cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Dakwah
ISSN : 16938054     EISSN : 2581236X     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
FOCUS The focus is to provide readers with a better understanding of dakwah knowledge and activities the life on Indonesian Muslims. SCOPE The subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of communication and broadcasting Islam, guidance and counseling Islam, management dakwah, development of Islamic societies and many more. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 269 Documents
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DANASARI KECAMATAN PEMALANG KABUPATEN PEMALANG Rozak, Purnama; Hasan, Hafiedh; Sugarno, Sugarno; Srifariyati, Srifariyati; Nugraha, Afsya Septa
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 36, No 1 (2016)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v36.1.1624

Abstract

The success of the development of a nation is determined by the Human Development Index (HDI). International scale parameter indicates the level of development of human resources emphasizes on three areas: education, health, and income per capita. The various dimensions of community development was a collective responsibility to make it happen. One way to do is through the proselytizing activities of community empowerment. This is as done in the village of Pemalang district, Danasari that has HDI levels is low compared than other villages. Community development in this village was done by taking three primary focus , they are the field of economics, health, and education and religion.***Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh Human Develop-ment Indeks (HDI). Parameter berskala internsional ini menunjukkan tingkat pengembangan sumber daya manusia yang menitiberatkan pada tiga bidang yaitu pendidikan, kesehatan, dan pendapatan perkapita. Pengembangan masyarakat yang berbagai dimensi tadi merupakan tanggung jawab bersama untuk mewujudkannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan dakwah pemberdayaan masyarakat. Hal ini sebagaimana dilakukan di Desa Danasari Kabupaten Pemalang yang memiliki tingkat HDI yang rendah dibandingkan desa lainnya. Pemberdayaan masyarakat di desa ini dilakukan dengan mengambil tiga fokus utama yaitu bidang ekonomi, bidang kesehatan, dan pendidikan dan keagamaan. Potensi yang ada perlu diberdayakan secara bersama dengan tujuan pencapaian perbaikan kehidupan masyarakat desa Danasari.
PERGUMULAN ISLAM DAN BUDAYA JAWA DI LERENG GUNUNG MERBABU PERSPEKTIF DAKWAH Faqih, Ahmad
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 34, No 1 (2014)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v34.1.45

Abstract

Pakis people who live at the valley of Mount Merbabu is the representative of syncretic Javanese Muslims. As Muslims, they carry out the Islamic shari'ah. But as Javannese people, they perform Javanese cultural traditions such as shamanism. They practice it as a way to solve their life problems, such as to cure diseases, to find lost things, and to win the competition in the selection of certain positions. By using a qualitative approach, the study found a character positive change as a result of consistently da’wah efforts by the preachers. They have implemented a kind of cultural da’wah, as a strategy to encourage the society to change their shamanism tradition gradually. The preachers realize that this tradition is dominant in the society, so that if they used a structural strategy of da’wah, social upheavals could happen among the society in which finally would fail the da’wah mission.***Masyarakat Desa Pakis yang hidup di kaki Gunung Merbabu, merupakan reperesentasi umat Islam Jawa dengan karakter sinkretik. Mereka beragama Islam dan menjalankan syari’at-Nya, tetapi sebagai orang Jawa mereka melaksanakan tradisi dan budaya Jawa seperti perdukunan. Perilaku berdukun dilakukan masyarakat untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan cara untuk menyelesaikan problem yang mereka hadapi. Seperti usaha untuk menyembuhkan penyakit, mencari benda-benda yang hilang, memenangkan persaingan dalam pemilihan jabatan tertentu. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan gejala perubahan karakter itu yang positif sebagai hasil nyata dari upaya dakwah yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.Para da’i menerapkan dakwah kultural, sebagai strategi untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dari berdukun secara perlahan. Da’i juga menyadari bahwa budaya berdukun cukup dominan di masyarakat,sehingga jika digunakan strategi struktural dikhawatirkan akan menimbulkan kegoncangan sosial di masyarakat. Pada akhirnya dakwah yang dilakukan akan menemukan kegagalan.
PUBLIC SPEAKING DAN KONSTRIBUSINYA TERHADAP KOMPETENSI DAI Aisyah, Siti
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 37, No 2 (2017)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v37.2.2705

