cover
Contact Name
Jurnal Kesehatan Perintis
Contact Email
ojs.perintis@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fwartisa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
JURNAL KESEHATAN PERINTIS
ISSN : 23559853     EISSN : 26224135     DOI : 10.33653
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Helath Journal) is published and imprinted by LPPM STIKes Perintis Padang. We published 2 times a year every Juny and Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)" : 11 Documents clear
Jus Tomat dapat Menurunkan Kadar Glukosa Darah 2 Jam PP (Post Prendial) Febria Syafyu Sari; Ridhyalla Afnuhazi
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.474

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis, biasanya penderita bergantung konsumsi obat sehingga berdampak pada resiko jangka panjang. Oleh karena itu, dibutuhkan pengobatan non farmakologis dengan memanfaatkan buah tomat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jus tomat terhadap kadar glukosa darah 2 Jam PP (Post Prendial) pada penderita diabetes melitus. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif quasi eksperimen dengan one group pre post design yang terdiri dari kelompok perlakuan saja. dengan jumlah sampel sebanyak 14 orang. Bahan dan alat dalam pengumpulan data adalah tomat, timbangan dan gluco check. Data yang diperoleh diolah dengan paired t test. Perbedaan kadar glukosa darah 2 jam PP, dilakukan pada bulan Juni-September 2020 di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Sikolos Padang Panjang. Berdasarkan uji statistik menunjukan bahwa rata-rata penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian jus tomat adalah 57 mg/dl. Hasil uji independent t test didapatkan nilai p (0,000). Pemberian jus tomat dapat menurunkan kadar glukosa darah. Diharapkan peneliti selanjutnya meneliti lebih lanjut dengan menggunakan sampel glukosa darah yang tinggi >300 gr/dl
Bawang Merah Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Mariza Elvira; Vetri Nathalia
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.475

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa bawang merah dapat menurunkan kadar gula darah penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemberian bawang merah terhadap kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus di PSTW Kasih sayang Ibu Batusangkar Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, metode penelitian yaitu Pre Experimental Design, dengan mengunakan One-grup pretest postest. Penelitian diilakukan di PSTW Kasih sayang Ibu Batusangkar pada bulan Juli sampai dengan September 2020 dengan jumlah sampel 10 orang menggunakan uji Dependent t test dan memperhatikan etika penelitian yaitu informed consent, anonimity serta confidentiality. Hasil penelitian menunjukkan pada analisa univariat terdapat 80% responden memiliki kadar gula darah yang tinggi, dan 70% responden memiliki kadar gula darah normal. Hasil uji statistik menggunakan uji Dependent t test didapatkan nilai p value = 0,001 (< 0,05) yang berarti ada pengaruh Pemberian bawang Merah terhadap kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus. Responden dapat menerapkan pemberian bawang merah sebagai alternatif untuk menurunkan kadar gula darah
Terapi Kognitif Menurunkan Depresi Pada Lansia Vetri Nathalia; Mariza Elvira
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.476

Abstract

Lanjut usia adalah bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu. Dalam proses perkembangan lansia ini dapat terjadi beberapa perubahan alamiah yang menyangkut beberapa aspek yaitu fisik, psikologis dan sosial. Dengan adanya perubahan tersebut ditambah kurangnya kemampuan lansia dalam beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi akan memicu timbulnya depresi pada lansia. Salah satu terapi untuk megatasi masalah depresi pada lansia adalah terapi kognitif.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif terhadap tingkat depresi pada lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.Penelitian ini menggunakan desain penelitian “Quasi Experimental One GroupPretest-Postest” dengan intervensi terapi kognitif.Instrumen yang pakai untuk memperoleh data tingkat depresi lansia adalah GeriatricDepression Scale (GDS).Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxson menunjukkan bahwa rata-rata depresi lansia ada penurunan sesudah dilakukan terapi kognitif. Berdasarkan hasil uji analisis terlihat nilai p-value = 0.001. Maka dapat disimpulkan ada perubahan yang signifikan antara tingkat depresi sebelum dan sesudah pemberian terapi kognitif pada lansia.
Analisa Faktor Yang Berhubungan Dengan Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan Sugiyanto Sugiyanto; Sumarlan Sumarlan
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.485

Abstract

Kerdil (Stunting) pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun, dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang dimasa depan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan Asupan Energi, Protein, Penyakit Infeksi (Diare, ISPA), ASI Eksklusif dan Status Imunisasi dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 103 dari 150 populasi balita yang diambil menggunakan teknik Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi pada balita mempunyai hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0.003, asupan protein memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0.010, ASI Eksklusif memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0.000, status imunisasi juga memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0.003, sedangkan status penyakit infeksi yang perna diderita balita dalam satu bulan terakhir selama dilakukan penelitian tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0.075. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah asupan energi, asupan protein, pemberian asi eksklusif serta imunisasi yang lengkap dapat berkontribusi dalam mencegah terjadinya stunting pada balita usia 25-60 bulan.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Stimulasi Janin Dalam Kandungan Defi Yulita; Meyi Yanti
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.495

