cover
Contact Name
Drs. Abd. Rasyid, M. Hum
Contact Email
Sawerigading_bbm@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
garingjusmianty@yahoo.co.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
SAWERIGADING
ISSN : 25278762     EISSN : 25278762     DOI : -
SAWERIGADING is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in SAWERIGADING have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. SAWERIGADING is published by Balai Bahasa Sulawesi Selatan twice times a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012" : 15 Documents clear
THE REFLECTION OF AMERICAN WOMEN IDEALISM 1920s IN WILLA CATHER'S MY MORTAL ENEMY NFN Abbas
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1320.445 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.379

Abstract

Tulisan ini merefleksikan Idealisme Perempuan Amerika tahun 1920-an dalam karya sastra Amerika,yakni My Mortal Enemy karya Willa Cather tahun 1926. Myra Driscoll dan Nellie Birdeyes selaku tokoh perempuan fiksi, ingin membangun idealisme perempuan melalui kebebasan, hak kepemilikan atas tubuh, dan melakukan emansipasi pada kehidupan publik. Hal ini searah dengan cita-cita perempuan Amerika yang ingin membangun perkawinan lewat pilihannya sendiri dan memanfaatkan peluang ekonomi di sektor domestik dan publik. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra yang menganggap karya sastra sebagai produk sosial terkait dengan kenyataan yang berkembang di masyarakat menurut tempat dan waktu tertentu. Data sastra dan realitas masyarakat dikumpulkan dengan menggunakan metode kajian pustaka dan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik tokoh fiksi dalam My Mortal Enemy maupun tokoh-tokoh perempuan Amerika mencurahkan harapannya kepada generasi baruperempuan Amerika,yakni sosok perempuanyang tampil sebagai perempuan mandiri di berbagai bidang kehidupan dan memanfaatkan peluang kerja di sektor publik dalam mendukung gerakan pembebasan perempuan dan gerakan pencapaian kesetaraan hak-hak perempuan. Abstract This writing reflects American women idealism 1920s in American literature, namely My Mortal Enemy by Willa Cather in 1926. Myra Driscoll and Nellie Birdeyes as fictional characters intend to set up women idealism through freedom, the body owner, and emancipation to public life. The idealism relates to American women goals which build up a marriage of self chosen and take a chance of both domestic and public sector. The approach used is sociological literature which views the literary works as a social product of reflected social reality among people within specific time and place. Data of literature and social reality are collected by using the library research and analyzed descriptively. The result of analysis uncovers that both fictional characters in My Mortal Enemy and American women prominent exert all their hope to New Women. The women frame is independent women in all life aspects and taking a chance of worked public sector also supporting women liberation movement and women equal rights movement.
PEMBENTUKAN ABREVIASI DALAM MEDIA CETAK M. Ridwan
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1557.898 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.393

Abstract

The uniqueness of journalistic language lies on the deliverypattern in short, precisely and easily understood. However, the use of abreviation sometimes resultsproblems at the level of EYD (Standardized Orthography). Thispaper discusses the error of acronyms and segmental form usage in mass media. Construction of letters, syllables, and words that build abbreviation of acronyms type is: (1) syllable by syllable, (2) letters of syllables, (3) letter by letter, (4) letter combining with abbreviation, and (5) letters combining with phrase or compound words. While the construction that builds abbreviation of segmental types is: (1) mantaining syllables, (2) mantaining the letter, (3) omission of phoneme, and (4) omission of affix Abstrak Keunikan bahasa jurnalistik terletak pada pola penyampaiannya yang singkat, tepat dan mudah dimengerti. Namun, penggunaan abreviasi kadang-kadang menimbulkan masalah dalam tataran EYD. Tulisan ini membahas kesalahan penggunaan akronim dan pemenggalan di media cetak. Konstruksi huruf, suku kata, dan kata yang membangun abreviasi jenis akronim adalah: (1) suku kata dengan suku kata, (2) huruf dengan suku kata, (3) huruf dengan huruf, (4) huruf yang berkombinasi dengan bentuk abreviasi, dan (5) huruf yang berkombinasi dengan frase atau kata majemuk. Sedangkan konstruksi yang membangun abreviasi jenis penggalan ialah: (1) pengekalan suku kata, (2) pengekalan huruf, (3) penghilangan fonem, dan (4) penghilangan afiks.
IRONI DAN LOGIKA REALITAS DALAM CERPEN CLARA Heksa Biopsi Puji Hastuti
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1462.775 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.384

