cover
Contact Name
Saaduddin
Contact Email
red.ekspresiseni@gmail.com
Phone
+6281371972228
Journal Mail Official
red.ekspresiseni@gmail.com
Editorial Address
https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/about/editorialTeam
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
ISSN : 14121662     EISSN : 25802208     DOI : http://dx.doi.org/10.26887/ekspresi
Core Subject : Humanities, Art,
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni welcomes full research articles in the area of Visual Art and Performing Art. Scope areas are: related to Art and Culture, Creative Process and conceptual research in visual art and Performing Art.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni" : 20 Documents clear
MEMBACA MAKNA KARYA FOTOGRAFI DOKUMENTER INDAH SUSANTI
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v22i2.1074

Abstract

AbstrakFoto dokumenter adalah penggambaran dunia nyata oleh fotografer.  Gambaran tersebut menyampaikan sesuatu yang penting dan memberikan komentar agar dimengerti oleh orang lain. Secara tidak langsung, hal ini  dapat dikonsumsi public guna mempertahankan sebuah warisan budaya. Visualisasi dari  dunia nyata yang direkam oleh seorang fotografer juga berupaya mengkomunikasikan dan memberikan informasi  terhadap suatu peristiwa. Apa yang divisualkan oleh seorang fotografer  merupakan bentuk ekspresi dan suatu upaya merespon lingkungannya. Kepekaan seorang fotografer akan menggerakkan ISO, Speed dan Diafragma.  Setiap momen adalah peristiwa penting, setiap tekanan shutter adalah wujud kepeduliannya. Dalam Artikel ini, penulis melakukan pemaknaan terhadap tiga karya fotografi documenter 1). Ragam Hias Rumah Gadang, 2). Eksistensi Tebu Lawang, 3). Ibu Yusnidar Pembuat Saka Tabu Bukik Batabuh. AbstractDocumentary photos are real-world depictions by photographers. The picture conveys something important and provides comments so that others can understand it. Indirectly, this can be consumed by the public to maintain cultural heritage. Visualizing the real world recorded by a photographer also seeks to communicate and provide information about an event. What a photographer visualizes is a form of expression and an attempt to respond to his environment. The sensitivity of a photographer will move the ISO, Speed , and Diaphragm. Every moment is an important event, and every shutter press is an expression of concern. In this article, the author interprets the three works of documentary photography 1). Ornamental Variety of Rumah Gadang, 2). The existence of Lawang Sugarcane,Ragam Hias Rumah Gadang, 2). Eksistensi Tebu Lawang, 3). Ibu Yusnidar Pembuat Saka Tabu Bukik Batabuh.
Contemporary Painting: Anjani Mystery Room RIPASE NOSTANTA BR.PURBA
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.335 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v22i2.996

Abstract

Abstract painting is a genre of art whose forms of delivery are not direct. Anjani is one of the young artists who work with abstract paintings by displaying her wild imagination. Through a mix of media mix and sweep, spill, melt scratch techniques together and connect together into an unexpected configuration of results. The artist himself has dyslexia, which is not trivial for someone, especially artists because dyslexia is a 'language disorder' which causes individual deferences. However, lack is not an obstacle to Anjani, Anjani makes her shortcomings into an artistic 'personal charm' and this is a great capital and impetus for creating the best work of art. The theory used is Paul Ricoeur's interpretation theory. Interpretation is the interpretation, meaning, meaning, impression, opinion, and theoretical view of an object, the object this time meant is Anjani's painting, which the author limits to three paintings, namely Regeneration, Shifting, Mandala. Lukisan Abstrak, Paul Recoeur, Hermeneutik, Disleksia.
HOAKS SEBAGAI KONSEP PENCIPTAAN TARI “FILTER” PRASIKA DEWI NUGRA; SABRI GUSMAIL
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.576 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1361

