cover
Contact Name
Mohammad Rizki Fadhil Pratama
Contact Email
mohammadrizkifadhilpratama@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
vnovrianti@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Media Ilmiah Teknik Sipil
ISSN : 02161346     EISSN : 24073857     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The publication of Media Ilmiah Teknik Sipil certainly participates in disseminating the results of research and review of science and technology development conducted by lecturers and researchers especially from UM Palangkaraya and other universities. This edition contains 8 articles consisting of civil engineering topics.
Arjuna Subject : -
Articles 122 Documents
Identifikasi Pendangkalan Sungai Kahayan Akibat Sedimen Sari Marlina; Novrianti Novrianti
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2018): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.285 KB) | DOI: 10.33084/mits.v7i1.683

Abstract

The population growth rate continues to increase directly proportional to the rate of environmental damage. This is due to the increasing need for clothing, food, and shelter. Or primary needs and secondary needs. For example, the impact of floating houses on pollution of the Kahayan River in the City of Palangka Raya, Central Kalimantan. One example of the impact that will be caused is river siltation, river water pollution, and the generation of garbage around the river. The purpose of this study was to identify the silting of the Kahayan River due to sedimentation and to determine the crossing of the Kahayan River in the study area. The research location was in the Kahayan Palangkaraya Tugu Soekarno River Catchment Area to Ropi Ropi. In the sedimentation calculation using USLE modification (MUSLE) has calculated the results of the increase in sediment in the river. The Kahayan River has an area of 81,648 km2, a length of 600 km, a width of 500m, its depth reaches 7 m and empties into three regencies between the cities of Palangkaraya, Kabupaten Gunung Mas, and Kabupaten Pulang Pisau. From the calculation of flood discharge, the peak discharge (Qp) is 0.0105 km². Prediction of Sedimentation Rate using the MUSLE Method of each Protection Forest = 0, Sebangau National Park = 901, Tourist Park = 73, Forest Park = 112, Tetat Production Forest = 3.422
Ketahanan Beton Normal Terhadap Air Gambut Di Kota Palangka Raya Noviyanthy Handayani
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2018): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.311 KB) | DOI: 10.33084/mits.v7i1.684

Abstract

The city of Palangka Raya has these peatlands spread across several regions including populated areas. This needs special attention in the world of concrete construction because the peatland has peat water with a high level of organic matter, low acidity (pH) which results in acidic water. The acidity of peat water will cause problems in concrete construction because it will affect the physical and mechanical properties of concrete which will make the concrete corrosive. This research method is by making 27 K-250 concrete samples, each of which three examples will be immersed in peat water, Kahayan river water, and tap water for one month, two months and three months. The results showed that the concrete soaked in peat water had the most significant decline compared to the concrete soaked in Kahayan river water and tap water, which was 8.798% of the planned concrete compressive strength of 250 kg / cm2 while the concrete with river water immersion decreased by 5.882% and tap water immersion 2.966% from the planned concrete compressive strength of 250 kg / cm2.
Analisis Kinerja dan Pengaruh Pelebaran Jalan serta Pembuatan Median Jalan (Studi Kasus Jalan Temanggung Tilung Kota Palangkaraya) Fitri Wulandari; Nirwana Puspasari; Noviyanthy Handayani
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2018): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.594 KB) | DOI: 10.33084/mits.v7i1.685

Abstract

Jalan Temanggung Tilung is a 2/2 UD type road (two undirected two-way lanes) with a road width of 5.5 meters, which is a connecting road between two major roads, namely the RTA road. Milono and the path of G. Obos. Over time, the volume of traffic through these roads increases every year, plus roadside activities that also increase cause congestion at several points of the way. To overcome this problem, the local government carried out road widening to increase the capacity and level of road services. The study was conducted to determine the amount of traffic volume, performance, service level of the Temanggung Tilung road section at peak traffic hours before and after road widening. Data retrieval is done by the direct survey to the field to obtain primary data in the form of geometric road data, two-way traffic volume data, and side obstacle data. Performance analysis refers to the 1997 Indonesian Road Capacity Manual (MKJI) for urban roads. From the results of data processing, before increasing the road (Type 2/2 UD), the traffic volume that passes through the path is 842 pcs/hour and after road widening (Type 4/2 UD) the traffic volume for two directions is 973 pcs/hour, with route A equaling 528 pcs/hour and direction B equaling 445 pcs/hour. Based on the analysis of road performance before road enhancement, the capacity = 2551 pcs/hour, saturation degree = 0.331, and the service level of the two-way road are level B. Based on the analysis of the performance of the way after increasing the way, the direction capacity A = 2686 pcs/hour and direction B = 2674 pcs /hour, saturation degree for direction A = 0.196 and direction B = 0.166, service level for road direction A and direction B increase to level A
Analisis Derajat Kepadatan Lapangan Cement Treated Recycling Base Methode Sand Cone (Studi Kasus Peningkatan Jalan Lingkar Luar Muara Teweh) Bambang Raharmadi
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.174 KB) | DOI: 10.33084/mits.v4i2.334

