cover
Contact Name
Nisma Ula Shoumi Rahmawati
Contact Email
nismaula74@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
nismaula74@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
ISSN : 26564572     EISSN : 25993070     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Folium Jurnal Ilmu Pertanian, merupakan media untuk publikasi tulisan asli yang berkaitan dengan ilmu pemuliaan, agroekologi, tanah, fisiologi, bioteknologi, hama dan penyakit, hortikultura dan tanaman pangan yang ditulis dalam Bahasa Indonesia. Naskah berupa: hasil-hasil penelitian mutakhir (paling lama 5 tahun yang lalu).
Arjuna Subject : -
Articles 66 Documents
Peningkatan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleoratus ostreatus L.) dan Jamur Kuping (Auricularia auricula L.) Melalui Variasi Berat Substrat Maratus Sholihah; Agus Sugianto; Anis Sholihah
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.342 KB) | DOI: 10.33474/folium.v2i1.999

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih dan jamur kuping pada berat substrat yang bervariasi serta nilai R/C rasio analisis usaha taninya. Penelitian dilakukan rumah jamur Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang pada bulan Maret sampai bulan Agustus 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiridari dua faktor. Faktor pertama adalah jenis jamur (J) terdiri dari J1(jamur tiram putih) dan J2 (jamur kuping). Faktor kedua adalah berat substrat (B) terdiri dari B1 (1 kg) , B2 (1,5 kg), B3 (2 kg), dan B4 (2,5 kg). Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih dan jamur kuping  terbaik pada perlakuan B4 (berat substrat 2,5 kg) dengan hasil bobot segar total badan buah jamur tiram putih sebesar 372,43 g dan jumlah badan buah sebesar 31,14 buah. Pada jamur kuping bobot segar total badan buah sebesar 136,86 g dan jumlah badan buah 10,17 buah. Pada nilai efisiensi biologi (EB) menunjukkan berat substrat 1 kg memiliki nilai tertinggi yaitu 11,05 %. Analisis usaha tani pada perlakuan B4 (berat substrat 2,5 kg) memiliki nilai penerimaan usaha tani dan nilai R/C rasio tertinggi yakni sebesar Rp.365.000,00,- dan 0,31. Kata kunci: jamur tiram putih, jamur kuping, variasi berat substrat, produksi
Aplikasi Induksi Listrik Dan Dosis Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) Yayuk Darsiah; Mahayu Woro Lestari; Indiyah Murwani
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.393 KB) | DOI: 10.33474/folium.v2i1.1000

Abstract

Kangkung darat merupakan salah satu varietas kangkung yang sudah dikenal secara luas oleh masyarakat belakangan ini. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh induksi listrik dan dosis pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan hasil  tanaman kangkung. Penelitian dilakukan  pada bulan November sampai dengan Desember 2017. Metode penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk   Majemuk terdiri dari: 0 g tan-1, 1,5 g tan-1, 2,25 g tan-1 dan 3 g tan-1. Faktor kedua adalah induksi listrik dan tanpa induksi listrik. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan aplikasi teknik SIPLO dengan pemberian pupuk Majemuk NPK. Namun secara terpisah perlakuan pemberian pupuk berpengaruh nyata dan memberikan hasil terbaik pada dosis 2,25 g tan-1 terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman kangkung darat. Kata kunci : kangkung darat , induksi listrik, pupuk Majemuk NPK
Efek residu tiga macam bahan vermikompos terhadap pertumbuhan, serapan hara dan hasil tanaman sawi Pak-coy (Brassica rapa L.) organik Lutfi Hisyam Khunaini; Anis Rosyidah; N. Nurhidayati
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.789 KB) | DOI: 10.33474/folium.v2i1.1001