Abstract

AbstrakKarya tari “Filter” merupakan karya peraih Hibah Seni Kelola 2019, kategori karya kolaborasi inovatif. Terinspirasi dari kondisi merebaknya hoaks (berita bohong) di jejaring sosial, khususnya pada layanan sosial media. Mengusung tema kehidupan sosial masyarakat di Indonesia, guna merefleksikan kondisi yang terjadi di Indonesia akibat hoaks yang berserakan di media digital. Memilih tipe abstrak dengan metode penciptaan berupa observasi (penjelajahan data, wawancara dan dokumentasi), analisa data, proses penciptaan (eksplorasi, improvisasi dan komposisi/pembentukan), persiapan, pertunjukan dan evaluasi. Karya ini terdiri dari 3 (tiga) bagian, antara lain ; 1) Menggambarkan bebasnya informasi yang beredar di sosial media, 2) Berita bohong (hoaks) yang tidak terbendung membanjiri sosial media, 3) Upaya individu dalam menyaring informasi hoaks yang berserakan, memilih dan berbagi informasi sesuai kebutuhan. Pelahiran karya ini memberikan tawaran esensi ideal akan pemanfaatan teknologi dalam berkomunikasi, meminimalisir dampak hoaks dari elemen terkecil, yaitu individu itu sendiri.AbstractThe dance work "Filter" is the work of the 2019 Governance Art Grant winner in innovative collaboration works. It is inspired by the widespread condition of hoaxes (fake news) on social networks, especially on social media services. Carrying the theme of social life in Indonesia, to reflect the situations that occur in Indonesia due to hoaxes scattered in digital media—selecting the abstract type with the creation method in the form of observation (data exploration, interviews, and documentation), data analysis, creation process (exploration, improvisation, and composition/formation), preparation, performance, and evaluation. This work consists of 3 (three) parts, among others; 1) Describing the freedom of information circulating on social media, 2) Unstoppable hoaxes flooding social media, 3) Individual efforts in filtering scattered hoax information, selecting and sharing information as needed. The birth of this work offers an ideal essence of the use of technology in communication, minimizing the impact of hoaxes from the smallest element, namely the individual himself.
NEW MEDIA LANGKAH PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL SALUANG DENDANG OLEH KELOMPOK SENI CIMPAGO TALANG RIKI RIKARNO; SAADUDDIN SAADUDDIN
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.124 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1619

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat cepat pada era globalisasi ini. Perkembangan ini dipastikan menyentuh, bahkan melahirkan orientasi baru pada semua bidang kehidupan manusia termasuk pertunjukan kesenian saluang dendang. Salah satu grub Baguruau Saluang Dendang yang ada di Kabupaten Solok adalah Cimpago Talang. Grub kesenian Cimpago Talang dengan konsidi Covid 19, pemerintah telah menerapkan pembatasan social. Untuk itu media penayangan melaui aplikasi-aplikasi media social menjadi pilihan melakukan pertunjukan saluang dendang. Salah satu media yang mereka pakai adalah Live Streaming melalui aplikasi Facebook dan Youtube, sehingga pagelaran Bagurau Saluang Dendang tetap berjalan dengan konsep komunikasi dua arah dengan penonton.
PENANAMAN NILAI-NILAI KONSERVASI MELALUI ORKESTRA MAHASISWA IRFANDA RIZKI HARMONO SEJATI
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.787 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1637

Abstract

The form of presentation of the Orchestra at  Universitas Negeri Semarang is flexible. There are no special courses for Orchestra practice that can make students play Orchestra as capital for teaching and working in music. This article aims to determine the skill level of students playing the main instruments that have been obtained in the PIIP course and applied to orchestral games and how the inculcation of conservation values for each player with different tools can become a harmonious sound unit. This study uses qualitative research methods with descriptive exposure. The research subjects are active students of music artists who are members of the Semarang State University orchestra. The results of data collection with observation, interview, documentation, and data analysis techniques. The analysis technique is divided into three stages: data reduction, data presentation, and concluding. The results of interviews and observations that have been collected, such as; documentation, pictures, photographs, field notes, personal notes, and other documents, are studied, analyzed, researched, and then reduced to an abstraction.ABSTRAKBentuk penyajian Orkestra di Universitas Negeri Semarang bersifat fleksibel. Tidak ada mata kuliah khusus praktek Orkestra yang dapat membentuk mahasiswa bermain orchestra sebagai modal mengajar dan berkarya di bidang musik. Artikel  ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan mahasiswa memainkan Instrumen pokok yang sudah didapat pada mata kuliah PIIP dan diaplikasikan ke dalam permainan Orkestra, dan bagaimanakah penanaman nilai-nilai konservasi tiap-tiap pemain yang berbeda instrumen dapat menjadi satu kesatuan bunyi yang harmonis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paparan secara deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa aktif seni musik yang tergabung dalam orkestra Universitas Negeri Semarang. Hasil pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Teknik analisis terbagi  tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil wawancara dan observasi yang sudah terkumpul seperti; dokumentasi, gambar-gambar, foto-foto, catatan lapangan, catatan pribadi, serta dokumen-dokumen lainnya dipelajari, ditelaah, diteliti kemudian direduksi menjadi sebuah abstraksi.
COMMUNICATION SIGNS BEHIND AJI WINDU VIATRA'S POSTER: A SAUSSURE SEMIOTIC STUDY MUKHSIN PATRIANSAH; YOSEF YULIUS; RIA SAPITRI
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.687 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1293

