cover
Contact Name
Eko Susanto
Contact Email
ekobkummetro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
guidena15ummetro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling
ISSN : 20889623     EISSN : 24427802     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
(E-ISSN 2442-7802) (P-ISSN 2088-9623) is a peer-reviewed scientific Open Access journal published by Universitas Muhammadiyah Metro collaboration with Association of Guidance and Counseling Indonesia (ABKIN). The scope besides Guidance and Counseling as well psychology and education. Published twice a year in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 281 Documents
Current Issues Related to Athlete Motivation in the Perspective of Literature Review Sin, Tjung Hauw; Sari, Suci Nanda; Susanto, Eko
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v11i3.5123

Abstract

Recent studies on athlete motivation have been widely carried out in the last five years. Almost all studies identify subjects that can influence athlete motivation. The purpose of the study in this article was to obtain significant information related to the research topic "athlete motivation". The study design used is a systematic review. The reference data collection was collected in the last five years (2017-2022). Data interpretation was carried out based on the results of the exploration of the 78 selected articles. The results of this study obtain related information; (1) the issue of intervention related to the development of athlete motivation, (2) gender issue related to the motivational differentiation of male and female athletes. And (3) other external issues that affect athlete motivation.Keywords: athlete motivation; intervention; gender; literature review AbstrakStudi terkini tentang motivasi atlet sudah banyak dilakukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hampir semua studi mengidentifikasi subjek yang dapat mempengaruhi motivasi atlet. Tujuan studi pada artikel ini dilakukan untuk mendapatkan informasi signifikan terkait topik penelitian “motivasi atlet”. Desain studi yang digunakan adalah systematic review. Koleksi data referensi dikumpulkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2017-2022). Interpretasi data dilakukan berdasarkan hasil eksplorasi dari 78 artikel yang terpilih. Hasil studi ini memperoleh informasi terkait; (1) isu intervansi terkait pembinaan motivasi atlet, (2) isu gender terkait diferensiasi motivasi atlet laki-laki dan perempuan. Dan (3) isu-isu eksternal lainnya yang mempengaruhi motivasi atlet.Kata kunci: motivasi atlet; intervensi; gender; literatur review
Islam and Bugis Culture in Building The Character of The Luwu Society Yunus, Yunus
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v11i1.3446

Abstract

The research was conducted using a qualitative approach to understand the social relations of the Tana Luwu community, who were the research targets. The researcher tries to reveal the multi-ethnic social relations of the Tana Luwu community using a qualitative approach and will present existing empirical findings. Values Adeq, saraq, sompeq is part of the survival of the Bugis people. In addition, he converted to Islam in the 1503 century in Tana Luwu, which greatly influenced people's lives in Tana Luwu. The values of Siri'na Pacce (Shame and Sepenanggungan) are highly popularized by the people in South Sulawesi and are considered to prevent someone from committing untimely actions. It turns out that Siri'na Pacce has proven that a value gives birth to pluralist character values (Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakaingge), the values applied by the Luwu community so that there is no more ethnic and religious conflict occurring in Tana Luwu.
“Just The Way You Are”: Self-Compassion, Community Social Support & Self-Acceptance of Parents With Down Syndrome Children Septania, Sovi; Ridhowati, Vicilia
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v11i3.4382

