cover
Contact Name
Teguh Pribadi
Contact Email
teguh@malahayati.ac.id
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
holistik@malahayati.ac.id
Editorial Address
Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia Jl Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung, Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Holistik Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 19783337     EISSN : 26207478     DOI : 10.33024/hjk
Core Subject : Health,
Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 3 (2020)" : 20 Documents clear
Pendidikan berkelanjutan nonformal bagi kepala ruangan di rumah sakit X di Jakarta Eti Masiyati; Hanny Handiyani; Nurdiana Nurdiana
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.3171

Abstract

Continuing nurse education among head nurses as a factor of health care quality at hospital X in JakartaBackground: The head of the room as a line manager nurse plays an important role in the Health and Nursing Service which is rapidly changing. The head of the room in carrying out his role and function is inseparable from the management process, including applying attention to material resources and human resources of nursing, so the head of the room must have supporting competencies in carrying out their duties.Purpose: Data obtained through interviews, observations, Focus Group Discussion (FGD) and surveys in the form of questionnaires. Data analysis is intended to diagnose problems and formulate solutions.Results: The formulation of the problem obtained is not yet optimal continuing education programs for the head of the room. Problem solving in the form of activities using the action research approach that is by applying curriculum-based training methods that are prepared in accordance with the competency standards of the head of the room. The action research was carried out within 3 months, from October to December 2019. The results of this action research showed an increase in knowledge from the head of the room. Evaluation through pre and post test about the training material that has been given. The mean score of pre and post test participants increased from an average of 53.88 to 80.36 or an increase of 26.48 points.Conclusion: The continuing education program for  a head nurse  has not been realized and in solving problems in the form of activities using the action research approach method has not been optimally implemented and arranged in accordance with the competency standards of the head of the room. It is recommended that the hospital management be able to evaluate nursing resources, especially for each a head nurse  and provide opportunities to participate in continuing education and can improve quality patient care according to current technological advances.                                                   Keywords: Continuing education; Nurse manager; Competence, Head Nurse; TrainingPendahuluan: Kepala ruangan sebagai perawat manajer lini berperan penting dalam Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan yang sangat cepat mengalami perubahan. Kepala ruangan dalam menjalankan peran dan fungsinya tidak terlepas dari proses manajemen, termasuk menerapkan perhatian kepada sumber daya material maupun sumber daya manusia keperawatan, sehingga kepala ruangan harus memiliki kompetensi yang mendukung dalam melaksanakan tugasnya.Tujuan: Mengidentifikasi penerapan fungsi manajemen sumber daya manusia di bagian keperawatanMetode: Data diperoleh melalui wawancara, observasi, Focus Group Discussion (FGD) dan Survei dalam bentuk kuesioner. Analisis data lebih ditujukan untuk mendiagnosa masalah dan merumuskan metode pemecahannya.Hasil: Belum optimalnya program pendidikan berkelanjutan bagi kepala ruangan. Penyelesaian masalah berupa Kegiatan dengan menggunakan metode pendekatan action research yaitu dengan menerapkan metode pelatihan berbasis kurikulum yang disusun sesuai dengan standar kompetensi kepala ruangan. Action research ini dilaksanakan dalam waktu 3 bulan yaitu pada bulan Oktober sampai Desember 2019. Hasil dari action research ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dari kepala ruangan. Evaluasi melalui pre dan post test tentang materi pelatihan yang sudah diberikan. Nilai rata-rata pre dan post test peserta meningkat dari rata-rata 53.88 menjadi 80.36 atau meningkat 26.48 poin.Simpulan: Program pendidikan berkelanjutan bagi kepala ruangan belum terealisasi dan dalam penyelesaian masalah berupa kegiatan dengan menggunakan metode pendekatan action research belum optimal diterapkan dan disusun sesuai dengan standar kompetensi kepala ruangan. Disarankan kepada Manajemen rumah sakit supaya dapat mengevaluasi sumber daya keperawatan khususnya pada setiap kepala ruangan dan memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan dan dapat meningkatkan pelayanan pasien yang berkualitas sesuai kemajuan teknologi saat ini.
Program promotif poskestren terhadap PHBS santri di pondok pesantren Lalu Dedy Supriatna; Indasah Indasah; Byba Melda Suhita
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.2741

