cover
Contact Name
Teguh Pribadi
Contact Email
teguh@malahayati.ac.id
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
holistik@malahayati.ac.id
Editorial Address
Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia Jl Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung, Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Holistik Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 19783337     EISSN : 26207478     DOI : 10.33024/hjk
Core Subject : Health,
Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2017)" : 9 Documents clear
PENGARUH KONSUMSI SULFAS FEROSUS (Fe) 100 mg DAN KONSUMSI SULFAS FEROSUS (Fe) 100 mg PLUS VITAMIN C 100 mg TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN WAY HALIM BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG Wahid Tri Wahyudi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.949 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.203

Abstract

Pneumonia adalah penyakit saluran nafas bagian atas disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur yang merupakan penyebab utama pada balita, Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian pneumonia diantaranyaadalah kelengkapan imunisasi diantaranya Hb, DPT, Campak, Polio, dan BCG. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dari 403 kasus pneumonia pada balita di Provinsi Lampung 2014, tercatat 199 (49,3%) kasus pneumonia pada balita terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Air dan diketahui balita yang melalukan imunisasi secara lengkap sebanyak 71 balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungankelengkapan imunisasi dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Rawat Inap Gedung Air Kota Bandar Lampung Tahun 2015.Jenis penelitian kuantitatif, menggunakan survey analitik dengan pendekatan crossectional dan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 0-24 bulan yang berkunjung pada bulan April di Pusesmas Rawat InapGedung Air Kota Bandar Lampung Tahun 2015, pengambilan sampelmenggunak anteknik sampling accidenal sampling sebanyak 71 balita dengan alat ukur Lemabar Observasi dengan cara ukur Ceklist, Analisa bivariat chi squre.Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat hubungan antara kelengkapan imunisasi dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Rawat Inap Gedung Air Kota Bandar Lampung Tahun 2015, dengan PValue < α (0,001) < 0,05) dan Odds Rasio (OR) = 12,2. Saran dalam penelitian ini perlu lebih ditingkatkannya pemberian dukungan terhadap peningkatan pengetahuan mengenai faktor-faktor dan memberikan penyuluhan secara rutin tentang pneumonia danimunisasi.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMATIAN NEONATAL (Studi Kasus Di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung) Teguh Pribadi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.255 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.207

Abstract

Kepuasan pelanggan adalah selisih kinerja institusi pelayanan keperawatan dengan harapan pasien sebagai penerima pelayanan. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit di Kota Bandar Lampung tahun sebesar 289.976 kunjungan rawat inap. Cakupan kunjungan rawat inap tertinggi terdapat pada RSUD Dr.H.Abdul Moeloek sebesar 44.899. Wawancara dengan 10 pasien yang dirawat di ruangan penyakit dalam RSUD dr.H.Abdul Moeloek didapatkan (10%) mengatakan tidak puas dalam daya tanggap menanggapi keluhan pasien. (30%) pasien puas pada keramahan dan sopan perawat. (30%) tidak puas kepada perawat yang terkesan tidak teliti selama memberikan tindakan. (30%) pasien mengeluh kurangnya perawat melakukan komunikasi. Fenomena ketidakpuasan pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor kinerja pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kinerja perawat dalam tindakan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap penyakit dalam RSUD dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan rancangan analitik observasional, menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang dirawat inap di Ruang Penyakit Dalam RSUD dr.H.Abdul Moeloek dengan hari rawat lebih dari 3 hari yang berjumlah 196 pasien. Sampel sebesar 66 orang menggunakan metode Proportionate Stratified random sampling . Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat dalam tindakan keperawatan baik yaitu sebanyak 36 orang (54,5%), kepuasan pasien puas yaitu sebanyak 36 orang (54,5%). ada hubungan kinerja perawat dalam tindakan keperawatan dengan kepuasan pasien di ruang penyakit dalam RSUD dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015 dengan p-value 0,000<0,05 dan nilai OR 9,625. Diharapkan kepada pihak RSUD dr.H.Abdul Moeloek mengadakan rapat evaluasi secara rutin untuk mengetahui kendala yang dihadapi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
HUBUNGAN FAKTOR SPESIFIK MATERNAL DENGAN ANGKA KEJADIAN PREEKLAMSIA/EKLAMSIA PADA IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN RSUD DR. A.DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 Sutrio Sutrio
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.788 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.122