Abstract

"Clara" short story tells about the riots of May 1998. The storytelingfocuses on crimes and immoral violence comitted by a group of people to Clara, a Chinese-Indonesian girl. The real historical settings raises questions about irony and logic of reality described in the short story. This study aims to explain the condition. The data was analyzed by usingformalstructure theory and by applying sociological approach in interpretating the implicit intentions of the writer. The result of analysis showed that there were some irony descriptions of what happened in Indonesia, namely: the corruption that made this wealthy country looked poor and helpless, engineering reports, and officer of information provider that actually hid information. Those three kinds of deed were done by uniformed officers. Other kind of irony done by people was hatred to certain ethnic without considereing whether or not she was a good person. Meanwhile, the logic of reality in the short story "Clara" confirmed with the news contained in the mass media. Storytelling implicitlyprovided a counterweight to the growing negative suspicions in the community with news in mass media after riots based on the testimony of several sources. Abstrak Cerpen "Clara" mengisahkan peristiwa kerusuhan Mei 1998. Penceritaan terfokus pada tindak kejahatan dan amoral yang dilakukan sekelompok orang kepada Clara, seorang gadis Indonesia keturunan Cina. Latar sejarah yang nyata menimbulkan pertanyaan tentang penggambaran ironi dengan logika realitas yang terkandung di dalam cerpen ini. Kajian terhadap cerpen ini bertujuan untuk menjelaskan hal itu. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan teori struktur formal dan menerapkan pendekatan sosiologis dalam menginterpretasikan maksud tersirat pengarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam cerpen ini terdapat beberapa deskripsi ironi yang terjadi di Indonesia, yaitu: korupsi yang membuat negeri kaya raya ini tampak miskin dan tidak berdaya, rekayasa laporan, dan petugas penyedia informasi yang justru menyembunyikan informasi ketiga hal ini dilakukan oleh petugas berseragam. Ironi yang dilakukan oleh masyarakat ialah kebencian kepada etnis tertentu tanpa melihat orang tersebut baik atau tidak. Sementara itu, logika realitas dalam cerpen "Clara" berkesesuaian dengan realitas dalam berita yang terdapat di media massa. Penceritaan secara tersirat memberikan penyeimbang antara prasangka negatif yang berkembang dalam masyarakat pascakejadian dengan berita-berita media berdasarkan kesaksian beberapa narasumber.
GAYA BAHASA METAFORA DALAM PUISI BULAN LUKA PARAH KARYA HUSNI DJAMALUDDIN NFN Musayyedah
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1316.492 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.398

Abstract

The research intends to describe language style of metaphor used by Husni Djamaluddin in his collection poems 'Bulan Luka Parah". The research uses descriptive qualitative method with metaphor variable contained in it. The collection of data is conducted by inventory, listening, and noting technique. Procedure of data analysis is identifying, proposing, and concluding data. Result of analysis shows that the writerfinds out that metaphor often used by Husni Djamaluddin in poetry collection 'Bulan Luka Parah" is (a) clause metaphor and (b) phrase metaphor. Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gaya bahasa metafora yang digunakan Husni Djamaluddin dalam kumpulan puisinya "Bulan Luka Parah". Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan variabel penelitian gaya bahasa metafora yang terdapat dalam kumpulan puisi tersebut. Pengumpulan data menggunakan teknik-teknik inventarisasi, simak, dan pencatatan. Prosedur penganalisisan data adalah mengidentifikasi, menyajikan, menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kumpulan puisi "Bulan Luka Parah" ditemukan jenis gaya bahasa metafora yang paling sering digunakan oleh Husni Djamaluddin, yaitu gaya bahasa metafora, yang terdiri dari (a) klausa metafora, dan (b) frasa metafora.
THE INFLUENCE OF TAEQ LANGUAGE TO ENGLISH ON STRESS PATTERNS PRODUCED BY TAEQ SPEAKERS AT ENGLISH DEPARTMENT OF COKROAMINOTO UNIVERSITY PALOPO Jusmianti Garing
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9610.844 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.389

