cover
Contact Name
Bangun IRH
Contact Email
bangunirh@arsitektur.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
modulundip@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
MODUL
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 08532877     EISSN : 2598327X     DOI : -
MODUL ( ISSN-P: 0853-2877, e-ISSN: 2598-327X) is an architecture scientific journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with Indonesia Architect Association (IAI) region Central Java.
Arjuna Subject : -
Articles 183 Documents
EVALUASI SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN RUMAH SUSUN (STUDI KASUS : RUSUNAWA UNDIP) Sukawi, Sukawi; Hardiman, Gagoek; DA, Nur Aini; P, Zahra Amany
MODUL Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.056 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.1.2016.35-42

Abstract

Rumah Susun adalah salah satu jenis hunian vertical yang menampung jumlah penghuni yang cukup banyak. Begitupula dengan RUSUNAWA (rumah susun sewa bagi mahasiswa), di dalamnya terdiri dari hampir 1000-an mahasiswa pengguna, belum lagi dengan berbagai aktivitas yang terjadi, tidak hanya sekedar istirahat di dalam kamar, tetapi juga kegiatan bersama yang melibatkan orang luar rusunawa. Melihat kondisi rusunawa dengan jumlah penghuni yang banyak dan aktivitas yang tidak sedikit, membuat sebuah rusunawa memerlukan proteksi terhadap pemadam kebakaran. Agar timbulnya rasa kenyamanan dan keamanan bagi seluruh penghuninya dan kelancaran bagi aktivitas di dalamnya. Dari segi proteksi kebakaran sendiri, terdiri dari proteksi pasif dan proteksi aktif. Dan sebuah bangunan hunian, sejauh ini seharusnya sudah dilengkapi dengan kedua jenis proteksi kebakaran tersebut. Karena keduanya saling berhubungan dan melengkapi. Tulisan ini akan mengkaji tentang seberapa jauh kondisi sistem proteksi pemadam kebakaran yang terdapat pada RUSUNAWA UNDIP, dari segi proteksi pasif. Jika sudah menerapkan sistem proteksi tersebut, apakah sistem utilitas yang diterapkan sudah sesuai dengan standar. Dari kedua rumusan  masalah  tersebut,  akan  muncul   sistem  analisa,  yaitu  mengkaji  utilitas pemadam kebakaran di RUSUNAWA UNDIP dilihat dari sistem proteksinya, pasif. Dimana hasil kesimpulan tulisan ini akan memberikan gambaran, sudah seberapa jauh kesesuaian penerapan sistem utilitas pemadam kabakaran pada bangunan Rusunawa tersebut.
PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN PEMALANG BERBASIS GREEN TOURISM Sari, Suzanna Ratih; Sukawi, Sukawi
MODUL Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.654 KB) | DOI: 10.14710/mdl.18.1.2018.46-50

Abstract

Permasalahan saat ini yang dihadapi berbagai wilayah di Jawa Tengah adalah belum adanya dokumen yang dapat membantu mengarahkan suatu wilayah dalam rencana pemanfaatan, pengembangan maupun pengendalian dalam pemanfaatan wilayah. Sehingga banyak diantara wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang melakukan kegiatan peningkatan kualitas wilayah tanpa adanya pedoman perencanaan yang dapat diacu/dijadikan sebagai referensi. Salah satu diantaranya adalah Kabupaten Pemalang yang hingga kini belum memiliki panduan atau acuan yang disepakati di tingkat daerah yang dapat memberikan arah yang jelas mengenai pola pengembangan khususnya pariwisata. Arahan tersebut dibutuhkan pada saat Kabupaten Pemalang berkeinginan  untuk mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada, baik dalam konteks regional (propinsi) maupun nasional, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor kepariwisataan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitis terhadap urgensi dari upaya pengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Pemalang yang didasarkan pada rencana tata ruang wilayah (dalam hal ini RTRW Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2031) yang telah ada. Dengan output penelitian berupa konsep strategi pengembangan pariwisata kabupaten pemalang berbasis green tourism. 
KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KAMPUS JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Fadhilah, Arief; Sugianto, Heri; Hadi, Kuncoro; Firmandhani, Satriya Wahyu; Murtini, Titien Woro; Pandelaki, Edward Endrianto
MODUL Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.466 KB) | DOI: 10.14710/mdl.11.2.2011.%p

