cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Public Health Perspective Journal
ISSN : 25285998     EISSN : 25407945     DOI : -
Core Subject : Health,
Public Health Perspective Journal publishes original papers, reviews and short reports on all aspects of the science, philosophy, and practice of public health. It is aimed at all public health practitioners and researchers and those who manage and deliver public health services and systems. It will also be of interest to anyone involved in provision of public health programmes, the care of populations or communities and those who contribute to public health systems in any way.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2017): August 2017" : 20 Documents clear
Predisposisi Perilaku Ibu Hamil Anemia Yang Mempengaruhi Kepatuhan Antenatal Care dan Mengkonsumsi Tablet Fe Chotimah, Chusnul; Baitul Mukarromah, Siti
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.147 KB)

Abstract

Tinginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia disebabkan oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi.  Deteksi dini dengan kunjungan antenatal care dapat menekan komplikasi pada saat kehamilan maupun persalinan yang diharapkan dapat menekan AKI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh predisposisi perilaku ibu hamil anemia dalam pemanfaatan layanan antenatal care dan mengkonsumsi tablet Fe ditinjau dari status ekonomi dan paritas.  Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional survey.  Populasi ibu hamil resiko tinggi sejumlah 366 dengan total sampling 78 ibu hamil yang memenuhi ktiteria inklusi. Pengetahuan merupakan predisposisi perilaku ibu hamil anemia yang mempengaruhi kepatuhan dalam pemanfaatan layanan antenatal care dan mengkonsumsi tablet Fe.Bleeding, hypertension in pregnancy and infection caused the high Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia. Early detection by Antenatal Care can reduce complications during pregnancy, childbirth and MMR.  The purpose of this study was to determine the influence of predisposition behavior on anemia maternity towards Antenatal Care services and consuming iron supplementation viewed from economic status and parity. This research is analytic observational with cross sectional  approach. The population of pregnant at high risk for a total amount of 366 sampling 78 pregnant who meet the inclusion ctiteria.   Knowledge predisposes behavior of pregnant women anemia that affect compliance in the utilization of antenatal care and consuming iron supplementation.
Hubungan Masa Kerja, Lama Menyemprot, Jenis Pestisida, Penggunaan APD dan Pengelolaan Pestisida dengan Kejadian Keracunan Pada Petani di Brebes Istianah, Istianah; Yuniastuti, Ari
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.542 KB)

Abstract

Petani dalam mengolah lahan membutuhkan pestisida untuk memberantas hama dan gulma. Namun di sisi lain pestisida dapat membahayakan kesehatan diri petani, konsumen serta lingkungan.Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor perilaku dalam Penggunaan Pestisida yang mempengaruhi keracunan pada petani diKabupaten Brebes.Penelitian ini jenis kuantitatif desain penelitian observasional analitik pendekatan cross- sectional.Sampel sebanyak 86 orang. Penelitian dilakukan pada bulan Juni–Juli 2016. Pengukuran data menggunakan wawancara dan observasi.Analisisdata pada penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan uji Chi-square dan multivariat menggunakan Uji Regresi Logistik.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara masa kerja(p=0,049), lama kerja(p=0,044), jumlah jenis pestisida (p=0,000), pemakaian APD (p=0,000) dan pengelolaan pestisida (p=0,000) dengan keracunan pada petani diKabupaten Brebes.Farmers cultivate agricultural land require pesticides to eradicate pests and weeds. But on the other hand, pesticide may be risking their own health, consumers and the environment.This study aimed to determine the behavioral factors influencing pesticides poisoning on farmers in Brebes. Thisstudy was a quantitative research with observational analytic design by using cross-sectional approach. The sample were 86 farmers. It was conducted in June-July 2016. The data were collected by using interviews and observation method. Then, the data were analyzed through univariate, bivariate using Chi-square test and multivariate analysis using logistic regression test.The results showed that there were significant correlations between work period (p=0.049), working hours (p=0.044), number of typespesticides(p=0.000), personal protective equipment usage (p=0.000), pesticide management (p=0.000) and intoxication on farmerssub-district.
Pola Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Usia 12-24 Bulan pada Ibu Bekerja Endah Kusumaningtyas, Dewi; Soesanto, Soesanto; Mariyati Deliana, Sri
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.987 KB)

