cover
Contact Name
Yuniar Siska Novianti
Contact Email
yuniar@ulm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geosapta@ulm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal GEOSAPTA
ISSN : 24603457     EISSN : 25275844     DOI : -
Jurnal Geosapta- Geosapta is a scientific period journal which is published in every January and July every year, contains scientific articles on Geosciences for Mining Applications from Exploration & Geology, Geomechanics, Coal and Mineral Processing, Management and Mineral-Coal Economic, and Mining Environment.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019" : 12 Documents clear
STUDI KARAKTERISTIK MINERAL PIRIT PADA BATUBARA BERDASARKAN HASIL ANALISIS MIKROSKOPI, PROKSIMAT, SULFUR TOTAL, DAN X-RAY DIFRACTION Sri Widodo; Sufriadin Sufriadin; Ansyariah Ansyariah; Agus Ardianto Budiman; Nur Asmiani; Nurlia Jafar; Muh. Firman Babay
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.068 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6224

Abstract

Mineral pirit merupakan salah satu mineral sulfida yang sangat sering dijumpai di dalam batubara. Kehadiran mineral pirit sangat berpotensi menimbulkan masalah pada kegiatan penambangan dan pemanfaatan batubara. Terkhusus pada kegiatan penambangan, mineral pirit berpotensi menimbulkan air asam tambang (acid mine drainage) dan pada pemanfaatannya menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Permasalahan tersebut melatarbelakangi penulis untuk melakukan kegiatan penelitian dan analisis terhadap karakteristik mineral pirit yang terkandung pada batubara di Desa Massenrengpulu, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis mikroskopi (petrografi), ultimat (total sulfur) dan X-Ray Diffraction. Hasil analisis mikroskopi menunjukkan bahwa mineral pirit pada batubara di bawah mikroskop terlihat dalam keadaan bebas (tidak terikat) dan tidak terinklusi oleh mineral lain. Kenampakan di bawah mikroskop juga memperlihatkan adanya mineral kuarsa yang diinklusi oleh mineral karbonat. Kenampakan mineral pirit (FeS2) (iron sulfide) memperlihatkan warna krem pucat, isotropik, relief tinggi, berbutir halus, tersebar tidak merata pada massa maseral. Hasil pengamatan mikroskop menunjukkan bahwa bentuk mineral pirit yang dominan adalah bentuk pirit framboidal yang terdiri dari kristal oktahedral, ukuran halus dan speroidal. Hasil analisis XRD memperlihatkan mineral pirit terdeteksi dalam difaktogram pada semua conto batubara ML-1, ML-2A, ML-3, ML-4 dan ML-F. Pada sampel ML-1 terlihat peak tertinggi dengan sudut 2θ 33.26o dan  intensitas 2.6195Å. Pada Conto ML-1 juga terlihat di sudut 2θ 57.982o dengan intensitas 1.5893Å dan peak pirit masih sangat mendominasi dan mempunyai sistem kristal isometrik. Hasil analisis ultimat (total sulfur) conto batubara yang diteliti memiliki kandungan sulfur minimum 1,54% (sampel ML-F) dan  maksimum 11,86% (sampel ML-1). Rata-rata kandungan sulfur total pada sampel batubara di daerah penelitian memperlihatkan nilai rata-rata sebesar 5,18%. Hal ini menunjukkan bahwa batubara yang dianalisis dikatagorikan sebagai batubara dengan kandungan sulfur yang tinggi. Mineral pirit merupakan mineral sulfida yang paling umum dijumpai pada batubara dan memberikan kontribusi yang besar terhadap kandungan sulfur pada batubara. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, karakteristik pirit pada batubara yang terdapat di daerah penelitian berpotensi memicu terbentuknya air asam tambang dan dapat menimbulkan masalah dalam pemanfaatannya.Kata Kunci: batubara, mineral pirit, total sulfur, mikroskopi, XRD, air asam tambang.
Pengaruh Tektonik Kompresional Baratlaut-Tenggara Terhadap Struktur Bidang Perlapisan, Kekar, Sesar dan Lipatan di Pegunungan Kulon Progo-Yogyakarta Asmoro Widagdo; Subagyo Pramumijoyo; Agung Harijoko
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1228.115 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6211