Abstract

Penelitian ini ditujukan mengetahui pengaruh bahasa Taeq terhadap bahasa Inggris dalam pola penekanan kata yang diproduksi oleh penutur bahasa Taeq padajurusan bahasa Inggris. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuisioner terhadap mahasiswa bahasa Inggris. Kuisioner tersebut terdiri atas daftar kata-kata dalam bahasa Inggris yang terdiri atas kata benda dan kata kerja. Semua partisipan diminta untuk mengucapkan daftar kosa kata tersebut dan direkam sesuai denganpetunjukyang telah diberikan kepada mereka. Setelah itu, data dianalisis dengan mengidentifikasi pola stress yang diucapakan oleh partisipan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutur bahasa Taeq mengucapakan kosakata bahasa Inggris dengan cara yang berbeda. Mereka terkadang mengucapakan kata-kata yang bersilabel dua dan tiga tidak tepat. Seharusnya pola stres terjadi pada silabel pertama tetapi mereka menyebutnya pada silabel kedua, begitu pun pada silabel berikutnya. Hal itu disebabkan karena pengaruh bahasa pertama (L1) yakni bahasa Taeq yang memiliki tekanan atau dialek yang berbeda dengan bahasa Inggris. Penutur bahasa Taeq terkadang salah dalam mengeja ketika mereka mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris. Abstract This research is aimed to know the influence of Taeq to English on the stress pattern produced by Taeq speakers at English department. The data is collected by distributing questionnares to English students. The questionnaires contain vocabulary lists consisting of verb and noun words. All participants are requested to pronounce those words in accordance with the instructions given to them. Their voices are recorded. Then, data are analyzed to identify the stress patterns pronounced by participants. The results show that Taeq speakers pronounce the English words on different stress patterns. They sometimes pronounce it incorrectly, in particular two and three syllable. Actually, the stress patterns occur on the first sylabbel but they pronounce it on the second syllable. It also occurs in two syllable. It happens because they are influenced by their native language (L1), Taeq that has different accent with English. Additionally, they also misspell when they pronounce the English words.
SUBSTANSI MITOS TOWARANI DALAM CERPEN LATOPAJOKO KARYA BADARUDDIN AMIR Andi Herlina
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8728.525 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.380

Abstract

The writing is aimed at describing substance of the brave man myth in '"Latopajoko " short story by Badaruddin Amir using Roland Barthes theory. The writing is conducted in qualitative descriptive method through noting technique, interviewing technique, and library research. Then, the analysis finds out the myth relating to the brave man, nomad ancestor, becoming bodyguard of king, having invulnerability (panimbolok), fighting until death (polopa-polopanni), having sacred teacher and having been ready to examine. Those myths have substance in building braveness, having faith in whole to transcendental thing, having been high ethos, believable, eagerness in learning, and taking part in solving the problem. Abstrak Tulisan ini bertujuan menggambarkan substansi mitos towarani dalam cerpen "Latopajoko" karya Badaruddin Amir melalui teori konsep mitos Roland Barthes. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik catat,wawancara, dan studi pustaka. Analisis ini kemudian menemukan gambaran mitos yang berkaitan dengan towarani, yakni turunan pengembara, menjadi pengawal raja, memiliki panimbohk (kekebalan), pohpapolopanni ( berjuang habis- habisan), memiliki guru yang sakti, dan siap untuk diuji. Mitos-mitos tersebut memiliki substansi yang membentuk sebuah karekter seorang pemberani, di antaranya keyakinan penuh kepada hal transendental, memiliki etos kerja yang tinggi, dapat dipercaya, selalu mau belajar, dan total dalam memecahkan masalah.
ANALISIS NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL SAMUDERA HATI KARYA AN'AMAH ANA FM Rini Widiastuti
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9922.11 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.403

