cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin of Anatomy and Physiology)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 25276751     EISSN : 25410083     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019" : 12 Documents clear
Pengaruh Masa Inkubasi Pupuk dari Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) Pipit Wijiyanti; Endah Dwi Hastuti; Sri Haryanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.99 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.21-28

Abstract

Air cucian beras mengandung protein glutelin dan vitamin B1 yang berpotensi sebagai pupuk organik. Masa inkubasi adalah proses dekomposisi senyawa-senyawa kompleks pada air cucian beras menjadi senyawa sederhana yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh masa inkubasi pupuk dari air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2018 s/d. bulan April 2018 di Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan, Departemen Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan masa inkubasi yang terdiri dari, P0: tanpa masa inkubasi, P1: masa inkubasi 5 hari, P2: masa inkubasi 10 hari, P3: masa inkubasi 15 hari, P4: masa inkubasi 20 hari. Pada penelitian ini parameter yang diamati antara lain, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, jumlah klorofil total dan karotenoid. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi air cucian beras berpengaruh meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, bobot basah dan jumlah klorofil total tetapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah daun, luas daun, bobot kering dan kandungan karotenoid. Kata kunci :Sawi hijau, air cucian beras, masa inkubasi
Pengaruh Pencucian, Pembungkusan dan Penyimpanan suhu rendah Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) Muhammad Anwar Djaelani; Zuni Novika; Nur Azizah
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.837 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.29-34

Abstract

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani  bagi masyarakat Indonesia. Telur mengandung bahan organik yang mudah rusak. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya telur adalah lama waktu penyimpanan. Kualitas telur perlu dipertahankan agar kandungan bahan kimia yang terdapat pada telur dapat dipertahankan kesegarannya.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas telur ayam setelah pencucian,pembungkusan dan penyimpanan. Variabel kualitas telur yang diamati meliputi nilai Haugh Unit, Indeks Kuning Telur, Nilai susut berat dan pH telur. Telur ayam yang digunakan sebanyak 60 butir dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan. Kelompok I telur ayam tanpa dicuci disimpan pada suhu 310 C, Kelompok II telur ayam tanpa dicuci dibungkus plastik wrap disimpan pada suhu 310 C, Kelompok III telur ayam dicuci disimpan pada suhu 310 C,  Kelompok IV telur ayam dicuci dibungkus plastik wrap kemudian disimpan pada suhu 310 C. Setiap kelompok perlakuan terdiri 5 ulangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap dengan 4 kelompok perlakuan dan 3 kelompok waktu pengamatan. Pada hari ke 3 setelah telur dikeluarkan dari induk ayam  dilakukan pencucian, pembungkusan telur dan penyimpanan. Pengamatan dilakukan pada hari 10, 17 dan 24. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf signifikansi 5% dan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukkan pencucian mempercepat penurunan kualitas telur, pembungkusan dapat mempertahankan kualitas telur. Semua variabel penelitian menunjukkan penurunan seiring dengan bertambahnya waktu penyimpanan Kata kunci: haugh unit, indek kuning telur, susut berat
Efek Alelokimia Ekstrak Daun Babandotan( Ageratum Conyzoides L.) terhadap Kandungan Pigmen Fotosintetik dan Pertumbuhan Gulma Rumput Belulang (Eleusine Indica (L.) Gaertn) Dian Septiani; Endah Dwi Hastuti; Sri Darmanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.437 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.1-7