Abstract

Sampah merupakan material sisa yang sudah tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia tetapi bukan kegiatan biologis. Dalam berkegiatan, manusia memproduksi sampah. Karena semakin banyaknya sampah yang dihasilkan manusia perlu melakukan pengelolaan sampah, dengan tujuan mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis atau mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode pembahasan menggunakan metode deskriptif dengan mengambil studi kasus di kampus Jurusan Arsitektur UNDIP. Permasalahan sampah yang ada saat ini adalah mudahnya masyarakat untuk membuang sampah. Sehingga dalam menyikapi sampah, sering kali masyarakat tidak banyak berpikir ke mana sampah–sampah tersebut dibawa dan apa yang akan terjadi pada sampah tersebut.  Ini akan mendorong masyarakat untuk terus menghasilkan lebih banyak sampah. Sehingga untuk mengurangi jumlah sampah, manusia perlu memperhatikan mengenai jumlah sampah yang dihasilkan dan akibat–akibat yang ditimbulkan. Adanya sistem pengelolaan pengurangan, penggunaan kembali, dan pendaurulangan dalam penanganan sampah di Jurusan Arsitektur UNDIP.   Kata kunci : sampah, pengelolaan, dan 3P.
Kayu Kelapa (glugu) sebagai Alternatif Bahan Konstruksi Bangunan Indrosaptono, Djoko; Sukawi, Sukawi; Indraswara, Moh Sahid
MODUL Vol 14, No 1 (2014): MODUL
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.861 KB) | DOI: 10.14710/mdl.14.1.2014.53-58

Abstract

Abstrak kayu glugu sangat baik digunakan sebagai alternative bahan bangunan. Aplikasi pemanfaatan atau penggunaan kayu glugu akan menjadi lebih bagus jika dipadukan dengan bahan bangunan yang lain untuk membentuk struktur utama atau struktur pendukung dalam konstruksi bangunan. Kayu glugu dapat digunakan sebagai struktur atap (kuda-kuda, gording, nock, usuk dan reng), juga dapat dimanfaatkan sebagai kusen pintu-jendela, daun pintu-jendela, dinding, lantai dan gazebo. Bentuk konstruksi kayu glugu sama dengan bentuk konstruksi jenis kayu yang lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji kayu glugu dalam fungsinya sebagai bahan bangunan. Kata Kunci : kayu kelapa, bahan bangunan,konstruksi bangunan
PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA LAMA SEBAGAI LANDASAN BUDAYA KOTA SEMARANG sari, suzanna ratih; harani, arnis rochma; werdiningsih, hermin
MODUL Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.857 KB) | DOI: 10.14710/mdl.17.1.2017.49-55

Abstract

Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah dan juga termasuk dalam kategori kota besar di Indonesia, memiliki ketiga aspek utama dari pengembangan kota berkelanjutan. Konservasi kawasan bersejarah yang termasuk dalam ikon pariwisata, dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah yang menjanjikan dan menjadi fokus utama pengembangannya. Kota Semarang sendiri memiliki beberapa kawasan yang strategis untuk di konservasi keberadaannya seperti Kota Lama, daerah Pecinan, Pasar Johar, dan Kampung Sekayu. Konservasi kawasan dilakukan untuk memberikan perlindungan kawasan bersejarah termasuk isi di dalamnya agar perkembangannya terkendali dan tidak tergusur oleh pembangunan dan modernisasi.Kota Semarang terbentuk melalui perjalanan sejarah panjang dan unik, yang ditandai dengan berbagai peninggalan sejarah utamanya gedung dan bangunan kuno. Bertolak dari hal ini, kiranya diperlukan suatu konsep pemikiran yang komprehensif untuk menangani mutiara-mutiara yang ada di Kota Semarang ini, yang masih tampak kusam dan tidak kelihatan kilauannya. Pemerintah Kota Semarang sendiri juga tidak dapat melihat bahwa potensi kawasan dan bangunan kuno ini merupakan mutiara-mutiara yang masih kusam dan tersembunyi, yang dapat digosok supaya berkilau dan menarik perhatian. Mereka lebih suka latah membangun gedung-gedung dan mal-mal tanpa perencanaan yang matang, dan justeru sering menggusur bangunan bersejarah tersebut.Dari urian di atas, kiranya penelitian ini diperlukan untuk menangani satu diantara mutiara-mutiara tersebut yakni Kawasan Kota Lama melalui pengembangan konsep konservasi kawasan, yaitu merupakan konsep penataan, pelestarian dan pengembangan kawasan-kawasan bersejarah di kota Semarang, dan tentu saja merupakan salah satu landasan budaya bagi perencanaan dan pengembangan kota.Kegiatan penelitian diawali dengan mengumpulkan data-data histories-arkeologis di kawasan-kawasan bersejarah khususnya Kota Lama yang dilakukan melalui studi pustaka, studi arsip, studi peta, serta diikuti dengan observasi lapangan untuk mengetahui kondisi fisik kawasan dan bangunan-bangunan bersejarah. Data-data histories, arkeologis maupun arsitektural, baik berbentuk sumber primer maupun sekunder diklasifikasikan dan dianalisis secara deskriptif. 
KAJIAN AKSESIBILITAS PADA TAMAN DI PERMUKIMAN (KASUS : TAMAN BUMIREJO, PUDAK PAYUNG, SEMARANG) Christy, Eva Satya; Jamila, Rona Fika; Putra, Gentina Pratama; Harsritanto, Bangun I.R.
MODUL Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.672 KB) | DOI: 10.14710/mdl.19.2.2019.116-121