Abstract

This writing intends to describe religious values in Samudera Hati novel by An 'amah Ana FM. Talking about religious values correlates with belief expression and the quality of one's faith in daily life. Method used is descriptive qualitative. Result of analysis shows that religious values found in novel are relationship between man and his God reflected in character's pray and wish, relationship between man and his environment reflected in mutual cooperation, mutual help to repair old mosque; mutual help to forbid traditional ceremony imitatingpolytheism; the relationship between man and others reflected in mutual reminding about the truth, respecting parents, helpingfriends, and the relationship between man and himself reflected in submitting himself to whatever destiny comes. Abstrak Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai religius dalam novel Samudera Hati Karya An'amah Ana FM. Berbicara tentang nilai religius berarti berbicara tentang ekspresi keyakinan dan kualitas keberagamaan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai religius dalam novel ini antara lain mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya yang tercermin dalam doa dan harapan tokoh; hubungan manusia dengan lingkungan masyarakat yang tercermin dalam gotong royong, saling membantu memperbaiki surau yang sudah tua, dan membantu menggagalkan upacara adat yang berbau kemusyrikan; hubungan manusia dengan sesama manusia yang tercermin dalam saling mengingatkan pada yang benar, menghormati orang tua, dan saling membantu sesama teman; dan hubungan manusia dengan dirinya yang tercermin dalam kegundahan hati yang bermuara pada kepasrahan pada apa pun yang akan terjadi.
AKOMODASI BAHASA DI PULAU MIANGAS: KAJIAN BAHASA DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA—FILIPINA Wati Kurniawati
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.873 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.408

Abstract

The research's aim was to describe the language accomodation in Miangas Island. Method of the research was descriptive method. The sample of the research used purposive sampling. There are 108 respondents of Talaud language speakers. This research based on the relationship between language accommodation frequency and respondent compositions. The result of the research showed that women respondent of language accomodation of Malay dialect Manado was more dominant that men respondents. Women respondent was 19,44% and men respondent was 14,81%. Meanwhile, men respondent of language accomodation of Malay dialect Manado and Sangir was enough dominant that women respondents. Men respondent was18,5% and women respondent was 15,74%. The language accommodation of Malay dialect Manado was so dominant of respondent who was 26—50years, that was 23,2% and for Malay dialect Manado and Sangir was enough dominant of respondent who was 26-50years old, that was 22,2%. Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan akomodasi bahasa di Pulau Miangas. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposif. Jumlah sampel adalah 108 responden penutur bahasa Talaud. Penelitian ini berdasarkan hubungan antara frekuensi akomodasi bahasa dan komposisi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akomodasi bahasa Melayu dialek Menado oleh responden perempuan lebih dominan daripada responden laki-laki. Responden perempuan adalah 19,44% dan responden laki-laki adalah adalah 14,81%. Sementara itu, akomodasi bahasa Melayu dialek Manado dan Sangir oleh responden laki-laki cukup dominan daripada responden perempuan. Responden laki-laki adalah 18,5% dan responden perempuan adalah 15,74%. Akomodasi bahasa Melayu dialek Manado tampak sangat dominan oleh responden yang berusia 26-50 tahun, yaitu 23,2% dan untuk Melayu dialek Manado dan Sangir cukup dominan oleh responden yang berusia 26-50 tahun, yaitu 22,2%.
CERPEN ANJING-ANJING KASMARAN KARYA BADARUDDIN AMIR: SUATU TINJAUAN STRUKTURAL TZVETAN TODOROV NFN Murmahyati
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.408 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.395

Abstract

The writing discusses about the structure of "Anjing-Anjing Kasmaran" short story by Badaruddin Amir. Method used is deduction and induction. Deduction is a set of common constraints to deconstruct the text, whilst induction is method to understand the meaning.Supporting data of meaning is concluded objectively by text. Collecting and classification of data are conducted by active technique reading then it is described. The theory applied is structurally developed by Tyvetan Todorov. Having done the analysis, it finds out the plot used in "Anjing-Anjing Kasmaran" short story is straight plot (syntactic aspect). The characterization (semantic aspect) is vey informative. Point of view (verbal aspect) found in short story is analytic and dramatic. Abstrak Tulisan ini membahas tentang struktur cerita pendek Anjing-Anjing Kasmaran karya Badaruddin Amir. Metode yang digunakan adalah deduksi dan induksi. Deduksi adalah berangkat dari batasan-batasan umum kemudian masuk ke dalam teks, sedangkan induksi bagaimana memahami maknanya. Data-data pendukung makna dikonklusikan dari teks secara objektif. Pengumpulan dan klasifikasi data dilakukan dengan teknik pembacaan aktif kemudian dideskripsikan. Teori yang digunakan adalah struktural yang dikembangkan oleh Tzvetan Todorov. Dari hasil analisis ditemukan alur (aspek sintaksis) yang digunakan dalam cerpen Anjing-Anjing Kasmaran adalah alur lurus. Penokohannya (aspek semantik) sangat informatif. Jarak pandangan (aspek verbal) yang digunakan adalah analitik dan dramatik
AFIKS PEMBENTUK VERBA DALAM BAHASA BINONGKO Jerniati I.
SAWERIGADING Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7116.396 KB) | DOI: 10.26499/sawer.v18i3.386

