cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL FARMASI GALENIKA
ISSN : 24069299     EISSN : 25794469     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Galenika merupakan Jurnal ilmiah yang menerbitkan paper hasil penelitian di bidang sains dan teknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 83 Documents
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOLIK DAN TOTAL FLAVONOID EKSTRAK BUAH, DAUN DAN KULIT BATANG LIMPASU (Baccaurea lanceolata) Augustina, Yeni; Firman, Firman; Fitriansyah, Sani Nurlaela; Aulifa, Diah Lia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.573 KB)

Abstract

Senyawa antioksidan dapat berupa senyawa sintetis dan senyawa alami yang terdapat dalam tanaman. Senyawa alami antioksidan diantaranya fenol dan flavonoid. Baccaurea lanceolata salahsatu tanaman yang berlimpah dan belum banyak informasi ilmiah tentang aktifitas farmakologinya. Namun, Baccaurea lanceolata telah dilaporkan memiliki golongan fenol dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penetapan kadar total fenol, flavonoid dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah, daun dan kulit batang Baccaurea lanceolata. Metode : Buah, daun dan kulit batang kering, masing-masing diekstraksi menggunakan sokhlet dengan etanol 96%. Masing-masing ekstrak cair diuapkan menggunakan rotary vaporator sehingga dihasilkan ekstrak etanol buah, daun dan kulit batang. Pengujian aktivitas antioksidan dengan DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penetapan kadar total fenol dengan metode Pourmurad dan kadar total flavonoid dengan metode Chang. Hasil : ekstrak etanol daun limpasu memiliki kadar total fenol dan flavonoid tertinggi yaitu 1,402 g GAE/100 g ekstrak dan 46,006 g QE/100 g, sedangkan yang terendah pada ekstrak etanol buah sebesar 0,364 g GAE/100 g ekstrak  dan 2,220 g QE/100 g ekstrak. Aktivitas antioksidan diekspresikan dengan nilai IC50 terhadap peredaman DPPH. IC50 ekstrak etanol daun memiliki nilai terkecil yaitu 296,397 µg/mL, sedangkan ekstrak etanol kulit batang sebesar 3305,716 µg/mL dan ekstrak etanol buah limpasu sebesar 4942,87 µg/mL. Keberadaan fenol dan flavonoid pada ekstrak etanol buah, daun dan kulit batang limpasu dapat berkontribusi pada aktivitas antioksidan.
KARAKTERISASI PATI BIJI BUAH DURIAN, BIJI BUAH NANGKA, DAN BIJI BUAH ALPUKAT Kusriani, R Herni
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 01 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.356 KB)

Abstract

Starch as one of the excipients in the pharmaceutical plays an important role. One of the source of starch that is widely used is from cassava. This study aims to look for other sources of starch from local materials which can ensure the quality and availability, such as the seeds of durian, jackfruit, and avocado. The methods of this research include the characterization of starch and proximate analysis (moisture, ash content, fat content, protein content, and fiber content). The results showed that the starch from grains rendemen durian, jackfruit, and avocados were respectively 10, 16, and 4%. Proximate analysis showed that the protein content of the starch grains durian, jackfruit,and avocado respectively  were 14.58; 13.56; and 17.13%, while the fat content of starch grains durian, jackfruit, and avocado respectively were 3.55; 3.68; and 4.95% and fiber content of starch grains durian, jackfruit, and avocado were 8.80; 8.55; and 9.10%. It was concluded that macronutrient containsof  avocado seed greater than durian and jackfruit seeds, although rendemen of avocado seed starch was lower than durian and jackfruit seed.
PENGARUH AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID YANGTERDAPAT DALAM MADU TERHADAP RESEPTORH4R SEBAGAI ANTIINFLAMASI Dinata, Deden Indra
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.497 KB)

Abstract

Hesperetin, luteolin, kaempferol, isorhamnetin, dan galangin merupakan senyawa aktif yang terkandung dalam madu. Kelima senyawa ini secara in vivo memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Tujuan Penelitian simulasi docking ini dilakukan untuk memvisualisasikan interaksi antara kelima ligan tersebut dengan reseptor histamin H4 dibandingkan dengan senyawa sintesis JNJ7777120 yang terbukti bertindak sebagai antagonis selektif reseptor histamin H4 dengan khasiat antiinflamasi. Hasil simulasi docking menunjukkan bahwa JNJ777120 merupakan senyawa antagonis reseptor histamin H4 terbaik, tetapi senyawa hesperetin, luteolin, kaempferol, isorhamnetin, dan galangin juga diprediksi berpotensi sebagai antagonis reseptor histamin H4. Sifat toksikologi difokuskan pada carcinogenicity dan mutagenicity karena menjadi perhatian penting dalam kesehatan manusia dan berhubungan langsung struktur desain obat. Kesimpulannya adalah senyawa JNJ7777120 dinilai sebagai senyawa antagonis H4R terbaik, tetapi senyawa hesperetin, luteolin, kaempferol, isorhamnetin, dan galangin juga diprediksi berpotensi sebagai antagonis reseptor histamin H4. JNJ7777120, galangin, hesperetin, kaempferol, dan luteolin tidak bersifat carcinogen dan mutagen sedangkan isorhamnetin diprediksi bersifat carcinogen.
NAPAK TILAS JAHE GAJAH (Zingiber officinale Roscoe var officinale) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var rubrum) Adnyana, I Ketut
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 01 (2016): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.208 KB)

