cover
Contact Name
Devita Febriani Putri
Contact Email
devita@malahayati.ac.id
Phone
+62811796180
Journal Mail Official
jmm@malahayati.com
Editorial Address
Jln. Pramuka no.27 Kemiling Bandar Lampung, Kode Pos 35152
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Medika Malahayati
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 23556757     EISSN : 25493582     DOI : https://doi.org/10.33024/jmm.v5i4
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Medika Malahayati (JMM) merupakan jurnal peer-review, multidisiplin dan ilmiah yang menerbitkan artikel ilmiah yang relevan dengan masalah kesehatan nasional, bidang Kedokteran Dasar; Kedokteran Klinis; Kedokteran Molekuler; Kedokteran Forensik; Kesehatan Psikologi; Pendidikan Kedokteran; Kesehatan Masyarakat. JMM mempunyai akses terbuka, diterbitkan 4 kali per tahun untuk mempromosikan original research, case report dan review analisis di bidang yang berhubungan dengan kesehatan. Jurnal ini diakui secara nasional dan terindeks Google scholar. JMM merupakan platform Publikasi Ilmiah Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dengan nomor terdaftar eISSN 2549 - 3582 (Online). Diterbitkan Oleh: Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati email: jmm@malahayati.ac.id
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4" : 10 Documents clear
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS TERHADAP STIGMA TERHADAP ODHA DI INDONESIA Rizka Dita Hidayati
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.8919

Abstract

Pendahuluan: Stigma terkait HIV/AIDS mengarah pada segala persangkaan, sikap negatif dan penolakan yang ditujukan kepada ODHA serta individu, kelompok atau komunitas yang berhubungan dengan ODHA tersebut.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA di Indonesia.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan cross sectional.Hasil: hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan remaja tentang HIV AIDS dengan stigma terhadap ODHA, hal ini ditunjukkan dengan nilai significancy (p=0,000 < 0,05).Kesimpulan: Responden yang memiliki pengetahuan yang baik cenderung tidak melakukan stigma. Kata kunci: pengetahuan, stigma, remaja
Hubungan Pengaruh Polimorfisme Genetik Terhadap Risiko Kejadian Diabetes Melitus Elvira Yunita; Cindy Ernica Putri; Audia Indrian; Liya Agustin Umar; Diah Ayu Aguspa Dita
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.9004

Abstract

Diabetes adalah suatu keadaan adanya gangguan metabolik yang terjadi jangka panjang/kronis ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah yang disebabkan oleh defisiensi insulin absolut maupun relatif, disfungsi sel β, resistensi insulin atau dapat terjadi keduanya. Diabetes melitus secara diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, dan yang paling umum diketahui adalah diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan angka kejadian DM diantaranya adalah overweight, obesitas sentral/abdominal, derajat stress, kurangnya aktifitas fisik, hipertensi, dislipidemia, kondisi prediabetes, merokok, ras, etnik, umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dengan diabetes melitus. Faktor genetik diketahui mempunyai peranan yang cukup penting dalam kejadian, perjalanan dana perkembangan penyakit DM. Faktor genetik yang paling umum berperan adalah Single Nucleotide Polimorphism (SNP). Gen yang diketahui mempunyai hubungan yang erat dengan DMT1 antara lain  gen HLA, CTLA-4, PTPN22, dan IL2RA/CD25. Pada DMT2 terdapat beberapa gen yang berperan yaitu gen ABCC8, KCNJ11, PPAR-γ dan CALPN10.
PNEUMONIA KOMUNITAS PADA PENDERITA TBC KASUS KAMBUH DENGAN DM TIPE 2 (LAPORAN KASUS) Fransiska TY Sinaga; Pralia Winda Sari
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.9172

