cover
Contact Name
Bina Rohita Sari
Contact Email
binarohitasari@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
fitofarmaka@unpak.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 20879164     EISSN : 2622755X     DOI : https://doi.org/10.33751/jf
Core Subject : Health, Science,
FITOFARMAKA mempublikasikan artikel yang berkaitan dengan farmasi, Kimia Farmasi, dan bidang Fitokimia serta akan dipublikasikan secara online. Publikasi secara elektronik akan menambah kekayaan informasi dan pengetahuan ilmiah terutama dari penelitian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, didokumentasikan dengan baik dalam bentuk elektronik dan cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017" : 5 Documents clear
UJI TOKSISITAS AKUT SENYAWA ETIL p-METOKSISINAMAT YANG DIISOLASI DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L) Nurmala, Sara
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.055 KB)

Abstract

Pada rimpang tanaman kecur (Kaempferia galanga L.) terdapat senyawa   etil p- metoksisinamat yang memiliki aktivitas-aktivitas farmakologis diantaranya sebagai analgesik dan antiinflamasi serta berpotensi sebagai tabir surya. Etil p-metoksisinamat dapat diisolasi dengan mudah dengan hasil rendemen yang relatif tinggi sehingga sangat berpotensi dijadikan sumber bahan obat alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji toksisitas akut senyawa etil p-metoksisinamat yang disolasi dari rimpang kencur. Serbuk rimpang kencur diekstrak menggunakan pelarut n-heksan sebanyak 4 kali. Etil p- metoksisinamat diidentifikasi dan diisolasi dari ekstrak dengan metode uji jarak lebur dan analisis KLT. Dari hasil uji didapatkan nilai jarak lebur p-metoksisinamat adalah 48–48,5ºC dan dari hasil analisis KLT dengan fase gerak metanol : aseton (2:1) didapatkan bahwa etil p-metoksisinamat memiliki nilai Rf : 0,68. Hasil analisis spektrofotometri UV- VIS senyawa etil p-metoksisinamat dalam pelarut metanol memberikan spektrum dengan serapan maksimum masing-masing pada 307,0 nm dan 226,0 nm. Uji toksisistas akut dilakukan dengan menghitung nilai kisara median lethal dose (LD50) senyawa etil p- metoksisinamat yang diberikan secara oral terhadap kelompok-kelompok tikus uji dengan variasi dosis 50, 100, 500, 1000 dan 2.000 mg/Kg BB. Hasil uji menunjukan bahwa nilai median LD50 dicapai pada pemberian dosis 3.652 mg/Kg BB. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa senyawa etil p-metoksisinamat termasuk senyawa obat baru dengan kategori toksik sedang.Kata Kunci: Kencur, etil p-metoksisinamat, toksisitas akut, LD50
AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA GOLONGAN FENOLIK DARI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) Malik, Abdul; Marpaung, Lamek; Simanjuntak, Partomuan; Nasution, Pandapotan
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.997 KB)

Abstract

Senyawa golongan fenolik adalah senyawa aktif dari tanaman sirih yang berpotensi digunakan sebagai bahan obat alami. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas sitotoksik senyawa golongan fenolik dari daun sirih (Piper betle  L.). Aktivitas sitotoksik diuji dengan mengukur nilai LC50 menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut metanol 96%. Data yang diperoleh dianalisis dengan Probit Analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa senyawa golongan fenolik dari ekstrak metanol daun sirih memiliki aktifitas sitotoksik yang dengan nilai LC50 = 3,92 ppm dengan standart error 0,42 ppm. Kata kunci: Senyawa fenolik, sirih, Piper betle, sitotoksik
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida (l). H.b.k) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS SPRAGUA DAWLEY Spragua DawleyYANG DIINDUKSI KALIUM OKSONAT Himawan, Herson Cahaya; Effendi, Feri; Gunawan, Wawan
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.401 KB)

Abstract

ABSTRAK Gout merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Kandungan flavonoid yang pada tanaman suruhan diduga dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol 70% suruhan (Peperomia pellucida) terhadap kadar asam urat tikus Spragua Dawley yang diinduksi kalium oksonat. Kondisi hiperurisemia didapatkan dengan memberikan50 mg/200 g BB kalium oksonat (inhibitor urikase)  Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley dengan berat 150-200 g dibagi secara acak kedalam lima kelompok perlakuan yaitu kelompok tikus yang diberi ekstrak   200 mg/kgBB (I), 300mg/kgBB(II), dan 450mg/kgBB(III), allopurinol 36 mg/200 g BB(V/kontrol positif) dan kelompok IV (kontrol normal ) yang hanya mengandung larutan CMC 0,5% dan tidak diinduksi kalium oksonat dan tidak diberi ekstrak.. Pemberian sediaan uji dilakukan secara oral dan induksi diberikan secara intraperitonial pada semua kelompok kecuali kelompok IV yang merupakan kontrol normal.  Sediaan uji dibuat dalam bentuk tersuspensi dalam CMC 0,5%.Pengukuran kadar asam urat dalam darah dilakukan secara POTC (Point Of Care Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% suruhan pada dosis 200 mg/kg BB  , 300  dan 450 mg/kgBB dapat memberi pengaruh terhadap kadar asam urat sama baiknya dan tidak berbeda nyata dengan allopurinol sebagai kontrol positif, Kata kunci  : Asam urat, Hiperurisemia, Peperomia pellucida, Kaliumn Oksonat, Suruhan
PENENTUAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK ETANOL 70% KULITBAWANG MERAH (Allium cepa L.) DENGAN METODE MASERASI DAN MAE (Microwave Assisted Extraction) Setiani, Lusi Agus; Sari, Bina Lohita; Indriani, Lusi; Jupersio, Jupersio
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.983 KB)