Abstract

Taman merupakan salah satu ruang publik kota yang memiliki fungsi penting sebagai tempat melakukan aktivitas interaksi, bersosialisasi, maupun rekreasi. Sebagai salah satu fasilitas umum, sebuah taman harus menerapkan standar aksesibilitas sehingga dapat digunakan oleh setiap orang termasuk penyandang disabilitas. Penelitian ini akan membahas kasus pada Taman Bumirejo Semarang untuk melihat sejauh mana penerapan sarana aksesbilitas yang memfasilitasi kebutuhan difabel. Yang menjadi parameter penilaian pada kajian ini adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum. Penelitian ini akan menggunakan metode evaluasi antara data standar aksesiblitas dengan kondisi yang terdapat di lapangan. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang penerapan fasilitas dan aksesibilitas pada Taman Bumirejo serta masukan terkait fasilitas yang seharusnya diterapkan pada taman tersebut.
PENGGUNAAN BAMBU DALAM SENI INSTALASI ARSITEKTURAL Supriyadi, Bambang; Sukawi, Sukawi
MODUL Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.217 KB) | DOI: 10.14710/mdl.13.2.2013.65-72

Abstract

Bambu sebagai bahan bangunan telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat di nusantara sejak ratusan tahun yang lalu. Hal ini dapat difahami mengingat bambu seperti halnya kayu adalah bahan organik/alami yang tentu lazim digunakan pada masyarakat tradisional/kuno, termasuk digunakan sebagai bahan perlengkapan hidup sehari-hari. Sampai saat ini bambu masih banyak digunakan bahkan tidak hanya sebagai bahan bangunan tetapi meluas penggunaannya, antara lain bahan interior dan benda-benda estetika. Di cabang seni rupa, salah satunya yang mulai populer kini adalah seni instalasi atau seni merangkai, menyusun benda-benda menjadi seni visual tiga dimensi yang menyajikan makna tertentu dengan mempertimbangkan ruang dan waktu. Bambu pun acapkali digunakan sebagai bahan dasarnya. Apabila bambu dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat dirangkai dan disusun dalam seni instalasi yang lebih berkonotasi visual, tentu akan sangat mungkin seni instalasi ini diperluas maknanya sebagai seni instalasi arsitektural yang menempatkan ruang sebagai bagian penting yang berkenaan dengan guna ruang dalam khasanah pengetahuan arsitektur. Sementara, dari sisi lain arsitektur sendiri tidak pernah lepas dari seni dalam arti yang luas. Pendalaman kemungkinan pengembangan seni instalasi yang berorientasi pada ruang yang saya sebut sebagai seni instalasi arsitektural inilah tujuan dari penelitian yang akan saya lakukan. Salah satu cara yang paling sesuai antara lain adalah melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan merangkai bambu di beberapa tempat dan mencoba menerapkan seni instalasi arsitektural dalam  wujud nyata. Diharapkan hasil penelitian ini selanjutnya akan memperkaya khasanah perancangan dan penerapannya serta merangsang tumbuhnya inspirasi dan imajinasi baru berarsitektur.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAMBANGKAN SARANA PRASARANA KAWASAN DESA WISATA BOROBUDUR Sari, Deasy Mulya
MODUL Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2260.796 KB) | DOI: 10.14710/mdl.15.2.2015.133-140

