cover
Contact Name
Zaenal Arifin
Contact Email
arifin1169@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltheorems.unma@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Theorems (The Original Research of Mathematics)
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 2528102X     EISSN : 25414321     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal of THEOREMS (The Original Research of Mathematics) published by Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Majalengka, that contains writings from innovative and relevant research and conceptual studies related to mathematics and / or the development of mathematics learning.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018)" : 11 Documents clear
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) Abdul Rosyid dan Fadhiya
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.735 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.702

Abstract

Abstrak— Tulisan ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) ditinjau berdasarkan kemampuan awal matematis (KAM) siswa. Data KAM diperoleh melalui tes yang telah diberikan sebelum penelitian dilakukan. Data KAM pada tulisan ini adalah nilai ulangan harian siswa pada pokok bahasan sebelumnya yang kemudian dikelompokkan menjadi kategori Tinggi, Sedang, dan Rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Teknik analisis data yang digunakan meliputi Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji  t, Uji t’, Uji Mann Whitney, serta Uji Anova Satu Jalur. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang memperoleh pembelajaran matematika melalui pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional yakni ekspositori. Dari  data hasil penelitian diperoleh rata-rata N-Gain kelas eksperimen 0,38 sedangkan rata-rata N-Gain kelas kontrol 0,25. Selanjutnya rata-rata N-Gain kelas eksperimen kelompok KAM tinggi 0,55; kelompok KAM sedang 0,34; kelompok KAM rendah 0,39. Sedangkan rata-rata N-Gain kelas kontrol KAM tinggi 0,32; kelompok KAM sedang 0,24; kelompok KAM rendah 0,27. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa apabila ditinjau secara keseluruhan, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika melalui pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Selanjutnya apabila ditinjau berdasarkan kategori KAM tinggi, sedang, dan rendah, tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis baik itu pada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika melalui pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) maupun pada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Akan tetapi pada kategori KAM tinggi dan sedang, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika melalui pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional, namun tidak pada kategori KAM rendah. Kata Kunci: Kemampuan Awal Matematis (KAM), Model-Eliciting Activities (MEAs), Pemecahan Masalah Matematis.
Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Attin Warmi
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.453 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.724

Abstract

Abstrak—Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian ini menggunakan desain kelompok kontrol pre-test dan pos-test yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 3 Karawang Barat. Sampel dari penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VIII O sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 48 siswa dan kelas VIII K sebagai kelas kontrol berjumlah 48 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari  pemberian pretes dan postes kemampuan berpikir kreatif matematis. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yaitu dengan gain ternormalisasi(N-Gain), yaitu membandingkan skor pre-test dan pos-test.  Hasil uji normalitas data n-gain kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan hasil perhitungan uji homogenitas nilai signifikansinya 0.008 kurang dari 0.05 artinya varians dari data tersebut tidak homogen. Dikarenakan salah satu uji prasyarat tidak terpenuhi maka untuk untuk melihat perbandingan peningkatan dua kelompok antara kelas eksperimen dan kelas kontrol  menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang melaksanakan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkat lebih baik daripada siswa yang melaksanakan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Pembelajaran Berbasis Masalah.
Meningkatkan Hasil Belajar dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir Zaenal Arifin
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.877 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.705

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa aspek pengetahuan antara sebelum dan sesudah menggunakan SPPKB pada mata pelajaran Matematika, 2) mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa aspek pemahaman antara sebelum dan sesudah menggunakan SPPKB pada mata pelajaran Matematika. SPPKB menekankan kepada keterlibatan dan keaktifan siswa secara penuh dalam pembelajaran. SPPKB memiliki enam tahap: 1) tahap orientasi, 2) tahap pelacakan, 3) tahap konfrontasi, 4) tahap inkuiri, 5) tahap akomodasi, 6) tahap transfer. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan dari metode eksperimen yang sebenarnya. Sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Time Series Design. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan SPPKB  dapat  meningkatkan kemampuan kognitif siswa aspek pengetahuan secara signifikan pada mata pelajaran Matematika dibandingkan sebelum penerapan SPPKB. Hal ini disebabkan karena SPPKB menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat diserap dengan baik. Penerapan SPPKB dalam pembelajaran, juga meningkatkan kemampuan kognitif siswa aspek pemahaman siswa secara signifikan pada mata pelajaran Matematika. Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir.
Efektivitas Problem Posing Setting STAD dan TAIterhadap Kemampuan Penalaran dan Self Eficacy Mahasiswa Iik Nurhikmayati
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.559 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.716