Abstract

 Abstrak : Pneumonia Komunitas Pada Penderita TB Kasus Kambuh dengan DM tipe 2 (Laporan Kasus). Pneumonia komunitas adalah peradangan akut pada parenkim paru yang didapat di masyarakat. Insidens pneumonia komunitas meningkat pada orang dengan penyakit komorbid antara lain diabetes mellitus dan tuberculosis. Seorang wanita berusia 54 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak nafas, demam, nyeri dada sebelah kiri terutama saat batuk, nafsu makan menurun, berat badan turun dan lemas. Riwayat diabetes, Tuberkulosis dan paparan asap rokok. Pada pemeriksaan fisis paru ditemukan adanya penurunan fremitus taktil di bagian tengah dan bawah paru kiri dan peningkatan fremitus taktil di bagian atas dan bawah paru kiri, redup di tengah lapang paru kiri, penurunan bunyi napas di tengah paru kiri, namun terdapat bunyi broncho vesikular dan ronchi di bagian atas dan bawah paru kiri. Analisis gas darah menunjukkan alkalosis pernafasan, laboratorium menunjukkan hasil leukosit normal, peningkatan neutrofil segmental, ketidakseimbangan elektrolit dan peningkatan glukosa darah. Pada rontgen dada Konsolidasi dan kavitas pada apeks paru kiri dan infiltrat pada medial paru kiri, hasil bronkoskopi menunjukkan jaringan parut di sepanjang mukosa bronkus. CT scan menunjukkan kavitas dengan lesi isodense intracavitary, konsolidasi, air bronchogram, pohon infiltrasi dan massa di paru kiri.
PEMERIKSAAN KELAINAN SPERMA PADA PRIA INFERTIL DENGAN ANALISIS ANILIN BLUE DAN TOLUIDIN BLUE Liya Agustin Umar; Mala Kurniati
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.9011

Abstract

Berdasarkan penelitian, kelainan kromatin sperma dapat berpengaruh terhadap infertilitas pada pria. Salah satu cara untuk mengetahuinya ialah dengan memeriksa tingkat pematangan (maturitas) dan tingkat kepadatan sperma menggunakan pewarnaan Anilin Blue dan Toluidin Blue. Hal ini dikarenakan Anilin Blue dapat menggambarkan kondensasi pada kromatin sperma, sedangkan Toluidin Blue merupakan tes yang sensitif untuk mengetahui struktur dan pengemasan DNA yang tidak sempurna. Pemeriksaan kelainan kromatin sperma menggunakan pewarnaan Anilin Blue dan Toluidin Blue menunjukkan korelasi terhadap morfologi sperma, terdapat juga korelasi positif antara maturitas sperma dan kepadatan sperma dengan interpretasi korelasi yang kuat dan signifikan. Selain itu juga terdapat perningkatan persentase spema yang tidak dapat diwarnai oleh pewarnaan Anilin Blue dan Toluidin Blue didalam suatu ejakulat sperma pada orang normozoospermia yang fertil. Hal ini memberikan suatu masukan untuk mempertimbangkan melakukan pemeriksaan Anilin Blue dan Toluidin Blue sebagai pemeriksaan rutin terkait peningkatan kualitas DNA sperma sebelum melakukan proses reproduksi berbantuan (Asisted Reproduction Technology/ ART), sehingga diharapkan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan ART.
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI PADA PASIEN HIPERTENSI DI RAWAT JALAN RSUD HASANUDDIN DAMRAH BENGKULU SELATAN PADA BULAN JANUARI-MARET 2021 Martianus Perangin Angin; Gusti Ayu Rai Saputri; Erpan Fahmi
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.8878

Abstract

Penelitian ini mengenai evaluasi efektivitas pengunaan terapi kombinasi pada pasien hipertensi dirawat jalan RSUD Hasanuddin Damrah Bengkulu Selatan pada Bulan Januari-Maret 2021. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran karakteristik demografi dan karakteristik klinis pada pasien hipertensi yang menerima kombinasi obat hipertensi di Rawat jalan RSUD Hasanuddin Damrah Bengkulu Selatan. Untuk mengetahui perbandingan efektivitas pengunaan kombinasi obat hipertensi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey deskriptif dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Hasil penelitian ini dari total jumlah kontrol bulan Januari-Maret 2021 didapatkan penurunan tekanan darah pada terapi kombinasi Amlodipin + Candesartan pada tekanan darah sistolik sebesar 27,99 mmHg dan distolik 15,33 mmHg. Sedangkan untuk terapi kombinasi Candesartan + Furosemid pada tekanan darah sistolik mengalami penurunan sebesar 30,36 mmHg dan distolik sebesar 9,22 mmHg. Pada kedua kombinasi tersebut memiliki efektivitas penurunan tekanan darah yang sama baik dan tidak ditemukan perbedaan yang bermakna. Untuk karakteristik sosiodemografi yang paling banyak menderita penyakit hipertensi adalah Laki-laki (64%), dengan umur ≥60 Tahun (71%).
Studi Literatur : GEJALA VASOMOTOR MENOPAUSE Fonda Octarianingsih Shariff; Mohammad Sirojuddin; Kevin Andara Setya Prameswari
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.9171

