cover
Contact Name
Muhajir
Contact Email
ppkn@unismuh.ac.id
Phone
+62411860132
Journal Mail Official
ppkn@unismuh.ac.id
Editorial Address
Gedung FKIP Lantai 3, Universitas Muhammadiyah Makassar. Jalan Sultan Alauddin No.259 Makassar 90221
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Etika Demokrasi
ISSN : 25408763     EISSN : 26154374     DOI : -
JED (Jurnal Etika Demokrasi) bertujuan untuk menyebarkan pemikiran konseptual atau ide, ulasan dan temuan penelitian yang diperoleh di bidang Ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). JED (Jurnal Etika Demokrasi) berfokus pada Pendidikan & Pembelajaran; Pendidikan Pancasila; Isu-isu Pembelajaran PPKn; Pendidikan Karakter; Hukum dan Kewarganegaraan; Sosial Politik.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)" : 11 Documents clear
The Role of Civic Education In Developing The Moral Through Democracy Learning Ani Sulianti; Samsul Arifin; Halimatus Sakdiyah
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v5i1.2953

Abstract

This study aimed to understand1) The role of Civic Education in developing the students’ moral, 2) The application of Democracy learning in developing the students’ moral. The research methods used in this study was a qualitative method. The technique of collecting data used observation and interview. The technique of data processing using triangulation. The technique of the data analysis used data reduction, data display, and data conclusion drawing verification. The result of this study showed that 1) Civic Education is very influential in developing the students’ moral to interact with school and community or social environment 2) Democracy play an important role in developing their behaviour in social, tolerant, appreciate and respect each other.Keywords: Civic Education, Moral, and Democracy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Peran pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan moral peserta didik, 2). Penerapan pembelajaran demokrasi dalam mengembangkan moral peserta didik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik pengolahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan data reduction, data display, and data conclusion drawing verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Pendidikan kewarganegaraan sangatlah berpengaruh dalam mengembangkan moral peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan sekolah dan masyarakat 2). Demokrasi berperan penting dalam mengembangkan perilaku peserta didik dalam bersosial, bertoleransi, saling menghargai dan menghormati.Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Moral, Demokrasi.
Development of Student Civic Competence Through Scouting Courses as Strengthening the Young Generation Character Wachid Pratomo; Dwi Wijayanti
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.692 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i1.2970

Abstract

The purpose of this study Is to determine the pattern of civic competence coaching for students through Scouting Education as a reinforcement of young characters in the USSD FKIP PGIP Study Program. This study used qualitative research with a case study method. This study consists of the formulation of the problems namely: civic competence in the context of Scouting Education, Scouting learning process in fostering student civic competence, obstacles and solutions in fostering civic competence through Scouting Education, the role of Scouting Education in fostering student civic competence. In collecting data researchers used three techniques namely observation, interviews, and documentation. Data analysis uses an interactive model. This research produces several findings, namely: (1) Civic competence in the context of Scouting Education: Citizenship knowledge includes understanding democracy, understanding defending the country, understanding obligations and rights. Citizenship skills include three skills namely managerial, organizational, and scout skills. Citizenship character is in the form of character contained in the tri satya and dasa dharma. (2) Knowledge is fostered by providing the task of finding information related to Scouting to be understood and poured back on the exam, skills are fostered by learning by doing with the team system, and character is fostered by instilling the values of tri satya characters and dasa dharma with habituation and the system among. (3) Obstacles in the development of civic competence that is students still feel shy, less responsible, arriving late. The solution is to be assertive and apply reward and punishment in learning process.Keywords: Development of Civic Competence, Scouting Education, Strengthening Character of Young GenerationTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pembinaan civic competence mahasiswa melalui Pendidikan Kepramukaan sebagai penguatan karakter muda di Prodi PGSD FKIP UST. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini terdiri dari rumusan masalah yaitu: civic competence dalam konteks Pendidikan Kepramukaan, proses pembelajaran Pendidikan Kepramukaan dalam membina civic competence mahasiswa, kendala dan solusi dalam pembinaan civic competence melalui Pendidikan Kepramukaan, peran Pendidikan Kepramukaan dalam membina civic competence mahasiswa. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu: (1) Civic competence dalam konteks Pendidikan Kepramukaan: pengetahuan kewarganegaraan mencakup pemahaman demokrasi, pemahaman bela negara, pemahaman kewajiban dan hak. Keterampilan kewarganegaraan mencakup tiga keterampilan yaitu keterampilan manajerial, organisatorik, dan keterampilan pramuka. Karakter kewarganegaraan berwujud karakter yang terdapat dalam tri satya dan dasa dharma. (2) Pengetahuan dibina dengan memberikan tugas untuk mencari informasi terkait Kepramukaan untuk dipahami dan dituangkan kembali pada ujian, keterampilan dibina dengan learning by doing dengan sistem beregu, dan karakter dibina dengan menanamkan nilai-nilai karakter tri satya dan dasa dharma dengan pembiasaan dan sistem among. (3) Kendala dalam pembinaan civic competence yaitu mahasiswa masih merasa malu, kurang bertanggung jawab, datang terlambat. Solusi berupa bersikap tegas dan menerapkan reward and punishment dalam proses pembelajaranKata Kunci: Pembinaan Civic Competence, Pendidikan Kepramukaan, Penguatan Karakter Generasi Muda
Position of the Regional Representative Board of the Republic of Indonesia in Indonesian Administrative System Muhammad Hubbul Khair Wasahua
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.349 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i1.2969

