cover
Contact Name
Les Pingon
Contact Email
lespingon21@upi.edu
Phone
+6282144647693
Journal Mail Official
hendriklempeh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana No.11, Banjar Tegal, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Seni Rupa
ISSN : -     EISSN : 26139596     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjpsp.v11i2.39468
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha is a scientific journal published by Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. This journal aims to accommodate articles of research results and the results of community service in the field of education and learning about education.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 2 (2022)" : 9 Documents clear
PENGARUH MUSIK PADA MATA KULIAH PEMBELAJARAN SENI RUPA DI IAIN PONOROGO Tirta Dimas Wahyu Negara
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49211

Abstract

AbstrakMusik adalah perasaan yang bisa didengar melalui irama, melodi, timbre dengan harmoni tersendiri disetiaplantunannya. Musik acapkali digunakan sebagai stimulant untuk menggugah aspek emosional seseorang. Oleh karena itu musik juga dapat membantu tubuh dan pikiran untuk saling bekerja sama dalam melakukan sebuah pekerjaan. Mahasiswa di IAIN Ponorogo pada mata kuliah Pembelajaran Seni Rupa akan mendapatkan stimulant musik dengan genre yang berbeda untuk dapat merasakan dampak danperbedaannya. Adapun jenis musik yang dipilih bergenre pop, rock dan instrumental. Penelitian ini menggunakan mixed method berupa penggabungan metode (kuantitatif dan kualitatif). Metode kuantitatif berfungsi sebagai eksplanatif dengan teknis analisis data menggunakan regresi linier sederhana menggunakan bantuan software IBM SPSS V 24, sedangkan data dikumpulkan melalui wawancara dan kuisioner. Hasil penelitian ini memiliki simpulan 1) Musik memberikan dampak yang signifikan ketika berkarya seni, 2) Genre musik yang sesuai dengan selera mampu menambah mood dalam beraktivitas, 3) Ketenangan batin berpengaruh pada penemuan ide kreatif.Kata-kata Kunci: musik, pembelajaran seni, ide kreatif. AbstractMusic is a feeling that can be heard through rhythm, melody, timbre with its own harmony in each chant. Music is often used as a stimulant to arouse the emotional aspects of a person. Therefore music can also help the body and mind to work together in doing a job. Students at IAIN Ponorogo in the Fine Arts Learning course will get musical stimulants with different genres to be able to feel the impact and difference. The types of music chosen are pop, rock and instrumental genres. This study uses a mixed method in the form of a combination of methods (quantitative and qualitative). The quantitative method functions as an explanatory with technical data analysis using simple linear regression using IBM SPSS V 24 software, while data were collected through interviews and questionnaires. The results of this study have conclusions: 1) Music has a significant impact when creating art, 2) Music genres that suit taste can add to the mood in activities, 3) Inner calm affects the discovery of creative ideas.Keywords: music, art learning, creative ide.
KONTRIBUSI SENI RUPA SEBAGAI DISPLIN ILMU DALAM ISLAM DENGAN AFTERLIFE MAPPING Muhamad Parhan; Eka Nur Lia Sukma; Fikri Ilham Nugraha; Indri Asofah; Julia Relita George; Karyana Tri Utama
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49215

