cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Kandai
ISSN : 1907204X     EISSN : 25275968     DOI : -
Kandai was first published in 2005. The name of Kandai had undergone the following changes: Kandai Majalah Illmiah Bahasa dan Sastra (2005) and Kandai Jurnal Bahasa dan Sastra (2010). Since the name of journal should refer to the name that was registered on official document SK ISSN, in 2016 Kandai started publish issues with the name of Kandai (refer to SK ISSN No. 0004.091/JI.3.02/SK.ISSN/2006 dated February 7th, 2006, stating that ISSN 1907-204X printed version uses the (only) name of KANDAI). In 2017, Kandai has started to publish in electronic version under the name of Kandai, e-ISSN 2527-5968.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
ASPEK SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT MAKASSAR PADA NOVEL NATISHAKARYA KHRISNA PABICHARA Arifa Ainun Rondiyah; Nugraheni Eko Wardani; Kundharu Saddhono
Kandai Vol 13, No 2 (2017): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.539 KB) | DOI: 10.26499/jk.v13i2.377

Abstract

Cultural social in Makassar society has an impact to life point of view and orientation to interact each other. This study is to answer the problem about how is the cultural effect to society’s life in Makassar. This research aims to describe and explain the connection between literature and society relating cultural social aspect of Makassar society in Novel by Khrisna Pabichara. Data collection is done by content analysis technique. The data was analyzed with qualitave method by using literature sociology teory. Data resource of this research is Natisha novel text quote. Analysis result showed about five cultural aspects influencing Makassar society. Sirik is a principal form and perspective of Makassar society. Silariang is marriage tradition violation done by a couple to elope. Social class of Makassar society has an important role in social life. Greetings, Makassar persons greet depend on their social class. Makassar society has literature which is called lontarak with lontar leaf media. 
OKA RUSMINI MENGKRITIK TRADISI BALI DALAM NOVEL: TARIAN BUMI, KENANGA, DAN TEMPURUNG Sastri Sunarti
Kandai Vol 12, No 1 (2016): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1088.112 KB) | DOI: 10.26499/jk.v12i1.74

Abstract

Novel Oka Rusmini yang berjudul Tarian Bumi (2000), Kenanga (2003), dan Tempurung (2010) adalah tiga karya yang memiliki tema sentral penggugatan terhadap budaya Bali tradisional, khususnya dominasi patriarki dalam keluarga Bali. Ketiga novel ini menampilkan tokoh utama perempuan sebagai subordinat dalam budaya Bali tradisional. Penggugatan tersebut disampaikan dalam bentuk naratif dan dialogis dengan membicarakan identitas, realitas, dan  posisi perempuan dalam struktur masyarakat Bali. Ketiga novel ini akan dibahas dengan wacana feminisme kultural yang fokus pada isu-isu kesetaraan hak antara lelaki dan perempuan dalam bingkai budaya dan analisis wacana. Berdasarkan hasil pembacaan kritis dengan pendekatan feminisme cultural tersebut diperoleh kesimpulan bahwa perempuan Bali melalui tokoh utama dalam ketiga novel tersebut berupaya melakukan resistensi terhadap dominasi patriarki yang berlaku terhadap diri mereka.
STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT SASAK DALAM NOVEL KETIKA CINTA TAK MAU PERGI KARYA NADHIRA KHALID Nining Nur Alaini
Kandai Vol 11, No 1 (2015): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.311 KB) | DOI: 10.26499/jk.v11i1.220

