cover
Contact Name
Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M
Contact Email
dewamangku.undiksha@gmail.com
Phone
+6282242137685
Journal Mail Official
dewamangku.undiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana, Kampus Tengah, Singaraja-Bali Kode Pos 81116 Telp. 0362-22928 Homepage: jurnalcandrasangkala@gmail.com Email: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JCS/index
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Candra Sangkala
ISSN : 08545790     EISSN : 27457990     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jcs.v2i2
urnal Candra Sangkala adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran sejarah. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan sejarah bagi masyarakat akademik.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2021)" : 5 Documents clear
PEOPLES OF THE INDIES: ANTI-JAPANESE PROPAGANDA FILM BY THE DUTCH Andriyanto; Adi Putra Surya Wardhana; Dennys Pradita
Candra Sangkala Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i2.47047

Abstract

This study aims to analyze the Dutch propaganda film Peoples of the Indies. The Dutch East Indies experienced a difficult period during the 1930s. The economic turbulence had an impact on political movements in the Dutch East Indies. Japanese propaganda was getting more and more alluring at that time. The Dutch saw Japan as a threat in the late 1930s. Therefore, the Dutch needed to ask the United States for public support to protect the Dutch East Indies. A propaganda film entitled Peoples of the Indies was made. This research will examine (1) the reasons why the Peoples of the Indies film needs to be made; (2) the multimodality of the Peoples of the Indies film; (3) the influence of the Peoples of the Indies film in the Dutch East Indies. This study uses the historical method with a multimodality approach. The results showed that the propaganda film, Peoples of the Indies, needed to counter Japanese propaganda. In multimodality, this film built on the discourse of democracy and multiculturalism in their colonies. The influence of the film on the colony was completely absent. The film's failure was because the Dutch ignored the importance of Indonesian public support to only target the United States and its allies. Meanwhile, the Indonesian public was already influenced by Japanese propaganda, even before the country succeeded in defeating ABDACOM and the Dutch East Indies Government. The Javanese also welcomed the arrival of Japan openly.
KRIMINALITAS DI JAWA PADA MASA KOLONIAL Fardan Tifaransyah; Anita Safitri; Prirobani Setyawan; Dharu Sinar Mustikasari; Eka Wahyu Lejaringtyas
Candra Sangkala Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i2.47050

Abstract

Tindak kriminalitas pasti terjadi di setiap daerah manapun dan di zaman apapun, tak terkecuali saat era kolonial di Indonesia. Tindak kriminalitas yang terjadi saat itu umumnya berupa perbanditan. Pelakunya mayoritas dari kalangan petani dan rakyat pribumi bawah yang tinggal di pedesaan. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi kejadian ini, namun alasan utamanya adalah karena rakyat pedesaan kehilangan harapan karena terus di landa kemiskinan, penindasan, dan berbagai tekanan dari pihak kolonial. Tetapi uniknya tindakan perbanditan ini tidak semata-mata hanya mengambil harta untuk memperkaya diri saja. Memang ada yang seperti itu, namun pada kenyataannya ada juga tindakan perbanditan ala robin hood, yakni perbanditan yang nanti hasilnya akan di bagikan kepada orang yang membutuhkan. Aksi ini juga di jadikan sebagai ekspresi ketidak puasan dan simbol perlawanan rakyat kepada kolonial. Alasan mengapa peristiwa ini terjadi di desa adalah salah satunya karena di desa perlindungan dari pihak kolonial cenderung kecil, tidak sebesar di pusat kota sehingga pihak kolonial tidak bisa mengendalikan berbagai tindak kejahatan yang terjadi. Namun perbanditan yang terjadi hanya sekedar perbanditan sosial saja, belum ada perbanditan yang bertujuan politis untuk merebut kekuasaan penjajah. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang peristiwa perbanditan di jawa saat era kolonial dan menelaah alasan terjadinya peristiwa tersebut. Dengan berdasar pada tujuan tersebut, kajian ini menggunakan metode studi kepustakaan terkait untuk memperoleh informasi.
SEJARAH DAN STRUKTUR PURA SEGARA RUPEK DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA I Kadek Adi Widiastika; I Made Pageh; Ketut Sedana Arta
Candra Sangkala Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i2.47051