Abstract

Remaja merupakan masa yang penting dan rumit dalam sejarah hidup manusia karena pada masa ini terjadi peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Masalah yang dihadapi remaja saat ini adalah masalah gizi kurang dan lebih. Masalah yang dialami remaja terjadi karena ketidak seimbangan antara pola makan dan aktivitas fisik. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, secara umum prevalensi kurus pada remaja umur 13-15 tahun adalah 11,1% dan prevalensi gemuk sebesar 10,8%. Data propinsi Lampung prevalensi gemuk menunjukkan 14,1% dan Bandar Lampung 14,8% lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yaitu 10,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi, pengetahuan gizi dan aktivitas fisik siswa SMA Global Madani Bandar Lampung Tahun 2016. Penelitian ini di laksanakan pada siswa di SMA Global Madani Bandar Lampung pada bulan Juni-September Tahun 2016. Jenis penelitian menggunakan rancangan Cross sectional dan metode analisis Chi Square, dengan variabel terikat yaitu status gizi dan variabel bebas yaitu asupan energi, pengetahuan gizi dan aktivitas fisik. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dan subyek penelitian berjumlah 135 responden. Berdasarkan analisis chi square ada hubungan antara asupan energi dengan p-value 0.000 (< 0.005) dan pengetahuan dengan p-value 0.021 (< 0.005) serta aktivitas fisik dengan p-value 0.001 (< 0.005). Disarankan kepada sekolah SMA Global Madani bekerjasama dengan petugas gizi Puskesmas untuk menggiatkan kembali monitoring status gizi siswa, memberikan sosialisasi berkala tentang pola aktivitas fisik dan gizi seimbang dan pola makan yang baik. Selain itu health promotion pada siswa juga lebih menekankan tentang obesitas.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PELAKSANAAN SADARI PADA MAHASISWI TINGKAT II KEBIDANAN UNIVERSITAS BATAMTAHUN 2014 Dewi Kusumaningsih
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.629 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.111

Abstract

Pendahuluan: Keselamatan pasien merupakan bagian yang harus diupayakan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu indikator keselamatan pasien adalah meningkatkan keamananobat-obatan yang harus diwaspadai, akan tetapi kesalahan administrasi obat menjadi masalah utama di rumah sakit yang perlu diupayakan penyelesaiannya. Sistem informasi yang didukung dengan perkembangan tehnologi dapat menjadi upaya penyelesaian masalah administrasi obat tersebut, salah satunya yaitu penggunaan BarCode Medication Administration (BCMA). Tujuan penulisan ini untuk menganalisa penggunaan BCMA sebagai salah satu sistem informasi manajemen yang berperan dalam manajemen keselamatan pasien.Metode: Penulisan menggunakan literatur review beberapa jurnal mengenai keselamatan pasien, penggunaan sistem informasi tehnologi dalam keperawatan dan penggunaan BCMA. Hasil: Dari analisa menemukan bahwa BCMA berperan penting dalam penurunan kejadian kesalahan pemberian obat, sehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien. Optimalisasi penerapan BCMA perlu dilakukan dengan cara meningkatkan sosialisasi dan pelatihan BCMA pada tenaga kesehatan, termasuk perawat. Selain itu pembangunan tim, budaya kolaborasi yang baik dan dukungan manajer juga diperlukan untuk mengoptimalkan penerapan BCMA. Adaptasi teori perubahan Lewin dinilai efektif dalam penerapan BCMA di rumah sakit.Diskusi: Disimpulkan dengan memperhatikan beberapa aspek, penerapan BCMA sangat direkomendasikan untuk dikembangkan di rumah sakit yang ada di Indonesia sebagai upaya peningkatkan manajemen keselamatan pasien.
ANALISIS SEKUEN NUKLEOTIDA E/NS1 GENE JUNCTION VIRUS DENGUE SEROTIPE 2 ASAL DKI JAKARTA, INDONESIA Dwi Nopriyanto; Rr.Tutik Sri Hariyati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.158 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.118