Abstract

Abstract Parents with down syndrome children often experience difficulties with self-acceptance of their child’s special needs. Parents cover up the child’s condition from society, alienate the child from social activities, do not facilitate with required therapy, and eventually impact general parenting given. Parents who moved by child need to open up to join a community with other parents with down syndrome children as a necessity for social support. Internally, parents who can accept the weaknesses and strengths of their children are one the characteristics of self-compassion. This study aims to analyze the impact of self-compassion and community social support on parents’ self-acceptance. Using quantitative research methods with Likert scales consists of all instruments (self-compassion, community social support, and self-acceptance scale). They are analyzed with multiple regression techniques and purposive sampling with 50 respondents involved. The results showed that self-compassion and community social support contribute to the self-acceptance of parents with down syndrome children by 52.8 % (p<0.01). Separately, community social support had a 39.9% impact, while self-compassion had a 43.9% impact on the self-acceptance of parents with down syndrome children. Keywords: down syndrome children; community social support; self-acceptance; self-compassionAbstrakOrang tua dengan anak down syndrome seringkali mengalami kesulitan dalam proses penerimaan diri terhadap kondisi anak. Tidak jarang orang tua menutupi kondisi anak dari lingkungan sosial. Orang tua yang mampu menerima segala kekurangan dan kelebihan anak menjadi salah satu ciri self-compassion. Selain itu, perasaan kesamaan situasi dengan orang tua lain yang memiliki anak down syndrome dalam sebuah komunitas memberikan rasa dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh self-compassion dan dukungan sosial komunitas terhadap penerimaan diri orang tua dengan anak down syndrome. Instrumen penelitian menggunakan tiga skala jenis likert yaitu skala self-compassion, skala dukungan sosial komunitas dan skala penerimaan diri orang tua. Metode penelitian kuantitatif dengan teknik purposive sampling melibatkan 50 responden. Analisis hipotesis dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan self-compassion dan dukungan sosial komunitas berpengaruh terhadap penerimaan diri orang tua dengan anak down syndrome sebesar 52.8% (p < 0.01). Secara terpisah, dukungan sosial komunitas berpengaruh sebesar 39.3% dan self-compassion sebesar 43.9% terhadap penerimaan diri orang tua dengan anak down syndrome.Kata kunci: anak down syndrome; dukungan sosial komunitas; penerimaan diri; self-compassionAbstract Parents with down syndrome children often experience difficulties in the process of self-acceptance of their child’s special needs. Parents cover up the child’s condition from society, alienate child from social activities, do not facilitate with required therapy, eventually impact on general parenting given. Parents who moved by child’s need open to join community with other parents with down syndrome children as necessity for social support. Internally, parents who are able to accept weaknesses and strengths of their children are one of the characteristics of self-compassion. This study aims to analyze the impact of self-compassion, community social support to parents’ self-acceptance. Using quantitative research methods with likert scales consist of self-compassion, community social support and self-acceptance scale which analyzed with multiple regression technique and purposive sampling with 50 respondents involved. The results showed that self-compassion and community social support contribute to self-acceptance of parents with down syndrome children by 52.8 % (p<0.01). Separately, community social support had 39.9% impact, while self-compassion had 43.9% impact to self-acceptance of parents with down syndrome children.[A1]  Keywords: down syndrome children, community social support, self-acceptance, self-compassion  AbstrakOrang tua dengan anak down syndrome seringkali mengalami kesulitan dalam proses penerimaan diri terhadap kondisi anak. Tidak jarang orang tua menutupi kondisi anak dari lingkungan sosial. Orang tua yang mampu menerima segala kekurangan dan kelebihan anak menjadi salah satu ciri self-compassion. Selain itu, perasaan kesamaan situasi dengan orang tua lain yang memiliki anak down syndrome dalam sebuah komunitas memberikan rasa dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh self-compassion dan dukungan sosial komunitas terhadap penerimaan diri orang tua dengan anak down syndrome. Instrumen penelitian menggunakan tiga skala jenis likert yaitu skala self-compassion, skala dukungan sosial komunitas dan skala penerimaan diri orang tua. Metode penelitian kuantitatif dengan teknik purposive sampling melibatkan 50 responden. Analisis hipotesis dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan self-compassion dan dukungan sosial komunitas berpengaruh terhadap penerimaan diri orang tua dengan anak down syndrome sebesar 52.8% (p < 0.01). Secara terpisah, dukungan sosial komunitas berpengaruh sebesar 39.3% dan self-compassion sebesar 43.9% terhadap penerimaan diri orang tua dengan anak down syndrome. Kata kunci: anak down syndrome, dukungan sosial komunitas, penerimaan diri, self-compassion [A1]Tambahkan kesimpulan secara singkat pada akhir abstrak
The Role of Counseling Teachers in Efforts to Improve Student Achievement During the Covid-19 Pandemic Junaid, Uswatun Hasanah; Mahmudah, Fitri Nur
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v11i3.4309

