cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science
ISSN : 24431249     EISSN : 23551313     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021" : 15 Documents clear
Terapi Bermain Clay untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) yang Menjalani Hospitalisasi Susilowati, Murni Isna; Setiyaningsih-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Ratna
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Anxiety is an unclear and pervasive worry related to feelings of uncertainty and helplessnessAnxiety is often experienced by children with hospitalization. Clay play therapy can be used to minimize anxiety. The purpose of this study was to describe play clay therapy to reduce anxiety levels in children with hospitalization. The research design was descriptive with the nursing process approach. The study was conducted on April 8 to 12 2019. The study population was children who experienced anxiety. The sampling technique is purposive sampling. Five research subjects were selected according to the criteria: preschool children (3-6 years), hospitalized, anxiety level 4-10 (moderate) on Aidar scale, willing to be research subjects, able to communicate verbally, not suffering from fractures on hand, the condition is compos mentis, parents can read and write, are willing to participate in play therapy activities from beginning to end. Assessment data: children want to go home, afraid if injected. Observation found that the child appeared nervous, crying, sweating cold, nervous when talking, looked pale, often urinated, limp. TD: 100/60 mmHg - 110/60 mmHg, N: 80 x / m - 100 x / m, RR: 22 x / m, S: 37,5ᵒC-37,8ᵒC. Nursing diagnosis is anxiety associated with hospitalization. Nursing actions, namely playing clay therapy, are performed once for 15-20 minutes in 3 days. Evaluation data in general clay can reduce anxiety levels in children with a previous anxiety score of 10 to 4. Clay play therapy is effective in overcoming anxiety problems in children with hospitalization. Key Words: Play therapy, clay, anxiety, hospitalization  Abstrak: Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan sering dialami oleh anak dengan hospitalisasi. Terapi bermain clay dapat digunakan untuk meminimalkan kecemasan. Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan terapi bermain clay untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak dengan hospitalisasi. Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan nursing process. Penelitian dilakukan pada tanggal 8 sampai dengan 12 April 2019. Populasi penelitian adalah anak yang mengalami kecemasan. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Subjek penelitian sebanyak 5 dipilih sesuai dengan kriteria: anak usia prasekolah (3-6 tahun), dirawat di rumah sakit, tingkat kecemasan 4-10 (sedang) skala Aidar, bersedia menjadi subjek penelitian, dapat diajak berkomunikasi secara verbal, tidak menderita fraktur pada tangan, kesadaran compos mentis, orang tua bisa membaca dan menulis, bersedia mengikuti kegiatan terapi bermain dari awal sampai akhir. Data pengkajian: anak ingin pulang, takut jika disuntik. Hasil observasi didapatkan anak tampak gelisah, menangis, berkeringat dingin, gugup saat bicara, tampak pucat, sering buang air kecil, lemas. TD: 100/60 mmHg - 110/60 mmHg, N: 80 x/m – 100 x/m, RR: 22 x/m, S: 37,5ᵒC-37,8ᵒC. Diagnosis keperawatan adalah kecemasan berhubungan dengan hospitalisasi. Tindakan keperawatan yaitu terapi bermain clay, dilakukan sebanyak 1 kali selama 15-20 menit dalam 3 hari. Data evaluasi secara umum clay dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak dengan skor kecemasan 10 menjadi 4. Terapi bermain clay efektif untuk mengatasi masalah kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi.Kata Kunci: Terapi bermain, clay, kecemasan, hospitalisasi
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Mahoni (Swietenia macrophylla) Terhadap Luka Sayat Pada Kelinci (Oryctolagus cunicullus) Sarwiji, Joko; Hastuti-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Siwi