Abstract

Public speaking is an activity that aims to provide an information, affection and even entertain the audience. Likewise with da'wah activities where this activity is done by daito persuade good and avoid bad things to mad’u. This paper will discuss about the contribution of public speaking for daicompetence. The existence of public speaking or the art of speech daiis able to increase the smoothness of da'wah activities significanly. To carry out da'wah activities need the knowledge and preparation, so to achieve that, daineeds for mastery of both, whether daicompetence or public speaking in terms of the materials, techniques and maturity
STRATEGI DAKWAH MASYARAKAT PERKOTAAN: Studi pada MTA di Kota Semarang Susanto, Dedy
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.2.1605

Abstract

This research is about da’wa of Majils Tafsir Alquran (MTA) in Semarang. MTA is Da’wa which did by a group of moslem to persuade other moslems to return to Alquran with understanding, appreciate, and practicing the value from Alquran in their dailly activities. The main problems in this reseacrh consist of: 1. How the dynamic da’wa of MTA in Semarang,2) how the pattern strategy of da’wa MTA in Semarang. This research is descriptive qualitative reserach. The methods of collecting data use three methods, there are observation, documentation, and interview. The conclusion from this research show that da’wa MTA was very dynamis. MTA was start their da’wa in Semarang since 1986 and was develop in Kendal, Pemalang, Kudus, and Jepara. The pattern of da’wa strategy MTA in Semarang there are islamic approach, social approach, and kindship.***Penelitian ini mengkaji tentang dakwah Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) di Kota Semarang. Dakwah MTA adalah dakwah yang dilakukan oleh sekelompok muslim dengan tujuan untuk mengajak umat Islam kembali kepada al-Qur’an dengan penekanan pada pemahaman, penghayatan dan pengamalan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Pokok masalah yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari; 1) Bagaimana dinamika dakwah MTA di Kota Semarang, 3) Bagaimana pola strategi dakwah MTA Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskripstif. Proses pencariaan data melalui tiga cara yaitu observasi, dokumentasi dan awawancara. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa dinamika dakwah MTA merupakan pasang surut suatu kegiatan dakwah yang dilakukan oleh pelaksana dakwah secara kelompok melalui institusi. Dakwah yang dilakukan MTA Kota Semarang dimulai sejak 1986, dan berkembang di wilayah Kendal, Pemalang, Kudus, dan Jepara. Pola strategi dakwah yang dilakukan MTA di Kota Semarang antara lain pendekatan kajian keislaman, pendekatan sosial, dan pendekatan hubungan keluarga.. 
Dakwah Bi Al-Hikmah Sebagai Pola Pengembangan Sosial Keagamaan Masyarakat Bastomi, Hasan
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 36, No 2 (2016)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v36.2.1776

Abstract

Islam is da’wa religious, its mean obey muslim to preach Islam to other people everytime, everywhere. Dawah can efective if use good method. Dawah method is ways that did by dai (communicator) to mad’u for purpose based hikmah and love. Base on developing religious civil sociaty, implementation of da’wa need significant motivation, methodology and institution. One of them is dawah have to implement with semiotic skill and imagology, with organize sign elements so its interesting and can be mobile everyone to receive Islam and implemen mision of dawah, its remain to do al-khair, ma’ruf and reject al munkar in every dimention. Da’wa like this, summary in word hikmah. Al-hikmah is skill of dai to choose and do technique of  dakwah acording to objective  condition of mad’u and explaine Islamic doctrine and reality in logic argumentation and comunictaive language. Al-Hikmah as a system that unity theoritic and practice skill in da’wa.
KONSEP SENI QASIDAH BURDAH IMAM AL BUSHIRI SEBAGAI ALTERNATIF MENUMBUHKAN KESEHATAN MENTAL nihaya, ulin
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 34, No 2 (2014)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v34.2.488