Abstract

 AbstrakPoster hadir di tengah masyarakat memiliki arti khusus dalam menginformasikan suatu pesan (message). Poster hanyalah sebatas media, hal paling penting dalam sebuah poster adalah pesan (message) yang diinformasikan melalui tanda verbal dan visual.  Tulisan ini berusaha mengungkapkan sistem penandaan yang disajikan  dalam sebuah poster iklan layanan masyarakat ‘smoke rise_asapa’ karya Aji Windu Viatra. Tanda-tanda yang dihadirkan dalam poster ini merupakan representasi dari kejenuhan dan dampak buruk yang diakibatkan dari bencana asap yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia khususnya di kota Palembang yang merupakan salah satu kota terkena dampak sangat parah dari bencana ini. Tanda verbal ataupun tanda visual dalam karya poster ini cukup menarik untuk dibedah dan dianalisis dengan pendekatan semiotika komunikasi ala Ferdinand De Saussure. Sebagai sebuah disiplin ilmu, semiotika tidak hanya sekedar sebagai metode kajian (decoding), akan tetapi juga sebagai metode penciptaan (encoding). Sebagai metode penciptaan (encoding) semiotika memiliki pengaruh yang kuat dalam bidang-bidang seni rupa salah satunya adalah desain komunikasi visual. Secara representatif sebuah tanda yang disajikan memiliki  aturan dan prosedur  tertentu yang harus dipatuhi, sehingga tanda tersebut mampu berkomunikasi dan mudah dimengerti.AbstractPosters present in the community have a special meaning in informing a message. However, posters are only limited to media. The essential thing in a poster is the message that is reported through verbal and visual signs. This paper attempts to reveal the marking system presented in a public service advertisement poster 'smoke rise_asapa' by Aji Windu Viatra. The characters shown in this poster represent the saturation and adverse effects caused by the haze disaster that occurs every year in Indonesia, especially in the city of Palembang, one of the cities most severely affected by this disaster. In this poster work, verbal signs or visual signs are pretty interesting to be dissected and analyzed with the semiotic communication approach in Ferdinand De Saussure's style. As a scientific discipline, semiotics is a method of study (decoding) and creation (encoding). As a method of creating (encoding), semiotics has a strong influence on art, one of which is visual communication design. Representatively a sign presented has specific rules and procedures that must be obeyed so that the character can communicate and is easy to understand. 
SEMIOTIC ANALYSIS OF BUTET KARTAREDJASA’S VISUAL ARTWORK “GORO-GORO BHINEKA KERAMIK” TAUFIK AKBAR
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1181.234 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1360

Abstract

AbstrakArtikel ini merupakan sebuah analisis makna terhadap karya-karya seni visual Butet Kartaredjasa “Goro-Goro Bhineka Keramik”. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan focus pada pendekatan semiotika dyadic Ferdinand De Saussure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karya-karya “Goro-Goro Bhineka Keramik” memiliki makna tentang pentingnya sikap kritis bagi si seniman, sindiran politik yang memecah belah masyarakat serta pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman sebagai identitas bangsa Indonesia.AbstractThe paper is a meaning analysis on artworks “Goro-Goro Bhineka Ceramic” by Butet Kartaredjasa. This research using a qualitative method with focuses on dyadic semiotics from Ferdinand De Saussure. The result of this research contains:  the meaning of the ceramics is about the importance of critical attitude for him as an artist, divisive political innuendo in Indonesian people, and the importance of maintaining unity amidst diversity as the identity of the Indonesian nation.
ANALISIS SEMIOTIKA ARSITEKTUR BANGUNAN PELABUHAN TELUK NIBUNG SEBAGAI WUJUD IDENTITAS TANJUNG BALAI KOTA KERANG Sri Wahyuni Panjaitan; Dede Pramayoza
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.181 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1618

Abstract

Artikel ini membicarakan tentang Pelabuhan Teluk Nibung yang terletak di Kota Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara. Pelabuhan tersebut kini mengalami perubahan arsitektur, yang memberikan ciri khas dari kota Tanjung Balai Asahan sebagai Kota Kerang. Mengunakan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce, tulisan ini menguraikan perihal semiotika arsitektur bangunan, yang dipandang sebagai bahasa simbol atau tanda yang dapat memberikan informasi melalui bentuk-bentuk dan pesan tertentu kepada target audience. Penelitian menunjukkan bahwa jika dilihat berdasarkan objek semiotika, yakni ikon, indeks dan simbol, maka arsitektur bangunan Pelabuhan Teluk Nibung merupakan wujud identitas kota Tanjung Balai Asahan, yang dikenal kota Kerang. Salah satu wujudnya adalah bangunan berbentuk seperti salah satu jenis cangkang kerang yaitu jenis kerang Kepah.AbstractThis article discusses the Teluk Nibung Harbor located in Tanjung Balai Asahan City, North Sumatra. The port is now undergoing architectural changes, which give the characteristics of the city of Tanjung Balai Asahan as the City of Shells. Using the semiotic analysis method of Charles Sanders Peirce, this paper describes the semiotics of building architecture, which is seen as a language of symbols or signs that can provide information through certain forms and messages to the target audience. The research shows that when viewed based on semiotic objects, namely icons, indexes, and symbols, the Teluk Nibung Harbor building architecture is a manifestation of the identity of the city of Tanjung Balai Asahan, which is known as the city of Shells. One of its forms is a building shaped like one type of clamshell, namely the Kepah type of shell.
CYBERSPACE ANALYSIS IN NA'VI AVATAR FILM AS A REQUIREMENT OF VIRTUAL SPACES CUT AFRINA
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.702 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v22i2.1024