Abstract

The Regional Representative board of the Republic of Indonesia is one of the state institutions mentioned in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. Although it has high legitimacy, it is not comparable with its authority. The position of the Indonesian Regional Representative Board (DPD RI) does not have authority in the legislative function, although it is limited to submitting and discussing certain draft laws that have been proposed, as well as in terms of supervision which is limited to supervising the implementation of certain laws and discussing and provide consideration of the results of its supervision to the House of Representatives (DPR). The ideal idea to strengthen the position of the Indonesian Regional Representative Board from experts, as well as from the results of the analysis of the author is carried out the fifth amendment to the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, one of which is in terms of its authority so that it is equal to the authority of the House of Representatives, which can participate in deciding the draft law related to its authority following Article 22D of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. Besides that, so that the Indonesian legislative body can adopt strong bicameralism, unperfect bicameralism.Keywords: Position Regional Representative board of the Republic of Indonesia Bicameral system, and the rule of lawDewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia merupakan salah satu lembaga negara yang disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Meskipun memiliki legitimasi tinggi, namun hal tersebut tidak sebanding dengan kewenangan yang dimilikinya. Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah Indonesia (DPD RI) tidak mempunyai wewenang dalam fungsi legislasi, meskipun hanya sebatas mengajukan serta membahas rancangan undang-undang tertentu yang telah diajukan, begitu pun dalam hal pengawasan yang hanya sebatas mengawasi terkait pelaksanaan terhadap undang-undang tertentu dan membahas serta memberikan pertimbangan hasil pengawasannya ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Gagasan ideal untuk memperkuat Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah Indonesia dari para ahli, maupun dari hasil analisis penulis adalah dilakukan amandemen kelima Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, salah satunya yaitu dari segi kewenangannya agar setara dengan kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat, yang dapat ikut memutuskan rancangan undang-undang yang terkait dengan kewenangannya sesuai Pasal 22D Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Disamping itu juga agar lembaga legislatif Indonesia dapat menganut lembaga perwakilan kuat (strong bicameralism), bukan yang sempurna  (perfect bicameralism).Kata kunci: Kedudukan DPD RI, Sistem Bikameral, dan Negara Hukum
The Implementation Of Instructional Materials Development Based On Inside Outside Circle (IOC) For Students’ Sociology Education Of Megarezky University Akhiruddin Akhiruddin; Sujarwo Sujarwo
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.47 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i1.3041