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: An incision was an injury caused by direct contact of the body with sharp objects.  Incisions not only cause skin damage, but can also affect the body's systems. Therefore, incisions require special attention. Mahogany leaves (Swietenia macrophylla) were a medicinal plant which was known to contain compounds that play a role in wound healing, such as flavonoids, saponins, tannins and alkaloids. This study aims to determine the ethanol extract of mahogany leaves has an effect on wound healing in rabbits.  Mahogany leaf extract was prepared by maceration using 96% ethanol solvent.  The wound healing test in rabbits were divided into five treatment groups, namely the positive control group, the negative control group (coconut oil), and three test groups given ethanol extract of mahogany leaves with a concentration of 5%, 10% and 20%.  Making an incision using a scalpel which is sliced into the back of the rabbit for 5 incisions.  Rabbits were observed every day for one week with statistical analysis One Way ANOVA test. The ethanol extract of mahogany leaves with a concentration of 5% 10% and 20% had the effect of wound healing at a concentration of 5%, respectively (11, 22 ± 0.84)%, 10% (15.94 ± 0.70)%, and 20 % (21.46 ± 1.49)%, while the positive control was (22.76 ± 1.30)%. There was a statistically significant difference in the healing power of cuts in rabbits. Mahogany leaf ethanol extract can be used as wound healing in rabbits.Keywords: Cutlet Wounds, Ethanol Extract of Mahogany Leaves. Abstrak: Luka sayat adalah cedera yang disebabkan oleh kontak langsung tubuh dengan benda – benda tajam. Luka sayat tidak hanya mengakibatkan kerusakan kulit, tetapi juga dapat mempengaruhi sistem tubuh. Oleh karena itu, luka sayat memerlukan perhatian khusus. Daun mahoni ( Swietenia marcophylla ) merupakan salah satu tanaman obat yang diketahui mengandung senyawa – senyawa yang berperan dalam penyembuhan luka seperti flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun mahoni berpengaruh terhadap terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci. Ekstrak daun mahoni dibuat dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji penyembuhan luka pada kelinci yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol positif  , kontrol negatif (minyak kelapa), dan tiga kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol daun mahoni dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Pembuatan luka sayat menggunakan pisau bedah yang disayat pada punggung kelinci masing – masing kelinci lima sayatan. Kelinci diamati tiap hari selama satu minggu  dengan analisis statistik uji One Way ANOVA. Ekstrak etanol daun mahoni konsentrasi 5% 10% dan 20% memiliki pengaruh penyembuhan luka berturut-turut pada konsentrasi 5% sebesar (11, 22±0,84)%, 10% (15,94±0,70) %, dan 20% (21,46±1,49)%, sedangkan kontrol positif sebesar (22,76±1,30)%. Daya penyembuhan luka sayat pada kelinci secara statistik ada perbedaan yang bermakna. Ekstrak etanol daun mahoni dapat digunakan sebagai penyembuhan luka sayat pada kelinci.Kata kunci : Luka Sayat, Ekstrak Etanol, Daun Mahoni, Swietenia macrophylla
Formulasi dan Uji Stabilitas Hair Tonic Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L.) dan Seledri (Apium graviolens L.) Indriyani, Fajar; Endrawati-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Susi
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Aloe vera contains vitamins A, C, amino acids, Cu, Inositol, enzymes, minerals that can help reduce hair loss and strengthen hair roots. While celery contains sodium, vitamins A and B, calcium and iron which have the potential to nourish hair, black hair, and prevent hair loss. To prove that the combination of aloe vera extract (Aloe vera L.) and celery extract (Apium graviolens L.) can be formulated in hair tonic preparations, and determine the formula that best meets the stability requirements of the 1 month observation. This study is an experimental study by formulating and testing the stability of hair tonic preparations. The results of the viscosity and specific gravity tests were analyzed using ANOVA with software version 22. Organoleptic hair tonic combination of aloe vera