Abstract

Rumput belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn) merupakan gulma yang hidup di area pertanian. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan mengguanakan bioherbisida. Tanaman yang dapa dijadikan bioherbisida adalah tanaman yang mengandung alelokimia. Alelokimia adalah senyawa kimia yang dihasilkan tumbuhan dan apabila di keluarkan ke lingkungan mampu menghambat pertumbuhan tanaman disekitarnya Salah satu tanaman yang mengandung alelokimia adalah A. conyzoides. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alelokimia ekstrak daun A. conyzoides pada konsentrasi yang berbeda terhadap kandungan pigmen fotosintetik dan pertumbuhan gulma rumput belulang, serta mengetahui konsentrasi optimum yang dapat menghambat pertumbuhan rumput belulang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu konsentrasi ekstrak alelokimia A. conyzoides, masing – masing perlakuan dengan mengguanakan lima ulangan. Perlakuan dengan konsentrasi berbeda yaitu 0%, 5%, 10%, 15%. Parameter yang diamati yaitu kandungan klorofil a, klorofil b , klorofil total, karotenoid, bobot basah, bobot kering, tinggi tanaman, panjang akar, dan jumlah daun yang dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji DMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan kandungan klorofil a, klorofil b , klorofil total, karotenoid, bobot basah, bobot kering, tinggi tanaman, panjang akar, dan jumlah daun. Kata kunci : Rumput belulang, alelokimia, A. conyzoides, bioherbisida
Kadar Lemak, Indeks Kuning Telur, dan Susut Bobot Telur Itik setelah Pencucian Air dan Perendaman Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Rahita Dayurani; Siti Muflichatun Mardiati; Muhammad Anwar Djaelani
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.472 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.35-44

Abstract

Penelitian ini menganalisis  pengaruh  pencucian  dan  perendaman ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap kadar lemak  telur,  indeks  kuning  telur  (IKT) dan susut bobot telur itik setelah disimpan pada suhu ruang dengan  lama  penyimpanan  berbeda Penelitian ini menggunakan rancangan  acak lengkap. Digunakan telur sebanyak  45  butir yang diambil pada satu hari setelah diovulasikan. Telur  dibagi  dalam  9 perlakuan dan  5  kali  ulangan.  Kontrol, Telur  dicuci,  direndam  ekstrak daun jambu biji, disimpan 14 hari, Telur dicuci, direndam ekstrak daun jambu biji, disimpan  28  hari. Telur  dicuci,  disimpan  14  hari, Telur  dicuci,  disimpan  28  hari. Telur direndam ekstrak daun jambu biji,  disimpan  14  hari. Telur  direndam  ekstrak daun jambu biji, disimpan 28  hari. Telur  disimpan  14  hari.  dan  Telur  disimpan  28 hari.. Variabel pada  penelitian  ini  adalah  kadar  lemak,  IKT  dan  susut  bobot. Data dianalisis menggunakan ANOVA Simpulan i penelitian ini  perendaman telur dalam  ekstrak  daun  jambu  biji  dengan kadar tanin 3,9% tidak efektif mempertahankan  kualitas  telur yang disimpan lebih dari 14 hari. Kata kunci: disimpan, suhu, tanin
Efek Ekstrak Air Daun Insulin (Tithonia Diversifolia) pada Status Darah Tikus (Rattus Norvegicus L.) Hiperglikemik Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.65 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.8-12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis efek ekstrak air daun insulin terhadap status darah tikus hiperglikemik. Kondisi hiperglikemik akan meningkatkan jumlah radikal bebas yang dapat merusak struktur membran eritrosit sehingga menurunkan jumlah eritrosit, persentase hematokrit dan kadar hemoglobin. Penelitian ini menggunakan 16 ekor tikus Wistar jantan yang dikelompokkan dalam 4 kelompok perlakuan yaitu P0 merupakan kelompok kontrol, P1 kelompok tikus hiperglikemik yang diberi glibenklamid 2 mg/BB, P2 dan P3 kelompok tikus hiperglikemi yang diberi ekstrak air daun insulin 30 mg/BB/ hari dan 60 mg/BB/hari. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan.Pakan dan minum diberikan ad libitum selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah eritrosit tidak berbeda nyata pada semua perlakuan, begitu pula persentase hematokrit dan kadar hemoglobin tidak berbeda nyata antar kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak air daun insulin mampu memperbaiki status darah tikus hiperglikemi setara dengan glibenklamid. Kata kunci: eritrosit, hemoglobin, hematokrit, daun insulin, tikus hiperglikemi
Kandungan Ca, Cu, dan Pb pada Berbagai Produk Olahan Rumput Laut Gracillaria verrucosa (Hudson) Papenfuss dari Tambak Lorok, Semarang Muhammad Ghozy Nailan Naja; Munifatul Izzati; Sri Haryanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.549 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.13-20

