cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JUPERTA (Jurnal Perikanan Tangkap)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 26139766     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 67 Documents
Analisis Usaha Produksi Perahu di Rawapening (Studi Kasus Produsen Perahu Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang) iqbal Ali Husni; Dian Wijayanto; Sardiyatmo Sardiyatmo; Trisnani Dwi Hapsari; Faik Kurohman
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rawapening memiliki nilai strategis terkait dengan banyaknya pihak yang berkepentingan, termasuk produsen perahu di sekitar kawasan Rawapening. Terdapat beberapa produsen perahu kayu di sekitar Rawapening, termasuk produsen yang berlokasi di Desa Asinan, Kecamatan Bawen. Usaha produksi perahu kayu di sekitar Rawapening cenderung stagnan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis usaha produksi perahu di Desa Asinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RC ratio usaha produksi perahu kayu di Desa Asinan adalah 1,24, artinya menguntungkan. Namun, usaha produksi perahu kayu di Desa Asinan perlu dikembangkan, baik dari aspek pemasaran, inovasi produk dan manajemennya.
ANALISIS PERBEDAAN MESH SIZE DAN WAKTU PENANGKAPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA JARING INSANG PERMUKAAN (Surface Gill Net) DI WADUK CACABAN KABUPATEN TEGAL Miftahurrohman Miftahurrohman; Aristi Dian Purnama Fitri; Bogi Budi Jayanto
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 02 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nelayan menggunakan jaring insang dengan ukuran mata jaring dan waktu penangkapan yang berbeda-beda, sehingga belum diketahui ukuran mata jaring dan waktu penangkapan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini, mengetahui pengaruh perbedaan ukuran mata jaring terhadap lingkar tubuh, mengetahui pengaruh perbedaan waktu penangkapan terhadap jumlah hasil tangkapan, serta mengetahui ada tidaknya interaksi perbedaan ukuran mata jaring dan perbedaan waktu penangkapan terhadap jumlah hasil tangkapan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016. Metode yang digunakan adalah diskriptif dengan 12 kali pengulangan. Analisis data menggunakan uji ANOVA. Hasil analisa data diperoleh Ftabel < Fhitung (2,88 < 13,045) untuk hubungan lingkar tubuh dengan ukuran mata jaring, hasil tersebut menunjukkan lingkar tubuh berpengaruh terhadap ukuran mata jaring. Hubungan jumlah hasil tangkapan dengan waktu penangkapan diperoleh Ftabel < Fhitung (2,88 < 11,976) menunjukkan perbedaan waktu penangkapan berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Pengaruh interaksi ukuran mata jaring dan waktu penangkapan terhadap jumlah hasil tangkapan didapatkan Ftabel < Fhitung (2,88 < 11,976) menunjukkan ada interaksi antara ukuran mata jaring berbeda dengan waktu penangkapan berbeda terhadap hasil tangkapan ikan nila.
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI USAHA PERIKANAN TANGKAP BAGAN PERAHU CUNGKIL (BOAT LIFTNET) DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG, BANDAR LAMPUNG. Arfian Setyo Nugroho; Imam Triarso; Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Juni 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagan Perahu Cungkil adalah salah satu alat tangkap ikan masyarakat bugis yang ada di pesisir Teluk Lampung. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nelayan antara lain dengan meningkatkan produksi hasil tangkapannya, peningkatan jumlah produksi dapat diperoleh dari manipulasi faktor – faktor teknis dalam kegiatan penangkapan ikan pada alat tangkap Bagan Perahu dengan asumsi bahwa faktor – faktor teknis memberikan dampak yang positif atau negatif terhadap jumlah produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengalaman nahkoda/nelayan (X1), penggunaan jumlah lampu (X2), ukuran luas jaring (X3), intensitas trip (X4), dan penggunaan jumlah bahan bakar (X5) terhadap hasil produksi (Y) Bagan Perahu di PPP Lempasing, Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan terhitung dari tanggal 28 September-28 Oktober 2016 di PPP Lempasing, Bandar Lampung. Pengambilan data menggunakan metode observasi dan wawancara, data yang digunakan terdiri dari data primer (kontruksi alat tangkap, metode pengoperasian, daerah penangkapan, hasil tangkapan), dan data sekunder (jumlah dan nilai produksi di PPP Lempasing, jumlah armada, jumlah nelayan). Pengolahan data menggunakan uji asumsi klasik, uji statistik-t, uji statistik-f, Koefisien Determinasi (R2), Fungsi Produksi Cobb – Douglas. Hasil penelitian menunjukkan X1, X2, X3, dan X4 berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y, sedangkan secara parsial X1 tidak berpengaruh signifikan, X3 berpengaruh negatif terhadap variabel Y, X2 dan X4 berpengaruh positif terhadap variabel Y, dan X5 tidak lolos uji asumsi klasik karena terdapat korelasi terhadap X4
ANALISIS HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN PADA ALAT TANGKAP BUBU FUNNEL 2 DAN FUNNEL 4 DI PERAIRAN REMBANG Bogi Budi Jayanto; Faik Kurohman; Herry Boesono; Kukuh Eko Prihantoko