Abstract

Sawi pak-coy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek residu aplikasi vermikompos dengan bahan bedding yang berbeda pada berbagai dosis terhadap pertumbuhan, serapan hara dan hasil tanaman sawi pakcoy organik. Penelitian ini merupakan percobaan lapang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah macam bahan vermikompos (sisa media jamur, sabut kelapa, serasah tebu) dan faktor kedua adalah dosis aplikasi vermikompos ( 5, 10, 15, 20 ton ha-1). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji F dengan taraf signifikan 5%, dan dilanjutkan dengan uji BNJ 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dan uji Dunnet 5% untuk membandingkan perlakuan dengan kontrol. Analisis regresi dilakukan untuk mencari dosis optimum vermikompos. Hasil peneliatian menunjukkan bahwa perlakuan V1 dan V3 pada dosis 15 – 20 ton ha -1 cenderung memberikan pertumbuhan yang terbaik, sedangkan berat segar total biomassa dan berat hasil yang bernilai ekonomis yang tertinggi terdapat pada perlakuan V1D3. Dosis optimum terbaik pada perlakuan V1 sebesar 15-10 ton haˉ¹  dan produksi maksimum sebesar 75,29 ton haˉ¹. Kata kunci: sawi pak-coy, vermikompos, efek residu, hasil
Rasionalisasi Peran Biochar dan Humat terhadap Ciri Fisik-Kimia Tanah Wanti Mindarti; Purnomo Edi Sassongko; Uswatun Khasanah; Pujiono Pujiono
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.846 KB) | DOI: 10.33474/folium.v2i1.1002

Abstract

Kontradiksi peran biochar dan humat terhadap kesuburan tanah banyak didiskusikan. Diantara keduanya, mana yang lebih rasional memperbaiki kesuburan tanah akan direkomendasikan sebagai bahan alternatif. Tujuan penelitian untuk mengkaji potensi campuran biochar dan asam humat dalam memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah-tanah marginal. Metode penelitian meliputi identifikasi dan karakterisasi biochar dan asam humat dari jerami padi serta dampaknya terhadap kemantapan agregat, nilai pH, C-organik, serta kandungan NPK tanah-tanah marginal. Biochar jerami dibuat dengan membakar jerami hingga berwarna hitam namun tidak menjadi abu. Humat diekstrak dari kompos jerami padi dengan NaOH 0.1N dan H2SO4 hingga pH 6. Biochar dan humat dikarakterisasi terhadap nilai KTK, C-Organik,dan pH. Amelioran yang mempunyai nilai KTK dan C-organik tinggi sangat berpotensi memperbaiki pH, C-organik, dan P tersedia tanah masam dan tamah salin. Komposisi campuran  Biochar dan humat yang lebih tinggi  memberi pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan kandungan hara dibanding campuran dengan komposisi yang sama.Kata kunci : asam humat, biochar, kesuburan tanah, tanah marginal
Pengaruh Aplikasi Vermikompos dan Pupuk Anorganik Terhadap Serapan Hara dan Kualitas Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Nilna Iqbal Libra; Siti Muslikah; Abdul Basit
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.939 KB) | DOI: 10.33474/folium.v2i1.1003

Abstract

Pertanian konvensional di Indonesia sudah mulai ditinggalkan dikarenakan petani saat ini sudah mulai menyadari bahwa kualitas yang dihasilkan tidak sebaik dengan sistem pertanian organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan hara jagung manis akibat aplikasi vermikompos dan pupuk anorganik, dan mengetahui pengaruh serapan hara terhadap kualitas tanaman jagung manis akibat aplikasi vermikompos dan dosis pupuk anorganik. Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang dilakukan di lahan Pertanian di Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan ketinggian ± 544 m dpl. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2017. Penelitian ini menggunakan RAK yang disusun dengan faktorial yagn terdiri dari 2 faktor. Faktor 1: V0 = tanpa vermikompos, V1 = vermikompos dosis 15 ton ha-1. Faktor 2: A0 = tanpa pupuk anorganik, A1 = phonska 75kg+urea 75kg, A2 = phonska 150kg+urea 150kg, A3 = phonska 225kg+urea 225kg, dan A4 = phonska 300kg+urea 300kg. Data yang dihasilkan dianalisis ragam (ANOVA) dengan uji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan V1A3 memberikan kadar hara K, serapan hara, berat kering total biomassa dan kualitas hasil jagung manis tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hasil uji korelasi antara kadar hara NPK dan berat kering total biomassa memperlihatkan hubungan yang erat dengan nilai r tertinggi terdapat pada kadar hara N = 0,8503. Hal ini menunjukkan bahwa kadar N tanaman memberikan pengaruh yang tebesar terhadap berat kering total biomassa tanaman. Hasil uji korelasi antara kadar hara NPK dan kualitas hasil jagung manis menunjukkan adanya hubungan yang erat antara keduanya. Kadar K memberikan pengaruh yang terbesar terhadap kadar amilum (r = 0,9412) dan kadar gula (r = 0,9564) hasil jagung manis. Kata Kunci : Vermikompos, Jagung Manis, Serapan hara, Kadar Hara, Kualitas Hasil
Kaji Banding Pertumbuhan dan Kadar Hara N,P dan K Tanaman Jagung (Zea mays L). pada Tiga Macam Pupuk Organik Berbeda Kualitas M.Rizky Romadhoni; Anis Sholihah; N. Nurhidayati
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.627 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i2.1004