Abstract

Pegunungan Kulon Progo berada di sebelah barat Dataran Yogyakarta dan menjadi batas barat Cekungan Yogyakarta. Di sebelah timur Cekungan Yogyakarta terdapat interaksi dengan Pegunungan Selatan Jawa. Interaksi tektonik ini memberikan pengaruh terhadap Pegunungan Kulon Progo. Penelitian ini dilakukan dengan pemetaan struktur geologi dan analisis data struktur di Pegunungan kulon Progo. Analisis struktur geologi dilakukan dengan metode stereografis terhadap data bidang perlapisan batuan sedimen, kekar, sesar dan lipatan hingga arah gaya utama atau stress pembentuknya duketahui. Di Pegunungan Kulon Progo gaya utama kompresional berarah tenggara-baratlaut menghasilkan kemiringan bidang perlapisan batuan sedimen (dengan arah SE dan NW), kekar gerus (E-W dan NNW-SSE), kekar gerus (NW-SE), sesar sinistral (NNE-SSW), sesar dextral (NW-SE), sesar naik (NE-SW), sesar turun (NW-SE) dan lipatan (dengan sumbu NE-SW). Pelamparan Formasi Sentolo yang luas di sisi timur Pegunungan Kulon Progo dibandingkan di sisi barat, dihasilkan dari gaya kompresi dari arah tenggara. Kemunculan Formasi Nanggulan di sisi timur pegunungan Kulon Progo dihasilkan oleh sesar naik akibat gaya kompresi ini. Gaya kompresi arah tenggara (SE) merupakan hasil reorientasi gaya utara-selatan (N-S) di Pulau Jawa oleh Sesar Opak. Sesar sinistral Bantul dan Sesar dextral Sleman merupakan sesar mendatar orde ke-2 dari sesar orde ke-1 sesar sinistral Opak. Kata-kata kunci: struktur, stress, sesar, kekar, lipatan
STUDI AWAL PEMANFAATAN KAYU KARET SEBAGAI MATERIAL SIDE POST TEROWONGAN TAMBANG BAWAH TANAH Adip Mustofa
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.847 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6479

Abstract

Keberadaan terowongan perlu dijamin existensinya agar keselamatan kerja dan kegiatan Tambang Bawah Tanah dapat berjalan lancar. Kayu merupakan material penyangga terowongan tambang bawah tanah batubara yang sering digunakan karena banyak tersedia di sekitar area tambang, oleh karena itu studi awal pemanfaatan kayu karet untuk side post penyangga three piece set dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode uji fisik mekanik 16 potongan kayu balok sama sisi 5cm untuk mengetahui sifat fisik terutama kadar air dan berat jenis; serta metode uji sifat mekanik kuat lentur dan kuat tekan. Pengolahan data dilakukan dengan metode penentuan dimensi lubang bukaan, perhitungan tegangan izin kayu, perhitungan tegangan pada lubang bukaan dan perhitungan tegangan pada side post beserta faktor keamanannya. Sedang analasis data dilakukan dengan penilaian terhadap faktor kemanan dan korelasi kelas keawetan kayu.Data kondisi geoteknik lokasi tambang yang diperoleh dari data sekunder yaitu: bobot isi batuan 2,3821 gr/cm3, kuat tekan 7,8234 Mpa, modulus elastisitas 156,7 Mpa, poisson’s ratio 0,395, kohesi 1,5567 Mpa dan sudut geser dalam 39,200 dengan peringkat masa batuan (RMR) 38.  Karakter fisik kayu khususnya kadar air 12%-18% dan berat jenis 0,48-0,61; karakteristik mekanik dengan kuat tekan 215,36-351,97 kg/cm2 dan kuat lentur 509,63-689,79 kg/cm2.  Plotting RMR dalam grafik Bieniawski dihasilkan rekomendasi dimensi lubang bukaan (terowongan) tambang bawah tanah 1,65-7 m dan stand up time 8 – 80 jam    Dalam olah data dipilih demensi terowongan max 4 m berkait pertimbangan kebutuhan demensi terowongan dan ketersediaan panjang kayu karet dilapangan hanya berkisar 2-4m. Hasil perhitungan tegangan izin kayu menggunakan persamaan Biron dan Arioglu diperoleh 97,575 kg/cm2.  Hasil perhitungan tegangan horizontal terowongan menggunakan persamaan Unal diperoleh 1,929-3,858 kg/cm2. Perhitungan tegangan bending side post menggunakan persamaan Biron dan Airoglu diperoleh 9,235-108,126 kg/cm2, sedang faktor kemanan menggunakan berbagai ukuran panjang kayu diperoleh 0,607- 4,626. Hasil perhitungan olah data diketahui bahwa khusus kayu dengan dimensi panjang 2-2,5m memiliki Faktor Keamanan (FK) penyangga side post  ≥1,5.
KUALITAS FOSIL KAYU TOHUPO BERDASARKAN PERBANDINGAN ANALISIS PETROGRAFI, XRF DAN XRD Aang Panji Permana
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.567 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.5653