Abstract

Penelitian tentang jahe merah kini marak dilakukan menyusul akan penelitian yang menunjukkan keunggulan jahe merah  terhadap jahe gajah. Dalam review ini dibahas perbandingan beberapa aktivitas farmakologi dari jahe merah dan jahe gajah. Pencarian data dilakukan dengan menggunakan search engine berupa Scopus, Science Direct, Google Scholar, dan Pubmed dengan menggunakan kata kunci berupa nama ilmiah tanaman dan aktivitas farmakologinya
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN ANTIOKSIDAN DARI MINUMAN PROBIOTIK HASIL FERMENTASI AIR KELAPA (Cocos nucifera) Ziska, Rahma; Taufik, Adit; Supriadi, Dadih
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No 1, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.616 KB)

Abstract

Minuman probiotik adalah minuman fermentasi yang mengandung bakteri asam laktat (BAL) hidup dan bermanfaat bagi kesehatan sebagai sumber elektrolit, penawar racun, antioksidan, dan antibakteri. Pola hidup masyarakat Indonesia yang cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat menyebabkan munculnya berbagai masalah pencernaan. Minuman probiotik merupakan salah satu alternatif untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Dari beberapa penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa kandungan fenol dari air kelapa memiliki aktivitas antibakteri, antijamur dan antioksidan. Pada penelitian ini akan dilakukan proses fermentasi air kelapa menggunakan BAL. Proses tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas air kelapa sebagai minuman probiotik yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan starter bakteri, penyiapan media air kelapa, fermentasi, formulasi, dan evaluasi. Starter yang digunakan dalam penelitian ini adalah kultur Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus casei InaCCB75 yang dimasukkan kedalam media air kelapa dengan penambahan sukrosa. Minuman probiotik dibuat menjadi tiga formula dengan konsentrasi sukrosa yang berbeda, yaitu F1(5%); F2(7,5%); dan F3(10%). Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa formula terbaik adalah F3 dengan total BAL112 ×1012CFU/mL; kandungan gula total 828,4 M; kadar asam laktat 0,69% dengan pH 3,58; dan TPT 13,36% Brix. Uji aktivitas antimikroba minuman probiotik air kelapa terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Candida albicans menunjukkan nilai lemah menuju sedang, sedangkan aktivitas antioksidan termasuk kedalam kategori kuat. Nilai evaluasi menunjukkan bahwa minuman probiotik air kelapa yang dihasilkan memenuhi persyaratan SNI (7552: 2009).
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f) Wallich ex Nees) TERHADAP BAKTERI Bacillus subtilis ATCC 6633 Mulqie, Lanny; Hazar, Siti; Septian, Agytesa Ficri
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 2, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.143 KB)

Abstract

Telah dilakukan uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat daun sambiloto terhadap bakteri Bacillus subtilis ATCC 6633 melalui penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan nilai kesetaraan fraksi etil asetat terhadap antibiotika pembanding, serta kromatografi lapis tipis (KLT) Bioautografi. Fraksinasi dilakukan dengan cara ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Penentuan KHM dilakukan dengan metode difusi agar, kemudian ditentukan nilai kesetaraan fraksi etil asetat daun sambiloto terhadap antibiotika pembanding (tetrasiklin). Nilai KHM fraksi etil asetat daun sambiloto terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 sebesar 16%. Aktivitas 1 mg fraksi etil asetat daun sambiloto terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 setara dengan 4,457 × 10-5 mg tetrasiklin. Golongan senyawa fraksi etil asetat daun sambiloto yang diduga memiliki aktivitas antibakteri adalah monoterpen dan seskuiterpen.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KALIUM SULFAT PADA PEMBUATAN KARAGENAN DAN APLIKASI KARAGENAN YANG DIHASILKAN SEBAGAI PENGISI SEDIAAN TABLET Fitri, Yova Amijaya
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 2, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.952 KB)

