cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP)
ISSN : 26154587     EISSN : 26206382     DOI : -
Core Subject : Education,
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) adalah Jurnal yang memuat karya ilmiah pendidik dan praktisi pendidikan sebagai hasil usaha dan kreatifitas mereka dalam mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah. Jurnal ini diterbitkan dalam bentuk cetak dan online, memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun untuk memenuhi syarat sebagai jurnal tingkat provinsi.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 148 Documents
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Membandingkan Bilangan Bulat Melalui Metode Blended Learning Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020 Susiana Dwiningrum
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Matematika siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi, dengan diterapkannya Metode Blended Learning (b) Bagaimanakah pengaruh Metode Blended Learning terhadap motivasi belajar siswa siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi setelah diterapkannya Metode Blended Learning. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi setelah diterapkan Metode Blended Learning. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VII E di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 78,13%, 81,25%, dan 87,50%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Pelaksanaan Kegiatan Pembawa Acara/Mc Pada Mata Pelajaran Otomatisasi Dan Tata Kelola Humas Keprotokolan Dengan Metode Smart Learning Siswa Kelas XII OTKP 4 SMK Negeri 1 Ponorogo Sri Agustiani
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan kenyataan yang ada, hasil belajar siswa Kelas XII OTKP 4 dalam hal menguasai materi Menerapkan pelaksanaan kegiatan pembawa acara/MC dalam kategori kurang. Hal ini didukung adanya mean skor hanya mencapai 54,41. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM 52,94% atau 18 siswa saja dari KKM yang telah ditetapkan 75. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 5 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Otomatisasi dan Tata Kelola Humas Keprotokolan kompetensi dasar Menerapkan pelaksanaan kegiatan pembawa acara/MC melalui strategi pembelajaran SMaRT Learning pada siswa Kelas XII OTKP 4, SMK Negeri 1 Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2020/2021. Peranan model pembelajaran SMaRT Learning dalam meningkatkan hasil belajar Otomatisasi dan Tata Kelola Humas Keprotokolan pada kompetensi dasar Menerapkan pelaksanaan kegiatan pembawa acara/MC ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 72,35; siklus II 75,62; dan siklus III 83,59. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 70,59%, siklus II 79,41%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan metode pembelajaran SmaRT Learning dalam proses pembelajaran dapat meningkatan hasil belajar Otomatisasi dan Tata Kelola Humas Keprotokolan pada kompetensi dasar Menerapkan pelaksanaan kegiatan pembawa acara/MC.
Peningkatan Kemampuan Profesional Guru Melalui Supervisi Teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK) Oleh Kepala Sekolah Di SMK Negeri 2 Nawangan Surtini Surtini
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai program antara lain penataran-penataran, penyempurnaan kurikulum, pengadaan sarana prasarana dan alat belajar, peningkatan manajemen sekolah, dan sebagainya. Namun demikian upaya-upaya tersebut kurang mempunyai dampak yang nyata dalam kegatan pembelajaran di kelas apabila tidak diikuti dengan pembinaan profesional bagi para guru. Sebagai upaya membantu memecahkan masalah tersebut, maka peneliti menawarkan suatu bentuk supervisi dengan teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK). Hasil dari pelaksanaan DRK ini ditengarai dapat dijadikan pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dalam membina guru dan tenaga kependidikan di sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya secara nyata. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 4 siklus. Tiap siklus melalui penatahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan peranan supervisi teknik DRK dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional para guru, 2) Memberikan arahan atau pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas sebagai supervisor sekolah dalam membina guru dan staf sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan dan profesinya secara berdaya guna dan berhasil guna. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan profesional guru SMK Negeri 2 Nawangan Kabupaten Pacitan melalui penerapan supervisi teknik DRK. Hal ini ditandai adanya peningkatan kategori kemampuan profesional guru dalam setiap siklusnya yaitu pada siklus I berada pada kategori kurang dan pada siklus terakhir meningkat dan berada pada kategori tinggi.