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkerasan jalan lama/existing yang distabilisasi dengan semen 7% (CTRB) agar dapat digunakan sebagai lapis pondasi perkerasan jalan dan untuk mengetahui derajat kepadatan lapangan yang sesuai dengan syarat teknik. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencampur bahan material jalan lama/existing dengan kadar semen 7% terhadap berat kering untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan mekanik dengan melakukan penguji gradasi butiran, batas-batas Atterberg, pemadatan modified di laboratorium dan percobaan pemadatan lapangan serta pengujian kepadatan lapangan dengan Sand Cone pada sta. 0+250 s/d sta. 0+270, sta. 0+270 s/d sta. 0+290 dan sta. 0+290 s/d sta. 0+310. Hasil uji material Cement Treated Recycling Base (CTRB) terhadapi uji gradasi ukuran butir menunjukkan kesesuaian terhadap syarat yang diijinkan yaitu : agregat kasar 57,84%, agregat sedang 26,08%, agregat halus 16,09% dengan yang tertahan # no. 200 = 11,93% dan lolos # no. 200 = 4,16%, termasuk kelompok CL-ML yaitu lanau tak organik, lempung kepasiran dengan plastisitas rendah berdasarkan klasifikasi tanah sistem USCS sedangkan menurut klasifikasi tanah sistem AASHTO termasuk pada kelompok A-4 yaitu tanah lempung lanau dengan plastisitas rendah dengan batas-batas Atterberg yaitu : batas cair 17,20 %, batas plastis 10,91 % dan indek plastisitas 6,29% ≤ 10% syarat yang ditentukan. Kepadatan CTRB laboratorium dengan berat volume kering maksimum (gdmax) CTRB 1,995 t/m3, dengan kadar semen 7 % dan kadar air optimum (Wopt) 9,50 % .
Analisis Balok Beton Mutu Normal Berdasarkan Balok Jarak Antar Sengkang Yetro Bayano
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3434.408 KB) | DOI: 10.33084/mits.v4i2.341

Abstract

Berdasarkan hasil analisis model balok dengan analisis model elemen hingga menggunakan ANSYS Ed.9.0 Nilai beban ultimit pada model dengan jarak antar sengkang ditengah bentang 40, 80 dan 120 mm, nilainya turun berturut–turut pada rasio 1.0000; 0.9621; 0.9242 menjadi sebesar 29.7000; 28.5750; 27.4500 kN. Nilai beban ultimit pada model dengan jarak antar sengkang ditengah bentang 150; 125; 100; 75; dan 50 mm, nilainya naik berturut–turut pada rasio 1.0000; 1.0256; 1.0351; 1.0586; 1.0628 menjadi sebesar 42.2250; 43.3350; 43.7400; 44.7300; 44.9100 kN. Nilai daktilitas kurvatur pada model dengan jarak antar sengkang ditengah bentang 40, 80 dan 120 mm, nilainya turun berturut–turut pada rasio 1.0000; 0.8667; 0.6842 menjadi sebesar 15.3864; 13.3333; 10.5263. Nilai daktilitas kurvatur pada model dengan jarak antar sengkang ditengah bentang 150; 125; 100; 75; dan 50 mm, nilainya naik berturut–turut pada rasio 1.0000; 1.1081; 1.1714; 1.2424; 1.3667 menjadi sebesar 4.8780; 5.4054; 5.7143; 6.0606; 6.6667. Dari hasil analisis diperoleh beberapa persamaan untuk menentukan perilaku balok akibat variasi jarak antar sengkang didaerah tekan yaitu persamaan daktilitas kurvatur–dan jarak antar sengkang, dimana μφ=- 2.10-5S3+0.005.S2-0.688.S+30.58; dengan nilai μφ adalah daktilitas kurvatur, satuan dalam 1/mm dan S adalah jarak antar sengkang ditengah bentang, satuan dalam mm, serta persamaan beban dan deformasi pada kondisi ultimit akibat variasi jarak antar sengkang didaerah tekan, dimana = 0,002Δ2+0,817Δ; dengan nilai P adalah beban yang terjadi pada balok, satuan dalam kN dan Δ adalah deformasi yang terjadi pada balok, satuan dalam mm.
Pemilihan Rute Terpendek Dengan Menggunakan Software POM QM For Windows 3 (Studi Kasus Jalan Sangga Buana 2- Universitas Muhammadiyah Palangkaraya) Yulnalisa Isabella
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.427 KB) | DOI: 10.33084/mits.v4i2.342