Abstract

Pesantren Health Post (Poskestren) promotional program for Clean and Healthy Living Behavior (CHLB)  among students at Islamic boarding schoolsBackground: Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) school environment structure is an effort to empower students, teachers, and the school community to know, want, and be able to treat CHLB. This is in line with Health Promotion in educational institutions (Health Promoting School) launched by the World Health Organization which uses a holistic model that includes the relationship between physical, mental, social and environmental aspects.Purpose: To analyze the influence of the health post promotion program for Clean and Healthy Living Behavior (CHLB)  among students at Islamic boarding schoolsMethod: An observational analytic study using a cross sectional approach. The sampling technique used simple random sampling, a sample of 271 respondents. The research instrument used a questionnaire with 20 question items. The data analysis technique used the chi-square test.Results: Obtained from 271 respondents with the Poskestren program (Promotive) in the less category, it will have an influence in the moderate category on the (CHLB)   of students (36.16%). It is necessary to plan that is directed and sustainable in improving the quality for the implementation of the poskestren program in a promotional manner so that it can get better results.Conclusion: The Pesantren Health Post program promoted a significant effect on (CHLB)  among students at Ad Diinul Qayyim Islamic Boarding School, West Lombok Regency, NTB.Keywords: Pesantren Health Post (Poskestren); Promotional program; Clean and Healthy Living Behavior (CHLB); Students; Islamic boarding schoolsPendahuluan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan lingkungan sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu memperlakukan PHBS. Hal ini sejalan dengan Promosi Kesehatan di institusi pendidikan (Health Promoting School) yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia yang menggunakan model holistik yang meliputi hubungan antar aspek fisik, mental, sosial, dan lingkungan.Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh program promotif  poskestren terhadap PHBS Santri di Pondok PesantrenMetode: Penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan simple random sampling, sampel sebanyak 271 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dengan 20 item pertanyaan. Teknik analisa data menggunakan uji chi-square.Hasil: Didapatkan dari 271 responden dengan program Poskestren (Promotif) dalam kategori kurang maka akan memberikan pengaruh dalam kategori cukup pada PHBS santri (36.16%). Perlu perencanaan yang terarah dan berkesinambungan dalam meningkatkan kualitas untuk penerapan program poskestren secara promotif sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.Simpulan: Program Poskestren secara promotif berpengaruh secara signifikan terhadap PHBS pada santri di Pondok Pesantren Ad Diinul Qayyim Kabupaten Lombok Barat NTB.
Hubungan kekambuhan pada pasien skizofrenia dengan pengetahuan dan sikap keluarga dalam merawat pasien Slamet Rahayu; Teguh Pribadi; Yansuri Yansuri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.1536