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas tanaman pangan yang berperan penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kadar hara N,P,K akibat interaksi macam pupuk organik dengan dosis aplikasinya. Penelitian ini merupakan percobaan pot yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan Kontrol, faktor pertama adalah macam pupuk organik (vermikompos, pupuk kotoran sapi dan kompos seresah daun bambu) dan faktor kedua adalah dosis aplikasinya (5, 10, 15 dan 20 ton.ha-1).  Dari dua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan ditambah satu perlakuan kontrol. Tiap-tiap perlakuan diulang 3 kali. Ada dua variabel pengamatan yang dilakukan yaitu variabel tumbuh dan variabel kadar hara. Data yang diamati dianalisis dengan uji F pada taraf 5%. Jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjut dengan uji BNJ 5% dan uji Dunnet pada taraf 5%. Dilakukan uji regresi untuk menentukan dosis optimum masing-masing pupuk organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman terbaik adalah aplikasi vermikompos dengan dosis 15-20 ton.ha-1 dan pupuk kotoran sapi 10-20 ton.ha-1. Sedangkan perlakuan yang memberikan kadar hara tertinggi adalah aplikasi vermikompos dengan dosis 20 ton.ha-1. Keywords: Jagung, Vermikompos, Pupuk Kotoran Sapi, Kompos Daun Bambu
Aplikasi Teknik Sistem Intensifikasi Potensi Lokal (Siplo) dan CaCl2Terhadap Kualitas dan Hasil Produksi Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Mohammad Fadli; Siti Asmaniyah Mardiyani; Sugiarto Sugiarto
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2018): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.321 KB) | DOI: 10.33474/folium.v2i2.1006

Abstract

Selada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas tanaman selada dengan mengkombinasikan berbagai interval induksi aplikasi Sistem Intensifikasi Potensi Lokal (SIPLO)  dan larutan CaCl2. Data yang diamati dianalisis menggunakan uji F dengan taraf signifikan 5%, jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Uji regresi dilakukan untuk menentukan tingkat dosis optimum interval aplikasi SIPLO. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara terpisah perlakuan aplikasi larutan CaCl2 konsentrasi 2% memberikan hasil terbaik pada variabel pertumbuhan (tinggi tanaman dan luas daun). Hasil berat ekonomis terbaik terdapat pada kombinasi perlakuan Interval induksi aplikasi SIPLO 5 hari sekali dan tanpa aplikasi larutan CaCl2. Kombinasi interval aplikasi SIPLO dan aplikasi larutan CaCl2 memberikan hasil kadar air terbaik pada perlakuan interval aplikasi SIPLO 3 hari dan aplikasi larutan CaCl2 konsentrasi 2%).Keyword: Selada, SIPLO, larutan CaCl2, Lactuca sativa L
Evaluasi Efek Campuran Fipronil dan Diafentiuron dalam Mengendalikan Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura Fabricius) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Indah Nurazizah; Abdul Basit; Indiyah Murwani; Heri Prabowo
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1, No 1 (2017): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.391 KB) | DOI: 10.33474/folium.v1i1.1007

Abstract

Salah satu hama utama pada tanaman tembakau adalah ulat grayak (Spodoptera litura Fabricius). Di kalangan petani, dalam pengendalian hama ini banyak ditemui perilaku pencampuran bahan aktif pestisida yang berbeda. Namun, penelitian terkait tentang pencampuran pestisida ini belum banyak dilakukan. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh pencampuran antara bahan aktif fipronil dan diafentiuron terhadap mortalitas dan efek lanjutan hama tanaman tembakau S. litura. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara bahan aktif fipronil dan diafentiuron terhadap efek lanjutan larva S litura menghasilkan efek campuran yang aditif.  Oleh karena itu sebaiknya antara kedua bahan aktif tersebut tidak dilakukan pencampuran. Campuran antara fipronil dan diafentiuron secara signifikan tidak memberikan pengaruh dalam meningkatkan toksisitas, karena tanpa dilakukan pencampuran kedua bahan aktif tersebut dapat mengendalikan hama S. litura dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Lethal Concentration (LC) yaitu LC 10, 15 dan 25 pada fipronil lebih rendah dibandingkan diafentiuron, yang berarti bahwa pestisida berbahan aktif fipronil memiliki toksisitas lebih tinggi dibandingkan diafentiuron. Hasil ini menyarankan bahwa pestisida bahan aktif fipronil lebih efektif dalam meningkatkan mortalitas S. litura.Kata Kunci : Spodoptera litura, mortalitas, pestisida kimia, fipronil, diafentiuron
Efek Residu Berbagai Macam Pengelolaan Sisa Tanaman Tebu dan Pemupukan N dan S Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Gula Tanaman Tebu Keprasan (Saccharum officinarum L.) N. Nurhidayati; Anis Sholihah; Murdian Evan Hadiyono
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1, No 1 (2017): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.81 KB) | DOI: 10.33474/folium.v1i1.1009