Abstract

Penyebab kurang gizi dipengaruhi oleh dua faktor secara langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung yaitu makanan yang dikonsumsi dan penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan, pola asuh, perawatan kesehatan dan sanitasi lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola pemberian makanan terhadap status gizi usia 12-24 bulan pada ibu bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan cros sectional. Sampel sejumlah 39 responden diambil dengan teknik pengambilan secara purposive sampling. Instrumen menggunakan food recall2x 24 jam. Analisa data menggunakan sperman rank correlation dan uji korelasi Kendall. Hasil diperolehpola pemberian makanan terhadap status gizi anak untuk frekuensi pemberian makanan p value 0,58 dan 0,174, angka kecukupan energi p value 0,89 dan 0,174, angka kecukupan protein p value 0,418 dan 0,174 jadi tidak ada hubungan pola pemberian makanan terhadap status gizi usia 12-24 bulan pada ibu bekerja.There are direct and indirect factors that cause malnutrition. The direct factors are such as food intake and infectious diseases. While the indirect ones are food security, parenting, health care and environmental sanitation. The purpose of this study is to determine the correlation between the feeding patterns and children nutritional status of 12-24 months towards mother’s working. This study was a descriptive correlation with cross sectional design. There were 39 respondents as the sample taken by purposive sampling technique. The instrument used a 24-hour food recall for two days. The data were analyzed by using Spearman Rank correlation and Kendall correlation. The results showed feeding patterns on the nutritional status of the feeding frequency p value was 0.58 and 0.174, energy sufficiency p value was 0.89 and 0.174, protein p value was 0.418 and 0.174there is no correlation between feeding patterns towards children nutritional status aged 12-24 months on mother’s working
Keefektifan Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang Tes IVA pada Wanita Usia 20-59 Tahun Fridayanti, Warni; Laksono, Budi
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.036 KB)

Abstract

Kanker serviks merupakan salah satu penyabab tingginya kematian pada wanita di dunia. Di Indonesia, 80% - 90% penderita kanker seviks biasanya sulit disembuhkan karena mereka datang ke pelayanan kesehatan lebih dari 70% dengan kondisi yang sudah dalam stadium lanjut. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran pada wanita untuk melakukan deteksi dini kanker serviks menjadi salah satu penyebab faktor utama. Promosi kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan pada wanita agar kesadaran wanita tentang deteksi dini kanker serviks meningkat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimental dengan rancangan  pretest-posttest randomize design.Sampel dalam penelitian ini 96 responden. Penelitian dilakukan bulan Oktober 2016. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner meliputi pengetahuan dan sikap, perilaku. Analisis data meliputi analisis univariat, analisisis bivariat dengan uji wilcoxon dan mann withney. Hasil Penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah promosi kesehatan dengan leaflet terhadap pengetahuan (0,002), sikap (0,003), perilaku (0,005), dan ada perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah promosi kesehatan dengan motivasi tokoh masyarakat terhadap pengetahuan (0.000), sikap (0,000), perilaku (0,001). Ada perbedaan yang signifikan antara promosi kesehatan dengan leaflet dan promosi kesehatan dengan motivasi tokoh masyarakat terhadap pengetahuan (0,000), sikap (0,002) dan perilaku (0,042).Cervical cancer is a disease with the highest prevalence in women in the world that causes death. Nearly 80% of cervical cancer cases are in developing countries. In Indonesia, 80% - 90% of patients with cervical cancer are usually difficult to cure because they come to the health care with more than 70% are in advanced stage. Lack of knowledge and awareness in women about early detection of cervical cancer is one of the main factors. Health promotion is needed to improve the women’s knowledge to increase the women’s awareness about early detection of cervical cancer. Quasi-experimental study with pretest-posttest randomize design was used. Sample in this study 96 respondents. The study was conducted in October 2016. Data analysis included univariate, bivariate test analisisis wilcoxon and mann Whitney. Results showed significant differences between before and after the health promotion using leaflets in knowledge (0.002), attitude (0.003), and behavior (0.005), and there were also significant differences between before and after health promotion through motivation from community leaders in knowledge (0.000), attitude (0.000), and behavior (0.001). There were also significant differences between the health promotion using leaflets and the health promotion through motivation from community leaders in knowledge (0.000), attitude (0.002) and behavior (0.042).
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol pada Remaja di Kabupaten Pati Khikmatul Maula, Lia; Yuniastuti, Ari
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.284 KB)

