cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 25800566     EISSN : 26219778     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Agrisocionomics (Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian) memuat naskah hasil penelitian bidang sosial, ekonomi dan kebijakan pertanian. Agrisocionomics diterbitkan oleh Program Studi Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Agrisocionomics terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan Mei dan Nopember
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020" : 17 Documents clear
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA KEBUN BUAH CEPOKO DI KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG Yanti Yosepha Rufina Br Sembiring; Sunarso Sunarso; Wiludjeng Roessali
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.5378

Abstract

Agrowisata memiliki tujuan yaitu untuk memberikan ilmu pengetahuan, edukasi, pengalaman rekreasi  dan mengenal hubungan usaha dibidang pertanian. Kebun Buah Cepoko merupakan salah satu Kebun Satuan Kerja milik UPTD. Kebun Dinas Pertanian yang sangat potensial untuk dijadikan Agrowisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan pengunjung terhadap perkembangan Agrowisata Kebun Buah Cepoko, menganalisis Faktor Internal dan Eksternal yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Kebun Buah Cepoko dan menetapkan strategi dalam pengembangan Agrowisata Kebun Buah Cepoko. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kebun Dinas, Kebun Buah Cepoko,Kecamatan Gunung Pati. Analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan yaitu Analisis CSI, Analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal danAnalisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan indeks kepuasan pengunjung Agrowisata Kebun Buah Cepoko, diketahui nilai CSI adalah 77,81 persen sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan pengunjung Agrowisata Kebun Buah Cepoko puas terhadap atribut Kebun Buah Cepoko.Posisi Agrowisata Kebun Buah Cepoko berdasarkan kondisi internal dan eksternal berada pada kuadran I yang menunjukkan bahwa Agrowisata Kebun Buah Cepoko berada pada situasi yang sangat menguntungkan karena memiliki kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan cara menerapkan strategi pertumbuhan agresif.
PERBANDINGAN KUALITAS PRODUK DAN MINAT MENABUNG PADA LPD DESA ADAT TAJUN DENGAN DESA ADAT TEGAL Eka Swarnadi Luh; Ketut Budi Susrusa; Ida Ayu Listia Dewi
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.698 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.5373

Abstract

LPDs are non-bank financial institutions that are regulated and approved by the Regional Regulations of the Province of Bali. The management of LPD is fully handed over to the relevant Pakraman village. In line with the rapid development of LPDs, it turns out that on the other hand it shows diverse performance, so that LPDs need to pay attention to the level of product quality and customer interest in the products offered.            The purpose of the study was to determine the comparison of product quality and interest in saving at the Tajun Traditional Village LPD with the Traditional Village of Tegal. The number of samples from Tajun Adat Village LPD was 98 people and the LPD of Tegal Traditional Village was 84 people. The research data were analyzed by the Mann-Whitney Test. The results showed that there was a significant difference between the quality of the products of the Adat Village of Tajun LPD and the Traditional Village of Tegal. This difference is indicated by indicators of physical evidence, reliability, responsiveness and empathy. The product quality of Tajun Adat Village's LPD is better than the traditional village of Tegal. There is a significant difference between the interest in saving the traditional village of Tajun LPD and the traditional village of Tegal. The difference is in the indicator of confidence. Interest in Saving Tajun Indigenous Village LPD is higher than the Traditional Village of Tegal.
PEMASARAN SAPI POTONG DI DESA LOBUK KABUPATEN SUMENEP Maulinda Agustin; Mardiyah Hayati
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.319 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.4555

Abstract

Sapi Madura dikenal sebagai plasma nutfah yang dilindungi dan dipertahankan kemurniannya di Pulau Madura. Sapi Madura dilakukan perkawinan silang yang dikenal dengan sapi silangan Madrasin (Madura Limousin). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemasaran sapi potong berdasarkan Struktur, Perilaku dan Penapilan Pasar di Desa Lobuk Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Metode analisis data yang digunakan untuk struktur pasar adalah deskriptif kualitatif yaitu jumlah pelaku pasar dan hambatan keluar masuk pasar dan deskriptif kuantitatif menggunakan analisis Pangsa Pasar (Market Share) dan Indeks Hirschman Herfindahl (IHH), untuk perilaku pasar secara deskriptif kualitatif dengan mengetahui saluran, lembaga dan fungsi pemasaran. Penampilan pasar menggunakan analisis Marjin Pemasaran dan Farmer’s Share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Struktur pasar pada pemasaran sapi potong di Desa Lobuk mengarah pada pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar oligopoli. 2. Berdasarkan analisis perilaku pasar menunjukkan sudah efisien karena hanya terdapat dua saluran pemasaran dan melibatkan satu lembaga pemasaran yaitu pedagang. 3. Untuk penampilan pasar sudah efisien karena distribusi marjin hanya diterima oleh pedagang dan share yang diterima peternak cukup besar yaitu >50 persen.
MOTIVASI PETANI APEL BERALIH DARI BUDIDAYA ANORGANIK KE BUDIDAYA RAMAH LINGKUNGAN DI DESA BULUKERTO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Ikko Novia; IGN Mudita; Arum Pratiwi
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.671 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.5399