Abstract

Knowledge, attitudes and practices of caregivers for the prevention of relapse in patients with schizophreniaBackground: Patients with schizophrenia often experience a relapse after completing their treatment in a mental hospital. To overcome the problem, the psychosocial management needs support from caregivers. The caregivers are a very important factor in the healing process. Caregivers attitude is beneficial for the development of a healthy personality without distractions. Factors that affect the relapse of the Client such as doctor, the client, caregivers, environment. Patients who received social skills training, antipsychotic drugs and psychoeducation reported rarely to relapse.Purpose: To analyze in knowledge, attitudes, and practices of caregivers to prevent relapse in patients with schizophrenia.Method: A quantitative research with a cross-sectional approach. The population in this study were all caregivers, amounting to 41 respondents, while the sampling technique was taken using the total population method. The analysis used univariate and bivariate using the chi-square test.Results: The study showed that 15 (36.6%) respondents who had an expert knowledge, the patient rarely experienced relapse, while respondents who had a poor knowledge, the number of patient that often experienced relapse was 9 (22.0%)  and p = 0, 003 OR 12.500, in the study showed that 14 (34.1%) respondent had a supportive attitude, the patient would be rarely relapse. And  caregivers could prevent, the number of patient that often experienced relapse was 17 (41.5%) and p = 0.002, OR 11.333.Conclusion: There is a relationship in knowledge, attitudes, and practices of caregivers to prevent relapse in patients with schizophrenia at Batanghari East Lampung, Indonesia.Keywords: Knowledge; Attitudes; Practices; Caregivers; Prevent relapse; Patients; SchizophreniaPendahuluan: Penderita Skizofrenia seringkali mengalami kambuh setelah selesai menjalani masa perawatan di rumah sakit jiwa. Untuk mengatasi masalah gangguan jiwa skizofrenia, butuh dukungan penanganan psikososial yang berasal dari keluarga. Keluarga merupakan faktor yang sangat penting dalam proses kesembuhan klien dimana sikap keluarga bermanfaat untuk perkembangan menuju kepribadian yang sehat tanpa gangguan. Faktor yang mempengaruhi kekambuhan Klien seperti dokter yang merawat, klien, keluarga, dan lingkungan sekitar. Penderita yang mendapat latihan keterampilan sosial, obat antipsikotik dan psikoedukasi dilaporkan jarang mengalami kekambuhanTujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga tentang perawatan pasien skizofrenia di rumah dengan kekambuhan.Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga pasien skizofrenia yaitu berjumlah 41 responden, di UPTD Pukesmas Batanghari Kabupaten Lampung Timur. sedangkang teknik sampling yang diambil dengan menggunakan metode total populasi.  Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil: Menunjukkan bahwa 15 (36.6%) responden yang memiliki pengetahuan kategori baik, dan pasien jarang mengalami kekambuhan, sedangkan responden yang memiliki pengetahuan buruk, jumlah pasien yang sering mengalami kekambuhan sebesar 9 (22.0%) dan p= 0,003 OR 12,500, pada penelitian menunjukkan bahwa 14 (34.1%) responden memiliki sikap mendukung, pasien jarang mengalami kekambuhan. Adapun responden yang tidak mendukung, jumlah pasien yang sering mengalami kekambuhan sebesar 17 (41.5%) dan p= 0,002, OR 11,333.Simpulan: Adanya hubungan antara pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien di rumah dengan kekambuhan pasien dan juga adanya hubungan antara Sikap Keluarga terkait perawatan pasien jiwa di rumah dengan kekambuhan di UPTD Pukesmas Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
Kejadian Rheumatoid Arthritis pada lansia di Poliklinik Bandar Lampung Athaya Hafizhah; Umi Romayati Keswara; Dhiny Easter Yanti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.2106