Abstract

Healing various diseases that affect unhealthy mental does not only need medical solutions but also non-medical ones including some aspects of religiosity like praying, guiding dzikr, and expressing Qasida Burdah. Qasidah Burdah is a qasida song that contains lyric of Shalawat addressed to the Prophet Muhammad. It is one of the alternatives to develop mental health of a Muslim. It is not only a kind of poem created by Imam Al-Bushiri as such, but also becomes a guide, because the elements within the poem are in accordance with the Qur'an and the Sunnah.***Berbagai penyakit yang berdampak pada ketidak sehatan mental, dibutuhkan solusi bukan hanya dalam medis, akan tetapi dalam non medis dalam segi religusitas seperti beribadah, bimbingan dzikir, malantunkan qasidah burdah. Qasidah burdah merupakan merupakan qasidah (lagu-lagu) yang berisi syair tentang pujian/shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Qasidah burdah sebagai salah satu alternative dalam menumbuhkan kesehatan mental seorang muslim. Qasidah burdah bukan hanya sekedar lantunan puisi yang diciptakan oleh Imam Al-bushiri, akan tetapi merupakan tuntunan, karena unsur-unsur yang ada pada syair burdah sesuai dengan tuntunan Al-qur’an dan sunah.
METODE DAKWAH DALAM MENGUATKAN RESILIENSI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA (NAPZA) Hidayati, Ilmi
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 36, No 1 (2016)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v36.1.1630

Abstract

Increased drug use is one of the troubling social problems for the population. The impact is felt by mad'u drug abuse whether physical, psychological, spiritual, and social. Mad'u victims of drug abuse is categorized as mad'u with special needs due to physical and psychological conditions experienced an effect on all aspects of life. For that need to develop the psychological strength to recover various impacts due to drug abuse, called the resilience. One way to strengthen the resilience is the da’wah way. Da’wah is a process to invite individuals or groups forming the teachings and Islamic civilization so that the realization of happiness in this world and hereafter. Da'wah serves to invite mad'u misguided and deviated from religious laws or out of nature, in order to return to the path of religion. Meanwhile, to strengthen the resilience of victims of drug abuse, there are several methods used the method of personal approach, method of bi al hal, and counseling methods.***Meningkatnya penyalahgunaan Napza merupakan salah satu problem sosial yang meresahkan bagi masyarakat. Dampak penyalahgunaan Napza dirasakan oleh mad’u baik secara fisik, psikologis, spiritual, maupun sosial. Mad’u korban penyalahgunaan Napza dikategorikan sebagai mad’u dengan kebutuhan khusus karena kondisi fisik dan psikologis yang dialami berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan yang dijalani. Untuk itu perlunya mengembangkan kekuatan psikologis dalam proses pemulihan berbagai dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan Napza yang dinamakan dengan resiliensi. Salah satu cara untuk menguatkan resiliensi yaitu dengan jalan dakwah. Dakwah merupakan proses untuk mengajak individu atau kelompok membentuk ajaran dan peradaban Islam sehingga terwujudnya kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dakwah berfungsi untuk mengajak mad’u yang sesat dan menyimpang dari syariat agama atau keluar dari fitrahnya, supaya kembali kepada jalan agama. Sementara untuk menguatkan resiliensi korban penyalahgunaan Napza, terdapat beberapa metode yang digunakan yaitu metode personal approach, metode bi al hal, dan metode konseling.
MENGENALKAN DAKWAH PADA ANAK USIA DINI Hikmah, Siti
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 34, No 1 (2014)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v34.1.64