Abstract

Since the Covid-19 pandemic was declared by the world health organization (WHO) as a global disease, all sectors of life have implemented health protocols, including the education sector. If the distance learning policy is carried out in the long term, it is feared that it will negatively impact. Impact on children, among others; students drop out, achievement decline, violence against vulnerable children occurs, student discipline decreases, and learning motivation decreases. The empowerment of school counselors is one of the solutions to various student problems during the pandemic. The research method used is qualitative, with data collection techniques using observation and interviews. The research procedure uses the Miles & Huberman model. Data analysis was carried out using Atlas.ti software version 8. The results of this study indicate that there are eight roles of school counselors in improving student learning achievement during the pandemic. The roles of school counselors include; acting as a consultant, maximizing online tutoring, communication, flexibility in receiving and providing guidance, creating comfort, solving student problems, developing achievement, motivating, and building creativity. This role is carried out as an effort by the School Counselor so that students can maintain learning achievement and remain productive during a pandemic.Keywords: pandemic; the role of school counselor; achievement; students Sejak pandemi Covid-19 dinyatakan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai penyakit global, semua sektor kehidupan menerapkan protokol kesehatan termasuk sektor pendidikan. Jika kebijakan pembelajaran jarak jauh dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dikhawatirkan dapat berdampak negatif. Dampak pada anak antara lain; siswa putus sekolah, prestasi menurun, terjadi kekerasan terhadap anak rentan, kedisiplinan siswa menurun dan motivasi belajar juga menurun. Pemberdayaan Konselor Sekolah menjadi salah satau solusi pada berbagai permasalahan siswa di masa pandemi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Prosedur penelitian menggunakan model Miles & Huberman. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software Atlas.ti versi 8. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada delapan peran konselor sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa selama masa pandemi. Peran konselor sekolah diantaranya; bertindak sebagai konsultan, memaksimalkan bimbingan online, komunikasi, keluwesan dalam menerima dan memberikan bimbingan, menciptakan kenyamanan, mengatasi masalah siswa, mengembangkan prestasi, memberi motivasi dan membangun kreativitas. Peran ini dilakukan sebagai upaya dari Konselor Sekolah agar siswa dapat mempertahankan prestasi belajar dan tetap produktif di tengah pandemi.Kata kunci: pandemi; peran konselor sekolah; prestasi; siswa
Perbedaan Derajat Stres Guru Wanita Sekolah Muhammadiyah Dan Non Muhammadiyah Di Yogyakarta Pada Masa Pandemi
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v12i1.4675

Abstract

Pandemi membawa dampak pada kondisi psikologis masyarakat, salah satunya adalah stres.  Sejak munculnya pandemi, layanan konsultasi online bersama Psikolog menerima pasien dewasa sebanyak 9428 orang atau 67,8 % dari total pasien secara keseluruhan (Pranita, 2020).  Kondisi stres ini terutama dialami oleh wanita bekerja, wanita yang bekerja disebut memiliki beban ganda. Salah satu profil profesi yang terkena dampak pandemi adalah Guru.  Di masa pandemi ini, Pendidikan berubah dengan lebih tergantung kepada teknologi.  Hal ini tentu saja akan menambah beban guru dalam mengajar karena harus memikirkan cara terbaik untuk mengajar ditengah Pandemi Covid-19.  Dengan adanya konsep Islam Berkemajuan yang harus diyakini dan diterapkan bagi seluruh warga Muhammadiyah, maka tentu akan memberikan manfaat tersendiri dalam proses manajemen stres. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan secara cross sectional.  Pengambilan subjek penelitian diambil berdasarkan metode random sampling.  Subjek dalam penelitian ini berjumlah 224 orang guru wanita sekolah muhammadiyah dan sekolah non muhammadiyah.  Dari hasil penelitian, ini diperoleh data bahwa ada perbedaan derajat stres pada Guru Wanita yang bekerja di Sekolah Muhammadiyah dan Sekolah Non Muhammadiyah, di mana jumlah subjek yang bekerja di sekolah non muhammadiyah yang mengalami stres berat dan stres skala sedang jumlahnya lebih banyak dibandingkan subjek yang bekerja di sekolah muhammadiyah.  Sedangkan, jumlah subjek yang bekerja di sekolah muhammadiyah yang mengalami stres skala ringan jumlahnya lebih banyak dibandingkan subjek yang bekerja di sekolah non muhammadiyah. 
Peran Ayah dalam Pengasuhan pada Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v12i1.4476