Abstract

Rheumatic disease in the elderly: Rheumatoid arthritis cases and non–rheumatoid arthritis controlsBackground: Rheumatoid arthritis (RA) is an autoimmune disease that affects most people and the exact cause is unknown. Based on data from Bandar Lampung, RA ranks fourth in the profile of the top 10 diseases that have emerged since 2012. Although the cause is unknown, RA complications are very dangerous, ranging from joint deformities & disabilities, internal organ damage, to death.Purpose: To determine the factors associated with the incidence of rheumatoid arthritis in the elderlyMethod: Quantitative research with a case control design. The study population was all elderly patients at Pertamina Bintang Amin Hospital. The samples used were 47 cases and 47 controls. Multivariate analysis using multiple logistic regression tests.Results: It shows that there is no relationship between economic status (p-value 0.062) and the incidence of RA at Pertamina Bintang Amin Hospital. There was a significant relationship between smoking (p-value 0.042; OR 2.86), diet (p-value 0.013; OR 3.61), occupational (p-value 0.000; OR 6.80), and obesity (p-value. 0.017; OR 3.25) with RA.Conclusion: The most dominant factor associated with the incidence of RA in the elderly is work (OR 7,8). Workers at high risk are advised to use personal protective equipment while working and provide time for fun outdoor physical activity so as to reduce stress and help the absorption of vitamin D in the body more optimally.Keywords: Elderly; Rheumatoid arthritis; Obesity; Smoking; Economic status; OccupationalPendahuluan: Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun yang paling sering terjadi di masyarakat dan belum diketahui secara pasti penyebabnya. Berdasarkan Data Kota Bandar Lampung, RA berada diurutan keempat dalam profil 10 penyakit terbesar yang muncul sejak tahun 2012. Meski penyebabnya belum diketahui, komplikasi RA sangat berbahaya, mulai dari deformitas sendi & disabilitas, kerusakan organ-organ dalam, hingga kematian.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian rheumatoid arthritis pada lansia di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) Tahun 2019.Metode : Penelitian kuantitatif dengan rancangan kasus control (case control). Populasi penelitian adalah seluruh pasien lansia di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Sampel yang digunakan sebanyak 47 kasus dan 47 kontrol. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil : Tidak ada hubungan antara status ekonomi (nilai p 0,062) dengan kejadian RA di RSPBA. Ada hubungan yang signifikan antara merokok (nilai p 0,042; OR 2,86), diet (nilai p 0,013; OR 3,61), pekerjaan (nilai p 0,000; OR 6,80), dan obesitas (nilai p 0,017; OR 3,25) dengan kejadian RA.Simpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian RA pada lansia di poliklinik rawat jalan RSPBA Tahun 2019 adalah pekerjaan (OR 7,8). Disarankan pekerja berisiko untuk menggunakan alat pelindung diri saat bekerja, dan menyediakan waktu melakukan aktifitas fisik di luar ruangan yang menyenangkan sehingga dapat mengurangi stress dan membantu penyerapan vit. D lebih maksimal.
Hubungan antara pemberian imunisasi BCG, status gizi dan lingkungan rumah dengan kejadian penyakit TB paru pada anak balita Heny Noor Wijayanti; Didik Tamtomo; Nunuk Suryani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.2954

Abstract

BCG vaccines, nutritional status, home environment and incidence of pulmonary tuberculosis among under five childrenBackground: Tuberculosis in children is an infectious disease in the respiratory tract that is difficult to detect, but its impact is sufficient to affect the child's development and health status of the child and even cause death. Therefore, it is necessary to take preventive measures by understanding the risk factors for the occurrence of tuberculosis in children, namely not receiving BCG vaccines, poor nutritional status and an unhealthy home environment.Purpose: To determine the relationship between BCG vaccines, nutritional status and home environment with the incidence of pulmonary TB disease in children under five at BKPM Semarang.Method: This study is an analytic observational study with a case control approach. The population of this study is all children under 5 years of age who are currently undergoing treatment at BKPM Semarang. The sample size in this study was 60 respondents consisting of two groups: 30 case groups and 30 control groups. Univariate analysis used percentage analysis, while bivariate analysis used Chi Square test (p = 0.05) and multivariate analysis used logistic regression.Results: There was no relationship between BCG vaccines and the incidence of pulmonary TB disease in children under five (p = 0.076; OR = 2.111). There is a relationship between nutritional status and the incidence of pulmonary tuberculosis in children under five (p = 0.000; OR = 2.750). Home environment: There is a relationship between occupancy density and the incidence of pulmonary TB disease in children under five (p = 0.000; OR = 7.538).Conclusion: Statistically, there is no significant between BCG vaccinesrelationship with the incidence of pulmonary TB disease in children under five. Several factors such as; Nutritional status and environmental conditions are closely related to the incidence of pulmonary TB.Keywords: Toddler; Pulmonary TB; BCG vaccines; Nutritional status; Home environmentPendahuluan: Tuberkulosis pada anak merupakan salah satu penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang sulit terdeteksi, namun dampaknya cukup mempengaruhi perkembangan anak dan status kesehatan anak bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan dengan memahami faktor-faktor yang beresiko untuk terjadinya kejadian Tuberkulosis pada anak yaitu belum mendapatkan imunisasi BCG, status gizi yang kurang dan lingkungan rumah yang kurang sehat.Tujuan: Diketahui hubungan antara pemberian imunisasi BCG, status gizi dan lingkungan rumah dengan kejadian penyakit TB paru pada anak Balita di BKPM Semarang.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini yaitu seluruh anak yang usianya dibawah 5 tahun yang sedang melakukan pengobatan di BKPM Semarang. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden yang terdiri dari dua kelompok: 30 kelompok kasus dan 30 kelompok kontrol. Analisis univariat digunakan analisis prosentase, sedangkan analisis bivariat digunakan uji Chi Square (p = 0,05) dan analisis multivariat digunakan regresi logistik. Hasil: Tidak ada hubungan antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian penyakit TB paru pada anak balita (p = 0,076; OR = 2,111). Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit TB paru pada anak balita (p = 0,000; OR = 2,750). Lingkungan rumah: Ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian penyakit TB paru pada anak balita (p = 0,000; OR = 7,538).Simpulan: Secara statistik pemberian imunisasi BCG, tidak ada hubungan yang signifikan bermakna dengan kejadian penyakit TB paru pada anak balita. Beberapa faktor seperti; status gizi dan kondisi lingkungan rumah sangat berhubungan dengan kejadian penyakit TB paru 
Pijat teknik marmet pada post partum dan produksi ASI Dewi Yustianti; Susilawati Susilawati; Dessy Hermawan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.1855

