cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 81 Documents
Magmatism and Geothermal Potential in Pandan Volcano East Java Indonesia Isao Takashima; Dwi Fitri Yudiantoro
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v2i2.2214

Abstract

Pandan volcano is a volcano formed on Tertiary sedimentary rocks from the Kendeng zone deposited in the basin of East Java. In addition to generating petroleum potentials, such as Cepu and Bojonegoro oil fields, this area also generates geothermal potential. As a source of heat from the geothermal system is igneous rock formed from the magmatism process. The type of rock formed by the process of magmatism in the Pandan geothermal system is basaltic-andesitic and hornblende andesite are medium-high K calk alkaline affinity located in the island arc. The interaction of hot rock from post magmatism process with hydrothermal fluid resulted in the manifestation of hot springs and calcite travertine in the study area. Prediction of the subsurface temperature of hot water from geothermometer silica analysis contained in Banyukuning and Jarikasinan show cristobalite Beta equilibrium (70oC) and quartz temperature (120oC). To study about magmatism and geothermal fluid using petrographic method and petrochemical analysis (X-ray fluorescence spectrometry method) to the sample of igneous rock. While to study the fluid type and geothermometer of geothermal fluid using data from previous researchers. This research study is expected to provide additional information on the field of geothermal and magmatism in this area.
METODE MT, CSAMT, DAN TDEM TERINTEGRASI UNTUK MENDESAIN MODEL KONSEPTUAL PANAS BUMI LAPANGAN WAYANG WINDU JAWA BARAT hafiz hamdalah
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v1i2.2039

Abstract

Lapangan Panas Bumi Wayang Windu, Jawa Barat merupakan lapangan yang sudah beroperasi dan dalam tahap pengembangan. Untuk meningkatkan produksi maka harus ditemukan area prospek baru dengan membangun konseptual model panas bumi yang lebih detil. Metode Magnetotelluric (MT), Controlled Source Audio-Frequency Magnetotelluirc (CSAMT), dan Time Domain Electromagnetic (TDEM) merupakan metode geofisika elektromagnetik yang efektif dalam menggambarkan konseptual panas bumi berdasarkan kontras nilai resistivitas batuan di bawah permukaan. Efek heterogenitas medium di dekat permukaan menyebabkan efek pergeseran statik pada kurva resistivitas semu, sehingga perlu dikoreksi menggunakan data Time Domain Electromagnetic (TDEM). Informasi geologi berupa struktur sesar dan variasi litologi serta informasi suhu, kedalaman reservoar dan kondisi litologi bawah permukaan dari data lubang bor diperlukan pada tahap interpretasi. Hubungan antara slope resistivitas, gradien resistivitas (RG), serta gradien suhu dapat digunakan memprediksi klasifikasi potensi sumur dari produksi sangat tinggi sampai sangat rendah. Interpretasi model resistivitas bawah permukaan menunjukan nilai resistivitas overburden >40 ohm.m, batuan penudung <5 ohm.m, batuan reservoar >5 – 40 ohm.m, dan sumber panas >100 ohm.m. Kedalaman top of reservoir bervariasi dari 750 – 900 meter di bawah permukaan. Integrasi data geofisika, geologi, dan sumur menghasilkan model konseptual panas bumi lapangan Wayang Windu yang merepresentasikan zona up flow, out flow, primary recharge, secondary recharge, patahan, rekahan, dan sebaran litologi bawah permukaan. 
Studi Penambahan Polietilen untuk Meningkatkan Kualitas Biobriket Ketapang Rully Fachrurozi; Farida Arum Widayah; Fitri adifa; ika Wahyuning Widiarti
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2920

