cover
Contact Name
Bangun IRH
Contact Email
bangunirh@arsitektur.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
modulundip@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
MODUL
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 08532877     EISSN : 2598327X     DOI : -
MODUL ( ISSN-P: 0853-2877, e-ISSN: 2598-327X) is an architecture scientific journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with Indonesia Architect Association (IAI) region Central Java.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2014): MODUL" : 6 Documents clear
Kayu Kelapa (glugu) sebagai Alternatif Bahan Konstruksi Bangunan Indrosaptono, Djoko; Sukawi, Sukawi; Indraswara, Moh Sahid
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.861 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.53-58

Abstract

Abstrak kayu glugu sangat baik digunakan sebagai alternative bahan bangunan. Aplikasi pemanfaatan atau penggunaan kayu glugu akan menjadi lebih bagus jika dipadukan dengan bahan bangunan yang lain untuk membentuk struktur utama atau struktur pendukung dalam konstruksi bangunan. Kayu glugu dapat digunakan sebagai struktur atap (kuda-kuda, gording, nock, usuk dan reng), juga dapat dimanfaatkan sebagai kusen pintu-jendela, daun pintu-jendela, dinding, lantai dan gazebo. Bentuk konstruksi kayu glugu sama dengan bentuk konstruksi jenis kayu yang lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji kayu glugu dalam fungsinya sebagai bahan bangunan. Kata Kunci : kayu kelapa, bahan bangunan,konstruksi bangunan
Pengaruh Penerapan Dinding Pre-Fab Pada Rumah Tempat Tinggal Terhadap Kualitas Akustik Ruang Indarto, Eddy; Dwiyanto, Agung; Nugroho, Satrio
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4016.012 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.11-20

Abstract

Abstrak Perumahan merupakan kebutuhan pokok khususnya bagi penduduk/masyarakat di Indonesia. Pertumbuhan rumah tempat tinggal tersebut selalu berada jauh dibawah kebutuhan rumah tempat tinggal sesuai laju pertumbuhan penduduk, terutama didaerah perkotaan baik yang diakibatkan oleh pertumbuhan alamiah maupun akibat adanya urbanisasi. Pada hakekatnya seiring dengan pemenuhan kebutuhan rumah tempat tinggal tersebut, terutama didaerah perkotaan, berkembang pesat pula pengembang perumahan. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian, mengingan pembangunan perumahan akan membutuhkan bahan baku dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam. Demikian juga pada proses pembangunannya tentunya akan memproduksi limbah yang sedikit banyak akan mencemari lingkungan disekitar. Oleh karena itu beberapa perusahaan telah mengembangkan teknologi baik material bahan bangunan maupun teknologi dalam metode pelaksanaan pembangunan yang dapat menekan kerusakan lingkungan maupun upaya mencegah/menekan limbah pada saat proses pembangunannya. Salah satunya adalah “Fly-Slab” yang sedang mengembangkan metode pre-fab untuk rumah tinggal, mulai dari sub-structure sampai dinding, yang telah teruji keamanannya (struktur dan konstruksi) dan kecepatan dalam proses pembangunannya. Ruangan dalam rumah tempat tinggal haruslah terjaga prifasinya tidak saja secara visual tetapi juga privasi akustiknya, agar ruangan tersebut secara akustik tidak terganggu suara suara dari luar ruangan, atau sebaliknya suara yang timbul di suatu ruangan juga tidak mengganggu ruangan lainnya bahkan ruang luar dari bangunan rumah tempat tinggal tersebut. Dengan demikian maka, penting untuk diketahui kualitas akustik suatu dinding pembatas ruangan, salah satunya dinding yang sedang dikembangkan oleh “fly-slab” yang menggunakan material dan teknologi baru dalam metode pelaksanaannya. Oleh karena itu perlu diketahui Pengaruh Penerapan Dinding Pre-Fab Pada Rumah Tempat Tinggal Terhadap Kualitas Akustik Ruang. Kata Kunci : dinding, kualitas akustik
Eksistensi Rumah Tradisional Banjar Sebagai Identitas Kawasan Bersejarah Di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin (Banjar Traditional House Existence As Historical Region Identity In North Kuin-Banjarmasin) Dahliani, Dahliani
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4458.206 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.1-10