Abstract

Inside Outside Circle (IOC) is the inner - outer circle group that emphasizes students’ activities to be active in sharing information with their group of friends.This research aimed to develop instructional materials based on inside-outside-circle (IOC) in sociology students of Megarezky University.The development model used is Four-D Model which consists of 4 stages of development namely define, design, develop and disseminate. The instruments of this study used observation, questionnaire, test and documentation. The result of the research showed that IOC model had good quality which met valid, practical, and effective product criteria. It can be concluded that IOC model is one of the improvement from cooperative learning model. Based on practicality, lecturers of teaching and learning can implement IOC learning model in universities (classrooms). then all students achieved individually in teaching and learning courses, it means that students' learning outcomes reached the classical graduation criteria that had been set, that was 100% of students passed. It means that they met the criteria that set the teaching and learning course.It shows instructional materials with IOC model that had been developed consisting of semester lesson plan (RPS), students learning outcomes assessment sheets (LPHBM) that can be used in teaching and learning courses in general and especially in sociology education of Megarezky university.Keywords: Development of Learning Devices, Inside-outside-circle (IOC) model, Instructional Material, Model pembelajaran berbasis Inside Outside Circle (IOC) adalah kelompok dalam-luar lingkaran yang menekankan kegiatan mahasiswa untuk aktif dalam berbagi informasi dengan teman-teman kelompok mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis IOC pada mahasiswa penddikan sosiologi Universitas Megarezky. Model pengembangan yang digunakan adalah Model Empat-D yang terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu mendefinisikan, mendesain, mengembangkan dan menyebarluaskan. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi, angket, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model IOC memiliki kualitas baik yang memenuhi kriteria produk yang valid, praktis, dan efektif. Dapat disimpulkan bahwa model IOC adalah salah satu perbaikan dari model pembelajaran kooperatif. Berdasarkan kepraktisan, dosen pengajaran dan pembelajaran dapat menerapkan model pembelajaran IOC di universitas (ruang kelas). Dan kemudian semua mahasiswa berprestasi secara individu matakuliah Belajar dan Pembelajaran, itu berarti bahwa hasil belajar siswa mencapai kriteria kelulusan klasik yang telah ditetapkan, yaitu 100% siswa lulus, mahasiswa memenuhi kriteria yang menetapkan pengajaran dan pembelajaran tentu saja Ini menunjukkan bahan ajar dengan model IOC yang telah dikembangkan terdiri dari rencana pembelajaran semester (RPS), dan lembar penilaian hasil belajar siswa (LPHBM)) dapat digunakan dalam pengajaran belajar dan pembelajaran pada prodi pendidikan sosiologi Universitas MegarezkyKata Kunci: Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Model inside-Outside-Circle (IOC), Bahan Ajar
The Environment Management of Inclusive Schools at Primary Schools Widya Widya; Rifma Rifma
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.833 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i1.2956

Abstract

This Research is aimed at describing the management of inclusive schools which can be used as a reference for principals, teachers and stakeholders in the management of inclusive school environments. This article is the result of a qualitative descriptive study conducted at SDN 33 Payakumbuh. The informants of this study were the school principal, class teacher, special assistant teacher (GPK) and students. Collection techniques use observation, interviews and documentation. Data were analyzed through three pairs namely data reduction, data presentation, and concluding. The results showed that the inclusion of Environmental Management in SDN 33 Payakumbuh was carried out in two aspects, namely physical accessibility and fostering a conducive environment. Both aspects have not been fulfilled optimally by the school. In terms of physical accessibility, it still requires facilities and infrastructure that do not meet the service standards of Children with Special Needs. The results also show facts about the synergy and cooperation of parties ranging from school principals, teachers, administrative staff, students and parents to foster a conducive inclusive school environment.Keywords: Management, Environment, Elementary School, InclusionArtikel ini, bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen lingkungan sekolah inklusi yang dapat dijadikan salah satu rujukan kepala sekolah, guru dan stakeholder dalam mengelolaan lingkungan sekolah inklusif. Artikel ini merupakan hasil penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di SDN 33 Payakumbuh. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah, Guru kelas, Guru pendamping Khusus (GPK) dan siswa. Tehnik pengumpulan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen lingkungan sekolah inklusi di SDN 33 Payakumbuh dilaksanakan dalam dua aspek yakni aksessbilitas fisik dan menumbuhkan iklim yang kondusif. Kedua aspek ini belum terpenuhi oleh sekolah secara optimal. Ditinjau dari aksebilitas fisik masih terdapat sarana dan prasarana yang tidak memenuhi standar pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat sinergi dan kerjasama berbagai pihak mulai dari kepala sekolah, guru, staf administrasi, siswa dan orang tua untuk menumbuhkan lingkungan sekolah inklusif yang kondusif.Kata Kunci: Manajemen, Lingkungan, Sekolah Dasar, Inklusi
Supporting and Inhibiting Factors of Character Education in Learning Social Studies at Primary Schools Hasnah Kanji; Nursalam Nursalam; Muhammad Nawir; Suardi Suardi
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.812 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i1.2966