Abstract

Perkembangan industri di sekitar Tambak lorok Semarang menghasilkan buangan limbah dan menimbulkan pencemaran logam berat seperti Cu dan Pb. Cemaran tersebut dapat membahayakan organisme yang hidup di dalamnya. Salah satunya adalah rumput laut G. verrucosa yang mampu menyerap logam berat, dan sangat berbahaya apabila dikonsumsi . G. verrucosa juga mempunyai kandungan mineral yang lengkap, antara lain yaitu Ca. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan mineral Ca pada tepung agar, dan ampas ekstrak agar yang berasal dari rumput laut G. verrucosa serta menguji kandungan logam berat Cu dan Pb pada tepung agar, dan ampas ekstrak agar yang berasal dari rumput laut G. verrucosa. Metode analisis kandungan mineral serta logam berat menggunakan metode Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES).  Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata kandungan mineral Ca yang dimiliki oleh tepung agar yaitu sebesar 18,75 ppm, dan pada  ampas ekstrak agar yaitu sebesar 12,63 ppm. Nilai rerata kandungan logam berat Cu yang dimiliki oleh tepung agar yaitu sebesar 1,239 ppm, dan pada  ampas ekstrak agar yaitu sebesar 0,733 ppm, dan nilai rerata kandungan logam berat Pb yang dimiliki oleh  tepung agar yaitu sebesar 0,158 ppm, dan pada  ampas ekstrak agar yaitu sebesar 0,042 ppm.           Kata kunci: G. verrucosa, mineral, logam berat, ICP-OES, tambak lorok
Kombinasi Azolla pinnata R. Br. dan Abu Sekam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa L. Var Inpari 33) di Lahan Salin Robi’atul Asifah; Munifatul Izzati; Erma Prihastanti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.141 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.73-81

Abstract

Padi (Oryza sativa L) merupakan salah satu sumber karbohidrat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Kebutuhan lahan yang sangat besar dimasa mendatang akan meningkatkan penggunaan lahan-lahan marginal seperti lahan salin. Upaya penanganan tanah salin dapat dilakukan melalui pemilihan tanaman toleran, pencucian garam (desalinisasi) dan reklamasi lahan salin dengan pemberian amelioran atau pembenah tanah. Penambahan Azolla pinnata R.Br. dan abu sekam dapat meningkatkan kesuburan tanah dan membantu menurunkan salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Azolla dan abu sekam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi (Oryza sativa L. var Inpari 33) di lahan salin dengan kombinasi yang berbeda. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 ulangan dan 6 perlakuan P0 (kontrol), P1 (100% Azolla), P2 (100% Abu Sekam ), P3 (25% Azolla+75% Abu Sekam), P4 (50% Azolla+50% Abu Sekam), P5 (75% Azolla+25% Abu Sekam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Azolla pinnata R. dan abu sekam berpengaruh nyata terhadap semua parameter penelitian yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun,  jumlah anakan, panjang akar, berat basah tanaman, berat kering tanaman, jumlah gabah permalai dan berat gabah permalai. Pemberian Azolla dan abu sekam yang optimal adalah pada perlakuan P5.    Kata kunci : Azolla pinnata R. Br., abu sekam, tanah salin, pertumbuhan dan produksi Oryza sativa L.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) terhadap Berat Uterus dan Tebal Endometrium Mencit (Mus musculus L.) Anis Alfiyanti; Agung Janika Sitasiwi; Siti Muflichatun Mardiati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.758 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.82-89