Abstract

Binongko language has a vey important role in daily life for the speakers. In addition to itsfunction as an instructional languae and ethnic identity, Binongko language is also one element of national cultural property. It means that its extinction of vernacular will impact to the loss of cultural elements which is unvaluable. Therefore, the preservation, maintenance, and development through language building and development like research on all aspects of the necessary absolutely must be done. Method used is descriptive. The analysis specifically shows that affix forming verb in Binongko language is much enough, but some of them are not productive its usage in daily communication. In addition, morphophonemic is hardly found in. Bahasa Binongko mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat penuturnya. Selain karena fungsinya sebagai bahasa pengantar dan identitas etnik yang bersangkutan, bahasa Binongko juga merupakan salah satu unsur kekayaan budaya secara nasional. Artinya, punahnya sebuah bahasa daerah akan berdampak pula kepada punahnya unsur kebudayaan yang tiada ternilai harganya. Oleh karena itu, pelestarian dan pemertahanan serta perkembangan melalui pembinaan dan pengembangan bahasa, antara lain melalui penelitian dari berbagai aspek mutlak dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengkajian secara khusus ini menunjukkan bahwa afiks pembentuk verba dalam bahasa Binongko cukup banyak walaupun beberapa di antaranya tidak terlalu produktif penggunaannya dalam komunikasi sehari-hari. Sementara itu, proses morfofonemik hampir tidak ditemukan di dalamnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 29, No 1 (2023): Sawerigading, Edisi Juni 2023 Vol 28, No 2 (2022): SAWERIGADING, EDISI DESEMBER 2022 Vol 28, No 1 (2022): SAWERIGADING, EDISI JUNI 2022 Vol 27, No 2 (2021): SAWERIGADING, EDISI DESEMBER 2021 Vol 27, No 1 (2021): SAWERIGADING, EDISI JUNI 2021 Vol 26, No 2 (2020): SAWERIGADING, EDISI DESEMBER 2020 Vol 26, No 1 (2020): Sawerigading, Edisi Juni 2020 Vol 25, No 2 (2019): Sawerigading, Edisi Desember 2019 Vol 25, No 1 (2019): Sawerigading, Edisi Juni 2019 Vol 24, No 2 (2018): Sawerigading, Edisi Desember 2018 Vol 24, No 1 (2018): Sawerigading, Edisi Juni 2018 Vol 23, No 2 (2017): Sawerigading, Edisi Desember 2017 Vol 23, No 1 (2017): Sawerigading, Edisi Juni 2017 Vol 21, No 3 (2015): Sawerigading Vol 21, No 3 (2015): Sawerigading Vol 20, No 3 (2014): Sawerigading Vol 20, No 2 (2014): Sawerigading Vol 20, No 1 (2014): Sawerigading Vol 19, No 3 (2013): SAWERIGADING, Edisi Desember 2013 Vol 19, No 2 (2013): SAWERIGADING, Edisi Agustus 2013 Vol 19, No 2 (2013): SAWERIGADING, Edisi Agustus 2013 Vol 19, No 1 (2013): SAWERIGADING, Edisi April 2013 Vol 18, No 3 (2012): SAWERIGADING, Edisi Desember 2012 Vol 18, No 2 (2012): SAWERIGADING, Edisi Agustus 2012 Vol 18, No 1 (2012): Sawerigading, Edisi April 2012 Vol 18, No 1 (2012): Sawerigading, Edisi April 2012 Vol 17, No 3 (2011): Sawerigading, Edisi Desember 2011 Vol 17, No 3 (2011): Sawerigading, Edisi Desember 2011 Vol 17, No 2 (2011): SAWERIGADING, Edisi Agustus 2011 Vol 17, No 1 (2011): Sawerigading, Edisi April 2011 Vol 16, No 3 (2010): Sawerigading, Edisi Desember 2010 Vol 16, No 2 (2010): SAWERIGADING, Edisi Agustus 2010 Vol 16, No 1 (2010): Sawerigading, Edisi April 2010 Vol 16, No 1 (2010): Sawerigading, Edisi April 2010 Vol 15, No 3 (2009): Sawerigading Vol 15, No 2 (2009): Sawerigading More Issue