Abstract

Abstrak— Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas pendekatan pembelajaran antara pendekatan problem posing setting model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem posing setting model kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan penalaran matematis dan self eficacy mahasiswa Fakultas Teknik dalam pembelajaran kalkulus. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest non equivalent group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III Fakultas Teknik Universitas Majalengka Tahun Ajaran 2016/2017. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yang diambil secara acak. Adapun kelas yang diperoleh adalah kelas IIIC dan IIID Teknik Informatika. Kelas IIIC mendapatkan perlakuan dengan pendekatan problem posing setting STAD dan kelas IIID mendapatkan perlakuan dengan pendekatan problem posing setting TAI. Analisis multivariat dengan Wilks’lambda digunakan untuk membandingkan efektivitas kedua pendekatan pembelajaran. Dikarenakan terdapat perbedaan efektivitas antara kedua kelompok eksperimen, maka dilakukan uji lanjut dengan analisis uji univariat uji Levene’s yang digunakan untuk menentukan mana yang lebih efektif antara kedua pendekatan pembelajaran terhadap kemampuan penalaran dan self eficacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendekatan pembelajaran problem posing setting STAD efektif terhadap kemampuan penalaran dan self eficacy, 2) pendekatan pembelajaran problem posing setting TAI efektif terhadap kemampuan penalaran dan self eficacy, dan 3) pendekatan pembelajaran problem posing setting TAI lebih efektif dibandingkan pendekatan pembelajaran problem posing setting STAD terhadap kemampuan penalaran dan self eficacy. Kata Kunci: Kemampuan Penalaran, Problem Posing, Self Eficacy, STAD, TAIDahlan, J.A. (2004). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematik Siswa Sekolah Lanjutan Pertama Melalui Pendekatan Pembelajaran Open-Ended. Disertasi Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.Shadiq, F. (2003). Penalaran, Pemecahan Masalah dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Makalah pada kegiatan penulisan modul paket pembinaan penataran pada Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika YogyakartaSumarmo. (2005). Pengembangan berfikir matematik tingkat tinggi siswa SLTP dan SMU serta mahasiswa strata satu (S1) melalui berbagai pendekatan pembelajaran. Laporan Penelitian Lemlit UPI: Tidak diterbitkan.Upu, Hamzah. (2003). Problem Posing dan Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Pustaka RamadhanNease, A.A., Mudgett, B.O., and Ouifiones, M.A. (1999). Relationships Among Feedback Sign, Self Eficacy and Acceptance of Performance Feedback. Journal of Applied Psychology, 5, 806-814.Parma dan Saparwadi, L. (2015). Pengembangan Model Pembelajaran Kalkulus Berbantuan Komputer Melalui Program MAPLE di Program Studi Pendidikan Matematika. Jurnal ELEMEN. Vol 1 nomor 1, 37-48.Slavin, R. E. (2009). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik (Alih bahasa: Nurulita). Bandung: Nusa Media.
Implementasi Model Cooperatif Learning Type Jigsaw untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Mahasiswa Zuli Nuraeni
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.662 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.721

Abstract

Abstrak— Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian mahasiswa semester 4 Pendidikan matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Model Cooperatif Learning Type Jigsaw pada mata kuliah Aljabar Linear mahasiswa semester 4 STKIP Muhammadiyah Kuningan untuk meningkatkan partisipasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan. Pada akhir siklus I rata-rata partisipasi belajar mahasiswa sebesar 3,38, sedangkan pada akhir siklus II rata-rata partisipasi belajar mahasiswa sebesar 3,61. Rata-rata keaktifan mahasiswa pada akhir siklus I adalah 3,37, dan rata-rata keaktifan mahasiswa pada akhir siklus II adalah 3,51. Pada akhir siklus I rata-rata nilai mahasiswa 70, mahasiswa yang memperoleh nilai kurang dari 75 sebanyak 44,44% dan mahasiswa yang memperoleh nilai lebih dari 75 sebanyak 55,56%. Sedangkan pada akhir siklus II rata-rata nilai mahasiswa 83,67, mahasiswa yang memperoleh nilai kurang dari 75 sebanyak 22,22% dan mahasiswa yang memperoleh nilai lebih dari 75 sebanyak 77,78%. Mahasiswa yang memperoleh nilai kurang dari 75 menurun sebanyak 22,22% dari siklus I ke siklus II, dan mahasiswa yang memperoleh nilai lebih dari 75 naik sebanyak 22,22% dari siklus I ke siklus II. Terjadi peningkatan rata-rata nilai mahasiswa dari siklus I ke siklus II sebesar 16,67. Kata Kunci: Cooperatif Learning Type Jigsaw, Penelitian Tindakan Kelas.
Penerapan Model Probing-Prompting Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Rusdian dan Aisyah
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.438 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.700