and celery extract in the form of a solution with a characteristic aromatic odor, greenish brown color, has a pH of 4, and is homogeneous. The specific gravity of formulas 1, 2 and 3, respectively, is 0.99553 g / ml; 1.00114 g / ml 1.00661 g / ml. The viscosity of formulas 1, 2 and 3, respectively, is 3.96407 cPs; 6,77595 cPs; 11.16378 cPs. ANOVA test shows a significance value (<0.001) <(0.05) so that there are differences in viscosity and specific gravity between formulations. The combination of aloe vera and celery extract can be formulated into a hair tonic and the formula that best meets the stability requirements is formula 1 with a concentration of 15% propylenglycol.Keywords: hair tonic, stability test, aloe vera extract, celery extract Abstrak : Lidah buaya mengandung vitamin A, C, asam amino, Cu, Inositol, enzim, mineral yang dapat membantu mengurangi kerontokan rambut dan menguatkan akar rambut. Sedangkan seledri mengandung natrium, vitamin A dan B, kalsium dan zat besi yang berpotensi untuk menyuburkan rambut, menghitamkan rambut, dan mencegah kerontokan. Membuktikan bahwa kombinasi ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) dan ekstrak seledri (Apium graviolens L.) dapat diformulasikan dalam sediaan hair tonic, dan mengetahui formula yang paling memenuhi persyaratan stabilitas pada pengamatan selama 1 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu  dengan menformulasikan dan menguji stabilitas sediaan hair tonic. Hasil uji viskositas dan bobot jenis dianalisis menggunakan ANOVA dengan software versi 22. Organoleptis hair tonic kombinasi ekstrak lidah buaya dan seledri berbentuk larutan dengan bau khas aromatik, warna coklat kehijauan, memiliki pH 4, dan bersifat homogen. Bobot jenis formula 1, 2 dan 3 berturut-turut yaitu 0,99553 g/ml ; 1,00114 g/ml 1,00661 g/ml. Viskositas formula 1, 2 dan 3 berturut-turut yaitu 3,96407 cPs; 6,77595 cPs; 11,16378 cPs. Uji ANOVA menunjukkan nilai signifikansi (< 0,001) < (0,05) sehingga ada perbedaan viskositas dan bobot jenis antar formulasi. Kombinasi ekstrak lidah buaya dan seledri dapat diformulasikan menjadi hair tonic serta formula yang paling memenuhi persyaratan stabilitas adalah formula 1 dengan konsentrasi propilenglikol 15%.Kata kunci :  hair tonic, uji stabilitas, ekstrak lidah buaya, ekstrak seledri
Perbedaan Kadar Trigliserida pada Sampel Plasma dan Serum Darah dengan Metode GPO PAP Minarsih-Universitas Ngudi Waluyo, Tri
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Triglycerides are very important for the human body because in the human body triglycerides are useful as a source of energy for the body in addition to other nutrients such as carbohydrates, protein, vitamins and minerals, but high triglyceride values are associated with the onset of heart attack, stroke and diabetes. To determine the level of triglycerides in the blood can use a sample, either serum or blood plasma. The use of serum samples can provide more appropriate results because they are not contaminated with the presence of anticoagulants used in plasma samples. The aim of this study was to determine whether there were differences in triglyceride levels in samples using serum and blood plasma. This research is a laboratory observational study, using a sample of 30 samples aged 19-25 years and using the GPO PAP method to determine the Triglyceride levels in the sample, then the data is analyzed using the t test to see whether or not there are differences in Triglyceride levels in serum and plasma samples. The results of this study were obtained that the average Triglyceride level in the plasma sample was 162.94 mg / dl, while in the serum sample was 228.50 mg / dL. Based on the t-test statistic, there is a significant difference between triglyceride levels using plasma and serum samples.Keywords: Triglycerides, Plasma, serum  GPO PAP Methods  Abstrak: Trigliserida sangat penting bagi tubuh manusia karena di dalam tubuh manusia trigliserida bermanfaat sebagai salah satu sumber energi tubuh disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, akan tetapinilai trigliserida yang tinggi memiliki kaitan dengan