Abstract

AbstrakSeni rupa merupakan salah satu cabang seni yang diekspresikan melalui media rupa atau visual yang sangat bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi disaat perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin meningkat justru muncul kesenjangan yang cukup signifikan antara Seni dengan disiplin ilmu dalam Islam. Padahal seni memiliki porsi yang sangat besar di dalam agama yang menujukan visual dari peristiwa di dunia dan tanda-tanda Ilahi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan caramengumpulkan survey sederhana kepada mahasiswa atau seniman muslim yang berada di Bandung dengan rentang usia 18-21 tahun yang dilakukan secara daring menggunakan google form. Hasil penelitian menunjukan bahwa kontribusi seni rupa sebagai displin ilmu dalam Islam dengan afterlife mapping memerlukan upaya rekonstruksi pemikiran kependidikan dalam rangka mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi: pertama, kontribusi seni apa saja yang dihasilkan seniman/mahasiswa muslim pada saat ini; kedua, jangan beranggapan bahwa seni rupa membuat pelaku seni jadi jauh dari kaidah Islam, karena hal tersebut hanyalahstereotype; ketiga buatlah rencana dengan kontribusi yang dimiliki untuk kehidupan akhirat.Kata kunci: kontribusi seni rupa; disiplin ilmu; afterlife mapping AbstractFine art is a branch of art that is expressed through visual or visual media that is in close contact with everyday life. However, when the development of science is increasing, there appears a significant gap between art and disciplines in Islam. Whereas art has a very large portion in religion which shows visuals of events in the world and divine signs. The research method uses a qualitative approach by collecting a simple survey of Muslim students or artists in Bandung with an age range of 18-21 years which is carried out online using Google Form. The results show that the contribution of art as a discipline in Islam with afterlife mapping requires an effort to reconstruct educational thinking in order to anticipate any changes that occur: first, what artistic contributions are produced by Muslim artists/students at this time; secondly, do not assume that art makes art performers away from Islamic principles, because this is just a stereotype; Third, make a plan with the contribution you have for the afterlife.Keywords: art contribution; disciplines; afterlife mapping
PERMAINAN TRADISIONAL BALI DALAM KARYA FOTOGRAFI KONSEPTUAL I Gede Ari Prasta; I Nyoman Rediasa; I Gusti Made Budiarta
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49216

Abstract

AbstrakTujuan dari penlitian ini adalah untuk mendeskripsikan(1) Apa saja jenis dan perkakas dalam permainan tradisional Bali, (2) Sejauh mana fotografi konseptual menggambarkan keberadaan permainan tradisional Bali, (3) makna fotografi konseptual dengan tema permainan tradisoanal Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan.Dari pembahasan serta proses penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ada 8 perkakas yang mendukung dalam permainan tradisional yaitu, batok kelapa, guli, layangan, benang, pengulung, tajog bambu, karet gelang, sabut kelapa. (2) setelah dilakukan rekonstruksi visual dengan fotografi konseptual, masih ada anakanak yang tertarik bermain permainan tradisional, menunjukan bahwa permainan ini keberadaanya masih tidak terlupakan pada zaman permainan game handphone. (3) setelah mendapatkan hasil foto dari rekonstruksi, ada 3 makna yang didapatkan yaitu, makna budaya, sosial, dann spiritual.Kata kunci : Fotografi Konseptual, Permainan Tradisional ABSTRACTThe purpose of this study is to describe (1) what are the types and hardware in traditional Balinese games, (2) the extent to which conceptual photography describes the existence of traditional Balinese games, (3) the meaning of conceptual photography with the theme of traditional Balinese games. The method used in this study is a qualitative descriptive method. This data collection uses observation, interview, documentation, and library techniques. From the discussion and the research process, the keys are as follows: (1) there are 8 hardware supports in traditional games, coconut shells, guli, kites, threads, rollers, bamboo tajog, rubber bands, coconut fiber. (2) after visual reconstruction with conceptual photography, there are still children who are interested in playing traditional games, showing that this game is still not forgotten in mobile games. (3) after getting the photos from the reconstruction, there are 3 meanings obtained, namely, cultural, social, and spiritual meanings.Keywords: Conceptual Photography, Traditional Game
PERAN GURU BERLATAR BELAKANG BUKAN SENI DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 1 TALIWANG SULAIMAN SULAIMAN
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49220