Abstract

Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan model probing-prompting learning. Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen berdesain kelompok kontrol non-ekiuvalen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Pandeglang, sedangkan yang dijadikan sampel yaitu siswa kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI MIA 3 sebagai kelas kontrol yang ditentukan melalui teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes koneksi matematis tipe uraian yang terdiri dari lima butir soal. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model probing-prompting learning.Kata Kunci: Kemampuan Koneksi Matematis, Model Probing-prompting learning.
Mengembangkan Literasi Matematika Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia Milah Nurkamilah, M. Fahmi Nugraha, Aep Sunendar
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.177 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.722

Abstract

Abstrak— Literasi matematika siswa-siswi Indonesia berdasarkan penilaian PISA dan PIRLS masih berada pada kategori rendah. Literasi matematika mencakup bagaimana siswa mampu mengetahui dan menggunakan dasar matematika untuk menyelesaikan masalah dalam konteks kehidupan nyata. Penting mengembangkan literasi matematika sejak pendidikan dasar, karena menunjang kemampuan matematis siswa pada jenjang berikutnya serta menumbuhkan kesadaran bahwa matematika ada dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada zaman dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini. Pembelajaran Realistik Matematika Indonesia (PMRI) merupakan salah satu pendekatan atau model pembelajaran yang dapat memfasilitasi perkembangan literasi matematika siswa sekolah dasar. Prinsip utama PMRI yang menekankan bahwa matematika merupakan aktifitas manusia dan materi matematika harus bermakna bagi siswa, menjadi pendorong untuk mengembangkan literasi matematika melalui tahapan pembelajarannya. Artikel ini mengkaji tentang literasi matematika siswa sekolah dasar dan pengembangannya melalui PMRI. Kata Kunci: Literasi, Literasi Matematika, Siswa Sekolah Dasar, PMRI, RME.
Alat Peraga untuk Memahami Konsep Pecahan Nia Kania
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.534 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.699

Abstract

Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah pemahaman konsep pecahan siswa yang pembelajarannya menggunakan benda manipulatif (alat peraga) lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, (2) mengetahui sikap siswa terhadap penggunaan benda manipulatif (alat peraga) dalam pembelajaran konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Palasah kabupaten Majalengka. Sampel penelitian ini adalah dua kelas dari kelas VII SMP Negeri 1 Palasah yang dipilih secara acak menurut kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pemahaman konsep pecahan dan angket dengan menggunakan skala Likert. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes awal dan tes akhir. Sedangkan jenis tes yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu tes tipe subjektif (uraian) yang identik. Skala Likert berisikan pernyataan-pernyataan mengenai penggunaan benda manipulatif (alat peraga) dan pemahaman konsep pecahan. Tes diujicobakan terlebih dahulu terhadap siswa kelas VII tahun pelajaran sebelumnya. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, instrumen untuk tes awal dan tes akhir layak untuk digunakan. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa (1) Pemahaman konsep pecahan siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan benda manipulatif lebih baik dari pada pemahaman konsep pecahan siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan pembelajaran konvensional, (2) siswa mempunyai sikap positif terhadap penggunaan benda manipulatif pembelajaran matematika dan sikap positif terhadap pemahaman konsep pecahan. Pembelajaran matematika dengan menggunakan benda manipulatif dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep pecahan siswa. Kata Kunci: benda manipulatif, pemahaman konsep pecahan
Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa Erik Santoso
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.692 KB) | DOI: 10.31949/th.v2i2.723

Abstract

Abstrak—Rendahnya pemahaman matematik harus menjadi fokus guru dalam merancang pembelajaran yang mengtasi permasalahan tersebut. Hal ini dikarenakan kemampuan pemahaman matematik merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematik setelah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X MM 1 SMK Galuh Rahyau dengan jumlah siswa 38 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian Hopkins, dan dilakukan sebanyak dua siklus. Penelitian berkolaborasi dengan satu orang guru matematika di sekolah tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa kelas X MM 1 SMK Galuh Rahayu. Peningkatan tersebut dapat terlihat dari meningkatkan kemampuan pemahaman matematik setiap siklusnya. Kata Kunci: Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa, Pembelajaran BerbasisMasalah.
PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA Rusdian Rifa'i; Siti Aisyah
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/th.v2i2.650

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan model probing-prompting learning. Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen berdesain kelompok kontrol non-ekiuvalen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Pandeglang, sedangkan yang dijadikan sampel yaitu siswa kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI MIA 3 sebagai kelas kontrol yang ditentukan melalui teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes koneksi matematis tipe uraian yang terdiri dari lima butir soal. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model probing-prompting learning.

Page 1 of 2 | Total Record : 11