saat terjadi bencana kegiatan penanganan darurat yang dilakukan selain evakuasi masyarakat serta pertolongan darurat juga dilakukan penyediaan logistik. Oleh karena itu, berdasarkan peraturan yang berlaku, BPBD sebagai penanggungjawab dalam menanggulangi bencana perlu melakukan mengelola logistik guna terpenuhinya kebutuhan korban  gempa.  Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan logistik yang dilakukan di BPBD Kabupaten Sumbawa. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif karena ingin menggambarkan secara jelas kegiatan pengelolaan logistik dalam menjalankan Peraturan pengelolaan logistik sesuai yang telah ditetapkan.. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa BPBD dalam mengelola logistik belum menerapkan prinsip tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat pelaporan sesuai dengan peraturan BNPB Nomor 4 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Logistik dan Peralatan.                                                                                      Kata kunci : BPBD Kabupaten Sumbawa, Gempa Bumi, Pengelolaan Logistik
Pemanfaatan Sampah Organik (Kelapa Muda, Tulang Ikan dan Limbah Udang) di Kawasan Pantai Glagah Kulonprogo Yogyakarta Yebi Yuriandala
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3092

Abstract

Pantai Glagah adalah salah satu pantai di Kulonprogo yang tidak hanya menyediakan destinasi alam yang indah, pengunjung juga dapat menikmati makanan hasil olahan laut dan minuman kelapa muda yang disajikan di puluhan warung kuliner. Dengan adanya aktifitas pariwisata tersebut, akan menimbulkan permasalahan sampah karena terakumulasinya sampah organik berupa sampah sisa makanan dan kelapa dari warung kuliner ditambah dengan belum adanya sistem pengelolaan sampah yang memadai di kawasan Pantai Glagah. Sampah organik ini jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan melakukan pemanfaatan sampah organik terutama sampah kelapa yang akan dimanfaatkan menjadi briket, serta  sampah tulang ikan dan udang menjadi pelet pakan ikan. Pengolahan kelapa menjadi briket menggunakan metode pirolis dengan memvariasikan suhu pirolisis dan kadar perekat. Berdasarkan hasil analisis di dapat hasil nilai kalor tertinggi terdapat pada briket dengan suhu pirolisis 350°C dan konsentrasi perekat 10% sebanyak 6383,95Kal/gram. Dari keseluruhan variasi briket, kadar volatile dari keempat variasi briket melebihi standar yang ditetapkan oleh SNI 01-6235-2000 tentang briket arang kayu. Untuk pengolahan limbah tulang ikan dan udang menjadi pelet pakan ikan menggunakan perhitungan variasi formulasi dengan metode Pearson Square. Pengujian kimia menggunakan analisis proksimat dengan 3 variasi pelet. Hasil analisis kemudian disesuaikan dengan standar baku mutu pakan ikan yaitu SNI-01-4087-2006 (pakan ikan lele), SNI-01-7242-2006 (pakan ikan nila), dan SNI-7473:2009 (pakan ikan gurami). Berdasarkan hasil analisis, Pelet A memiliki kualitas paling baik diantara ketiga variasi, dengan jumlah kadar air 16,48%, kadar abu 31,66%, kadar protein 14,68%, kadar lemak 3,63%, dan serat kasar 18,61%.
Identifikasi Emisi CO₂ pada Penggunaan Lahan Permukiman di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta Dian Hudawan Santoso; Wisnu Aji Dwi Kristanto
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3159

Abstract

Carbon dioxide (CO2) is one of the greenhouse gas that play a role in increasing air temperature and global warming. The increasing trend of greenhouse gas over time requires estimation efforts for anticipation and reduction. This research was conducted Mlati sub district, Sleman Regency, Yogyakarta, in which there are types of rural and urban areas. This study aims to determine the amount of CO2 emissions in the form of settlement land and predict future CO2 emissions.The method used is Proportionate Stratified Random Sampling. Data collection using survey methods, questionnaires and interviews. The calculated variable is household domestic activity in the amount of cooking fuel, transportation fuel, used electric power and waste generated. Data analysis in this study used descriptive analysis, graphical analysis, statistical analysis, and spatial analysis CO₂rural emission value is 90,576,231.93 KgCO₂ / Year, urban 183.878.846,2 KgCO₂ / Year. CO2 emission projection value in Mlati sub-district for 2020: 380.966.673.9 KgCO₂ / Year, year 2025: 394.723.846,3 KgCO₂ / Year and year 2030: 408.481.018,7 KgCO₂ / Year Keywords: CO2 Emissions, Domestic Activities, Land use of Settlement
Zona Kemampuan Geologi Teknik untuk Pemukiman Daerah Prambanan dan Sekitarnya Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Wisnu Aji Dwi Kristanto; I Gde Budi Indrawan; Salam Via Febriyanti
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3177

Abstract

Kebutuhan lahan untuk pemukiman meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat. Penyediaan lahan pemukiman yang baik, wajib memperhatikan kemampuan lahan berdasarkan kondisi geologi teknik untuk memastikan kesesuaian lahan. Penelitian zona kemampuan geologi teknik untuk pemukiman di daerah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dibatasi koordinat 442800mE-449800mE dan 9136500mN-9142000mN dengan luas daerah penelitian 38,5 km2. Penelitian zona kemampuan geologi teknik untuk pemukiman berupa rumah sederhana dengan pondasi dangkal berukuran 1x1m2 disusun berdasarkan analisis peta daya dukung batuan dan tanah, kemudahan penggalian, kemiringan lereng, kedalaman muka airtanah, dan kerentanan bencana geologi daerah penelitian melalui analytic hierarchy process. Hasil penelitian kempampuan geologi teknik untuk pemukiman dibagi menjadi: daerah perbukitan memiliki nilai kemampuan geologi teknik untuk pemukiman sangat rendah, rendah dan menengah, sedangkan daerah dataran memiliki nilai kemampuan geologi teknik untuk pemukiman tinggi pada sebagian besar area, menengah di daerah sekitar sungai besar, dan kemampuan geologi teknik sangat rendah untuk daerah sepanjang sungai besar. Kata Kunci: kemampuan geologi teknik; pemukiman; analytic hierarchy process
Natural State Modelling of Salak Geothermal Field allen haryanto lukmana
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.2741

Abstract

The Awibengkok geothermal field, also known as Salak, is a liquid-dominated field. The commercial Awibengkok reservoir is a moderate-to-high temperature (240–312 ◦C) geothermal resource with high fracture permeability, moderate porosity, and moderate-to-low matrix permeability, and can generate electricity up to 377 MW. This field fracture-controlled reservoir has benign chemistry and low-to-moderate non-condensable gas content. The geothermal reservoir is associated with youngvolcanism and intrusions in a highland area in the west of Salak Mountain and east of the Cianten caldera, a collapsed andesitic stratocone. In this paper, numerical method for calculation is used for modelling and reservoir simulation. A simulator is used to build the model. The model was built until it reached the natural state. The method used for model calibration is through pressure and temperature matching of two wells P-T logging data. One of the well is located on the western region of Salak geothermal field, while the other is located on the eastern region. Salak geothermal field model would reach natural state with simulation time up to millions of years. The model state the field is a liquid-dominated field and has steam caps in western and eastern area. The material on those two areas are different, thus the initial conditions are different. The temperature is higher in the western area. The gas saturation vary between 0.127 to 0.5 and there is a caprock with permeability 9mD.