Abstract

Berdasarkan penelitian dan analisa yang dilakukan untuk pemilihan rute terpendek dari Jalan Sangga Buana 2 menuju Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dengan menggunakan Softwate POM QM FOR WINDOWS 3 maka dapat diambil kesimpulan: Waktu tempuh tercepat untuk Jalan Sangga Buana 2 menuju Universitas Muhammadiyah Palangka Raya pada jam puncak: a.Pada Pagi hari, jam 06.00-07.00 WIB, dengan melewati rute 1 yaitu Jalan Sangga Buana 2-Jalan Krakatau-Jalan Yos Sudarso-Jalan M.H. Thamrin-Jalan Williem A.S-Universitas Muhammadiyah Palangka Raya maka akan menempuh waktu 7,4 menit (7 menit 24 detik) dengan jarak tempuh 2,7 Km. b.Pada siang hari, jam 12.00-13.00 WIB, dengan melewati rute 1 yaitu Jalan Sangga Buana 2-Jalan Krakatau-Jalan Yos Sudarso-Jalan M.H. Thamrin-Jalan Williem A.S-Universitas Muhammadiyah Palangka Raya maka akan menempuh waktu 6,5 menit (6 menit 30 detik) dengan jarak tempuh 2,7 Km. c.Pada siang hari, jam 17.00-18.00 WIB, dengan melewati rute 2 yaitu Jalan Sangga Buana 2- Jalan Lawu-Jalan Yos Sudarso-Jalan M.H. Thamrin-Jalan Williem A.S-Universitas Muhammadiyah Palangka Raya maka akan menempuh waktu 6 menit dengan jarak tempuh 2,7 Km.
Pengaruh Ukuran Sampel Terhadap Model Bangkitan Perjalanan Kota Palangka Raya Nirwana Puspasari
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11264.053 KB) | DOI: 10.33084/mits.v4i2.343

Abstract

Kemampuan model untuk menjelaskan variasi yang terjadi diukur dengan nilai koefisien Determinasi (Model yang sederhana dengan nilai yang tinggi akan jauh lebih baik daripada model dengan variabel yg lebih lengkap dengan nilai yang lebih rendah. Untuk ukuran sampel 100 % model terbaik adalah Y = -3,666 + 0,635.P dengan R2 = 0,998, sedangkan untuk sampel 75 % model terbaik adalah Y = -3,065+ 0,641.P dengan R2 = 0,998 dan untuk sampel 50 % model terbaik adalah Y = -2,707 + 0,645.P dengan R2 = 0,998, dimana P adalah jumlah penduduk dan Y adalah jumlah bangkitan perjalanan. Pengaruh ukuran sampel dapat dilihat dari perubahan koefisien model bangkitan perjalanan, yang menunjukan bahwa semakin kecil ukuran sampel yang diambil maka koefisien variabel bebasnya semakin besar. Perbandingan sampel 100 % dengan 75 % diperoleh nilai ha = 2,hb = 0,hbp = 2, perbandingan sampel 100 % dengan 50% diperoleh nilai h = 2,25 , h = 0, h = 0 , a b bp dan perbandingan sampel 75 % dengan 50 % diperoleh nilai ha = 2,909, hb = 0,101, hbp = 0,182 yang ternyata kurang dari h tabel = 3,841 pada taraf kepercayaan 0,95.
Kajian Pererapan Keselamatan dan Lingkungan Kerja pada Proyek Konstruksi Gedung di Palangka Raya Rida Respati
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2016): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.995 KB) | DOI: 10.33084/mits.v4i2.366

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting dalam industri jasa konstruksi, namun demikian masalah K3 sering kali luput dari perhatian pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan konstruksi. Tidak jarang masalah K3 oleh sebagian kalangan cenderung diabaikan dan hanya sedikit saja pihak yang ingin memperhatikan masalah ini secara sungguh-sungguh. Kita mengetahui undang-undang tentang keselamatan dan kesehatan kerja itu ada, tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan penggunaan alat pengaman sering kali jarang digunakan hal ini dikarenakan kurangnya pengawasan. Untuk mengurangi kecelakaan kerja, di samping menggunakan alat-alat pengaman yang sesuai aturannya, kesadaran manusia itu sendiri. Perbaikan lingkungan juga salah satu upaya pencegahan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Di daerah khususnya Palangka Raya belum membudaya upaya perbaikan lingkungan kerja, Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya penyakit, penurunan derajat kesehatan atau ketidaknyamanan baik pada pekerja maupun pada warga masyarakat di sekitar tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penerapan keselamatan dan lingkungan kerja pada proyek konstruksi gedung di Palangka Raya, di mana untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor K3 yang terdiri dari peralatan kerja, alat kerja dan lingkungan kerja secara simultan dan parsial terhadap kinerja proyek di Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan membagikan kuisioner kepada para pemilik pekerjaan, kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas, dari hasil kuisioner tersebut dianalisa dengan analisis faktor dan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut faktor peralatan kerja, alat kerja dan lingkungan kerja apabila dilaksanakan secara simultan (bersama-sama) maupun secara parsial (sendiri-sendiri) adalah signifikan signifikan terhadap kinerja proyek di Kota Palangka Raya.
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Yusri Yusri
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2017): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.617 KB) | DOI: 10.33084/mits.v5i2.269