timbulnya penyakit serangan jantung, stroke dan diabetes.Untuk menetapkan kadar Trigliserida dalam darah bisa menggunakan sampel, baik serum ataupun plasma darah. Penggunaan sampel serum dapat memberikan hasil yang lebih sesuai karena tidak tercemar adanya antikoagulan yang digunakan pada sampel plasmaTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar trigliserida pada sampel yang menggunakan plasma dan serum darah. Penelitian ini merupakan penelitian observasi laboratorium, mengggunakan sampel sebanyak 30 sampel dengan usia 19-25 tahun dan menggunakan metode GPO PAP untuk menetapkan kadar Trigliserida dalam sampel, selanjutnya data dianalisis menggunakan Uji t test untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan kadar Trigliserida dalam sampel plasma.dan serum. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan Kadar  Trigiserida rata-rata dalam sampel plasma sebesar 162,94 mg/dl sedangkan didalam sampel serum sebesar 228,5 mg/dl. Berdasarkan uji statistic t-test terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar trigliserida menggunakan sampel serum dan plasma.Kata Kunci: Trigliserida, Plasma,Serum, Metode GPO PAP
Analisis Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien BPJS Pada Diagnosis Cephalopelvic Disproportion Di Rumah Sakit Mitra Keluarga Husada Pedan 2019 Setyawati, Anggi Mega; Zakiyah-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Erna
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Based on the results of the analysis of 10 medical record documents at the Mitra Keluarga Husada Pedan hospital, there is an incomplete filling of medical record documents.The purpose of this study was to determine the completeness of filling inpatient medical record documents for BPJS patients in the diagnosis og cephalopelvic disproportion at Mitra Keluarga Husada Pedan Hospital in 2019. This type of research is descriptive with a retrospective approach. The population in this study were 173 medical record documents with a sample of 10 medical record documents. Sampling was done by using simple random sampling technique (simple random). The way of collecting data is by observation and interviews. Data processing by colleting, editing, classifying, tabulating and presenting data. The data analysis used was univariate analysis. The results of the research from 10 inpatient medical record documents of BPJS patients on the diagnosis of cephalopelvic disproportion showed that the completeness of the identification review was 10 documents (100%), the completeness of the reporting review was 10 documents (100%), the completeness of the authentication review was 10 documents (100) and completeness in a good recordkeeping review of 8 documents (80%). The results of this study can be concluded that the filling out of medical record documents is not yet complete, it is necessary to conduct a socialization and evaluation regarding filling out medical record documents, as an effort to improve the quality of the completeness of hospital medical record documents.Keywords : identification review, reporting review, authentication review, record review  Abstrak: Berdasarkan hasil analisis  terhadap 10 dokumen rekam medis di Rumah Sakit Mitra Keluarga Pedan masih terdapat pengisian dokumen rekam medis yang belum lengkap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap pasien BPJS pada diagnosis cephalopelvic disproportion di Rumah Sakit Mitra Keluarga Husada Pedan Tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan restrospektif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 173 dokumen rekam medis dengan sampel 10 dokumen rekam medis. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling (acak sederhana). Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Pengolahan data dengan colleting, editing, klasifikasi, tabulasi dan penyajian data. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian dari 10 dokumen rekam medis rawat inap pasien BPJS pada diagnosis cephalopelvic disproportion diperoleh hasil kelengkapan review identifikasi sebanyak 10 dokumen (100%), kelengkapan pada review pelaporan sebanyak 10 dokumen (100%), kelengkapan pada review autentifikasi sebanyak 10 dokumen (100) dan kelengkapan pada review pencatatan yang baik sebanyak 8 dokumen (80%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengisian dokumen rekam medis sepenuhnya belum lengkap, maka perlu mengadakan sosialisasi dan evaluasi mengenai pengisian dokumen rekam medis, sebagai upaya meningkatkan kualitas dari kelengkapan dokumen rekam medis rumah sakit.Kata Kunci : review identifikasi, review pelaporan, review autentifikasi,  review pencatatan