Abstract

Kehadiran anak berkebutuhan khusus dalam sebuah keluarga akan membawa beban dan kesulitan sehari-hari yang dapat mengganggu keberfungsian dan kualitas kehidupan keluarga. Oleh karena itu, diperlukan peran ayah yang optimal. Namun kenyataan bahwa Indonesia termasuk dalam Fatherless Country atau negara dengan keterlibatan ayah yang kurang dalam pengasuhan tentu akan membuat kebutuhan akan peran ayah yang optimal dalam keluarga dengan ABK sulit terpenuhi. Oleh karena itu, perlu adanya kajian literatur untuk membantu memperoleh pemahaman tentang peran ayah dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil dari kajian literatur yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ayah di Indonesia yang memiliki anak berkebutuhan khusus cukup terlibat dalam pengasuhan, meskipun sebagian besar peran yang mereka mainkan adalah pengasuhan tidak langsung. Faktor yang memengaruhi adalah penerimaan anak, norma gender, kondisi keuangan dan status pekerjaan, dan kesejahteraan psikologis.
Adaptation of Executive Functions Rating Scale in Preschool Children
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v12i1.4456

Abstract

This study aims to develop measurement instruments for executive functions (EF) in preschool children based on behavioral observation using a rating scale to identify the level of EF ability in children from an early age. Floating EF measurement instruments are adapted and modified by the existing scale, namely the 2nd edition Behavioral Rating Inventory of Executive Functions (BRIEF) prepared by Gioia, Isquith, Guy, and Kenworthy (2015). This study was designed using a research development method consisting of several stages: translation, synthesis, back translations, expert committee review, and pretesting (Beaton et al., 2000). The results of this study indicate that in 60 items of the eight components in the Indonesian version of the executive functions rating scale, 56 items have a high total item correlation index, and four items have a low total item correlation. The reliability value of the scale is 0.965, which indicates that the Indonesian version of the executive functions rating scale is reliable for use.
Identifikasi Disleksia Siswa Sekolah Dasar dan Peran Guru Kelas dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v12i1.4434

Abstract

Salah satu masalah belajar siswa yang perlu direncanakan cara belajar yang sesuai kemampuan anak yakni disleksia. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi siswa disleksia dan menganalisis peran guru kelas dalam penanganannya di Sekolah Dasar Negeri Oehendak, Kota Kupang. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dengan subjek Guru kelas Sekolah Dasar Negeri Oehendak. Teknik analisis data melalui proses reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh adanya siswa SD Negeri Oehendak yang tergolong disleksia, dengan ciri siswa membaca lambat kata demi kata, menambahkan huruf dalam satu suku kata, menghilangkan huruf dalam satu suku kata, sulit mengenal huruf, “b” dan “d” juga “n” dan “h”, mengganti angka “4” menjadi huruf “u”, menggunakan jarinya untuk mengikuti pandangan matanya, ketika membaca seringkali melewati beberapa suku kata dalam baris-baris kalimat dan mengabaikan tanda-tanda baca. Adapun langkah penanganan yang dilakukan guru kelas dalam mengatasi siswa disleksia yakni melalui pendekatan bimbingan dan konseling. Guru kelas menggunakan layanan bimbingan belajar yang berorientasi pada fungsi remedial belajar. Pada layanan ini guru kelas akan melihat proses dan hasil belajar siswa sebagai rujukan untuk merencanakan program remedial belajar bagi siswa disleksia. Adapun guru kelas menggunakan kombinasi pengajaran yang menekankan akan kreatifitas pengajaran yang berdampak pada peningkatan proses dan hasil belajar siswa disleksia. Dengan demikian, peran guru kelas sebagai konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling adalah melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada bidang bimbingan belajar siswa disleksia.
The Development of Self-Direction and Self-Regulation Skills to Improve the Effectiveness of Learning of High School Students
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v11i3.5137