Abstract

Suku Sasak merupakan suku yang kaya akan khazanah sastra dan budaya. Kesastraan Sasak awal diturunkan di Pulau Lombok dari generasi ke generasi. Sastra tulis Sasak, pada masa awal perkembangannya ditulis pada daun lontar. Daun lontar dipreparasikan supaya dapat ditulisi dan huruf yang digunakan adalah aksara Jejawen. Perkembangan sastra dan budaya Sasak pada saat ini ditandai dengan lahirnya karya-karya seperti novel yang berlatar belakang sosial budaya masyarakat Sasak. Salah satunya adalah novel berjudul “Ketika Cinta Tak Mau Pergi” karya Nadhira Khalid. Novel ini berkisah tentang cinta antara dua anak manusia, Lalu Kertiaji dan Sahnim. Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang mengangkat fakta kemanusiaan transindividual yang berlatar belakang sosial budaya Sasak. Salah satu fakta sosial yang diangkat dalam novel tersebut adalah stratifikasi sosial masyarakat Sasak. Melalui kajian sosiologi terhadap novel “Ketika Cinta Tak Mau Pergi” karya Nadhira Khalid, tulisan ini akan mengungkapkan stratifikasi sosial masyarakat Sasak yang tergambar dalam novel tersebut. Dari hasil kajian yang telah dilakukan, masyarakat Sasak secara garis besar terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu bangsawan dan rakyat jelata, dengan tugas, fungsi dan kedudukannya masingmasing.
MITOS AMPLOP DALAM CERPEN “AMPLOP” Heksa Biopsi Puji Hastuti
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.921 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.303

Abstract

Mitos amplop yang hidup dalam kehidupan masyarakat diangkat oleh Feliwati dalam cerpen “Amplop”. Cerpen yang berlatar kehidupan akdemik di sebuah SMA ini mengisahkan  amplopyang diterima oleh kepala sekolah. Permasalahan yang diangkat adalah amplop sebagai mitos kehadiran  amplop  sebagai mitos dan   ironi dunia pendidikan  yang terdapat dalam cerpen “Amplop”. Data yang berupa kalimatkalimat dalam cerpen “Amplop” dianalisis dengan menggunakan metode deskriptifkualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra.Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwa kehadiran amplop sebagai mitos dalam cerpen mengemban fungsi sebagai pengukuh (myth of concern) bagi mitos serupa yang sudah muncul dan hidup dalam masyarakat.Sementara itu, ironi pendidikan yang terepresentasi dalam cerpen adalah praktik suap „amplop‟ yang melibatkan kepala sekolah yang idealnya dijadikan teladan positif di lingkungan sebuah sekolah.
OPOSISI TEKS ANAK DAN KEMENAKAN KARYA MARAH RUSLI: KAJIAN INTERTEKSTUAL JULIA KRISTEVA Daratullaila Nasri
Kandai Vol 13, No 2 (2017): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.4 KB) | DOI: 10.26499/jk.v13i2.92

Abstract

This paper discusses Marah Rusli’s Anak dan Kemenakan text with opposition concept by Julia Kristeva. Opposition is something unexchangeable and unconditional between two inharmonic, not-complementary, and unsettling groups. This paper was written to observe the opposition in Anak dan Kemenakan text. Data analysis methods used are suprasegmental and intertextuality analysis methods. It’s found that the oppositions in the text can be seen from the aspects of educational, marriage, social class, and mamak’s (uncle) and father’s role in Minangkabau’s matrilineal kinship system. All of those aspects are opposite in thought, attitude, and behavior between the old and the youth. It describes that the people of Minangkabau was starting to enter a renewal which was marked by the appearance of educational institution. Meanwhile,the renewal itself wasn’t completely accepted by the society. Therefore, the oppositions between the old and the youth became unavoidable. 
Daftar Abstrak Bahasa Inggris J M
Kandai Vol 12, No 2 (2016): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.214 KB) | DOI: 10.26499/jk.v12i2.700

Abstract

CERPEN ““AGIK IDUP AGIK NGELABAN”” MENGGUGAH KEARIFAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN HUTAN KALIMANTAN BARAT NFN Musfeptial
Kandai Vol 12, No 2 (2016): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.57 KB) | DOI: 10.26499/jk.v12i2.88