Abstract

The main problem of this study is that the students encounter a moral decadence which requires the  integration  support of character education in learning and anticipates various barriers to the integration of character education in learning. The purpose of this study was to identify various factors supporting and inhibiting character education specifically on social studies learning at primary schools. The research method used descriptive qualitative at SD Inpres 34 Bungung Katammu, Bantaeng Regency. In choosing the research informant,the researcher used purposive sampling, namely the principal, teachers, students and parents. Data collection technique used  observation, depth-interview and documentation. Techniques of data analyzis were data reduction, data display and  drawing conclusion. The technique of data validity was done through triangulation of sources, time and techniques. Based on  the research findingsfrom various researchers, there has been no research which evaluates character education in learning of social study at primary schools which includes input, process and output of learning in high grade. The  Factors in supporting and inhibiting character education at SD 34 Bungung Katammung consist of two aspects, namely internal and external. Supporting factors include teachers, principals (internal), parents (external) and inhibiting factors include teachers, principals (internal) and parents (external).Keywords:Integration Mode, Character Education, Learning, Social Studies. Masalah utama dalam penelitian ini adalah kalangan pelajar mengalami dekadensi moral yang membutuhkan dukungan integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran dan mengantisipasi berbagai hambatan integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi berbagai faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter terkhsusus pada pembelajaran ilmu pengetahuan social di sekolah dasar. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif SD Inpres 34 Bungung Katammu Kabupaten Bantaeng. Penentuan informan penelitian secara purposive sampling, yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua. Teknik pengumpulan data menggunakan observation, depth-Interview dan dokumentasi. Teknik Analisis melalui data reduction, data display dan conclusion drawing. Teknik keabasahan data dilakukan melalui triangulasi sumber, waktu dan teknik. Bedasarkan hasil penelitian dari berbagai peneliti, belum ada penelitian yang melakukan evaluasi pendidikan karakter dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar yang mecakup input, proses dan output pembelajaran di kelas tinggi. Faktor mendukung dan penghambat pendidikan karakter di SD 34 Bungung Katammung terdiri dari dua aspek yaitu internal dan eksternal. Faktor pedukungnya mencakup guru, kepala sekolah (internal), orang tua (eksternal) dan faktor penghambatnya mencakup guru, kepala sekolah (internal) dan orang tua (eksternal).Kata kunci:  Model Integrasi, Pendidikan Karakter, Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Sosial.
Implementation of Pancasila Values in Scouting Activities (Case study at SMP Negeri 1 Mallusetasi Barru Regency) Rismawati Rismawati; Muhajir K
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.393 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i1.3037