Perawatan Kaki Spa Kaki Atasi Masalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Pada Pasien Diabetes Millitus Tipe II Fitriani, Laila Rizqa Nur; Aderita-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Novi Indah
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: In 2018 there was an increase in people with diabetes mellitus, starting from 6.9% in 2013 to 8.5%. Java Island, especially Central Java, had diabetes mellitus in 2018 amounting to 2.1%. One of the problems experienced is the neuropathic system, including: decreased sensation, pain, and paresthesia, one of the actions that can be taken to overcome these problems is a diabetic foot spa. The purpose of this study was to describe the management of foot care with the ineffective peripheral tissue perfusion nursing problem. This descriptive research uses a case study approach. Methods of data collection by observation, measurement, and documentation. The case study instrument uses the medical surgical nursing care format, nursing kit, measurement sheet. Results: The study found that the subject data said the feet felt tingling, dry, numb, thick. The objective data obtained were: the feet looked dry, there were no wounds, no edema, TTV: BP: 120/80 mmHg-130/90 mmHg, RR: 20-21x / minute, N: 80-98x / minute, S: 36,30C-36,60C, GDS: 173 mg / dL-190 mg / dL, ABI: 1.3-1.4. Nursing problem is ineffective peripheral tissue perfusion. The nursing action plan that will be carried out is a diabetic foot spa for 5 visits. Nursing actions include conducting an assessment of the condition of the feet, observation, doing a diabetic foot spa. The results after doing diabetic foot spa for 5 visit for 2 weeks showed that problem of ineffective peripheral tissue perfusion was resolved. Conclusion: diabetic foot spa action can improve blood circulation in diabetes mellitus patientsKeywords: diabetic foot spa, ineffective peripheral tissue perfusion, Diabetes Mellitus (DM).            Abstrak: Pada tahun 2018 terjadi peningkatan dengan penderita diabetes mellitus, mulai dari 6,9% pada tahun 2013 hingga kini telah menjadi 8,5%. Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah diabetes mellitus pada tahun 2018 sejumlah 2,1%. Masalah yang dialami salah satunya pada sistem neuropati, antara lain: penurunan sensasi, nyeri, dan parestesia, salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu spa kaki diabetik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penatalaksanaan perawatan kaki dengan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dengan observasi, pengukuran, dan dokumentasi. Instrument studi kasus menggunakan format asuhan keperawatan medical bedah, nursing kit, lembar pengukuran. Hasil penelitian: Pengkajian didapatkan data subjek mengatakan kaki terasa kesemutan, kering, kebas/mati rasa, tebal. Data objektif yang didapatkan yaitu: kaki tampak kering, tidak terdapat luka, tidak terdapat edema, TTV: TD: 120/80 mmHg-130/90 mmHg, RR: 20-21x/menit, N: 80-98x/menit, S: 36,30C-36,60C, GDS: 173 mg/dL-190 mg/dL, ABI:1.3-1.4. Masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu spa kaki diabetik selama 5 kali kunjungan. Tindakan keperawatan meliputi melakukan pengkajian terhadap keadaan kaki, observasi, melakukan spa kaki diabetik. Hasil setelah dilakukan spa kaki diabetik sebanyak 5 kali kunjungan selama 2 minggu didapatkan hasil masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer teratasi. Simpulan: tindakan spa kaki diabetic dapat meningkatkan sirkulasi darah pada pasien diabetes mellitus.Kata kunci: spa kaki diabetik, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, Diabetes Mellitus (DM).