Abstract

One of the important parts relating to education for children is teaching da’wah since their early age, so that it becomes a habit for their life till they reach adulthood. Da'wah  is regarded as a good process of education and  it really should refer to the Islamic values which is implemented to children since early age. If this education process can run well, it would generate younger generations who have strong commitment. Introducing da’wah in early childhood requires extra patience to understand the child's condition; like the pra-formal operational stage of cognitive growth process, so that it requires easily understandable methods for children in its implementation.  There are some methods to introduce da’wah for children; namely singing, role model, role playing, field trips, poetry, and speeches.***Salah satu bagian penting yang harus mendapatkan perhatian terkait dengan pendidikan yang diberikan sejak usia dini adalah mengajarkan dakwah pada anak sejak dini, sehingga  dakwah sudah menjadi kebiasaan dan menjadi bagian hidup anak ketika dewasa. Dakwah dipandang sebagai proses pendidikan yang baik dan benar-benar harus mengacu pada nilai-nilai Islam yang diterapkan sedini mungkin kepada anak-anak. Apabila proses tersebut dapat berjalan dengan baik, maka akan  muncul generasi muda yang memiliki komitmen yang kuat. Untuk mengenalkan dakwah pada anak usia dini membutuhkan kesabaran yang ekstra dengan memahami kondisi anak misalnya proses pertumbuhan kognitifnya yang masih dalam tahap pra operasional formal, sehingga membutuhkan metode dalam aplikasinya yang mudah difahami anak. Metode dalam mengenalkan dakwah pada anak melalui bernyanyi, tauladan, bermain peran, karya wisata, bersyair, dan berpidato.
DAKWAH SOEKARNO MELALUI PIDATO Mukoyimah, Mukoyimah
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 37, No 2 (2017)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v37.2.2710

Abstract

Soekarno is a figure known as you mansionalis who aggressively fight for independence with the actions podiaumnya. But from some religious side of the Da'wah da'wah is da’i. because the values of da'wa is amar ma'ruf nahi munkar has been implemented. So in this paper aims to explain Sokarno from the side of da'wah that he did through his speeches. This type of research is qualitative bibliography and using textual and historical approach, while the data used is sampling some of Soekarno's speech. The Result of research that has been done can be generated that Soekarno is da’i who has the thinking of this element of visible in the fruit of thought that is gotong-royong, nationalism, and marhaenism. Sukarno also often repeated his words in a speech that aims to emphasize the important thing to be conveyed. Not only that, Sukarno's da'wah is not only to build a good understanding but also to show threat to the people
PRIORITAS BERDAKWAH PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA Wafiyah, Wafiyah
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.2.1610

Abstract

This paper explains religion views to colonization, Dutch colonization in Indonesian, the da’wah priorities during Dutch colonization era, the Dutch responses toward Indonesian resistance, and the Indonesian responses toward Dutch colonization in Indonesia. Dutch colonists, trade monopoly, voyage and politics power that happened in Indonesia have really contradicted against Indonesian tradition. Although they often lost during the wars, but the agitation of Islam did not reduce their spirit to fight the Dutch. From this phenomenon, Dutch colonists, then, tried to eliminate Islamic influences from Indonesian people through:The negative effects of Dutch colonization, then, encouraged the emergence of Muslim Organizations and nationalistic movements concerning on the aspects of da’wah, education, economic social and politics.***Tulisan ini menggambarkan tentang pandangan  agama terhadap penjajahan Belanda di Indonesia, prioritas dakwah pada masa penjajahan Belanda, respon penjajah Belanda terhadap perlawanan bangsa Indonesia untuk menghilangkan pengaruh Islam di Indonesia dan respon balik masyarakat Indonesia terhadap penjajahan Belanda. Penjajah Belanda, monopoli perdagangan, pelayaran dan kekuasaan politik. Hal ini sangat bertentangan dengan tradisi di Indonesia. Karenanya menyulut reaksi sengit bangsa Indonesia untuk memerangi mereka. Walau selalu kalah namun agitasi Islam tidak menyurutkan semangat bangsa Indonesia untuk tetap memerangi Belanda, karena itulah penjajah Belanda berusaha menghilangkan pengaruh Islam bagi bangsa Indonesia. Kondisi negatif bangsa Indonesia akibat terjajah oleh Belanda, dipengaruhi juga oleh gerakan pembaharuan di luar negeri, juga ajaran Islam yang memerintahkan umatnya untuk menggunakan akal dalam merealisasikan ajaran  Islam agar tujuan rahmatan lil alamin bisa tercapai, mendorong para da’i untuk mengambil langkah-langkah pembaharuan, melalui organisasi Islam yang bergerak dalam bidang : dakwah, pendidikan, sosial ekonomi dam politik. 

Page 2 of 27 | Total Record : 269