Abstract

ABSTRAKKulit bawang merah mengandung senyawa flavonoid, polifenol, saponin, terpenoid dan alkaloid. Golongan flavonoid yang terdapat pada kulit bawang merah adalah flavonol yang berkhasiat sebagai antioksidan kuat serta diketahui dapat mengurangi risiko tumor, kanker, penyakit jantung, stroke, bronchitis, asma dan anti peradangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan membandingkan kadar flavonoid ekstrak etanol 70% kulit bawang merah  menggunakan metode maserasi dan MAE (Microwave Assited Extraction). Metode ekstraksi maserasi dilakukan pada suhu kamar dan MAE pada suhu 80ºC. Kadar flavonoid diukur menggunakan alat spektrofotometri UV-VIS  dengan  reagen  AlCl3.      Senyawa  standar  flavonoid  yang digunakan adalah kuersetin. Kadar flavonoid yang didapatkan dengan metode maserasi adalah sebesar 14,92% dan kadar flavonoid yang didapatkan dengan metode MAE adalah sebesar 17,18%.   Dari data ini dapat disimpulkan bahwa metode MAE  (Microwave Assited  Extraction)  lebih  efektif digunakan  untuk  mengekstrak  flavonoid  dari kulit bawang merah dibandingkan dengan metode maserasi. Kata Kunci: Kulit bawang merah, maserasi, MAE, flavonoid
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBAWA ALBUMIN NANOPARTIKEL UNTUK SILIMARIN DAN KAJIAN SIFAT FISIK SERTA PROFIL PELEPASANNYA SECARA IN VITRO Ambarwati, Rini; Rachmawati, Heni
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.755 KB)

Abstract

Silimarin merupakan senyawa flavonolignan yang berasal dari tumbuhan Silybum marianum (Asteraceae). Silimarin memiliki efek farmakologi sebagai antikanker dan hepatoprotektor, tetapi senyawa ini memiliki kelarutan yang rendah dalam air. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan formulasi silimarin dalam sistem pembawa nano dengan teknik desolvasi. Pembawa yang digunakan adalah serum albumin (bovine serum albumin/BSA). Kombinasi silimarin dalam BSA diharapkan dapat meningkatkan efikasi silimarin sebagai anti kanker karena permeabilitas BSA yang lebih baik pada sel kanker. Evaluasi standar terhadap nanopartikel silimarin-BSA meliputi ukuran dan distribusi ukuran partikel, zeta potensial, morfologi nanopartikel, kristalinitas, sifat termal, spektroskopi inframerah, efisiensi penjeratan serta profil pelepasan silimarin dari BSA nanopartikel pada 2 media   berbeda (HCl 0,1 N & PBS pH 7,4). Nanopartikel BSA- silimarin memiliki ukuran partikel 174,23 ± 13,94 nm; distribusi ukuran partikel 0,185 ±0,052; efisiensi penjeratan 90,54 ± 0,098 %; loading capacity 30,18 ± 0,036 % dan zeta potensial -1,62 mV. Hasil analisis menggunakan DSC (differential scanning calorimetry), XRD (X-ray diffraction) dan spektroskopi inframerah menunjukan bahwa nanopartikel silimarin berhasil terenkapsulasi di dalam nanopartikel BSA, dan BSA-silimarin memiliki bentuk amorf. Setelah 1 jam uji pelepasan, terdapat sebanyak 21,89% silimarin terlepas dalam HCl 0,1 N dan 54,84% silimarin terlepas dalam PBS pH 7,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa silimarin-BSA memiliki kelarutan yang baik dalam air. Oleh karena itu,  perlu  dilakukan  pengujian  lebih  lanjut  untuk  mengkaji  akt ivitas  serta  perilaku silimarin-BSA in vivo untuk mengkonfirmasi data in vitro.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2022): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2021): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2019): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8.2 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Volume 8 No. 2 Tahun 2018 Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018 Vol 8, No 2 (2018): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2017): Vol.7, No.2, Desember 2017 Vol 7, No 1 (2017): Vol 7 No 1 Juni 2017 Vol 7, No 2 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2017): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Vol.6, No.2, Desember 2016 Vol 6, No 1 (2016): Vol.6, No.1, Juni 2016 Vol 6, No 2 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2015): Vol 5 No 2 Desember 2015 Vol 5, No 2 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 5, No 1 (2015): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 2 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 4, No 1 (2014): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 2 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 3, No 1 (2013): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 2 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 2, No 1 (2012): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA Vol 1, No 2 (2011): FITOFARMAKA More Issue