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) latar belakang berdirinya Pura Segara Rupek, (2) struktur Pura Segara Rupek, (3) aspek-aspek Pura Segara Rupek yang dapat dijadikan sumber belajar sejarah di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu: (1) Pengumpulan data (Heuristik), (2) kritik sumber, (3) interpestasi, (4) historiografi (prinsip penulisan sejarah). Hasil penelitian ini menemukan bahwa Pura Segara Rupek merupakan pura baru, yang berdiri pada tahun 2001, strutur pura ini tergolong pura tua. strukturnya Pura Segara Rupek terbagi menjadi dua atau dwi mandala, yaitu jaba sisi (nista mandala) dan jeroan (utama mandala). Adapun potensi Pura Segara Rupek yaitu tempat persembahyangan umat Hindu, tokoh Mpu Siddhimantra, peninggalan berupa bangunan pelinggih, penanaman jiwa kebangsaan dan rasa ingin tahu yang selanjutnya disusun kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar dapat di manfaatkan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keberadaan Pura Segara Rupek sehingga kesucian dan kelestariannya tetap terjaga.
PEMBELAJARAN KREATIF MODEL SINEKTIK MENGGUNAKAN E-PORTOFOLIO BERBASIS GOOGLE SITES PADA PEMBELAJARAN SEJARAH Putu Adi Sanjaya
Candra Sangkala Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i2.47052

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui 1) potensi pelajaran sejarah dalam pengembangan pembelajaran sinektik, 2) mendesain prototipe pengembangan pembelajaran sinektik menggunakan e-portofolio berbasis Google Sites, dan 3) identifikasi terhadap aktivitas pembelajaran sejarah di SMAN 2 Kuta. Melalui pendekatan kualitatif menggunakan metode kajian pustaka dengan observasi terbatas pada aktivitas pembelajaran sejarah, data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengedepankan keterkaitan antara data sehingga menghasilkan hubungan logis mengenai aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajaran sejarah memiliki karakteristik yang memungkinkan disajikan melalui model pembelajaran sinektik melalui pemanfaatan e-portofolio berbasis Google sites dilihat dari sifat, tujuan, materi serta nilai-nilai yang diajarkan. Prototipe pengembangan kegiatan pembelajaran sejarah di kelas dilakukan melalui tahapan input, tahap penggabungan proses analogi langsung, perbandingan dan penjelasan perbedaan, 3) tahap analogi personal 4) tahap eksplorasi, dan tahap memunculkan analogi baru. Secara umum dapat diidentifikasi beberapa aktivitas pembelajaran yang memperlihatkan pengembangan keaktifan, kreativitas, dan adanya keterlibatan emosional siswa.
MODEL PENGEMBANGAN BUNGKER JEPANG SEBAGAI DESTINASI WISATA SEJARAH DI DESA KETAPANG, KECAMATAN KALIPURO, KABUPATEN BANYUWANGI Miskawi; Abdul Shomad
Candra Sangkala Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i2.47053

Abstract

Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi peninggalan sejarah Jepang yaitu Bungker. Namun peninggalan Bungker Jepang belum terinventarisasi dan belum dapat dikembangkan menjadi objek wisata sejarah. Tujuan dalam penelitian ini, Pertama: inventarisi Peninggalan Bangker dan Gua Jepang, Kedua: Model Pengembangan Bungker jepang sebagai destinasi wisata sejarah. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif. Metode Pengumpulan data Observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisi yang digunakan adalah Analisis SWOT. Hasil penelitian Keberadaan Bungker dan Gua Jepang berada di Desa Ketapang terdapat di Dusun Gunung Remuk dan Dusun Selogiri. Di Dusun Selogiri terdapat 2 yaitu bungker dan Gua KTP-WD 01 & KTP-WD 02 dan di Dusun Gunung Remuk terdapat 22 bungker dan Gua yaitu KTP-GNR 01 s.d KTP-GNR 22. Hasil analisis faktor internal dan analisis faktor eksternal bahwa pengembangan bungker sebagai destinasi wisata sejarah di kabupaten Banyuwangi memiliki peluang yang sangat baik. Model pengembangan Bungker sebagai objek Wisata sejarah adalah pariwisata terpadu dan berkelanjutan dengan fokus pada pengembangan kawasan wisata. Strategi pemasaran yang digunakan adalah model pemasaran terpadu dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki yang meliputi Sumberdaya arkeologi, sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia dengan menggunakan media promosi online dan offline.

Page 1 of 1 | Total Record : 5