Abstract

This study aims to determine how the implementation of Pancasila values in Scouting activities and what are the inhibiting factors and supporting factors for the Implementation of Pancasila values in Scouting activities. The benefits of this study use the theoretical benefits and practical benefits. This type of research is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques and data analysis techniques using interviews, and documentation. The results of this study indicate that: (1) The application of the divine value is evident from the observance of the members of the Boy Scouts in practising the teachings of Religion. The application of human values can be seen from the love between Scout members. Application of the value of unity seems to be carried out activities always prioritize to foster a sense of togetherness. The application of popular values can be seen from the preservation of democracy in scouting activities. Fairness values can be seen from the tolerance level of Scout members, as well as the Scoutmaster who is being fair. (2) Inhibiting factors lack of self-awareness to obey the rules, lack of cooperation in the task, the number of negative behaviours from outside. And Supporting Factors become more independent individuals, raise awareness, train discipline, learn Scout organizations well and train leadership, improve themselves to always apply the values of Pancasila such as diligently worshipping so that hearts and minds become calm.Keywords: Pancasila, the implementation of the values of Pancasila, ScoutingPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kegiatan Kepramukaan dan apa faktor penghambat dan faktor pendukung Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kegiatan Kepramukaan. Manfaat penelitian ini menggunakan manfaat teoritis dan manfaat praktis. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dan teknik analisis data menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan nilai ketuhanan tampak terlihat dari ketaatanan aggota pramuka dalam mengamalkan ajaran-ajaran Agama. Penerapan nilai kemanusiaan tampak dari rasa kasih sayang antar anggota Pramuka. Penerapan nilai persatuan tampak kegiatan yang dilakukan selalu mengedepankan untuk memupuk rasa kebersamaan. Penerapan nilai kerakyatan tampak dari terjaganya demokrasi dalam kegiatan kepramukaan. Nilai Keadilan tampak dari tingkat toleransi anggota Pramuka, serta Pembina Pramuka yang bersikap adil. (2) Faktor Penghambat kurangnya kesadaran pada diri sendiri untuk patuh pada peraturan, kurangnya kerjasama dalam tugas, banyaknya perilaku negatif dari luar. Dan Faktor Pendukung menjadi pribadi yang lebih mandiri, meningkatkan kepedulian, melatih kedisiplinan, belajar organisasi Pramuka dengan baik dan melatih kepemimpinan, lebih membenahi diri untuk selalu menerapkan nilai-nilai Pancasila seperti rajin beribadah agar hati dan pikiran menjadi tenang.Kata kunci: Pancasila, implementasi nilai-nilai Pancasila, Kepramukaan.
Marketing Politics: Political Participation of Beginner Voters In Electing The President of 2019 Runik Machfiroh; Ama Suyanto
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v5i1.3033

Abstract

. Political marketing in the 2019 presidential election is one of the main factors of Indonesian democracy. The brand personality of the 2019 presidential candidates became an important point in the victory of the 2019 presidential election. The millennial generation is part of the target of novice voters. Previous research has carried out mapping and analysis of political marketing in the 2014 presidential election, 2014 legislative elections, and the 2015 regional elections where in each election there were differences in emphasis in political marketing. The purpose of this study is to analyze the uniqueness of political marketing in the 2019 presidential election compared to previous political marketing. This research approach uses quantitative research with descriptive methods with statistical descriptive data analysis. The population of this research is novice voters in West Java. The sampling technique used was random sampling with a total sample of 100 respondents. The results of this study indicate that 100% of beginner voters use digital media to find out presidential candidates and 80% to add to their basic political knowledge. However, the presidential election decision based on the media only reached 57.6%.Keywords: Political Marketing, Political Participation, Political Education, Beginner Voters, Presidential ElectionsMarketing politik dalam pemilihan Presiden Tahun 2019 menjadi salah faktor utama demokrasi Indonesia. Brand personality dari kandidat calon presiden 2019 menjadi poin penting dalam kemenangan pemilihan presiden 2019. Generasi milenial adalah bagian dari target pemilih pemula. Penelitian sebelumnya telah  dilakukan pemetaan dan analisis marketing politik pada pemilihan presiden 2014, pemilihan legislatif 2014, dan pemilihan kepala daerah 2015 di mana dari setiap pemilihan terjadi perbedaan penekanan dalam marketing politik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keunikan marketing politik pemilihan presiden tahun 2019 dibanding marketing politik sebelumnya. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif dengan analisis data deskriptif statistik. Populasi penelitian ini adalah pemilih pemula di Jawa Barat. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan total sampel 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 100% pemilih pemula menggunakan media digital untuk mengetahui calon presiden dan 80% untuk menambah pengetahuan dasar politik. Namun, keputusan pemilihan presiden berdasarkan media hanya mencapai 57.6%.Kata Kunci: Marketing Politik, Partisipasi Politik, Pendidikan Politik, Pemilih Pemula, Pemilihan Presiden
Implementation of Teaching KetamansiswaanTri-N to Instil Noble Characteristics of Students at SDN I Plumbon, Karanganyar District Wachid Pratomo; Nadziroh Nadziroh; Chairiyah Chairiyah
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.134 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i1.2967