Abstract

Di Indonesia, pada tahun 2013 penyalahgunaan NAPZA mencapai 3,7 jiwa (22%). Pada tahun 2014 mengalami peningkatan, Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan ada 3,2 juta orang (1,5% dari total populasi) di Indonesia mempunyai riwayat  menggunakan NAPZA diantaranya 46% adalah perilaku minum alkohol. Sedangkan di Jawa Tengah menurut Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah diperkirakan sekitar 25% remaja telah menggunakan minuman keras, dan Kabupaten Pati menempati urutan ketiga jumlah pengkonsumsi alkohol terbanyak di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebanyak 42%. Pada jangka pendek, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan mabuk dan keracunan. Pada jangka panjang, alkohol dapat merusak sebagian besar sistem dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis Faktor-Faktor Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol Pada Remaja di Kabupaten Pati. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik, desain yang digunakan adalah cross sectional. Variabel penelitian meliputi rasa kurang percaya diri, rasa ingin tahu atau coba-coba, pelarian dari suatu masalah, pengetahuan, faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan alkohol remaja dengan frekuensi sering sebanyak 78 responden (55,7%) dan jarang 62 (44,3%). Kesimpulannya yaitu faktor rasa kurang percaya diri, rasa ingin tahu atau coba-coba, pelarian dari masalah, pengetahuan yang kurang, keluarga yang buruk, lingkungan yang buruk signifikan meningkatkan adiksi atau kecanduan pada remaja.In Indonesia, the drug abuse (Narcotics, Alcohol, Psychotropic and Addictive Substances)  in 2013 reached 3.7 people (2.2%) and in 2014 even has increased, National Narcotics Agency (BNN) estimates there are 3.2 million people (1.5% of the total population) in Indonesia have histories of drug use (Narcotics, Alcohol, Psychotropic and Addictive Substances) around 4.6% is alcohol drinking behavior. Meanwhile in Central Java, according to Department of Health of Central Java Province is estimated about 25% of the youth have consumed alcohol and Pati Regency ranks third highest number of consuming alcohol around 4.2%. In short term, excessive alcohol consumption can cause hangovers and intoxication. In long term, alcohol can damage most of the systems in the body. This study aims to analyze the factors of addiction and alcohol abuse among the youth in Pati regency. This research is a quantitative research with observational analytic method, the design used is cross sectional. The research variables include lack of confidence, curiosity or attempt, escaping from problem, knowledge, family factors, the environment of living, education. The result showed that alcohol abuse among the youth frequently as much as 78 respondents (55.7%) and rarely 62 (44.3%). In conclusion: factors of lack of confidence, curiosity or attempt, escape from problems, lack of knowledge, broken home, bad environment significantly increases the addiction among the youth.
Problems Focused Coping Penderita HIV Positif Priharwanti, Ardiana; Budi Raharjo, Bambang
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.184 KB)

Abstract

HIV / AIDS merupakan masalah besar dan baru-baru ini menarik untuk diangkat sebagai penelitian psikososial, terutama pada subyek yang beresiko tinggi.  Sejumlah kasus sindrom kejiwaan telah diidentifikasi dalam kaitannya dengan infeksi HIV Penderita HIV cenderung menggunakan mekanisme koping yang maladaptive dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif di Kabupaten Batang yang difokuskan pada problems focused coping penderita HIV Positif. Informan awal ditentukan dengan teknik purposive sampling, selanjutnya ditentukan dengan teknik snowball sampling. Metode pegumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) terhadap 5 informan utama penderita HIV positif, teman sebaya, keluarga penderita dan 3 informan triangulasi yang terdiri dari KPA Batang, Manajerkasus FKPB, dan pendamping HIV positif.Selain permasalahan menurunnya kesehatan fisik sebagai stressor pertama, penderita HIV Positif dihadapkan pada permasalahan stigma di masyarakat yang cenderung menyebabkan penderita melakukan koping strategi salah satunya adalah problems focused coping.HIV / AIDS is a big problem and recently has become an interesting topic for psycho-social study, especially for high-risk subjects. A number of psychiatric syndromes cases have been identified in relation to HIV infection. The complexity of the problems faced by people with HIV can lead to the lower quality of life. People with HIV tend to use maladaptive coping strategies to solve their problems.This study is a qualitative study in Batang District with a focus on problems focused coping of people with HIV. Initial informant was determined using purposive sampling, then further informants were determined using snowball sampling technique. The data were collected using an in-depth interview to 5 key informants (people with HIV), peers, family and three triangulation informants consisting of AIDS Control Commission of Batang, FKPB case manager, and HIV patient companion. In addition to a decline in physical health problems as the main stressor, HIV people are faced with the problems of a stigma that causes them to form coping strategiesone of which is focused coping problems.
Kajian Implementasi Kebijakan Ruang Laktasi di Sektor Pemerintah dan Swasta Kabupaten Purbalingga Sugeng Wijaya, Prawiti; Soesanto, Soesanto
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.785 KB)