Abstract

Di Indonesia angka keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 5-10% mengalami keterlambatan perkembangan umum. Dua dari 1000 bayi mengalami gangguan perkembangan motorik dan 3 sampai 6 dari 1.000 bayi juga mengalami gangguan pendengaran serta satu dari 100 anak mempunyai kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor – faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan Stimulasi janin dalam kandungan. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional dengan Populasi ibu hamil trimester II dan III, sebanyak 89 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Acidental sampling, Data ini diperoleh melalui kuesioner, Hasil penelitian didapatkan sebanyak 26 orang (54,2%) tingkat pengetahuan rendah. sebanyak 35 orang (73 %) paritas multipara, sebanyak 38 orang (79,2) tingkat pendidikan tinggi, sebanyak 26 orang (54,2%) tidak melakukan stimulasi janin dalam kandungan. Didapatkan hubungan tingkat pengetahuan dengan stimulasi janin dalam kandungan (p=0,000), ada hubungan paritas ibu hamil dengan stimulasi janin (p=0,001) dan ada hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dengan stimulasi janin (p=0,011). Dapat disimpulkan ibu dengan pengetahuan rendah, primipara, pendidikan rendah banyak yang tidak melakukan stimulasi janin dalam kandungan. agar dapat meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil tentang manfaat melakukan stimulasi janin dalam kandungan
Analisis Implementasi Family Development Session (FDS) tentang Gizi pada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Yosi Aguslida; Masrul Masrul; Firdawati Firdawati
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.497

Abstract

Lebih dari 50% kematian anak terkait dengan masalah gizi. Di Kota Padang terjadi peningkatan masalah gizi balita dengan persentase kasus gizi paling tinggi yaitu di wilayah kerja puskesmas Air Dingin dan anak Air Kecamatan Koto Tangah dengan cakupan balita dengan cakupan balita gizi kurang 20,9 % dan 12,0%, balita kurus sebanyak 18,1% dan 17,8 %, balita pendek sebanyak 22,4% dan 18,7%. Pemerintah berupaya mengatasi masalah tersebut melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dengan dilaksanakannya intervensi Family Development Session (FDS) atau P2K2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan P2K2 tentang Gizi di Kecamatan Koto Tangah. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data primer didapat melalui wawancara dengan informan yang memahami tentang P2K2, dokumentasi hasil observasi seperti rekaman, catatan di lapangan dan gambar hasil foto. Data sekunder didapat dari dinas atau instansi terkait yaitu Dinas Sosial, Kesehatan Kota Padang dan Puskesmas Anak air dan Air Dingin. Peneliti merupakan instrument utama dalam memperoleh data. Jumlah informan sebanyak 20 orang yaitu Kepala Dinas Sosial, Koordinator PKH, Supervisor, pendamping, Pemegang program Gizi di puskesmas dan KPM PKH. Validasi data dilakukan dengan triagulasi sumber dan metode kualitatif. Hasil penelitian pelaksanaan FDS tentang gizi sudah terlaksana, namun belum berjalan sesuai dengan pedoman yaitu belum ada dana APBD yang dialokasikan untuk pelaksanaan FDS, masih kurangnya sarana penunjang, pendamping belum melibatkan tenaga puskesmas, pelaporan masih belum dilakukan setiap bulannya, belum dilakukan monitoring kelapangan secara maksimal. Saran bagi instansi terkait yaitu mensosialisasikan kembali kebijakan terkait FDS tentang gizi, meningkatkan kerjasama lintas sektor, penyediaan sarana, meningkatkan monitoring dan evaluasi demi pencapaian program
Efektifitas Pemberian Makanan Tambahan dan Konseling Gizi dalam Perbaikan Status Gizi Balita Erina Masri; Wulan Kartika Sari; Yensasnidar Yensasnidar
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.516

Abstract

Upaya pemerintah untuk menangani masalah gizi pada balita yaitu dengan memberikan makanan tambahan berupa biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) dibandingkan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) disertai konseling gizi terhadap status gizi anak usia 6 – 24 bulan. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental design dengan rancangan two group pretest and postest. Sampel penelitian balita gizi kurang usia 6–24 bulan di Nagari IV Koto Mudik Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 14 orang. Analisis data menggunakan uji paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata berat badan yaitu 6,9 kg sebelum diberikan PMT. Setelah diberikan PMT pada bulan I diperoleh rata-rata berat badan 7,3 kg, 7,7 kg pada bulan II dan 8,2 kg pada bulan III perlakuan. Pada kelompok perlakuan kombinasi PMT dan Konseling Gizi, rata-rata berat badan awal 6,9 kg, terjadi peningkatan berat badan 7,3 kg pada bulan I, 7,9 kg pada bulan II dan 8,3 kg pada bulan III. Pemberian PMT saja tidak berpengaruh terhadap status gizi berdasarkan BB/U (p=,0,078). Intervensi kombinasi PMT dan Konseling Gizi berpengaruh terhadap status gizi kurang usia 6 – 24 bulan (p=0,008), akan tetapi tidak ada perbedaan pengaruh intervensi PMT dengan kombinasi PMT dan Konseling Gizi terhadap status gizi kurang usia 6 – 24 bulan (p=0,356)
Metode Pijat Oksitosin, Salah Satu Upaya Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu Postpartum Kurniati Devi Purnamasari; Yudita Ingga Hindiarti
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.517