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran guru dan kesesuaian guru latar belakang bukan seni di SMAN 1 Taliwang, yang difokuskan pada: (1) peran guru berlatar belakang bukan seni dalam pembelajaran seni budaya di SMAN 1 Taliwang, (2) kesesuian latar belakang guru bukan seni dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran seni budaya di SMAN 1 Taliwang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif melalui langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan: (1) peran guru mencakup peran guru sebagai korektor, inspirator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor, dan evaluator. (2) kesesuaian latar belakang guru bukan seni dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran seni budaya di SMAN 1 Taliwang ada pengaruh latar belakang guru bukan seni terhadap hasil belajar siswa dan kemampuan guru dalam memenuhi 10 perannya tersebut.Kata-kata Kunci: Peran, Guru, Seni Budaya, Kesesuaian Latar Belakang AbstractThis study was conducted to describe the role of teachers and the compatibility of non-art background teachers at SMAN 1 Taliwang, which focusing on: (1) the role of non-art background teachers in arts and culture learning at SMAN 1 Taliwang, and (2) the compatibility of non-art background teachers with the art and culture lesson material for teaching at SMAN 1 Taliwang. This research was a qualitative study. The type of data used was qualitative data in form of data reduction, presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicated that: (1) the teachers had numerous roles as corrector, inspirer, initiator, facilitator, supervisor, demonstrator, class manager, mediator, and evaluator. (2) There was a correlation between non-art background teachers with the student learning outcomes and the ability of the teacher to fulfill the ten roles of teachers.Keywords: Role, Teacher, Cultural Arts, Background Suitability
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI KELAS IV SDN 2 LENDANG NANGKA UTARA Sinta Yuli Putri Marta Sari; I Nyoman Sila; Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49222

Abstract

AbstrakArtikel ini berjudul “Pembelajaran Seni Budaya Dan Prakarya di Kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara”. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran materi seni kolase di kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara, untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil pembelajaran materi seni kolase di kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara. Sumber data diperoleh dari observasi dengan pelaksanaan uji coba tindakan, observasi langsung, wawancara, dokumentasi arsip dan foto. Data kualitatif yang diperoleh dianalisis melalui reduksi, penyajian, data dan menarik kesimpulan. Dengan demikian hasil penelitian ini dilaksanakan pada 36 siswa kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara menyimpulkan: Proses pembelajran seni budaya dan prakarya seni kolase di kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara dilaksanakan dalam beberapa tahapan yakni; aktivitas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi. Keseluruhan pembelajaran seni budaya dan prakarya seni kolase berjalan cukup lancar. Dalam pengevaluasian hasil karya, nilai rata – rata yang didapatkan siswa kelas IV yaitu 78,4 yang artinya termasuk pada kriteria yang baik, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis yang dilakukan, terdapat siswa yang memiliki nilai dalam kategori baik, cukup dan perlu pendampingan. Pekerjaan siswa dalam kategori baik ada 22 orang, kategori cukup 8 orang dan kategori perlu pendampingan ada 6 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan seni kolase siswa sudah baik.Kata – kata Kunci: Pembelajaran, Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), Seni Kolase AbstractThis article is entitled “Cultural Arts and Crafts Learning in Class IV SDN 2 Lendang Nangka Utara”. The purpose of writing this article is to find out and describe the learning process of collage art material in class IV SDN 2 Lendang Nangka Utara, to find out and describe the learning outcomes of collage art material in class IV SDN 2 Lendang Nangka Utara. Sources of data obtained from observations with the implementation of action trials, direct observation, interviews, archive documentation and photos. The qualitative data obtained were analyzed through reduction, presentation, data and drawing conclusions. Thus, the results of this study were carried out on 36 fourth grade students at SDN 2 Lendang Nangka Utara. It concluded: The process of learning art and culture and collage art in grade IV 2 Lendang Nangka Utara was carried out in several stages, namely; planning, implementing and evaluating activites. The whole learning of art and culture and collage art work went quite smoothly. In evaluating the work, the average value obtained by class IV students 78,4 which means that it is included in good criteria, based on the results of the evaluation and analysis carried out, there are students who have scores in the good category, sufficient and need assistance. There are 22 students in the good category, the sufficient category is 8, and the category needs assistance is 6 people. This shows that the students’ art of collage making is good.Keywords: Learning, Cultural Arts and Crafts (CAaC), Collage Art
KONSUMTIFISME PERAN GENDER DALAM KARYA SENI RUPA NI NYOMAN SANI Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49223