Abstract

Pohon ketapang (Terminalia catappa) merupakan tanaman yang sering ditanam di ruang terbuka hijau. Tanaman ini menghasilkan buah dan daun yang merupakan sampah organik yang mengandung lignoselulosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis dari sampah ketapang, menemukan bahan bakar alternatif terbarukan yang memiliki kualitas yang optimal dan nilai kalor yang tinggi dengan penambahan polietilen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan studi literatur. Proses karbonisasi dilakukan dengan pirolisis menggunakan suhu 350°C untuk mendapatkan arang yang selanjutnya digerus dan diayak untuk mendapatkan serbuk arang. Serbuk arang selanjutnya dicampur dengan polietilen dengan kadar polietilen 0%, 5%, 10%, dan 15% yang kemudian ditambahkan dengan adonan tepung tapioka sebagai perekat dan diaduk rata. Hasil biobriket yang telah kering kemudian diuji kualitasnya dan dianalisis sesuai SNI 01-6235-2000 tentang Briket Arang Kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan polietilen dapat menurunkan kadar air, kadar abu, dan kadar karbon terikat serta meningkatkan kadar zat terbang dan nilai kalor pada biobriket ketapang.Kata Kunci: Biobriket ; Politilen ; Ketapang ; Pirolisis
Karakteristik Sedimen Melayang dan Sedimen Dasar pada Sungai Bompon, Sub DAS Bompon, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Maola Maqdan; Ekha Yogafanny; Andi Sungkowo; Muhammad Anggri Setiawan; Junun Sartohadi
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i1.2893

Abstract

Proses geomorfologi seperti erosi dan longsor sangat aktif terjadi di Sub DAS Bompon yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Material yang tererosi tersebut tersedimentasi di Sungai Bompon. Material sedimen yang berada pada Sungai Bompon berasal dari tanah permukaan yang tererosi, erosi tebing sungai, dan erosi dasar sungai. Karakteristik sedimen yang berada di Sungai Bompon perlu diketahui guna mengetahui upaya pengelolaan daerah aliran sungai terpadu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik sedimen melayang dan sedimen dasar pada sungai Bompon pada bagian hulu, tengah dan hilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei, metode pemetaan, metode analisis laboratorium dan metode matematis. Hasil penelitian menunjukan bahwa debit muatan sedimen melayang pada bagian hulu sungai rata-rata sebesar 55,322 ton/tahun dengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang yang dirumuskan dalam Qs = 9,12119 Q -0,12828 dengan r (korelasi) = 0,9768. Debit muatan sedimen dasar pada hulu sungai rata-rata sebesar 0,323 ton/tahun. Pada bagian tengah sungai, debit muatan sedimen melayang memiliki rata-rata sebesar 945,570 ton/tahun dengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang dapat dirumuskan dalam Qs = 23,9113 Q -0,58204 dengan r (korelasi) = 0,98178. Debit muatan sedimen dasar pada bagian tengah sungai rata-rata sebesar 2,077 ton/tahun. Pada bagian hilir sungai, debit muatan sedimen melayang memiliki rata-rata sebesar 8297,002 ton/tahundengan hubungan antara debit aliran dan debit muatan sedimen melayang dapat dirumuskan dalam Qs = 42,3715 Q -1,14840 dengan r (korelasi) = 0,95373 dan debit muatan sedimen dasar yang dihasilkan rata-rata sebesar 5,975 ton/tahun.
Kesiapsiagaan Pengunjung Pusat Perbelanjaan Modern Terhadap Bahaya Kebakaran di Lippo Plaza Yogyakarta Try Udjang Ismail; Puji Lestari; Eko Teguh Paripurno
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.3036

Abstract

Data  tahun  2015  menunjukkan  Indonesia  menepati  urutan  ketiga  frekuensi  kejadian  kebakaran  sebanyak  20-100.000 pertahun  dengan  korban  200-1.000  jiwa.  Pusat  perbelanjaan  sebagai  tempat  yang  berpotensi  terjadi  kebakaran disebabkan  oleh  penggunaan  listrik  yang  berlebihan.  Kesiapsiagaan  berperan  penting  dalam  meminimalkan  risiko korban  jiwa  akibat  kebakaran  di  bangunan  gedung.  Sebanyak  35%  korban  selamat  disebabkan  oleh  kemampuan  diri sendiri  untuk melindungi diri. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar kesiapsiagaan pengunjung ter hadap bahaya  kebakaran.  Selain  itu,  menilai  pengaruh  langsung,  pengaruh  tidak  langsung  dan  pengaruh  total pengetahuan pengunjung  tentang  bencana,  kemampuan  rencana  darurat,  peringatan  dini  dan  mobilisasi  sumber  daya  terhadap kesiapsiagaan. Penelitian menggunakan desain survei analitik dengan pengambilan sampel secara Accidental sampling, sedangkan  analisis  data  menggunakan  statistik  deskriptif  dan  analisis  jalur.  Hasil  penelitian  menunjukkan  rata-rata kesiapsiagaan  pengunjung  sebesar  55%.  Mobilisasi  sumber  daya  sebagai  indikator  kesiapsiagaan  yang  memberikan pengaruh  total  paling  besar  yaitu  43,68%,  s edangkan  indikator  yang  memberikan  pengaruh  total  paling  kecil  yaitu peringatan dini 13,5%. Pengelola gedung perlu melengkapi sarana-prasarana keselamatan kebakaran agar kesiapsiagaan pengunjung meningkat.Kata  Kunci:  Kebakaran,  Kesiapsiagaan, Lippo Plaza,  Pengunjung 
Analisis Faktor Erodibilitas Tanah Penyebab Erosi di Area Tambang Batubara Site Melak Arisdiansyah Putra; Ratna Widyaningsih; Mohammad Nurcholis
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i1.2896