Abstract

Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri sendiri maupun dari luar yang menyebabkan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan motivasi petani apel beralih dari budidaya anorganik ke budidaya ramah lingkungan. Metode penelitian ini adalah kuantitatif yang menggunakan analisis data Korelasi Rank Spearman dengan bantuan program komputer SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan (1) faktor yang paling kuat hubungannya dengan motivasi petani adalah faktor tingkat pendidikan dengan nilai koefisien korelasi 0,467, pendapatan 0,457 dan peran penyuluh 0,536, (2) tingkat motivasi petani masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu 40%.Kata kunci: analisis korelasi, motivasi , petani apel, ramah lingkungan, tingkat motivasi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PARTISIPASI PETANI DALAM ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) DI KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN Ni Nyoman Suindah; Dwi Putra Darmawan; I Ketut Suamba
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.188 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.5298

Abstract

Sejak tahun 2015 pelaksanaan AUTP diberlakukan di Indonesia, salah satunya di Kecamatan Penebel yang merupakan kecamatan dengan hamparan sawah terluas di Kabupaten Tabanan yaitu 3.894 Ha. Subak Keloncing dan Subak Piak merupakan dua subak yang berlokasi di Desa Wongaya Gede Kecamatan Penebel. Subak Keloncing merupakan peserta program AUTP sedangkan Subak Piak bukan peserta program AUTP. Berada di lokasi yang sama namun kedua subak ini memiliki keputusan yang berbeda dalam partisipasi program AUTP sehingga menarik untuk dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi petani dalam asuransi usahatani padi  (AUTP) di Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi petani dalam program AUTP dianalisis menggunakan regresi logistik biner (binary logistic regression). Petani responden memiliki karakteristik seperti pada petani pada umumnya, hanya saja petani responden mayoritas adalah petani gurem. Terdapat empat faktor yang memengaruhi partisipasi petani dalam program AUTP yaitu sikap terhadap perubahan, gaya kepemimpinan pekaseh, metode sosialisasi program AUTP dan peran keaktifan PT. Jasindo dalam progarm AUTP. Diperlukan upaya lebih lanjut mengenai sosialisasi kepada petani yang belum berpartisipasi dalam program dan pemerintah diharapkan membuat suatu wadah untuk menampung aspirasi petani mengenai kekurangan maupun kelebihan program AUTP sebagai bahan evaluasi.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOHESIVITAS KELOMPOKTANI DALAM PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL BARU KOMODITAS PADI Rachma Luviani; Abdul Farid; Irianti Kurniasari
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.47 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.5421

Abstract

Penurunan kohesivitas kelompoktani menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi kelompoktani saat ini. Petani beranggapan bahwa kelompoktani hanya menjadi alat bagi sebagian masyarakat atau kelmpok tertentu untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan karakteristik petani di Desa Karangrejo Kecamatan Kendal; 2) Mendeskripsikan kohesivitas kelompoktani yang ada di Desa Karangrejo Kecamatan Kendal; 3) Menganalisis hubungan antara karakteristik petani dan kohesivitas kelompoktani dalam penggunaan Varietas Unggul Baru komoditas padi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik petani di Desa Karangrejo yaitu petani memiliki umur petani rata-rata 42-51 tahun, pendidikan petani rata-rata SMA, pelatihan dalam bidang pertanian yang dilakukan rata-rata 3-4 kali, lama usaha tani berada direntang 11-20 tahun, luas lahan rata-rata 0,2-0,4, tingkat kosmopolitan rendah, interaksi penyuluh tinggi dan pemanfaatan media terhadap kohesivitas kelompok tinggi. Tingkat kohesivitas berada pada kategori tinggi. Hubungan yang signifikan positif terdapat pada tingkat pendidikan, interaksi dengan penyuluh, dan pemanfaatan media, sedangkan untuk pelatihan, lama berusahatani, dan kekosmopolitan memiliki hubungan yang tidak signifikan dan bernilai negatif, kemudian untuk umur dan luas lahan memiliki hubungan yang tidak signifikan dan bernilai positif.
STRATEGI PENGEMBANGAN KEDELAI DI RUMAH KEDELAI GROBOGAN Raka Ega Prasetya; Yuliawati Yuliawati
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.15 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.5353