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, Maret 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubu (Trap) adalah salah satu alat tangkap yang digunakan untuk menangkap Rajungan. Rajungan yang tertangkap dengan alat tangkap Bubu masih dalam kondisi hidup dan segar sehingga mutu hasil tangkapan terjamin. Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan komiditas ekonomis penting perikanan, dengan harga jual yang tinggi jika dalam kondisi hidup. Funnel (pintu masuk) pada Bubu merupakan salah satu penentu keberhasilan biota (Rajungan) terjebak masuk kedalamnya. Penelitian tentang penambahan funnel ini bertujuan untuk meningkatkan peluang rajungan banyak tertangkap dan menjadikan nilai efektivitas yang tinggi. Penambahan jumlah funnel sebanyak 4 buah dari yang biasanya digunakan nelayan sebanyak 2 buah diharapkan akan memperbesar peluang rajungan sebagai target tangkapan alat tangkap Bubu. Melalui metode penelitian experimental fishing di perairan Rembang, Jawa Tengah didapatkan hasil bahwa Bubu dengan funnel sebanyak 4 buah menghasilkan hasil tangkapan lebih
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESYAHBANDARAN DENGAN METODE SIX SIGMA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) CILACAP Himma Galuh Nastiti; Bambang Argo Wibowo; Dian Ayunita Nugraheni Nurmala Dewi
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesyahbandaran di PPS Cilacap memiliki fungsi untuk melaksanakan pengendalian, pengawasan, serta menjaga keamanan dan keselamatan operasional kapal perikanan. Kantor kesyahbandaran memberikan pelayanan kepada masyarakat (nelayan) berupa pengurusan administratif kapal perikanan dan penerbitan dokumen penting kapal perikanan. Hal yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu pelayanan dapat dilihat dari kepuasan para pengguna jasa, sehingga pihak penyedia jasa dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan proses pelayanan kesyahbandaran PPS Cilacap, tingkat kepuasan pengguna jasa, dan kualitas pelayanan jasa kesyahbandaran dengan metode six sigma. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif bersifat studi kasus dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Tingkat kepuasan pelanggan dihitung menggunakan metode service performance sedangkan kualitas pelayanan dianalisis menggunakan metode pengendalian DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Contol) six sigma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan kesyahbandaran di PPS Cilacap adalah sebesar 93,23% dengan tingkat kinerja pelayanan berada pada sigma 3,0 dan nilai DPMO (Defect per Million Opportunities) sebesar 67.720. Atribut yang memiliki peluang tertinggi terhadap ketidakpuasan pengguna jasa adalah “sosialisasi terkait dengan kegiatan kesyahbandaran”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesyahbandaran di PPS Cilacap memiliki tingkat kepuasan yang sangat tinggi yaitu 93,23%. Namun berdasarkan analisis six sigma menunjukkan kinerja layanan jasa kesyahbandaran di PPS Cilacap belum maksimal karena masih memiliki atribut yang perlu diperbaiki agar mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pada pengguna jasa.
ANALISIS PERBANDINGAN KEUNTUNGAN USAHA DOCKING KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN SISTEM PEMBAYARAN : STUDI KASUS DOK KAPAL ALONG JAYA BATANG DAN PT PISANG SARI DOK GUNUNG SLAMET PEKALONGAN Desi Dwi Ardiati; Abdul Kohar Mudzakir; Indradi Setiyanto
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 02 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis dan finansial serta kelayakan usaha Dok Kapal Along Jaya Batang dan PT Pisang Sari Gunung Slamet Pekalongan, membandingkan keuntungan usaha docking kapal dengan sistem pembayaran yang berbeda antara Dok Kapal Along Jaya Batang dan PT Pisang Sari dok Gunung Slamet Pekalongan, serta mengukur tingkat efisiensi ekonomis antara Dok Kapal Along Jaya Batang dan PT Pisang Sari dok Gunung Slamet Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara yang dilengkapi dengan kuesioner dan observasi secara langsung di lapangan. Data primer terdiri atas kapasitas kapal, aspek ekonomis yang berupa biaya investasi, biaya total, pendapatan, dan aspek teknis yang berupa fasilitas docking kapal, sedangkan data sekunder berupa jumlah kapal, dan jumlah karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dok Kapal Along Jaya Batang dan PT Pisang Sari dok Gunung Slamet Pekalongan layak dan menguntungkan. Dok Kapal Along Jaya Batang nilai rata-rata NPV Rp. 87.059.513,56, IRR 89%, B/C Ratio 1,23. Pengembalian modal cepat dengan PP 1,9 tahun. Margin keuntungan 0,354, Total Asset Turn Over 1,866, earning power 0,6, dan efisiensi berdasarkan pendapatan dan biaya sebesar 1,5. Sedangkan PT Pisang Sari dok Gunung Slamet Pekalongan nilai rata-rata NPV Rp. 22.203.164,97, IRR 23%, B/C Ratio 1,4. Pengembalian modal sedang dengan PP 3 tahun. Margin keuntungan 0,571, Total Asset Turn Over 0,678, earning power 0,398, dan efisiensi berasarkan pendapatan dan biaya sebesar 2,414. Penelitian ini dapat memberikan pandangan mengenai penentuan sistem pembayaran yang lebih menguntungkan pada usaha docking kapal perikanan antara menggunakan GT kapal atau ukuran lunas kapal.