Abstract

The effect of marmet technique and breast milk production in postpartumBackground: Breast milk coverage in Indonesia is only 42%. This figure is clearly below the WHO target which requires coverage of breast milk up to 50%. The inability of breastfeeding mothers can be prevented by teaching appropriate techniques to expedite the release of breast milk, one of which is the technique of marmet which is a massage using two fingers that can stimulate the hormone oxytocin to produce milk.Purpose: Knowing the effect of marmet technique and breast milk production in postpartum.Methods: This type of quantitative research with quasi-experimental research designs or quasi-experimental with two groups pretest-posttest. The study population of post partum at community medical center (BPM Nurhayati, S.ST) Jati Agung Sub district, South Lampung Regency of 56 post partum mothers and 30 samples. 15 samples treated marmet technique and 15 as comparison groups. The technique sample with accidental sampling. Analysis data of univariate and bivariate t-test.Results: There was a significant difference before and after the Marmet technique shows the highest significant was after the Marmet technique because of the meanest values with a difference of 40.63 milliliters of Breast milk and t-test results 11.398 and p-value 0.000 <0.05.Conclusion: There was a significant influence before and after the technique of Marmet on breast milk Production in Post Partum.Keywords: Breast Milk Production; Marmet technique; PostpartumPendahuluan: Cakupan ASI di Indonesia hanya 42%. Angka ini jelas berada di bawah target WHO yang mewajibkan cakupan ASI hingga 50%. Ketidakmampuan ibu menyusui dapat dicegah dengan mengajarkan teknik yang sesuai untuk memperlancar pengeluaran ASI, salah satunya dengan teknik marmet yang merupakan pijitan dengan menggunakan dua jari yang dapat merangsang hormone ositosin untuk memproduksi ASI.Tujuan: Diketahui pengaruh tekhnik marmet terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan two group pretest-postest. Populasi penelitian ibu post partum di BPM Nurhayati, S.ST Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 56 ibu post partum dan sampel sebanyak 30 ibu. Dimana dibagi 2 kelompok, 15 ibu dilakukan perlakuan (teknikmarmet) dan 15 ibu sebagai kelompok pembanding. Teknik sampel dengan acidental sampling. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-test).Hasil: Ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah teknik Marmet menunjukan signifikan tertinggi terdapat pada sesudah teknik Marmet karena sesudah teknik Marmet mempunyai nilai mean paling banyak dengan perbedaan sebanyak 40,63 mililiter ASI dan hasil t-test 11,398 dan nilai p-value 0,000 < 0,05.Simpulan: Ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah teknik marmet terhadap produksi ASI pada ibu post partum. 
Disiplin kerja, etos kerja dan kesempatan berprestasi dengan produktivitas kerja perawat rumah sakit Riyanti Riyanti; Andri Yulianto
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.1618