Abstract

Lokasi penelitian berada di Sungai Tohupo Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas fosil kayu berdasarkan analisis petrografi dan membandingkannya terhadap hasil analisis geokimia XRD dan XRF. Material penelitian berupa lima sampel fosil kayu. Metodologi penelitian yang digunakan adalah survei lapangan dan analisis petrografi terhadap sampel fosil kayu baik fosil kayu institu maupun transported.  Hasil penelitian menunjukan geomorfologi daerah penelitian adalah dataran fluvial dengan tingkat stadia sungai dewasa. Hasil analisis petrografi pada sampel fosil kayu menunjukan komposisi terdiri dari wood cells replaced by silica, chalcedony dan mineral opak. Perbandingan hasil analisis petrografi terhadap hasil analisis geokimia XRD dan XRF memperlihatkan kualitas material yang sama, yaitu didominasi oleh mineral silika. Genesis fosil kayu merupakan hasil rekristalisasi silika terhadap kayu pada Formasi Gunungapi Pinogu. Kata kunci: Fosil Kayu, Tohupo, Petrografi, XRD, XRF.
STUDI KARAKTERISTIK RELASI PARAMETER SIFAT FISIK DAN KUAT TEKAN UNIAKSIAL PADA CONTOH BATULEMPUNG, ANDESIT, DAN BETON Sari Melati
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.79 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6808

Abstract

Kuat tekan uniaksial atau uniaxial compressive strength (UCS) dan sifat fisik menjadi parameter penentu yang sangat penting dalam berbagai keperluan rekayasa mekanika batuan. Kuat tekan uniaksial berbagai jenis batuan sangat bervariasi. Kuat tekan uniaksial batuan utuh dipengaruhi oleh sifat fisiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antarparameter sifat fisik dan antara parameter sifat fisik dengan kuat tekan uniaksial contoh batulempung, beton, dan andesit serta mengukur sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Pengujian sifat fisik dan kuat tekan uniaksial dilakukan terhadap masing-masing 5 contoh batubara, batulempung, gipsum, andesit, dan beton sebagai perwakilan material homogen. Selanjutnya dianalisis korelasi antarparameter sifat fisik yang terdiri atas bobot isi asli, bobot isi kering, bobot isi jenuh, kadar air, derajat kejenuhan, porositas, dan angka pori dan kuat tekan uniaksialnya.Analisis data hasil pengujian menunjukkan bahwa bobot isi asli, kering, dan jenuh berkorelasi negatif dengan porositas. Semakin tinggi porositas, nilai bobot isi semakin kecil. Kadar air berkorelasi linier positif dengan perbedaan bobot isi asli dan bobot isi kering, berkorelasi linier positif pula dengan perbedaan bobot isi jenuh dan bobot isi kering. Parameter sifat fisik yang paling mempengaruhi kuat tekan uniaksial adalah kadar air, terutama pada batulempung (R2 0.78) dan beton (R2 0.63). Tetapi pada andesit, parameter sifat fisik yang paling mempengaruhi adalah porositas (R2 0.91).
GEOKIMIA PADA ENDAPAN Cu-Au PORFIRI BRAMBANG PULAU LOMBOK, NUSA TENGGARA BARAT Aji Syailendra Ubaidillah; Arifudin Idrus; I Wayan Warmada; Syafruddin Maula
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1834.702 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.5536