PENGARUH PERENDAMAN AIR TAWAR DAN AIR LAUT TERHADAP NILAI KEKUATAN PUTUS (BREAKING STRENGTH) DAN KEMULURAN (ELONGATION) PADA BENANG POLYAMIDE (PA) MONOFILAMEN DIAMETER 0.4 mm Intan Rohiatul Jannah; Sulistyani Dyah Pramitasari; Indradi Setiyanto
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 02 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan dasar alat penangkapan ikan terbagi menjadi dua jenis yaitu terbuat secara alami (natural fibre) dan buatan (synthetic fiber). Bahan sintetis lebih unggul karena tidak mengalami pembusukan dan lebih tahan lama. Salah satu contoh bahan sintesis adalah polyamide atau dikenal dengan nama dagang nilon. Tingkat kekuatan benang dan kemuluran merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan terkait dengan keefektifan suatu bahan sehingga nelayan tidak perlu banyak mengeluarkan biaya untuk perawatan alat tangkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : Nilai kekuatan putus (breaking strength) dan kemuluran (elongation) benang nilon Polyamide (PA) ukuran 0,4 mm dalam kondisi kering dan basah (perlakuan perendaman dengan air tawar dan air laut, serta pengaruh perlakuan terhadap kekuatan putus (breaking strength) dan kemuluran (elongation) pada benang nilon polyamide (PA) diameter 0,4 mm. Metode penelitian ini adalah experimental laboratory (penelitian pada skala laboratorium) dengan mengacu metode dari SNI ISO 1805: 2010. Pengumpulan data dilakukan pada kondisi kering dan kondisi basah dengan sampel benang dari empat produsen alat tangkap yang dianggap sebagai sampel A,B,C, dan D. Adapun setiap perlakuan dilakukan 10 kali pengulangan. Pada proses selanjutnya yaitu bahan uji diambil dengan jarak antara perlengkapan pengunci sekurang-kurangnya 250 mm. Setelah itu, diuji nilai kekuatan putus benang (breaking strength) dan kemuluran (elongation) dengan menggunakan alat breaking strength machine. Hasil dari penelitian ini adalah Nilai kekuatan putus (breaking strength) pada benang polyamide monofilament diameter 0.4 mm untuk kondisi kering lebih besar dibandingkan dengan perendaman air tawar dan air laut. Nilai kemuluran (elongation) pada benang polyamide monofilament diameter 0.4 mm untuk kondisi kering lebih rendah dibandingkan dengan kondisi perendaman air tawar dan air laut. Terdapat pengaruh media perendaman terhadap kekuatan putus benang polyamide (signifikansi 0.00) yang lebih kecil dari α (0.05). Terdapat pengaruh media perendaman terhadap kemuluran benang polyamide (signifikansi 0.00) yang lebih kecil dari α (0.05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media perendaman (air tawar dan air laut) terhadap kekuatan putus (breaking strength) dan kemuluran benang (elongation) PA monofilament diameter 0.4 mm.