Abstract

Abstrak Kuin Utara merupakan kawasan bersejarah cikal bakal berdirinya kota Banjarmasin. Bukti fisik sebagai kawasan kota lama adalah terdapatnya rumah-rumah tradisional Banjar yang keberadaannya tenggelam diantara rumah-rumah yang dominasi bertipekan rumah masa kini. Hal ini dapat mengakibatkan pudarnya kekhasan fisik sebagai identitas kawasan bersejarah, sehingga perlu upaya untuk tetap menjaga eksistensi rumah tradisional Banjar agar tidak punah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menganalisa data secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tradisional Banjar yang tersisa di kawasan ini sebanyak 14 buah. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan bentuk bangunan bercirikan rumah tradisional Banjar adalah dengan cara rehabilitasi bagi rumah tradisional yang sebagian rusak dan sudah dimodifikasi sebagian serta cara rekonstruksi bagi rumah yang tidak bercirikan tradisional. Dengan cara seperti ini diharapkan eksistensi rumah tradisional Banjar dapat terjaga dan identitas kawasan bersejarah dapat diwujudkan. Kata Kunci : rumah tradisional Banjar, identitas kawasan
Panduan Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Pada Desain Bangunan Arsitektur Ruang Spesifik (Studi Kasus Ruang Operasi pada Bangunan Rumah Sakit) Wahyuningrum, Sri Hartuti; Werdiningsih, Hermin; Murtini, Titien Woro
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.208 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.21-28

Abstract

Abstrak Perancangan arsitektur pada bangunan publik khususnya pada bangunan dengan fungsi spesifik seperti Rumah Sakit harus mempertimbangkan faktor perencanaan fungsional yang terpadu dalam penyelesaian desainnya . Mengingat Bangunan Rumah Sakit mempunyai persyaratan bangunan yang relatif kompleks karena spesifikasi masing-masing ruang pelayanan kesehatan yang disediakan. Persyaratan teknis khusus pada ruang spesifik menyebabkan pertimbangan penggunaan material yang tepat menjadi utama karena konsekuensi yang akan dihadapi adalah berkurangnya fungsi pelayanan atau kinerja ruang yang akan berakibat fatal pada penyelenggaraan prosedur tindakan pelayanan kesehatan yang menyangkut keselamatan nyawa manusia . Ruang Bedah/ Ruang Operasi (Operating Kamar) pada Bangunan Rumah Sakit mempunyai tingkat kinerja yang sangat tinggi, dan termasuk dalam Kategori Zona dengan Resiko Sangat Tinggi dalam persyaratan ruangnya. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan dalam proses perancangan arsitektur untuk perancangan finishing ruang spesifik terutama untuk bangunan Rumah Sakit melalui kajian terhadap penyelesaian detail arsitektur yang terpadu sehingga akan membantu menemukenali perancangan yang bersifat komprehensif. Kata Kunci : Bangunan Fungsi Spesifik , Persyaratan Fungsional, Detail Finishing Arsitektur
Menuju Harmonisasi Kehidupan: Ruang Padat Manfaat Di Kampung Kauman Semarang Suprapti, Atiek
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2270.79 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.29-38