Abstract

Procurement of goods and services is needed. Mechanism for the implementation of Procurement of Goods / Services, namely through self-management and / or selection of goods / services providers. Self-management is a work that is planned, done and supervised by the institution itself, where in its implementation it can be carried out by PPK, other government agencies or community groups / NGO grant recipients, while for the selection of providers of goods / services can be through: public auctions, simple auctions, direct appointments , contests / contests, direct elections, limited auctions, direct procurement. Principles in the procurement of government goods / services include principles of efficiency, effective principles, principles of transparency, open principles, competing principles, principles of fairness / non-discrimination and principles of accountability. While ethics that must be obeyed include carrying out duties in an orderly manner, full of sense of responsibility, for the smooth and accurate achievement of the objectives of procuring goods / services, working professionally by upholding honesty, independence, and keeping information confidential, not directly influencing or indirect results resulting in unfair competition, a decrease in the quality of the procurement process. Responsible for all decisions determined in accordance with their authority, preventing the occurrence of conflict of interest of parties involved directly or indirectly in the procurement process. Prevent financial leaks and losses. In the implementation of procurement of goods and services, it should not blame authority and carry out joint activities with the aim of personal gain, class, or other parties directly or indirectly, not accepting, offering and or promising to give gifts, rewards, or anything to anyone what is known or deserves to be suspected related to the procurement of goods / services.
Analisis Kuat Tekan Bebas Pada Pebambahan Matos Terhadap Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Semen Anwar Muda
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2016): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.69 KB) | DOI: 10.33084/mits.v5i1.328

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1). Untuk menentukan kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung sebelum distabilisasi pasir dan semen (2). Untuk menentukan kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung sebelum penambahan matos terhadap stabilisasi pasir dan semen. (3). Untuk menentukan kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung setelah penambahan matos terhadap stabilisasi pasir dan semen. Metode penelitian dengan beberapa tahapan yaitu : A. Tahap persiapan. Tahap ini dilakukan (1). Menyiapkan contoh tanah lempung Desa Baringin, kota Palangka Raya. (2). Menyiapkan sampel matos, pasir dan semen. B. Tahap pelaksanaan. Pelaksanaan pengujian kuat tekan bebas dengan metode SNI 03-3638-1994. C. Tahap akhir. Tahap akhir yaitu 1. Untuk menentukan kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung sebelum distabilisasi pasir dan semen. 2. Untuk menentukan kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung sebelum penambahan matos terhadap stabilisasi pasir dan semen 3. Untuk menentukan kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung setelah penambahan matos terhadap stabilisasi pasir dan semen untuk lapis perkerasan jalan raya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung sebelum distabilisasi pasir dan semen sebesar 3.51 kg/cm2. Kemudian, kuat tekan bebas (UCS) Pada saat 0% matos pada stabilisasi campuran 28% pasir dan 6% semen nilai UCS sebesar 9.10 kg/cm2. Kemudian, pada saat 2% matos, nilai UCS makin bertambah didapatkan 10.92 kg/cm2 dan bahkan 4% nilai UCS makin meningkat hingga 11.18 kg/cm2. Kemudian, pada saat 6% matos nilai UCS terus makin bertambah hingga 11.44 kg/cm2 dan pada penambahan 8% matos, nilai UCS terjadi peningkatan cukup besar yaitu 13.78 kg/cm2. Sedangkan pada penambahan 10% matos juga mengalami kenaikan nilai UCS sebesar 14,56 kg/cm2. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka bahan tambah matos dapat meningkatkan nilai UCS dan memenuhi syarat sebagai subbase dan base jalan raya. Karena menurut Ingels dan Metcalf, 1972 (dalam Hardiyatmo, 2010), bahwa nilai UCS hasil > 14 kg/cm2 dapat dipergunakan sebagai subbase dan base jalan raya. Sedangkan menurut Ditjen Bina Marga yang didasarkan pada SNI 03-3438-1994 (dalam Hardiyatmo, 2010), bahwa campuran ini belum dapat dipergunakan sebagai subbase dan base jalan raya, karena nilai UCS hasil < 20 kg/cm2.

Page 4 of 13 | Total Record : 122