Abstract

Abstrak: Gejala Vasomotor Monopause. Menopause adalah berhentinya haid secara permanen setelah didahului oleh amenorea selama minimal satu tahun beserta gejala pada masa transisinya. Usia menopause pada wanita dapat terjadi pada usia 45-50 tahun namun pada beberapa keadaan dapat terjadi lebih awal atau terlambat. Menopause dini adalah menopause yang terjadi pada usia kurang dari 40 tahun. Masa transisi dan proses menopause masih menjadi mengkhawatirkan bagi kaum wanita baik dari perubahan fisik, gejala yang dirasakan dalam aktivitas sehari-hari termasuk aktivitas seksual, dan beragam penyakit yang menyertai setelah menopause. Gejala vasomotor, salah satunya, merupakan gejala menopause yang kadang diabaikan, tidak terdiagnosis dan tidak ditatalaksanai dengan sesuai sehingga dapat berdampak negatif pada kualitas hidup. Berbagai penelitian telah dilakukan baik secara hormonal dan nonhormonal untuk mengatasi gejala vasomotor seperti hot flushes dan keringat malam hari.
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) SEBAGAI BAHAN AKTIF GEL ANTINYAMUK Aedes aegypti Dewi Chusniasih; Dwi Susanti; Selvi Marcellia; Lia Ermawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.8978

Abstract

Abstrak: Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Bahan Aktif Gel Antinyamuk Aedes aegypti. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Selain penyakit DBD, nyamuk Aedes aegypti juga menjadi vektor penyakit demam kuning dan vektor parasit darah pada burung dan mamalia. Salah satu upaya untuk mencegah gigitan nyamuk tersebut pada kulit yaitu dengan kulit buah kakao yang berasal dari bahan alam dibuat dalam bentuk sediaan gel. Kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) berpotensi dikembangkan untuk bahan aktif repelen karena adanya kandungan tanin, alkaloid, dan flavonoid. Senyawa tersebut memiliki aktivitas sebagai insektisida, nematisida, larvasida, dan antifungi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji konsentrasi atau kualitas gel ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) yang paling efektif digunakan sebagai antinyamuk Aedes aegypti. Pengujian dilakukan pada gel dengan konsentrasi ekstrak 0% (kontrol), 2%, 4%, 6% dan kontrol positif. Berdasarkan uji efektivitas ekstrak etanol kulit buah kakao sebagai bahan aktif gel antinyamuk diketahui bahwa konsentrasi yang paling efektif dapat digunakan sebagai antinyamuk yaitu 6% dengan nilai efektivitas sebesar 0,07. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi 2%, 4%, 6%, dan kontrol positif tidak berbeda nyata, artinya daya tolak nyamuk gel konsentrasi 2%, 4%, dan 6% sebanding dengan daya tolak nyamuk gel kontrol positif.Kata Kunci: Penyakit Demam Berdarah Dengue, Kulit buah kakao (Theobroma cacao L.), Nyamuk Aedes aegypti
POTENSI BAKTERI ENDOFIT DAUN PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) SABAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIBAKTERI PATOGEN PENYEBAB PNEUMONIA Hartanti Hartanti; Iwan Sariyanto; Filia Yuniza
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.8755