Abstract

Abstrak Dikenal adanya dikotomi dalam proses formasi ruang: pertama adalah formasi ruang melalui skenario pengembangan material, dalam hal ini mobilitas tenaga kerja dan modal; sementara itu yang kedua adalah sebuah ruang yang terbentuk melalui hubungan sosial antar komunitas atau antar individual (Lefebvre, 1995). Kota-kota kuno Indonesia sebagian besar terbentuk secara tradisional dari proses yang kedua. Menembus perjalanan panjang berabad-abad lapis demi lapis kehidupan telah diterakan. Beberapa peristiwa kekuatan politik, ekonomi, sosial budaya telah membentuk wajah kota. Salah satu artefak penting adalah kampung tradisional yang termasuk bagian inti kota lama. Di dalam sebuah kampung, masyarakat hidup bersama dalam kelompok etnis dan dalam kelompok pertetanggaan (kampung pecinan, pekojan, Melayu, Banjaran, Kauman, Pandean, dsb. Kampung merefleksikan pengembangan sosial budaya komunitas, kampung juga merupakan lahan dibawah tekanan kapitalistik. Di dalam suasana ketidak cukupan ruang, kampung tradisional tumbuh, dengan tugas utama untuk membangun mentalitas generasi kota. Banyak aktivitas, sosial budaya, religius, ekonomi, dsb (harian dan eventual aktivitas melengkapi di dalamnya). Dengan jalan ini, akan menjaga keberlanjutan kehidupan sosial. Pengaturan arsitektur-ruang tidak hanya dalam cara-cara peraturan formal, namun juga dilengkapi dengan kesepakatan sosial antara komunitas. Tujuan tulisan ini untuk memberikan pemahaman makna dari kampung tradisional yang memiliki kepadatan tinggi dalam sebuah komponen material sebagaimana dalam komponen non material. Dengan metoda etnografi arsitektur akan memungkinkan mendeskripsikan pengalaman ruang di dalam detail keruangan. Kata Kunci : Bangunan Fungsi Spesifik , Persyaratan Fungsional, Detail Finishing Arsitektur
Korelasi Tingkat Pemahaman Penghuni Tentang Konsep Green Home Dengan Perubahan Bentuk Hunian Di Perumnas Tlogosari Semarang Purwanto, Edi; Wijayanti, Wijayanti
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1983.858 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.39-52

Abstract

Abstrak Sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam pengadaan rumah bagi masyarakat berpengahsilan rendah, perum Perumnas telah membangunan perumahan Tlogosari 27 tahun yang lalu. Konsep yang digunakan oleh perum Perumnas adalah konsep rumah tumbuh/inti. Seiring dengan perjalanan waktu, penghuni memperluas rumah huniannya dengan berbagai motivasi, ada yang dkerjakan sendiri namun ada juga yang menggunakan jasa arsitek atau kontraktor. Disisi lain, dengan adanya isu-isu tentang pemanasan global, konsep green home mulai menjadi perhatian para ahli lingkungan. Masyarakat diminta untuk memperhatikan dan menerapkan konsep green home ini sebagai bagian dari mereduksi dampak pemanasan global. Pertanyaannya adalah apakah penghuni sudah menerapkan kaidah-kaidah green home dalam upaya memperluas huniannya. Penelitian ini bertujuan membuktikan ada/tidaknya hubungan korelasi antara tingkat pemahaman penghuni tentang konsep green home, dengan perubahan bentuk huniannya di Perumnas Tlogosari Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan stratified random sampling, sampel yang dipilih adalah penghuni perumnas Tlogosari sebanyak 140 KK. Teknik pengukuran sikap menggunakan kuesener, dan analisis data menggunakan statistik korelasi Spearman Rank. Berdasarkan hasil pengukuran korelasi kualitas hunian dengan tingkat kepuasan penghuni menggunakan analisis statistik korelasi Spearman Rank, didapat hasil perhitungan koefisien p (rho) = 0,24, yaitu termasuk dalam kategori korelasi dengan tingkat keeratan lemah. Artinya dalam memperluas huniannya, penghuni tidak menggunakan kaidah-kaidah green home, meskipun mereka menyadari bahwa kaidah tersebut adalah sangat penting. Beberapa faktor yang mendasari tidak diterapkannya konsep green home adalah [i] tidak tahu bagaimana penyelesaian teknisnya, [ii] khawatir biayanya mahal karena harus membayar jasa arsitek atau kontraktor, [iii] tidak tahu harus bertanya kepada siapa. Kata Kunci : konsep green home, rumah tumbuh/inti, pemanasan global, perubahan bentuk hunian

Page 1 of 1 | Total Record : 6