Abstract

Hutan Kalimantan merupakan satu di antara paru-paru dunia. Namun demikian, telah terjadi kerusakan hutan akibat deforestasi. Keadaan tersebut telah menggugah Dedy Ari Aspar untuk menulis  cerpen “Agik Idup Agik Ngelaban”. Hal ini juga yang menjadi alasan kenapa penelitian terhadap cerpen ini menarik dan penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan memperoleh deskripsi utuh  mengenai kritik sosial pada  cerpen tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan  metode penelitian deskriptif analisis. Analisis data menunjukkan adanya kritik sosial pada cerpen ini. Kritik sosial dapat dilihat lewat dua aspek, yaitu lewat kehadiran tokoh dan lewat alur yang terangkai dalam cerita. Kritik sosial lewat tokoh cerita dapat dilihat dari perlawanan yang telah dilakukan tokoh Boni, Medang, Siyan, dan Lansi atas keserakahan yang dilakukan Tuai Rumah Panjang Sungai Besi. Selain itu, kritik sosial juga terlihat secara implisit dari sikap serakah dan tidak berpihaknya  Tuai Rumah Panjang Sungai Besi dan Aparat Bersenjata kepada rakyat sebagai pemilik hutan adat Danau Sentar.  Kritik sosial lewat alur cerita terlihat dari konflik yang dimunculkan pengarang dari awal cerita, konflik memuncak,  hingga konflik mereda.
SIKAP MASYARAKAT TUTUR ETNIK CINA TERHADAP PENGGUNAAAN BAHASA MAKASSAR DI SULAWESI SELATAN BERDASARKANFAKTOR JENIS KELAMIN: ANALISIS SOSIOLINGUISTIK NFN Herianah
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.961 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap masyarakat tutur etnik Cina terhadap  penggunaan bahasa Makassar yang  ditinjau dari aspek jenis kelamin.Populasi penelitian ini adalah masyarakat tutur etnik Cina yang tersebar disebelas kabupaten/kotadalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan; sementara sampel penelitian  terbatas pada delapankabupaten/kota yang memiliki masyarakat tutur etnis Cina lebih banyak, yaitu: sebanyak 500 responden yang berdomisili diKota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Volume Selayar. Sampel tersebut dipilih secara purposif (purposive technique sampling). Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.Teknik pengumpulan data yang ditempuh adalah distribusi angket (kuisioner), wawancara, dan pengamatan langsung (observasi). Teknik analisis data adalah uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap berbahasa masyarakat tutur etnis Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar ditinjau dari aspek jenis kelamin dan analisis varian (Anova) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap berbahasa masyarakat tutur etnis Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar ditinjau dari aspekjenis kelamin.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwatidak ada perbedaan yang signifikan dari sikap masyarakat tutur etnik Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar apabila ditinjau dari aspek jenis kelamin
NASKAH DOKUMEN/SURAT RAJA KESULTANAN KALIMANTAN BARAT: KAJIAN STRUKTUR, PALEOGRAFI, DAN KEBAHASAAN (Royal Letter/Document of West Kalimantan Sultanate: Structure, Paleography, and Language) Muhammad Jaruki
Kandai Vol 13, No 1 (2017): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v13i1.143

Abstract

Issues disclosed in the research are  the structure,  the form and style, and language aspect used in Royal Letter/Document of Pontianak Sultan, West Kalimantan Sultanate. The aim of the research is to discribe and explain structure, the style of writing of Jawi script, and the language used in the script or letter of “Sultan Pontianak, Sultan Syarif Hamid Bin Sultan Syarif U'sman Alqodri to the Government of the Netherlands”. Using content analysis method to describe the structure, style, and language contained in those scripts, and diplomatic method for manuscript editing, the edited text  produced is in accordance with the original. The analysis result shows that the script of "Letter of Agreement of the Dutch government with Pontianak Sultan, Sultan Syarif Hamid bin Sultan Syarif U'sman Alqodri" is classified as official letter which has the structure of (1) letter head, (2) opening words, (3) the contents of the letter, and (4) the date of the letter. Other parts or structure of the letter not included in the script are: mailing address, number of letters, attachments, subject, mailing address, signature, the name of the sender, and stamp. This letter is written mostly in Arabic typed riqa, taqwi, and muluqah. The language used in the script is Arabic and Dutch. The sentences structure of the manuscript however, does not comply with the language rules. 
Indeks Author J M
Kandai Vol 13, No 2 (2017): Kandai
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.363 KB) | DOI: 10.26499/jk.v13i2.691

Abstract

Page 4 of 24 | Total Record : 236