Abstract

In the 21st century, life is packed with challenges and the search for identity in an adolescent developmental phase; high school students are faced with the demands of a constantly changing environment, open and diverse opportunities and choices, and increasingly fierce competition. Therefore, students need to have self-direction and self-regulation skills to live their lives effectively and face their future in a more directed manner. Students with inadequate self-direction and self-regulation skills can encounter many problems and developmental experience confusion, indecision, and immaturity. This study aims to discover guidance and counseling strategies to help young students develop self-direction and self-regulation skills to undergo the learning process more effectively and independently. The research and development method was used. The respondents were ten school counselors and 643 high school students in the West Java Province of Indonesia. Research produces Self-Direction and Self-Regulation Skills Development Guidelines for High School Students. These guidelines are proven effective in fostering students’ self-direction and self-regulation skills, which include: initiative, autonomy, self-regulation, and responsibility.Keywords:  adolescence; a time of crisis; self-direction skills; effective learning process Di abad 21, kehidupan penuh dengan tantangan dan pencarian jati diri dalam fase perkembangan remaja; Siswa SMA dihadapkan pada tuntutan lingkungan yang terus berubah, peluang dan pilihan yang terbuka dan beragam, serta persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, siswa perlu memiliki keterampilan mengarahkan diri dan mengatur diri sendiri untuk menjalani kehidupannya secara efektif dan menghadapi masa depan mereka secara lebih terarah. Siswa dengan pengarahan diri dan keterampilan pengaturan diri yang tidak memadai dapat menghadapi banyak masalah dan mengalami kebingungan, keragu-raguan, dan ketidakdewasaan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi bimbingan dan konseling untuk membantu siswa muda mengembangkan keterampilan pengarahan diri dan pengaturan diri untuk menjalani proses pembelajaran secara lebih efektif dan mandiri. Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan. Respondennya adalah sepuluh guru BK dan 643 siswa SMA di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Penelitian menghasilkan Pedoman Pengembangan Keterampilan Self-Direction dan Self-Regulation untuk Siswa SMA. Pedoman ini terbukti efektif dalam membina keterampilan mengarahkan dan mengatur diri siswa, yang meliputi: inisiatif, otonomi, pengaturan diri, dan tanggung jawab.Kata kunci: masa remaja; saat krisis; self-direction skills; proses belajar yang efektif
Guidance and Counseling Programs That Can Be Implemented to Improve Student Work Readiness
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v11i3.5138

Abstract

Sixth-semester students are 19-22 years old to be declared as early adult individuals. The tasks of early adult development include choosing a spouse/marriage partner and starting to work in a position. The sixth-semester student work readiness is still worried about the lack of knowledge and competence to support their future careers. This study aims to: 1) describe the level of student work readiness; and 2) describe guidance and counseling programs that can be implemented to improve student work readiness. This research was conducted on students of S-1 Guidance and Counseling students class of 2017 FIP UPI. This research is a descriptive quantitative research method with work readiness variables. The research sample consisted of 74 students with a sampling technique using a nonprobability sampling approach with a saturated sampling technique that did not allow every member of the population not to be selected as a sample. The reliability test result is 0.76, which means it has reliability in the reliable category. The results showed: (1) readiness for the work of S-1 Guidance and Counseling students class of 2017 FIP UPI were in the very ready category as many as 13 students with a percentage of 17.57%, (2) ready category as many as 51 students with a percentage of 68.91%, and (3) there were ten students in the unprepared category with a percentage of 13.51% so that there are 61 students from 74 students who are in the ready and less ready categories.Keywords: early adult; work readiness; guidance and counselingMahasiswa semester enam berada pada rentang usia 19-22 tahun sehingga dapat dinyatakan sebagai individu dewasa awal. Tugas perkembangan dewasa awal meliputi memilih pasangan/pasangan nikah dan mulai bekerja dalam suatu posisi. Kesiapan kerja mahasiswa semester enam ini masih dicemaskan dengan minimnya pengetahuan dan kompetensi yang akan menunjang karir masa depan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan tingkat kesiapan kerja siswa; dan 2) mendeskripsikan program bimbingan dan konseling yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kesiapan kerja siswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa S-1 Bimbingan dan Konseling angkatan 2017 FIP UPI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian variabel kesiapan kerja. Sampel penelitian berjumlah 74 siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh yang tidak memungkinkan setiap anggota populasi tidak dipilih sebagai sampel. Hasil uji reliabilitas sebesar 0,76 yang berarti reliabilitas dalam kategori reliabel. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kesiapan kerja mahasiswa S-1 Bimbingan dan Konseling angkatan 2017 FIP UPI berada pada kategori sangat siap sebanyak 13 mahasiswa dengan prosentase 17,57%, (2) kategori siap sebanyak 51 siswa dengan persentase 68,91%, dan (3) terdapat 10 siswa dalam kategori tidak siap dengan persentase 13,51%. Sehingga terdapat 61 siswa dari 74 siswa yang berada pada kategori siap dan kurang siap.Kata kunci: dewasa awal; kesiapan kerja; bimbingan dan konseling