Abstract

Pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan (paru-paru) tepatnya di alveoli yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme seperti bakteri. Salah satu bakteri penyebab infeksi tersebut adalah Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia. Kedua jenis bakteri ini yang paling banyak menimbulkan kejadian resistensi antibiotik. Sehingga penanganan dan pengobatan terhadap infeksi bakteri akan sulit di atasi. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk menemukan antibiotik baru dalam pengobatan pneumonia. Bakteri endofit menjadi salah satu sumber daya hayati yang berpotensi menghasilkan senyawa antibiotik baru. Salah satu tanaman yang telah diketahui memiliki bakteri endofit dengan aktivitas antibakteri adalah  daun pare (Momordica charantia L). Terdapatnya kandungan bakteri endofit dengan aktivitas antibakteri pada daun pare memungkinkan dikembangkannya senyawa antibiotik dari bakteri endofit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi, karakterisasi, dan seleksi bakteri endofit dari daun pare yang berpotensi sebagai antibakteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia, untuk selanjutnya dapat dikembangkan sebagai antibiotik. Penelitian ini bersifat eksperimental melalui tahapan, yaitu isolasi bakteri endofit daun pare, karakterisasi isolat murni, dan uji aktivitas isolat antibakteri endofit terhadap Staphylococcus aureus dan Klebsiella Pneumoniae. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh 10 isolat bakteri endofit yang memiliki potensi sebagai penghasil senyawa antibakteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella Pneumoniae, dengan respon daya hambat lemah sampai sedang. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan optimasi ekstraksi senyawa antibakteri tersebut. 
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA PEPAYA (CARICA PAPAYA L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL DAN MASSA LEMAK ABDOMINAL PADA TIKUS YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Dita Fitriani; Hetti Rusmini; Miftahul Jannah Gafar
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.9188

Abstract

Abstrak : Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Total Dan Massa Lemak Abdominal Pada Tikus Yang Diberi Diet Tinggi LemakHiperlipidemia adalah kondisi kadar lipid di dalam darah melebihi batas normal ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol darah total, yang kemudian berdampak pada peningkatan akumulasi lemak tubuh terutama lemak sentral di  abdomen. Bunga papaya mengandung senyawa yang mampu mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal karena mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga pepaya (Carica papaya L) terhadap kadar kolesterol darah total dan massa lemak abdominal. Penelitian eksperimental murni ini menggunakan 25 ekor tikus Sprague dawley jantan berusia 12-16 minggu dengan berat 200-250 gram. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu; kelompok tikus yang diberi pakan standar (K), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak (KN), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga papaya 31 mg/kgBB (P1), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga papaya 62 mg/kgBB (P2), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga papaya 125 mg/kgBB (P3). Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak bunga pepaya menyebabkan terjadinya penurunan kadar kolesterol darah total pada semua kelompok perlakuan (p<0,05) dan penurunan massa lemak abdominal pada kelompok P2 dan P3 (p<0.05).
TANTANGAN MENYUSUI PADA IBU PEKERJA DI INDONESIA Tasya Khariena Akbar; Diana Mayasari; Khairun Nisa Berawi; Dian Isti Anggraini
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 4 (2022): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i4.8967

Abstract

Pertumbuhan yang pesat terjadi pada masa bayi, sehingga diperlukan nutrisi dengan gizi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan bayi yaitu ASI. Menyusui sangat penting untuk kelangsungan hidup anak dan mencegah anak dari ketidakcukupan gizi pada masa bayi. Pada tahun 2022 diperkirakan sekitar 44% bayi baru lahir diseluruh dunia diberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan. Di Indonesia dari 2,3 juta bayi hanya 52,5% yang diberikan ASI eksklusif, angka tersebut menurun dari tahun 2019 yaitu sebesar 64,5%. Prevalensi pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja bahkan jauh lebih rendah lagi. Menurut RISKESDAS tahun 2012 pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja hanya sebesar 32%.Salah satu penyebab utama penurunan pemberian ASI pada bayi adalah institusi yang mempekerjakan perempuan tidak memberikan kesempatan untuk ibu menyusui, sehingga ibu pekerja memiliki tantangan tersendiri dalam menyusui. Tantangan menyusui yang dapat dihadapi oleh ibu pekerja di Indonesia antara lain kurangnya kepercayaan diri ibu, banyaknya waktu yang tersita karena pekerjaan, tempat bekerja yang tidak difasilitasi dengan ruang menyusui, masa cuti yang hanya sebentar, alat pendingin ASI atau alat pompa ASI tidak dapat digunakan secara optimal, ketidakyakinan dari  dalam diri ibu dalam memberikan ASI, hambatan yang muncul dari keluarga, pimpinan, dan rekan kerja, serta sikap dan pengetahuan ibu yang negatif terhadap ASI eksklusif.  Tantangan tersebut umumnya dihadapi oleh ibu pekerja dan membutuhkan solusi yang tepat agar tantangan yang muncul tidak menjadi hambatan dalam mewujudkan keberhasilan menyusui bagi ibu pekerja.

Page 1 of 1 | Total Record : 10