Abstract

The purpose of this study was to determine the process of implementing Tri-N Student Teachings Ketamansiswaan Tri-N to Instil Noble Characteristics of SD N 1 Plumbon Students in Karanganyar Subdistrict, the obstacles encountered in implementing Tri-N Student Teachings to instil noble character of SD NI Plumbon students and to find solutions used to overcome obstacles in the implementation of Tri-N Student Teachings to instil the noble character of students of Plumbon Elementary School NI Karanganyar. This type of research is a type of qualitative research. The data used in this study are primary data, the data obtained directly from research subjects. The instrument of this study was the researcher himself, assisted by interview guidelines, questionnaires, observations and documentation. Methods of data analysis by data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification as well as checking the validity of the data with triangulation techniques. The targeted output of this study is an accredited national journal. The results of the data analysis can be concluded that by using the right learning model, it can provide maximum learning outcomes. Learning model with the concept of 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) can be applied in Civics learning. By applying this 3N concept, students are expected to be able to carry out learning to the maximum that is observing learning objects, then imitating what students have observed, and the final stage of students can improve by adding to the learning object so that in teaching and learning process, students will produce knowledge and skills.Keywords:Implementasion,learning Ketamansiswaan Tri-N,Noble Character Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengimplementasian Ajaran Ketamansiswaan Tri-N untuk Menanamkan Budi Pekerti Luhur Siswa SD N  1 Plumbon Kecamatan Karanganyar, kendala yg dihadapi dalam pengimplementasian Ajaran Ketamansiswaan Tri-N unuk menanamkan budi pekerti luhur siswa SD N I Plumbon dan untuk mengetahui solusi yang digunakan untuk mengatasi kendala dalam  pengimplementasian Ajaran Ketamansiswaan Tri-N untuk menanamkan budi pekerti luhur siswa SD N I Plumbon Kecamatan Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu pedoman wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data dengan reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan dan verifikasi serta pengecekan keabsahan data dengan teknik triangulasi. Luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah jurnal nasional terakreditasi. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran yang tepat dapat memberikan hasil pembelajaran yang maksimal. Model pembelajaran dengan konsep 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) dapat diterapkan dalam pembelajaran PKn. Dengan menerapkan konsep 3N ini, diharapkan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran dengan maksimal yakni dengan mengamati obyek pembelajaran, kemudian menirukan apa yang telah peserta didik amati, dan tahap terakhir peserta didik dapat menyempurnakan dengan menambahi obyek pembelajaran tersebut, sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik akan menghasilkan pengetahuan dan keterampilan.Kata kunci:  Implementasi, Ajaran Ketamansiswaan Tri-N, budi pekerti luhur. 
Optimization of Character Education Through Community Participation Around The School Environment (Case Study in Lab School Junior High School Bandung) Jagad Aditya Dewantara; Efriani Efriani; Sulistyarini Sulistyarini; Wibowo Heru Prasetiyo
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 5, No 1 (2020): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2857.697 KB) | DOI: 10.26618/jed.v5i1.3017

Abstract

The community environment has an essential impact on the formation of student character in schools. Therefore, character education is a crucial step in shaping the identity of the Indonesian people. This study aims to determine the optimization of character education through community participation around the school environment at Junior High School  Lab School Bandung. This research method uses a case study centered on Bandung Lab school Middle School. The results showed that the character education conducted at Lab school Junior High School Bandung could run well because of the collaboration between the school and community participation around the school environment. The partnership carried out produces values that help build student character. The values include religious values, integrity values, nationalist values, independent values, and mutual values.Keywords: Character Education, Community Participation, The Environment Around the SchoolLingkungan masyarakat memiliki dampak yang penting bagi terbentuknya karakter siswa di sekolah. Oleh karena itu, Pendidikan karakter merupakan langkah sangat penting dalam membentuk jati diri bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi pendidikan karakter melalui partisipasi masyarakat sekitar lingkungan sekolah pada Sekolah Menengah Pertama  Labschool Bandung. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus yang berpusat pada Sekolah Menengah Pertama  Labschool Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikaan karakter yang dilakukan pada Sekolah Menengah Pertama  Labschool Bandung dapat berjalan dengan baik karena kerjasama antara sekolah dan partisipasi masyarakat sekitar lingkungan sekolah. Kerja sama yang dilakuan menghasilkan nilai-nilai yang turut membangun karakter siswa. Adapun nilai-nilai tersebut meliputi Nilai religius, Nilai integritas, Nilai nasionalis, Nilai mandiri dan Nilai gotong-royong.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Partisipasi Masyarakat, Lingkungan sekitar Sekolah

Page 1 of 2 | Total Record : 11