Abstract

Dijelaskan dalam makalah ini Mineralisasi Bijih dan Geokimia Batuan Samping prospek geologi brambang tembaga-emas porfiri didasarkan pada penelitian yang hadir, sebelumnya dan awal. Prospek dieksplorasi dengan perusahaan nasional PT. Buena Persada, terletak di barat daya Lombok Island, berjarak sekitar 50 km dari SW dari Mataram, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Endapan mineralisasi dari endapan porfiri Cu-Au ditemukan paralel dengan tren struktural north-northwest di pulau Lombok. Endapan mineralisasi tersebut terdapat pada zona alterasi potasik. Singkapan intrusi yang banyak ditemukan pada tepi-tepi jalan di daerah Brambang menunjukkan urat-urat yang saling berpotongan membentuk stockwork dan dalam contoh outcrop menunjukkan potensi mineral bijih yang cukup melimpah. Batuan intrusi Tonalit menembus batuan Andesit dan unit batuan sedimen sehingga menghasilkan stockwork. Terdapat sesar utama di daerah penelitian dengan arah NE dan NW, sesar ini berfungsi sebagai media oleh batuan intrusi Tonalit untuk mengintrusi batuan asal. Selanjutnya terjadi multi fase intrusi pada stock tonalit, yang menghasilkan tonalit tua dan tonalit muda. Tonalit tua dan batuan dinding yang berdekatan akan menjadi host rock dengan mineralisasi tinggi, sedangkan Tonalit muda memiliki komposisi yang sama dengan intrusi tonalit tua, tetapi mineralisasinya tidak terlalu kuat. Kata-kata kunci: Mineralisasi Bijih, Geokimia Bijih, Stockwork, outcrop, Tonalit.
ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD PADA PIT BARA TABANG DI PT INDONESIA PRATAMA KUTAI KARTANEGARA Amal Mahrip; Djamaluddin Djamaluddin; Alfian Nawir
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.891 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6409

Abstract

Kondisi lereng yang tidak stabil dapat menyebabkan kelongsoran. Agar site highwall dan lowwall berada dalam kondisi stabil dan ekonomis maka perlu adanya kajian geoteknik yang membahas mengenai kestabilan lereng sehingga operasi penambangan dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kestablan site highwall pit Bara Tabang PT Indonesia Pratama kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian dilakukan dengan mengambil data berupa data litologi, empat penampang geometri lereng dan material propertis pada site highwall. Kemudian dilakukan simulasi lereng untuk mendapatkan nilai faktor keamanan (FK) menggunakan simplified bishop method dengan bantuan aplikasi Rockscience Slide 6. Hasil perhitungan nilai FK dari empat sayatan menunjukkan bahwa site highwall rata-rata berada pada kondisi stabil, sayatan BB’, CC’, dan DD, berada pada kondisi stabil dengan nilai FK 1,40; 1,368 dan 1,392. Sedangkan pada sayatan AA, memiliki nilai FK 1,27. Parameter nilai FK yang dianggap aman dan stabil adalah 1,3 (Canmet, 1979 dalam Quantero, 2015). Untuk mendapatkan nilai kestabilan lereng yang tergolong stabil dan ekonomis pada site highwall maka geometri lereng keseluruhan yang disarankan adalah dengan tinggi jenjang 10 m, lebar jenjang 11 m, sudut jenjang 50°, tinggi lereng keseluruhan 51, sudut keseluruhan lereng 30°, dengan nilai FK 1,308.
ANALISIS PENGARUH SEBARAN GCP (GROUND CONTROL POINT) TERHADAP AKURASI HASIL ORTHOPHOTO DI PIT CENDANA PT KALIMANTAN PRIMA PERSADA SITE BRE Suhadi Suhadi; Marselinus Untung Dwiatmoko; Uyu Saismana
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.511 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6832

Abstract

Kelemahan dari foto udara adalah masih belum didapatkannya cara yang bisa membuat tingkat akurasi dari hasil proses foto udara itu sendiri menjadi memilki tingkat akurasi yang tinggi dan masih belum bisa diperkirakan seberapa baik tingkat akurasi yang akan didapatkan dari proses foto udara itu sendiri. Namun keuntungan dari foto udara ini sendiri yaitu bisa mengambil data di area yang cukup luas dengan waktu yang jauh lebih singkat dari total station.Penelitian dikerjakan dengan bantuan perangkat lunak komputer  untuk memproses orthophoto yang diambil menggunakan Drone DJI phantom 4 pro plus, maksimak ketidak akuratan yang diharapkan oleh perusahaan adalah  5% agar bisa digunakan untuk perhitungan volume overburden pada pit tambang. Dengan data sekunder peta kesampaian daerah, peta geologi, peta rencana tata ruang wilayah. Data primer data uji ketinggian drone denganukuran GCP (ground control point) yang berbeda-beda, pengaruh jarak antar sebaran GCP, beda tinggi antara hasil foto udara dengan sampel cek yang sudah diambil.Hasil penelitian dari pengaruh sebaran  GCP dimana dengan jarak antar GCP sejauh 240.9 m, 161.6 m, 196.7 m dan 114.6 m. dengan menggunakan 5 buah GCP pada jarak 161.6 m digunakan 4 buah  GPC. Dimana perbedaan hasil terjauh terdapat pada jarak GCP 161.6 m dengan 18% lebih tinggi terhadap hasil dari Total Station dan hasil terbaik didapatkan pada jarak 114.6 m, dengan hasil -1% lebih rendah dari hasil Total Station.
KUALITAS BATUBARA FORMASI TANJUNG DI DAERAH SEKAKO, KALIMANTAN TENGAH Beny Wiranata; Hendra Amijaya; Ferian Anggara; Deddy N.S.P. Tanggara
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.054 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i2.6019