Abstract

Carrageenan is a polysaccharide with an average relative molecular mass above 100 kDa, taken from different species of red seaweed (Rhodophyceae). In Indonesia, carrageenan from seaweed Eeucheuma cottonii has been widely produced by the company and used for food additives and pharmaceuticals. However, carrageenan produced from local industries can only meet the food grade and have not been able to meet the pharmaceutical grade because some parameters have not been met, one of which is the sulfate content of carrageenan which must amount to 15-40%. Therefore, in this study the preparation of carrageenan was carried out by using potassium sulfate with various concentrations to increase the sulfate content of carrageenan. Carrageenan obtained was characterized by functional group, sulfate content, gel strength, viscosity, pH, ash content, drying rate, compressibility, flow rate, particle size distribution and application as tablet filler. From result of research known that the addition of potassium sulphate on carrageenan optimal at concentration 0,4 M giving sulfate content 22,64% with gel strength 74,62 g/cm2. Characteristics of carrageenan resulting from a variation in potassium sulfate concentration of 0.2; 0.4 and 0.6 met the expected criteria for pharmaceutical grade. Based on the results of the evaluation tablet known that the resulting tablet has a uniformity of size, uniformity of weight, tablet hardness, friability, friksibility and disintegration time that meets the requirements. Key Word : carrageenan, potassium sulfat, diluent
LARVACIDAL ACTIVITY OF EXTRACT AND ESSENTIAL OIL OF CURCUMA MANGGA RHIZOME (Curcuma mangga VAL.) AGAINST LARVAEAedesaegypti Runadi, Dudi
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 2 No 02 (2015): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.806 KB)

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) causedby Aedesaegypti is a pestilentdisease. Many people commonlyuselarvacidefromthehazardous syntheticmaterials for preventingthis disease.In this study, larvacidal activity of ethanolextractandessential oil of Curcuma mangga rhizome was investigated.Test solutions prepared by diluting each extract and essential oil in order to obtain100 µg/mL, 50 µg/mL, 10 µg/mL, 5 µg/mL, 1 µg/mL and 0.5 µg/mLconcentrations in 100 ml water.Larvae Aedesaegyptiinstar 3-4 were used in this study.The results of larvacidal test showed that the extract of Curcuma mangga rhizome was not significantly performed the larvacidal activity, whereas the essential oil of Curcuma mangga significantly performed the larvacidal activity with the values of LC50 as 61.025 µg/mL.
PENENTUAN KADAR AMILOSA DARI UMBI TALAS SAFIRA (Colocasia esculenta Schoot var. antiquorum) MENGGUNAKAN METODE SPEKTOFOTOMETRI UV-Vis nursamsiar, nursamsiar; Pasongli, Kristina; A., Hamdayani L.; Asnawi, Aiyi; Muttaqin, Fauzan Zein
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Farmasi Galenika Volume 3 No. 2, 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.721 KB)

Abstract

Kadar amilosa yang terdapat pada pati dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dari pati. Pati dengan kadar amilosa yang relatif cukup banyak dapat dimanfaatkan untuk formulasi obat. Pati memiliki rasio amilosa dan amilopektin yang beragam yang sangat penting sebagai parameter dalam pemilihan sumber pati yang akan digunakan dalam industri. Sehingga pengembangan metode analisis untuk penentuan rasio ini merupakan hal yang sangat menantang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar amilosa dari umbi talas safira dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Proses ekstraksi pati dilakukan dengan proses pengendapan. Amilosa dapat dipisahkan dari pati berdasarkan perbedaan sifat kelarutannya dalam air panas. Rentang kurva kalibrasi yang diperoleh adalah 20-70 bpj dengan koefisien korelasi (r) = 0,99968. Metode yang digunakan mempunyai batas deteksi (LOD) adalaj 1,2202 bpj, denganbatas kuantitasi (LOQ) 4,0673 bpj dan koefisien variasi fungsi regresi 0,9038%. Hasil analisis terhadap sampel hasil isolasi dari pati talas safira dan ekstrak pati talas safira diperoleh kadar amilosa berturut-turut adalah sebesar 90,8% b/b dan 96,95% b/b. Kadar amilosa pada sampel amilosa hasil isolasi dari pati talas safira lebih rendah (90,8% b/b) dibandingkan dengan yang terkandung dalam ekstrak pati talas safira (96,97% b/b).
UJI TOKSISITAS SUBKRONIS FRAKSI KLOROFORM DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius ROXB) SEBAGAI AGEN KOKEMOTERAPI DOKSORUBISIN TERHADAP FUNGSI JANTUNG Ismiyati, Nur; Mardiyaningsih, Ana; Trilestari, Trilestari; Mursyidi, Achmad; Yuwono, Tedjo
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.611 KB)

Abstract

Fraksi kloroform daun pandan (Pandanus amaryllifolius) diketahui memiliki efek sinergis sebagai kokemoterapi doksorubisin pada sel kanker payudara MCF-7 dan T47D. Penelitian ini untuk mengetahui efek toksik subkrosis fraksi kloroform daun pandan dikombinasi dengan doksorubisin. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus Sprague Dawly 1-2 bulan sebanyak 40 ekor dibagi dalam 8 kelompok yang terdiri dari kelompok sehat, kelompok pelarut, kelompok doksorubisin, dan empat kelompok perlakuan kombinasi doksorubisin dan fraksi kloroform. Setelah 30 hari dilakukan pemeriksaan biokimiawi darah  trigliseride, LDL, HDL dan kolesterol. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi doksorubisin dengan fraksi kloroform daun pandan tidak menyebabkan toksisitas terhadap jantung dan mampu menurunkan efek toksik doksorubisin terhadap jantung.