Abstract

Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) mengandung bahan aktif seperti flavonoid, triterpenoid, alkaloid, tanin dan saponin yang berpotensi sebagai senyawa antifertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekstrak etanol daun mimba (Azadirachta indica A.Juss) terhadap berat uterus dan tebal endometrium mencit (Mus musculus L.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu K- (Akuades), K+ (Pil Kontrasepsi), P1, P2 dan P3 (Perlakuan ekstrak etanol daun Mimba dengan dosis 8,4; 11,2 dan 14 mg/kg BB/hari) masing-masing dengan 5 ulangan. Perlakuan diberikan secara oral dengan volume 0,2 mL selama 21 hari. Pemberian pakan dan minum dilakukan secara ad libitum. Uterus diisolasi, ditimbang dan dibuat sediaan histologis menggunakan metode paraffin dengan tebal sayatan 5 µm dan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). Pengukuran tebal endometrium dilakukan pada 6 sayatan di setiap sediaan histologi uterus. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan uji lanjut DMRT. Hasil analisis menunjukkan paparan bahan uji memberikan pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap tebal endometrium namun tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap bobot uterus dan bobot total organ reproduksi. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun Mimba selama 21 hari dapat memengaruhi fertilitas dengan cara menurunkan tebal endometrium.   Kata kunci: daun Mimba, tebal endometrium, bobot uterus
Pengaruh Perlakuan Organomatrixpriming Terhadap Peningkatan Mutu Fisiologis Benih Cabai (Capsicum annuum L.) Fatma Rosita Ratnaningtyas; Endang Pudjihartati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.02 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.45-54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh organomatrixpriming dalam memperbaiki mutu fisiologis benih cabai. Benih yang digunakan adalah benih cabai varietas Ciko yang telah disimpan selama dua tahun dengan daya berkecambah 74,67%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal. Terdapat delapan perlakuan dan lima ulangan. Bahan organomatrixpriming yang diujikan adalah akuades, air kelapa, pupuk organik cair plus, tauge, tauge fermentasi, bonggol pisang, bonggol pisang fermentasi. Organomatrixpriming dilakukan menggunakan media zeolit selama 4 hari, kemudian dilanjutkan dengan pengujian perkecambahan menggunakan metode UKDdp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan pupuk organik cair plus dan bonggol pisang fermentasi dapat memperbaiki viabilitas benih cabai serta memenuhi standar daya berkecambah benih menurut Balitsa dan SNI yaitu ≥85%. Tetapi organomatrixpriming yang lain tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan viabilitas dan vigor benih. Perlakuan tauge fermentasi justru menurunkan seluruh variabel mutu fisiologis. Infeksi Aspergillus yang menyebabkan benih busuk dan tumbuh abnormal saat pengujian perkecambahan paling tinggi terdapat pada perlakuan tauge.  Kata kunci : benih cabai, organomatrixpriming, viabilitas, vigor
Struktur Histologi Hepar Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) yang Diberi Pakan Organik Ika Oktavia Nurmila; Tyas Rini Saraswati; Sri Isdadiyanto
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.73 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.90-96

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pemberian pakan organik terhadap diameter hepatosit  dan struktur histologi hepar puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica). Penelitian ini menggunakan 60 ekor puyuh jepang yang terdiri atas 4 perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri atas 3 ekor puyuh dan dilakukan 5 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian terdiri atas 4 kelompok yaitu P0 merupakan puyuh yang diberi pakan komersial, P1 merupakan puyuh yang diberi pakan organik standar, P2 merupakan puyuh yang diberi pakan organik dengan kandungan daun singkong, kunyit, dan ikan kembung, dan P3 merupakan puyuh yang diberi pakan organik dengan kandungan daun singkong, kunyit, dan rumput laut. Perlakuan diberikan selama 4 bulan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diukur dalam penelitian adalah diameter hepatosit, diameter lobulus hepar, bobot hepar, dan bobot badan puyuh jepang serta deskripsi struktur histologi hepar. Data dianalisis dengan Analysis of Varian (ANOVA), bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis data terdapat perbedaan nyata pada diameter hepatosit, diameter lobulus hepar, dan bobot hepar, namun tidak terdapat perbedaan nyata terhadap bobot badan puyuh jepang yang diberi pakan organik. Disimpulkan bahwa pemberian pakan organik mampu mengoptimalkan fungsi hepar puyuh.  Kata kunci: pakan organik, puyuh jepang, hepatosit, kunyit

Page 1 of 2 | Total Record : 12