Abstract

Abstrak Selama ini perempuan dalam seni rupa Bali seringkali hanya ditempatkan sebagai objek belaka. Sesungguhnya, dalam karya perempuan perupa kontemporer Bali terdapat ideologi yang bekerja di baliknya. Artikel ini mengungkap dan mendeskripsikan ideologi gender yang bekerja di balik representasi visual Ni Nyoman Sani. Artikel ini menyimpulkan bahwa ideologi gender yang bekerja di balik karya Ni Nyoman Sani yaitu perihal konsumtifisme peran gender atas pemanfaatan peran gender. Pembahasan ini diharapkan bisa memberi pemahaman yang luas dan mendalam bagi publik seni tentang ideologi gender yang bekerja di balik proses kreatif Ni Nyoman Sani Kata kunci: konsumtifisme, peran gender, seni rupa, ni nyoman sani Abstract So far, women in Balinese art are often only placed as mere objects. Indeed, in the work of contemporary Balinese women artists there is an ideology that works behind it. This article uncovers and describes the gender ideology that works behind the visual representation of Ni Nyoman Sani. This article concludes that the gender ideology that works behind Ni Nyoman Sani's work is about the consumptiveism of gender roles over the use of gender roles. This discussion is expected to provide a broad and in-depth understanding for the art public about the gender ideology that works behind the creative process of Ni Nyoman Sani Keywords: consumptiveism, gender roles, fine arts, ni nyoman sani
JACO VAN SCHALKWYK’S PAINTING SKILL TRANSFER IN “PAINTING WORKSHOP AND CONCEPTUAL THINKING” AT GALLERY OF FBS, UNDIKSHA 2020 Agus Sudarmawan
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49224

Abstract

Abstract It was necessary to thoroughly review Jaco Van Schalkwyk’s painting skill transfer, an African painter, through an instructional development in a non-formal educational system. Skill transfer needed to be developed for transfer of knowledge/concepts, skills and appreciation of painting in the educational world, especially Fine Arts in as society of academicians’ form of development. Morespecifically, this research aimed to analyse skill transfer development process, tools and materials used and tangible skill transfer results of painting works developed by Jaco Van Schalkwyk. The research method used was descriptive qualitative method, and the data were collected through observation, interview, literature and documentation techniques. The Jaco Van Schalkwyk’s Skills Transfer Process included the following stages: 1. Introduction; was about self- introduction and cosmology of cultural climate on which art practices were based on. 2. Observation; trained learners’ artistic sensitivity, broadening their stimuli in finding new ideas of work. 3. Discussion; sharpened analytical reasoning and interpretation. 4. Idea Execution; recorded information of arising ideas. 5. Monitoring and Evaluation; solution to confusion. 6. Demonstration; trained the sensitivity to shape and motor sensitivity through Live Model Painting. 7. Presentation; trained responsibility for self-creativity. Based on the seven stages, we may conclude that skill transfer started with the biography related to how exploration of painting theme continued with responding to surrounding objects tobe taken as the source of painting idea.Keywords: painting, skill transfer, conceptual
PEMANFAATAN APLIKASI CORELDRAW SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KULIAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA UNDIKSHA I Gusti Made Budiarta; I Nyoman Sila
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49230