Abstract

Cyberspace as Virtual space embodiment in Na'vi's Avatar Film by using the analysis theory according to Mark Slouka. The purpose of the Film Avatar analysis is to further understand the elements of the Cyberspace in the film, the results of the analysis of the authors on the movie Avatar is the advancement of technology and communication with a network capable of creating Cyberspace in a life. Where the human sense of being now leads to machine culture as a product of media communication technology is Internet. Cyberspace in the movie Aavatar is able to disrupt the balance that is on the Na'vi community. Cyberspace's identity built in the Avatar is a modern human-controlled indetity. Technology is the human work that is controlled by human beings themselves. The results of the Avatar technology product are not solely acceptable to the Na'vi community. The integrity and solidarity of the Na'vi community to defend the earth of Pandora, with a teeter fight against the sophistication of modern human technology.
BENTUK DAN MAKNA LUKISAN BERTEMAKAN EKSPRESI WAJAH NEGERIKU HATMI NEGRIA TARUAN; SUSANDRO SUSANDRO
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.859 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1562

Abstract

AbstrakSetiap wajah menggambarkan rupa yang beragam seperti sedih, gembira, takut, marah dan sebagainya. Namun ekspresi demikian tidaklah menampak di atas kanvas sebagaimana wajarnya dalam bentuk rupa ekspresionis. Bentuk yang telah terdistorsi itupun mendapat berbagai pemaknaan dari penikmatnya yang dapat mengisi ruang kosong dari karya. Artikel ini bertujuan memaparkan bentuk serta makna yang digagas oleh senimannya. Metode yang digunakan yaitu berlandaskan pada ingatan, menyelisik catatan-catatan sepanjang proses serta mengamati karya secara langsung. Proses pemaknaan bersandar pada teori interpretasi Paul Riceour yang bersandar pada tanda dan simbol yang dianggap sebagai teks. Hasil penelitian ini ialah makna-makna yang terbaca masih pada karya menunjukkan kondisi sebagaimana realitanya, meski tidak lagi disajikan dengan rupa sebagaimana realitasnya.AbstractEach face depicts various forms such as sad, happy, afraid, angry, and so on. However, such an expression does not appear on the canvas as it usually would in an expressionist form. Instead, the distorted form gets various meanings from the audience, filling the space of the work. This article aims to describe the structure and to mean that the artist-initiated. The method used is based on memory, examining notes throughout the process, and observing the work directly. The meaning process relies on Paul Riceour's interpretation theory which relies on signs and symbols considered texts. This research shows that the meanings that are read in the works show the conditions as they are in reality, even though they are no longer presented in the form of existence.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 2 (2023): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 25, No 1 (2023): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 24, No 2 (2022): Edisi Juli- Desember 2022 Vol 24, No 1 (2022): Edisi Januari-Juni 2022 Vol 23, No 2 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 22, No 2 (2020): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 22, No 1 (2020): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 21, No 2 (2019): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 21, No 1 (2019): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 21, No 1 (2019): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 2 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 2 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 1 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 20, No 1 (2018): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 2 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 2 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 1 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 1 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 18, No 2 (2016): Ekspresi Seni Vol 18, No 2 (2016): Ekspresi Seni Vol 18, No 1 (2016): Ekspresi Seni Vol 17, No 2 (2015): Ekspresi Seni Vol 17, No 1 (2015): Ekspresi Seni Vol 17, No 1 (2015): Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni Vol 16, No 1 (2014): Ekspresi Seni Vol 15, No 1 (2013): Ekspresi Seni Vol 14, No 2 (2012): Ekspresi Seni Vol 14, No 2 (2012): Ekspresi Seni Vol 14, No 1 (2012): Ekspresi Seni Vol 14, No 1 (2012): Ekspresi Seni Vol 13, No 2 (2011): Ekspresi Seni Vol 13, No 2 (2011): Ekspresi Seni Vol 13, No 1 (2011): Ekspresi Seni Vol 13, No 1 (2011): Ekspresi Seni More Issue