ANALISIS BIOEKONOMI SUMBERDAYA RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI KABUPATEN TUBAN Trijana Adi Tama; Dian Wijayanto; Trisnani Dwi Hapsari
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Juni 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi kepadatan stok sumberdaya rajungan dan biomassa sumberdaya rajungan di Kabupaten Tuban, serta menganalisis nilai MSY (Maximum Sustainable Yield), MEY (Maximum Economic Yield), dan OAE (Open Access Equilibrium) dengan model bioekonomi Gordon-Schaefer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada studi kasus. Estimasi Biomassa rajungan diperoleh melalui analisis swept area. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Tuban dengan luas daerah 361,14 km2 mempunyai kepadatan stok rajungan per tahun sebesar 309,53 kg/km2 dan biomassa rajungan sebesar 4.471 kg. Nilai CMSY Sumberdaya Rajungan sebesar 3.580 kg/tahun. Nilai EMSY sebesar 102 trip/tahun; CMEY sebesar 3.571 kg/tahun dengan EMEY sebesar 97 trip/tahun; nilai COAE sebesar 675 kg/tahun dengan EOAE sebesar 194 trip/tahun pada perikanan tangkap bubu rajungan. Nilai EMSY sebesar 239 trip/tahun; CMEY sebesar 3.571 kg/tahun dengan EMEY sebesar 227 trip/tahun; nilai COAE sebesar 675 kg/tahun dengan EOAE sebesar 674 trip/tahun pada perikanan tangkap jaring rajungan. Produksi rajungan Kabupaten Tuban pada tahun 2014 mencapai 27,18 ton membuktikan jika eksploitasi sumberdaya rajungan di Kabupaten Tuban mengindikasikan overfishing.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN KAPAL PERIKANAN BERBAHAN DASAR KAYU DI PPP KLIDANGLOR, DESA KARANGASEM KECAMATAN BATANG JAWA TENGAH Yeni Elizabeth Simamora; Indradi Setiyanto; Faik Kurohman
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biaya produksi kapal perikanan berbahan kayu tergantung jenis kayu yang digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memberikan informasi tentang gambaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan kapal kayu, mengetahui biaya penyusutan dan perawatan kapal kayu dan mengkaji kelayakan usaha pembuatan kapal kayu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis data yang digunakan di bagi tiga yaitu perhitungan biaya produksi, perhitungan biaya penyusutan dan perawatan kapal, dan analisis usaha pembuatan kapal. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa biaya produksi yang dikeluarkan kapal kayu dengan ukuran kisaran antara 30 GT – 50 GT sebesar Rp.424.437.500,00 dan kapal dengan ukuran kisaran antara 50 GT – 80 GT sebesar Rp.930.437.500,00 namun biaya tersebut tidak termasuk biaya mesin dan instalasinya. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan bahwa nilai R/C, PP, NPV, IRR, Net B/C dengan ukuran kapal kisaran antara 30 GT – 50 GT berturut – turut 2,9, 0,35, 119.500.000, 51%, 4,2 dan pada ukuran kapal kisaran antara 50 GT – 80 GT berturut – turut 1,5, 1,05, 39.440.000, 50%, 2,7. Hasil perhitungan tersebut melebihi batas kelayakan usaha, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa usaha galangan kapal di Batang layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan.
PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN BANGKA Bukhari Bukhari; Wahyu Adi; Kurniawan Kurniawan
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fishing activity definitely influenced by the condition of fishing ground. Therefore, the information about potential fishing ground is needed by fisherman in the fishing activity. Chlorophyll-a is the primary productivity in the waters. Chlorophyll-a development of the waters affected by sea surface temperature (SST). The purpose of this study are to map the distribution of chlorophyll-a and SST in the Bangka waters and to predict fishing areas in the Bangka waters. Fishing grounds were estimated using three indicators namely the concentration of chlorophyll-a, SST and catch per unit effort (CPUE). Distribution of chlorophyll-a and SST in the waters of Bangka using Aqua MODIS image data. Distribution of the average value of the highest SST in the waters of Bangka occur in first transitional season that is equal 31,2˚C, while the lowest value occurred in the western season namely 28,1˚C. The concentration of chlorophyll-a in the west tend to be high season with an average value of 1,3 mg/m3, while in the transitional season 1 the value of chlorophyll-a concentration lower at 0,4 mg/m3. Most of the catch obtained in the first transitional season 470.306 kg with a value of CPUE 1.256,44 kg/trip. Lowest number of catches on the west season is 218.753 kg with a value of CPUE 551,11 kg/trip. The Results from in situ data retrieval of chlorophyll-a concentration values were highest at station 5 at 1,602 mg/m3, while the lowest concentrations of chlorophyll-a occurred at station 2 of 0,801 mg/m3. While sea surface temperatures in the study area ranged between 29°C to 31°C. The relationship between oceanographic factors may determine the potential fishing area. Based on the analysis of chlorophyll-a and SST, the waters of Bangka viable as a predictor of potential mackerel fishing area. The spread of fishing areas not just in the waters close to fishing base (PPN Sungailiat), but also in waters far enough away from the fishing base that includes locations around Karang Sembilan, Karang Tinggi, Karang Bahaya, Toti Island and the Tujuh Island.