Efektifitas Tehnik Kneading dan Pelvic Rocking untuk Menurunkan Nyeri pada Persalinan Kala I Fase Laten Di Kecamatan Gondang Wicaksono, Putri Ayu; Rahayuningsih-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Tutik
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Childbirth is a process of releasing the conception of the fetus and placenta at term. 90% of deliveries are always accompanied by pain. Data in Central Java that maternal mortality was 116.01 per 100,000 live births, 49.52% of which occurred due to childbirth. The Maternal Mortality Rate in Gondang District in 2018 was 3/652 live births. Labor pain is a very worrying problem for inpartum mothers, so to relieve labor pain can be overcome by using kneading and pelvic rocking techniques. The aim of this study was to describe the management of kneading and pelvic rocking techniques with acute pain problems during the latent phase of labor. Qualitative research method with a case study approach. Population: post partum mothers. Sample 3 people. Subject taking technique with non-probability sampling with purposive sampling approach. The assessment data showed labor pain with PQRST, the subject was restless, grimaced, clenched his teeth, closed his eyes, and held the pain site, the frequency of uterine contractions in 10 minutes, 1 time the duration of the contraction was 10-20 seconds. TTV: TD: 120 / 80-130 / 90 mmHg, RR: 20-22 times / minute, N: 70-80 times / minute S: 36.2 - 36.5 ° C. The nursing diagnosis of acute pain relates to a biological injury agent (uterine contractions). Kneading and pelvic rocking technique nursing actions were performed for 4 times. Evaluation of kneading and pelvic rocking techniques can reduce the pain level from 5-6 to 3-5 pain scale. Conclusion: kneading and pelvic rocking techniques can reduce the pain scale in the latent phase of labor. Key words: kneading technique, pelvic rocking, pain during the latent phase of labor Abstrak: persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan plasenta yang cukup bulan. 90% besar persalinan selalu disertai rasa nyeri. Data di Jawa Tengah kematian maternal sebanyak 116,01 per 100.000 kelahiran hidup, 49,52% terjadi karena proses persalinan. Angka Kematian Ibu Maternal di Kecamatan Gondang pada tahun 2018 adalah 3/652 kelahiran hidup. Nyeri persalinan merupakan masalah yang sangat mencemaskan bagi ibu inpartu, sehingga untuk menghilangkan rasa nyeri persalinan dapat diatasi dengan menggunakan metode teknik kneading dan pelvic rocking. Tujuan penelitian mendeskripsikan penatalaksanaan teknik kneading dan pelvic rocking dengan masalah nyeri akut pada persalinan kala 1 fase laten. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Populasi ibu post partum. Sampel 3 orang. Teknik pengambilan subjek dengan non-probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Data pengkajian didapatkan nyeri persalinan dengan  PQRST, subjek gelisah, meringis, merapatkan gigi, memejamkan mata, dan memegangi lokasi nyeri, frekuensi kontraksi uterus dalam 10 menit 1 kali kontraksi lamanya 10-20 detik. TTV:TD:120/80-130/90 mmHg, RR:20-22 kali/menit, N:70-80 kali/menit S:36,2 - 36,5°C. Diagnosis keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi uterus). Tindakan keperawatan teknik kneading dan pelvic rocking dilakukan selama 4 kali tindakan. Evaluasi tindakan teknik kneading dan pelvic rocking dapat menurunkan tingkat nyeri dari skala nyeri 5-6 menjadi 3-5. Kesimpulan : teknik kneading dan pelvic rocking dapat menurunkan skala nyeri pada persalinan kala 1 fase laten.Kata kunci: teknik kneading, pelvic rocking, nyeri kala I fase laten persalinan
Perbedaan Lama Dirawat Pasien Umum dan Pasien BPJS dengan Prosedur Tindakan Caesarean Section di RSIA Dian Pertiwi Karanganyar Tahun 2019 Amalia, Maharani; Pratama-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Bangkit Ary
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