Abstract

Hospital nurses’  job performance: Discipline, ethos at work and opportunity to reach a great accomplishmentBackground: Hospitals as health care institutions must be able to provide quality and quality services in terms of good service to patients. Based on observations made by researchers from January 2 to 10 2019. Based on the results of interviews with 10 patients in the hospital found out of 10 people as many as 7 people (70%) stated that the services of health workers were not fast, of 10 people as many as 5 people stated officers arrive late when needed.Purpose: knowing corelation of a work discipline, ethos at work, and opportunities for personal achievement among hospital nurses.Method: Observational analytic research design with cross sectional method. This research was conducted in May in Zainal Abidin Pagar Alam Hospital, Way Kanan. The object of this research is work discipline, work ethic and opportunity to perform as independent variables and work productivity as the dependent variable. The subject of this research is nurses as permanent employees and contracts. Collecting data with a questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate (chi square).Results : based on the results of the study it is known that most of the respondents with good work productivity as much as 38 (56.7%) respondents, good work discipline as many as 36 (53.7%) respondents, good achievement opportunities as many as 37 (55.2%) respondents and work ethic both 42 (62.9%) respondents. There is a relationship between work discipline and nurse work productivity (p-value = 0,000 OR 14,375). There is a relationship of opportunity for achievement with nurse work productivity (p-value = 0,000 OR 11,786). There is a relationship between work ethic and nurse work productivity (p-value = 0.004 OR 5.313).Conclusion: There was corelation of a work discipline, ethos at work, and opportunities for personal achievement among hospital nurses. Suggestions for hospitals Determination of work schedules according to the percentage of time used will likely prevent waste and work will be effective and efficient.Keywords: Hospital nurses; Job performance; Discipline; Ethos; Opportunity; AccomplishmentPendahuluan: Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas dari segi pelayanan yang baik kepada pasien. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dari tanggal 2 – 10 Januari 2019. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 pasien  di Rumah Sakit didapati dari 10 orang sebanyak 7 orang (70%) menyatakan pelayanan petugas kesehatan yang kurang cepat, dari 10 orang sebanyak 5 orang menyatakan petugas datang terlambat saat dibutuhkan. Tujuan: Diketahui hubungan kedisiplinan kerja, etos kerja dan kesempatan berprestasi dengan produktivias kerja perawat.Metode: Desain penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei 2019.  disiplin kerja, etos kerja dan kesempatan berprestasi sebagai variabel bebas dan produktivitas kerja sebagai variabel terikat. Subjek penelitian ini perawat sebagai karyawan tetap maupun kontrak. Pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data secara univariat dan bivariat (chi square).Hasil: berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar dari responden dengan produktivitas kerja baik sebanyak 38 (56,7%) responden, disiplin kerja baik sebanyak 36 (53,7%) responden, kesempatan berprestasi baik sebanyak 37 (55,2%) responden dan etos kerja baik sebanyak 42 (62,9%) responden. Ada hubungan disiplin kerja dengan produktivitas kerja perawat (p-value = 0,000 OR 14,375). Ada hubungan kesempatan berprestasi dengan produktivitas kerja perawat ( p-value = 0,000 OR 11,786). Ada hubungan etos kerja dengan produktivitas kerja perawat (p-value = 0,004 OR 5,313).Simpulan: Ada hubungan kesempatan berprestasi dengan produktivitas kerja perawat. Ada hubungan etos kerja dengan produktivitas kerja perawat. Saran bagi rumah sakit Penetapan jadwal pekerjaan menurut prosentase waktu yang digunakan kemungkinan akan mencegah terjadinya pemborosan dan pekerjaan akan menjadi efektif dan efisien.
Gambaran Pelaksanaan Serah Terima Antar Shift di Rumah Sakit X Jakarta Amalia Cahyaningtyas; Hanny Handayani; Aat Yatnikasari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.2968