Abstract

Kebijakan ruang laktasi di tempat kerja sudah ada, namun implementasi kebijakan tersebut masih banyak menemui hambatan.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan ruang laktasi yang diselenggarakan pemerintah dan swasta di kabupaten Purbalingga. Jenis penelitian kualitatif dengan 10 informan awal dan 2 informan tambahan. Hasil penelitian adalah  Implementasi kebijakan ruang laktasi yang diselenggarakan oleh sektor pemerintah dan swasta di Kabupaten Purbalingga belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada (1) perusahaan belum mempunyai aturan internal mengenai laktasi (2) penanggungjawab ruang laktasi belum memenuhi syarat menjadi konselor ASI (3) pembinaan dari dinas hanya dilaksanakan di perusahaan swasta (4) strategi pemanfaatan ruang laktasi belum optimal (5) Dukungan pendanaan masih berfokus pada sarana prasarana (6) fasilitas ruang laktasi PT Royal Korindah masuk kategori cukup (54,2%), sedangkan di KPP Pratama Kabupaten Purbalingga masuk kategori kurang (33,3%).Lactation space policy at the workplace already exist, but implementation of these policies are still many obstacles. The purpose of research is to analyze the implementation of lactation space policy organized by the government and private sectors in Purbalingga district. Qualitative research with 10 initial informant and two additional informants. Results of the research is the implementation of space policy lactation organized by public and private sectors in Purbalingga has not been carried out in accordance with the provisions of (1) the company does not have internal rules regarding lactation (2) The person in charge of space lactation has not met the requirements to become a breastfeeding counselor (3) construction of offices were conducted in private companies (4) strategy is not optimal space utilization lactation (5) Support funding has focused on infrastructure (6) lactation room facilities PT Royal Korindah categorized enough (54.2%), whereas in STO District purbalingga in the category less (33,3%).
Input Sistem Rujukan Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kabupaten Jepara Indrianingrum, Irawati; Woro Kasmini Handayani, Oktio
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.921 KB)

Abstract

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai badan pelaksana merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sistem  rujukan diselenggarakan  dengan  tujuan  memberikan pelayanan  kesehatan  secara  bermutu sehingga tujuan  pelayanan  tercapai  tanpa  harus menggunakan biaya yang mahal. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan  Pelaksanaan Sistem Rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Petama Kabupaten Jepara.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling dan dapat dikembangkan lagi dengan teknik snowball.  Input untuk sarana prasarana sudah sesuai dengan standar dan kriteria teknis yang dipersyaratkan pada awal seleksi dan kredensialing dari dinas kesehatan dan BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama. Untuk Tenaga pelaksana sudah sesuai dengan tupoksinya, sesuai standar prosedur dan kompetensi non spesialistik pada 144 penyakit. Rujukan BPJS Kesehatan tidak ada penambahan biaya, sesuai kelas, sesuai dengan kapitasi dan kepesertaan yang terdaftar sedangkaan metode pelayanan rujukan BPJS Kesehatan sesuai alur rujukan dan berjenjang serta obat yang diberikan adalah obat generik dan diberikan sesuai indikasi medis serta dalam penyediaann obat dari kapitasi.Social Security Agency of Implementing Agency (BPJS) Kesehatan as a public legal entity set up to organize the health insurance program for all Indonesian people. The referral system was organized with the aim of providing quality health care services so that the goal is achieved without having to use an expensive cost. The purpose of this study is to describe the Referral System Implementation of Social Security Agency (BPJS) Kesehatan in Health Care Facilities of First Instance Jepara regency.       This research is a qualitative descriptive study. Sources of data in this research was determined by purposive sampling and can be developed further with the snowball technique.The input stage of the infrastructure is in conformity with the standards and technical criteria required at the beginning of the selection and kredensialing from the health department and BPJS on Health Facilities in cooperation. For the executive power is in conformity with tupoksinya, according to the standard procedures and non specialist competence in the 144 diseases. Referral BPJS no additional cost, appropriate classes, according to capitation and registered membership and method BPJS appropriate referral services and tiered referral flow and a given drug is a generic medicine and given appropriate medical indication as well in drug provision of capitation.
Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Diagnosa Ca Serviks Penderita Masa Kuratif di Semarang Erniaty, Wahyu; Woro Kasmini Handayani, Oktia
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.91 KB)