problems that emerged at RSIA Dian Pertiwi Karanganyar were the length of treatment for general patients and BPJS patients with caesarean section procedures. There was a difference in the average length of stay for general patients by 4 days while BPJS patients are 3 days. Data collection was carried out observational by reviewing inpatient documents on general patient data and BPJS patient data with the caesarean section procedure from the RM sheet 1 summary form of admission and exit of inpatients. The approach method used is retrospective. The results of the analysis of the Mann-Whitney statistical test (0.001 <0.05) so that it can be concluded that there was a significant difference in the length of stay of general patients and BPJS patients with the caesarean section procedure.Keyword: length of stay, caesarean section, general patients, BPJS patients Abstrak: Trend persalinan melalui caesarean section sangat tinggi yakni berkisar antara 30% sampai 70%. Permaslahan yang muncul di RSIA Dian Pertiwi Karanganyar adalah lama perawatan pasien umum dan pasien BPJS dengan prosedur tindakan caesarean section. Terdapat perbedaan rata-rata lama dirawat pasien umum sebanyak 4 hari sedangkan pasien BPJS sebanyak 3 hari. Pengumpulan data dilakukan secara observasional melalui telaah dokumen rawat inap pada data pasien umum dan data pasien BPJS dengan prosedur tindakan caesarean section dari lembar RM 1 formulir ringkasan masuk dan keluar pasien rawat inap. Metode pendekatan yang digunakan adalah retrospektif. Hasil analisis uji statistik mann-whitney (0,001<0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan secara signifikan lama dirawat pasien umum dan pasien BPJS dengan prosedur tindakan caesarean section.Kata kunci:  lama dirawat, caesarean section, pasien umum, pasien BPJS
Hubungan Polifarmasi dan Potensi Interaksi Obat Ranitidin Pasen Rawat Inap di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo Lestari, Puji; Wahyuningsih-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Sri Saptuti
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Drug interactions are one of eight categories of drug related problems that can affect a patient's clinical outcome, with the increasing complexity of drugs used in current treatment and the likelihood of polypharmacy practices, the possibility of drug interactions is greater. Results of preliminary studies conducted at RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo, in 2019 there were 11,432 cases of hospitalized patients, with the number of adult patients (According to the Indonesian Ministry of Health, 2009 people aged 26-45 years) as many as 2,044 people. The number of cases is known to many ranitidine preparations given to adult patients hospitalized.The purpose of this study was to determine whether there is a correlation between polypharmacy and the potential interactions of ranitidine drugs in inpatients at RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo.The type of research used in this study was non-experimental analytic descriptive using a retrospective study design. The study population was all inpatient prescription sheets at Ir.Soekarno Sukoharjo Regional Hospital in the October - December 2019 period that received ranitidine preparations. The sampling technique in this study uses simple random sampling. The research variables are polypharmacy and potential interactions of ranitidine drugs. The research instrument is a checklist and drugs.com application. Data analysis using the Chi-Square test method. There was no relationship between polypharmacy and the potential interactions of ranitidine drugs in inpatients at RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo with a value of p = 0,568 and r = 0,68.Keywords: Polypharmacy, Drug Interaction, Ranitidine Abstrak : Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait obat (drug related problem) yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien, dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan saat ini dan kecenderungan terjadinya praktik polifarmasi, maka kemungkinan terjadinya interaksi obat semakin besar. Hasil study pendahuluan yang dilakukan di RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo, pada tahun 2019 tercatat sebanyak 11.432 kasus pasien rawat inap, dengan jumlah pasien dewasa (Menurut Depkes RI, 2009 orang berusia 26-45 tahun) sebanyak 2.044 orang. Jumlah kasus tersebut diketahui sediaan ranitidin banyak diberikan kepada pasien dewasa rawat inap.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan polifarmasi dan potensi interaksi obat ranitidin pada pasien rawat inap di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimental secara deskriptif analitik menggunakan desain studi retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh lembar resep pasien rawat inap di RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo periode Oktober - Desember 2019 yang mendapat sediaan ranitidin.  Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple random sampling. Variabel penelitian yaitu polifarmasi dan potensi interaksi obat ranitidin. Insrtumen penelitian berupa checklist dan aplikasi drugs.com. Analisis data menggunakan metode uji Chi-Square. Menunjukkan tidak ada hubungan antara polifarmasi dan potensi interaksi obat ranitidin pada pasien rawat inap di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo dengan nilai p = 0,568 dan r = 0,68.Kata Kunci : Polifarmasi, Interaksi Obat, Ranitidin
Penatalaksanaan Olahraga Jalan Kaki Pada Anak Usia Sekolah Dengan Masalah Keperawatan Obesitas Di Desa Sengon Kabupaten Sukoharjo Khairunnisa, Winda Ayu; Dermawan-Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Deden Dermawan
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 8, No 1 (2021): IJMS 2021
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Obesity is a condition that exceeds a person's relative body weight as a result of accumulation of nutrients, especially carbohydrates, fats and proteins. The prevalence of overweight children and toddlers in Central Java is 7.6%, and in Sukoharjo District, the prevalence of overweight children and toddlers is quite high, namely 12.3%. Childhood obesity has both immediate and long-term effects on their health and well-being. Obesity in children can be overcome by using physical activity, sports walking. The research objective with this action is to describe the management of excess body weight by walking on the problem of nursing obesity in school age children. The research design is a qualitative research with a case study approach using the nursing process. Population: children with obesity. The technique of taking the subject is using non-probability sampling with purposive sampling approach. Subject 2 people. Assessment data: the subject is obese and likes to eat foods high in calories, drinks sweet drinks and rarely does sports activities. Nursing diagnosis: obesity is associated with mean physical activity less than recommended according to gender and age. Nursing actions monitor vital signs, discuss with subjects about walking exercise, weight gain, weight loss, health problems when weight increases, calculating ideal body weight, and encouraging patients to consume adequate water every day. Evaluation: walking exercise can reduce the complaints of the subject being easily tired after the activity.Keywords: walking exercise, obesity. Abstrak: Obesitas adalah suatu keadaan yang melebihi dari berat badan relatif seseorang sebagai akibat penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein. Prevalensi anak dan balita yang Mengalami kegemukan di Jawa Tengah yaitu 7,6 %, dan di Kabupaten Sukoharjo, prevalensi anak dan balita overweight cukup tinggi, yaitu 12,3%. Obesitas pada anak memiliki efek baik langsung maupun jangka panjang pada kesehatan dan kesejahteraannya. Obesitas pada anak dapat diatasi dengan menggunakan aktivitas fisik olahraga jalan kaki. Tujuan penelitian dengan tindakan ini untuk mendeskripsikan penatalaksanaan kelabihan berat badan dengan olahraga jalan kaki pada masalah keperawatan obesitas anak usia sekolah. Desain penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus menggunakan proses keperawatan. Populasi: anak dengan kegemukan. Teknik pengambilan subjek dengan non-probality sampling pendekatan purposive sampling. Subjek 2 orang. Data pengkajian: subjek gemuk dan suka makan makanan yang tinggi kalori, minum minuman yang manis dan jarang melaksanakan aktivitas olahraga. Diagnosis keperawatan: obesitas berhubungan dengan rata-rata aktivitas fisik kurang dari yang di anjurkan menurut gender dan usia. Tindakan keperawatan memonitor tanda-tanda vital, mendiskusikan pada subjek tentang olahraga jalan kaki, peningkatan berat badan, penurunan berat badan, masalah kesehatan bila BB meningkat,  menghitung berat badan ideal, dan mendorong pasien untuk mengkonsumsi air yang cukup setiap hari. Evaluasi: olahraga jalan kaki dapat mengurangi keluhan subjek mudah lelah setelah beraktivitas.Kata Kunci: olahraga jalan kaki, obesitas.

Page 1 of 2 | Total Record : 15