Peningkatan Hasil Belajar Materi Pokok Khalayak Humas Pada Mata Pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Humas Dan Keprotokolan Melalui Pembelajaran Improve Siswa Kelas XI OTKP 1 SMK Negeri 1 Ponorogo Susilowati Susilowati
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran memegang peranan penting dalam konteks persekolahan yang merupakan suatu institusi formal yang mendayagunakan berbagai komponen atau sumber daya pendidikan secara maksimal. Guru ditantang untuk dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal sehingga hasil belajar yang memuaskanpun dapat dicapai. Dari data yang diperoleh peneliti diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam bidang Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan khususnya pada kompetensi dasar Memahami khalayak humas sangat rendah dengan nilai rerata yang dicapai 57,29. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 5 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan melalui metode Model Pembelajaran IMPROVE pada siswa Kelas XI OTKP 1 SMK Negeri 1 Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran IMPROVE dalam meningkatkan hasil belajar Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan kompetensi dasar Memahami khalayak humas ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni : pada siklus I 73,47; siklus II 79,16; dan siklus III 83,47. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 63,89%, siklus II meningkat menjadi 80,56%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Penggunaan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Interaksi Antarnegara Asia Dan Negara Lainnya Pada Siswa Kelas IX G Di SMP Negeri 2 Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020 Sri Murni
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan metode Model Pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitas belajar mengajar tidak terjadi kejenuhan, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan pemahaman yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam interaksi antarnegara asia dan negara lainnya pada siswa Kelas IX G, di SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi dengan diterapkannya Model Pembelajaran Creative Problem Solving ? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam interaksi antarnegara asia dan negara lainnya pada siswa Kelas IX G, di SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi dengan diterapkannya Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IX G, Di SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi. hal ini terbukti peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I (71,72), menjadi pada siklus II (80,63) dan meningkat pada siklus III (87,19), sedangkan prosentase ketuntasan secara klasikal pada siklus I (68,75%), pada siklus II (81,25%), dan pada siklus III (90,63%), sehingga pada siklus III ketuntasan secara klasikal melampaui kriteria dari 85% dan tercapai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Creative Problem Solving dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa Kelas IX G, Di SMP Negeri 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan Melalui Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) Pada Kelas IX F Di SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020 Maulidah Fitriyah
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Materi pelajaran Reproduksi Pada Tumbuhan Dan Hewan yang urut dan logis sebenarnya sangat penting diberikan kepada murid untuk melatih menggunakan bahasa secara aktif. Ada beberapa faktor penyebab yaitu, (1) sistem ujian yang biasanya menjabarkan soal-soal yang sebagian besar bersifat teoritis, (2) kelas yang terlalu besar dengan jumlah murid berkisar antara empat puluh sampai lima puluh orang. Oleh sebab itu peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang penggunaan Pembelajaran Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah (1) “Seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Alam khususnya reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis pada siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi? (2) Apakah Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) dapat meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam dalam bidang reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi? Hasil penelitian siklus 1 sampai dengan siklus 3 dari data yang dikumpulkan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan melului Metode Student Facilitator And Explaining (SFE) terdapat peningkatan prestasi belajar siswa kelas IX F, SMP Negeri 1 Kasreman Kabupaten Ngawi, khususnya reproduksi pada tumbuhan dan hewan yang urut dan logis, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya rata-rata hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan guru (rata-rata hasil belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 71,67, 81,88, dan 87,71, sedangkan ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 75,00%, 83,33%, dan 87,50%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Meningkatkan Kinerja Guru Matematika Melalui Metode Kooperatif Model Group Investigation Di SDN Ambelang Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun Pelajaran 2019/2020 Ahdan, Hamadan
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk: a) ingin mengetahui peningkatan Kinerja Guru setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Group investigation di SDN Ambelang Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun Pelajaran 2019/2020, b) ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model Group investigation di SDN Ambelang Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun Pelajaran 2019/2020. Adapun Penelitian Tindakan Sekolah ini berlokasi di SDN Ambelang Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun Pelajaran 2019/2020 yang ditujukan pada guru kelas V mengajar matematika dan siswa kelas V yang ada di lokasi penelitian. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model Group investigation memiliki dampak positif dalam meningkatkan Kinerja Guru. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru dengan ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III) yang masing-masing 65,00%, 80,00%, dan 90,00%. Dan pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Materi Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) Pada Siswa Kelas X-MIPA-1 SMA Negeri 3 Bondowoso Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 Lilis Sulistya Budi Utami
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 4 No 3 (2021): Volume 4 No.3 Tahun 2021
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil observasi awal di SMA Negeri 3 Bondowoso diperoleh data bahwa pembelajaran kimia di kelas X-MIPA-1 memiliki hasil belajar yang rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Bondowoso kelas X-MIPA-1 tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 35 orang siswa, terdiri dari 19 laki-laki dan 16 perempuan. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, dan soal evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kondisi awal jumlah siswa yang mengalami peningkatan motivasi belajarnya sebanyak 13 orang (37,14%), pada siklus I meningkat menjadi 23 orang (65,71%) dan pada siklus II meningkat menjadi 33 orang (94.29%). Peningkatan motivasi belajar siswa diikuti oleh meningkatnya hasil belajar siswa. Pada kondisi awal nilai rata-rata secara klasikal yang diperoleh siswa sebesar 58,86, pada siklus I meningkat menjadi 67,43, dan pada siklus II menjadi 77,71. Meningkatnya rata-rata nilai hasil belajar siswa berdampak pada meningkatnya ketuntasan belajar siswa, yaitu pada kondisi awal jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang (28,57%), pada siklus I meningkat menjadi 22 orang (62,86%), dan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas menjadi 32 orang (91,43%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Student Facilitator and Explaining (SFAE) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-MIPA-1 SMA Negeri 3 Bondowoso tahun pelajaran 2018/2019 pada mata pelajaran Kimia materi larutan non elektrolit dan elektrolit.
Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar IPA Materi Cara Tumbuhan Beradaptasi Melalui Penerapan Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas VI SDN 10 Sangkir Kecamatan Lubuk Basung Salamat Salamat
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 5 No 1 (2022): Volume 5 No.1 Tahun 2022
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 10 Sangkir Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif. siswa. Penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Siklus I terdiri dari tiga pertemuan dan Siklus II dua pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri 10 Sangkir Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam yang berjumlah 14. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Validasi data dilakukan dengan teknik triangulasi Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan tes dianalisis ke dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian membuktikan penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan minat siswa menunjukkan perolehan pada studi awal 5 siswa (35,71%) pada studi awal menjadi 9 siswa atau 64,29% pada siklus pertama dan 14 siswa atau 100%. Hal tersebut didukung pula oleh hasil belajar siswa dari rata-rata pada studi 57,14 pada studi awal, menjadi 66,43 pada siklus pertama, dan pada siklus kedua meningkat menjadi 76,43 sedangkan tingkat ketuntasan belajar baru mencapai angka 4 siswa atau 28,57% pada kondisi awal, meningkat menjadi 6 siswa atau 42,86% dan 13 siswa atau 92,86% pada siklus kedua dan secara keseluruhan semua kriteria keberhasilan pembelajaran telah tercapai pada siklus kedua. Kesimpulannya adalah penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 10 Sangkir Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022 pada pelajaran IPA materi cara tumbuhan beradaptasi.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Menggunakan Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas III SD Negeri 01 Balai Ahad Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022 Fitriyani Fitriyani
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 5 No 1 (2022): Volume 5 No.1 Tahun 2022
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berawal dari kenyataan di Sekolah Dasar bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran PAI. Hal ini disebabkan guru masih dominan menggunakan metoda ceramah yang menganggap pelajaran PAI adalah hafalan. Padahal untuk menyampaikan materi PAI dibutuhkan model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat memahami konsep PAI dan tidak merasa bosan. Selain itu juga dibutuhkan metode yang menunjang keberhasilan pembelajaran. Diantara berbagai metode pembelajaran yang ada terdapat metode bermain peran. Metode ini dpat menenerapkan kemampuan di bidang afektif (sikap) siswa dalam kehidupan sehari-hari. Melihat hal tersebut maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Peningkatan Hasil Belajar PAI Menggunakan Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas III SD Negeri 01 Balai Ahad Kecamatan Lubuk Basung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk penelitian yaitu penelitian tindakan kelas untuk mendeskripsikan metode bermain peran pada pembelajaran PAI. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Pada siklus I materinya tentang menghafal bacaan shalat dan siklus II tentang keserasian gerakan dan bacaan shalat. Dimana setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 105 menit. Penelitian ini dilaksanakan pada SD Negeri 01 Balai Ahad Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam dengan subjek penelitian adalah kelas III yang berjumlah 22 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunkan teknik observasi, pencatatan lapangan dan evaluasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif model interatif yang dikemukakan oleh Miles & Huberman (1992) yang terdiri dari reduksi data, peyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : metode bermain peran adalah teknik simulasi yang seakan-akan benar-benar terjadi pada siswa untuk menerapkan suatu konsep dalam pendidikan. Dari hasil tes yang telah dilakukan teryata tingkat pemahaman siswa terhadap materi meningkat, yang mana hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata 6,96, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 8,57.