Abstract

A description of handover processes in hospital: A survey from Jakarta, IndonesiaBackground: Handover at the change of nurse shift is one of an important role in patient safety and continuiting quality of care.Purpose: To optimization of implementation of handover processes in hospital: A survey from Jakarta, IndonesiaMethod: An analysis study with approach fishbone diagram, start with filling in questionnaires, observations and interviews and then analyzed using fishbone diagrams. Based on fishbone diagrams, the problem was obtained that the implementation of handover of patient patients was not optimal.Results: To optimize the implementation of handover, implementation was carried out in the form of improving SPO, improving nurses' effective communication with SBAR and making role play video handover.Conclusion: The result is the handover can be optimal with the role and function of management of the head nurse especially a directing role. Recommendations given by follow up and revising the hand over standars, make a pilot project nursing ward and evaluate the implementation of the patient's handover through regular supervision.Keywords: Fishbone Diagram; Handover; Head Nurse; Optimization; DirectingPendahuluan: Serah terima perawat antar shift jaga merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai keselamatan pasien dan mempertahankan kualitas asuhan.Tujuan: Meningkatkan optimalisasi fungsi pengarahan kepala ruang dalam pelaksanaan serah tertima antar shift di RS X Jakarta.Metode: Menggunakan study analysis situasi dengan pendekatan diagram tulang ikan, dimulai dengan mengisi kuesioner, observasi dan wawancara dan kemudian dianalisis menggunakan diagram tulang ikan. Berdasarkan diagram tulang ikan, masalah diperoleh bahwa pelaksanaan serah terima pasien pasien belum optimal.Hasil: Untuk mengoptimalkan pelaksanaan serah terima, implementasi dilakukan dalam bentuk meningkatkan SPO, meningkatkan komunikasi efektif perawat dengan SBAR dan membuat role play video serah terima.Simpulan: Hasilnya adalah serah terima dapat dioptimalkan dengan peran dan fungsi manajemen kepala ruang  khususnya fungsi pengarahan. Rekomendasi yang diberikan dengan menindaklanjuti dan merevisi SOP serah terima, membuat ruang percontohan dan mengevaluasi pelaksanaan serah terima pasien melalui pengawasan rutin.
Keikutsertaan menjadi akseptor KB ditinjau dari aspek sosial budaya dan dukungan keluarga Nopita Yanti Sitorus; R Maimunah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.3015

Abstract

Socio-cultural and family  aspects among female participation in family planningBackground: The family planning program is one way to suppress population growth. However, the phenomenon in some communities regarding family planning is that there are values, culture and norms that have not been able to accept birth control programs and think that family planning is not in accordance with the values believed so that the family also does not provide support.Purpose: To analyze the socio-cultural relationship and family support with family planning participation.Method: A quantitative study with a cross sectional approach. The research was conducted in the area of public Health Centre (Puskesmas) Kota Datar, Tandem Hulu I Village. The study population was 1711 people and the sample was 324 responden taken by simple random sampling. Data analysis used univariate analysis, bivariate analysis with chi-square test at the 95% confidence level ( = 0.05).Results: The  socio-culture and family support were related to family planning participation in the working area of the Public Health Centre (Puskesmas) Kota Datar, Tandem Hulu I Village, Hamparan Perak District, Deli Serdang Regency, p <0.05.Conclusion: The wife who do not get support socio-culture and get support from family tend to use contraceptives and wifes who has support socio-culture and do not get support from their husbands tend not to use contraceptives.Keywords: Socio-culture; Family support; Participation; Female; Family planningPendahuluan : Program KB merupakan salah satu cara untuk menekan pertumbuhan penduduk. Namun, fenomena pada sebagian masyarakat tentang KB yaitu adanya nilai, budaya dan norma yang belum dapat menerima program pengaturan kelahiran dan menganggap KB tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini sehingga keluarga juga tidak memberikan dukunganTujuan: Untuk menganalisis hubungan sosial budaya dan dukungan keluarga dengan keikutsertaan KB.Metode : Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar yaitu di Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Populasi penelitian sebanyak 1.711 orang dan sampel diperoleh sebanyak 324 responden. Penarikan sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% (p<0,05).Hasil: Menunjukkan bahwa sosial budaya dan dukungan keluarga berhubungan dengan keikutsertaan KB di Wilayah kerja Puskesmas Kota Datar Desa Tandem Hulu I Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, p < 0,05.Simpulan : Ibu yang tidak mendapat dukungan sosial budaya dan mendapatkan dukungan dari  keluarga cenderung menggunakan alat kontrasepsi, dan ibu yang mendapat dukungan sosial budaya dan tidak mendapatkan dukungan suami cenderung tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Pengaruh jus jambu biji dan jus apel hijau terhadap penurunan kadar kolesterol Djunizar Djamaludin; Meilisa Tabrani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.1528