Abstract

Pemenuhan kebutuhan kedelai nasional selama ini masih tergantung dengan impor, jika ketersediaan bahan pangan selalu dipenuhi dengan impor dapat mengakibatkan berbagai permasalahan ekonomi dan sosial sehingga diperlukan pengembangan kedelai lokal. Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui faktor internal dan eksternal pada pengembangan kedelai di Rumah Kedelai Grobogan. 2) merumuskan strategi pengembangan kedelai di Rumah Kedelai Grobogan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kedelai Grobogan yang merupakan pusat pengembangan kedelai di Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling, dengan informan sebanyak 5 orang yang dipilih meliputi pihak internal yaitu manager (key informant), bagian pemasaran Rumah Kedelai Grobogan, pihak eksternal meliputi mitra, penyuluh pertanian dan Dinas Pertanian Grobogan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner, observasi, dokumentasi, pencatatan dari instansi dan studi literatur. Metode analisis data menggunakan analisis SWOT, Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan Bisnis Model Kanvas. Hasil penelitian menunjukan faktor internal yang menjadi kekuatan utama yaitu produk dikenal masyarakat luas, kelemahan utama yaitu kurangnya controlling dan manjemen. Faktor eksternal yang menjadi peluang utama yaitu kesetiaan pelanggan dan ancaman utama adalah permintaan akan produk rendah. Prioritas strategi pengembangan kedelai di Rumah Kedelai Grobogan yang telah dirumuskan adalah branding produk berkualitas dan menggunakan kedelai lokal. Pada penyempurnaan Model Bisnis Kanvas disarankan untuk menambah mitra seperti rumah makan, restoran, catering dan mencoba segmentasi konsumen seperti masyarakat di pasar tradisonal serta masyarakat yang peduli akan kesehatan. Hubungan dengan pelanggan perlu ditingkatkan dengan membuat website yang menarik agar masyarakat lebih mudah dalam mendapat informasi tentang Rumah Kedelai Grobogan.
RISK MANAGEMENT IN ORGANIC FERTILIZER SUPPLY CHAIN ACTIVITIES Irine Octaviani; Djoko Koestiono; Anisa Aprilia
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.016 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.5288

Abstract

Supply chain management is not easy because there are two challenges that must be faced, that is the complexity of the supply chain structure and sudden uncertainty, therefore conditions are vulnerable to various forms of risk. In companies that produce organic fertilizer such as PT. MBA, organic fertilizer supply chain activities have the opportunity to pose risks. The purpose of this research is to identify risks and identify the causes of risk and determine the right strategy to deal with the causes of risk in supply chain activities at PT. MBA. The method used is the House of Risk (HOR) by using five indicators in the SCOR (Supply Chain Operation Reference) model, that is plan, source, manufacture, distribution and return. Risk events are identified and considered priorities, that is delays in receiving raw materials from suppliers, implementation of production not on schedule, no production process activities, unable to meet all requests, decreasing product quality during the process, product quality not in accordance with existing standards and delays product delivery (finished fertilizer) to PT. PKG. The priority risk agent is a risk agent to check inaccurate raw materials. Meanwhile, the handling strategy that is a priority to be implemented, with the hope of being able to prevent the causes of risk is coordination, stock strategy and flexible supply base.
INSTITUTIONAL FARMERS' LAND TO INCREASE FARMER'S PRODUCTION, PRODUCTIVITY AND INCOME Titik Ekowati; Edy Prasetyo; Bambang Trisetyo Eddy
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.327 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.7069

Abstract

Farm land management institutional in term of consolidation and corporate farming programs are the management of farm land especially wet rice field to fulfill the optimum farm scale that manage by farmer’s group and to get the value for farmers. Research was aimed to develop the farmer’s institutional by land consolidation and corporate farming approach. Survey method was used for research. Dalangan Village, Tawangsari District and Dukuh Village, Mojolaban District were determined for research location by purposive method based on the farm institutional. Simple random sampling was used to get 40 respondents who joined the institutional program and 40 respondents who were not affiliated with land institutions. Data were analyzed by descriptively. The research was held by farmer’s empowerment and assistance at the farmers group to make use of innovation technology. Result of research showed that 28 ha wet rice field was integrated to the program of 4 farmer’s groups.  The implementation of program answered the scarcity of land and labor and it can be easily to manage the production factors. The impact of the programs were increasing paddy production, prodoctivity, cost production effiecientcy by IDR  374.643,56/ha,/period increasing the usage of farm equipment, the created of the opportunity for employment, especially for women, to create the seedling and increasing the income of IDR 3.185.241.56/ha/period.   
APA YANG MENDORONG DIVERSIFIKASI PENDAPATAN PETANI?: TINJAUAN EMPIRIS RUMAH TANGGA TANI PADI PROVINSI JAWA TIMUR Gilang Wirakusuma
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.004 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v4i1.6091

Abstract

Diversifikasi pendapatan merupakan salah satu strategi rumah tangga tani untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang didasari berbagai motif. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat diversifikasi pendapatan pada rumah tangga tani padi serta mengidentifikasi faktor penentu pada diversifikasi yang mereka lakukan. Dengan menggunakan data pada level rumah tangga, tingkat diversifikasi dianalisis dengan formula Indeks Keberagaman Simpson (IKS). Sementara itu, identifikasi faktor penentu diversifikasi pendapatan diuji dengan metode Censored Tobit Regression. Hasil analisis menunjukkan bahwa  derajat diversifikasi pendapatan rumah tangga petani padi di Provinsi Jawa Timur umumnya rendah. Walaupun demikian, IKS tetap mengindikasikan bahwa rumah tangga petani padi memperoleh pendapatan mereka dari sumber mata pencaharian yang beragam. Lebih lanjut, tingkat diversifikasi pendapatan secara signifikan ditentukan oleh faktor-faktor yang berasal dari aspek karakteristik rumah tangga, usahatani, kepemilikan asset, institusi, dan ketersediaan pangan rumah tangga.

Page 1 of 2 | Total Record : 17