Abstract

Pengelolaan residu dalam budidaya tanaman sangat penting untuk mempertahankan produktivitas tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek residu dari berbagai macam pengelolaan sisa tanaman tebu dan pemupukan N dan S yang berasal dari ammonium sulfat, urea dan gypsum terhadap pertumbuhan, hasil tebu dan gula pada tanaman keprasan. Penelitian ini merupakan percobaan pot di lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah dosis dan sumber pupuk N dan S (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu P1=ammonium sulfat 500 kg ha⁻¹ (100 N kg ha⁻¹ + 120 S kg ha⁻¹), P2=ammonium sulfat 700 kg.ha⁻¹ (100 N kg ha⁻¹ + 120 S kg ha⁻¹), P3=urea 225 kg ha⁻¹ + gypsum 1040 kg ha⁻¹ (100 N kg ha⁻¹ + 120 S kg ha⁻¹), P4=urea 312 kg ha⁻¹ + gypsum 1460 kg ha⁻¹ (140 N kg ha⁻¹ + 168 S kg ha⁻¹). Faktor II adalah macam pengelolaan residu yang terdiri dari 4 taraf yaitu M1=residu dibakar, M2= residu dibenamkan ke dalam tanah, M3= residu dibiarkan di permukaan tanah, M4=residu dikomposkan. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah batang, jumlah batang produktif, hasil tebu dan gula. Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen residu yang memberikan pertumbuhan tertinggi  adalah residu yang dikomposkan dan dikombinasikan dengan pemupukan urea 312 kg ha⁻¹ + gypsum 1460 kg ha⁻¹, sedangkan perlakuan yang memberikan hasil bobot tebu per pot dan per ha tertinggi  (4,86 kg per pot dan 121,42 kg ha⁻¹) adalah aplikasi pupuk ammonium sulfat 700 kg ha⁻¹ dengan manajemen residu dikomposkan. Hasil ini menyarankan bahwa untuk meningkatkan produktifitas tebu perlu dilakukan manajemen residu dikomposkan. Kata kunci : efek residu, sisa tanaman tebu, tebu keprasan
Potensi Mikroba Tanah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Ismul Mauludin Al Habib; Dwi Sucianingtyas Sukamto; Lila Maharani
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1, No 1 (2017): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.81 KB) | DOI: 10.33474/folium.v1i1.1011

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang prospektif dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Budidaya tanaman  cabai rawit menghadapi kendala antara lain keterbatasan lahan, ketersediaan unsur hara rendah, cuaca ekstrem, dan serangan hama penyakit tanaman. Upaya mengatasi kendala ketersediaan unsur hara yang renda, petani melakukan pemupukan dengan mengkombinasikan pupuk kimia dan pupuk hayati (biofertilizer). Pupuk hayati mengandung mikroba tanah yang mampu menambat nitrogen alam seperti Azotobacter dan Azospirillum, sedangkan Bacillus dan Pseudomonas merupakan bakteri pelarut phosphate, dan Cytophaga bakteri tersebut mampu mendegradasi bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bioferlizer terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. P1: Tanpa pupuk; P2: Pupuk NPK; P3 : Pupuk NPK + Mikroba tanah; P4: Mikroba tanah. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang tidak nyata diantara perlakuan yang diujikan pada tiap peubah pertumbuhan. Perlakuan Mikroba tanah (P4) memberikan jumlah bunga dan jumlah buah yang paling banyak yaitu berturut turut 24,78±4,44 dan 24,11±4,57. Kata kunci       : Cabai Rawit,  pupuk kimia, biofertilizer, Mikroba Tanah.