Abstract

Professional nursing services demanded professionalism of nurses in providing nursing care in improving quality of care. The purpose of optimization implementation team models the assignment method is to set up the necessary efforts to improve kuwalitas in performing nursing care. The design was a pilot study involving 14 respondents. How sampling with purposive sampling by select qualified nurse with the head of the room and the team leader and four wards for the implementation of standard operating procedures. Troubleshooting in RS X by using the cycle plan do check and action (PDCA), through a program with a handy guide a team method, SPO weigh receive using S-BAR communication and integrated patient progress notes, socializing, discussion and role play.Results: Increased understanding of head room and team leaders on the implementation of the methods of nursing care team models look of a mean value of 66.04 before the event and after the intervention to 85.8. In the implementation handover between shift tendency implementation is in accordance with the steps in the SPO, caused by obstacles in the implementation of the management of time in implementation and change the handover between shift in wards receive care. Decumentation implementation of integrated patient progress notes have not been optimal at the time of writing assessment and planning to be done, it is because of the lack of uniformity and guidance in the writing of SOAP.Recommendation: Created a policy by the director to set the guide books that have been designed. The field of nursing along with its head room should exercise direction and control functions in the implementation of handover between shifts in the wards and conduct intensive guidance and control in the writing of patient progress notes by focusing on writing SOAP, so the implementation will run optimally.Pelayanan keperawatan profesional menuntut adanya profesionalisme perawat dalam memberikan asuhan keperawatan  dalam peningkatan mutu pelayanan.Tujuan optimalisasi pelaksanaan metode penugasan model tim yaitu untuk menyiapkan perangkat yang dibutuhkan sebagai upaya untuk meningkatkan kuwalitas dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Desain yang digunakan adalah pilot study dengan melibatkan 14 responden Cara pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan memilih perawat dengan kualifikasi kepala ruangan dan ketua tim serta 4 ruang rawat untuk pengimplementasian standar prosedur operasional. Pemecahan masalah di RS X dengan menggunakan siklus plan do check and action (PDCA), melalui program pembuatan buku panduan metode tim, SPO timbang terima menggunakan komunikasi S-BAR dan catatan perkembangan pasien terintegrasi, sosialisasi, diskusi serta role play.Hasil: Meningkatnya pemahaman kepala ruangan dan ketua tim  mengenai pelaksanaan metode asuhan keperawatan model tim terlihat dari nilai rerata sebelum kegiatan 66,04 dan setelah kegiatan menjadi 85,8. Dalam pelaksanaan timbang terima antar shift kecenderungan pelaksanaan sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam SPO, hambatan dalam pelaksanaan disebabkan oleh manejemen  waktu dalam pelaksanaan serta mengubah pola timbang terima antar shift diruang rawat. Pelaksanaan pendokumentasia catatan perkembangan pasien terintegrasi belum optimal pada saat menulis assesment dan planning yang akan dikerjakan, hal tersebut karena belum adanya keseragaman dan panduan dalam penulisan SOAP.Rekomendasi: Dibuat suatu kebijakan oleh direktur untuk penetapkan buku panduan yang telah dirancang. Bidang keperawatan  beserta kepala ruangan hendaknya menjalankan fungsi pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan timbang terima antar shift di ruang rawat serta  melakukan bimbingan dan pengontrolan secara intensif dalam penulisan catatan perkembangan pasien dengan menitik beratkan pada penulisan SOAP, sehingga pelaksanaan akan berjalan dengan optimal. 
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRABASAN KABUPATEN MESUJI TAHUN 2014 Muhammad Arifki Zainaro
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.355 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.199

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sarana prasarana, pendidikan dan masa kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat. Hipotesis yang diusulkan adalah apakah: a) Terdapat pengaruh sarana prasarana terhadap kepuasan kerja perawat, b) Terdapat pengaruh pendidikan dan masa kerja terhadap kepuasan kerja perawat, c) Terdapat pengaruh sarana prasarana terhadap kinerja perawat, d) Terdapat pengaruh pendidikan dan masa kerja terhadap kinerja perawat, e) Terdapat pengaruh kepuasan kerja perawat terhadap kinerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merancang suatu model yang dapat dijelaskan bagaimana pengaruh sarana prasarana, pendidikan dan masa kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat. Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analisys) untuk mendapatkan pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kinerja perawat. Penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung dengan sampel 35 responden menggunakan tehnik total sampling, dan respondennya adalah perawat pelaksana. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa sarana prasarana, pendidikan dan masa kerja perawat, serta kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013 Vresti Rahma Dewi; Arie Nugroho; Sefanadia Putri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.259 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.202