Abstract

Pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama enam bulan di seluruh dunia belum sesuai dengan rekomendasi World Health Organization (WHO). Terlepas dari manfaat ASI, masalah masalah dalam pemberian ASI eksklusif salah satu kendala utamanya yakni produksi ASI yang tidak lancar. Secara klinis pemberian terapi obat diberikan pada post partum untuk memperlancar ASI. Sayangnya, metode ini memiliki efek ketergantungan pada ibu. Pijat Oksitosin merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan produksi ASI dan bersifat non invasif untuk ibu. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan eksperimen semu. Populasi pada penelitian ini berjumlah 86 orang. Sampel diambil secara purposive sampling berjumlah 60 orang ibu post partum yang dibagi menjadi 2 kelompok secara randomisasi yaitu 30 orang kelompok intervensi yang diberikan pijat oksitosin selama 30 menit dan 30 orang kelompok kontrol yang diberikan pijat oksitosin selama 15 menit. Hasil Uji statistik diperoleh p-value= 0,000 (p-value ≤0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan antara pijat oksitosin pada kelompok intervensi terhadap produksi ASI pada ibu post partum. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi tenaga kesehatan terutama bidan sebagai pelaksana sehingga dapat memberikan edukasi kepada ibu akan manfaat pijat oksitosin dan dapat memotivasi ibu dan keluarga untuk melakukan pijat oksitosin.
Identifikasi Kasus Unwanted Pregnancy pada Remaja: Studi Fenomenologi Esa Risi Suazini; Lina Humaeroh
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.518

Abstract

Kasus Unwanted Pregnancy di Indonesia (2010-2014) merupakan kasus tertinggi di ASEAN, yakni sekitar 32 ribu kasus atau 48 kasus/1000 kehamilan atau 17,5%. Pada tahun 2010 di Jawa Barat terdapat 12.300 kasus kehamilan yang tidak diinginkan akibat 29% hubungan seks pranikah (sekitar 3 juta remaja). Kekerasan di Garut, dalam 7 bulan pertama tahun 2019, telah terjadi 34 kasus kekerasan seksual (70% korbannya adalah anak-anak). Kasus kekerasan seksual di ranah privat menempati urutan tertinggi dalam 5 tahun terakhir (71%). Berdasarkan kategori pelaku kekerasan, 56% (1.670) dilakukan oleh pacar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya free sex, identifikasi free sex, dan identifikasi unwanted pregnancy. Desain penelitian fenomenologi melalui wawancara mendalam dan pertanyaan terbuka.Teknik pengambilan sampel adalah purposive dan snowball, jumlah responden sebanyak 14 orang (3 responden wawancara mendalam, 11 orang menjawab pertanyaan terbuka). Teknik analisis data menggunakan Model Miles dan Huberman. Uji Kredibilitas dengan perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab remaja melakukan seks pranikah adalah faktor internal (perasaan cinta, ingin mencoba, kontrol diri, sikap permisif dan pengetahuan kesehatan reproduksi) dan eksternal (sikap orang tua, sumber informasi, lingkungan, teman dan tempat yang aman serta berpacaran), perilaku dan gambaran keadaan kehamilan tidak diinginkan (fatner seksual multiple, frekuensi free sex 1->5 kali, kecanduan seksual, pengetahuan mengenai kehamilan responden, sikap dan perilaku responden, orang tua dan pacar menerima kehamilan dan tetap merawat kehamilan).
Kearifan Lokal Suku Anak Dalam (SAD) di Masa Pandemi Covid-19 Muhammad Ridwan; Puspita Sari
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 7 No 2 (2020): DESEMBER 2020 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v7i2.523

Abstract

Suku anak dalam (SAD) mengungsi kehutan di masa pandemik virus covid-19. Fenomena ini terjadi pada saat pemerintah memberlakukan social distancing. SAD di desa pelakar jaya mengungsi kehutan/kebun untuk menghindari penularan virus Covid-19. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang perilaku SAD masuk ke hutan dan kehidupan di masa pandemik virus Covid-19. Bahan dan metode, Jenis penelitian ini Kualitatif dengan desain Studi kasus. Jumlah informan sebanyak 10 orang, sample diambil dengan teknik Purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan dengan Content Analysis. SAD ketika awal pendemic Covid-19, pergi kehutan atau kebun untuk menghindari penyakit, saat ini mereka tinggal di pondok sederhana atau sudung. SAD meninggalkan pemukiman di dasari oleh kebiasaan melangun yaitu meninggalkan rumah untuk menghindar dari suatu bahaya atau kesedihan. Kesimpulan kearifan lokal melangun mendasari perilaku mengasingan dengan pergi kehutan atau kebun disaat pandemic covid-19, untuk menghindar dari penyakit sesuai dengan pesan nenek moyang warga SAD

Page 1 of 2 | Total Record : 11