Abstract

Open-pit coal mining as done by the coal mining site Melak have a impact on the surrounding natural environment. The impact of mining operations is that the land becomes unproductive and erosion is very high because of loosing its vegetation on ex-mining land. Vegetation influence the sensitivity of the soil to withstand destruction and transportation by rain and surface runoff and the occurrence of landslides. Analysis of soil erodibility factors seen from the physical-chemical properties of soil is one of the causes of erosion by using organic element parameters, soil structure, permeability, texture. The observation location was carried out on the disposal slope and low wall in-pit that has been revegetation with the hydroseeding technique. This research was carried out by making a design of erosion and sedimentation plots in the form of a zinc boundary measuring 2 x 2 m2, each box divides into three columns. The division of three columns in each box is done to get representative repetition data. Taking soil samples is carried out in each box using a sample ring.
Uji Laboratorium Efektivitas Biosurfaktan “U-Champ” dalam Bioremediasi Oil Spill Harry Budiharjo; Joko Pamungkas; Sri Rahayu Gusmawarni; Kevin Yudha Perwira
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.2992

Abstract

Menurut penelitian tahun 2014 oleh Silva et al., tumpahan minyak bumi (Oil Spill) merupakan salah satu dampak lingkungan yang serius dari kegiatan industri migas (petroleum industries). Salah satu upaya dalam mengelola tumpahan minyak tersebut yaitu dengan menggunakan bioremediasi berupa biosurfaktan. Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah telah menjadi tambang minyak bumi tradisional sejak tahun 1893. Dari tambang inilah banyak terjadi tumpahan minyak proses produksi. Penelitian yang dilakukan yaitu pengujian keefektifan biosurfaktan pada tanah tercemar Cepu dalam penurunan TPH, pH, dan logam berat. Metode yang dilakukan dengan cara mengaduk tanah tercemar dengan larutan osmosis murni, biosurfaktan, dan katalisator. Berdasarkan dari hasil pengujian, terjadi penurunan TPH dari 13,49% menjadi 9,39% dan penurunan tingkat keasaman dari 9,21 (basa) menjadi 7,16 (netral). Beberapa logam berat pada tanah mengalami penurunan namun beberapa pula justru mengalami peningkatan, seperti Ba dari kadar 249,6 ppm menjadi 302,9 ppm dan Se dari kadar 1,5 ppm menjadi 2,6 ppm. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan variabel kontrol seperti sifat fisik tanah, sehingga dapat dilakukan pengujian yang lebih optimal untuk sampel tanah tersebut.
Kapasitas Adsorbansi Arang Aktif Kulit Kacang Tanah Pada Penyisihan Logam Fe Agil Harnowo; Euis Nurul Hidayah; Miftahul Janah
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i1.2991