Abstract

Abstrak Mahasiswa mengalami masalah dalam pemanfaatan aplikasi Coreldraw sebagai media pembelajaran untuk merancang karya Desain Komunikasi Visual(DKV) secara digital. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan tool-tool Coreldraw yang dimanfaatkan mahasiswa dalam pembelajaran DKV, 2) Mendeskripsikan jenis desain yang dihasilkan mahasiswa dengan aplikasi Coreldraw dalam pembelajaran DKV. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan DKV semester V, Tahun Akademik 2019/2020 sebanyak 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tool-tool Coreldraw yang dimanfaatkan mahasiswa pada pembelajaran DKV antara lain 1) Pick Tool, fungsinya untuk menyeleksi, mengubah ukuran, dan merotasi arah objek gambar; 2) Shape Edit, fungsinya untuk menyunting bentuk objek gambar; 3) Crop Tool, untuk menghilangkan bagian yang tidak terpakai dalam objek; 4) Zoom, fungsinya untuk memperbesar tampilan gambar pada jendela gambar; 5) Curve, fungsinya untuk menggambar kurva dalam bentuk garis tunggal; 6) Rectangle, fungsinya untuk membuat bidang segiempat; 7) Ellipse, untuk menggambar elips dan lingkaran; 7) Text Tool, fungsinya untuk membuat teks pada area gambar; 8) Outline Tool, fungsinya untuk membentuk ketebalan dan warna garis, dan beberapa tools lagi yang biasa digunakan dalam membuat gambar atau desain seperti Interactive Fill Tool, Basic Shape Tool, dan Table Tool. Jenis desain yang dihasilkan mahasiswa dengan aplikasi Coreldraw dalam pembelajaran DKV antara lain desain corporate identity, desain poster, dan stationary kit.Kata Kunci: Media Pembelajaran, Coreldraw, Desain Komunikasi Visual Abstract Students had experienced some problems in using Corel draw software as a learning medium for designing in Visual Communication Design (DKV) digital project. The purpose of this research is 1) Describe tools used in Corel Draw by students of Visual Communication Design learning, 2) Describe types of design that produced by students with Corel Draw software in Visual Communication Design learning. This research uses a descriptive qualitative approach. This research target the students who take Visual Communication Design (DKV) lectures in the fifth semester of Academic Year 2019/2020 as many as 20 people. The results of the study show that the Corel draw’s tools used by students in Visual Communication Design in their learning include: 1) Pick Tool, its function is to select, resize, and rotate the direction of the image object; 2) Shape Edit, its function is to edit the shape of the image object; 3) CropTool, to remove unused parts of the object; 4) Zoom, its function is to enlarge the image display in the image window; 5) Curve, its function is to draw a curve in the form of a single line; 6) Rectangle, its function is to create a rectangular field; 7) Ellipse, to draw ellipses and circles; 8) Text Tool, its function is to create text in the image area; 9) Outline Tool, its function is to form the thickness and color of the line, Some tools are commonly use in making images or designs, such as the Interactive Fill Tool, Basic Shape Tool, and Table Tool. The types of design produce by students using the Corel draw application in Visual Communication Design (DKV) learning include corporate identity designs, poster designs, and stationery kits.Keywords: Learning Media, CorelDraw, Visual Communication Design
PENGGUNAAN MEDIA CETAK DAN MEDIA GAMBAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN SENI BUDAYA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 KUBUTAMBAHAN I Nengah Dwi Endra Suanthara; Ni Nyoman Suastini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.52682

Abstract

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Keperawatan 3 SMK Negeri 1 Kubutambahan yang berjumlah 34 orang, metode pengumpulan data adalah Observasi, Tes dan Dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif dengan langkah-langkah mengubah skor mentah menjadi skor rata-rata, menetukan kriteria predikat, dan mencari skor rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Sebelum penggunaan media cetak dan media gambar dalam proses pembelajaran pendidikan agama Hindu dan Seni Budaya Hasil evaluasi tes awal siswa sangat rendah hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dari evaluasi awal dengan nilai rata-rata sebesar 65,34 dengan ketuntasan kelas 10 siswa atau 34,48%. (2) Setelah penggunaan media cetak dan media gambar dalam proses pembelajaran pendidikan agama Hindu dan Seni Budaya Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I nilai aspek sikap spiritual dan sosial dengan nilai rata-rata 65,20 dengan ketuntasan kelas 13 siswa atau 44,82% kemudian pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi sebesar 79,82 dengan ketuntasan kelas 26 siswa atau 89,65%, pada siklus I nilai aspek pengetahuan dengan nilai rata-rata 72,06 dengan ketuntasan kelas 16 siswa atau 55,17% kemudian pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi sebesar 80,34 dengan ketuntasan kelas 24 siswa atau 82,75%, Pada siklus I nilai aspek keterampilan dengan nilai rata-rata 66,79 dengan ketuntasan kelas 14 siswa atau 48,27% kemudian pada siklus II rata-rata meningkat menjadi sebesar 79,27 dengan ketuntasan kelas 24 siswa atau 82,75%.

Page 1 of 1 | Total Record : 9