Abstract

The Making of banana skin extract with the addition of red beans as a form of waste utilization banana skin in order to be a functional product. banana peel is a waste material that is quite numerous which is about 1/3 of an unpeeled banana, whereas until now the banana peel has not been fully utilized. The method used is Complete Random Rangcangan (RAKL) with four repetitions in the manufacture of its products. This study uses six treatments were 0% (R) as a control, 10% (F1), 20% (F2), 30% (F3), 40% (F4), 50% (F5) to obtain an acceptable product by organoleptic most preferred is then compared with the control.Further controls (R) and a sample of the most preferred protein content analysis test was done using methods khejdalh and calcium levels using titrimetric method.Based on the results of organoleptic test conducted on color, flavor, aroma, konsisensi, and overall acceptance juice products banana peel with the addition of red beans that extracts the banana peel of the most preferred panelists that with the addition of red beans by 40% with the results of the test levels of calcium 3,072 mg and test results protein content of 2.81%. Need to do research on the addition of stabilizers to produce extract banana skin has the best consistency
HUBUNGAN COUNTERPRESSURE DENGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF IBU PRIMIPARA DI BPS Hj. SULASTRI, Amd.Keb PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2013 Shinta Arini Ayu
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.019 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.4

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Skabies adalah penyakit kulit yang masih sering terjadi terutama pada anak. Prevalensi skabies di Indonesia menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2009 sebesar 4,6012,95%. Di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014 terdapat dari 2383 penderita sebanyak 1193 anak yang terkena scabies termasuk didalamnya sebanyak 334 (27,99%) adalah balita dan di Puskesmas Tulang Bawang Baru tahun 2014 terjadi kenaikan yang cukup dimana termasuk dalam urutan ketiga terdapat 172 orang dan balita yang terkena sebanyak 89 orang Tujuan penelitian Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian skabies pada balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tulang Bawang Baru Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara tahun 2015 Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, populasi seluruh seluruh balita berusia 12-59 bulan berjumlah 2765 dengan  sampel sebanyak 349 balita. Merupakan data primer yang diambil langsung dari responden menggunakan kuesioner yang berisikan tentang personal higiene dan sanitasi lingkungan. Analisa data menggunakan bivariat (chi square).   Hasil : Penelitian menunjukan bahwa responden yang mengalami skabies sebanyak 62 (17,8%) sedangkan yang tidak mengalami skabies 287 (82,2%), sanitasi lingkungan  baik 273 (78,2%), sanitasi tidak baik 76 (21,8%), personal hygiene baik 282 (80,8%), personal hygiene kurang baik 67 (19,2) Ada hubungan  sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies pada balita (p-value 0.000, OR: 4,6) dan Ada hubungan  perilaku personal hygiene dengan kejadian skabies pada balita ( p-value 0.000, OR: 5,1). Diskusi : Disarankan kepada Petugas kesehatan yang bertugas, memberikan informasi tentang penyakit skabies dengan cara menggunakan media leaflet / brosur. Petugas kesehatan memotivasi ibu untuk merubah prilaku yang tidak sehat menjadi lebih sehat
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG LABUHAN KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG Umi Romayati Keswara
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.98 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.210

Abstract

Kesepian merupakan suatu perubahan yang secara tidak langsung dialami oleh setiap orang. Pada beberapa individu, kesepian merupakan bentuk yang persistent dalam hidupmereka. Berdasarkan data pra survey Di UPT Panti Sosial Lanjut Usia Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, 3 lansia (30%) mengatakan memiliki hubungan yang tidak dekat dan tidak berarti dengan orang lain, 3 lansia (30%) mengatakan sedih karena merasa tersisih dan tidak disukai oleh teman-temannya dan 4 lansia (40%) mengatakan merasa bersalah sehingga dijauhi oleh teman-temannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan interaksi sosial lansia dengan kesepian pada lansia Di UPT Panti Sosial Usia Lanjut Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian survey analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia Di UPT Panti Sosial Lanjut Usia Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 100 responden dan jumlah sampel berjumlah 100 responden dengan menggunakan tehknik sampel total populasi dan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh p-value < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan kesepian pada lansia Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015 dengan p-value 0,020, dan didapatkan nilai OR sebesar 0,318 termasuk dalam kategori 0,20 – 0,399 yang artinya kekuatan korelasi antara interaksi sosial lansia dengan kesepian masuk dalam kategori lemah. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat melakukan konseling kepada lansia yang mengalami kesepian, sehingga petugas kesehatan dapat membantu menurunkan angka kejadian kesepian.

Page 1 of 1 | Total Record : 9