Abstract

Efficacy domestic apple (malus domestica) and guava fruit (psidium guajava l.) juices in the management of blood cholesterol levels Background: Hypertension is a chronic condition, which is blood pressure increases in the blood vessels. One of the causes of hypertension is a diet with high fat. High-fat levels occur precipitation of cholesterol. The methods to overcome hyper cholesterol in the blood by pharmacological and non-pharmacological. Method of non-pharmacological to reduce cholesterol levels with consuming guava and green apple juice.Purpose: Known the efficacy domestic apple (Malus domestica) and guava fruit (Psidium guajava L.) juices in the management of blood cholesterol levels.Method: The design of the research used in this study was a quasi-experiment used non-equivalent control group design. The samples were 16 samples. The sampling used a purposive sampling technique. The data analysis used Independent T-Test.Results: The study showed that the average difference of cholesterol levels in the guava juice group was 17,25±17,019 mg/dl. Meanwhile, the green apple juice group was 58,63±39,867 mg/dl. The result of t value = 2,700 and p value = 0,017 (p < 0,05).Conclusion: There was a difference effect of guava juice and green apple juice to cholesterol levels reduction. Suggestions of this study for hyper cholesterol patients to consume green apple juice as a non-pharmacological treatment.Keywords: Cholesterol; Domestic Apple (Malus Domestica); Guava (Psidium guajava L.); Consumption; Juice.Pendahuluan: Hipertensi adalah kondisi kronis dimana mengalami peningkatan tekanan darah pada dinding pembuluh darah. Salah satu penyebab hipertensi yaitu pola makan dengan kadar lemak tinggi. Kadar lemak tinggi menyebabkan terjadi endapan kolesterol. Cara mengatasi kelebihan kolesterol dalam darah dengan farmakologi dan nonfarmakologi. Cara nonfarmakologi menurunkan kadar kolesterol dengan mengonsumsi jus jambu biji dan jus apel hijau.Tujuan: Diketahui perbedaan pengaruh jus jambu biji dan jus apel hijau terhadap penurunan kadar kolesterol.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group design. Sampel sebanyak 16 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Independent T-Test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perbedaan rata-rata kadar kolesterol pada kelompok jus jambu biji adalah 17,25±17,019 mg/dl. Sedangkan, pada kelompok jus apel hijau adalah 58,63±39,867 mg/dl. Hasil nilai t = 2,700 dan p value = 0,017 (p < 0,05).Simpulan: Ada perbedaan pengaruh jus jambu biji dan jus apel hijau terhadap penurunan kadar kolesterol. Saran dari penelitian ini diharapkan penderita kolesterol mengonsumsi jus apel hijau sebagai pengobatan non-farmakologi.  

Page 1 of 2 | Total Record : 20