Abstract

Kawasan desa wisata Borobudur termasuk kedalam wisata heritage diamana di dalamnya terdapat peninggalan budaya bersejarah yaitu candi borobudur yang merupakan candi terbesar di Indonesia. Dengan adanya wisata borobudur ini masyarakat setempat di Kecamatan Borobudur menanfaatkannya sebagai sumber perekonomian, diantaranya adalah dengan menjual berbagai souvenir  khas borobudur. Untuk tetap menarik perhatian tourist yang datang ke borobudur, masyarakat borobudur mulai mengembangkan wisata borobur tidak hanya sebatas pada batu candi peninggalan budaya melainkan turut serta mengembangkan seluruh potensi yang ada di wilayah kecamatan borobudur, oleh karena itu mulai bermunculan juga wisata-wisata lain di sekitar borobudur. Namun sayangnya permasalahan yang timbul adalah bahwa adanya pengambangan kawasan wisata tersebut tidak berbarengi dengan pengembangan sarana dan prasarana desa yang justru tidak diperhatikan oleh warga setempat. Sarana dan prasarana yang tersedia di desa borobudur masih kurang memadai. Oleh karena pada penelitian ini penulis melakukan mengidentifikasi mengenai sarana prasarana yang terdapat di permukiman warga setempat dengan tujuan mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat dalam mengembangkan sarana prasarana desa. Dalam karya tulis ini metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur dan kajian pustaka. Berdasarkan hasil yang diperoleh, penulis dapat menyimpulkan bahwa masyarakat di kawasan Desa Borobudur ini sudah berhasil berpartisipasi dalam membentuk, membangun, dan mengembangan kawasan wisata Borobudur dengan hadirnya tempat-tempat wisata lainnya yang dibangun oleh masyarat sekitar. Namun sayangnya pengembangan kawasan ini tidak dibarengi dengan penambahan fasilitas dan juga sarana prasarana yang berguna bagi permukiman warga sendiri. Padahal fasilitas, sarana serta prasarana tersebut dapat lebih membangun desa dan juga membuat permukiman tersebut menjadi lebih baik.
KAJIAN KARAKTERISTIK PENCAHAYAAN BUATAN PADA BIOSKOP (STUDI KASUS : CINEMACITRA XXI,MALL CIPUTRA,KOTA SEMARANG) Khamairah, Nadiah; Wahyuningrum, Sri Hartuti
MODUL Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.201 KB) | DOI: 10.14710/mdl.17.2.2017.75-77

Abstract

Architecture is a science that covers many areas of other scientific aspects. One aspect considered in architectural design is building utilities. Building utilities are the completeness of building facilities aimed at achieving the elements of comfort, health, safety, ease of communication and mobility in the building so that sustainability activity in the building can run with the best. One of the main aspects of building utilities is lighting. Lighting is divided into natural lighting and artificial lighting. Artificial Lighting is the lighting produced by a light source other than  natural light. Artificial lighting is necessary if the position of the room is difficult to achieve by natural lighting or when natural lighting is insufficient. This paper will be studied artificial lighting characteristic in cinema Citra XXI Semarang.is a space in certain locations which being owned by some societies and being use together with other societies in needs.
PERSEPSI KENYAMANAN PARA PENGHUNI ASRAMA POLISI DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA – AKADEMI KEPOLISIAN Hartawan, Varian Dedy; Setyowati, Erni; Suprapti, Atik
MODUL Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.622 KB) | DOI: 10.14710/mdl.19.1.2019.33-49

Abstract

As a primary need, shelter or boards are often to the top priority in human life which must be fulfilled after clothing and food. The  Police Dormitory from Indonesian Republic Police Education And Training Institutions – Police Academy or abbreviated in Indonesian “Lemdiklat Polri – Akpol”  is residential facility in the police dormitory provided for personnel and staff who teach or served in the Police Academy both members of the National Police or PNS (Goverment Employees).  Not infrequently this dormitory are also inhabited more than two years by its members who serve in the Indonesian Republic Police Education And Training Instituitions – Police Academy. The majority of residents can be said to be decent enough to buy, or rent and inhabit outside the plice dormitory which has far better conditions than the police dormitory itself. This paper aims to determine the factors that make them stay at home to live there, even thought they can rent or buy more suitable home to live. The method used is mixing of qualitative methods and quantitative methods called mixed methods, and also look at the psychological and economic aspects of them. The results of the study reveal that there are a numbers of reasons for neighboring life that are safe, comfortable, economically affordable, the tranquility and natural silence in the surrounding area along with pollution – free air makes the residents still remain even though this location is far from the economic center in mainly.

Page 1 of 19 | Total Record : 183