Abstract

Prevalensi kanker berdasarkan Provinsi menunjukan bahwa terdapat 5 Provinsi yang pravalensi kankernya melebihi pravelensi kanker Nasional (> 5.03%). Provinsi Jawa Tengah menduduki posisi kedua dengan angka prevalensi sebesar 8.06%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan deteksi dini Ca serviks, tingkat ekonomi, penyuluhan/ konseling Ca Serviks dan pencegahan CaServiks yang paling dominan mempengaruhi keterlambatan diagnosa Ca serviks penderita masa kuratife.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif didukung data kualitatif yaitu hasil wawancara responden Ca Serviks yang memenuhi kriteria inklusi secara purposive sampling.Deteksi dini dan pencegahan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan keterlamabatan diagnosa Ca serviks penderita masa kuratife..The prevalence of cancer based on the province shows that there are five provinces in the prevalence of cancer exceeds the national cancer prevalence ( > 5:03 % ) . Central Java Province ranked second with a prevalence rate of 8:06 % .The purpose of the research was to identify the relation  determine factors that affect beetwen early detection of cervical Cancer , economic level , education or counseling and prevention of Cervical Cancer with late diagnosis of patients cervical cancer kuratife time.This research is the quantitative research supported by qualitative data that iscervical cancer interviews respondents who met the inclusion criteria by purposive sampling.Early detection and prevention is the most determint factors associated with cervical Cancer with late diagnosist of patient’s in kuratife time.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Maternal Secara Berkelanjutan Daima Ulfa, Zuly; Kuswardinah, Asih; Baitul Mukarromah, Siti
Public Health Perspective Journal Vol 2, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.495 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang kematian ibu (8800, 3%) (WHO, 2014). Indonesia tidak dapat mencapai target Millenium Development Goal’s pada tahun 2015 sementara pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal di Tlogowungu rendah dibandingkan wilayah lain. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal secara berkelanjutan. Jenis penelitian kuantitatif, desain cross sectional, pada ibu pasca masa nifas di Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati sebanyak 140 orang. Pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal secara berkelanjutan sebesar 15%. Responden sebagian besar melakukan pemanfaatan pelayanan kehamilan (K1 = 87.9%, K4 = 83.6%) dan persalinan sebanyak 99.3% namun drop out pada masa nifas (16.4%). Faktor yang memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal secara berkelanjutan adalah faktor predisposisi dan kebutuhan. Faktor pemungkin tidak ada pengaruh, responden merasa akses dan biaya pelayanan terjangkau. Penyebarluasan informasi tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal secara berkelanjutan perlu ditingkatkan serta bermitra dengan instansi pendidikan dalam peningkatan pelayanan berkelanjutan.Indonesia is one of the contributors to maternal mortality (8800, 3%) (WHO, 2014). Indonesia can not achieve target the Millennium Development Goal's in 2015 while the utilization of maternal health services in Tlogowungu lower than other regions. The aim of research to analyze the factors that affect the utilization of maternal health services in a sustainable. Quantitative research with cross sectional design, in post-partum (6 weeks after delivery) in Tlogowungu Pati as many as 140 people. Utilization of maternal health services in a sustainable are 15%. Respondents mostly doing pregnancy care utilization (K1 = 87.9%, K4 = 83.6%) and labor (Pn = 99.3%), but dropped out in puerperal (KF = 16.4%). Factors that have an impact on the utilization of maternal health services in a sustainable are the predisposing factors and needs. Enabling factor have no effect the utilization of maternal health services in a sustainable, respondents felt access and cost service are affordable. Dissemination of information about the utilization of maternal health services need to be improved as well as partnering with educational institutions in continuum of care.

Page 1 of 2 | Total Record : 20