Abstract

Kulit kacang tanah sebagai limbah pertanian yang mengandung selulosa dinilai berpotensi sebagai adsorben untuk menyisihkan logam berat, oleh karena itu perlu  dilakukan analisa kapasitas adsorbansi atau kemampuan jerat pada proses adsorpsi kontinyu dalam menyisihkan logam berat Fe pada air sumur. Adapun studi tentang kapasitas adsorbansi pada proses kontinyu umumnya dilakukan dengan pemodelan Thomas. Penelitian ini menggunakan proses adsorpsi kontinyu hingga didapatkan waktu jenuh dari adsorben kulit kacang tanah dalam menyerap logam Fe. Sehingga didapatkan kapasitas adsorbansi dari penggunaan sekali karbon aktif kulit kacang tanah yang telah dibuat. Pada penelitian ini dilakukan proses adsorpsi kontinyu dengan variasi massa 250 gr dan 500 gr. Pada proses adsorpsi kontinyu ini didapatkan harga Konstanta Thomas (Kth) dan harga kapasitas adsorbansi (qo) tertinggi yakni menggunakan karbon aktif kulit kacang tanah dengan penggunaan sebanyak 500 gram yag mengikuti model persamaan Thomas y = -0.1701x + 3.3142 dengan koefisien korelasi (R²) = 0.4767 sedangkan titik breakthrough dimana merupakan titik awal kembalinya konsentrasi akhir air dicapai pada menit ke-60 setelah air sumur melalui unggun.
Interpretasi Fault dan Horizon pada Reservoar Berdasarkan Penampang Seismik 2D dan Structure Map di Lapangan "T" Cekungan Jawa Timur Utara Evan Hadyan Thirafi; Yatini Yatini
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i1.2537

Abstract

Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengahasil minyak bumi dan gas alam terbesar di dunia. Salah satu cekungan yang terbukti menghasilkan minyak dan gas bumi yaitu Cekungan Jawa Timur Utara, dimana formasi yang dianggap zona reservoar merupakan formasi “Z” dengan litologi berupa batugamping Globigerina. Dalam zona reservoar terdapat struktur yang menghasilkan jebakan gas pada lapangan “T” dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis trap dan arah penyebaran trap pada reservoar. Untuk itu dibutuhkan tiga data untuk menginterpretasi yaitu data seismik, data Logging dan data marker. Dari ketiga data tersebut, pada seismic section dilakukan picking horizon & picking fault pada top formasi. Setelah itu dibuatkan time structure map dan depth structure map. Dalam penampang seimik lintasan B – B’ berarah Utara – Selatan terdapat salah satu pola amplitudo khas yaitu wavy pararell dimana pola amplitudonya terlipat yang diinterpretasikan terjadi pada masa postdepositional tectonic. Seismic Section lintasan B – B’ lebih banyak struktur dibandingkan lintasan A – A’ sehingga penyebaran zona reservoar gas dan jebakan lebih banyak pada arah Utara – Selatan (N – S), hal ini ditandai dengan pola closure pada peta struktur waktu dan peta struktur kedalaman yang diinterpretasikan sebagai antiklin. Kata Kunci :  Antiklin, Interpretasi Seismik, Peta Struktur
Analisis Degradasi Penutup Hutan Di Perkotaan Menggunakan Model Forest Canopy Density Studi Kasus : Kota Bandar Lampung Adam Irwansyah Fauzi; Agung Budi Harto; Dudung Muhally Hakim; Redho Surya Perdana
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v3i2.3057

Abstract

Salah satu faktor utama terjadinya perubahan iklim yang sedang berlangsung saat ini adalah akibat emisi yang ditimbulkan oleh degradasi hutan, yaitu mencapai sekitar 20% dari seluruh emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Di Indonesia, degradasi hutan salah satunya banyak terjadi di kawasan perkotaan, tak terkecuali di Kota Bandar Lampung. Mengingat peran hutan yang begitu vital, banyak bidang-bidang keilmuan yang diaplikasikan untuk mengamati fenomena degradasi hutan, tak terkecuali teknologi penginderaan jauh (inderaja). Salah satu metode pengolahan citra yang sering diaplikasikan untuk mengamati hutan adalah model Forest Canopy Density (FCD). FCD merupakan suatu model yang dikembangkan oleh Atsushi Rikimaru untuk keperluan analisis dan pemantauan perkembangan hutan secara kuantitatif. Dari hasil pengolahan data dan analisis, antara rentang tahun 2009 hingga tahun 2015, Kota Bandar Lampung mengalami degradasi hutan sebesar 1002,75 ha. Meskipun demikian, secara keseluruhan degradasi terjadi pada kawasan budidaya yaitu mencapai 92,03%, sedangkan kawasan lindung hanya terdegradasi sebesar 7,97%. Selain itu, terdapat beberapa wilayah teridentifikasi mengalami peningkatan persentase penutup hutan, diantaranya terdapat pada kawasan hutan, permukiman dan pesisir pantai.