Abstract

Formasi Tanjung yang berumur Eosen merupakan salah satu formasi pembawa batubara di Cekungan Barito, Kalimantan Tengah. Kualitas batubara merupakan suatu parameter penting khususnya dalam proses pemanfaatanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas batubara Formasi Tanjung di Daerah Sekako, Kalimantan Tengah. Sampel batubara diambil dengan menggunakan channel sampling ply by ply dan kemudian dilakukan analisis laboratorium meliputi analisis proksimat, ultimat dan nilai kalori. Batubara seam A dan B Formasi Tanjung di Daerah Sekako memiliki kandungan lengas total 1,98 – 4,33 (wt%, ar), kandungan abu 2,79 – 9,05 (wt%, adb), zat terbang 35,14 – 39,50 (wt%, adb), karbon tertambat 53,47 – 59,41 (wt%, adb), nitrogen 1,51 – 1,86 (wt%, adb), total sulfur 0,29 – 1,54 (wt%, adb), nilai kalori 15.889,93 – 17.235,44 (Btu/lb mmmf) dan fuel ratio 1,35 -  1,66. Batubara tersebut secara umum merupakan batubara high volatile A bituminous. Batubara tersebut berpotensi dimanfaatkan baik sebagai thermal coal maupun sebagai batubara coking. Kata kunci : kualitas batubara, Formasi Tanjung, Cekungan Barito 
INDEKS BAHAYA EROSI PADA LAHAN REKLAMASI Lia Risti Anggraini; Agus Triantoro Agus; Yuniar Siska Novianti; Efendi Eko Mulyono; Yuliyanto Yuliyanto
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v5i2.5804

Abstract

Erosi dapat mengikis top soil yang disebarkan di area lahan reklamasi dan dapat mempengaruhi tanaman yang ditanam diatasnya sehingga berdampak pada penurunan produktivitas tanah pada lahan reklamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besar laju erosi pada lahan reklamasi yang kemudian diklasifikasikan ke dalam Indeks Bahya Erosi (IBE). Penelitian ini dilakukan di PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin pada area reklamasi selama 3 bulan. Metode Penelitian yang digunakan ada 2 metode yaitu, metode petak yang merupakan metode pengukuran langsung dilakukan di lapangan menggunakan petak yang berukuran 21 m x 2 dan metode USLE (Universal Soil Lose Equation) dengan melakukan pengukuran panjang dan kemiringan lereng, analisis data curah hujan dan pengambilan sampel tanah di lapangan yang kemudian di uji di laboratorium. Petak dibuat sebanyak 3 petak pada area reklamasi yang memiliki kemiringan dan pertumbuhan vegetasi yang berbeda. Pengambilan sampel tanah untuk metode USLE dilakukan di dalam petak dengan sampel tanah tidak terganggu yang diambil dengan mengunakan ring sampel dan sampel tanah terganggu dengan menggunakan hand boring.Dari hasil penelitian dengan Metode Petak menunjukan bahwa besar laju erosi pada petak 2 sebesar 106,09ton/ha/th, petak 3 sebesar 1691,03 ton/ha/th dan petak 4 sebesar 268,29 ton/ha/th. Besar laju erosi dengan metode USLE pada petak 2 sebesar 45,07 ton/ha/th, petak 3 sebesar 2564 ton/ha/th dan petak 4 sebesar 508,82 ton/ha/th. Pendugaan besar laju erosi berperan penting dalam menentukan klasifikasi Indeks Bahaya Erosi. Klasifikasi IBE yang paling besar terdapat pada petak 3 dan 4 sehingga diperlukan tindakan khusus untuk mengurangi IBE yang akan mendatang dengan melakukan pembuatan bangunan pengendalian erosi  seperti guludan kombinasi teras kredit, teras bangku dan  penanaman covercrop (rumput Brachiara Decumbens dan pohon Samanea Saman). Kata-kata kunci: Erosi, USLE, Petak, Brachiara Decumbens, Topsoil

Page 1 of 2 | Total Record : 12